• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Pembelajaran di Sekolah Dasar 4

N/A
N/A
rahma wati

Academic year: 2023

Membagikan "Penilaian Pembelajaran di Sekolah Dasar 4 "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar yang menggunakan instrumen tes maupun non-tes. Asmawi Zainul (1994) Jadi, maksud penilaian adalah memberi nilai tentang kualitas sesuatu. Tidak hanya sekedar mencarai jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih diarahkan kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh suatu proses atau suatu hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program. Penilaian di sini diartikan sebagai padanan kata evaluasi. Berkaitan dengan hal tersebut, Marzano et al. (1994) menyatakan bahwa dalam mengungkap penguasaan konsep siswa, asesmen tidak hanya Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran di Sekolah Dasar 4 mengungkap konsep yang telah dicapai, akan tetapi juga tentang proses perkembangan bagaimana suatu konsep tersebut diperoleh. Dengan kata lain asesmen tidak hanya dapat menilai hasil dan proses belajar siswa, akan tetapi juga kemajuan belajar siswa.

Penilaian dalam arti Assessment merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa baik perorangan maupun kelompok yang diperoleh melalui pengukuran. Tujuannya untuk menganalisis atau menjelaskan unjuk kerja/prestasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang terkait, dan mengefektifkan penggunaan informasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini selaras dengan pendapat Wiggins (1984) yang menyatakan bahwa asesmen merupakan sarana yang secara kronologis membantu guru dalam memonitor siswa. Oleh karena itu sudah seharusnya asesmen merupakan bagian dari pembelajara, bukan merupakan hal yang terpisahkan. (Popham 1:

1995).

Popham (1995: 3) mendefinisikan asesmen dalam konteks pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa, berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. Boyer & Ewel mendefinisikan asesmen sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu siswa tentang kurikulum atau program, atau segala sesuatu yang berkaitan tentang sistem institusi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa asesmen dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran. Penilaian dalam arti evaluasi merupakan serangkaian kegiatan penilaian keseluruhan program mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan. Misalnya, evaluasi dari program yang meliputi kurikulum, asesmen, pengadaan dan peningkatan guru, manajeman pendidikan, dan reformasi pendidikan. (Depdiknas, 2002:3)

(2)

Asesmen formatif dilaksanakan secara periodik sepanjang satuan pembelajaran, misalnya setelah setiap satu pokok bahasan selesai diajarkan. Asesmen formatif merupakan bagian integral dari proses pembelajarandilakukan dengan maksud memantau sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Asesmen ini juga dapat memberikan balikan kepada siswa yang terkait dengan kemajuan yang telah dicapai dan memberikan balikan kepada guru terkait dengan perkembangan proses pembelajaran yang dirancangnya. Sedangkan penilaian sumatif dilakukan pada akhir satuan pembelajaran untuk menentukan status final siswa dan /atau untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit ke unit berikutnya, dengan kata lain asesmen sumatif untuk menentukan kadar efektivitas program pembelajaran. Asesmen sumatif ini biasanya berbentuk ujian semester atau ujian akhir satuan Pendidikan.

Kata asesmen memiliki kaitan yang sangat erat dengan asesmen. Terlebih saat ini sedang dilakukan asesmen nasional yang sering disebut dengan AKM. asesmen merupakan sebuah proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Hasil dari asesmen juga dapat menjadi panduan bagi Guru Pintar menentukan bagaimana mengelola pembelajaran di kelas, bagaimana menempatkan siswa pada program- program pembelajaran yang berbeda, memberikan tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing, memberikan bimbingan dan penyuluhan, dan saran untuk studi pada tingkatan selanjutnya.

Asesmen sebagai dasar keputusan tentang kurikulum dan program sekolah misalnya pengambilan keputusan tentang efektivitas program yang diadakan sekolah dan bagaimana langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan siswa apakah pengajaran remedial dan lain sebagainya. Sedangkan asesmen yang mempengaruhi keputusan untuk kebijakan pendidikan meliputi; kebijakan di tingkat sekolah, kabupaten maupun nasional. Ada berbagai teknik asesmen yang dapat Guru Pintar lakukan di kelas, teknik paper and pencil test, unjuk kerja siswa dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas-tugas di laboratorium, dan juga keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Semua informasi yang Guru Pintar dapatkan dari asesmen nantinya akan dianalisis untuk kepentingan laporan kemajuan siswa.

Selama ini kegiatan asesmen selalu diidentikkan dengan tiga istilah yaitu pengukuran, evaluasi, dan tes. Padahal ketiga hal tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam

(3)

proses asesmen. Tes adalah alat atau cara penilaian yang telah dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Sedangkan pengukuran adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif dan nilai kuantitatif. Dan evaluasi merupakan proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu.

Asesmen pembelajaran adalah untuk memberikan penjelasan secara lengkap tentang target pembelajaran yang dapat menggambarkan hal-hal seperti; bagaimana tingkat pengetahuan siswa, informasi yang dibutuhkan tentang pengetahuan, keterampilan, dan performa siswa. Pengetahuan, keterampilan dan performa siswa yang dibutuhkan dalam pembelajaran kita kenal dengan target atau hasil pembelajaran. Target pembelajaran mempengaruhi pemilihan teknik asesmen. Misalnya untuk dapat melakukan asesmen kemampuan siswa dalam pemecahan masalah pada pelajaran matematika tentu akan sangat berbeda dengan kemampuan membaca atau mendengarkan. Pemilihan teknik asesmen untuk setiap target pembelajaran harus didasarkan pada kebutuhan praktis di lapangan dan efisiensi.

Teknik asesmen yang digunakan harus dapat mengungkapkan kemampuan khusus serta untuk mengembangkan kemampuan siswa. Sehingga asesmen juga harus dapat memberikan umpan balik bagi siswa.

Untuk menghindari subjektifitas dalam proses pelaksanaan asesmen dibutuhkan rubrik penilaian atau kriteria penilaian guru. Penyusunan rubrik penilaian tentu harus dirancang sesuai dengan target atau tujuan pembelajaran. Contoh rubrik penilaian yang sering dijumpai Guru Pintar antara lain rubrik penilaian sikap, rubrik penilaian keterampilan, rubrik penilaian berbicara, rubrik penilaian writing (menulis), dan masih banyak lagi. Asesmen pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu: asesmen terhadap pembelajaran (assessment of learning), asesmen untuk pembelajaran (assessment for learning), dan asesmen sebagai pembelajaran (assessment as learning). Asesmen terhadap proses belajar atau asesmen sumatif memiliki tujuan untuk menentukan tingkat pencapaian hasil belajar siswa yang dilakukan di akhir materi pembelajaran.

Sedangkan, asesmen untuk dan sebagai pembelajaran atau sering di kenal dengan asesmen formatif bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang akan membantu Guru Pintar memberikan umpan balik dan tindak lanjut proses belajar. Asesmen formatif juga

(4)

dapat membantu siswa memperbaiki cara belajar dengan menentukan kembali strategi belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Miskonsepsi yang sering terjadi dilapangan terhadap asesmen pendidikan adalah bahwa asesmen adalah hal yang terpisah dengan proses kegiatan pembelajaran. Guru Pintar sering kali lebih fokus pada kegiatan pembelajaran dan menentukan asesmen kemudian. maka hal yang mungkin terjadi adalah tidak ada keterkaitan antara proses pembelajaran dan asesmen yang dilakukan. Akibatnya hasil asesmen tidak dapat dijadikan patokan apakah siswa telah mencapai target pembelajaran yang ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut:.. menentukan

Asesmen portofolio ditujukan juga untuk penilaian sumatif pada akhir semester atau akhir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio sebagai alat sumatif ini dapat

13. Nilai diisi dengan nilai pencapaian kompetensi belajar peserta didik. PANDUAN PENILAIAN OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN UNTUK SMP 121.. Predikat untuk aspek sikap diisi

Sedangkan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan

2 Menentukan Teknik Penilaian Dengan menentukan teknik penilaian pembelajaran, guru dapat berfokus pada salah satu cara yang akan dilakukan dalam proses penilaian peserta didik

Disesuaikan dg Karakteristik Jalur, Jenjang, & Jenis Satuan Pendidikan INSTRUMEN PENILAIAN PENILAIAN PEMILIHAN / PENGEMBANGAN PELAKSANAAN TUJUAN PENILAIAN PERUMUSAN PROSEDUR

Lembar penilaian sumatif akhir semester untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas

Soalan penilaian sumatif akhir semester Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk kelas 3 semester