• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrument No. 88 90

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Instrument No. 88 90"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

88. Sekolah/Madrasah memiliki lahan yang memenuhi ketentuan luas minimal.

 A. Memiliki luas lahan 76% -100% atau lebih dari ketentuan luas lahan minimal.  B. Memiliki luas lahan 51% -75% dari ketentuan luas lahan minimal.

 C. Memiliki luas lahan 26% -50% dari ketentuan luas lahan minimal.  D. Memiliki luas lahan 1% -25% dari ketentuan luas lahan minimal.  E. Tidak memiliki lahan sendiri.

A. Juknis

Ketentuan luas minimum lahan sekolah/madrasah sebagaimana tercantum pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Luas Minimum Lahan Sekolah/Madrasah

Rombel

belajar (maksimal)Siswa Bang.1 Lantai Luas Minimum Lahan (m2)Bang.2 Lantai Bang.3 Lantai

3 96 3504 1852,8

4-6 192 4377,6 2342,4 1555,2

7-9 288 5299,2 2793,6 1872

10-12 384 6259,2 3340,8 2265,6

13-15 480 7152 3792 2544

16-18 576 8064 4320 2822,4

19-21 672 9072 4838,4 3225,6

22-24 768 10137,6 5376 3609,6

25-27 864 11059,2 5875,2 3974,4

B. Pendukung

Luas lahan sekolah/madrasah : …..….. m2 C. Assesor

Rombel

Jumlah Siswa

Luas Minimum Lahan (m2) (m2)

Bang.1 lantai Bang.2 Lantai Banq.3 lantai

Stdr Keadaaa

ananna Stdr keadaaaananna Stdr keadaaaananna

Prosentase

Bukti :

- Lihat standar minimal luas lahan untuk masing-masing banyaknya rombel, banyaknya jumlah siswa dan lantai bangunan.

- Observasi langsung

- Isilah data menggunakan format diatas.

Setelah data diisi, maka prosentase dihitung dari luas lahan yang dimiliki dibagi dengan luas lahan dalam table, untuk kategori yang sama.

89. Sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

 A. Lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

 B. Lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya, tetapi tidak memiliki akses darurat.

(2)

 D. Lokasi aman, sehingga masih memiliki peluang potensi bahaya, dan tidak memiliki akses darurat.

 E. Berada di lokasi yang tidak layak untuk belajar. A. Juknis

Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati lingkungan di sekitar sekolah/madrasah serta prasarana yang tersedia, seperti tersedianya pagar sekolah/madrasah, pemadam kebakaran, lingkungan rapi dan bersih, mempunyai lapangan terbuka, dsb.

B. Pendukung Kosong….. C. Assesor

Bukti :

- Observasi langsung - Sesui juknis, antara lain;

Adanya pagar sekolah, adanya alat pemadam kebakaran, adanya lapangan terbuka, lingkungan rapi dan bersih, sekolah bertingkat akses turun lebih dari satu,

90. Sekolah/madrasah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan.

 A. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran udara, dan pencemaran air, serta gangguan kebisingan secara alamiah.

 B. Berada di lokasi yang nyaman, terlindung fasilitas peredam gangguan pencemaran udara, dan pencemaran air, serta kebisingan.

 C. Berada di lokasi yang nyaman, terlindung fasilitas peredam gangguan pencemaran udara/air, tetapi masih terganggu kebisingan.

 D. Berada di lokasi yang nyaman, tetapi berpeluang untuk terpapar pencemaran udara/air, dan kebisingan.

 E. Tidak berada di lokasi yang nyaman. A. Juknis

Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati lingkungan di sekitar sekolah/rnadrasah serta prasarana yang tersedia.

B. Pendukung Kosong…. C. Assesor

Bukti :

- Observasi langsung

Referensi

Dokumen terkait

Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki status hak atas tanah, tetapi tidak memiliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.. 

Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan

Menurut PP No.50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Pasal 11 ayat 4 potensi bahaya adalah kondisi atau keadaan baik

Mengingat besarnya potensi bahaya pengelolaan linen di unit laundry Rumah Sakit Ibu dan Anak Putri, maka aspek keselamatan dan kesehatan kerja perlu

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental, pengarahan dan kontrol

Melihat potensi bahaya Di Laboratorium Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin ITENAS, perlu dibentuknya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan

Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) adalah bidang yang penting dalam manajemen perusahaan yang bertujuan untuk melindungi dan memastikan kesejahteraan karyawan serta menjaga kelestarian lingkungan tempat kerja. Konsep K3L mencakup serangkaian praktik dan kebijakan yang dirancang untuk mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan. Keamanan: Fokus pada upaya perlindungan terhadap karyawan dari potensi bahaya fisik dan kejahatan di tempat kerja. Ini meliputi penerapan sistem keamanan, pelatihan untuk tindakan darurat, penggunaan peralatan pelindung diri, dan penegakan aturan keselamatan di tempat kerja. Kesehatan: Berkaitan dengan upaya menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan. Ini meliputi pencegahan penyakit akibat kerja, akses terhadap layanan kesehatan, program kesehatan dan kesejahteraan, serta promosi gaya hidup sehat. Keselamatan Kerja: Berfokus pada identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko di tempat kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera. Ini termasuk pembangunan budaya keselamatan, pelatihan keselamatan, audit keselamatan, dan penerapan prosedur kerja yang aman. Lingkungan: Melibatkan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan tempat kerja dan mencegah polusi serta kerusakan lingkungan. Ini termasuk pengelolaan limbah, konservasi sumber daya alam, penggunaan energi yang efisien, dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. Dengan menerapkan praktik K3L yang baik, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya akibat cedera dan penyakit, serta membangun citra perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Selain itu, pemenuhan kriteria K3L juga seringkali menjadi persyaratan hukum dan regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan untuk menjaga keberlanjutan operasional

❑ Bahwa listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan tenaga kerja dan orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja, dan mengancam keamanan bangunan