A. Penjelasan singkat terkait analisis SKL
Satuan Kemampuan Lahan merupakan satuan analisis yang ditetapkan menteri pekerjaan umum melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) No.
20/PRT/M.2007 tentang Pedoman Analisis Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya. Analisis ini diggunakan untuk peyusunan Rencana Tata Ruang.
Output yang dihasilkan dari analisis ini adalah zona - zona pemanfaatan ruang yang didasarkan dari tingkat kemampuan lahan pada zona tersebut berdasarkan aspek fisik dasar. Analisis SKL ini dapat dibedakan menjadi sembilan jenis SKL yaitu :
1. SKL Morfologi
2. SKL Kemudahan Dikerjakan 3. SKL Kestabilan Lereng 4. SKL Kestabilan Pondasi 5. SKL Ketersediaan Air 6. SKL Drainase
7. SKL Terhadap Erosi 8. SKL Pembuangan Limbah 9. SKL Terhadap Bencana Alam 10. Kamampuan Pengembangan Lahan
Kemampuan Pengembangan Lahan merupakan hasil penjumlahan dari bobor / hasil dari sembilan SKL yang nanti akan disusun.
B. Daftar data yang digunakan
Data yang digunakan dalam analisis SKL ini tergantung pada jenis SKL yang akan disusun. Data yang dibutuhkan pada masing - masing SKL dapat dilihat sebagai berikut :
1. SKL Morfologi a. Morfologi
I. Dataran II. Landai
III. Perbukitan Sedang
IV. Pegunangan / Perbukitan Terjal
V. Pegunungan / Perbukitan Sangat Terjal b. Kemiringan
I. 0 - 2 % II. 2 - 5 % III. 5 - 15 % IV. 15 - 40 %
V. >40 %
2. SKL Kemudahan Dikerjakan a. Ketinggian
I. < 500 mdpl II. 500 - 1500 mdpl III.1500 - 2500 mdpl b. Kemiringan
I. 0 - 2 % II. 2 - 5 % III. 5 - 15 %
IV. 15 - 40 % V. >40 % c. Jenis Tanah
I. Alluvial II. Latosol
III. Mediteran Brown Forest IV.Podsol Merah Kuning 3. SKL Kestabilan Lereng
a. Ketinggian I. < 500 mdpl II. 500 - 1500 mdpl III. 1500 - 2500 mdpl
b. Kemiringan I. 0 - 2 % II. 2 - 5 % III. 5 - 15 % IV. 15 - 40 %
V. >40 % c. Morfologi I. Dataran II. Landai
III. Perbukitan Sedang
IV. Pegunangan / Perbukitan Terjal
V. Pegunungan / Perbukitan Sangat Terjal 4. SKL Kestabilan Pondasi
a. Ketinggian I. < 500 mdpl II. 500 - 1500 mdpl III. 1500 - 2500 mdpl
b. Kemiringan I. 0 - 2 % II. 2 - 5 % III. 5 - 15 % IV. 15 - 40 %
V. >40 % c. Morfologi I. Dataran II. Landai
III. Perbukitan Sedang
IV. Pegunangan / Perbukitan Terjal
V. Pegunungan / Perbukitan Sangat Terjal d. Jenis Tanah
I. Alluvial II. Latosol
III. Mediteran Brown Forest IV. Podsol Merah Kuning
5. SKL Ketersediaan Air
a. Ketersediaan Peta DAS I. Baik Merata
II. Baik Tidak Merata III. Setempat Terbatas
b. Curah Hujan
I. 4000 - 4500 mm/tahun II. 3500 - 4000 mm/tahun III. 3000 - 3500 mm/tahun IV. 2500 - 3000 mm/tahun
c. Guna Lahan I. Terbangun II. Non Terbangun 6. SKL Drainase
a. Ketinggian I. < 500 mdpl II. 500 - 1500 mdpl III. 1500 - 2500 mdpl
b. Kemiringan I. 0 - 2 % II. 2 - 5 % III. 5 - 15 % IV. 15 - 40 %
V. >40 %
c. Curah Hujan
I. 4000 - 4500 mm/tahun II. 3500 - 4000 mm/tahun III. 3000 - 3500 mm/tahun IV. 2500 - 3000 mm/tahun 7. SKL Terhadap Erosi
a. Curah Hujan
I. 4000 - 4500 mm/tahun II. 3500 - 4000 mm/tahun III. 3000 - 3500 mm/tahun IV. 2500 - 3000 mm/tahun b. Jenis Tanah
I. Alluvial II. Latosol
III. Mediteran Brown Forest IV. Podsol Merah Kuning
c. Morfologi I. Dataran II. Landai
III. Perbukitan Sedang
IV. Pegunangan / Perbukitan Terjal
V. Pegunungan / Perbukitan Sangat Terjal
d. Kemiringan I. 0 - 2 % II. 2 - 5 % III. 5 - 15 % IV. 15 - 40 %
V. >40 %
8. SKL Pembuangan Limbah a. Ketinggian
I. < 500 mdpl II. 500 - 1500 mdpl III. 1500 - 2500 mdpl
b. Kemiringan I. 0 - 2 % II. 2 - 5 % III. 5 - 15 % IV. 15 - 40 %
V. >40 %
c. Curah Hujan
I. 4000 - 4500 mm/tahun II. 3500 - 4000 mm/tahun III. 3000 - 3500 mm/tahun IV. 2500 - 3000 mm/tahun
d. Guna Lahan I. Terbangun II. Non Terbangun
9. SKL Terhadap Bencana Alam a. Gerakan Tanah I. Tinggi
II. Menengah III. Rendah
IV. Sangat Rendah b. Rawan Gempa I. Zona Tinggi >0,4 g II. Zona Sedang 0,3 - 0,4 g III. Zona Rendah 0,1 - 0,2 g
Pada pekerjaan ini, karena adanya keterbatasan data dari data Sistem Lahan maka ada dua SKL yang tidak bisa disusun yaitu SKL Ketersediaan Air dan SKL Terhadap Bencana Alam. Serta dalam penyusunan Kemampuan Pengembangan Lahan yang merupakan penjumlahan hasil / bobot dari sembilan SKL, maka Kemampuan Pengembangan Lahan tidak bisa disusun mengingat SKL yang disusun hanya bisa tujuh dari sembilan SKL yang seharusnya menjadi faktor penyusun Kemampuan Pengembangan Lahan.
C. Langkah menggunakan model diagram
- Unduh model yang dibutuhkan pada menu model diagram di land system - File yang diunduh merupakan file toolbox arcmap dengan format.tbx - Buka aplikasi ArcMap (disarankan menggunakan versi 10.8)
- Pada ArcToolbox, atau ArcCatalog, klik kanan pada group induk arctoolbox kemudian pilih add toolbox
- Cari dan buka file model diagram dengan format .tbx yang telah diunduh
- File tersebut akan otomatis ditambahkan pada daftar tool ArcToolbox.
Kemudian klik kanan dan tekan tombol edit
- Klik tombol run pada model builder yang sudah dibuat