• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Fenomena Kekerasan dalam Rumah Tangga di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2025

Membagikan "Pengertian dan Fenomena Kekerasan dalam Rumah Tangga di Indonesia"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya sekedar kekerasan fisikis saja akan tetapi juga kekerasan seksual yang terjadi terhadap anak di bawah umur yang juga menetap dalam keluarga. Dalam kasus kekerasan terhadap anak, trennya lebih memprihatinkan, karena kasus kekerasan seksual mengambil porsi yang besar. Pada kasus kekerasan terhadap anak, 45,1 persen kasus dari 14.517 kasus kekerasan terhadap anak merupakan kasus kekerasan seksual.4.

Sebagaimana yang terdapat dalam penelitian ini bahwa telah telah terjadi kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang yang menetap dalam keluarga yang dilakukan ayah tiri terhadap anak dibawah umur. Berdasarkan penjelasan mengenai isu kekerasan seksual di dalam lingkup keluarga yang marak terjadi dan anak sebagai korbannya. Membuat penulis tertarik meneliti lebih lanjut tentang tindak pidana kekerasan seksual dalam keluarga terhadap anak di bawah umur untuk diangkat menjadi sebuah skripsi.

Dengan demikian Penelitian ini diberi judul : Analisis Yuridis Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Seksual Dalam Keluarga Yang Dilakukan Ayah Tiri Terhadap Anak Dibawa Umur. Bagaimanakah penerapan sanksi terhadap pelaku tindak pidana kekerasan seksual dalam keluarga terhadap anak dibawah umur. Untuk mengetahui bagaimana pengaturan hukum terhadap tindak pidana kekerasan seksual dalam keluarga terhadap anak di bawah umur.

Untuk mengetahui bagaimana penerapan sanksi terhadap pelaku tindak pidana kekerasan seksual dalam keluarga terhadap anak dibawah umur.

Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga 1. Pengertian Tindak Pidana

  • Unsur-Unsur Tindak Pidana
  • Stelsel Pemidanaan
  • Pengertian dan Bentuk KDRT
  • Faktor Penyebab Terjadinya KDRT

Misalnya tidak mengahadap sebagai saksi di muka pengadilan (Pasal 522 KUHP), tidak menolong orang yang membutuhkan pertolongan (Pasal 531 KUHP). 3) Delik commisionis per ommisionen commissa yaitu delik berupa pelanggaran larangan, akan tetapi dapat dilakukan dengan cara tidak berbuat. Concursus realis terjadi apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan, dan masing-masing perbuatan itu berdiri sendiri sebagai suatu tindak pidana (tidak perlu sejenis dan tidak perlu berhubungan).22. Kekerasan dalam rumah tangga sendiri diartikan sebagai setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

Dimana akibat dari kekerasan tersebut tentunya akan menimbulkan korban, yakni orang yang mengalami kekerasan dan/atau ancaman kekerasan dalam lingkup ruamh tangga. Dengan demikian yang dinamakan Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan berupa melakukan kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual atau penelantaran rumah tangga yang di lakukan orang dalam ruang lingkup rumah tangga.24. Ruang lingkup dari kekerasan dalam rumah tangga yang tercantum dalam Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU RI No. dan Sutorius,Hukum Pidana, Cet.

24Guse Prayudi, Berbagai Aspek Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga, Cet.1, Merkid Press, Yogyakarta, Mei, 2012, h. Lingkup rumah tangga dalam Undang-Undang ini meliputi: a. orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang sebagaimana dimaksud pada huruf a karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga; dan/atau c. orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut. 26 Moerti Hadiati Soeroso,Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dalam Persfekrif Yuridis-Viktimologis, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, h. Selanjutnya larangan melakukan kekerasan psikis dalam Pasal 5 huruf b joPasal 7 UU RI PKDRT di ancam dengan pidana dalam Pasal 45, sebagai berikut :29. 1)Setiap orang yang melakukan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp sembilan juta rupiah).

Penelantaran rumah tangga ini erat kaitannya dengan ekonomi, baik itu berupa tidak diberikan biaya yang seharusnya ditanggung oleh pelaku demi kelangsungan hidup korban atau berupa pembatasan atau larangan yang menyebabkan ketergantungan ekonomi. Terjadinya kekerasan dalam rumah tangga diakibatkan tidak adanya semangat keagamaan yang tergambar pada kebaikan orang tua dan orang-orang dewasa dalam sebuah keluarga dimana mereka mau melakukan kewajiban-kewajiban agama, menjauhi hal-hal yang. Faktor penyebab terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga secara teoritis dan empiris, yaitu antara lain:36.

Maksudnya adalah faktor-faktor penyebab terjadinya tindak kekerasan dalam lingkup rumah tangga yang dikategorikan berdasarkan pada suatu teori para ahli. Membatasi ruang lingkup kekerasan dalam rumah tangga kepada Child Abuse (kekerasan kepada anak) dan wife abuse (kekerasan kepada isteri) sebagai korban, namun secara umum pola tindak kekerasan terhadap anak maupun isteri sesungguhnya sama. Penyebab tinggi angka kekerasan dalam rumah tangga masih belum diketahui secara pasti karena kompleksnya permasalahan, tapi beberapa ahli sudah melakukan penelitian untuk menemukan apa sebenarnya menjadi faktor penyebab tindak kekerasan dalam rumah tangga.

Faktor-faktor penyebab terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga secara empiris maksudnya adalah faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga berdasarkan pengalaman, terutama yang diperoleh dari penemuan percobaan atau pengamatan yang telah dilakukan. Masalah kekerasan dalam rumah tangga bukanlah merupakan masalah yang baru, tetapi tetap aktual dalam peredaran waktu dan tidak kunjung reda, malahan memperlihatkan kecenderungan peningkatan.

Kekerasan Terhadap Anak Secara Umum 1. Pengertian Kekerasan Terhadap Anak

Bentuk-Bentuk Kekerasan Terhadap Anak

Wujud konkrit kekersan jenis ini adalah penggunaan kata-kata kasar, penyalahgunaan kepercayaan, mempermalukan orang lain didepan umum, melontarkan ancaman dengan kata-kata dan sebagainya. Menurut Suharto yang di kutip oleh Abu Huraerah kekerasan anak secara psikis, meliputi : penghardikan, penyampaian kata-kata kasar dan kotor, memperlihatkan buku, gambar, dan film pornografi terhadap anak. Anak yang mendapat perlakuan ini umumnya menunjukan gejala perilaku maladatif, seperti menarik diri, pemalu, menangis jika didekati, takut keluar rumah dan takut bertmu dengan orang lain.41.

Faktor-Faktor Terjadinya Kekerasan Seksual Terhadap Anak Kekerasan Seksual Terhadap Anak merupakan kejahatan

Faktor internal adalah faktor-faktor yang bersumber dari adanya dorongan dari seseorang itu yang tidak dapat dibendung sehingga terjadi tindakan pidana yang dimaksud dalam hal ini ialah tindak pidana kekerasan seksual. Adapun faktorfaktor penyebab terjadinya tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak ini yang digolongkan kepada faktor internal adalah. Fondasi ajaran agama yang tertanam dengan baik di dalam setiap jiwa insan manusia akan membuat pola pikir seseorang itu jadi terkontrol dan segala tindak tanduknya tidak akan melakukan penyimpangan- penyimpangan.

Gangguan psikologis yang dimaksud adalah gangguan kejiwaan yang dialami oleh seseorang sehingga ia melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Ada beberapa gangguan psikologis yang dialami oleh pria yang sudah lanjut usia (tua), akan tetapi yang menjadi pokok uraian adalah gangguan kejiwaan dimana pria dewasa tidak mau menerima dirinya sendiri sebagai orang yang sudah lanjut usia.43. Faktor eksternal adalah faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi seseorang itu untuk melakukan tindak pidana yang dimaksud.

Pergeseran nilai-nilai moral tentunya sangat mempengaruhi terjadinya sutau kejahatan seksual karena ketika moral seseorang sudah lemah maka akan mudah baginya untuk melaksankan hala-hal yang ber bau kejahatan. Mengenai kesengsaraan bukanlah hal yang baru lagi bagi kita dengar, akan tetapi sebagai salah satu penyebab terjadinya kejahatan. Jadi adapun penyebabnya seseorang pria yang telah berdewasa melakukan kekerasan seksual terhadap wanita di bawah umur ini adalah karena kesengsaraan, dimana kesengsaraan itu timbul karena beberapa faktor penyebabnya, yaitu.

Sudah lama kita ketahui bahwa adanya kesempatan adalah satu penyebab timbulnya kejahatan sexual, seperti banyak kejadian-kejadian yang sering kita dengar ditengah-tengah masyarakat. Faktor-faktor yang memengaruhinya demikian kompleks, menurut, kekerasan terhadap anak umumnya disebabkan oleh faktor internal yang berasal dari anak sendiri maupun faktor eksternal yang berasal dari kondisi keluarga dan masyarakat.45.

Dampak Kekerasan Seksual Terhadap Anak

Terjadinya kekerasan seksual pada anak disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhinya.. faktor yang memengaruhinya demikian kompleks, menurut, kekerasan terhadap anak umumnya disebabkan oleh faktor internal yang berasal dari anak sendiri maupun faktor eksternal yang berasal dari kondisi keluarga dan masyarakat.45 . danperistiwa kekerasan seksual membuat anak merasa bahwa dirinya mempermalukan nama keluarga.46. Korban kekerasan dan pelecehan seksual sering dikucilkan dalam kehidupan sosial, hal yang seharusnya dihindari karena korban pastinya butuh motivasi dan dukungan moral untuk bangkit lagi menjalani kehidupannya.47. 46Ivo Noviana,Kekerasan Seksual Terhadap Anak: Dampak dan Penangannya Child Sexual Abuse : Impact and Hendling,Sosio Informa Vol.

Kekerasan Seksual Dalam Rumah Tangga Menurut Hukum Islam Ulama Zaidiyah mendefinisikan bahwa zina adalah memasukkan

Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatun jalan yang buruk,,. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.

KDRT dalam Islam adalah ketika seseorang menjadikan pukulan sebagai jalan pertama dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga, mengeluarkan kata-kata tidak baik, mendiamkan istri di luar rumah tanpa adanya keperluan, memukul wajah, dan memukul di luar batas kewajaran.50. 50 https://almanhaj.or.id/2605-membedakan-antara-ketegasan-dan-kekerasan- dalam-rumahtangga-kdrt.html, diakses pada tanggal 18 Februari 2022, pada pukul 22. Kedua ayat tersebut memuat kata “nusyuz”, dan istilah ini dipakai secara murni oleh fukaha’ dan oleh Negara dalam perundang-undangan tentang perkawinan.

Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya,maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka ditempat tidur mereka dan pukullah mereka. Ayat tersebut hanya menjelaskan bahwa nusyuz adalah perbuatan suami atau istri yang mengancam keutuhan rumah tangga muslim. Hal yang berkenaan dengan kekerasan dalam rumah tangga danmerupakan perbuatan yang menyimpang atau dilarang dalam Islamyaitu Jarimah.

Secara umum, jarimah adalah melakukan setiap perbuatanyang menyimpang dari kebenaran, keadilan, dan jalan yang lurus(agama).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Putusan Pengadilan Negeri Jember yang memutus bahwa perbuatan Terdakwa Wildan Yani Ashari telah terbukti secara meyakinkan bersalah melakukan tindak

Dalam amar putusan, majelis hakim menyatakan bahwa terdakwa Prabowo Adi Saputro Bin Sujarwo telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan terdakwa telah terbukti secara sah menurut hukum dan meyakinkan, maka kepada terdakwa harus dinyatakan bersalah dan karena itu

Perbuatan Terdakwa Mohher Bin Fifi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika karena dalam mengunakan

Menimbang, bahwa pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak

Bahwa dalam putusan hakim menyatakan terdakwa Ahmad Sholeh Bin Abdulloh telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana membawa lari

Pertimbangan hukum dalam surat dakwaan dalam Putusan Nomor : 1078/Pid.B/2018/PN Mdn adalah bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak

Pengadilan Negeri Bengkulu Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Heny Susanti alias Putri binti Hermansyah tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan