• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Sistem Hidroponik

N/A
N/A
Muhammad Fadhil Ridhallah

Academic year: 2025

Membagikan "Pengenalan Sistem Hidroponik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENALAN SISTEM HIDROPONIK

Muhammad Fadhil Ridhallah (1227060052)

Department of Agrotechnology, Faculty of Science and Technology, State Islamic University Sunan Gunung Djati

ABSTRACT

Hidroponik merupakan budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Penerapan hidroponik lebih efisien di daerah yang memiliki ruang hijau terbatas. Perlu adanya pemahaman dasar sebelum menggunakan sistem hidroponik. Masih banyak orang orang yang belum begitu paham tentang sistem hidroponik ini seperti apa saja jenis hidroponik. contohnya jenis hidroponik adalah deep water culture, gravel culture, rockwool, dan lain lain. Untuk sistem deep water culture mampu menyediakan air dan oksigen bagi tanaman dan cocok untuk menanam sayuran. Ada juga factor yang harus diperhatikan dalam sistem hidroponik unsur hara, air dan suhu. Ini merupakan langkah awal dalam rangka meningkatkan hasil produksi hasil panen petani. Untuk masyarakat umum, teknologi ini memudahkan masyarakat memperoleh bahan pangan untuk dikonsumsi dengan harga terjangkau

Keyword : hidroponik, Deep water culture, gravel culture, rockwool, unsure hara

PENDAHULUAN

Technological advancements continue to be made with the goal of assisting human activities in various sectors, such as agriculture.But there are still many farmers who still use conventional systems in farming, namely cultivating the land first and waiting for the rain to fall before planting.

Of course, this is not an effective activity when compared between ancient and modern times as it is today.

The development of the country will go hand in hand with the need for food because it is the main need for every individual human being. It will be difficult for a country to develop if the food needs of its citizens cannot be met. Food shortages are very likely given how difficult it is to obtain land, so agricultural production cannot meet an area's needs.

How do we, as humans, still want to meet our food needs in the face of diminishing planting land? In this modern era, farming no longer has to use land. Various farming methods can be used for those who want to pursue them. One of them is hydroponic farming. Hydroponics is a method of growing without soil media. When faced with the problems faced in the world related to food production, gardening with a hydroponic system offers a promising solution. In poor countries where the soil or climate is not friendly to agriculture, hydroponics offers an easy way to grow food crops.

Also, in areas where the soil has lost nutrients or fertile soil is hard to come by, hydroponics can be an ideal alternative to farming.

PEMBAHASAN

PENGERTIAN HIDROPNIK

Hidroponik diambil dari bahasa Yunani yaitu hydro yang artinya air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal dengan sebutan soilless culture yang artinya budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi tanaman hidroponik adalah tanaman yang ditanam dengan pemanfaatan air dan tanpa penggunaan tanah sebagai media tanam. Pengertian tanaman hidroponik secara umum yaitu tanaman yang ditanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah tetapi menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman untuk bisa tumbuh. Jadi

(2)

tanaman hidroponik tidak ditanam di media tanah melainkan media lain seperti bata merah, rockwool, kerikil, arang sekam dan sebagainya. Walaupun memanfaatkan air, tetapi air yang dibutuhkan hanya dalam jumlah kecil. Hal paling penting untuk tanaman hidroponik adalah pemenuhan nutrisi tanaman yang berbentuk larutan. Jadi, cara penanaman hidroponik sangat cocok untuk tempat yang pasokan airnya kurang.

JENIS HIDROPONIK Substrate System

Substrate system adalah sistem hidroponik yangmenggunakan media tanam untuk membantu pertumbuhan tanaman. Sitem inimeliputi:a.

Sand Culture

Sand Culture adalah budidaya tanaman dalam media

pasir. Produksi budidaya tanaman tanpa tanah secara komersial pertama kalidilakukan dengan menggunakan bedengan pasir yang dipasang pipa irigasi

tetes. Saat ini Sand Culture dikembangan menjadi teknologi yang lebihmenarik, terutama di negara yang memiliki padang pasir. Teknologi ini dibuatdengang membangun sistem drainase dilantai rumah kaca, kemudian ditutupdengan pasir yang akhirnya menjadi media tanam yang

permanen. Selanjutnyatanaman ditanam langsung dipasir tanpa menggunakan wadah, dan secaraindividual diberi irigasi tetes.b.

Gravel Culture

Gravel Culture adalah budidaya tanaman secara hidroponik menggunakangravel sebagai media pendukung sistem perakaran tanaman. Metode ini sangatpopuler sebelum perang dunia ke 2. Kolam memanjang sebagai bedengan diisidengan batu gravel, secara periodik diisi dengan larutan hara yang dapatdigunakan kembali, atau menggunakan irigasi tetes. Tanaman ditanam di atasgravel mendapatkan hara dari larutan yang diberikan. Walaupun saat ini sistemini masih digunakan, akan tetapi sudah mulai diganti dengan sistem yang lebihmurah dan lebih efisien.

Rockwool

Adalah nama komersial media tanaman utama yang telah dikembangkandalam sistem budidaya tanaman tanpa tanah. Bahan ini besarsal dari bahan batuBasalt yang bersifat

Inert yang dipanaskan sampai mencair, kemudian cairantersebut di spin (diputar) seperti membuat aromanis sehingga menjadi benang-benang yang kemudian dipadatkan seperti kain “wool‟ yang terbuat dari “rock‟. Rockwool biasanya dibungkus dengan plastik. Rockwool ini juga

populerdalam sistem Bag culture sebagai media tanam. Rockwool juga banyakdimanfaatkan untuk produksi bibit tanaman sayuran dan dan tanaman hias.

Bag Culture

Bag culture adalah budidaya tanaman tanpa tanah menggunakan kantongplastik (polybag) yang diisi dengan media tanam. Berbagai media tanam dapatdipakai seperti : serbuk gergaji, kulit kayu, vermikulit, perlit, dan arang sekam.Irigasi tetes biasanya diganakan dalam sistem ini. Sistem bag culture inidisarankan digunakan bagi pemula dalam mempelajari teknologi hidroponik,sebab sistem ini tidak beresiko tinggi dalam budidaya tanaman

Bare Root system

(3)

Bare Root system adalah sistem hidroponik yang tidakmenggunakan media tanam untuk membantu pertumbuhan tanaman, meskipun block rockwool biasanya dipakai diawal pertanaman. Sis tem ini meliputi:

Drip system

Sistem ini menggunakan drip irrigation systemuntuk mengalirkan nutrisi ke wilayah perakaran melalui selang irigasi dengan menggunakan dripper yang diatur waktunya dengan timer. Media tanam sistem ini yaitu batu apung, sekam bakar, zeolit, atau cocopeat, yang berfungsi sebagai tempat akar berkembang dan memperkokoh kedudukan tanaman. Nutrisi hidroponik disimpan di wadah.

Pompa yang disiapkan di dalam wadah akan memompa nutrisi melalui selang irigasi sesuai jadwal yang telah diatur. Cairan nutrisi yang tidak terserap dialirkan kembali melalui drainase yang diletakkan di bagian bawah depan dari setiap pot tanaman. Cairan ini akan kembali ke wadah penampung pupuk. Pengatur waktu bisa diatur untuk 15 menit setiap satu jam.

Ebb and Flow

Sistem ini disebut juga sistem pasang surut. Pada sistem ini, larutan nutrisi diberikan dengan cara menggenangi wilayah perakaran pada waktu yang ditentukan. Setelah cukup maka larutan nutrisi dialirkan kembali ke wadah penampungan pupuk. Larutan nutrisi akan mengisi/membanjiri sistem sampai mencapai ketinggian dari overflow yang telah disiapkan, sehingga merendam akar tanaman. Tabung overflow harus diatur sekitar 2 inch di bawah permukaan atas media tumbuh. Sistem tetes dan pasang surut memiliki kelemahan, yaitu ketika terjadi pemutusan aliran listrik secara tiba-tiba dalam waktu yang cukup lama, maka tanaman tidak mendapatkan suplai nutrisi. Demikian juga apabila terjadi kerusakan pada pompa.

Nutrient Film Technique

Pada sistem ini, nutrisi dipompa ke tanaman melalui aliran air yang tipis, sehingga akar tumbuhan bersentuhan dengan lapisan tipis nutrisi yang mengalir. Ketinggian lapisan air diatur satu sampai dua sentimeter. Keuntungan dari sistem ini, ketika aliran listrik terputus maka cairan nutrisi masih tersisa di dalam sistem. Konstruksi sistem dibuat bertingkat sehingga cairan nutrisi di pompa melalui pipa paling atas kemudian mengalir sampai pipa paling bawah, dan langsung ke wadah penampungan cairan pupuk. Sistem ini banyak disukai karena akar tanaman menyerap lebih banyak oksigen dari udara dibandingkan yang diserap dari larutan nutrisi. Hal ini

disebabkan karena hanya ujung akar saja yang bersentuhan dengan larutan nutrisi sehingga tumbuhan mendapatkan lebih banyak oksigen dan hal ini menyebabkan tumbuhan lebih cepat tumbuh dan berkembang

Deep water culture

Deep water culture disebut juga sebagai floating raft system (sistem rakit apung) atau metode reservoir. Metode ini sangat sederhana karena akar direndam dalam larutan nutrisi. Pada sistem ini sebaiknya menggunakan pompa udara untuk akuarium untuk memberikan oksigen pada larutan nutrisi. Perlu diingat bahwa pada sistem ini sebaiknya wadahnya tertutup agar pencegah penetrasi sinar matahari ke dalam sistem, sehingga mencegah pertumbuhan alga.

Dalam skala besar, wadah nutrisi dibuat dalam bentuk reservoir yang besar, dan tumbuhan diapungkan menggunakan bahan yang mengapung.

Sistem ini sangat disukai oleh pemula pelaku hidroponik karena lebih mudah untuk ditangani. Walaupun demikian, para pelaku hidroponik komersialpun menggunakan sistem ini dalam skala besar. Tipe ini dianggap sangat murah dan mudah dibuat. Meskipun konsepnya mudah, dibutuhkan pula kreativitas untuk membuat dan menggunakan sistem ini dari berbagai bahan.

Keuntungan utama menggunakan sistem ini yaitu tidak dibutuhkan pompa untuk memompa

(4)

nutrisi kecuali untuk aerasi. Penggunaan pompa untuk nutrisi bisa menyebabkan penyumbatan pada pompa tersebut apabila menggunakan nutrisi organik.

Wick system

Sistem sumbu ini merupakan metode hidroponik yang paling sederhana. Sistem ini bisa menggunakan bahan-bahan daur ulang seperti botol atau gelas bekas minuman kemasan sebagai wadah untuk nutrisi. Tanaman mendapatkan nutrisi yang diserap melalui sumbu atau kain flanel. Sistemnya seperti kompor minyak tanah. Sistem ini juga seringkali digunakan oleh guru di kelas sebagai bahan eksperimen untuk murid. Tujuannya yaitu untuk menjelaskan bagaimana tumbuhan bertumbuh dan berkembang, sekaligus membuat murid tertarik pada hidroponik.

Sumbunya merupakan bagian penting dari sistem ini, karena tanpa penyerab cairan yang baik, tanaman tidak akan mendapatkan kelembaban dan nutrisi yang dibutuhkan. Sumbu yang baik, selain sebagai penyerap cairan yang baik, juga tidak mudah rusak akibat pembusukan. Sumbu sebaiknay dicuci terlebih dahulu dengan air agar dapat meningkatkan kemampuannya untuk menyerap nutrisi. Jumlah sumbu disesuaikan dengan ukuran tanaman ketika bertumbuh untuk memastikan nutrisi yang diserap cukup memenuhi kebutuhan tanaman. Penggunaan pompa udara untuk aerasi sistem ini tidak terlalu dibutuhkan. Akar akan mampu mendapatkan oksigen dari ruang di dalam sistem, dan juga menyerap oksigen langsung dari cairan nutrisi. Apabila ingin menggunakan aerator, disarankan untuk membuat sistem rakit apung saja.

Aeroponik

Pada sistem ini (Gambar 2.6), tanaman ditumbukan pada udara yang lembab tanpa

menggunakan tanah atau medium agregat (geoponik). Kata aeroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu aero (udara) dan ponos (daya). Sistem aeroponik berbeda dengan hidroonik konvensional.

Pada sistem ini, larutan nutrisi sebagai medium tumbuh dan mengandung mineral-mineral penting untuk pertumbuhan tanaman disemprotkan secara berkala pada akar tanaman. Karena air tetap digunakan untuk mentransmisikan nutrien, maka sistem ini juga dianggap sebagai salah satu tipe hidroponik. Penyemprotan dilakukan menggunakan pompa bertekanan tinggi sehingga menghasilkan butiran-butiran air yang sangat halus melalui sprinkler.

Aquaponik

Ada yang menganggap bahwa sistem ini bukan termasuk ke dalam sistem hidroponik, karena tidak menggunakan pupuk dengan nutrisi yang seimbang. Aquaponik menggunakan nutrisi dari air kolam ikan yang sudah mengandung nutrisi yang secara alamiah terbentuk dari sisa kotoran ikan dan pakan ikan yang larut di dalam air. Sistem ini serupa dengan sistem rakit apung, tetapi sumber nutrisinya berbeda.

LANGKAH LANGKAH HIDROPONIK

Secara umum budidaya tanaman secara hidroponik dapat dilakukandengan langkah-langkah sebagai berikut:

Persiapan lahan

Perbedaan sistem hidroponik dan konvensional adalah media tanam yangdigunakan

hidroponik yaitu bukan tanah, sehingga dalam tahap persiapanlahan tidak perlu adanya pengolahan lahan. Yang dilakukan dalamkegiatan penyiapan lahan adalah menyiapkan tempat kegiatan

hidroponikdilakukan, seperti membuat hidroponik kit dan juga greenhouse. Dalamskala kecil dapat dilakukan di pekarangan rumah saja.

Persiapan wadah

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyiapkan wadah tanam.Wadah tanam

(5)

hidroponik dapat menggunakan kantung plastik/polybag,gelas plastik, ember, dll. Wadah tanam berfungsi sebagai tempatmemasukkan media tanam yang digunakan sebagai tempat

tumbuhnyatanaman.

Menyiapkan media tanam

Media tanam yang digunakan dalam hidroponik beragam, mulai darilimbah pertanian sampai bahan pabrikan. Media tanam berfungsi

sebagai pengganti tanah pada sistem konvensional. Media tanam yang digunakanadalah bahan yang memiliki kriteria sebagai berikut: mampu menyediakandan menyimpan unsur hara, sehingga

kebutuhan air dan nutrisi tanamandapat dipenuhi, mampu menjaga kelembaban dan mempunyai drainaseyang baik. Jenis media tanam yang biasa digunakan adalah: arang sekam,serbuk kayu, kerikil, batu-bata, kapas, rockwool, pasir, dll.

Penyemaian

Penyemaian dilakukan setelah semua persiapan awal dilakukan, sehinggasetelah penyemaian berakhir proses penanaman dapat langsung dilakukan.Penyemaian

Penanaman bibit

Setelah pekerjaan pengolahan tanah dan penyemaian bibit dilakukan, makalangkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah penanaman bibit.Penanaman bibit akan dilakukan pada wadah tanam yang sudah di berilubang-lubang tanam. Penanaman bibit dilakukan setelah bibit dianggapcukup kuat untuk dipindahkan ke tempat penanaman. Dalam pemindahan bibit ke tempat penanaman, akar tanaman di usahakan tidak rusak. Hal

ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada akar yang masih muda. Halyang perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut adalah bibit harusdicabut atau diikuti sertakan dengan media tanamnyaPenanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari yaitu pada waktusinar matahari tidak lagi begitu menyengat. Setelah selesai penanaman bibit, lahan sebaiknya disiram dengan air secukupnya. Biasanya bibit yang baru saja di tanam akan memperlihatkan layu sementara, hal ini akan berlangsung selama 2 atau 3 hari. Tetapi hal ini merupakan hal yang lumrah terjadi dan hal ini tidak akan membahayakan pertumbuhan tanaman, kecuali jika bibit layu karena factor kerusakan akar atau batangnya,

Pemberian larutan

Nutrisi Nutrisi atau unsur hara merupakan salah satu factor penting yangmenunjang keberhasilan suatu sistem hidroponik yang dilakukan. Adapununsur hara bagi tanaman

dikelompokkan menjadi unsur hara makro danunsur hara mikro. Unsur makro merupakan unsur yang dibutuhkantanaman dalam jumlah besar dan mutlak harus ada. Sejumlah unsur haramakro yang dibutuhkan tanaman adalah N, P, K, Mg dan S. Sedangkanunsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Sejumlah unsure hara mikro yang dibutuhkan tanaman adalah Fe,Mn,Zn,Cu,B, Mo dan Cl. Kedua jenis unsur tersebut saling mendukung dan dibutuhkan oleh tanaman. Ketika salah satu tidak ada, maka unsur yang dibutuhkan tanaman menjadi tidak lengkap. Keuntungan sistem hidroponik adalah pemberian larutan nutrisi tanaman dapat dilakukan secara bersamaan dengan irigasi. Karena pada umumnya larutan yang ada di pasaran dalam penggunaanya telah dirancang agar diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan.

Pencampuran larutan nutrisi ini memerlukan keterampilan khusus agar tanaman dapat tumbuh baik.

Pemeliharaan

Hidroponik memerlukan perawatan yang cermat. Beberapa langkah pemeliharaan tanaman hidroponik adalah sebagai berikut:

(6)

 Penyiraman penyiraman air dan larutan nutrisi dilakukan 5-8 kali setiap hari.Penyiraman biasa dilakukan dengan menggunakan timer, sehinggatidak memerlukan tenaga ekstra dalam pengerjaannya.

 Pengikatan atau pengajiranTanaman yang telah berumur 1 minggu perlu diberi ajir. Ajir bergunasebagai rambatan atau pegangan agar tanaman dapat tumbuh tegak.

 Pemilihan batang produksiPada tanaman misalnya cabai atau paprika, dipilih satu atau duacabang produksi dan dibiarkan tumbuh sebagai batang utama.

 PemangkasanDaun-daun yang terdapat di antara ketiak daun dibuang setiap dua hari.Bila menanam timun, sulur-sulur yang tumbuh di bagian atas tanamantimun dipotong sekitar 2 cm dari titik tumbuh.

 Pemberantasan hamaTanaman yang diserang hama, misalnya kutu daun dan ulat buah,disemprotkan dengan insektisida. Sesuai dosis yang diperlukan.

 PemanenanPemanenan dilakukan dengan menggunakan gunting, cutter

atau pemotong tajam lainnya. Pemanen dilakukan dengan memotong danmengikutsertakan sebagian tangkai yang menempel pada kepala buah.Hal ini dilakukan karena media tanam yang digunakan bukan lahtanah, sehingga perlu berhati-hati agar kekuatan ikatan antara akartanaman dan batang tanaman terhadap media tanam tetap stabil.

Factor-factor

Keberhasilan dalam penerapan sistem hidroponik harus memperhatikanbeberapa faktor penting. Adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalambudidaya sayuran hidroponik adalah antara lain :

Unsur hara

Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik,karena media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskanlarutan atau air yang berlebihan.

Larutan hara dibuat dengan cara melarutkangaram-garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakanuntuk larutan hara, pemilihannya biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuktersebut.

Media tanam

Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadappertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur haratetap tersedia, kelembaban terjamin dan drainase baik. Media yang digunakanharus dapat menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak mengandung zatyang beracun bagi tanaman.

Oksigen

Keberadaan Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting. Rendahnyaoksigen menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding selmakin sukar untuk ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air. Hal inidapat menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah yangtergenang.

Air

Air memberikan pengaruh cukup kuat terhadap tanaman hidroponik. Kualitas air yang baik dan bisa dipergunakan jugaharus diperhitungkan. Air yang bisa digunakan harus sesuai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm serta tidak mengandung logam-logam berat dalam jumlah besar karena dapat meracuni tanaman

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik dapat tumbuh dengan baik jika daerah perakarannya memperoleh cukup nutrisi, air dan oksigen.. Beberapa sistem pemberian nutrisi

Pengertian hidroponik dapat disimpulkan bahwa yang disebut hidroponik adalah budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, oleh

• Hidroponik substrat: metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada media porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh

Sistem Panel Surya menggunakan Inverter DC ke AC Penggunaan pompa air aquarium sebagai pompa air untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi pada tanaman hidroponik dirasa lebih baik

Kelebihan sistem hidroponik wick adalah tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terusmenerus, biaya alat yang murah, mempermudah perawatan karena kita tidak perlu melakukan

Hidroponik Hidroponik memiliki banyak model atau teknik seperti wick system yaitu sistem sumbu dimana air nutrisi akan diserap oleh sumbu dan diteruskan keakar tanaman, Ebb & Flow

Teknik hidroponik sangat efisien dalam hal penggunaan air dan nutrisi, karena air dan nutrisi dapat disuplai secara langsung ke akar tanaman, sehingga tidak terbuang sia-sia seperti

Teknik budidaya melon secara hidroponik dengan sistem irigasi tetes memiliki keunggulan dalam efesiensi pemakaian air dan pemeliharaan