PELAYANAN PUBLIK
pelayanan publik merupakan serangkaian kegiatan atau proses yang dilakukan oleh pemerintah atau institusi publik lainnya untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan publik adalah salah satu tugas dan Fungsi seorang ASN yang juga diatur dalam UU ASN Nomor 5 tahun 2014.
Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang , jasa, dan atau pelayamam adminnistratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
TES KARAKTERISTIK PRIBADI (TKP)
CHEAT SHEET Pelayanan Publik
Tujuan Pelayanan publik pada dasarnya untuk memberikan kepastian hukum dalam hubungan antara masyarakat dan penyelenggara dalam pelayanan publik yang mampu menampilkan perilaku keramahtamaan dalam bekerja secara efektif sesuai tugas dan wewenangnya dalam memberikan kepuasan terhadap masyarakat.
Selain itu, pengaturan mengenai pelayanan publik bertujuan untuk :
@CPNSfor.me
@CPNSfor.me Terwujudnya batasan dalam hubungan yan jelas berkaitan dengan hak, tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan pihak pelayanan publik
1.
Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak
2.
Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai Undang-undang
3.
Adanya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat
4.
Kesehatan: Fasilitas dan layanan medis, program vaksinasi, layanan kesehatan masyarakat.
1.
Pendidikan: Sekolah, perguruan tinggi, program pelatihan dan pengembangan.
2.
Transportasi: Layanan angkutan umum, perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan.
3.
Keamanan dan Ketertiban: Kepolisian, pemadam kebakaran, layanan darurat.
4.
Administrasi: Pendaftaran kependudukan, izin usaha, layanan dokumen resmi.
5.
Lingkungan: Pengelolaan sampah, konservasi sumber daya alam, perlindungan lingkungan.
6.
Prinsip- Prinsip Pelayanan Publik
Tujuan Pelayanan Publik
Kunci Konsep
Selalu mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi;
Senang melayani terutama untuk kepentingan orang banyak.
Sektor-sektor Pelayanan Publik
Transparansi: Proses pelayanan harus terbuka dan dapat diakses oleh publik untuk memastikan keterbukaan informasi.
1.
Akuntabilitas: Penyelenggara pelayanan publik harus bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan dan hasilnya.
2.
Kepastian Hukum: Pelayanan publik harus sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
3.
Partisipasi Masyarakat: Masyarakat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan dan evaluasi pelayanan publik.
4.
Keadilan: Pelayanan publik harus disediakan secara adil tanpa diskriminasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
5.
Instansi Pemerintah : Kementerian, lembaga negara, dan pemerintah daerah.
BUMN dan BUMD: Badan usaha yang dimiliki oleh negara atau daerah yang memberikan layanan publik.
Lembaga Swasta: Perusahaan swasta yang menyediakan layanan kepada masyarakat dengan kontrak atau kerjasama tertentu dengan pemerintah.
Penyelenggara Pelayanan Publik
JEJARING KERJA
Jejaring kerja sering disebut juga dengan kemitraan atau partnership. yang diterjemahkan menjadi persekutuan atau perkongsian.
Kemitraan merupakan hubungan antara dua pihak atau lebih yang saling mendukung untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang telah disepakati bersama
Jejaring kerja menjadi kegiatan yang penting dalam hubungan berindividu, kelompok maupun berorganisasi dengan melakukan koordinasi dan kolaborasi antar bagian dari satu golongan dengan golongan lainnya.
TES KARAKTERISTIK PRIBADI (TKP)
CHEAT SHEET Jejaring Kerja / Kemitraan
Tujuan utama dalam membangun jejaring kerja adalah membangun dan membina hubungan, bekerja sama, berbagi informasi dan berkolaborasi dengan orang lain secara efektif. Adapun tujuan lainnya :
@CPNSfor.me
@CPNSfor.me
Menjadi pendengar yang baik 1.
Bersikap sabar tetapi aktif dan proaktif dalam memberi
2.
Bersikap lebih cerdas dan selalu menyampaikan informasi yang akurat dan apa adanya.
3.
Menjaga komunikasi untuk mempertahankan hubungan ( networking ) yang telah terjalin 4.
Kolaborasi Proyek 5.
Berpartisipasi dalam acara 6.
Bergabung dengan Organisasi atau Kelompok 7.
Aktif di Media Sosial 8.
Jenis-ienis Jejaring Kerja
Tujuan Jejaring Kerja
Prinsip-priinsip Membangun Jaringan kemitraan Kesamaan VISI-MISI
Kepercayaan dengan menjunjung tinggi kejujuran
Saling menguntungkan Efesiensi dan Efektifitas
Komunikasi Timbal balik dan saling menghargai
Komitmen yang kuat
Strategi membangun Jejaring kerja
Jejaring Internal: Hubungan antara pegawai atau departemen dalam organisasi yang sama, seperti antardivisi atau antarunit.
1.
Jejaring Eksternal: Hubungan dengan pihak luar seperti mitra bisnis, lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas.
2.
Jejaring Profesional: Hubungan antara individu di bidang atau industri yang sama, seperti asosiasi profesional atau kelompok studi.
3.
Jejaring Komunitas: Hubungan antara individu atau kelompok dalam komunitas yang memiliki kepentingan atau tujuan bersama, seperti kelompok masyarakat atau forum lokal.
4.
Konsep Jejaring Kerja
Membangun dan memperluas Hubungan Meningkatkan akses ke sumber daya Memperoleh Peluang baru
Mengembangkan keterampilan dan Pengetahuan
Mendapatkan dukungan dan umpan balik Meningkatkan reputasi dan kredibilitas Mendapatkan Informasi Terkini
Terjalinnya Kolaborasi dan Kerja Sama Peningkatan Kualitas Kerja dan Efektivitas Membangun Komunitas dan Solidaritas
Adanya dua pihak atau lebih maupun organisasi dan lembaga
Memiliki kesamaan visi Adanya kesepakatan Saling percaya
Memiliki komitmen bersama Persyaratan Jaringan Kemitraan
Membangun jejaring kerja (kemitraan) pada
hakekatnya adalah sebuah proses
membangun komunikasi atau hubungan,
berbagi ide, informasi dan sumber daya atas
dasar saling percaya (trust) dan saling
menguntungkan diantara pihak- pihak yang
bermitra yang dituangkan dalam bentuk nota
kesepahaman atau kesepakatan guna
mencapai kesuksesan bersama yang lebih
besar.
sosial budaya
Sosial : Segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan atau masyarakat sekitar
Budaya : Sesuatu yang tercipta yang berasal dari pikiran dan akal budi manusia yang mengandung arti tertentu sebagai wujud cinta atau rasa seperti pola perilaku, kepercayaan, nilai-nilai, norma, seni dalam suatu lingkungan masyarakat.
Sosial budaya merupakan segala hal yang di ciptakan manusia dengan pikiran dan budinya dalam kehidupan bermasyarakat.
Terciptanya Sosial budaya di lingkungan masyarakat terjadi karena adanya interaksi antar sesama manusia dengan alam atau lingkungan sekitarnya yang harusnya dijaga dan dilestarikan.
TES KARAKTERISTIK PRIBADI (TKP)
CHEAT SHEET Sosial Budaya
DAMPAK POSITIF
@CPNSfor.me
@CPNSfor.me
Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
1.
Sikap Masyarakat yang Sangat Tradisional 2.
Rasa Takut akan Terjadinya Kegoyahan pada Integrasi Kebudayaan
3.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
4.
Adat atau Kebiasaan 5.
Prasangka terhadap Hal-Hal yang Baru atau Sikap yang Tertutup
6.
Struktur Sistem Sosial Budaya
Dampak Sosial Budaya
Menimbulkan kerusakan lingkungan dan kelangsungan ekosistem alam.
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang kemudian menjadi penyebab munculnya penyakit-penyakit sosial, termasuknya tingginya tingkat kriminalitas.
Mengurangi bahkan dapat menghilangkan ikatan batin dan moral yang biasanya dekat dalam hubungan sosial antar masyarakat.
Faktor Penghambat Perubahan sosial
Sistem sosial budaya berorientasi pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti berikut :
Sebagai pedoman dalam hubungan antara
manusia dengan komunitas atau kelompoknya.
Sebagai
simbol pembeda antara manusiadengan binatang.
Sebagai
petunjuk atau tata cara tentang bagaimana manusia harus berperilaku dalamkehidupan sosialnya.
Sebagai
modal dan dasar dalam pembangunan kehidupan manusia.Sebagai
suatu ciri khas setiap kelompokmanusia.
DAMPAK NEGATIF
Tips dan Kunci Konsep
Saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di lingkungan masyarakat Dapat berdaptasi (menyesuaikan diri) dan bekerja secara efektif dengan budaya yang ada dilingkungan sekitar
Serta, Bersikap Inklusif (membaur denga lingkungan sekitar)
Tata nilai : Nilai Agama, Kebenaran,, Moral, Vital, Material
1.
Tata Sosial : Keberlakuan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2.
Tata Laku : Berorientasi pada norma- norma yang berlakau di lingkungan tersebut.
3.
Faktor Pendorong Perubahan sosial
Kontak/ Berhubungan dengan Budaya lain 1.
Sistem pendidikan formal yang maju dan berkembang sehingga dapat membedakan budaya yang patut dan tidak patut untuk dilestarikan
2.
Sikap menghargai hasil karya seseorang sehingga memimiliki keinginan untuk maju atau menemukan sesuatu hal yang baru
3.
Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat
4.
Masyarakat yang heterogen (beraneka ragam)
5.
Rasa Ketidakpuasan terhadap bidang-bidang dalam kehidupan tertentu yang mengakibatkan masyarakat tergerak melakukan perubahan.
6.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Bertambah atau Berkurangnya Penduduk Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Konflik dalam Masyarakat
Pemberontakan dan Revolusi
tekhnologi informasi & komunikasi (TIK)
Teknologi Informasi : Segala sesuatu yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi yang berkaitan dengan pengembangan sistem berbasis komputer.
Tekhnologi Komunikasi : mencakup segala
hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah bidang yang mencakup penggunaan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur untuk mengelola, memproses, menyimpan, dan mentransmisikan informasi. TIK memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan modern, mulai dari pendidikan, bisnis, hingga pemerintahan.
TES KARAKTERISTIK PRIBADI (TKP)
CHEAT SHEET Tekhnologi Informasi
@CPNSfor.me
@CPNSfor.me
Keamanan dan Privasi:
Ancaman Keamanan: Virus, malware, dan serangan siber yang dapat merusak sistem dan data.
Privasi Data: Perlindungan informasi pribadi dan pengelolaan data sensitif.
Kesenjangan Digital:
Akses dan Keterampilan: Perbedaan dalam akses ke teknologi dan kemampuan untuk menggunakannya antara individu dan kelompok.
Infrastruktur: Ketersediaan dan kualitas infrastruktur teknologi di berbagai daerah.
Etika dan Regulasi:
Penggunaan Teknologi: Pertimbangan etis terkait dengan penggunaan teknologi, seperti kecerdasan buatan dan analisis data besar.
Peraturan dan Kebijakan: Regulasi yang mengatur penggunaan teknologi dan melindungi hak pengguna.
Dampak Negatif TIK
Tujuan TIK
Tantangan dan Isu Terkait TIK
Menambah wawasan umum terkait kegunaan alat/media/sarana dalam pemanfaatan tekhnologi informasi dan komunikasi di era berbasis tekhnologi canggih.
Mampu memanfaatkan tekhnologi Informasi secara efektif termasuk bekerja out of the box serta mengembangkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif dengan menggunakan tekhnologi dengan sebaik mungkin dalam meningkatkan kualitas kinerja.
TIK dalam dunia Pemerintahan Manfaat TIK
Dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah untuk diakses
Kemudahan dalam berkomunikasi
Memudahkan pekerjaan dengan adanya fasilitas tekhnologi yang lebih mutakhir Dapat mengakses perpustakaan Online Diskusi dapat dilakukan secara online
Memudahkan proses pendidikan dengan adanya inovasi terbaru dalam menunjang pembelajaran
Sistem administrasi dan transaksi yang dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.
Ketergantungan, penggunaan tekhnologi yang berlebihan dapat meenimbulkan rasa kenyamanan hingga ketergantungan yang mengakibatkan penurunan keterampilan sosial
Dampak terhadap sosial budaya, dapat mengurangi interaksi sosial bahkan meningkatkan isolasi sosial dan dapat mencemari budaya-budaya lokal yang ada
Penyebaran Informasi yang salah (HOAX)
Pornografi, pesatnya kemampuan penyebaran informasi di internet juga berimbas terhadap maraknya situs-situf pornografi yang dapat diakses dengan mudah
Antisocial Behavior, penggunaan TIK yang berlebihan berakibat terhadap tidak peduli atau tidak pekanya seseorang terhadap lingkungannya karena lebih mengutamakan komputer.
Pengoperasian Komputer dan Teknologi dalam penunjangan tugas dalam pelaksanaan fungsi pelayanan dan kebijakan pemerintahan
Meningkatkan sinergi dan mengurangi hambatan atau sekat sekat dalam kementerian dan lembaga negara
Penggunaan teknologi dapat meningkatkan
pelayanan dan mutu kepada masyarakat secara
luas
PROFESIONALISME
Ciri-ciri Profesionalisme
Kode Etik Profesionalisme
TES KARAKTERISTIK PRIBADI (TKP)
CHEAT SHEET Profesionalsime
@CPNSfor.me
@CPNSfor.me
Syarat Umum Profesional
Memiliki Skill, sekill merupakan salah satu hal mendasar yang harus dimiliki oleh setiap orang khususnya sebagai seorang karyawan profesional apabila ia terbukti sebagai orang yang ahli di bidangnya serta memiliki kemauan bekerja keras dan pantang menyerah
1.
Pengetahuan/Knowledge, seseorang harus benar-benar menguasai atau setidaknya memiliki wawasan atas ilmu yang berhubungan dengan bidangnya bahkan memiliki rasa ketidakpuasan terhadap pengetahuan yang dimiliki sehingga terus berusaha untuk menambah pengetauannya.
2.
Etika/Attitude, orang yang dianggap profesioanl bukan hanya dari kepintarannya melainkan memiliki etika baik dan patut untuk dicontoh untuk doterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam dunia kerja.
3.
Profesional adalah seseorang yang memiliki pekerjaan atau profesi, kemudian ia hidup dengan mengandalkan keahlian tertentu yang dimilikinya dengan penuh semnagat dalam menjalankan pekerjaannya tersebut. Dikatakan profesional apabila memiliki perilaku tolak ukir diatas rata- rata manusia pada umunya. Sikap ini diharapkan dimiliki dalam menjalankan semua bidang untuk dapat memperbaiki kualitas hidup masing-masing masyarakat.
Mempunyai keterampilan yang sangat tinggi di bidang tertentu.
1.
Mempunyai ilmu serta pengalaman yang luas.
2.
Seseorang yang profesional akan berorientasi kepada masa depan atau peka terhadap perkembangan kedepannya
3.
Memiliki sikap yang cenderung mandiri serta terbuka untuk menerima kritik dan saran dari orang lain (Pemikiran terbuka)
4.
Berintegritas yaitu mengutamakan prinsip dasar dengan mengedepankan nilai kebenaran, keadilan dan kejujuran.
5.
Memiliki Komitmen yang tinggi untuk terus menjaga kualitasnyaKomitmen yang tinggi untuk terus menjaga kualitasnya
6.
Mampu memotivasi diri sendiri maupun orang sekitarnya
7.
Loyalitas dan totalitas tinggi dan mengerjakan sesuatu dengan sungguh- sungguh.
8.
Kode etik merupakan norma atau asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan sekitar.
Dalam UU NO.8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN) Kode etik Profesi atau disebut juga dengan etika profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang professional yanng diatur untuk mengatur anggotanya dalam melaksanakan tugas.
Kunci Profesionalitas
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
1.
Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
2.
Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
3.
Fungsi Kode etik profesi
Memiliki pengetahuan dan keahlian yang luas
Senantiasa meningkatkan skill
bekerja sesuai tugas/fungsi/jabatannya terbuka dalam menerima kritik dan saran menunjukan antusiasme
Meimiliki rasa bertanggung jawab Mau belajar dari kesalahan
Jujur dan bisa dipercaya
Adanya rasa cinta terhadap pekerjaan
Loyalitas dan totalitas
anti radikalisme
TES KARAKTERISTIK PRIBADI (TKP)
CHEAT SHEET
Radikalisme
@CPNSfor.me
@CPNSfor.me
Ciri-ciri Radikalisme
Tahap Radikalisasi
Jenis-jenis Radikalisme
Ketidakstabilan Sosia l: Radikalisme dapat menyebabkan ketegangan sosial, konflik, dan kekacauan, yang mengganggu stabilitas masyarakat dan keamanan publik.
1.
Pelanggaran HAM : pelanggaran hak asasi manusia sering terjadi, termasuk kekerasan terhadap individu atau kelompok yang dianggap berbeda.
2.
Pemisahan Sosial : Radikalisme dapat memperburuk perpecahan sosial dengan meningkatkan polaritas dan ketidakpercayaan antara kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
3.
Dampak Radikalisme
Radikal = Akar
Radikalisme adalah pandangan atau ideologi ekstrem yang cenderung menginginkan perubahan mendalam dan seringkali drastis dalam tatanan sosial, politik, atau religius.
Pandangan Ekstrem:
Memiliki ideologi yang sangat berbeda dari pandangan umum atau konvensional, sering kali dengan tujuan untuk mengganti sistem yang ada dengan sistem yang dianggap lebih sesuai menurut keyakinan mereka.
Intoleransi:
Menunjukkan ketidakmampuan untuk menerima atau menghargai pandangan, kepercayaan, atau praktik yang berbeda dari yang mereka anut.
Toleransi terhadap perbedaan sering kali diabaikan atau ditolak.
Kehendak untuk Menggunakan Kekerasan:
Dalam banyak kasus, radikalisme dapat melibatkan penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan sebagai cara untuk mencapai tujuan.
Ini bisa berupa tindakan terorisme, pemberontakan, atau serangan kekerasan lainnya.
Penggunaan Propaganda:
Menggunakan media atau saluran propaganda untuk menyebarluaskan ideologi mereka, merekrut pengikut, dan menggalang dukungan untuk tujuan
mereka. Penanggulanagan Radikalisme
Radikalisme
Politik : keinginan mengganti ideologinegara dengan menegakkan Negara Islam dan atau Khilafah atau dasar lainnya.
1.
Radikalisme
Agama : memiliki pandangan ekstremtentang agama dan sering kali menginginkan penerapan prinsip-prinsip religius secara ketat dalam kehidupan publik atau pemerintahan dan bersikap intorelan terhadap perbedaan
2.
Radikalisme
Sosial : Menginginkan perubahansosial yang mendalam, sering kali dengan cara yang ekstrem atau tidak konvensional. Ini bisa melibatkan pandangan ekstrem mengenai isu-isu sosial seperti gender, ras, atau kelas sosial.
3.
Intoleran : Memiliki suatu pandangan yang benci keragaman dan perbedaan dan cenderung menyalahkan orang lain. Inilah awal masuknya paham radikal
1.
Radikal : Pada tahap ini mulai menyalahkan orang lain seperti membid’ah kan bahkan mengkafirkan aliran yang berbeda dengannya.
2.
Teroris : Tahap ini sudah memasuki aksi kekerasan dalam menyikapi perbedaan.
Sehingga radikalisme merupakan cikal bakal munculya terorimse.
3.
Edukasi dan Kesadaran : Pendidikan yang mempromosikan toleransi, inklusi, dan pemahaman antarbudaya dapat membantu mengurangi radikalisasi.
1.
Dialog dan Diskusi : Memfasilitasi dialog antara kelompok yang berbeda untuk mengurangi ketegangan dan membangun pemahaman.
2.
Pencegahan Kekerasan : Mengidentifikasi dan menangani potensi risiko radikalisasi di tingkat individu dan kelompok, serta memperkuat sistem hukum untuk menangani tindakan ekstrem.
3.
Pembangunan Ekonomi dan Sosial : Meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi untuk mengurangi ketidakpuasan yang bisa menjadi faktor pendorong radikalisasi.
4.
anti radikalisme
TES KARAKTERISTIK PRIBADI (TKP)
CHEAT SHEET Pola penyebaran Radikalisme
@CPNSfor.me
@CPNSfor.me
Tindakan Untuk Radikalisme
Saluran Penyebaran Radikalisme
Pencegahan : Pencegahan bisa dilakukan dengan menutup kanal dan media penyebarannya di lingkungan pekerjaan. Direksi dan HRD dapat memanfaatkan kewenangannya dalam memutus kanal-kanal tersebut.
contoh :
Sebagai atasan, melakukan background check bagi karyawannya.
Mencermati dan mengikuti secara aktif perkembangan yang terjadi di lingkungan kerja Menempatkan karyawan agar tidak terjadi pengelompokkan
aliran atau ideologi dalam suatu unit kerja.
Persuasif : tindakan yang dilakukan untuk membujuk individu atau kelompok agar tidak terpapar ide-ide radikal atau melakukan tindakan radikalisme.
Contoh :
Merangkul dan mendekati individu yang terindikasi sudah terpapar paham radikal
Melakukan dialog hangat dan diskusi terkait radikalisme dan pencegahannya
Intervensi : Campur tangan dalam rangka mencegah atau menghentikan penyebaran ideologi radikal
Contoh :
Melaporkan pada pihak yang berwenang
Menyususn strategi agar perusahaan terbebas dari paham radikal yang biasanya dimulai melalui majelis tertentu.
Kelompok ini memiliki jaringan khusus yanng berguna untuk menanamkan ideologi untuk merekrut kader atau anggota baru dengan bertemu secara langsung dengan memikat anggota tersebut dengan menjanjikan surgawi melalui bentuk forum pengajian atau diskusi keagamaan bahkan memberikan sarana atau alat untuk menunjang ideologi mereka.
Cara tidak langsung adalah menggunakan media dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan informasi dan penyebarannya melalui berbagai media cetak maupun non- cetak seperti website, media sosial dan lainnya yang dikemas dengan menarik.
Pengajian, pertemuan (halaqah), dan lain-lain.
1.
Media elektronik dan cetak, seperti TV, radio, film, koran, buletin, dan selebaran (pamflet).
2.
Media online/internet 3.
Demonstrasi aksi kemanusiaan dan lain-lain.
4.
Hubungan pertemanan, kekerabatan/
perkawinan dan organisasi.
5.
Pendidikan.
6.
Proses Secara Langsung
Proses Secara Tidak Langsung