PENGGUNAAN BALANCE SCORECARD DALAM EVALUASI KEPEMIMPINAN
KELOMPOK 9
Pengertian Balance Scorecard (BSC)
suatu metode penilaian yang mencakup empat perspektif untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Robert S. Kaplan dan David P.
Northon (1997)
Komponen Perspektif BSC
Keuangan Konsumen
Proses Bisnis Internal
Pertumbuhan dan Pembelajaran
Model Kerangka Kerja Penerjemahan Strategi ke Dalam 4 Perspektif
• Berhubungan dengan pencapaian sasaran
keuangan dalam peningkatan perolehan profit bagi organisasi.
• Kaplan dan Norton membedakan sasaran perspektif keuangan menjadi tiga tahap:
– Pertumbuhan (growth) – Bertahan (Sustain Stage) – Panen (Harvest)
• Memberikan gambaran dan identifikasi
terhadap sasaran organisasi di sisi konsumen dan target pasar sebagai bentuk interaksi
antara organisasi dan konsumen
• Memiliki dua kelompok pengukuran:
a. customer core measurement b. customer value propotions.
a. customer core measurement
Pangsa Pasar mempertahankan Kemampuan konsumen
Kemampuan meraih
konsumen baru Tingkat kepuasan konsumen
b. customer value propotions
Atribut-atribut produk dan jasa (product/service)
Hubungan dengan konsumen (customer relationship)
Citra dan reputasi (image & reputation)
Memungkinkan organisasi untuk menyajikan value proposition yang akan menarik dan
mempertahankan konsumen di target segmen pasarnya dan memuaskan harapan
shareholder dalam mencapai keuntungan yang tinggi
Gambar 4. Perspektif Bisnis Internal – The Generic Value Chain Model
Pengembangan Kemampuan SDM
Pengembangan Sistem Informasi
Motivasi dan Pemberdayan SD yang ada
Menyajikan proses pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan
perusahaan sebagai upaya peningkatan dan pengembangan dalam jangka
panjang, meliputi:
Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan
KEGUNAAN BSC (Pandey
2005)
a. Alat komprehensif untuk memahami pelanggan dan kebutuhannya
b. Digunakan jika pengukuran tradisional dalam sistem kinerja sulit dilakukan c. Mampu memberikan strategi
pertumbuhan yang fokus kepada upaya-upaya non finansial
d. Memampukan karyawan memahami strategi dan kaitan sasaran ke dalam operasi perusahaan hari ke hari
e. Memfasilitasi umpan balik review kinerja dari waktu ke waktu
Komprehensif Koheren
Seimbang Terukur
D. Keunggulan BSC
Indikator Pengukuran 4 Dimensi Pengukuran Kinerja
• Kinerja Operasi
• Status Keuangan
• Nilai perusahaan 1. Ukuran Dimensi
Keuangan
• Pangsa Pasar Kepuasan Pelanggan
• Retensi Pelanggan Keuntungan Plgn
• Pelanggan Baru 2. Ukuran Dimensi
Pelanggan
• Biaya Produktivitas
• Efisiensi Teknologi
• Kecepatan Mutu 3. Ukuran dimensi Proses
Internal
• Tingkt kemampuan Teknologi informasi
• Motivasi kerja Tingkat Kepuasan
• Manjmen Pngtahuan 4. Ukuran Dimensi
Pertumbuhan dan Pembelajaran
Prinsip Penerapan BSC
1. Menerjemahkan sistem manajemen strategi berbasis balanced scorecard ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang dapat memahami
2. Menghubungkan dan menyelaraskan organisasi dengan strategi yang dibuat
3. Melibatkan konstribusi semua orang dlm membuat strategi & mengimplementasikannya
4. Mengembangkan terus strategi yang ada melalui proses pembelajaran dan adaptasi organisasi
5. Melaksanakan agenda perubahan
• Dalam suatu organisasi, evaluasi kinerja sangat dibutuhkan.
• Tanpa adanya suatu metode atau alat yang disepakati bersama maka masalah evaluasi
dan pengukuran dapat menghasilkan berbagai konflik dan kerumitan
BALANCE SCORECARD (BSC)
Penerapan Balance Scorecard dalam Evaluasi Kepemimpinan
VISI DAN MISI ORGANISASI, SWOT
SASARAN YANG HARUS DICAPAI DALAM TIAP
PERSPEKTIF
Tujuan (Objectives)
Ukuran
(Measures) Target Langkah/Upaya
(Initiatives) berupa rencana
tindakan
• Strategi jangka panjang dan BSC ada yang jangka panjng dan ada jangka pendek.
• Penera[an balance score card harus didukung oleh sistem informasi yang tersentralisasi
karena klu tidak maka balance score akan susah untuk dilaksanakan.