Kelompok:4
Nama Anggota Kelompok:
1.ZHAFIF DWI AKHDAN 2.REZGA ARYA FARYN 3.MUHAMMAD YOGYANTO 4.MUHAMMAD RIDHO DAVANZA 5.FAHRI ALBUKHORI
PENGERTIAN OPTICAL POWER METER :
Fiber optic Optical Power Meter Cable Tester ( OPM ) adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran listrik secara terintegrasi dari beberapa komponen alat ukur menjadi satu kesatuan yang terangkai dalam suatu alat ukur. alat ini dapat
memudahkan anda dalam meneliti besaran-besaran listrik.
FUNGSI OPTICAL POWER METER:
Pengukuran dengan optical power meter
digunakan untuk menentukan loss (rugi)
daya cahaya pada saluran serat optik,
Optical Power meter listrik (OPM) adalah
alat yang digunakan untuk mengukur
kekuatan dalam sinyal optik. Istilah ini
biasanya mengacu pada perangkat untuk
menguji daya rata-rata dalam sistem serat
optik.
JENIS SENSOR OPTICAL POWER METER:
1.Thermal Sensor
Prinsip kerja OPM jenis ini yaotu dengan memanfaatkan daya optik untuk memanaskan beberapa struktur penyerap panas yang terbuat dari lapisan hitam.
Perubahan suhu tersebut dan diukur menggunakan thermopile.
OPM jenis ini umumnya dipakai untuk pengukuran sinyal optik dengan daya rata-rata sekitar 0.01 W.
Untuk pengukuran di atas 10 W, sering dibutuhkan pendingin berupa kipas atau bahkan air, agar tidak terjadi overheating atau kelebihan panas.
Meski responnya terbilang lambat, tapi OPM dengan thermal sensor ini terbilang cukup kuat, cukup presisi dan bisa digunakan pada rentang panjang gelombang yang lebar dengan sensitivitas yang cukup tinggi.
2.Photodioda
OPM yang jauh lebih sensitif dan juga lebih cepat bisa dibuat dengan photodiode, sebuah komponen aktif dari keluarga dioda yang bisa mendeteksi cahaya.
Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor dan bisa mendeteksi berbagai jenis cahaya, dari mulai cahaya tampak, inframerah, ultra violet hingga sinar-X.
Photodioda yang dipakai untuk OPM umumnya terbuat dari Silikon (Si), Germanium (Ge) dan Gallium Arsenide (InGas).
Dari ketiganya yang paling sering digunakan yaitu silikon (Si) karena performa
pengukurannya yang tergolong baik, hanya untuk inframerah dekat juga basa memakai photodioda germanium (Ge).
Sedangkan Indium gallium arsenide (InGaAs) jarang dipakai karena harganya mahal.
Cara menggunakan Optical Power Meter:
Kontrol daya optik yang benar dibutuhkan untuk memastikan kinerja transmisi sinyal dalam jaringan fiber optik.
Daya lampu tidak bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah, karena hal ini juga harus dalam persyaratan perangkat.
Optical Power Meter (OPM) sering digunakan untuk menguji daya optik untuk pengukuran yang akurat.
Hanya bagaimana cara menggunakan pengukur daya optik? berikut penjelasannya:
Tombol pengukur daya optik:
Fungsi dan pengoperasian pengukur daya optik di pasaran sama.
Secara umum, pengukur daya optik memiliki 4 tombol: tombol daya, tombol dBm / w, tombol REF, dan tombol.
Fungsi dari tombol-tombol ini adalah sebagai berikut:
Tombol Daya: Menghidupkan atau mematikan meteran daya.
Tombol dBm / w: Beralih antara mode linier (mW) dan mode logaritmik (dBm).
Tombol REF: Tekan tombol untuk mengatur daya terukur saat ini sebagai titik referensi.
Tombol: Pilih panjang gelombang yang dikalibrasi. Panjang gelombang yang paling sering digunakan yaitu 850 nm, 980 nm, 1310 nm, dan 1550 nm.