• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Metode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Asmaul Husna (al-mālik, al-azīz, al-quddūs, as-salām, dan al-mu’min) Mata Pelajaran PAI Dan Budi Pekerti Kelas IV SDN 36 Seluma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Penggunaan Metode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Asmaul Husna (al-mālik, al-azīz, al-quddūs, as-salām, dan al-mu’min) Mata Pelajaran PAI Dan Budi Pekerti Kelas IV SDN 36 Seluma"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 1 No 1 (2023), Desember P-ISSN: .... - ...., E-ISSN: .... - ....

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

1

Penggunaan Metode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Asmaul Husna (al-mālik, al-azīz, al-quddūs, as-salām, dan al-mu’min) Mata Pelajaran PAI Dan Budi Pekerti Kelas IV SDN 36 Seluma

Adek Hasibuan1,

1 Fakultas Tarbiyah, UIN Fatmawati Bengkulu, Indonesia. E-Mail: adepadangbatu@gmail.com

Abstrak: Guru berperan sebagai pelatih yang bertanggung jawab untuk membekali peserta didik dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi kehidupan di masa depan.

Guru harus memiliki kemampuan untuk melatih peserta didik dalam berbagai bidang, seperti keterampilan akademik, keterampilan sosial, dan keterampilan kerja. Metode drill adalah metode pembelajaran yang menekankan pada latihan secara berulang-ulang. Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran Al-Qur'an, terutama untuk mengajarkan membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Metode drill dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan keterampilan membaca dan Menghafal Asmaul Husna. Dengan latihan yang berulang-ulang, peserta didik akan lebih mudah untuk mengingat Asmaul Husna. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 36 Seluma pada Siswa Kelas IV Mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti dan Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan Metode Drill dalam upaya peningkatan Menghafal Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al-Quddūs, As-Salām, Dan Al-Mu’min) Pada Siswa Kelas IV SDN 36 Seluma” tahun pelajaran 2023/2024.

Kata kunci: Metode Drill, Kemampuan Membaca Siswa, PAI dan Budi Pekerti;

(2)

2

1. Pendahuluan

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang berakhlak mulia, berkepribadian muslim, dan beramal saleh dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang berakhlak mulia, berkepribadian muslim, dan beramal saleh dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.( Zakiyah Daradjat)

Al-Qur'an merupakan sumber utama ajaran agama Islam. Oleh karena itu, Al- Qur'an memiliki peran yang sangat penting dalam Pendidikan Agama Islam.

Namun pada kenyataannya al-qur’an memiliki tingkat kesulitan tersendiri memahami dan menghafalnya. Padahal materi Al-qur’an adalah salah satu kunci penting dalam membekali peserta didik tentang dasar-dasar hukum yang dijadikan pedoman dalam menjalankan agama islam. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mencakup berbagai materi, salah satunya memuat materi tentang Asmaul Husna. Materi Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al- Quddūs, As-Salām, Dan Al-Mu’min) sangat penting dalam upaya mendidik anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam materi Menghafal dan mengkaji Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al-Quddūs, As-Salām, Dan Al-Mu’min) siswa dituntut untuk bisa Menhafal Artinya Dengan Baik. Sehingga siswa dianjurkan untuk memiliki keterampilan dalam menghafal Asmaul Husna Tersebut.

(3)

3

Berdasarkan pengalaman penulis mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas I V SD Negeri 36 Seluma yaitu masih terdapat beberapa siswa yang merasa kesulitan ketika menghafal Asmaul Husna khususnya pada materi menghafal Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al-Quddūs, As-Salām, Dan Al-Mu’min) . Kondisi ini terlihat ketika siswa mendemonstrasikan Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al-Quddūs, As-Salām, Dan Al-Mu’min), banyak siswa yang belum bisa hafal Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al-Quddūs, As- Salām, Dan Al-Mu’min) dengan lancar. Dan dilihat dari nilai ulangan harian dari jumlah 16 siswa, ada sekitar 9 orang siswa atau sekitar 54 % siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal(KKM) yang diterapkan sekolah. Selain itu pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah dan mencatat membuat siswa tidak begitu respon bahkan yang terjadi pembelajaran bersifat monoton.

Untuk mengatasi hal tersebut guru telah melakukan beberapa usaha antara lain dengan membagi siswa beberapa kelompok, untuk bergantian membaca Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al-Quddūs, As-Salām, Dan Al- Mu’min) secara bergantian. Selain itu guru memberikan tugas kepada siswa untuk menghafalnya di rumah. Namun usaha tersebut masih belum berhasil dilihat dari hasil ulangan harian siswa dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Metode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al- Quddūs, As-Salām, Dan Al-Mu’min) Pada Siswa kelas IV SDN 36 Seluma Tahun Pelajaran 2023-2024”

(4)

4

2. Metode

Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Pengertian penelitian tindakan kelas dapat dipahami sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran dikelas sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

Tindakan kelas bukan secara kolaborasi antara Kepala Sekolah, guru kelas dan peneliti. Dalam prosesnya terbentuk siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu:

perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Pelaksanaan siklus ini terdiri dari beberapa tahapan sehingga akan dapat tercapai tujuan yang diinginkan.

A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 36 Seluma kelas IV. Pemilihan kelas ini dengan pertimbangan bahwa hasil belajar PAI dan Budi Pekerti masih rendah. Harapannya guru dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti juga berperan sebagai guru pelaksana tindakan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2023 sampai Oktober 2023 secara garis besar pelaksanaan penilitian dapat dibagi menjadi 3 tahapan:

a. Tahap persiapan

Tahap ini dimulai dari pengajuan judul dan pembuatan proposal.

b. Tahap penelitian

Tahapan ini meliputi semua kegiatan yang berlangsung dilapangan.

c. Tahap penyelesaian

Tahapan ini meliputi analisis data yang telah terkumpul dan penyusunan laporan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

B. Subjek Penelitian

1. Subjek penelitian yang melaksanakan tindakan

Dalam penelitian ini adalah guru PAI SDN 36 Seluma sebagai peneliti.

2. Subjek penelitian yang menerima tindakan

Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SDN 36 Seluma tahun pelajaran 2023/2024. Jumlah siswa Kelas IV ada 16 siswa, dalam penelitian ini semua siswa diambil sebagai subjek penelitian.

C. Sumber Data

(5)

5

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini di peroleh dari siswa (subjek penelitian melalui pengisian angket dan observasi.

2. Data Sekunder

Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah penilaian sikap siswa yang di peroleh dari hasil observasi.

3. Hasil

Dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil bila setidaknya terdapat 76,47% siswa Kelas IV yang mengalami peningkatan hasil belajar PAI dan Budi Pekerti, untuk lebih jelasnya hasil belajar PAI dan Budi Pekerti Menggunakan Metode Drill pada Kelas IV di SDN 36 Seluma tahun pelajaran 2023/2024 dapat dilihat pada diagram berikut:

Tabel 1.1

Presentase Peningkatan Nilai PAI dan Budi Pekerti pada Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III

No Keterangan Pra SIKLUS SIKLUS 1 Siklus 2 Siklus 3 1 Jumlah Nilai Siswa 895 1.070 1.218 1.295 2 Rata-Rata Nilai

Siswa

55,9375 66,875 76,125 80,9375 3 Persentase

Ketuntasan

37,5 % 62,5 % 81,25% 93,75%

3.1. Sub-judul

Penerapan Metode Drill dalam upaya peningkatan Menghafal Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al-Quddūs, As-Salām, Dan Al-Mu’min) Pada Siswa Kelas IV SDN 36 Seluma”

3.2. Sub-judul

Penerapan Metode Drill dalam upaya peningkatan Menghafal Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al-Quddūs, As-Salām, Dan Al-Mu’min) Pada Siswa Kelas IV SDN 36 Seluma”

3.3. Sub-judul

Penerapan Metode Drill dalam upaya peningkatan Menghafal Asmaul Husna (Al-Mālik, Al-Azīz, Al-Quddūs, As-Salām, Dan Al-Mu’min) Pada Siswa Kelas IV SDN 36 Seluma”

(6)

6

4. Pembahasan

Pada kondisi prasiklus, berdasarkan nilai mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti siswa kelas IV dari hasil ulangan harian, nilai mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang telah memenuhi KKTP (Kriteria ketercapaian tujuan Pembelajaran) hanya 6 siswa dari jumlah keseluruhan 16 siswa. Prosentase pencapaian nilai yaitu 37,5% dapat memenuhi KKTP sedangkan 62,5% tidak dapat memenuhi KKTP. Hasil ulangan kurang maksimal karena siswa banyak yang kurang mencapai KKM, hal ini karenaproses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti yang kurang diminati oleh siswa karena mereka rata-rata merasa bosan dengan cara penyampaian guru yang tidak menggunakan metode pembelajaran bervariasi.

Hasil yang dilakukan pada siklus I guru masih merasa kurang maksimal, hal ini dibuktikan beberapa siswa masih kurang memperhatikan pelajaran dan siswa Masih Banyak yang tidak fokus, ada siswa yang masih pasif dalam diskusi kelompok,

Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka perlu dilakukan tindakan siklus II sebagai perbaikan.

Pada siklus II Prosentase siswa yang berhasil meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti mencapai sejumlah 81,25% dari keseluruhan siswa 16 siswa. Tindakan yang dilakukan guru adalah perbaikan kualitas pembelajaran serta dorongan untuk memperbaiki hasil belajar siswa dari pencapaian peningkatan hasil belajar tersebut peneliti melakukan kegiatan siklus III dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 93,75% dan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan tersebut dapat kita ketahui bahwa metode drill sangat efektif dalam meningkatkan hafalan dan hasil belajar siswa, dan yang pada akhirnya bisa menumbuhkembangkan akhlak dan moral siswa.

Tabel 1.2

Prasiklus sebelum penerapan metode Drill

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 ABI SAPUTRA 20 Belum Tuntas

2 ACHIELES AZRIEL PRATAMA 40 Belum Tuntas

(7)

7

3 APRENSI HANDAYANI

SAPUTRI 75 Tuntas

4 ARYA DIKA 50 Belum Tuntas

5 AZIZA NURLAILI 50 Belum Tuntas

6 DION PRAYOGA 75 Tuntas

7 HARFISA BELA AZZAHRA 70 Tuntas

8 IRPAN SEMI SEMORANGKER 75 Tuntas

9 RAVAEL SAPUTRA 80 Tuntas

10 RICHE SUSWITA 70 Belum Tuntas

11 KESYA JULITA 40 Belum Tuntas

12 YOLA 30 Belum Tuntas

13 Ovi 80 Tuntas

14 Qhika Anugrah Pramata 50 Belum Tuntas

15 Olifia 40 Belum Tuntas

16 Zeskia Deswita 50 Belum Tuntas

Jumla h

895 Rat

a

55,9375

Persentase % 37,5 %

Berikut adalah hasil belajar peserta didik setelah tindakan siklus 1 Tabel 1.3

Hasil Belajar Siklus 1

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 ABI SAPUTRA 30 Belum Tuntas

2 ACHIELES AZRIEL PRATAMA 70 Tuntas

3 APRENSI HANDAYANI

SAPUTRI 80 Tuntas

4 ARYA DIKA 30 Belum Tuntas

5 AZIZA NURLAILI 70 Tuntas

6 DION PRAYOGA 80 Tuntas

7 HARFISA BELA AZZAHRA 80 Tuntas

8 IRPAN SEMI SEMORANGKER 85 Tuntas

(8)

8

9 RAVAEL SAPUTRA 85 Tuntas

10 RICHE SUSWITA 80 Tuntas

11 KESYA JULITA 40 Belum Tuntas

12 YOLA 70 Tuntas

13 Ovi 90 Tuntas

14 Qhika Anugrah Pramata 50 Belum Tuntas

15 Olifia 50 Belum Tuntas

16 Zeskia Deswita 60 Belum Tuntas

Jumla h

1070 Rat

a

66,875

Persentase % 62,5 %

Tabel 1.4

Siklus II penerapan metode Drill

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 ABI SAPUTRA 78 Tuntas

2 ACHIELES AZRIEL PRATAMA 75 Tuntas

3 APRENSI HANDAYANI

SAPUTRI 75 Tuntas

4 ARYA DIKA 75 Tuntas

5 AZIZA NURLAILI 80 Tuntas

6 DION PRAYOGA 80 Tuntas

7 HARFISA BELA AZZAHRA 85 Tuntas

8 IRPAN SEMI SEMORANGKER 85 Tuntas

9 RAVAEL SAPUTRA 85 Tuntas

10 RICHE SUSWITA 80 Tuntas

11 KESYA JULITA 65 Belum Tuntas

12 YOLA 75 Tuntas

13 Ovi 80 Tuntas

14 Qhika Anugrah Pramata 60 Belum Tuntas

15 Olifia 65 Belum Tuntas

16 Zeskia Deswita 75 Tuntas

(9)

9

Jumla h

1.218 Rat

a

76,125

Persentase % 81,25 %

Berikut adalah hasil belajar peserta didik setelah tindakan siklus III Tabel 1.5

Hasil Belajar Siklus III penerapan metode Drill

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 ABI SAPUTRA 80 Tuntas

2 ACHIELES AZRIEL PRATAMA 85 Tuntas

3 APRENSI HANDAYANI

SAPUTRI 80 Tuntas

4 ARYA DIKA 80 Tuntas

5 AZIZA NURLAILI 85 Tuntas

6 DION PRAYOGA 85 Tuntas

7 HARFISA BELA AZZAHRA 85 Tuntas

8 IRPAN SEMI SEMORANGKER 85 Tuntas

9 RAVAEL SAPUTRA 85 Tuntas

10 RICHE SUSWITA 80 Tuntas

11 KESYA JULITA 80 Tuntas

12 YOLA 80 Tuntas

13 Ovi 80 Tuntas

14 Qhika Anugrah Pramata 65 Belum Tuntas

15 Olifia 80 Tuntas

16 Zeskia Deswita 80 Tuntas

Jumla h

1.295 Rat

a

80,9375

Persentase % 93,75 %

Berdasarkan data tersebut diatas, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar pada siklus I adalah 62,5%, pada siklus II 81,25% dan pada siklus III

(10)

10

adalah93,75%, jadi dapat kita lihat bahwa dari siklus I sampai ke siklus III terdapat kenaikan hasil belajar sebanyak 31,25%. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar terjadi penurunan dari 6 Orang Siswa ke satu Orang Siawa.. Peningkatan hasil belajar PAI dan Budi Pekerti yang terjadi setelah adanya tindakan pada putaran siklus III tersebut, maka indikator kinerja yang telah ditentukan adalah 75%. Sedangkan hasil tindakan siklus III mencapai 93,75% jadi indikator kinerja untuk penelitian ini telah tercapai

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil tindakan kelas, observasi, analisis dan pembahasan yang telah di dilaksanakan dalam Tiga siklus sebagaimana dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan Metode Drill dapat meningkatkan hasil belajar PAI dan Budi Pekerti Kelas IV semester 1 SDN 36 Seluma tahun pelajaran 2023/2024, terbukti dengan adanya peningkatan Prosentase ketuntasan pembelajaran, sebelum tindakan sebesar 37,5% (6 siswa) menjadi 62,5% (10 siswa) pada siklus I, Pada siklus II meningkat menjadi 81,25%

(13 siswa). Dan Pada siklus III meningkat menjadi 93,75% (15 siswa) Pada awal siklus terdapat beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran, tetapi setelah diadakan refleksi dan perbaikan maka proses pembelajaran pada siklus III dapat mencapai keberhasilan sesuai target yang diharapkan. Jadi semua indikator kinerja telah tercapai, maka hipotesis tindakan berbunyi bahwa” dengan menggunakan Metode Drill dapat meningkatkan Hafalan Asmaul Husna (Al- Mālik, Al-Azīz, Al-Quddūs, As-Salām, Dan Al-Mu’min) Pada Siswa Kelas IV SDN 36 Seluma” .

Daftar Pustaka

Acep lim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid, Bandung: Diponegoro, 2003 Abdul Azis, Pedoman Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum,

(Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004) Tohirin, Psikologi Pembelajaran pendidikan Agama Islam, Jakarta, Raja

Grafindo Persada,2006

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi.

Jakarta: Rineksa Cipta.

(11)

11

Masngut, Ali. 2021. Al Musthofa Buku Pengayaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islamdan Budi Pekerti. Karangkates Malang cv.ALMAS

Nana Sudjana. Dasar – dasar Proses Mengajar. (Bandung: Sinar Baru, 2002) Nasih, Ahmad Munjin dan Lilik Nur Kholidah, Metode Dan Teknik

Pembelajaran PAI,Bandung, Refika aditama, 2009

Rusman, Model-Model Pembelajaran, Jakarta, Raja Grafindo persada, 2010 Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya:

Insan Cendekia. Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Bina Aksara.

Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: CitraUmbara, 2009),

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Data Pengaruh Program Wajib Baca Terhadap Hasil Belajar PAI dan Budi Pekerti Peserta Didik SDN Tandes Lor Surabaya .....

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS IV DI SDN 01 NGEPOH. TANGGUNGGUNUNG TULUNGAGUNG TAHUN

Setelah dilaksanakan tindakan siklus II dengan menggunakan model discovery learning pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti yang diikuti oleh 23 orang peserta didik kelas VI

Setelah dilaksanakan tindakan siklus II dengan menggunakan metode discovery learning pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti yang diikuti oleh 16 orang siswa kelas XI

Ketuntasan hasil belajar tema 1 keberagaman budaya bangsaku melalui model Pembelajaran cooperative Learning siswa kelas IV PAI SDN 1 Barimba Kecamatan kapuas

Setelah penulis memaparkan secara rinci dalam bab dua dan tiga, tentang tinjauan umum toleransi beragama dan profil buku ajar PAI dan Budi Pekerti SMA kelas X, maka

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 SD Fase B Mengenal Salat Jumat, Dhuha dan Tahajud Kurikulum

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 1 SD Fase A Bab 9 Hidup Bersih Menjadi Kebiasaanku Kurikulum