• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Tata Guna Lahan

N/A
N/A
Zaki

Academic year: 2024

Membagikan " Pengertian dan Tata Guna Lahan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANDIRI Nama : Azha Zaki Zaenoerdin

Nim : 22230011

Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah

PETA TATA GUNA LAHAN Alat Ukur : TEROPONG

(2)

TATA GUNA TANAH

1. Pengertian

Sebelum mempelajari tentang tata penggunaan lahan, Anda perlu mengetahui apa itu lahan. Lahan dan tanah seringkali disamakan, padahal keduanya memiliki definisi yang berbeda. Tanah adalah material yang bersifat fisik, entah secara kimiawi maupun organik.

Sedangkan lahan memiliki arti fungsional yang menekankan pada pemanfaatan dan penggunaan sebuah bentang tanah. Jika disimpulkan, maka lahan adalah sebuah ruang petak tanah yang dimanfaatkan untuk segala macam pembangunan, entah itu rumah, perkantoran, pusat belanja ataupun lapangan. Dan setiap lahan tersebut memiliki ketentuan tata guna lahan.

Tata guna tanah / lahan adalah sebuah aturan atau perencanaan untuk mengatur fungsi lahan secara rasional agar tercipta keteraturan. Setiap kawasan memiliki tata alokasi lahan yang berbeda-beda, karena itu penting bagi Anda untuk mengetahuinya agar tidak ada kesalahan saat hendak membeli tanah atau lahan.

2. Tujuan

Setiap peraturan yang dibentuk pasti memiliki tujuan, begitu pula dengan dibentuknya aturan tata alokasi lahan. Beberapa tujuan tata guna lahan adalah:

a. Untuk memberikan sebuah hak dan perlindungan pada lingkungan.

b. Dengan adanya tata alokasi lahan akan mengurangi potensi penyalahgunaan lahan.

c. Membentuk sistem transportasi yang baik dan efektif dalam sebuah kota.

d. Menyediakan lahan untuk tempat berlangsungnya aktivitas publik.

3. Jenis-Jenis

Kondisi geografis yang berbeda membuat setiap kawasan memiliki fungsi lahan yang berbeda pula. Maka dari itu, setiap daerah juga memiliki beberapa jenis tata penggunaan lahan yang dijadikan patokan. Terdapat tiga jenis tata alokasi lahan, berikut penjelasannya:

(3)

Lahan Komersial

Lahan komersial diperuntukkan dalam berbagai aktivitas dagang ataupun perusahaan besar, misalnya saja perhotelan, pusat belanja, restaurant, gedung perkantoran dan sebagainya.

Lahan Industri

Lahan industri adalah lahan yang diperuntukkan dalam berbagai kegiatan industri seperti pabrik.

Lahan industri harus jauh dari pemukiman warga untuk menghindari pencemaran dan polusi yang mengganggu kesehatan.

Lahan Publik

Lahan ini digunakan untuk keperluan masyarakat atau fasilitas layanan publik. Contohnya rumah sakit, tempat ibadah atau tempat rekreasi. Lahan yang telah menjadi lahan publik tidak dapat difungsikan untuk keperluan komersial.

4. Manfaat

Merencanakan tata peruntukkan lahan yang baik tentunya akan memberikan manfaat serta dampak positif bagi masyarakat, diantaranya:

Perkembangan ekonomi menjadi semakin positif Adanya pemerataan fungsi lahan yang benar, hal ini sekaligus menjaga sumber daya alam agar tidak rusak Mengatur struktur kota yang tertata dengan baik untuk mengurangi terjadinya kemacetan. Perencanaan ketentuan ini dapat mengurangi dampak negatif terjadinya bencana alam di suatu wilayah.

(4)

ALAT UKUR TANAH TEROPONG

Dalam konstruksi baru teropong terdiri atas dua tabung yaitu tabung obyektif dengan lensa obyektif dantabung okuler dengan lensa okulernya. Tabung okuler dapat keluar masuk tabung obyektif.

Panjang teropong pada konstruksi baru yaitu tetap, tidak berubah menjadi besar. Diatas teropong selalu didapat alat bidik teropong, dengan alat bidik teropong dapat dibuat lebih pendek dari pada konstruksi lama.

Untuk dapat menggerakkan teropong dalam arah mendatar dan arah tegak, maka teropong dilengkapi dengan Sumbu Tegak untuk gerakan mendatar dan sumbu mendatar untuk gerakan tegak.

Hal yang harus dilakukan pada waktu menggunakan teropong pada saat garis bidik harus diarahkan ke suatu titik yaitu :

1. Arahkan garis bidik teropong kearah titik yang dibidik secara kasar dengan menggunakan alat bidik yang letaknya diatas alat teropong.

2. Geserkan tabung okuler sebegitu jauh. Keluar atau masuk tabung diafragma pada konstruksi lama, keluar atau masuk tabung obyektif pada konstruksi baru, sehingga mata yang ditempatkan dibelakang lensa okuler melihat garis-garis diafragma dengan terang.

3. Supaya mata dapat melihat dengan terang bayangan titik yang dibidik, maka perlulah menempatkan bayangan titik itu di bidang garis-garis diafragma dengan menggeser tabung diafragma pada teropong dengan konstruksi lama atau dengan menggeserkan lensa penolong pada teropong dengan konstruksi baru.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tata guna lahan eksisting terhadap debit banjir, menganalisis pengaruh tata guna lahan berdasarkan Rencana Tata Ruang (RTRW)

Untuk itu dalam penelitian ini menggunakan SIG, sehingga memperoleh hasil yaitu mengetahui perubahan tata guna lahan, pola sebaran perubahan tata guna lahan serta

Penelitian ini akan membuat peta tata guna lahan yang dapat digunakan untuk analisis perubahan tata guna lahan Kota Pekanbaru berdasarkan data peta tata guna lahan dari

Sebaliknya, perubahan dari pola tata guna lahan berkaitan erat dengan tingkat aksesibilitas yang diberikan oleh sistem transportasi untuk menunjang mobilitas dari

bahwa perubahan tata guna lahan pada daerah hulu, tidak terlalu signifikan, sedangkan pada daerah hilir pada DAS Malalayang terjadi perubahan tata guna lahan yang cukup

Sebagaiamana diuraikan sebelumnya bahwa tujuan dari penyusunan dokumen Perencanaan Tata Guna Lahan untuk Mendukung Pembangunan Rendah Emisi di Kabupaten Banyuasin adalah

Efek  perubahan  tata  guna  lahan  terhadap  perubahan  tata  guna  lahan  lainnya  memang  merupakan  fenomena  yang  mempunyai  keterkaitan  atau  korelasi 

Peningkatan Nilai Kawasan Melalui perencanaan tata guna lahan yang berdasarkan pada konsep wisata yang berkelanjutan akan mengoptimalkan nilai dari kawasan bukit lawang dengan tetap