• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan model pembelajaran

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan model pembelajaran"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN

MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII MTSN 2 PESISIR SELATAN

Sri Hartika Ayu,Diyan Permata Yanda, Risa Yulisna

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat tykamuaniz25@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to know the writing skills text description with the use of explicit learning instruction model, this type of research is quantitative with the experimental method and results of this research are as follows . First, a text description of the writing skills of students of Class VII MTsN 2 South Shore without the use of explicit learning instruction model gained an average rating of 58.89 resides on the stretch of 56-65% with Enough qualifiers (C). Second, the skills of writing the text of the description of Class VII students by using the model of explicit instruction the average value of the stretch 75.92 are at 66-75% with more than enough qualifications (LDC). Third, there is a significant influence of explicit learning model instructionsiswa use of Class VII MTsN 2 southern coast because t_hitung > t_tabel = 6,338 >

1.67. So, it can be concluded that the writing skills text description grade VII MTsN 2 South Coast using models of explicit learning instruction is better than without the use of explicit learning instruction model.

Keywords: Model Study Of Explicit Instruction, Text Description.

PENDAHULUAN

Menulis adalah suatu hal yang mudah, tetapi terkadang sulit untuk diterapkan.

Menulis dikatakan mudah karena sudah sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam situasi formal maupun nonformal.

Menulis karangan yang panjang tidak mudah dilakukan, karena banyak hal yang harus diperhatikan agar menjadi tulisan yang baik.

Untuk itu, menulis perlu latihan-latihan dan praktik. Dengan adanya latihan-latihan dan praktik, seseorang dapat meningkatkan kemampuan menulisnya menjadi lebih baik.

Kemudian dengan menulis seseorang dapat

menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain secara tidak langsung. Selain itu, dengan menulis seseorang dapat berpikir kritis dan mengembangkan wawasan pengetahuan.

Salah satu bentuk pembelajaran menulis bahasa indonesia berbasis teks yang terdapat dalam kurikulum 2013 untuk sekolah MTsN pada kelas VII dengan Kompetensi Inti (KI) 4 yaitu Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang di pelajari di

(2)

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar (KD) 4.2 yaitu, menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur kebahasaan baik secara lisan ataupun tulisan.

Pembelajaran menulis bertujuan agar siswa dapat mengenal berbagai jenis tulisan.

Pada proses pembelajaran perlu perhatian besar untuk membimbing dan melatih siswa supaya bisa menulis dan mengenal berbagai jenis tulisan. Kemudian dengan pembelajaran menulis siswa dapat berpikir kritis dan mengembangkan wawasan pengetahuan, Agar jenis tulisan yang ditulis sesuai dengan kaidahnya dan dapat menyampaikan pesan kepada pembaca. Salah satu pembelajaran menulis yang diajarkan di sekolah adalah menulis teks deskripsi. Menulis teks deskripsi adalah menulis tentang menggambarkan atau melukiskan suatu objek. Selain itu, menulis teks deskripsi dapat mengembangkan wawasan berpikir seseorang. Kemudian dalam menulis teks deskripsi, seseorang perlu memperhatikan struktur dan ciri kebahasaan teks deskripsi. Agar teks deskripsi yang ditulis dapat terselesaikan dengan baik.

Teks deskripsi adalah teks yang memilik itu tujuan senilai untuk menggambarkan dalam teks ini haruslah sesuatu objek atau benda secara individual cirri fisiknya. Gambaran yang menjadi cirri keberadaan objek yang digambarkan (Mahsun 2014:28). Menurut Priyatni (2014:72) teks deskripsi adalah teks yang memaparkan suatu objek/hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah mendengar, melihat atau keseluruhan dan bagian- bagiannya yang bertujuan menjelaskan pengalaman yang berhubungan dengan hasil pengamatan panca indra, seperti bentuknya, suaranya, rasanya. Instruction atau juga disebut model pembelajaran langsung. Istarani (2012:99) menjelaskan bahwa pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan cara belajar peserta didik tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan dekleratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.

Penekanan model pembelajaran langsung adalah materi yang sifatnya beraturan atau berturut secara sistematis yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif.

Termasuk penelitian kuantitatif karena dalam pengumpulan data menggunakan angka.

Menurut Sugiyono (2010:7) penelitian

(3)

kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah karena telah menemui kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Data penelitian berupa angka-angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsian data, dan terakhir ditampilkan hasilnya. Data Kuantitatif dalam penelitian ini dimulai dari nilai-nilai yang diperoleh siswa dalam menulis karangan deskripsi, sampai tahap terakhir yaitu melakukan uji hipotesis yang berbentuk angka-angka.

Desain penelitian ini adalah Post-Test Only Control Group Design. Sugiyono (2010:

76), mengemukakan bahwa pengembangan dari Post-Test Only Control Group Design terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberikan perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data secara lengkapnya tentang menulis teks deskripsi tanpa menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction adalah sebagai berikut. Pertama, siswa memperoleh nilai 33,33 berjumlah 2 orang siswa. Kedua, siswa memperoleh nilai 44,44 berjumlah 6 orang siswa. Ketiga, siswa

memperoleh nilai 55,56 berjumlah 9 orang siswa. Keempat, siswa memperoleh nilai 66,67 berjumlah 7 orang siswa. Kelima, siswa memperoleh nilai 77,78 berjumlah 6 orang siswa.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Teks Deskripsi dengan

Menggunakan Model

Pembelajaran Explicit instruction Siswa Kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan

No X F FX

1 33,33 2 66,66

2 44,44 6 266,64

3 55,56 9 500,04

4 66,67 7 466,69

5 77,78 6 466,68

Jumlah 30 1766,71

M =

=

= 58,89

Dari tabel tersebut, diperoleh nilai keterampilan menulis teks deskripsi tanpa menggunakan model pembelajaran explicit instruction siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan yaitu 1766,71 Maka dapat dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut ini.

Dari data tersebut, diperoleh rata-rata hitung (M) yaitu 58,89. Berdasarkan rata-rata tersebut, disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks deskripsi tanpa menggunakan model pembelajaran explicit instruction siswa kelas

(4)

VII MTsN 2 Pesisir Selatan berada pada rentang 56–65% berkualifikasi Cukup (C).

Langkah selanjutnya membuat diagram keterampilan menulis teks deskripsi tanpa menggunakan model pembelajaran explicit instruction siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan berikut ini.

Diagram 1 Keterampilan Menulis Teks Deskripsi tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction Siswa Kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan

Data secara lengkapnya tentang menulis teks deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai 44,44 berjumlah 2 orang siswa. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 55,56 berjumlah 3 orang siswa. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 66,67 berjumlah 8 orang siswa. Keempat, siswa yang memperoleh nilai 77,78 berjumlah 6 orang siswa. Kelima, siswa yang memperoleh nilai 88,89 berjumlah 7 orang siswa. Keenam, siswa yang memperoleh nilai 100 berjumlah 4 orang siswa.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Teks Deskripsi dengan

Menggunakan Model

Pembelajaran Explicit instruction Siswa Kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan

No. X F FX

1 44,44 2 88,88

2 55,56 3 166,68

3 66,67 8 533,36

4 77,78 6 466,68

5 88,89 7 622,23

6 100 4 400

Jumlah 30 2277,83 M =

=

= 75,67

Dari tabel tersebut, diperoleh nilai keterampilan menulis teks deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan yaitu 2277,83 Maka dapat dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut ini.

Dari data tersebut, diperoleh rata-rata hitung yaitu 75,67. Berdasarkan rata-rata tersebut, disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan berada pada rentang 66-75%

berkualifikasi Lebih dari Cukup (LdC).

Langkah selanjutnya membuat diagram keterampilan menulis teks deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran explicit

(5)

instruction siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan berikut ini.

Diagram 2 Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction Siswa Kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan

Setelah dilakukan uji normalitas, pada pretest < = 0,161<0,162 maka hasil protest berdistribusi normal, dan pada kelas posttest > = 158<162, maka hasil posttes berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas tersebut, maka dilakukan uji homogenitas kelas sampel, setelah dilakukan uji homogenitas < = 1,70<1,84, maka kelas sampel memiliki varian yang homogen, karena kelas sampel berdistribusi normal dan homogen maka untuk uji hipotesisnya dilakukan dengan uji t.

Kemudian dalam pembahasan menjelaskan bebrapa hal sebagai berikut.

Pertama, keterampilan menulis teks deskripsi

tanpa menggunakan model pembelajaran model pembelajaran explicit instruction siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan. Kedua, keterampilan menulis teks deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran model pembelajaran explicit instruction siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan. Ketiga, Pengaruh pengunaan model pembelajaran explicit instruction terhadap keterampilan menulis teks deskripsi siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, tingkat keterampilan menulis teks deskripsi siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan tanpa menggunakan model pembelajaran explicit instuction memperoleh nilai rata-rata 58,89 berada pada rentangan 56-65% dengan kualifikasi cukup (C). Kedua, keterampilan menulis teks deskripsi siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan dengan menggunakan model pembelajaran explicit instuction memperoleh nilai rata-rata 75,92 berada pada rentangan 66- 75% dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LDC). Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan model pembelajaran explicit instruction siswa kelas VII MTsN 2

Pesisir Selatan

(6)

karena . Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks deskripsi siswa kelas VII MTsN 2 Pesisir Selatan dengan menggunakan model pembelajaran explicit instuction lebih baik dari tanpa menggunakan model pembelajaran explicit instruction.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Mahsun. 2014. Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta:

Rajawali Pers.

Prayitni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013. Jakarta:

Bumi Aksara.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Alfabeta: Bandung.

Sudjana, 2005. Metode Statistik. Bandung:

Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

Result and Discussion There are seven aspects of the learning application the researchers want to discover in this study, those are: Visual Appearance Aspect, Material Organization

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks eksposisi tanpa menggunakan model discovery siswa kelas VII SMP Negeri 30 Padang untuk kedua indikator