• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Curah Hujan di Jawa Barat

N/A
N/A
TEP B@20-016_ Nur Hasanah Nasution

Academic year: 2024

Membagikan " Pengukuran Curah Hujan di Jawa Barat"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI ANOVA

Dosen Pengampu :

Lukman Adlin Harahap STP., M.Si.

KELOMPOK 8 Nama Anggota:

1. Nur Hasanah Nasution (200308016) 2. Putri Aprilia Br Surbakti (200308017) 3. Eferman (200308056)

4. Christoper Panjaitan (200308087) 5. Bardansyah Harahap (200308094)

PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2022

(2)

Latihan Perhitungan Anova Manual

Data yang digunakan adalah data curah hujan di Bogor Jawa Barat, Kwandang Gorontalo, Sambas Kalimantan Barat pada bulan Januari,Februari,Maret tahun 2009-2011.

Perlakuan Ulangan

Januari Februari Maret

2009 514 147 617

2010 322 150 662

2011 266 264 757

Diketahui:

∝ = 5% = 0,05

k = 3 𝑛1= 3 𝑛2= 3 𝑛3= 3

Maka banyaknya data gabungan : 𝑛 = 𝑛1+𝑛2+𝑛3

= 3 + 3 + 3 = 9

𝐓𝟏 𝐓𝟐 𝐓𝟑 𝐱𝟏𝐣𝟐 𝐱𝟐𝐣𝟐 𝐱𝟑𝐣𝟐

514 147 617 264.196 173.889 380.689

322 150 662 103.684 22.500 438.244

266 264 757 67.600 69.696 573.049

Total 1.096 561 2.036 435.480 266.085 1.391.982

- Jumlah data gabungan:

TJ= T1+ T2+ T3

= 1.096 + 561 + 2.036 = 3.693

(3)

- Jumlah data ke-i perlakuan ke-j :

∑ 𝑥1𝑗2 = x1j2+ x2j2 + x3j2

= 435.480 + 266.085 + 1.391.982 = 2.094.548

- Jumlah kuadrat total:

SST = ∑(𝑥1𝑗)2∑(𝑥𝑗)

2

𝑛 = 2.094.548 −(3.693)2

9 = 579.187

- Jumlah kuadrat perlakuan:

SST = ∑∑(Tj)

2

nj(∑ Tj)

2 n

= 1.0962

3 +5612

3 + 2.036

2

33.6932

9

= 1.886.447 – 1.516.361 = 370.116

- Jumlah kuadrat error SSE = SST+ SSP

= 579.187 + 370.116 = 209.071

Sumber Variasi df SS MS 𝐅𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐅𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥

Antar perlakuan 2 370.116 185.058

5.3108 5.1433

Dalam perlakuan (Error)

6 209.071 34.845

Total 8 579.187

(4)

- Fhitung> Ftabel maka HO ditolak dan H1 diterima, yang berarti rata-rata kedua perlakuan berbeda secara signifikan.

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam makalah ini akan dianalisis osilasi curah hujan musiman dan tahunan menggunakan transformasi wavelet untuk beberapa daerah di Sumatra Barat, yaitu

Hasil estimasi curah hujan menggunakan citra satelit cuaca MTSAT secara kualitatif bisa digunakan untuk menunjukkan pola persebaran curah hujan di Provinsi Jawa Tengah pada

Hasil estimasi curah hujan menggunakan citra satelit cuaca MTSAT secara kualitatif bisa digunakan untuk menunjukkan pola persebaran curah hujan di Provinsi Jawa Tengah pada

Dalam metode ini besarnya curah hujan pendugaan di daerah target saat ada penyemaian awan diperkirakan dari analisa regresi dengan menggunakan data curah hujan

Berdasarkan (Gambar 3) dapat di lihat bahwa hubungan produktivitas jagung dan curah hujan di wilayah Bangkalan cukup kuat, hal ini dikarenakan curah hujan selain

Hasil estimasi curah hujan menggunakan citra satelit cuaca MTSAT secara kualitatif bisa digunakan untuk menunjukkan pola persebaran curah hujan di Provinsi Jawa Tengah pada

Jawa dapat dilihat bahwa pola curah hujan pada Desember 2005 (Peta 3A) semakin ke arah bagian utara Jawa bagian tengah curah hujan yang diperoleh semakin meningkat, sedangkan

Saat MJO Fase 3 bulan DJF, kejadian curah hujan ekstrem lebih banyak terjadi saat MJO kuat dibanding MJO lemah di wilayah Sumatera bagian utara, Jawa bagian timur, Kalimantan bagian