PENGUMUMAN NOMOR : 10/D.3.3/01/2024
TENTANG
PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN 2024
Dalam rangka menindaklanjuti ketentuan dalam:
1. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2020 Tentang Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; dan
4. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa.
Bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (JF PPBJ) dan penyusun, perumusan strategi serta penentuan kebijakan pembinaan Sumber Daya Manusia di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan pengujian kompetensi profesi di bidang Pengadaan Barang/Jasa melalui Kedeputian Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia;
2. Penyelenggaraan pengujian kompetensi melalui Sertifikasi Kompetensi Pengadaan Barang/Jasa dilakukan oleh Direktorat Sertifikasi Profesi. Adapun jenis Sertifikasi Kompetensi sebagai berikut :
(1) Sertifikasi Kompetensi Level-1;
(2) Sertifikasi Kompetensi bagi Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (Pejabat Fungsional), yang meliputi Sertifikasi Penjenjangan PPBJ (kenaikan jenjang) dan Perpindahan dari Jabatan Lain;
(3) Sertifikasi Kompetensi bagi Personel Lainnya, yang meliputi Sertifikasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan, dan Pokja Pemilihan;
3. Berdasarkan angka 1 dan 2 di atas, Direktorat Sertifikasi Profesi menyelenggarakan Sertifikasi Kompetensi dengan ketentuan umum, persyaratan Peserta Sertifikasi, pembiayaan, jadwal pelaksanaan dan ketentuan lainnya sebagaimana tercantum pada Booklet Layanan Sertifikasi Kompetensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2024 (terlampir);
4. Ketentuan terkait pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi secara lengkap dapat dilihat pada Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Sistem Manajemen Mutu Sertifikasi Kompetensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Demikian Pengumuman ini kami sampaikan, terima kasih.
Dikeluarkan di Jakarta,
pada tanggal 12 Januari 2024 Direktur Sertifikasi Profesi
Hendro Kuswanto Tembusan :
Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM
BOOKLET
LAYANAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
TAHUN 2024
DIREKTORAT SERTIFIKASI PROFESI
KEDEPUTIAN BIDANG PENGEMBANGAN
DAN PEMBINAAN SDM
DAFTAR TIM PENYUSUN
BOOKLET LAYANAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
TAHUN 2024
Penerbit :
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Direktorat Sertifikasi Profesi
Pengarah :
Sutan Suangkupon Lubis – Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM Hendro Kuswanto– Direktur Sertifikasi Profesi
Tim Penyusun :
Pokja Panduan, ISO dan Tata Usaha Adreng Kusuma Ayuningtyas
Lutfi Prafidya Ferisa Kartika Fitriyani
Rezang Patuh Rohmad Bernadus Sayratu Kuway Rifqi Alus Kamal
Setyorini
Kontributor :
Pokja Uji Kompetensi PBJ Level-1 dan Pembinaan Pengawas
Pokja Uji Kompetensi Penjenjangan Pengelola PBJ dan Sistem Informasi Pokja Perpindahan dan Pelaksana Uji Kompetensi
Pokja Uji Kompetensi Personel Lainnya
Pokja Metode Uji Kompetensi dan Pembentukan, Pembinaan Asesor
Bulan Terbit : Januari 2024
Berdasarkan Pasal 74 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dijelaskan bahwa Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa, Sumber Daya Perancang Kebijakan dan Sistem Pengadaan Barang/Jasa, dan Sumber Daya Pendukung Ekosistem Pengadaan Barang/Jasa.
Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa merupakan sumber daya manusia yang melaksanakan fungsi pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan Personel Lainnya. Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah wajib memiliki Pengelola Pengadaan Barang/Jasa sebagai Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan kecuali untuk Kementerian/Lembaga dalam hal :
• Nilai atau jumlah paket pengadaan di Kementerian/Lembaga tidak mencukupi untuk memenuhi pencapaian batas angka kredit minimum pertahun bagi Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; atau
• Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa dilakukan oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dalam hal pengecualian, pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan oleh Personel Lainnya dan wajib memiliki sertifikat kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa. Apabila Personel Lainnya belum memiliki sertifikat kompetensi dimaksud, maka wajib memiliki sertifikat Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Dasar/Level-1.
Dalam rangka pemenuhan Sumber Daya Manusia Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa yang memiliki Sertifikat Kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa (PBJ), maka Direktorat Sertifikasi memberikan layanan Sertifikasi Kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa yang terdiri dari :
• Sertifikasi Kompetensi PBJ Level-1;
• Sertifikasi Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain ke Jabatan Fungsional Pengelola PBJ;
• Sertifikasi Kompetensi Penjenjangan bagi Pejabat Fungsional Pengelola PBJ;
• Sertifikasi Kompetensi Personel Lainnya.
Booklet Layanan Sertifikasi Kompetensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2024 bertujuan memberikan informasi dan sebagai acuan bagi stakeholders terkait pelaksanaan Layanan Sertifikasi Kompetensi di bidang PBJ Tahun 2024 yang memuat antara lain persyaratan, tahapan, metode uji dan jadwal Uji Kompetensi sebagaimana tercantum dalam Keputusan Deputi Bidang PPSDM .
Kami menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam penyajian Booklet ini baik dari segi substansi maupun format. Namun, kami berharap agar informasi yang disajikan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi stakeholders.
Jakarta, Januari 2024 Direktur Sertifikasi Profesi LKPP Hendro Kuswanto
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
01 TENTANG SERTIFIKASI KOMPETENSI PBJ
02 SERTIFIKASI KOMPETENSI PBJ LEVEL-1
03 SERTIFIKASI KOMPETENSI PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN KE JF PENGELOLA PBJ
04 SERTIFIKASI KOMPETENSI PENJENJANGAN BAGI JF PENGELOLA PBJ
05 SERTIFIKASI KOMPETENSI PERSONEL LAINNYA
• Tugas dan Fungsi Direktorat Sertifikasi Profesi
• Dasar Hukum Pelaksanaan
• Sertifikasi Kompetensi Teknis PBJ
• Pelaksana Uji Kompetensi
• Standar Kompetensi
• Peserta Sertifikasi
• Tata Kelola Sertifikasi
• Pelaksanaan Uji Kompetensi
• Metode Pelaksanaan
• Hasil Uji Kompetensi
• Pembiayaan
• Jadwal Pelaksanaan
• Ketentuan Umum
• Persyaratan Peserta
• Jenis Kompetensi
• Metode Uji Kompetensi
• Standar Kelulusan
• Tata Cara Uji Kompetensi
• Waktu Pelaksanaan
• Lokasi Pelaksanaan
• Pembiayaan
• Jadwal Pelaksanaan
• Persyaratan Peserta Sertifikasi
• Jenis Kompetensi
• Tata Kelola Sertifikasi
• Metode Uji Kompetensi
• Pembiayaan
• Jadwal Pelaksanaan
• Persyaratan Peserta Sertifikasi
• Jenis Kompetensi
• Metode Uji Kompetensi
• Tata Kelola Sertifikasi
• Waktu Pelaksanaan
• Pembiayaan
• Jadwal Pelaksanaan
1
5
12
19
29
DAFTAR TIM PENYUSUN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
22 33 4
66 109 1010 11
1313 1415 1616 1717 1718
2021 2427 2728
3031 3335 3536
TENTANG
SERTIFIKASI KOMPETENSI PBJ
01
Berdasarkan Pasal 64 Peraturan LKPP Nomor 2 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bahwa Direktorat Sertifikasi Profesi merupakan Unit Organisasi Eselon II yang berada di bawah Kedeputian Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM (PPSDM).
DIREKTORAT SERTIFIKASI PROFESI
TUGAS
melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pengembangan dan pelaksanaan pengujian kompetensi profesi di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
FUNGSI
a. perumusan kebijakan teknis sistem sertifikasi profesi di bidang PBJ;
b. pengelolaan sistem informasi sertifikasi profesi di bidang PBJ;
c. perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi sertifikasi profesi di bidang PBJ;
d. pembentukan dan pembinaan pengawas dan Asesor Kompetensi profesi di bidang PBJ; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan pelaporan, serta pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat Sertifikasi Profesi.
DASAR HUKUM PELAKSANAAN DIREKTORAT SERTIFIKASI PROFESI
a. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional;
c. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa;
e. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia Nomor 13 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Uji Kompetensi Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Melalui Perpindahan dari Jabatan Lain;
f. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Sistem Manajemen Mutu Sertifikasi Kompetensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
g. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia Nomor 46 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Uji Kompetensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Sertifikasi Teknis PBJ selanjutnya Sertifikasi Kompetensi adalah proses penetapan dan pengakuan terhadap pencapaian kompetensi teknis Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui Uji Kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi yang ditetapkan.
DIREKTORAT SERTIFIKASI PROFESI
SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS PBJ
Uji Kompetensi adalah proses penilaian aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku kerja melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan penguasaan kompetensi teknis individu Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa pada unit kompetensi, kualifikasi, dan/atau okupasi sesuai Skema Sertifikasi Kompetensi di bidang PBJ.
LAYANAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PBJ
Pengelola PBJ
Personel Lainnya
Perpindahan
Diperuntukan untuk
Perpindahan jabatan ke JF PPBJ
Penjenjangan
Diperuntukan untuk Kenaikan Jenjang bagi JF PPBJ
Jenjang Pertama Jenjang Muda Jenjang Madya
Jenjang Muda Jenjang Madya
Okupasi PPK
Okupasi Pokja Pemilihan Okupasi Pejabat Pengadaan
Sertifikasi Kompetensi
PELAKSANA UJI KOMPETENSI
Pelaksana Uji Kompetensi adalah Direktorat Sertifikasi Profesi yang dalam pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa (LPPBJ) / Instansi Lain.
LPPBJ/Instansi lain yang dapat berkerja sama dengan Direktorat Sertifikasi Profesi dalam pelaksanaan Uji Kompetensi terdiri dari :
01
• Seluruh layanan Uji Kompetensi
• Pelaksanaan di wilayah domisili kantor pusat dan/atau di
provinsi domisili kantor cabang
• Di TUK Mandiri dan/atau Sewaktu
Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A
02
• Hanya Uji Kompetensi Level-1
• Pelaksanaan di provinsi domisili kantor
Pelaksana Uji Kompetensi Tipe B
03
• Pengusulan melalui BPSDM/
UKPBJ dan Peserta wajib mengikuti pelatihan
• Hanya bagi Pegawai Instansi tersebut
Pelaksana Uji Kompetensi Tipe B
STANDAR KOMPETENSI
Jenis Kompetensi dan level kompetensi yang digunakan dalam pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi PBJ menggunakan kamus kompetensi berdasarkan Peraturan LKPP Nomor 6 Tahun 2020 tentang Kamus Kompetensi Teknis PBJP.
01 02 03 04
Melakukan
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Melakukan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Pemerintah
Mengelola Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Mengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara
Swakelola
LEVEL-1
• Seluruh Jenis Kompetensi Teknis Level-1
• Pengantar PBJ
• Manajemen Rantai Pasok
JF PPBJ
JF Pertama
Seluruh Jenis Kompetensi Teknis
Level-2
JF Muda
Seluruh Jenis Kompetensi Teknis
Level-3
JF Madya
Seluruh Jenis Kompetensi Teknis
Level-4
PERSONEL LAINNYA
PPK
Pejabat Pengadaan
Pokja Umum
Pokja Khusus
Kompetensi Pemilihan Penyedia Level-2
Kompetensi Pemilihan Penyedia Level-3
Kompetensi Pemilihan Penyedia Level-4
JK Perencanaan, JK Pengelolaan Kontrak dan JK Swakelola, levelling tergantung tipe PPK
SERTIFIKASI KOMPETENSI
PBJ LEVEL-1
02
PESERTA SERTIFIKASI
Peserta Sertifikasi adalah Pemohon Sertifikasi Kompetensi yang telah memenuhi persyaratan dan telah diterima/ditetapkan untuk mengikuti Uji Kompetensi, terdiri atas :
•Sumber Daya Manusia Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa; atau
•Sumber Daya Manusia lainnya.
PERSYARATAN PESERTA SERTIFIKASI
Berpendidikan paling rendah SLTA atau sederajat
Surat tugas dari instansi atau surat pernyataan/pengajuan mengikuti Uji Kompetensi Level-1
KTP /Surat Keterangan Kependudukan dari Instansi yang membidangi Kependudukan dan Catatan Sipil (apabila yang bersangkutan sedang dalam proses pembuatan/penggantian KTP)
Pas foto formal berwarna terbaru
Bagi Peserta Sertifikasi yang pernah mengikuti Uji Kompetensi PBJ Level-1:
•yang mendapatkan nilai/skor sampai dengan 50% dari standar kelulusan, dapat mengikuti kembali Uji Kompetensi setelah 30 (tiga puluh) hari kalender dari pelaksanaan Uji Kompetensi Level-1 sebelumnya;
•yang mendapatkan nilai/skor di atas 50%
dari standar kelulusan, dapat mengikuti kembali Uji Kompetensi setelah 10 (sepuluh) hari kalender dari pelaksanaan Uji Kompetensi Level-1 sebelumnya.
01
02
03
04
05
TATA KELOLA SERTIFIKASI
Tata Kelola Sertifikasi Kompetensi merupakan proses yang meliputi kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi Sertifikasi Kompetensi.
A. PERENCANAAN
a. Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A dan Tipe B, menyampaikan rencana pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Level 1 selama 1 (satu) tahun kepada Direktur Sertifikasi Profesi pada awal tahun paling lambat akhir Januari atau 1 (satu) bulan setelah penetapan sebagai Pelaksana Uji Kompetensi;
b. Rencana Sertifikasi Kompetensi Level 1 yang disampaikan meliputi tempat, waktu pelaksanaan, dan sumber pembiayaan;
c. Apabila terdapat perubahan dalam rencana Sertifikasi Kompetensi, Pelaksana Uji Kompetensi menyampaikan usulan perubahan untuk mendapatkan persetujuan dari Direktur Sertifikasi Profesi;
d. Bagi Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A dan Tipe B yang tidak menyampaikan rencana Sertifikasi Kompetensi, pengajuan Sertifikasi Kompetensi tidak difasilitasi.
B. PERSIAPAN
..(1)a. Pimpinan Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A dan Tipe B mengajukan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 sesuai dengan usulan rencana Sertifikasi Kompetensi Level-1 melalui Portal PPSDM (ppsdm.lkpp.go.id) dengan melampirkan/
mengunggah Surat Pengajuan Fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 kepada Direktur Sertifikasi Profesi;
b. Pejabat yang berwenang pada Pelaksana Uji Kompetensi Instansi Lain mengajukan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 dengan melampirkan Surat Pengajuan Fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 kepada Direktur Sertifikasi Profesi;
c. Pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 ditandatangani oleh Pimpinan Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A/Tipe B atau pejabat berwenang pada Pelaksana Uji Kompetensi Instansi Lain;
d. Pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 memuat paling kurang:
1) jumlah Peserta Sertifikasi;
2) tanggal pelaksanaan;
3) tempat pelaksanaan;
4) sumber pembiayaan;
5) nama dan nomor telepon narahubung; dan 6) pernyataan kesiapan TUK
e. Pelaksana Uji Kompetensi mempersiapkan TUK dan menugaskan personel sesuai dengan ketentuan;
f. Pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 diterima paling lambat 12 (dua belas) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi Level-1;
g. Direktorat Sertifikasi Profesi melakukan verifikasi terkait kepastian TUK, waktu pelaksanaan, dan jumlah Peserta Sertifikasi;
h. Pelaksana Uji Kompetensi menginformasikan kepada Direktorat Sertifikasi Profesi, Peserta Sertifikasi Kompetensi Level-1 dengan kondisi khusus sebagai berikut:
1) penyandang disabilitas; dan/atau
2) memiliki penyakit/kondisi tertentu lainnya yang memerlukan penanganan khusus.
i. Direktur Sertifikasi Profesi memberikan konfirmasi atas pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1 paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
j. Konfirmasi Direktur Sertifikasi Profesi sebagaimana dimaksud pada huruf i berupa persetujuan atau penolakan atas pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi Level-1;
k. Permohonan yang ditolak/tidak difasilitasi, dapat diajukan kembali oleh Pelaksana Uji Kompetensi. Khusus untuk Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A dan Tipe B pengajuan sesuai dengan rencana Sertifikasi Kompetensi Level-1 yang telah diperbaiki;
l. Direktur Sertifikasi Profesi menugaskan Pengawas Ujian, dengan ketentuan 1 (satu) Pengawas Ujian mengawasi paling banyak 30 (tiga puluh) Peserta Sertifikasi Kompetensi Level-1 dalam satu ruangan Uji Kompetensi;
B. PERSIAPAN
..(2)i. Calon Peserta Sertifikasi Kompetensi Level-1 baik yang mengikuti Uji Kompetensi di LKPP atau melalui Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A, Tipe B, atau Instansi Lain, mengunggah dokumen persyaratan melalui Portal PPSDM (ppsdm.lkpp.go.id) paling lambat 4 (empat) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
j. Pelaksana Uji Kompetensi memeriksa persyaratan dan menyetujui Peserta Sertifikasi Kompetensi Level-1 yang memenuhi persyaratan paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
k. Setelah menerima penugasan atau mendapatkan informasi dari Direktorat Sertifikasi Profesi, Pengawas Ujian melakukan konfirmasi kepada Pelaksana Uji Kompetensi terkait kesiapan (waktu pelaksanaan, jumlah Peserta Sertifikasi, dan TUK) dan menginformasikan tata tertib yang harus dipenuhi Peserta Sertifikasi;
l. Pelaksana Uji Kompetensi memfasilitasi Pengawas Ujian dalam melakukan pengecekan TUK sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi paling lambat 1 (satu) hari sebelum tanggal pelaksanaan Uji Kompetensi;
m. Apabila dalam pengecekan TUK ditemukan adanya ketidaksesuaian, maka Pelaksana Uji Kompetensi wajib menyesuaikan TUK dengan formulir daftar simak (check list) Self Asessment Pelaksana Uji Kompetensi Level-1 yang telah disetujui pada hari pelaksanaan pengecekan TUK (satu hari sebelum tanggal pelaksanaan Uji Kompetensi).
SURAT PENGAJUAN
• Pimpinan Pelaksana Tipe A dan Tipe B / PyB Instansi Lain mengajukan fasilitasi sesuai usulan
• Unggah surat di portal ppsdm
H-12
TUK DAN PERSONEL Pelaksana Uji
mempersiapkan TUK dan menugaskan Personel
H-12
VERIFIKASI TUK Direktorat Sertifikasi Profesi verifikasi TUK, waktu dan jumlah Peserta
H-10 sd H-7
KONFIRMASI TUK Direktorat Sertifikasi
Profesi konfirmasi pengajuan diterima /
ditolak H-7
PENDAFTARAN Peserta mengunggah dokumen persyaratan pada
portal ppsdm H-4
PERSETUJUAN PESERTA Pelaksana Uji memeriksa
persyaratan dan menyetujui / menolak
H-3
C. PELAKSANAAN
Tahapan Pelaksanaan Uji Kompetensi PBJ Level-1 terdiri dari Pra Pelaksanaan, Pelaksanaan, dan Pasca Pelaksanaan.
a. Pra Pelaksanaan
1) Pengawas Ujian memastikan kesiapan TUK sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
2) Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian, maka Pelaksana Uji Kompetensi wajib menyesuaikan TUK dengan formular daftar simak (check list) Self Asessment Pelaksana Uji Kompetensi PBJ Level-1 yang telah disetujui;
3) Pengawas Ujian menginformasikan kepada Peserta Sertifikasi terkait tata tertib Uji Kompetensi Level-1.
b. Pelaksanaan Ujian
1) Uji Kompetensi PBJ Level-1 dilaksanakan sesuai dengan tempat dan waktu yang telah ditentukan;
2) Pengawas Ujian mengatur pelaksanaan Uji Kompetensi PBJ Level-1 sesuai dengan prosedur dan/atau instruksi kerja Direktorat Sertifikasi Profesi;
3) Pengawas Ujian memberikan sanksi kepada Peserta Sertifikasi Kompetensi Level-1 yang melanggar tata tertib selama pelaksanaan Uji Kompetensi berlangsung;
4) Pengawas Ujian dan penanggungjawab dari Pelaksana Uji Kompetensi menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Uji Kompetensi Level-1.
c. Pasca Pelaksanaan
1) Pelaksana Uji Kompetensi menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan uji kompetensi kepada Direktur Sertifikasi Profesi paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah pelaksanaan Uji Kompetensi antara lain memuat paling kurang:
a) kendala/permasalahan yang dihadapi;
b) evaluasi/tindaklanjut; dan c) saran perbaikan.
2) Direktorat Sertifikasi Profesi melakukan evaluasi penyelenggaraan Uji Kompetensi PBJ Level-1. Ketidaksesuaian dalam pelaksanaan Uji Kompetensi PBJ Level-1, ditindaklanjuti dengan peringatan dan/atau pemberian sanksi bagi para pihak.
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI
Uji Kompetensi PBJ Level-1 yang dilaksanakan di LKPP oleh Direktorat Sertifikasi Profesi dilakukan setiap hari kerja, kecuali hari libur atau dinyatakan tutup layanan.
Uji Kompetensi PBJ Level-1 yang dilakukan bekerja sama dengan Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A dan Tipe B dilakukan pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu.
Jadwal pelaksanaan Uji Kompetensi PBJ Level-1 dapat dilihat pada portal ppsdm.lkpp.go.id
METODE PELAKSANAAN
Uji Kompetensi PBJ Level-1 dilaksanakan dengan metode tes tertulis dan simulasi/studi kasus.
Pelaksanaan Uji Kompetensi PBJ Level-1 dapat secara tatap muka ataupun secara daring pada Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang memenuhi persyaratan.
Pelaksanaan Uji Kompetensi yang dilaksanakan terpusat adalah pelaksanaan uji kompetensi dalam waktu yang bersamaan dengan Peserta Sertifikasi berada pada satu lokasi yang sama.
Pelaksanaan Uji Kompetensi yang dilaksanakan tersebar adalah pelaksanaan uji kompetensi dalam waktu yang bersamaan secara jarak jauh dengan lokasi Peserta Sertifikasi berbeda/tersebar.
01 02
03
04
HASIL UJI KOMPETENSI
Peserta Sertifikasi dinyatakan lulus Uji Kompetensi apabila memenuhi nilai ambang batas 65%.
Hasil Uji Kompetensi PBJ Level-1 dapat diketahui oleh Peserta Sertifikasi secara langsung setelah menyelesaikan Uji Kompetensi PBJ Level-1;
Bukti kelulusan Uji Kompetensi PBJ Level-1 berupa Sertifikat Elektronik yang ditandatangani oleh Direktur, dan dapat diakses pada akun Peserta Sertifikasi di Portal PPSDM (ppsdm.lkpp.go.id).
PEMBIAYAAN
Biaya pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi PBJ Level-1 bersumber dari anggaran LKPP dan/atau Pelaksana Uji Kompetensi
01
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi PBJ Level-1 di Laboratorium Komputer LKPP tidak dipungut biaya (Gratis).
02
Komponen pembiayaan bagi Pengawas Ujian untuk pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi PBJ Level-1 yang bekerja sama dengan Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A atau Tipe B atau Instansi Lain diatur dalam Keputusan Kepala LKPP tentang Pengawas Ujian.
03
JADWAL PELAKSANAAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV
Batch IV 2024 Batch III
2024 Batch II
2024 Batch I
2024 Batch VI –VII
2023
DES
Batch VII 2024 Batch VI
2024 Batch V
2024
29 –31 Januari 5 –7 Februari
26 –28 Maret 1 –2 April
8 dan 13 – 16
24 – 26 Juni 1 – 2 Juli
23 –25 Sep 30 Sep – 1 Okt 6 - 8
12 - 13
6 - 7 11 - 13
23 – 24 7 –9
Jan
SERTIFIKASI KOMPETENSI
PERPINDAHAN
03
DARI JABATAN LAIN KE JF PENGELOLA PBJ
KETENTUAN UMUM
Pengangkatan dalam JF PPBJ Melalui Perpindahan dari Jabatan Lain harus mempertimbangkan ketersediaan formasi jenjang jabatan fungsional yang akan diduduki.
Pengangkatan dalam JF PPBJ Melalui Perpindahan dari Jabatan Lain ditujukan bagi PNS yang memiliki pengalaman penugasan di bidang Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan keputusan Pejabat yang Berwenang.
PNS yang diusulkan diangkat dalam JF PPBJ Melalui Perpindahan dari Jabatan Lain harus:
1) memenuhi persyaratan administrasi; dan
2) mengikuti dan lulus Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain.
PERSYARATAN PESERTA
Persyaratan administrasi Perpindahan dari Jabatan Lain yaitu:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah S-1/D-IV (Sarjana/Diploma Empat) bidang ekonomi, hukum, teknik, ilmu sosial, dan ilmu alam (sains);
e. selain ijazah dalam bidang sebagaimana dimaksud pada angka 4, ijazah paling rendah S-1/D-IV (Sarjana/Diploma Empat) dalam bidang/rumpun/jurusan berikut dapat diakui:
1) pengadaan;
2) akuntansi, keuangan dan perpajakan;
3) manajemen;
4) administrasi;
5) psikologi;
6) kesehatan dan kedokteran;
7) seni dan budaya;
8) pendidikan dan keguruan; dan/atau 9) filsafat dan teologi.
f. memiliki akumulasi pengalaman di bidang pengadaan barang/jasa paling sedikit 2 (dua) tahun, dengan ketentuan:
1) pengalaman yang diakui yaitu penugasan sebagai:
a) Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA);
b) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
c) Pokja Pemilihan;
d) Pejabat Pengadaan;
e) Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (Pj/PPHP); dan/atau
f) Personel/Staf yang membantu PA/KPA, PPK, Pokja Pemilihan, atau Pejabat Pengadaan;
2) akumulasi pengalaman paling sedikit 2 (dua) tahun dapat berupa gabungan atau campuran dari beberapa penugasan sebagaimana dimaksud pada angka 1). Dalam hal terdapat penugasan yang berbeda dalam waktu atau periode yang sama, masing-masing penugasan dapat diperhitungkan sebagai pengalaman tersendiri.
3) dalam hal pengalaman pengadaan sebagaimana angka 1) secara akumulasi kurang dari 2 (dua) tahun, maka kekurangannya dapat dipenuhi melalui pengalaman sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator, dan Pengawas yang memiliki kesesuaian atau keterkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa.
4) Pengalaman yang dapat diperhitungkan yaitu pengalaman sejak tahun 2010.
g. nilai kinerja/prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
h. memiliki Sertifikat Dasar/Level-1;
i. berusia paling tinggi:
1) 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan menduduki JF PPBJ Ahli Pertama dan Muda; dan 2) 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang akan menduduki JF PPBJ Ahli Madya;
j. penyampaian usul pengangkatan dalam JF PPBJ Melalui Perpindahan dari Jabatan Lain paling kurang 6 (enam) bulan sebelum batas usia sebagaimana dipersyaratkan pada huruf i;
k. tidak sedang menjalani/dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat;
l. tidak sedang menjalankan tugas belajar; dan
m. tidak sedang menjalankan cuti diluar tanggungan negara.
JENIS KOMPETENSI
Kompetensi yang diujikan mengacu pada Standar Kompetensi Teknis dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 52 Tahun 2020 tentang Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
a. Identifikasi/Reviu Kebutuhan dan Penetapan Barang/Jasa;
b. Penyusunan Spesifikasi
Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
c. Penyusunan Perkiraan Harga untuk
Setiap Tahapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d. Perumusan Strategi Pengadaan,
Pemaketan, dan Cara Pengadaan; dan e. Perumusan Organisasi Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
a. Reviu terhadap Dokumen Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. Penyusunan dan Penjelasan Dokumen Pemilihan;
c. Evaluasi Penawaran;
d. Penilaian Kualifikasi;
e. Negosiasi dalam Pengadaan arang/Jasa Pemerintah;
f. Pengadaan secara e-purchasing dan pembelian melalui Toko Daring;
g. Pengelolaan Sanggahan;
h. Penyusunan Daftar Penyedia;
PEMILIHAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PENGELOLAAN KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
a. Perumusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
c. Pembentukan Tim Pengelola Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d. Serah Terima Hasil Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. Evaluasi Kinerja Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
Penyusunan Rencana Persiapan, Pelaksanaan, dan Pengawasan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola.
PENGELOLAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA SWAKELOLA
Jenis kompetensi yang diujikan yaitu:
JK 1 JK 2
JK 3 JK 4
METODE UJI KOMPETENSI
VERIFIKASI PORTOFOLIO
01
a. Pengertian
Verifikasi Portofolio adalah metode Uji Kompetensi yang dilakukan dengan menilai kesesuaian bukti hasil pekerjaan terhadap jenis kompetensi. Bukti yang diberikan adalah salinan hasil pekerjaan yang disertai dengan Surat Keputusan Pengangkatan/Surat Tugas/Surat Rekomendasi dari Pejabat yang berwenang/Sertifikat Pelatihan Kompetensi.
b. Pemilihan dan Pengajuan Portofolio
Peserta wajib memilih dan mengajukan salah 1 (satu) dari 4 (empat) jenis kompetensi dan melampirkan dokumen portofolio berdasarkan indikator kompetensi pada jenis kompetensi yang dipilih.
c. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dilakukan terhadap dokumen portofolio yang diajukan dengan menilai:
1) Keabsahan, keaslian, dan keterkinian dokumen; dan 2) kesesuaian substansi dengan indikator kompetensi.
d. Penjelasan Portofolio
1) Penjelasan mengenai dokumen portofolio untuk masing-masing jenis kompetensi dan indikator kompetensi serta syarat kelulusannya mengacu pada Lampiran III Keputusan Deputi PPSDM Nomor 13 Tahun 2021.
2) Peserta yang memiliki Sertifikat Kompetensi Pejabat Pembuat Komitmen/Kelompok Kerja Pemilihan/Pejabat Pengadaan yang diterbitkan oleh LKPP dapat menggunakan Sertifikat Kompetensi tersebut sebagai pengganti portofolio jenjang JF PPBJ Pertama atau Muda.
WAWANCARA
02
a. Pengertian
Wawancara adalah proses tanya jawab terhadap portofolio yang disampaikan peserta dengan menggunakan panduan wawancara terstruktur berdasarkan persyaratan kompetensi jabatan yang akan diduduki.
b. Ketentuan Wawancara
Wawancara dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Wawancara dilakukan terhadap portofolio yang diajukan;
2) Wawancara dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan;
3) Wawancara dilakukan secara langsung/jarak jauh; dan 4) Asesor memberikan rekomendasi atas hasil wawancara.
STANDAR KELULUSAN
Penentuan kelulusan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain didasarkan pada hasil Verifikasi Portofolio dan Wawancara dan memenuhi minimal indikator kompetensi sebagai berikut :
No Jenis Kompetensi
Indikator Kompetensi Minimal sebagai Persyaratan Kelulusan
Pertama Muda Madya
1 Perencanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah 2 2 3
2 Pemilihan Penyedia
Barang/Jasa Pemerintah 4 4 2
3 Pengelolaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah 3 2 3
4 Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
secara Swakelola 1 1 1
TATA CARA UJI KOMPETENSI
1) Administrator memilih jadwal dan melakukan pendaftaran Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain.
2) Administrator mengunggah dokumen portofolio paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain.
3) Administrator mengunggah portofolio pada satu jenis kompetensi dengan minimal dokumen yang diunggah sesuai dengan jumlah indikator kompetensi minimal dalam Standar Kelulusan Uji Kompetensi.
4) Asesor melakukan Verifikasi Portofolio dan Wawancara terhadap dokumen yang disampaikan.
Pelaksanaan Verifikasi Portofolio dan Wawancara minimal 8 (delapan) hari kerja.
5) Hasil awal Verifikasi Portofolio disampaikan melalui Sistem Informasi kepada Administrator.
Administrator menyampaikan kepada peserta dan apabila terdapat permintaan perbaikan dokumen, peserta menyampaikan dokumen sesuai dengan waktu yang ditentukan.
6) LKPP menentukan jadwal wawancara peserta, Administrator menyampaikan jadwal wawancara kepada peserta.
7) Asesor melakukan penilaian, membuat rekomendasi dan menginformasikan hasil Verifikasi Portofolio dan Wawancara kepada peserta.
8) Pembahasan hasil rekomendasi dilakukan dalam Rapat Keputusan Sertifikasi.
9) Hasil pembahasan dalam Rapat Keputusan Sertifikasi menjadi dasar keputusan hasil Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain.
WAKTU PELAKSANAAN
Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan LKPP.
LKPP menginformasikan jadwal Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain melalui Sistem Informasi (https://perpindahan.lkpp.go.id/).
LOKASI PELAKSANAAN
LKPP melaksanakan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain secara langsung/jarak jauh di tempat yang ditentukan.
Dalam hal pelaksanaan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain dilaksanakan secara jarak jauh, peserta menyiapkan beberapa hal yaitu :
1) ruangan rapat/ruangan kerja di kantor sebagai tempat ujian dan wajib berada sendirian dalam ruangan tersebut;
2) komputer/laptop berkamera dan memastikan internet dengan kuota cukup dan jaringan yang stabil; dan
3) telepon seluler (handphone) atau laptop lain yang memiliki kamera dan memiliki aplikasi Video Teleconference untuk digunakan sebagai kamera monitoring pelaksanaan uji kompetensi.
PEMBIAYAAN
01
02
01
02
Pembiayaan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain terdiri atas:
1) Pembiayaan seluruhnya berasal dari anggaran LKPP; atau
2) Pembiayaan sebagian berasal dari anggaran LKPP dan instansi Pengusul.
01
Komponen pembiayaan pelaksanaan Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain antara lain:
1) Sarana dan prasarana Uji Kompetensi Perpindahan dari Jabatan Lain;
2) Transportasi dan akomodasi; dan 3) Honorarium.
02
JADWAL PELAKSANAAN
BULAN JANUARI FEBRUARI
MARET MEI JUNI
JULI SEPTEMBER
OKTOBER NOVEMBER
DESEMBER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
VP Wawancara
Wawancara
Wawancara
PERIODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VP
VP VP
VP VP
VP VP
VP VP
VP VP
Wawancara Wawancara
Wawancara
Wawancara Wawancara
Wawan cara Wawancara
Wawancara Wawancara
Keterangan :
VP = Verifikasi Portofolio
Jadwal pelaksanaan dapat diakses pada sistem informasi perpindahan (perpindahan.lkpp.go.id)
SERTIFIKASI KOMPETENSI PENJENJANGAN
04
BAGI JF PENGELOLA PBJ
PERSYARATAN PESERTA SERTIFIKASI
PENJENJANGAN BAGI PENGELOLA PBJ MUDA
01
1) Surat Keputusan pengangkatan sebagai Pengelola PBJ minimal jenjang Pertama;
2) memiliki pangkat tertinggi di jenjang Pertama (III/b) selama minimum dua tahun atau telah memenuhi angka kredit untuk kenaikan jenjang;
3) memiliki keanggotaan Ikatan Fungsional Pengadaan Indonesia (IFPI);
4) surat tugas dari instansi asal Peserta Sertifikasi;
5) portofolio berupa:
a) dokumen yang memuat pengalaman kerja sesuai standar kompetensi Pengelola PBJ Muda;
b) sertifikat kelulusan dan dokumen hasil pelatihan penjenjangan Pengelola PBJ Muda; dan/atau
c) pengalaman dan hasil pelatihan jenis kompetensi tertentu sesuai standar kompetensi Pengelola PBJ Muda.
6) formulir pengajuan Sertifikasi Kompetensi Penjenjangan bagi Pengelola PBJ Muda yang telah diisi; dan
7) pas foto formal berwarna terbaru.
PENJENJANGAN BAGI PENGELOLA PBJ MADYA
02
1) Surat Keputusan pengangkatan sebagai Pengelola PBJ minimal jenjang Muda;
2) memiliki pangkat tertinggi di jenjang Muda (III/d) selama minimum dua tahun atau telah memenuhi angka kredit untuk kenaikan jenjang;
3) memiliki keanggotaan Ikatan Fungsional Pengadaan Indonesia (IFPI);
4) surat tugas dari instansi asal Peserta Sertifikasi;
5) portofolio berupa:
a) dokumen yang memuat pengalaman kerja sesuai standar kompetensi Pengelola PBJ Madya;
b) sertifikat kelulusan dan dokumen hasil pelatihan penjenjangan Pengelola PBJ Madya; dan/atau
c) pengalaman dan hasil pelatihan jenis kompetensi tertentu sesuai standar kompetensi Pengelola PBJ Madya.
6) formulir pengajuan Sertifikasi Kompetensi Penjenjangan bagi Pengelola PBJ Madya yang telah diisi; dan
7) pas foto formal berwarna terbaru.
JENIS KOMPETENSI
PENJENJANGAN BAGI PENGELOLA PBJ MUDA LEVEL-3
Mampu melakukan pekerjaan penyusunan Spesifikasi Teknis / KAK berbasis masukan (input), proses, dan keluaran (output) sesuai dengan analisis proses produksi/pelaksanaan pekerjaan, untuk pekerjaan yang tidak kompleks dan/atau tidak membutuhkan kompetensi teknis yang spesifik.
01
JK 1. PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
01
Mampu melakukan pekerjaan penyusunan Perkiraan Harga sesuai dengan analisis proses produksi/pelaksanaan, untuk pekerjaan yang tidak kompleks dan/atau tidak membutuhkan kompetensi teknis yang spesifik.
Mampu melakukan perumusan Pemaketan dan Cara Pengadaan sesuai Strategi Pengadaan.
JK 2. PEMILIHAN PENGADAAN BARANG/JASA
02
Mampu melakukan pekerjaan Reviu terhadap Dokumen Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk pekerjaan dengan proses Pengadaan Barang/Jasa yang tidak sederhana.
Mampu melakukan pekerjaan Penyusunan dan Penjelasan Dokumen Pemilihan yang dilakukan melalui metode pemilihan Tender/Seleksi dan Penunjukan Langsung.
Mampu melakukan pekerjaan Evaluasi Penawaran dengan metode evaluasi harga terendah ambang batas, sistem nilai, penilaian biaya selama umur ekonomis, kualitas, kualitas dan biaya, pagu anggaran, dan biaya terendah.
Mampu melakukan pekerjaan Penilaian Kualifikasi pada Tender/Seleksi dan Penunjukan Langsung.
Mampu melakukan pekerjaan Pengelolaan Sanggahan.
Mampu melakukan pekerjaan Negosiasi Teknis dan Harga dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan mengacu pada analisis proses produksi, metode pelaksanaan dan/atau harga pokok penjualan (HPP).
Mampu melakukan pekerjaan Penyusunan Daftar Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
JK 3. PENGELOLAAN KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA
03
Mampu melakukan pekerjaan Perumusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam bentuk Surat Perjanjian.
Mampu melakukan pekerjaan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah terhadap masukan (input), proses produksi/pelaksanaan, dan keluaran (output) hasil pekerjaan berupa Barang/Jasa yang tidak kompleks.
Mampu melakukan pekerjaan Serah Terima Hasil Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah berupa Barang/Jasa yang tidak kompleks setelah melalui proses penjaminan mutu (quality assurance).
JK 4. PENGADAAN BARANG/JASA SECARA SWAKELOLA
04
Mampu melakukan analisis dan pemecahan masalah teknis operasional Penyusunan Rencana, Persiapan, Pelaksanaan, dan Pengawasan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola.
Mampu melakukan pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa secara Swakelola untuk pekerjaan dengan masukan (input) berupa personil dengan keahlian tertentu dan bahan/material umum, proses/metode pelaksanaan telah memiliki standar/pedoman yang spesifik sesuai bidang pekerjaan dengan variasi pelaksanaan tergantung pada kondisi lapangan, dan/atau keluaran (output) yang akan dihasilkan dapat diukur secara kuantitatif dan/atau kualitatif.
PENJENJANGAN BAGI PENGELOLA PBJ MADYA LEVEL-4
02
Mampu melakukan pekerjaan penyusunan Spesifikasi Teknis / Kerangka Acuan Kerja (KAK) berbasis masukan (input), proses, dan keluaran (ouput) sesuai dengan analisis proses produksi/pelaksanaan pekerjaan, untuk pekerjaan yang kompleks dan/atau membutuhkan kompetensi teknis yang spesifik.
JK 1. PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
Mampu melakukan pekerjaan penyusunan Perkiraan Harga sesuai dengan analisis proses produksi/pelaksanaan, untuk pekerjaan yang kompleks dan/atau membutuhkan kompetensi teknis yang spesifik.
Mampu melakukan perumusan Strategi Pengadaan yang sesuai tujuan organisasi dan/atau tujuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Mampu melakukan Perumusan Organisasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
JK 2. PEMILIHAN PENGADAAN BARANG/JASA
02
Mampu melakukan pekerjaan Penyusunan dan Penjelasan Dokumen Pemilihan seperti pada Pengadaan Barang/Jasa pekerjaan terintegrasi, Tender/Seleksi Internasional, dan/atau pada Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha.
Mampu melakukan pekerjaan Evaluasi Penawaran seperti pada Pengadaan pekerjaan terintegrasi, Tender/Seleksi Internasional, dan/atau pada Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha.
Mampu melakukan pekerjaan Penilaian Kualifikasi seperti pada Pengadaan pekerjaan terintegrasi, Tender/Seleksi Internasional, dan/atau pada pengadaan Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha.
01
JK 3. PENGELOLAAN KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA
03
Mampu melakukan pekerjaan Perumusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam bentuk Surat Perjanjian untuk Kontrak Pekerjaan Terintegrasi, Kontrak Payung, Kontrak Pengadaan Barang/Jasa internasional, dan kontrak yang pemilihan penyedia Barang/Jasanya dilakukan itemized.
Mampu melakukan pekerjaan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa terhadap masukan (input), proses produksi/pelaksanaan, dan keluaran (output) hasil pekerjaan, berupa Barang/Jasa yang kompleks.
Mampu melakukan pekerjaan Pembentukan Tim Pengelola Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
JK 4. PENGADAAN BARANG/JASA SECARA SWAKELOLA
04
Mampu melakukan evaluasi efektifitas terhadap penggunaan sumber daya pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola.
Mampu melakukan evaluasi efektifitas terhadap pencapaian sasaran/tujuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola.
Mampu melakukan pekerjaan Serah Terima Hasil Pengadaan Barang/Jasa berupa Barang/Jasa yang kompleks setelah proses penjaminan mutu (quality assurance).
Mampu melakukan pekerjaan penyusunan instrumen Evaluasi Kinerja Penyedia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Mampu melakukan evaluasi kinerja terhadap instansi pemerintah/organisasi masyarakat/kelompok masyarakat pelaksana swakelola.
Mampu melakukan pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa secara Swakelola untuk pekerjaan dengan masukan (input) berupa personil dengan keahlian tertentu dan bahan/material spesifik sesuai jenis pekerjaan, proses/metode pelaksanaan mengacu pada kaidah keilmuan dibidang tertentu dengan variasi pelaksanaan yang tinggi, dan/atau keluaran (output) yang akan dihasilkan dapat diukur secara kuantitatif dan/atau diukur secara kualitatif yang ukurannya ditetapkan secara terbuka karena sulit didefinisikan.
TATA KELOLA SERTIFIKASI
A. PERENCANAAN
a. Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A menyampaikan rencana pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Penjenjangan bagi Pengelola PBJ selama 1 (satu) tahun kepada Direktur Sertifikasi Profesi pada awal tahun paling lambat akhir Januari atau 1 (satu) bulan setelah penetapan sebagai Pelaksana Uji Kompetensi;
b. Rencana Sertifikasi Kompetensi Kompetensi Penjenjangan bagi Pengelola PBJ yang disampaikan meliputi tempat, waktu pelaksanaan, dan sumber pembiayaan;
c. Apabila terdapat perubahan dalam rencana Sertifikasi Kompetensi, Pelaksana Uji Kompetensi menyampaikan usulan perubahan untuk mendapatkan persetujuan dari Direktur Sertifikasi Profesi.
B. PERSIAPAN
..(1)a. Pimpinan Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A mengajukan fasilitasi Uji Kompetensi sesuai dengan usulan rencana Sertifikasi Kompetensi, dan ditujukan kepada Direktur Sertifikasi Profesi melalui portal ppsdm;
b. Pejabat yang berwenang pada Pelaksana Uji Kompetensi Instansi Lain mengajukan fasilitasi Uji Kompetensi dengan melampirkan Surat Pengajuan Fasilitasi Uji kepada Direktur Sertifikasi Profesi;
c. Pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi Penjenjangan memuat paling kurang:
1) jumlah Peserta Sertifikasi;
2) Skema Sertifikasi yang akan diujikan;
3) tanggal pelaksanaan;
4) tempat pelaksanaan;
5) sumber pembiayaan;
6) nama dan nomor telepon narahubung; dan 7) pernyataan kesiapan TUK
d. Pelaksana Uji Kompetensi mempersiapkan TUK dan menugaskan personel sesuai dengan ketentuan;
e. Pengajuan fasilitasi diterima paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
f. Peserta Sertifikasi menyerahkan dokumen persyaratan dan portofolio kepada Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A/Instansi Lain paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
g. Peserta Sertifikasi menyerahkan dokumen persyaratan dan portofolio kepada Direktorat paling lambat 12 (dua belas) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi, jika pelaksanaan dilakukan oleh Direktorat Sertifikasi Profesi;
h. Pelaksana Uji Kompetensi Tipe A/Instansi Lain memverifikasi dan mengirimkan dokumen persyaratan dan portofolio Peserta Sertifikasi ke Direktorat paling lambat 12 (dua belas) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
TATA KELOLA SERTIFIKASI
j. Direktorat Sertifikasi Profesi memberikan konfirmasi atas pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
k. Pelaksana Uji Kompetensi menginformasikan kepada Direktorat Sertifikasi Profesi, Peserta Sertifikasi Kompetensi dengan kondisi khusus sebagai berikut:
1) penyandang disabilitas; dan/atau
2) memiliki penyakit/kondisi tertentu lainnya yang memerlukan penanganan khusus.
l. Direktur Sertifikasi Profesi menentukan/mengusulkan Asesor yang akan ditugaskan.
B. PERSIAPAN
..(2)C. PELAKSANAAN
a. Uji Kompetensi Penjenjangan bagi Pengelola PBJ dilaksanakan sesuai dengan Skema Kompetensi, TUK, dan waktu yang telah disetujui oleh Direktur Sertifikasi Profesi;
b. Pelaksana Uji Kompetensi dan/atau Asesor menginformasikan kepada Peserta Sertifikasi terkait tata tertib Uji Kompetensi bagi Pengelola PBJ, sebagai berikut:
1) Peserta Sertifikasi memastikan kebenaran data diri dan menandatangani daftar hadir;
2) Peserta Sertifikasi menandatangani Pakta Integritas dan dokumen yang terkait dengan pelaksanaan Uji Kompetensi;
3) Peserta Sertifikasi hanya diperbolehkan untuk membuka buku regulasi dan modul pelatihan Pengadaan Barang/Jasa pada saat uji tertulis dan studi kasus;
4) Peserta Sertifikasi dilarang untuk:
a) membuka dokumen saat uji lisan/wawancara tanpa seizin Asesor;
b) keluar ruang Uji Kompetensi tanpa seizin Asesor;
c) merekam/ mendokumentasikan/ mengedarkan MUK;
d) menggunakan joki atau melakukan praktek perjokian;
e) saling bekerja sama;
f) menggunakan alat bantu lain seperti telepon seluler, kamera, dan alat elektronik lainnya tanpa seizin Asesor;
g) merokok pada saat pelaksanaan Uji Kompetensi.
c. Tahapan pelaksanaan Uji Kompetensi Penjenjangan bagi Pengelola PBJ terdiri dari praasesmen, asesmen, pemberian rekomendasi dan umpan balik;
d. Asesor Kompetensi memberikan sanksi kepada Peserta Sertifikasi yang melanggar tata tertib
D. PASCA PELAKSANAAN
a. Asesor Kompetensi membuat laporan Uji Kompetensi, paling kurang memuat:
1) metode Uji Kompetensi yang digunakan;
2) rekomendasi dan umpan balik; dan 3) tinjauan proses asesmen.
b. Laporan Uji Kompetensi dibahas dalam rapat pleno sertifikasi yang dihadiri oleh Tim Asesor Kompetensi minimal terdiri dari Asesor Kompetensi yang melakukan Uji Kompetensi terhadap Peserta Sertifikasi dan Asesor Kompetensi lainnya, dibantu Staf Direktorat Sertifikasi Profesi;
c. Tim Asesor Kompetensi menyampaikan hasil rapat pleno sertifikasi kepada Deputi melalui Direktur Sertifikasi Profesi;
d. Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM menandatangani Sertifikat Kompetensi bagi Peserta Sertifikasi yang kompeten;
e. Direktur Sertifikasi Profesi menandatangani Surat Keterangan Tidak Lulus bagi Peserta Sertifikasi yang belum kompeten;
f. Hasil keputusan Uji Kompetensi disampaikan kepada instansi pengusul paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja setelah rapat pleno sertifikasi.
ALUR UJI KOMPETENSI
BERKAS PERMOHONAN
VERIFIKASI PERMOHONAN
DAN BERKAS FORM
APL 01
DITERIMA
SEBAGAI PESERTA SERTIFIKASI
FORM APL 02
ASESMEN
KONSULTASI PRA ASESMEN
ASESMEN PORTOFOLIO
UJI
KOMPETENSI
KOMPETEN
Belum
Ya Ya
Rekomendasi
METODE UJI KOMPETENSI
1 2
VERIFIKASI
PORTOFOLIO WAWANCARA
3
STUDI KASUS
Bagi Peserta Sertifikasi yang mengikuti dan lulus Pelatihan
Kompetensi
Bagi Peserta Sertifikasi dengan pengalaman / tanpa
Pelatihan Kompetensi
PEMBIAYAAN
Pembiayaan Uji Kompetensi Penjenjangan bagi JF Pengelola PBJ terdiri atas:
1) Pembiayaan seluruhnya berasal dari anggaran LKPP; atau
2) Pembiayaan sebagian berasal dari anggaran LKPP dan instansi Pengusul.
01
Komponen pembiayaan pelaksanaan Uji Kompetensi Penjenjangan bagi JF Pengelola PBJ antara lain:
1) Honorarium; dan
2) Transportasi dan akomodasi.
sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala LKPP tentang Asesor Kompetensi.
02
JADWAL PELAKSANAAN
JANUARI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
FEBRUARI MARET
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
DESEMBER
Keterangan :
: uji kompetensi : tes tertulis
23 - 25 13 - 15
19 - 21
23 - 25 14 - 16
25 - 27 16 - 18
13 - 15
24 - 26 15 - 17
5 - 7
10 - 12
27 - 28
4 - 5
3 - 4
26 - 27
SERTIFIKASI KOMPETENSI PERSONEL
LAINNYA
05
PPK, POKJA PEMILIHAN DAN PP
PERSYARATAN PESERTA SERTIFIKASI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
01
1) Memiliki Sertifikat Dasar/Sertifikat Kompetensi Level-1 di bidang Pengadaan Barang/Jasa;
2) Ijazah paling rendah Strata Satu (S1)/Diploma Empat (D4) atau memiliki golongan ruang paling rendah III/a atau disetarakan dengan golongan III/a;
3) Pengalaman Peserta Sertifikasi sebagai PPK berupa:
a) pengalaman minimal 2 (dua) tahun;
b) 1 (satu) jenis pengadaan dan minimal 10 (sepuluh) paket; atau c) 2 (dua) jenis pengadaan dan minimal 5 (lima) paket.
4) Surat tugas dari instansi asal Peserta Sertifikasi;
5) Portofolio setiap indikator kompetensi berupa hasil kerja pengalaman sebagai PPK (Khusus Jenis Kompetensi swakelola apabila belum ada hasil kerja pengalaman, dapat menggunakan kajian); dan
6) Formulir (APL 01 dan 02) pengajuan Sertifikasi Kompetensi yang telah diisi.
POKJA PEMILIHAN
02
1) Memiliki Sertifikat Dasar/Sertifikat Kompetensi Level-1 di bidang Pengadaan Barang/Jasa;
2) Ijazah paling rendah Strata Satu (S1)/Diploma Empat (D4) atau memiliki golongan ruang paling rendah III/a atau disetarakan dengan golongan III/a;
3) Pengalaman Peserta Sertifikasi sebagai Pokja Pemilihan berupa:
a) pengalaman minimal 2 (dua) tahun;
b) 1 (satu) jenis pengadaan dan minimal 10 (sepuluh) paket; atau c) 2 (dua) jenis pengadaan dan minimal 5 (lima) paket.
4) Surat tugas dari instansi asal Peserta Sertifikasi;
5) Portofolio setiap indikator kompetensi berupa hasil kerja pengalaman sebagai Pokja Pemilihan (Khusus Indikator Kompetensi melakukan pekerjaan Evaluasi Penawaran dan melakukan Pengelolaan Sanggahan apabila belum ada hasil kerja pengalaman, dapat menggunakan kajian); dan
6) Formulir (APL 01 dan 02) pengajuan Sertifikasi Kompetensi yang telah diisi.
PEJABAT PENGADAAN
03
1) Memiliki Sertifikat Dasar/Sertifikat Kompetensi Level-1 di bidang Pengadaan Barang/Jasa;
2) Ijazah paling rendah Strata Satu (S1)/Diploma Empat (D4) atau memiliki golongan ruang paling rendah III/a atau disetarakan dengan golongan III/a;
3) Pengalaman Peserta Sertifikasi sebagai Pejabat Pengadaan berupa:
a) pengalaman minimal 2 (dua) tahun;
b) 1 (satu) jenis pengadaan dan minimal 10 (sepuluh) paket; atau c) 2 (dua) jenis pengadaan dan minimal 5 (lima) paket.
4) Surat tugas dari instansi asal Peserta Sertifikasi;
5) Portofolio setiap indikator kompetensi berupa hasil kerja pengalaman sebagai Pejabat Uji Kompetensi Personel Lainnya ditujukan bagi Sumber Daya Manusia pada:
1. Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang menjalankan tugas di bidang Pengadaan Barang/Jasa sebagai PPK;
2. Kepolisian Negara Republik Indonesia/Tentara Nasional Indonesia/Badan Intelijen Negara yang menjalankan tugas di bidang Pengadaan Barang/Jasa sebagai Pokja Pemilihan/PP namun tidak sebagai Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
JENIS KOMPETENSI
..(1)PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN LEVEL-3
Mampu melakukan pekerjaan penyusunan Spesifikasi Teknis / KAK berbasis masukan (input), proses, dan keluaran (output) sesuai dengan analisis proses produksi/pelaksanaan pekerjaan, untuk pekerjaan yang tidak kompleks dan/atau tidak membutuhkan kompetensi teknis yang spesifik.
01
JK 1. PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
01
Mampu melakukan pekerjaan penyusunan Perkiraan Harga sesuai dengan analisis proses produksi/pelaksanaan, untuk pekerjaan yang tidak kompleks dan/atau tidak membutuhkan kompetensi teknis yang spesifik.
Mampu melakukan perumusan Pemaketan dan Cara Pengadaan sesuai Strategi Pengadaan.
JK 3. PENGELOLAAN KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA
02
Mampu melakukan pekerjaan Perumusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam bentuk Surat Perjanjian.
Mampu melakukan pekerjaan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah terhadap masukan (input), proses produksi/pelaksanaan, dan keluaran (output) hasil pekerjaan berupa Barang/Jasa yang tidak kompleks.
Mampu melakukan pekerjaan Serah Terima Hasil Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah berupa Barang/Jasa yang tidak kompleks setelah melalui proses penjaminan mutu (quality assurance).
JK 4. PENGADAAN BARANG/JASA SECARA SWAKELOLA
03
Mampu melakukan analisis dan pemecahan masalah teknis operasional Penyusunan Rencana, Persiapan, Pelaksanaan, dan Pengawasan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola.
Mampu melakukan pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa secara Swakelola untuk pekerjaan dengan masukan (input) berupa personil dengan keahlian tertentu dan bahan/material umum, proses/metode pelaksanaan telah memiliki standar/pedoman yang spesifik sesuai bidang pekerjaan dengan variasi pelaksanaan tergantung pada kondisi lapangan, dan/atau keluaran (output) yang akan dihasilkan dapat diukur secara kuantitatif dan/atau kualitatif.
JENIS KOMPETENSI
..(2)POKJA PEMILIHAN LEVEL-3
02
JK 2. PEMILIHAN PENGADAAN BARANG/JASA
01
Mampu melakukan pekerjaan Reviu terhadap Dokumen Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk pekerjaan dengan proses Pengadaan Barang/Jasa yang tidak sederhana.
Mampu melakukan pekerjaan Penyusunan dan Penjelasan Dokumen Pemilihan yang dilakukan melalui metode pemilihan Tender/Seleksi dan Penunjukan Langsung.
Mampu melakukan pekerjaan Evaluasi Penawaran dengan metode evaluasi harga terendah ambang batas, sistem nilai, penilaian biaya selama umur ekonomis, kualitas, kualitas dan biaya, pagu anggaran, dan biaya terendah.
Mampu melakukan pekerjaan Penilaian Kualifikasi pada Tender/Seleksi dan Penunjukan Langsung.
Mampu melakukan pekerjaan Pengelolaan Sanggahan.
Mampu melakukan pekerjaan Negosiasi Teknis dan Harga dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan mengacu pada analisis proses produksi, metode pelaksanaan dan/atau harga pokok penjualan (HPP).
Mampu melakukan pekerjaan Penyusunan Daftar Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
PEJABAT PENGADAAN LEVEL-2
03
JK 2. PEMILIHAN PENGADAAN BARANG/JASA
01
Mampu melakukan pekerjaan Reviu terhadap Dokumen Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk pekerjaan dengan proses Pengadaan Barang/Jasa yang sederhana.
Mampu melakukan pekerjaan Penyusunan dan Penjelasan Dokumen Pemilihan yang dilakukan melalui metode pemilihan Pengadaan Langsung dan Tender Cepat.
Mampu melakukan pekerjaan Evaluasi Penawaran dengan metode evaluasi harga terendah sistem gugur.
Mampu melakukan pekerjaan Penilaian Kualifikasi pada Pengadaan Langsung.
Mampu melakukan pekerjaan Negosiasi dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan mengacu pada Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan standar harga/biaya.
Mampu melakukan Pengadaan Barang/Jasa secara E-Purchasing dan
METODE UJI KOMPETENSI
VERIFIKASI PORTOFOLIO
01
a. Verifikasi Portofolio adalah metode Uji Kompetensi yang dilakukan dengan menilai kesesuaian bukti hasil pekerjaan terhadap jenis kompetensi. Bukti yang diberikan berupa:
1) Surat Keputusan Pengangkatan sebagai PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan dan dokumen yang memuat pengalaman kerja (sebagai PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan) sesuai dengan indikator kompetensi PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan.
2) Dokumen pembelajaran mandiri berupa kajian sesuai indikator kompetensi tertentu (PPK untuk jenis kompetensi Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola, Pokja Pemilihan untuk indikator kompetensi Evaluasi Penawaran dan Pengelolaan Sanggahan) yang menggambarkan pemahaman dan analisa Peserta Sertifikasi, dilengkapi dengan surat rekomendasi menggunakan dokumen hasil kerja.
b. Dokumen hasil kerja (portofolio) merupakan dokumen arsip (yang sudah ditandatangani oleh pejabat berwenang) dan paling lama 5 (lima) tahun sebelum pendaftaran Uji Kompetensi.
c. Bobot verifikasi portofolio adalah 60 (enam puluh) persen.
TES TERTULIS
02
a. Tes tertulis merupakan salah satu cara untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman Personel Lainnya untuk dapat menganalisis dan memecahkan masalah terkait kompetensi.
b. Tes tertulis dilakukan menggunakan media komputer dalam jaringan (Ujian Berbasis Komputer) dan bersifat open book;
c. Tes tertulis dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh LKPP;
d. Materi tes tertulis dalam bentuk pertanyaan dengan pilihan ganda sebanyak:
1) 40 (empat puluh) soal untuk skema PPK;
2) 35 (tiga puluh lima) soal untuk skema Pokja Pemilihan;
3) 30 (tiga puluh) soal untuk skema Pejabat Pengadaan.
e. Waktu pelaksanaan tes tertulis paling lama :
1) 120 (seratus dua puluh) menit untuk skema PPK;
2) 100 (seratus) menit untuk skema Pokja pemilihan;
3) 90 (sembilan puluh) menit untuk skema Pejabat Pengadaan.
f. Tes tertulis dilaksanakan secara daring (online) dengan sarana dan prasarana yang ditentukan oleh LKPP;
g. Bobot tes tertulis adalah 40 (empat puluh) persen.
Metode Uji Kompetensi yang digunakan minimal 2 (dua) metode yaitu verifikasi portofolio dan Tes Tertulis.
TATA KELOLA SERTIFIKASI
A. PERSIAPAN
a. Pimpinan / Pejabat yang berwenang pada Instansi mengajukan fasilitasi Uji Kompetensi bagi Personel Lainnya ditujukan kepada Direktur Sertifikasi Profesi;
b. Pengajuan fasilitasi Uji Kompetensi memuat paling kurang:
1) jumlah Peserta Sertifikasi;
2) Skema Sertifikasi yang akan diujikan;
3) tanggal pelaksanaan;
4) tempat pelaksanaan;
5) sumber pembiayaan;
6) nama dan nomor telepon narahubung; dan
c. Pengajuan disampaikan kepada Direktur Sertifikasi Profesi LKPP paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
d. LKPP menentukan waktu pelaksanaan Uji Kompetensi sesuai dengan kuota/jadwal Uji Kompetensi yang tersedia;
e. Peserta Sertifikasi menyerahkan dokumen persyaratan administrasi dan portofolio serta form kesiapan sarana dan prasarana kepada Direktorat Sertifikasi Profesi LKPP paling lambat 12 (dua belas) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
f. LKPP menetapkan Peserta Sertifikasi dan TUK Sewaktu yang memenuhi persyaratan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi;
c. LKPP menentukan Asesor Kompetensi yang akan ditugaskan dan melakukan rapat persiapan.
B. PELAKSANAAN
a. LKPP melakukan verifikasi dan validasi terhadap dokumen persyaratan administrasi;
b. LKPP menetapkan Peserta Sertifikasi yang memenuhi persyaratan administrasi;
c. Asesor Kompetensi melakukan penilaian dokumen portofolio sesuai dengan kriteria penilaian yang ditetapkan;
d. Pengawas Ujian mengatur dan mengawasi pelaksanaan tes tertulis dalam Uji Kompetensi;
e. Peserta Sertifikasi mengikuti tes tertulis sesuai dengan dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh LKPP.
a. LKPP melakukan rekapitulasi penilaian hasil verifikasi dokumen persyaratan administrasi, portofolio dan hasil tes tertulis sesuai dengan bobot penilaian yang telah ditetapkan oleh LKPP;
b. Direktur Sertifikasi Profesi menetapkan dan mengumumkan hasil pelaksanaan Uji Kompetensi;
C. PASCA PELAKSANAAN
TATA KELOLA SERTIFIKASI WAKTU PELAKSANAAN
Setiap Peserta akan mengikuti Uji Kompetensi selama 2 (dua) hari;
a. Tes Tertulis dilaksanakan pada hari pertama;
b. Verifikasi Portofolio dilaksanakan pada hari kedua.
01
02 Pelaksanaan Uji Kompetensi dengan tes tertulis dilaksanakan secara tersebar dalam waktu yang bersamaan secara jarak jauh dengan lokasi Peserta Sertifikasi berbeda/tersebar.
PEMBIAYAAN
Pembiayaan Uji Kompetensi Personel Lainnya terdiri atas:
1) Pembiayaan seluruhnya berasal dari anggaran LKPP; atau
2) Pembiayaan sebagian berasal dari anggaran LKPP dan instansi Pengusul.
01
Komponen pembiayaan pelaksanaan Uji Kompetensi Personel Lainnya antara lain:
1) Perangkat Materi Uji Kompetensi;
2) Evaluasi hasil uji kompetensi;
3) Aplikasi pada pelaksanaan uji kompetensi;
4) Penerbitan Sertifikat Kompetensi apabila dinyatakan kompeten;
5) Sarana/prasarana uji kompetensi;
sebagaimana diatur dalam Keputusan Deputi Bidang PPSDM Nomor 46 Tahun 2023.
02
JADWAL PELAKSANAAN
JANUARI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
FEBRUARI MARET
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
DESEMBER
Keterangan :
: Uji Kompetensi bagi Peserta Pelatihan Tahun 2023 : Uji Kompetensi bagi Peserta Mengulang
: Uji Kompetensi bagi Peserta Umum
25 - 26 30 - 31
20 - 21 28 - 29
24 - 25
26 - 27
28 - 29
30 - 31
4 - 5
NARAHUBUNG / KONSULTASI
SERTIFIKASI
06
NARAHUBUNG / KONSULTASI
UJI KOMPETENSI LEVEL-1
UJI KOMPETENSI PERPINDAHAN
UJI KOMPETENSI PENJENJANGAN
UJI KOMPETENSI PERSONEL LAINNYA 01
02
03
04
INFORMASI LAINNYA 05
• Labkom LKPP : 0878 7079 2050
• Fasilitasi di luar Labkom LKPP : 0859 2119 7439 / 0821 3575 9213
• Email : [email protected]
• Website : https://ppsdm.lkpp.go.id/
• Telepon : 0856 9133 0873
• Email : [email protected]
• Website : https://perpindahan.lkpp.go.id/
• Telepon : 0858 6073 2154
• Email : [email protected]
• Link Pendaftaran :
https://tinyurl.com/PendaftaranUjikomJFPPBJ
• Telepon : 0856 4575 9971 atau 0816 1780 6761
• Email : [email protected]
LAYANAN KONSULTASI sertifikasipbj.lkpp.go.id GEDUNG LKPP LANTAI 4
Jalan Epicentrum Tengah Lot 11B
Kompleks Rasuna Epicentrum – Jakarta Selatan