• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengoptimalan Distribusi dengan Metode Transportasi

N/A
N/A
Riska najla

Academic year: 2024

Membagikan "Pengoptimalan Distribusi dengan Metode Transportasi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

METODE TRANSPORTASI

Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat- tempat yang membutuhkan secara optimal dengan biaya yang termurah . Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber atau beberapa sumber ke tempat tujuan yang berbeda.

Tabel awal dapat dibuat dengan dua metode, yaitu:

1. Metode North West Corner (NWC) => dari pojok kiri atas ke pojok kanan bawah

Kelemahan : tidak memperhitungkan besarnya biaya sehingga kurang efisien.

2. Metode biaya terkecil = L E A S T C O S T M E T H O D=> mencari dan memenuhi yang biayanya terkecil dulu. Lebih efisien dibanding metode NWC.

Setelah tabel awal dibuat, tabel dapat dioptimalkan lagi dengan metode:

1. Stepping Stone (batu loncatan)

2. Modified Distribution Method (MODI)

Selain metode-metode di atas masih ada satu metode yang lebih sederhana penggunaannya yaitu metode Vogel’s Approximation Method (VAM).

Contoh masalah transportasi:

ke dari

Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik Pabrik

W

Rp 20 Rp 5 Rp 8 90

Pabrik H

Rp 15 Rp 20 Rp 10 60

Pabrik P

Rp 25 Rp 10 Rp 19 50

Kebutuhan gudang 50 110 40 200

(2)

Penyelesaian:

1. Metode NWC = North West Corner

Biaya yang dikeluarkan :

(50 . 20) + (40 . 5) +( 60 . 20) + (10.10) + (40.19) = 3260 2. Metode biaya terkecil

Biaya yang dikeluarkan :

(90 . 5) + (20 . 15) + (40 . 10) + (30 . 25) + (20 . 10) = 2400 Pabrik

P ke

60 10

20 5 50

20

15 Pabrik

H Pabrik

W

Gudang B Gudang A

dari

90

40 Gudang C

200 40

10 25

60 40

10

8

Kapasita s pabrik

110 50

Kebutuhan gudang

50 19

5

Gudang C

Pabrik H

15 20

20 10 60

Pabrik P

10 19

90 8

Kapasita s pabrik Pabrik

W

200 ke

20 30 25

40 20 90

50 Gudang B

Gudang A dari

40 110

50 Kebutuhan

gudang

(3)

Mengoptimalkan tabel:

1. Metode Stepping Stone , misal tabel awal menggunakan yang NWC

Perbaikan 1 dengan cara trial and error

Setelah dihitung dengan trial and error, biaya yang dikeluarkan:

(50 . 15) + (90 . 5) + (10 . 20) + (10 . 10) + (40 . 19) = 2260

ke Gudang A Gudang B Gudang C

dari Pabrik

W Pabrik

H Pabrik

P Kebutuhan

gudang

20 5

Kapasita s pabrik

90

50 40 8

- +

15 20 10 60

+ - 60

25 10 19 50

10 40

50 110 40 200

ke Gudang A Gudang B Gudang C

dari Pabrik

W Pabrik

H Pabrik

P Kebutuhan

gudang

20 5

Kapasita s pabrik

90

50 - + 40 8

90

15 20 10 60

50 + - 60

10

25 10 19 50

10 40

50 110 40 200

(4)

Perbaikan 2

Biaya yang dikeluarkan :

(50 . 5) + (40 . 8) + (50 . 15) + (10 . 20) + (50 . 10) = 2020 Perbaikan 3

Bi aya yang dikeluarkan :

(60 . 5) + (30 . 8) + (50 . 15) + (10 .10) + (50 . 10) = 1890 (paling optimal) Jika hasil belum optimal, lakukan perbaikan terus sampai mendapatkan hasil yang optimal.

ke Gudang A Gudang B Gudang C

dari Pabrik

W Pabrik

H Pabrik

P Kebutuhan

gudang

20 50

-

5 40

Kapasita s pabrik

8 90

90 +

15 20 10 60

50 10

25

50 10 +

19 50

10 - 40

50 110 40 200

ke Gudang A Gudang B Gudang C

dari Pabrik

W Pabrik

H Pabrik

P Kebutuhan

gudang

20 60 5

+

30 -

Kapasita s pabrik

8 90

50 40

15 20 10 60

50 10 - + 10

25 10 19 50

50

50 110 40 200

(5)

2. Metode MODI / Modified Distribution

Merupakan pengembangan dari metode Stepping Stone.

Langkah-langkah:

a. Misal tabel awal yang digunakan adalah tabel NWC

b. Buat variabel Ri dan Kj untuk masing-masing baris dan kolom.

c. Hitung sel yang berisi (nilai tiap kolom dan tiap baris) dengan rumus:

Ri + Kj = Ci baris kolom biaya 1. W-A

2. W-B 3. H-B 4. P-B 5. P-C

= R1 + K1

= R1 + K2

= R2 + K2

= R3 + K2

= R3 + K3

= 20

= 5

= 20

= 10

=19

dari persamaan di atas, hitung K1 dan R1 dengan cara meng-nol-kan variabel R1 atau K1, misal R1 = 0

1. R1 + K1 = 20 => 0 + K1 = 20 , K1 =20 2. R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5 3. R2 + K2 = 20 => R2 + 5 = 20 , R2 = 15 4. R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5 5. R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14

letakkan nilai tersebut pada baris / kolom yang bersangkutan

d. Hitung nilai/ index perbaikan setiap sel yang kosong dengan rumus:

ke dari PabrikW

R1 = 0 PabrikH R2 = 15 PabrikP R3 = 5 Kebutuhan

gudang

Gudang A K1 = 20

20 50

15

Gudang B K2 = 5

Gudang C K3 = 14

40 5

Kapasita s pabrik 8 90

20 10 60

60

25 10 19 50

10 40

50 110 40 200

(6)

Cij - Ri - Kj 1. H-A = 15 – 15 – 20 = - 20 2. P-A = 25 – 5 – 20 = 0 3. W-C = 8 – 0 – 14 = - 14 4. H-C = 10 – 15 – 14 = - 19

(optimal jika pada sel yang kosong, indek perbaikannya  0, jika belum maka pilih yang negatifnya besar)

e. Memilih titik tolak perubahan

Pilih nilai yang negatifnya besar yaitu H-A f. Buat jalur tertutup

Berilah tanda positif pada H-A. Pilih 1 sel terdekat yang isi dan sebaris (H-B), 1 sel yang isi terdekat dan sekolom (W-A), berilah tanda negatif pada dua sel terebut.

Kemudian pilih satu sel yang sebaris atau sekolom dengan dua sel bertanda negatif tadi (W-B) dan beri tanda positif. Selanjutnya pindahkan isi dari sel bertanda negatif ke yang bertanda positif sebanyak isi terkecil dari sel yang bertanda positif (50). Jadi, H-A kemudian berisi 50, H-B berisi 60-50=10, W-B berisi 40+50=90 dan W-A tidak berisi.

g. Ulangi langkah-langkah c – f sampai indeks perbaikan bernilai  0 hitung sel yang berisi:

W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5 H-A = R2 + K1 = 15 => R2 + 0 = 15, R2 = 15

ke dari PabrikW

R1 = 0 PabrikH R2 = 15 PabrikP R3 = 5 Keb.Gdg

Gudang A K1 = 20

20

Gudang B K2 = 5

Gudang C K3 = 14 5

Kap.

pabrik 8 90

50 - + 40

90

15 20 10 60

50 + - 60

10

25 10 19 50

10 40

50 110 40 200

(7)

H-B P-B

= R2 + K2 = 20

= R3 + K2 = 10

=> 15 + 5

=> R3 + 5

= 20 ,

= 10 , R3 = 5 P-C = R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14 Perbaikan indeks:

W-A = 20 – 0 – 0 = 20 W-C = 8 – 0 – 14 = - 6 H-C = 10 – 15 – 14 = - 19 P-A = 25 – 5 – 0 = 20

Biaya transportasi : (90 . 5) + (50 . 15) + (10 . 10) + (20 . 10) + (30 . 19) = 2070 Hitung sel yang berisi:

W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5 P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5 P-C = R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14 H-C = R2 + K3 = 10 => R2 + 14 = 10 , R2 = - 4 H-A = R2 + K1 = 15 => - 4 + K1 = 15 , K1 = 19 Perbaikan indeks (sel kosong) :

W-A = 20 – 0 – 0 = 20 W-C = 8 – 0 – 14 = - 6 H-B = 20 – 15 – 5 = 0 P-A = 25 – 5 – 0 = 20

ke dari PabrikW

R1 = 0 PabrikH R2 = 15 PabrikP R3 = 5 Keb. Gdg

Gudang A K1 = 0

20

Gudang B K2 = 5

Gudang C K3 = 14

90 5

Kapasita s pabrik 8 90

15 20 10 60

50 10

- + 10

25 10

20 + 110

- 40 19 30

50

50 40 200

(8)

Biaya transportasi :

(80 . 5) + (10 . 8) + (50 . 15) + (10 . 10) + (30 .10) + (20 . 19) = 2010 Sel berisi:

W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5 W-C = R1 + K3 = 8 => 0 + K3 = 8 , K3 = 8 H-C = R2 + K3 = 10 => R2 + 8 = 10 , R2 = 2 H-A = R2 + K1 = 15 => 2 + K1 = 15 , K1 = 13 P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5 Indeks perbaikan:

W-A = 20 – 0 – 19 = 1 H-B = 20 – (-4) – 5 = 19 P-A = 25 – 5 – 19 = 1

Indeks perbaikan sudah positif semua, berarti sudah optimal.

ke dari PabrikW

R1 = 0 PabrikH R2 = - 4 PabrikP

R3 = 5 Keb. Gdg

Gudang A K1 = 19

20

Gudang B K2 = 5

80 90

-

Gudang C K3 = 14 5

Kapasita s pabrik 8 90 + 10

15 20 10 60

50 10

25 20

10 + 30 110

- 30 19 20

50

50 40 200

5

Gudang C K3 = 8

PabrikH R2 = 2

15 50

20 10 60

PabrikP R3 = 5

10 19 50

90 8

Kapasita s pabrik 20

200 ke

30 20 25

10 10 80

Keb. Gdg PabrikW

R1 = 0

Gudang B K2 = 5 Gudang A

K1 = 13 dari

40 110

50

(9)

3. Metode VAM / VOGEL s Approximation

Metode VAM merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk mengatur alokasi dari beberapa sumber ke daerah tujuan.

Langkah metode VAM:

1. Cari perbedaan dua biaya terkecil, yaitu terkecil pertama dan kedua (kolom dan baris)

2. Pilih perbedaan terbesar antara baris dan kolom 3. Pilih biaya terendah

4. Isi sebanyak mungkin yang bisa dilakukan 5. Hilangkan baris / kolom yang terisi penuh

6. Ulangi langkah 1-5 sampai semua baris dan kolom seluruhnya teralokasikan.

A B C Kapasitas Perbedaan baris

W H

20 15

5 20

8 10

90 60

8 – 5 = 3 15 – 10 = 5

P 25 10 19 50 19 – 10 = 9

-

=kebutuhan

50 110 40

Perbedaan kolom

20 –15

= 5

10-5

= 5

10-8

=2

XPB = 50

Hilangkan baris P

20-5

= 15

A B C Kapasitas Perbedaan baris

W H

20 15

5 20

8 10

90 60

8 – 5 = 3 15 – 10 = 5 kebutuhan 50 110-

= 6 50 0

40

Perbedaan kolom

20 –15

= 5

10-8

=2 Hilangkan kolom B

(10)

A C Kapasitas Perbedaan baris W

H

20 15

8 10

90-60 =30 60

20 – 8 = 12 15 – 10 = 5

Kebutuhan 50 40

Perbedaan kolom

20-15= 5 10-8=2 XWC=30

Hilangkan baris W

A C kapasitas

H 15 10 60

Kebutuhan 50 (40-30)=10 XHA=50 XHC= 10

Biaya transportasi :

(10 . 50) + (5 . 60) + (8 . 30) + (15 . 50) + (10 . 10) = 1890 (optimal)

(11)

SOAL LATIHAN 1.

ke dari

Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik

Pabrik 1 Rp 3200 Rp 3300 Rp 3400 106

Pabrik 2 Rp 3600 Rp 4200 Rp 3800 132

Pabrik 3 Rp 3400 Rp 3700 Rp 4000 127

Kebutuhan gudang 122 152 91 365

Selesaikan dengan metode:

a. NWC

b. Biaya terkecil c. MODI

2. Produksi pabrik A, B , C adalah sebagai berikut:

Pabrik Kapasitas produksi tiap bulan A

B C

150 ton 40 ton 80 ton

Jumlah 270 ton

Gudang pabrik tersebut mempunyai kapasitas sebagai berikut:

Gudang Kebutuhan produksi tiap bulan H

I J

110 ton 70 ton 90 ton

jumlah 270 ton

Biaya untuk mendistribusikan barang dari pabrik ke gudang : Dari Biaya tiap ton (Rp)

Ke Gudang H Ke Gudang I Ke Gudang J

Pabrik A 27000 23000 31000

Pabrik B 10000 45000 40000

Pabrik C 30000 54000 35000

a. Buat tabel awal transportasi

b. Selesaikan dengan metode biaya terkecil dan optimalkan dengan metode MODI

c. Selesaikan dengan metode VAM

(12)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hamdy Taha, Operation Research An Introduction, Edisi 4, Macmillan, New York

2. Richard Bronson, Theory and Problem of Operation Research , McGraw-Hill, Singapore.

3. Subagyo Pangestu, Marwan Asri, dan T. Hani Handoko. Dasar-Dasar Operation Research, Yogyakarta: PT. BPFE-Yogyakarta, 2000.

4. Aminudin, Prinsip-Prinsip Riset Operasi, Erlangga, 2005 5. Yulian Zamit, Manajemen Kuantitatif, BPFE, Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan jalur distribusi produk kertas ke customer untuk meminimalkan biaya transportasi dengan Metode Savings Matrix di PT.

Tujuan dari tugas akhir ini adalah menerapkan biaya transportasi distribusi gula merah pada UD.Sari Bumi Raya dengan menggunakan Least Cost Method (metode Biaya

METODE TRANSPORTASI MERUPAKAN SUATU METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGATUR DISTRIBUSI DARI SUMBER- SUMBER YANG MENYEDIAKAN PRODUK YANG SAMA, KE. TEMPAT-TEMPAT YANG MEMBUTUHKAN

Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat- tempat

Dilihat dari namanya , Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribuís dari sumber – sumber yang menyediakan produk yang sama

Dilihat dari namanya , Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribuís dari sumber – sumber yang menyediakan produk yang sama

METODE TRANSPORTASI MERUPAKAN SUATU METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGATUR DISTRIBUSI DARI SUMBER- SUMBER YANG MENYEDIAKAN PRODUK YANG SAMA, KE. TEMPAT-TEMPAT YANG MEMBUTUHKAN

Saving matrix merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah transportasi dengan menentukan rute distribusi produk dalam rangka meminimalkan biaya transportasi.. Metode