• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Al-Qur’an

N/A
N/A
sihalal Oke

Academic year: 2024

Membagikan "Pengertian Al-Qur’an"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS UTS ULUMUL QUR’AN

(Heti Hermawati Nur Tias/20106030040/Kimia) Bab 1

Pengertian Al-Qur’an

Secara bahasa (etimologi), al-Quran berasal dari bahasa arab yaitu qur‟an, dimana kata “qur‟an” sendiri merupakan akar kata dari أر ق –أرق ي –ا نآر ق .Kata ا نآر قsecara bahasa berarti bacaan karena seluruh isi dalam al-Quran adalah:“ayat-ayat firman allah dalam bentuk bacaan yang berbahasa arab”. Al-Quran menurut istilah (terminologi) ialah : “Firman Allah yang berbentuk mukjizat, diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, melalui malaikat jibril yang tertulis di dalam mushahif, yang diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir, merupakan ibadah bila membacanya, dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas”.

Al-Quran memiliki Fungsi Pokok yaitu huda linnas (memberi Petunjuk bagi manusia), bayyinat minal huda (menerangkan tentang rincian huda, yaitu berupa rincian tentang realitas dan hukum-hukum praktis, untuk menyelesaikan perkara-perkara diantara manusia), dan furqon (membedakan/ memisahkan antara hak dan batil, sehingga antara hak dan batil itu tidak bercampur aduk). Pokok ajaran kandungan Al-Qur‟an yaitu akidah (keimanan), ibadah dan muamalah, hokum, akhlak, kisah-kisah umat terdahulu, isyarat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bab 2

Konteks Historis Sebelum Turunnya Al-Qur’an

Masa setelah Nabi Isa A.S menuju masa datangnya Nabi Muhammad SAW sangat jauh kira-kira 620 tahun Sehingga dari masyarakat yang terbimbing aqidah sampai tercampurnya dengan budaya/tahayyul, kepentingan, nafsu dsb dan masyarakat menjadi jahiliyyah. Terdapat 6 pembahasan yaitu letak geografis jazirah Arab, kondisi sosiologis, sistem kemasyarakatan, watak masyarakatnya, kepercayaan, dan sastra. Letak geografi jazirah arab, memiliki luas sekitar 1.745.900 km, disebelah timur berbatasan dengan teluk Oman dan teluk Persi, selatan berbatasan dengan Samudra Hindia dan teluk Aden, barat

(2)

berbatasan dengan laut merah, utara berbatasan dg daratan/padang pasir Irak dan Syiria.

Secara geografis, daratan jazirah Arab didominasi padang pasir yang luas, serta memiliki iklim yang panas dan kering. Hampir lima per enam daerahnya terdiri dari padang pasir dan gunung batu.

Kondisi sosiologis, Arab Ba‟idah sudah punah; suku2 kuno ex. Suku „Ad, Tsamud, Tasm, Jadis, Imlaq dsb. (lihat kisahnya dalam al-Qur‟an). Arab „Aribah (orang Arab Asli) suku2 arab yang dianggap keturunan Ya‟rub bin Yasyjub bin Qathan, shg kerap disebut juga sbg Arab Qathani, juga di duga berasal dari ketuyrunan Nabi Hud; umumnya menetap barsal dari jazirah Arab selatan. Pendatang; suku2 yang berasal dari keturunan Ma‟ad bin Adnan (disebut Arab Ma‟adi/ Arab Adnani, diduga masih terhubung sampe ke Nabi Ismail dari ibu Bani Jurhum.

Sistem kemasyarakatan nya Sya’biyyah, berdasarkan pertalian darah dan perkawinan, suaka politik dan sumpah setia. Masyarakat Badwi menjadikan kabilah sebagai ikatan keluarga dan politik/ kekuasaan. Kabilah dipimpin oleh syaikh al-qabalah (biasa yang paling tua). ‘Ashabiyah (fanatisme kesukuan) sangat kuat, sering terjadi pertumpahan darah ; untuk memperebutkan sumber air.

Watak masyarakatnya Sebelum Islam datang dikenal dengan sebutan masyarakat jahiliyyah; kemerosotan moral, yaitu sulit bersatu, gemar berperang, kejam, pendendam, sombong, pemabuk, penjudi. Akan tetapi juga memiliki sifat positif seperti dermawan, pemberani, sabar, setia, jujur, tulus, dan berkata benar.

Kepercayaan masyarakat pada zaman jahiliyah yaitu mayoritas masyarakat menyembah berhala. Adapula yang lurus mengikuti nabi Ibrahim yaitu Hanif. Sastranya yaitu adanya tradisi bersyair ; sangat bagus. Syair-syair dihasilkan disebut dengan “al-mu’allaqot

kalung perhiasan yang dikalungkan pada wanita.

Bab 3

Sejarah Turunnya Al-Qur’an

Al-Quran diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Al-Quran terdiri dari 30 Juz, 6666 ayat, 114 surah dan diturunkan setahap demi setahap selama kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari. Surat pertama Al-Qur‟an yang

(3)

turun pada tanggal 17 Ramadan, 6 Agustus 610 Masehi, datang malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad di Gua Hira.

Al-Qur‟an diturunkan dengan cara Malaikat Jibril turun dalam wujud manusia dan membacakan ayat-ayat Al Quran kepada nabi Muhammad, kemudian beliau mengikutinya.

Al-Qur‟an turun tanpa perantara malaikat Jibril, sehingga tiba-tiba saja ayat-ayat Al-Qur‟an tersebut muncul dalam pikiran nabi Muhammad SAW. Al-Qur‟an turun dengan didahului terdengarnya suara gemerincing lonceng yang sangat kuat.

Hikmah Al-Qur‟an diturunkan secara berangsur-angsur yaitu Memperkuat dan memperkokoh hati Nabi Muhammad SAW karena turunnya wahyu baru; membuat kegembiraan yang memenuhi hati nabi. Yang kedua mempermudah menghafalnya, memahami hikmah yang terkandung didalamnya, memperkuat perkara yang haq dan membatalkan perkara yang batal. Ketiga bertahap dalam mendidik umat yang sedang tumbuh baik dengan Ilmy maupun dengan Amaly. Keempat bertahap dalam menanamkan keyakinan dan ibadah yang benar serta budi pekerti yang luhur. Yang terakhir bertahab dalam beberapa masa, sejalan dengan situasi, peristiwa dan kejadian.

Bab 4

Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an

Kodifikasi Al-Qur‟an adalah proses penghimpunan Al-Qur‟an (Jam’ul Qur’an) yaitu memeliharaan dan menjaga dalam hati dan dada (bil hifzhi), Penulisan, penyusunan keseluruhannya keseluruhan Al-Qur‟an : huruf demi huruf, kata demi kata, ayat demi ayat dan surat demi surat dengan media shahifah-shahifah dan lembaran-lembaran ; (bil kitaabah). Pada masa Nabi Muhammad, dihafal dan ditulis. Pada masa Abu Bakar As- Shiddiq, Abu Bakar ra. segera mengutus Zaid bin Tsabit dan menyuruhnya agar menangani dan mengumpulkan al-Qur‟an dalam satu mushaf. Pada masa Ustman bin Affan, penulisan kembali ke naskah yang bersumber dari naskah al-Qur‟an yang sudah Dzunurain (pemilik dua cahaya) dikumpulkan Kholifah Abu Bakar Ash Shiddiq sebelumnya.

Pemberian tanda titik dan syakal dalam Al-Qur‟an dilakukan 3 fase yaitu Masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan. Muawiyah menugaskan Abdul Aswad Ad-dawly untuk meletakkan tanda baca (i'rab) pada tiap kalimat dalam bentuk titik untuk menghindari

(4)

kesalahan membaca. Yang kedua masa Abdul Malik bin Marwan (65 H), khalifah menugaskan salah seorang gubernur untuk memberikan titik sebagai pembeda antara satu huruf dengan lainnya. Yang ketiga masa Dinasti Abbasiyah, diberikan tanda baris berupa dhamah, fathah, kasrah, dan sukun untuk memperindah dan memudahkan umat Islam dalam membaca Al-Qur'an.

Bab 5

Fungsi dan Kedudukan Al-Qu’an

Al-Qur‟an merupakan slah satu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, maka sabagai umat muslim diwajibkan untuk mengimani dan mentaati ajarannya. Sebagai umat muslim yang percaya dan taat kepada Allah, maka sudah seharusnya untuk mempercayai dan menaati hukum-hukum Al-Qur‟an. Sebagaimana yang dituturkan dalam Rukun Iman yang ke-tiga, yakni “Iman kepada Kitab-kitab Allah”. Al-Qur‟an sebagai sumber pertama dan utama bagi syari‟at islam karena kebenaran yang dibawa Al-Qur‟an dan Al-Qur‟an merupakan mukzijat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad.

Fungsi Al-Qur‟an yaitu AL-Huda (Petunjuk bagi manusia untuk bisa meraih kebahagiaan dunia dan akhir), An-Nur (Cahaya yang menerangi kehidupan manusia, menjelaskan perkara perkara yang samar), Al-Bayan (Keterangan atau penjelasan dari Allah SWT terkait beberapa pokok ajaran-Nya), Al-Furqon (Membedakan antara yang benar dan yang batil, baik dan buruk, halal dan haram), AL-Dzikir (Mengingatkan tentang ajaran Allah, sekaligus media untuk selalu mengingat Allah SWT), Asy-Syifa (Menjadi obat yang menyembuhkan berbagai pernyakit, utamanya penyakit hati), Al-Mau‟idhah (Berisi sejumlah pesan, nasihat dan pelajaran yang patut dijadikan pedoman bagi manusia), At-Tadzkirah (Berisi pesan yang mengingatkan manusia untuk selalu menaati perintah dan menjauhi larangan-Nya), Al-Balagh (Keterangan yang cukup untuk meraih kebahagian dan keselamatan di dunia dan akhirat).

Kedudukan Al-Quran yaitu sebagai wahyu Allah SWT, sumber disiplin ilmu keislaman, “kitabul naba wal akhbar” atau berita dan kabar, “minhajul hayah” (pedoman hidup), Al -Qur ‟an sebagai kitab yang bersifat abadi yaitu tidak akan tergantikan hingga hari akhir.

(5)

Bab 6

Ilmu-Ilmu Al-Qur’an

Ruang lingkup ilmu-ilmu Al-Qur‟an adalah Segala pokok persoalan yang di bahas dalam ulumul Qur'an. Ruang lingkup Al-Qur‟an yaitu mengenai Persoalan turunnya Al- Quran (Nuzulul Al-Quran) yaitu Al-qur'an diturunkan secara bertahap agar materi atau hukum dari allah dapat diterapkan secara evolutif sesuai dengan kondisi objektif sosio- kultural masyarakat, Persoalan sanad (rangkaian para periwayat), Persoalan qiraat (cara membaca Al-Qur‟an, Persoalan kata dalam Al-Qur‟an, Persoalan makna Al-Qur‟an yang berkaitan dengan hukum, dan Persoalan makna Al-Qur‟an yang berpautan dengan kata dalam Al-Qur‟an, makna AL-Qur‟an yang dimaksud yaitu At-Tasybih ialah menyamakan dua hal dalam keindahan atau tasbih ialah mengikat salah satu dari dua hal yang menempati kedudukan lainnya dalam keindahan.

Macam Al-Qur‟an ada dua yaitu ulumul Quran Bi Ma'na Al-Idhofi/Al-Laqobi dan ulumul Quran Bi Ma'na Al-Mudawwan. Ulumul Quran Bi Ma'na Al-Idhofi/Al-Laqobi adalah sekelompok ilmu-ilmu pengetahuan agama Islam dan ilmu-ilmu bahasa Arab mengenai Al- quran yang masih berdiri sendiri. Sedangkan ulumul Quran Bi Ma'na Al-Mudawwan adalah Ilmu yang terdiri dari pembahasan mengenai Al-quran dari segi turunnya, pengumpulannya, bacaannya, pebafsirannya, dan semua yang dibahas di dalamnya.

Bab 7

Tema-Tema Pokok Al-Qur’an

Tema Pokok Al-qur‟an merupakan inti dari suatu bacaan yang sempurna dari Allah yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. Tema pokok Al-Qur‟an menurut ulama yaitu menurut AL-Ghazali terdapat 5 pembahasan yang berupa kebangkitan dari kubur dan adanya pembalasan, Allah Al-Wahid, alam semesta, kisah-kisah Al-Qur‟an, aspek pendidikan dan tasyri. Menurut Fazlur Rahman terdapat 7 pembahasan yaitu Tuhan, manusia sebagai individu, manusia anggota masyarakat, alam semesta, kenabian dan wahyu, estakologi, syaitan dan kejahatan, dan lahirnya masyarakat muslim.

Yang pertama Tuhan, Tuhan disebut Allah dan di yakini sebagai zat Maha Tinggi dan Esa, pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, yang abadi, penentu takdir, dan hakim bagi

(6)

semesta alam. Manusia sebagai individu, Manusia merupakan maklhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dari seluruh makhluk ciptaan-Nya yang lain. Manusia anggota masyarakat, Hubungan baik dalam bermasyarakat harus diciptakan guna mencapai lingkungan hidup yang tenang dan juga damai. Alam semesta, Alam semesta dapat dipahami sebagai wujud dari keberadaan Allah SWT. Bila Allah menciptakan segala sesuatu maka dia memberikan kekuatan atau hukum tingkah laku yang ada di dalam al-qur‟an. Kenabian dan wahyu, Nabi merupakan seseorang yang menerima wahyu dari Allah SWT melalui perantara malaikat / ilham ataupun mimpi yang benar. Eskatologi, Eskatologi merupakan gambaran kenikmatan surga dan neraka. Surga dan neraka adalah tempat dimana perbuatan manusia akan mendapat imbalan atau balasan. Syaitan dan kejahatan, setan bukan sekedar durhaka ataupun kafir, tetapi juga sekaligus mengajak kepada kedurhakaan atau kejahatan. Lahirnya masyarakat muslim, Lahirnya masyarakat muslim dimadinah ini merupakan suatu entitas tersendiri dan terpisah dari masyarakat2 yahudi dan juga Kristen.

.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Iman as-Suyuti, bahwa Al-Quran adalah kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW guna melemahkan orang yang menentangnya, meskipun

Menurut istilah Al-Qur'an ialah "kumpulan wahyu Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, dengan perantaraan malaikat Jibril yang dihimpun

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, melalui perantara malaikat jibril, dan

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (baik isi maupun redaksi) melalui perantaraan malaikat Jibril. Hadis dan sunah merupakan salah satu sumber hukum yang menjadi acuan

INTI-nya: ‘Islam’ adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril ‘alaihis salām; kemudian Nabi Muhammad SAW menyampaikan agama Islam

Al-Qur’an merupakan Firman Allah SWT. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai pedoman bagi manusia dalam menata kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan lahir

Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu mukjizat kerasulannya. Al- Qur‟an merupakan

yang merupakan mukjizat, diturunkan kepada pemungkas para nabi dan rasul, melalui perantara malaikat Jibril As., termaktub dalam berbagai mushaf, diriwayatkan kepada kita secara