• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Akhir Semester BK BELajr

N/A
N/A
Verra septiana w

Academic year: 2024

Membagikan " Penilaian Akhir Semester BK BELajr"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Meresensi buku

Dibuat untuk memenuhi nilai PAS Mata kuliah : Bimbingan dan Konseling Belajar

OLEH :

VERRA SEPTIANA WATI (2040606061) LOKAL A2

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2021

(2)

Judul buku : Bimbingan dan Konseling Belajar

Penulis :

SITI RAHMI, NURUL FADILAH, CICI ISMUNIAR, SURIATA, ANWAR

Sasaran : Dosen, Guru dan Mahasiswa Penerbit : CV.KANAKA MEDIA

Tahun Terbit : Mei 2021

ISBN : 978-623-258-728-1 Tebal Halaman : 259 hlm

BAB 2

KONSEP BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR

A. Sejarah Perkembangan Belajar

Pandangan terhadap masalah belajar yang masih mempengaruhi psikologi belajar modern ialah berpikir yang dipelopori oleh psikolog Iggris yang mengembangkn aliran yang kemudiann disebut Asosianisme. Mereka mempelajari bagaimana gagasan yang satu dihubungkan dengan gagasan lain, misalnya bagaimana suatu gagasan kompleks "nomor"

atau yang masing-masing mengandung banyak ide, akhirnya dibentuk, yang bersumber pada kesan-kesan yang diperoleh melalui alat-alat indra.

.

B. Bimbingan dan Konseling Belajar

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Sedangkan yang dimaksud bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan oleh orangtua kepada anak dalam kegiatan belajar nya, mulai dari memotivasi anak untuk belajar, memberikan bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar pada anak.

C. Tujuan Bimbingan Belajar

Tujuan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan aspek akademik belajar adalah:

1. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.

2. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.

3. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar.

4. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar mengerjakan tugas-tugas dan yang lainnya.

(3)

D. Fungsi Bimbingan Belajar

Fungsi utama bimbingan dan konseling yang didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan yang akan menghasilkan terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Menurut Aisyah (2015), bimbingan belajar berguna untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik. faktor kesulitan belajar dapat berasal dari diri sendiri atau internal dapat pula karena faktor yang terletak di luar dirinya sendiri atau eksternal.

E. Langkah-langkah Bimbingan Belajar

Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam bimbingan belajar adalah:

1. Mengenali siswa mengalami kesulitan belajar dengan menggunakan norma atau ukuran kriteria tertentu.

2. Mencari sebab-sebab timbulnya kesulitan.

3. Mencari alternatif untuk membantu memecahkan kesulitan-kesulitan tsb.

4. mengadakan pencegahan agar kesulitan yang dialami oleh seseorang tidak menular kepada yang lain.

BAB 3

JENIS-JENIS BELAJAR

A. Menurut A. De Block

1. Bentuk-bentuk belajar dari menurut fungsi psikis a. Belajar dinamik/konatif

b. Belajar afektif c. Belajar Kognitif d. Belajar senso-motorik

2. Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari a. Belajar teoritis.

b. Belajar teknis

c. Belajar bermasyarakat d. Belajar estetis

(4)

BAB 4

KETERAMPILAN BELAJAR

A. Keterampilan Belajar

Keterampilan merupakan kecakapan melakukan suatu tugas tertentu yang diperoleh dengan cara berlatih terus-menerus, karena keterampilan tidak datang sendiri secara otomatis melainkan secara sengaja diprogramkan melalui latihan terus-menerus..

Keterampilan belajar adalah suatu sistem, metode dan teknik yang baik dikuasai oleh siswa tentang materi pengetahuan atau materi belajar yang disampaikan oleh guru secara tangkascom efektif dan efisien yang tentunya keterampilan belajar tersebut harus dilatihkan sehingga siswa menjadi terampil dalam menjalani pembelajaran di sekolah.

B. Meningkatkan Keterampilan Belajar

Sebagai seorang pelajar tentunya tugas utama kalian adalah belajar titik belajar sendiri merupakan bentuk perubahan dalam diri seseorang, dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengetahuan baru berkat pengalaman dan latihan. Setiap siswa hendaknya memiliki perabotan Belajar seperti meja, kursi, lemari dan buku-buku wajib. sekurang-kurangnya meja dan kursi itu ada karena perabotan ini merupakan sarana untuk belajar kalian

Keterampilan Cara Belajar Adapun cara belajar yg baik : 1. Belajar dengan teratur 2. Disiplin

3. Konsentrasi 4. Pengaturan Waktu

BAB 5

GAYA BELAJAR

A. Konsep Gaya Belajar

Menurut Wiedarti (2018), gaya belajar dapat didefinisikan dengan berbagai cara tergantung pada perspektif seseorang. Gaya belajar sebagai gabungan dari karakteristik kognitif afektif, dan faktor fisiologis yang berfungsi sebagai indikator yang relatif stabil tentang bagaimana pelajar merasakan, berinteraksi dengan dan merespon lingkungan belajar.

Menemukan gaya belajar siswa akan memungkinkan siswa untuk menentukan kekuatan dan kelemahan pribadinya dan belajar dari sini. Guru dapat menggabungkan gaya belajar ke dalam kelas mereka dengan mengidentifikasikan gaya belajar dari masing-masing siswa mereka gaya mengajar yang cocok untuk gaya belajar beserta tugas-tugas kelas memperkuat gaya belajar yang lemah melalui tugas dan latihan yang lebih mudah.

(5)

B. Model-model Gaya Belajar

Belajar adalah suatu proses. artinya kegiatan belajar terjadi secara dinamis dan terus-menerus. sebelum kita masuk ke gaya belajar kita harus tahu dulu apa itu gaya sangat erat hubungannya dengan tingkah laku yang memiliki ciri khusus yaitu. 2 memiliki nilai seni titik dalam bahasa Arab gaya memiliki dua arti yaitu sesuatu yang sudah lampau dan hal baru yang memiliki nilai seni dengan demikian gaya belajar sudah dimiliki oleh masing- masing siswa bahkan sebelum mereka duduk di bangku sekolah.

C. Jenis-jenis Gaya Belajar

Gaya belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: cara pengajaran, struktur atau bahan, keakraban, keadaan fisik, ganjaran atau pujian, dan mengutamakan tujuan.

Ada beberapa kategori dalam gaya belajar, yaitu sebagai berikut:

1. Lingskungan fisik, seperti pengaturan tempat duduk penerangan temperatur udara tingkat kebisingan dan sebagainya.

2. Lingkungan sosial, seperti bekerja sendiri versus kelompok kecil.

3. Lingkungan emosional, seperti bersahabat.

4. Lingkungan pembelajaran, seperti kuliah atau ceramah versus diskusi.

5. Pengolahan lingkungan, seperti banyak peraturan versus dikit.

Gaya belajar visual, berarti siswa belajar dengan melihat dan mencermati.

Gaya belajar auditori, berarti siswa belajar dengan mendengar dan menyimak secara intensif.

Gaya belajar Kinestetik, berarti siswa belajar dengan menyentuh dan melakukan.

BAB 6

MOTIVASI BELAJAR

A. Pengertian Motivasi Belajar Siswa

Kata 'motivasi' tidak asing lagi ditelinga banyak orang. Motivasi merupakan kekuatan besar yang menjadi daya penggerak bagi perubahan seseorang. Kekuatan tersebut datangnya bisa dari dalam diri seseorang maupun dari luar diri seseorang. Motivasi dapat menyebabkan terjadinya sesuatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berhubungan dengan munculnya gejala kejiwaan, persoalan emosi, dan selanjutnya di akhiri dengan tindakan seseorang.

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.

(6)

B. Fungsi Motivasi Belajar Siswa 1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan 2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan 3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan

C. Jenis-jenis Motivasi.

1. Motivasi Intrinsik, jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain tetapi atas dasar kemauan sendiri.

2. Motivasi Entrinsik, jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari pengaruh luar individu, karena ajakan, paksaan atau suruhan dari orang lain, sehingga seseorang akan melakukan sesuatu.

D. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar Beberapa prinsip motivasi dalam belajar :

1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.

2. Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar. Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu dari luar dirinya.

3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.

4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.

5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.

E. Faktor Pendukung dan Penghambat Motivasi Belajar 1. Faktor Pendukung

a. Faktor internal

kecakapan tinggi, bakat yang mumpuni, kepercayaan diri b. Faktor Eksternal

faktor guru l, faktor lingkungan, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.

2. Faktor penghambat a. Faktor internal

Rendahnya tingkat intelegensi, bakat tidak sesuai, minder

(7)

F. Jenis dan Motivasi Belajar Siswa 1. Jenis Motivasi Belajar Siswa a. Motivasi Primer

Merupakan dorongan yang tidak dipelajari.

b. Motivasi Sekunder

Melibatkan dorongan yang berkembang pada diri seseorang.

2. Sifat Motivasi Belajar a. Motivasi Intrinsik b. Motivasi Ekstrinsik

BAB 7

KESULITAN BELAJAR

A. Pengertian Kesulitan Belajar

Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh peserta didik yang menghambat proses belajarnya. Kondisi tertentu tersebut dapat berupa kondisi fisik psikis peserta didik dan lingkungan yang tidak mendukung.

Syah (Saman & Arifin, 2018:66) mengemukakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan ini mungkin dapat disadari atau tidak disadari oleh orang yang mengalaminya dan dapat bersifat psikologis sosiologis ataupun fisiologis dalam keseluruhan proses belajarnya.

B. Faktor-faktor Kesulitan Belajar

1. Faktor internal (faktor dari dalam anak itu sendiri)

a. Faktor Fisiologis (faktor fisik dari anak itu sendiri) misalnya :

1). kesulitan belajar yang disebabkan oleh sakit dan fisik yang kurang sehat.

2). kesulitan belajar yang disebabkan oleh kondisi fisik yang lemah seperti kurang gizi, lemas yang mengakibatkan cepat letih, kurang konsentrasi mengantuk dan sering pusing.

3). kesulitan belajar yang disebabkan oleh cacat fisik yang berupa cacat tubuh ringan seperti rabun dekat, rabun jauh, kurang mendengar, dan cacat tubuh permanen seperti buta tuli dan bisu.

b. Faktor Psikologis (berbagai hal yang berkenaan dengan berbagai perilaku yang ada dibutuhkan dalam belajar), misalnya :

1) Intelegensi

(8)

Rendahnya intelegensi dapat mengakibatkan anak didik mengalami kesulitan belajar untuk mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung

2) Bakat

Seseorang yang tidak mempunyai bakat yang sesuai dengan subjek pelajaran yang sudah dipelajari maka akan mengakibatkan kesulitan belajar karena ia cenderung butuh waktu relatif lama untuk dapat menguasai pelajaran itu.

3) Minat

Seseorang yang tidak memiliki minat terhadap subjek belajar anak AIA akan tidak merasakan adanya kebutuhan pelajaran itu.

4). Motivasi

Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi maka ia akan serius untuk belajar.

Faktor Eksternal :

1. Faktor lingkungan 2. Faktor Keluarga 3. Faktor Sosial

C. Langkah-langkah Mengatasi Kesulitan Belajar 1. Pengumpulan Data

Untuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar, diperlukan banyak informasi.

Dengan metode antara lain : - Observasi

- Kunjungan Rumah - Daftar Pribadi 2. Pengolahan Data

data yang terkumpul dari kegiatan tahap pertama tersebut, tidak ada artinya jika tidak diadakan pengolahan secara cermat. Langkahnya :

- Indentifikasi kasus

- Membandingkan antar kasus - Membandingkan dengan hasil tes - Menarik kesimpulan

3. Diagnosis

diagnosis yang dimaksudkan dalam hal ini adalah keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolahan data.

- keputusan mengenai jenis kesulitan

(9)

- keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi sumber penyebab kesulitan belajar - keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan belajar.

4. Prognosis

prognosis artinya ramalan titik apa yang perlu ditetapkan dalam tahap diagnosis akan menjadi dasar utama dalam menyusun dan menetapkan ramalan mengenai bantuan apa yang harus diberikan kepadanya untuk membantu mengatasi masalahnya.

5. Treatment (perlakuan)

treatment di sini maksudnya adalah pemberian bantuan kepada anak yang bersangkutan yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis tersebut.

6. Evaluasi

evaluasi di sini dimaksudkan untuk mengetahui, apakah treatment yang telah diberikan tersebut berhasil dengan baik atau tidak kumaha artinya ada kemajuan atau bahkan gagal sama sekali titik alat yang digunakan untuk evaluasi ini dapat berupa tes prestasi belajar.

BAB 8

TEORI-TEORI BELAJAR

A. Teori Behavioristik

Behavioristik merupakan salah satu pendekatan atau teori untuk memahami perilaku individu. teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh gage dan berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman titik teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. teori behavioristik dengan model hubungan stimulus respon nya kamu mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif.

Tokoh-tokoh aliran behavioristik diantaranya adalah Thorndike, Ivan Pavlov, Watson, Clark Hull, Edwin, Guthrie dan Skinner.

B. Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif mulai berkembang dengan lahirnya teori belajar gestalt. Teori ini menekankan pada peristiwa mental, bukan hubungan stimulus-respons.

Menurut teori ini, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.

Tokohnya : Piaget, Ausubel, Bruner, dan Kurt Lewin

(10)

C. Teori Belajar Humanistik

Menurut teori humanistik bahwa pada hakekatnya setiap manusia adalah unik memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya. jadi di dalam belajar guru atau pembimbing berperan sebagai fasilitator untuk menyediakan segala kebutuhan peserta didik dalam belajar. Humanistik adalah memanusiakan manusia. Ahli di teori ini adalah Carl Rogers, Kolb', Honey dan Mumford, Habermas, Bloom & Krathwohl dan Abraham Maslow.

BAB 9

PENGAJARAN PERBAIKAN DAN PROGRAM PENGAYAAN A. Konsep Pengajran

1. Pengertian

Remedial teacher atau pengajaran perbaikan adalah suatu pengajaran yang bersifat penyembuhan atau membetulkan, atau dengan kata lain pengajaran yang membuat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

2. Tujuan pengajaran perbaikan

- Memahami kondisi nyata peserta didik baik kelebihan maupun kelemahan - Dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar siswa ke arah yang lebih

- Dapat memilih fasilitas belajar dan media pembelajaran yang tepat untuk mengatasi hambatan yang menjadi latar belakang

- - Dapat melaksanakan tugas-tugas yg diberikan.

3. Fungsi Pengajaran Perbaikan

- Memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru

- Meningkatkan pemahaman guru dan siswa terhadap kelebihan dan kekurangan dirinya - Menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa

4. Perlunya Pengajaran Perbaikan Yang terlibat :

a. Siswa b. Guru

B. Proses Pendidikan

1. Sifat Khusus Pengajaran Perbaikan Dengan Masalahnya

2. Perbandingan Pengajaran Biasa Dengan Pengajaran Perbaikan

(11)

C. Program Pengayaan

1. Hakikat Pembelajaran Pengayaan 2. Jenis Pembelajaran Pengayaan

3. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

BAB 10

LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

A. Pengertian Layanan Penguasaan Konten

Merupakan layanan bantuan kepada individu sendiri sendiri ataupun dalam kelompok untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar.

B. Tujuan Layanan

Tujuan umum layanan penguasaan konten adalah dikuasainya salah suatu konten tertentu.

Sedangkan tujuan khusus dapat dilihat dari kepentingan individu atau konseli yang mempelajarinya.

C. Komponen Layanan 1. Konselor

2. Individu.

3. Konten

D. Asas Layanan

Layanan penguasaan konten pada umumnya bersifat terbuka titik asas yang paling diutamakan adalah asas kegiatan, dalam arti peserta layanan diharapkan benar-benar aktif mengikuti dan menjalani semua kegiatan yang ada dalam proses layanan.

E. Pendekatan, Strategi dan Teknik 1. Format

- High-touch - High-tech

2. Metode dan Teknik - Penguasan Konten

- Teknik (Penyajian & Tanya jawab diskusi) 3. Media Pembelajaran

4. Waktu dan Tempat 5. Keterkaitan

(12)

F. Operasional Layanan 1. Perencanaan

2. Mengorganisasikan unsur-unsur dan sarana layanan 3. Pelaksanaan

4. Penilaian

5. Tindak lanjut dan laporan

BAB 11

LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL A. Pengertian

Konseli perorangan atau individu merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang konseli dalam rangka atasan masalah pribadi konseli.

B. Tujuan Konseling Individu

Tujuan umum layanan konseling individu adalah transaksi masalah yang dialami konseli.

Sedangkan tujuan khusus nya adalah dapat dirinci dan secara langsung dikaitkan dengan fungsi-fungsi konseling yang secara langsung dan menyeluruh.

C. Pendekatan Teknik Individu 1. Directive Counseling

2. Non Directive Counseling 3. Electice Counseling

D. Proses Teknik Konseling Individu 1. Proses Konseling individual

- Tahapan awal konseling

- Tahap Pertengahan (Tahap Kerja) - Tahap Akhir Konseling (Tahap Tindakan)

(13)

BAB 12

PELAKSANAAN PRAKTIK BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR A. Tahapan Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok

1. Tahap Persiapan

- Identifikasi masalah/penentuan topik - Desain kelompok

- Setting ruang

- Distribusi peran dalam kelompok - Penyusunan satuan acara praktik

2. Tahap Kegiatan Inti a. Pendahuluan

b. Perkenalan Kelompok

c. Mengembangkan kohesivitas kelompok d. Menetapkan struktur kelompok

3. Kegiatan Penutup

Kegiatan ini merupakan tahapan untuk mengakhiri kegiatan konseling kelompok pada sisi ini pemimpin kelompok mengarahkan setiap anggota untuk menyampaikan pesan dan kesan mereka selama kegiatan.

4. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan setelah tahap kegiatan berakhir. tahap ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi anggota kelompok yang melakukan adegan praktik agar dapat memperbaiki dan mengembangkannya lagi.

Kelebihan/ Keunggulan Buku =

Kelebihan atau keunggulan dari buku ini adalah materi di dalamnya sangatlah lengkap dan juga buku ini ditulis oleh para dosen dosen yang memang jurusan asli bimbingan dan konseling dan membuat buku ini materinya sangat jelas dan sangat berkaitan dengan bimbingan dan konseling, kemudian buku ini sangat mudah dibaca dan bahasa-bahasa yang digunakan di dalam buku ini sangat mudah dipahami.

Kelemahan Buku =

Dan untuk kelemahan dari buku ini sendiri adalah kurangnya contoh-contoh pada setiap materi, terutama contoh-contoh di kehidupan sehari-hari karena pada saat membaca apabila kita belum memahaminya jika kita diberi contoh pasti kita akan lebih mudah untuk memahami nya.

Referensi

Dokumen terkait

Surya, (1975), berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya,

pemberian bantuan kepada individu melalui suasana kelompok yang memungkinkan setiap anggota untuk belajar berpartisipasi aktif dan anggota untuk belajar berpartisipasi aktif

Selain menerapkan metode tersebut guru akan mendekati atau memotivasi anak yang hanya diam atau pasif, guru memberikan bimbingan kepada anak yang maslas belajar,

Memilih bimbingan belajar untuk anak merupakan sebuah kebutuhan bagi orangtua dalam penelitian ini, menurut orangtua bimbingan belajar dapat meningkatkan prestasi

Selain menerapkan metode tersebut guru akan mendekati atau memotivasi anak yang hanya diam atau pasif, guru memberikan bimbingan kepada anak yang maslas belajar,

Orangtua akan memberikan pertolongan kepada anak dengan siap membantu belajar melalui pemberian penjelasan pada bagian yang sulit dimengerti oleh anak, membantu

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu peserta didik agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami

Hasil penelitian, adapun bentuk-bentuk motivasi dan bimbingan yang diberikan oleh orangtua adalah orangtua menanyakan kendala yang dihadapi anak dalam belajar al-quran, memberikan