• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Kompetensi K3 Listrik

N/A
N/A
Junaidi Trainer

Academic year: 2024

Membagikan "Pengenalan Kompetensi K3 Listrik"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BIMBINGAN TEKNIS

K3 LISTRIK

(2)

APA ITU

KOMPETENSI

(3)

Kompetensi dibutuhkan untuk mencapai Kinerja yang Efektif dalam melaksanakan Pekerjaan

Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan tersebut terhadap Standar – standar yang

dipersyaratkan di Tempat Kerja (workplace)

Suatu Unit Standar Kompetensi terdiri dari Spesifikasi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan

APA YANG DIMAKSUD DENGAN KOMPETENSI ?

S K

A

E

serta Penerapan yang Efektif dari
(4)

WORK PLACE

KOMPETENSI

SKILL

KNOWLEDGE

ATTITUDE

SRN - IMT2015 TASK SKILLS

TASK MANAGEMENT SKILLS

CONTINGENCY

MANAGEMENT SKILLS

JOB ROLE / ENVIRONMENT

SKILLS

TRANSFER SKILLS

(5)

DIMENSI KOMPETENSI

TASK SKILL Melaksanakan tugas individu TASK MANAGEMENT

SKILL

Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu pekerjaan

CONTINGENCY

MANAGEMENT SKILL

Kemampuan merespon dan mengelola

ketidakteraturan dan masalah-masalah dalam pekerjaan rutin

JOB ROLE/

ENVIRONMENT SKILL

Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan harapan lingkungan kerja

TRANSFER SKILL Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat yang baru

(6)

SKEMA SERTIFIKASI

➢ Skema Sertifikasi adalah: Persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama.

➢ Standar Kompetensi dalam pengembangan Skema sertifikasi harus diverifikasi: SKKNI, Standar khusus, Standar

Internasional.

➢ Dikembangkan oleh Komite Skema.

o Skema KKNI dan Okupasi Nasional: oleh Komite Skema Otoritas Kompeten.

o Skema Sertifikasi Klaster, unit dan profesi: oleh Komite Skema LSP.

STANDAR PENILAIAN KOMPETENSI

(7)

BIMBINGAN TEKNIS

K3 LISTRIK

(8)

Latar Belakang

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 0225: 2011 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Nomor 47 Tahun 2015 tentang Pembinaan Calon Ahli K3 dan 48 Tahun 2015 tentang Teknisi K3 Listrik, perlu disusun SKKNI K3 bidang ketenagalistrikan yang bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pembinaan K3 Ahli Listrik dan K3 Teknisi listrik, sehingga para pekerja dibidang ketenagalistrikan terhindar dari bahaya kecelakaan kerja seperti meninggal dunia. Menurut data BPJS Ketenagakerjaan tahun 2016 angka kecelakaan menurun 8% bila dibandingkan tahun 2015, namun pekerja yang tewas akibat kecelakaan meningkat sebesar 349,4 % pada periode yang sama. Lebih dari 60% kecelakaan terjadi akibat pekerjaan listrik di jaringan tegangan rendah, dan 50% kecelakaan terjadi akibat pemakaian peralatan listrik yang tidak sesuai ketentuan. Untuk mencegah agar kejadian kecelakaan akibat listrik tidak terulang kembali semua negara termasuk Indonesia sedang dan telah meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya melalui standardisasi dan kompetensi di berbagai sektor.

Untuk itu perlunya kerjasama semua pihak baik industri, pelaku usaha, pemerintah akademisi, dan lembaga pelatihan untuk bahu membahu baik formal maupun non formal untuk merumuskan standar kompetensi secara nasional khususnya pada bidang ketenagalistrikan.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan rumusan untuk mengukur kemampuan kerja yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan persyaratan jabatan yang ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan dirumuskannya SKKNI ini maka diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pengembangan SDM melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta uji kompetensi bagi pihak yang membutuhkan baik pihak industri maupun perorangan.

(9)

Latar Belakang

❑ Tingginya tingkat kompetensi dunia industri menumbuhkan paradigma baru tentang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai aspek yang harus dipertimbangkan.

❑ Pelaksanaan K3 merupakan indikator tingkat kesejahteraan tenaga kerja dan berkorelasi langsung dengan kualitas tenaga kerja, peningkatan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi.

https://www.scribd.com/document/510638730/Post-Test-K3-Listrik

(10)

❑ Bahwa listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan tenaga kerja dan orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja, dan mengancam keamanan bangunan beserta isinya;

❑ Bahwa untuk memberikan perlindungan keselamatan dan

kesehatan kerja listrik di tempat kerja maka perlu

dilakukan perencanaan, pemasangan, perubahan,

pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian terhadap

instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik yang dilaksanakan

oleh Teknisi K3 bidang Listrik;

(11)

1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 2. UU No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

3. Permen ESDM No. 11 Tahun 2021 tentang PELAKSANAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN 4. Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik

5. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

6. Sertifikasi Kompetensi | Kepdirjen PPK&K3 no 47 (Ahli K3 Listrik) dan 48 (Teknisi K3 Listrik) Tahun 2015

7. Permenaker 02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Instalasi Penyalur Petir 8. SNI-0225:2000 (PUIL 2000) Keputusan MeNaKerTrans KEP.75/MEN/2002

9. SNI-0225:2011 (PUIL 2011) Permen ESDM No. 36 Tahun 2014 10. SNI-0225:2020 (PUIL 2020) Permen ESDM No. 7 Tahun 2021 11. Standar Internasional, Standar Asing yang diakui

Peraturan dan Perundang-Undangan

(12)

Tujuan

Umum

✓ Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam pelaksanaan norma K3 listrik di tempat kerja;

✓ Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam pembinaan dan pengawasan norma K3 listrik di tempat kerja; dan

✓ Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam perencanaan,pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan dan pemeriksaan serta pengujian instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik secara aman di tempat kerja.

Khusus

✓ Memahami dan mendukung penerapan peraturan perundangan K3 – Listrik

✓ Memahami akibat yang ditimbulkan oleh kecelakaan pada pekerjaan listrik dan mampu melakukan upaya penanggulangan serta pertolongan pertama kecelakaan listrik.

(13)

Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel

Bidang K3 Listrik (SKKNI NOMOR 131 TAHUN 2018)

⁻ Ahli K3 Listrik

mencakup pekerjaan perencanaan, pemasangan, pemeliharaan, pemeriksaan, dan pengujian instalasi listrik peralatan dan perlengkapan ketenagalistrikan.

- Teknisi K3 Listrik

mencakup pekerjaan memasang dan memelihara instalasi listrik peralatan dan perlengkapan

ketenagalistrikan

- Operator K3 Listrik

mencakup pekerjaan pemasangan dan pemeliharaan

pada instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

(14)

Tahap Pelaksanaan Ahli K3 Listrik

Teori

Inspeksi Lapangan

Penyusunan Laporan

Presentasi

Pengumpulan Laporan

Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan sekurang-kurangnya meliputi:

1. Menerapkan Peraturan PerUndang-Undangan dan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pekerjaan Pembangunan Ketenagalistrikan.

2. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Perencanaan Instalasi Listrik di Pembangkitan.

3. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) pada Perencanaan Instalasi Listrik di Jaringan Transmisi.

4. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Perencanaan Instalasi Listrik di Jaringan Distribusi.

5. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Perencanaan Instalasi Listrik pada Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL).

6. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pemasangan Instalasi Listrik di Pembangkitan.

7. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pemasangan Instalasi Listrik di Jaringan Transmisi.

8. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pemasangan Instalasi Listrik di Jaringan Distribusi.

9. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) pada Pemasanagan Insalasi Listrik di IPTL.

10. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pemeliharaan Instalasi Listrik di Pembangkitan.

11. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pemeliharaan Instalasi Listrik di Jaringan Transmisi.

12. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pemeliharaan Instalasi Listrik di Jaringan Distribusi.

13. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pemeliharaan Instalasi Listrik di IPTL.

14. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pekerjaan Pemeriksanaan Instalasi Listrik Pertama dan/atau Perubahan.

15. Menerapkan Persyaratan K3 pada Pekerjaan Pengujian Instalasi Listrik Pertama dan/atau Perubahan.

16. Menerapkan Persyaratan K3 pada Pekerjaan pemeriksaan Instalasi Ketenagalistrikan Berkala.

17. Menerapkan Persyaratan K3 pada Pekerjaan Pengujian Instalasi Ketenagalistrikan Berkala.

(15)

Tahap Pelaksanaan Teknisi K3 Listrik

Teori

Inspeksi Lapangan

Penyusunan Laporan

Presentasi

Pengumpulan Laporan

Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan sekurang-kurangnya meliputi:

1. Menerapkan Peraturan PerUndang-Undangan dan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pekerjaan Pembangunan Ketenagalistrikan.

2. Mengelola Risiko Bahaya Listrik.

3. Mengelola Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

4. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada Pemeliharaan Instalasi Listrik di Pembangkitan.

5. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pemeliharaan Instalasi Listrik di Jaringan Transmisi.

6. Menerapkan Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Pemeliharaan Instalasi Listrik di Jaringan Distribusi.

7. Menerapkan Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pemeliharaan Instalasi Listrik di IPTL.

8. Menerapkan Persyaratan K3 pada Sistem Penyalur Petir.

9. Menerapkan Persyaratan K3 pada Sistem Pembumian.

10.Menerapkan Persyaratan K3 Listrik pada Ruang Khusus.

(16)

Pengertian

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

2. Instalasi ketenagalistrikan adalah segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik serta usaha penunjang tenaga listrik.

3. Instalasi listrik adalah jaringan yang tersusun secara terkoordinasi mulai dari sumber pembangkit atau titik sambungan suplai daya listrik sampai titik-titik pembebanan akhir.

4. Potensi bahaya listrik merupakan ancaman keselamatan yang bisa terjadi akibat dari; bahaya kejutan (sentuhan langsung dan tak

langsung), panas berlebihan dan efek medan elektromagnetik.

5. Identifikasi bahaya listrik adalah kegiatan untuk mencari, mengetahui, mencatat, menganalisa, mengevaluasi, dan menentukan solusi

pencegahan atau mengurangi terjadinya kecelakaan ditempat kerja.

6. Pembangkitan listrik merupakan kegiatan memproduksi tenaga listrik.

7. Transmisi tenaga listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari

pembangkitan ke sistem distribusi atau ke konsumen, atau penyaluran

tenaga listrik antar sistem.

(17)

Pengertian

8. Distribusi tenaga listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari sistem transmisi atau dari pembangkitan ke konsumen.

9. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik adalah instalasi listrik milik pelanggan atau yang terdapat di sisi pelanggan.

10. Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari

organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

11. Memasang adalah serangkaian proses yang dikerjakan untuk mencapai tujuan tertentu.

12. Memelihara adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan.

13. Memeriksa adalah mengecek secara visual atau melihat dengan teliti untuk mengetahui keadaan (baik tidaknya, salah benarnya, dsb).

14. Menguji adalah memeriksa dengan menggunakan alat bantu untuk

mengetahui kualitas/mutu.

(18)

Tahap Pelaksanaan Ahli K3 Listrik

Teori

Inspeksi Lapangan

Penyusunan Laporan

Pra Asesmen

Asesmen

Aktivitas yang dilakukan :

Perencanaan, Pemasangan dan Inspeksi / Pemeriksaan

Lingkup Pemeriksaan antara lain :

1. Perencanaan, Pemasangan, Pemeriksaan dan

Pengujian sistem Distribusi Tenaga Listrik sampai PHBTR

2. Perencanaan, Pemasangan, Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Listrik Gedung dari PHB hingga ke Beban

3. Perencanaan, Pemeriksaan dan Pengujian Grounding

4. Perencanaan, Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Penyalur petir

5. Perencanaan, Pemeriksaan dan Pengujian Insulation Generator

(19)

Tahap Pelaksanaan Teknisi K3 Listrik

Teori

Inspeksi Lapangan

Penyusunan Laporan

Pra Asesmen

Asesmen

Aktivitas yang dilakukan : - Pemeliharaan dan pengujian Lingkup Pemeriksaan antara lain :

1. Pemeliharaan sistem Distribusi Tenaga Listrik sampai PHBTR

2. Pemeliharaan Instalasi Listrik Gedung dari PHB hingga ke Beban

3. Pemeriksaan dan Pengujian Grounding

4. Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Penyalur petir

5. Pemeriksaan dan Pengujian Insulation Generator

(20)

Tahap Pelaksanaan

Teori

Inspeksi Lapangan

Penyusunan Laporan

Pra Asesmen

Asesmen

Aktivitas yang dilakukan :

Menyusun laporan hasil pemeriksaan Dan Pengujian Di Lapangan

Contoh

Penyusunan Laporan

(21)

Tahap Pelaksanaan

Teori

Inspeksi Lapangan

Penyusunan Laporan

Pra Asesmen

Asesmen

Persiapan dokumen dan registrasi ke LSP - APL 01

- APL 02

(22)

Tahap Pelaksanaan

Teori

Inspeksi Lapangan

Penyusunan Laporan

Presentasi

Asesmen

Aktifitas yang dilakukan :

Wawancara validasi dokumen

Wawancara Asesmen

(23)

Selamat mengikuti pembinaan K3 Listrik

Semoga Berhasil

(24)

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam

Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan, keselamatan jiwa, dan memiliki akses untuk penyelamatan dalam

Kebijakan dan prosedur K3 yang berlaku, keselamatan personel, alat keselamatan personel, bahaya-bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja, peralatan proteksi dan

Potensi pekerja untuk terdedah kepada bahaya kesihatan dan keselamatan yang berpotensi (bahan kimia, elektrik dan sumber tenaga lain, kebakaran, kenderaan, dan bahaya jatuh)

Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja. Potensi

“ Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan lingkungan,

Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja, kecelakaan selain menjadi sebab hambatan-hambatan langsung juga merupakan kerugian-kerugian secara tidak

Dokumen ini membahas tentang pentingnya keselamatan di tempat kerja dan cara untuk melindungi diri dari sengatan