1. Jelaskan apa itu akuaponik.
Jawab: Sistem akuaponik merupakan gabungan antara teknik budidaya ikan dengan budidaya tanaman hidroponik. Dimana pasokan nutrien untuk tanaman sangat bergantung dari limbah kotoran ikan dan sisa pakan. Total nutrien dipengaruhi rasio input pemberian pakan kepada ikan piaraan per hari dan sekaligus mempengaruhi tingkat produksi tanaman sayuran pada luas area tertentu (Nawawi et.al. 2018).
2. Jelaskan system akuaponik yang di rancang, uraikan sepesifikasi, kapasitas produksi, keunggulan dan kelebihan.
Jawab: Sistem akuaponik yang digunakan menggunakan sistem NFT (Nutrient Film Technique), di mana larutan nutrisi dialirkan secara terus menerus melalui akar tanaman dengan menggunakan lembaran datar atau pipa dengan lapisan tipis. Air mengalir dengan kecepatan yang cukup untuk membentuk film tipis di sepanjang akar tanaman, memberikan nutrisi yang cukup. Kelebihan dari sistem NFT termasuk penggunaan air yang lebih sedikit, pemanenan yang mudah, dan efisiensi nutrisi yang tinggi. Adapun kolam yang dibangun terdiri dari dua kolam dengan panjang 688,4 cm, lebar 186,9 cm dan ketinggian 80 cm, dari spesifikasi tersebut didapatkan volume sebesar 9.792m3 dengan ketinggian tanaman hidroponik berada di 160 cm di atas permukaan kolam. Dengan spesifikasi tersebut di peroleh kapasitas produksi sebanyak 1.958 ekor hal ini sesuai dengan Saparinto (2018), penebaran ikan koi dapat dilakukan dengan padat tebar 200-400 ekor/m3 dan kapasitas tanaman sebanyak 60 tanaman pada satu kolam. Namun meskipun demikan padat tebar yang akan dilakukan ialah sebanyak 1.225 ekor karena disesuaikan dengan perhitungan sesuai target panen yakni di ukuran 15cm dimana penebaran awal berukuran 7cm. Keunggulan dari rancangan ini ialah alat yang digunakan untuk tanaman hidroponik menggunakan botol bekas dimana tidak memerlukan biaya lebih namun kekurangannya karena menggunakan sistem NFT dan tidak menggunakan tenaga terbarukan (panel surya) dimana pompa harus terus menyala maka listrik pun akan boros.
3. Tampilkan tampak rancangan dari beragam sisi beri penjelasan bagian bagian, dan ukuran
Green House dengan luas 10.312 m2 Kolam akuaponik dengan luas 12,24 m2
Bak filter sebanyak 3 bak dengan diameter 60 cm dan tinggi 93 cm
Automatic Feeder dengan merk e- Fishery
Pipa hidroponik dengan diameter 0,5 inch
Tampak samping dan belakang kolam
4. Pada rancang fasilitas yang di bangun harus mengaplikasikan peralatan dan teknologi akuakultur, minimal:
a. Blower dan aerasi
Rancangan yang di rancang tidak menggunakan aerasi dikarenakan DO yang dibutuhkan diharapkan telah terpenuhi dari air yang mengalir dari atas hidroponik b. Filtrasi
Filtrasi yang digunakan sebanyak 2 filtrasi yakni mekanis dan biologis Adapun mekanis menggunakan dakron dan biologis menggunakan bioball
Dakron disimpan di paling bawah dimana menerima air pertamakali. Dakron berfungsi untuk menyaring partikel fisik. Sedangkan bioball di simpan di atas dakron sebagai tempat bakteri baik berkumpul yang akan mengubah amoniak menjadi nitrit.
c. Automatic feeder
Automatic feeder yang digunakan menggunakan Automatic feeder dari e-Fishery yang memiliki kapasitas 12kg.
Pakan disimpan pada tank kemudian atur pemberian pakan menggunakan aplikasi dari e-Fishery
d. Pompa
Pompa yang digunakan pompa air DC dengan spesifikasi:
arus DC 12v-24v
Daya 30 watt
Flowrate air 1000L/H
Bisa naik sampai 5M
Pompa DC digunakan karena dapat menarik air hingga ketinggian 5 meter, pompa ini tidak dapat dicolokan langsung pada saklar namun harus disambungkan pada adaptor terlebih dahulu.
Microcontroller IoT
Microcontroller yang digunakan untuk autofeeder yaitu arduino uno karena jenis ini termasuk paling umum dan sering digunakan untuk autofeeder. Arduino Uno memiliki pin I/O digital dan analog yang dapat diprogram untuk mengontrol berbagai macam sensor dan aktuator, seperti motor servo untuk membuka dan menutup wadah pakan. Arduino Uno juga memiliki bootloader USB, sehingga anda dapat dengan mudah memprogramnya menggunakan komputer