• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengetahuan, kepedulian, dan tindakan masyarakat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengetahuan, kepedulian, dan tindakan masyarakat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN, KEPEDULIAN, DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG EROSI DI BATANG SUMPUR KENAGARIAN

UNGGAN KECAMATAN SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

ANDRI YONO 11030273

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

1

PENGETAHUAN, KEPEDULIAN, DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG EROSI DI BATANG SUMPUR KENAGARIAN

UNGGAN KECAMATAN SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG

Oleh

Andri Yono, Dr. Yeni Erita, M.PdI, Ade Irma Suryani, M.PdII

Mahasiswi Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Staf Pengajar Prodi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

email: [email protected] ABSTRACT

This research is initiated by the events of the erosion in Kenagarian unggan. This study aims to determine the data or information and analyze data on the knowledge, awareness and community action on stem erosion in Sumpur Kenagarian Unggan Holy Sumpur county districts Sijunjung.

The research is a qualitative study using snowball sampling technique. Furthermore, the techniques of data collection by interview, observation and documentation, after the data was obtained, the data were analyzed through data analysis techniques were used that reduction, data models (display data), and conclusion / verification data.

The results of research in the field as follows: 1) Knowledge of the public about stem erosion in Sumpur Kenagarian Unggan districts Holy Sumpur Sijunjung district. Citizens said that the erosion region Sumpur rod streams related to the flood in 2013 is due to logging activity upstream Sumpur rod, the impact on agricultural land and human settlements become damaged.

From the description above can be said that the public's knowledge about the erosion of this is good. 2) community awareness about stem erosion in Sumpur Kenagarian Unggan districts Holy Sumpur Sijunjung district. Public concern about the erosion of less than once because of the lack of effort made public on pemuliahan control and erosion that has occurred in the trunk Sumpur Kenagarian Unggan. 3) community action on stem erosion in Sumpur Kenagarian Unggan districts Holy Sumpur Sijunjung district. The lack of action from the public so that there is no real action undertaken by the public on the prevention of erosion in the trunk Sumpur Kenagarian Unggan.

This is due Because the community collectively has not been directly involved in the prevention of erosion.

Keywords: ) Knowledge, community.

PENDAHULUAN

Sumber daya yang ada dialam ini sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan serta mempertahankan kelangsungan hidup terutama manusia.

Sumber daya alam hayati Indonesia dengan ekosistemnya mempunyai peranan penting bagi kehidupan, karena itu perlu dikelola dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umat manusia baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang. Sumber daya alam yang dimanfaatkan manusia adalah tanah, iklim,

flora, fauna, bahan mineral tambang.Untuk kelestarian sumber daya alam tersebut, pengunaan dan pengelolaan harus berdasarkan kepada batas-batas kemampuan tanah itu sendiri. Pada kenyataanya hubungan antara tanah dan manusia sangatlah penting dalam melakukan berbagai aktivitas dalam memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.

Sesuai ketentuan Pasal 3 Undang- Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, dengan terjadinya penurunan daya dukung Daerah Aliran Sungai yang

(4)

2 dicirikan dengan terjadinya banjir, tanah longsor, erosi, sedimentasi dan kekeringan, yang dapat mengakibatkan terganggunya perekonomian dan tata kehidupan masyarakat, maka daya dukung Daerah Aliran Sungai harus ditingkatkan.

Dari sekian banyak bencana yang tejadi di daerah aliran sungai seperti banjir, longsor dan erosi, ini juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup mahluk hidup yang berada di sekitar daerah aliran sungai.

Seperti erosi yang bisa merusak lahan-lahan pertanian masyarakat, perumahan tempat tinggal masyarakat yang berada disekitar daerah aliran sungai tersebut.

Erosi adalah peristiwa berpindah atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ketempat lain oleh media alami. Erosi dapat juga disebut pengikisan atau kelongsoran, sesunguhnya merupakan proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan air dan angin, baik yang berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan/perbuatan manusia Pada peristiwa erosi tanah bagian- bagian tanah pada suatu tempat terkikis dan terangkut yang kemudian diendapkan ditempat lain, pengikisan dan pengangkutan tanah tersebut terjadi oleh media alami yaitu air dan angin.

Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi yang biasanya semakin diperparah oleh ulah manusia.

Proses alam yang menyebabkan terjadinya erosi merupakan faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan dan tutupan lahan.

(Kartasaputra, dalam Susilawati 2013).

Pentingnya pengendalian erosi di tanah pertanian yang disebabkan karena pengaruh alam itu biasanya oleh tangan- tangan manusia itu sendiri. Karena itu untuk

mencegah atau mengurangi

keberlangsunganya di perlukan pengendalian serta usaha pencegahan, perbaikan (rehabilitasi) oleh kita semua, terutama penduduk disekitar tanah-tanah yang terkikis, itu menimbulkan masalah dan akibat yang luas (hambatan dan kegagalan usaha pertanian, bencana atau bahaya bagi penduduk di sekitarnya dan kekurangan atau kelangkaan bahan pangan bagi penduduk umumnya). Kartasaputra,1989

Erosi dapat terjadi di mana saja, terutama di daerah yang tidak memiliki vegetasi sebagai penutup lahan.Terjadinya

erosi diawali dengan pemecahan bongkah- bongkah batuan menjadi butiran-butiran yang lebih kecil oleh tenaga pengangkut, kemudian pemindahan butir-butir batuan tersebut, dan akhirnya pengendapan butir- butir batuan ke tempat-tempat yang lebih rendah.

Permasalahan yang timbul akibat adanya erosi tidak hanya bersifat fisik seperti kerusakan lingkungan saja namun juga masuk pada aspek penghidupan masyarakat, Yaitu semakin menyempitnya lahan pertanian masyarakat yang di sebabkan erosi.

Kecamatan Sumpur Kudus yang merupakan daerah dengan topografi berbukit-bukit, kemiringan yang tinggi dan bervariasi merupakan daerah dengan permasalahan lingkungan yang cukup kompleks. Penggunaan lahan yang berlebihan tanpa mengindahkan kaidah- kaidah kelestarian lingkungan tentu akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang akan berimbas terhadap semua sektor kehidupan.

Masyarakat yang bertempat tinggal di Kenagarian Unggan bermata pencarian bertani dan pengambilan kayu dihutan untuk memenuhi kebutuhanya sehari- hari.Kenagarian unggan rentan terhadap erosi karena daerahnya terletak dubagian hulu Batang Sumpur.

Berger dalam Damsar (2010:6) menjelaskan bahwa masyarakat merupakan suatu keseluruhan komleks hubungan yang luas sifatnya. Maksud keseluruhan kompleks hubungan yaitu terdapat bagian-bagian yang membentuk kesatuan. Misalnya tubuh manusia terdiri dari beerbagai macam organ seperti jantung, hati, limpa, pembuluh darah, dan jaringan otak.Keseluruhan bagian yang ada membentuk suatu sistem yang dikenal sebagai manusia. Analogi dari bagian-bagian masyarakat adalah hubungan sosial, seperti hubungan antar jenis kelamin, antar usia, antar dan interkeluarga, dan hubungan perkawinan, keselluruhan hubungan ini dikenal dengan masyarakat.

Polak dalam Ahmadi (2003:96) masyarakat (society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sub kelompok. Selanjutnya Djojodiguno dalam

(5)

3 Ahmadi (2003:96) mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu kebulatan dari pada suatu perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.

Menurut Suharto (2009:127) masyarakat dalam arti sempit biasanya disebut comunitas atau comoniti, sedangkan dalam arti luas masyarakat menunjuk pada interaksi komplek sejumlah orang yang memiliki kepentingan dan tujuan bersama meskipun tidak bertempat tinggal dalam satu wilayah geografis tertentu.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pengetahuan adalah apa yang diketahui tentang alam, lingkungan pandangan lain yang hampir sama menyatakan bahwa pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang diketahui tentang suatu objek termasuk kedalamnya adalah ilmu. (Syamsuri dalam Suryani 2014 )

Sedangkan Supriyanti dalam Suryani 2014. membagi pengetahuan kedalam tiga jenis yaitu:

a. Pengetehuan persepsi adalah pengetahuan yang diperoleh manusia dengan cara mengadakan kontak langsung dengan alam melalui alat-alat indranya yang diperoleh setelah melakukan pengamatan.

b. Pengetahuan apriori adalah pengetahuan yang diperoleh manusia dengan cara mengadakan kontak langsung dengan alam atau pengetahuan tanpa dasar akan tetapi didasarkan pada penalaran manusia.

c. Pengetahuan moral adalah pengetahuan yang diperoleh didasarkan atas ketentuan moral yang dikemukakan oleh institusi etik yang menyatakan kebenaran moral sifatnya membenarkan dengan sendirinya.

Kepedulian terhadap masalah lingkungan hidup di ungkapkan dalam tindakan nyata dalam bentuk ungkapan verbal dan perilaku (tindakan nyata), berupa pemikiran, pandangan dan ide-ide yang mengkonsentrasikan pada masalah lingkungan yang telah ditentukan oleh latar belakang pendidikan dan lingkungan masyarakat serta merupakan sumbangan untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup yang harus dilakukan ssecara global dan berkelanjutan.

Menurut Soemanto dalam Yuselvia 2014 kepedulian dibagi dua yaitu:

a. Kepedulian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek.

b. Kepedulian adalah pendayagunaan kesadaran untuk mengerti suatu aktivitas.

Kepedulian adalah suatu sikap atau tingkah laku dalam upaya pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan (Yusneni dalam Darmayanti 2014).

tindakan adalah sesuatu yang dilakukan/perbuatan (perilaku/tingkah laku). Tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kondisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh insight untuk pemecahan masalah.( Rafiola 2014)

Ahmadi 2003 mengatakan bahwa tindakan adalah suatu rangsangan akan direspon oleh seseorang sesuai dengan arti rangsangan itu bagi orang yang bersangkutan. Respon atau reaksi ini disebut prilaku, bentuk prilaku dapat bersifat sederhana dan kompleks. Dalam peraturan teoritis, tingkah laku dapat dibedakan atas sikap, didalam sikap diartikan sebagai suatu kecendrungan potensi untuk mengadakan reaksi (tingkah laku).Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan untuk terwujudnya sikap agar menjadi suatu tindakan yang nyata diperlukan factor pendukung atau suatu kondisi fasilitas yang memunkinkan

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

Berdasarkan judul penelitian, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, berusaha mengkungkapkan bagaimana pengetahuan, kepedulian, dan tindakan masyarakat tentang erosi di batang Sumpur kenagarian Unggan kecamatan Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung, data di kumpulkan melalui wawancara dengan masyarakat setempat.

Menurut Moleong (2010) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

(6)

4 tindakan dan lain-lain. Secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Setting dan Informan penelitian 1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kenagarian Unggan kecamatan Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung.

2. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah wali nagari dan masyarakat yang berada di Kenagarian Unggan Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung.

Informan Penelitian di ambil secara snowball sampling, yaitu peneliti memilih responden secara berantai. Proses bola salju ini berlangsung sampai peneliti memperoleh data yang cukup sesuai dengan kebutuhan (Arikunto, 2006).

Jenis Data

Dalam penelitian perlu suatu data atau sumber data untuk melengkapi dan memperjelas informasi dalam melakukan penelitian yaitu :

1. Data Sekunder

Data yang di peroleh melalui kantor wali nagari setempat dan informasi yang berhubungan dengan masyarakat.

2. Data Primer

Data yang di peroleh langsung melalui observasi atau pengamatan langsung, wawancara, serta pemotretan objek penelitian yang berguna untuk memperkuat penjelasan fakta di lapangan.

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Moleong 2010, Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara langsung kelapangan untuk mengetahui dan mengamati bagaimana pengetahuan, kepedulian, dan tindakan masyarakat tentang erosi di batang Sumpur kenagarian Unggan kecamatan Sumpur

Kudus kabupaten Sijunjung, data di kumpulkan melalui wawancara dengan masyarakat setempat.

2. Wawancara

Wawancara adalah

pengumpulan data dengan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada masyarakat. Wawancara ini dilakukan dengan Tanya jawab langsung kepada masyarakat di tempat terjadinya erosi.

Teknik wawancara ini dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:

a. Wawancara Bebas

Wawancara bebas atau informal biasa terwujud dalam bentuk pembicaraan-pembicaraan ringan, namun keterangan- keterangan yang diberikan diarahkan pada yang diinginkan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sekumpulan data verbal berupa tulisan, dokumentasi, sertifikat, foto, catatan, dokumentasi ini digunakan untuk mengambil data.

Teknik Analisa Data

Menurut Miles dan Huberman dalam emzir (2010: 129-133) ada tiga macam kegiatan dalam analisa data, yaitu:

1. Reduksi data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisa yang mepertajam, memilih, memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan verifikasikan.

2. Model data (data display)

Display data yaitu dengan cara membuat berbagai tabel dan keseluruhan data yang diperoleh.

Sehingga lebih mudah untuk menganalisa data yang diperoleh.

3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan Penarikan/verifikasi

kesimpulan yaitu data yang telah diperoleh atau dikumpulkan maka dicari makna yang terkandung di dalamnya kemudian dipaparkan

(7)

5 menggunakan kata-kata dengan kalimat yang dimengerti.

Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Menurut Moleong (2010 : 327), keabsahan data hasil penelitian yang diperoleh dilakukan dengan beberapa cara yaitu ;

1. Perpanjangan keikutsertaan

Dalam penelitian ini, peneliti adalah instrument itu sendiri artinya keikutsertaan peneliti pada objek penelitian sangat berarti sekali. Dalam pengumpulan data hal ini supaya data yang di peroleh betul-betul dapat dipercaya karena sudah berulang kali di amati.

2. Ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan bertujuan menentukan ciri-ciri dan mengamati unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari, dan kemudian memusatkan diri pada hal- hal tersebut secara rinci. Penelitian akan mengamat dengan teliti terhadap faktor-faktor yang menunjang, yang berkenaan dengan pengetahuan, kepedulian, dan tindakan masyarakat.

3. Trianggulasi

Teknik trianggulasi adalah teknik untuk memeriksa keabsahan data dan memanfaatkan sesuatu diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh.Teknik trianggulasi ini ada beberapa macam, antara lain adalah trianggulasi sumber, metode penyelidik, dan teori. Trianggulasi sumber artinya penelitian mengecek kembali tingkat keberadaan sesuatu informasi berdasarkan waktu dan alat, sedangkan dalam trianggulasi teori penulis melihat peristiwa dalam perspektif teori, pandangan dan pendapat orang lain dalam bentuk tertulis.

4. Pemeriksaan teman sejawat melalui diskusi

Pemeriksaan teman sejawat bertujuan untuk melihat kekuatan dan kelemahan tentang hasil akhir sementara yang diperoleh dari penelitian, hal ini dapat dilakukan dalam bentuk analitik dengan teman,

pembimbingan, dan penguji.Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data.Pertama, agar membuat peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. Kedua, diskusi dengan teman sejawat memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk memulai menyajikan dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran sendiri.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil temuan di lapangan dan sesuai tujuan penelitian maka di dapat hasil dari wawancara dengan beberapa informasi data dapat di ambil kesimpulan bahwa :

Pertama, Menurut hasil wawancara penulis dengan masyarakat di lapangan mengenai pengetahuan masyarakat tentang erosi di batang Sumpur kenagarian Unggan kecamatan Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung. Mayarakat mengatakan bahwa erosi didaerah aliran sungai batang Sumpur berkaitan dengan adanya banjir bandang pada tahun 2013 ini disebabkan karena adanya aktivitas penebangan kayu dibagian hulu batang sumpur, yang berdampak terhadap lahan pertanian dan pemukiman masyarakat menjadi rusak. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa pengetahuan masyarakat tentang erosi ini sudah baik.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pengetahuan adalah apa yang diketahui tentang alam, lingkungan pandangan lain yang hampir sama menyatakan bahwa pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang diketahui tentang suatu objek termasuk kedalamnya adalah ilmu. (Syamsuri dalam Suryani 2014 ).

Sedangkan Supriyanti dalam Suryani 2014. membagi pengetahuan kedalam tiga jenis yaitu:

a. Pengetehuan persepsi adalah pengetahuan yang diperoleh manusia dengan cara mengadakan kontak langsung dengan alam melalui alat- alat indranya yang diperoleh setelah melakukan pengamatan.

b. Pengetahuan apriori adalah pengetahuan yang diperoleh manusia dengan cara mengadakan kontak langsung dengan alam atau

(8)

6 pengetahuan tanpa dasar akan tetapi didasarkan pada penalaran manusia.

c. Pengetahuan moral adalah pengetahuan yang diperoleh didasarkan atas ketentuan moral yang dikemukakan oleh institusi etik yang menyatakan kebenaran moral sifatnya membenarkan dengan sendirinya.

Kedua, Menurut hasil wawancara penulis dengan masyarakat di lapangan mengenai kepedulian masyarakat tentang erosi di batang Sumpur kenagarian Unggan kecamatan Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung. Kepedulian masyarakat tentang erosi kurang sekali karena kurangnya upaya yang dilakukan masyarakat tentang pengendalian dan pemuliahan erosi yang sudah terjadi di batang Sumpur kenagarian Unggan.

Kepedulian terhadap masalah lingkungan hidup di ungkapkan dalam tindakan nyata dalam bentuk ungkapan verbal dan perilaku (tindakan nyata), berupa pemikiran, pandangan dan ide-ide yang mengkonsentrasikan pada masalah lingkungan yang telah ditentukan oleh latar belakang pendidikan dan lingkungan masyarakat serta merupakan sumbangan untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup yang harus dilakukan ssecara global dan berkelanjutan.

Menurut Soemanto dalam Yuselvia 2014 kepedulian dibagi dua yaitu:

a. Kepedulian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek.

b. Kepedulian adalah pendayagunaan kesadaran untuk mengerti suatu aktivitas.

Kepedulian adalah suatu sikap atau tingkah laku dalam upaya pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan (Yusneni dalam Darmayanti 2014).

Ketiga, Menurut hasil wawancara penulis dengan masyarakat di lapangan mengenai tindakan masyarakat tentang erosi di batang Sumpur kenagarian Unggan kecamatan Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung. Kurangnya tindakan dari masyarakat sehingga belum ada tindakan nyata yang dilakukan oleh masyarakat terhadap pencegahan erosi di batang Sumpur kenagarian Unggan. Ini disebabkan Karena

masyarakat secara bersama belum terlibat langsung dalam pencegahan erosi.

Tindakan adalah sesuatu yang dilakukan/perbuatan (perilaku/tingkah laku).

Tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kondisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh insight untuk pemecahan masalah.( Rafiola 2014)

Ahmadi 2003 mengatakan bahwa tindakan adalah suatu rangsangan akan direspon oleh seseorang sesuai dengan arti rangsangan itu bagi orang yang bersangkutan. Respon atau reaksi ini disebut prilaku, bentuk prilaku dapat bersifat sederhana dan kompleks. Dalam peraturan teoritis, tingkah laku dapat dibedakan atas sikap, didalam sikap diartikan sebagai suatu kecendrungan potensi untuk mengadakan reaksi (tingkah laku).Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan untuk terwujudnya sikap agar menjadi suatu tindakan yang nyata diperlukan factor pendukung atau suatu kondisi fasilitas yang memunkinkan.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai Pengetahuan, kepedulian dan tindakan masyarakat tentang erosi di batang Sumpur kenagarian Unggan kecamatan Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan masyarakat tentang erosi di batang Sumpur kenagarian Unggan kecamatan Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang erosi sudah baik, Mayarakat mengatakan bahwa erosi didaerah aliran sungai batang Sumpur berkaitan dengan adanya banjir bandang pada tahun 2013 ini disebabkan karena adanya aktivitas penebangan kayu dibagian hulu batang sumpur, yang berdampak terhadap lahan pertanian dan pemukiman masyarakat menjadi rusak.

2. Kepedulian masyarakat tentang erosi di batang Sumpur kenagarian Unggan kecamatan Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung, dapat disimpulkan bahwa kurangnya kepedulian dari masyarakat untuk penangulangan erosi yang terjadi, hal ini disebabkan karena

(9)

7 kurangnya upaya yang dilakukan masyarakat dalam pencegahan erosi.

3. Tindakan masyarakat tentang erosi di batang Sumpur kenagarian Unggan kecamatan Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung, dapat disimpulkan bahwa kurangnya tindakan dari masyarakat untuk pencegahan erosi yang terjadi di kenagarian Unggan.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, peneliti menyatakan kepada :

1. Disarankan kepada pemerintah kabupaten sijunjung untuk melakukan penangulangan terhadap erosi yang terjadi di kenagarian unggan agar tidak banyak lagi lahan-lahan pertanian dan tempat tinggal masyarakat yang terkena dampak erosi.

2. Diharapkan kepada masyarakat agar tidak melakukan penebangan kayu di hutan agar kejadian erosi ini tidak bertambah luas lagi.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menjadi bahan acuan yang dapat menjadi penyempurna dari skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu sosial dasar.

Jakarta: PT. Rieneka Cipta

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta:

RinekaCipta

Damsar. 2010. pengantar sosiologi pendidikan. Padang.

Emzir, 2012.Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data. Kelapa gading permai, Jakarta. Kharisma Putra Utama.

Irma suryani. 2014.kajian konservasi lahan sawah tadah hujan menjadi perkebunan kelapa sawit di jorong anak airkumayan kenagarian kampong tangah kecamatan lubuk basung. Padang Skripsi STKIP PGRI Sumbar.

Kartasaputra. 1991. Kerusakan Tanah

Pertanian Dan Usaha

Merehabilitasinya. Jakarata: bumi aksara.

Moleong, Lexi J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Suharto edi. 2009. Pekerjaan sosial di dunia industri. Bandung: Alfabeta Susilawati. 2013. Studi Tingkat Bahaya

Erosi Berdasarkan Penggunaan Lahan Pada Satuan Bentuk Lahan Vulkanik Di Jalan Simpang Ampek–

Talu Kecamatan Talamau

Kabupaten Pasaman Barat. Padang.

Skripsi. STKIP PGRI.

Tuti darmayanti.2014.kepedulian remaja dalam menjaga kebersihan lingkungan dikelurahan PIAI Tangah kecamatan pauh kota padang.

Padang Skripsi STKIP PGRI Sumbar.

Vivi citra yuselvia. 2014. Persepsi masyarakat dalam memelihara hutan lindung di kenagarian paru kecamatan sijunjung kabupaten sijunjung.Padang Skripsi STKIP PGRI Sumbar.

Yance oka rafiola. 2014. Partisipasi masyarakat tentang fungsi hutan di kenagarian sungai betung kecamatan kamang baru kabupaten sijunjung.

Padang Skripsi STKIP PGRI Sumbar.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu usaha yang telah dilaksanakan selama proses belajar yang dilihat dari suatu pertumbuhan baik tingkah laku maupun sikap dan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Computer Technical Support Melakukan Restore Operating System 245 KODE UNIT :