i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas resume yang berjudul “Buku Resume Materi Penilaian Pembelajaran” ini tepat pada waktu yang sudah ditentukan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas akhir Ulangan Tengah Semester pada program studi Pendidikan Ekonomi Mata Penilaian
Pembelajaran. Selain itu, Buku ini bertujuan untuk menambah wawasan materi Penilaian Pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Lili Marliyah. M.Pd. Selaku dosen program studi Pendidikan Ekonomi Mata Kuliah Penilaian Pembelajaran yang telah memberikan tugas akhir ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota kelompok yang telah bekerja sama dengan baik dan membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini.
Kami menyadari, resume yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan tugas ini.
Semarang, 16 November 2022
iii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….….... i
KATA PENGANTAR……….……. ii
DAFTAR ISI……….……... iii
BAB I KONSEP PENILAIAN/EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Pengertian Penilaian Pembelajaran……….………. 1
2. 3 Aspek dalam Konsep Penilaian Pembelajaran……….……. 1
3. Hubungan antara Perubahan Kurikulum dengan Sistem Penilaian….…. 1 4. Fungsi dan Tujuan Penilaian Pembelajaran…….……… 1
5. Prinsip Penilaian Pembelajaran……… 1
6. Menentukan Teknik Penilaian……….. 2
7. Tahapan dalam Penilaian Pembelajaran...……… 2
8. 7 Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013……….. 2
BAB II PRINSIP-PRINSIP dan PROSEDUR PENILAIAN PEMBELAJARAN….. 1. Pengertian Prinsip-Prinsip Pembelajaran………. 3
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran………... 3
3. Langkah-Langkah dalam Melaksanakan Penilaian Pembelajaran……... 3
4. Langkah-Langkah Penyususnan Alat Penilaian Pembelajaran………… 3
BAB III TUJUAN PEMBELAJARAN………... 3
1. Tingkatan Tujuan Pembelajaran……….. 4
2. Tujuan pembelajaran……… 4
3. Manfaat pembelajaran………. 5
4. Domain tujuan pembajaran……….. 5
BAB IV ALAT-ALAT PENILAIAN PEMBELAJARAN………. 1. Pengertian Alat-Alat penilaian..……….. 6
2. Tujuan Hasil Penialaian Pembelajaran……….………... 6
3. Macam-macam Alat Penilaian Pembelajaran……….. 6
4. Waktu Pelaksanaan Tes………….……….. 6
5. Prinsip Penilaian/Evaluasi……… 7
BAB V VALIDITAS TES……….. 1. Pengertian Validitas……… 8
2. Jenis-jenis Validitas Tes……….. 8
3. Tingkatan Taksonomi Bloom……….. 8
iv
4. Cara Mengukur Validitas Tes……… 9
5. Rumus Validitas Tes……….. 9
BAB VI RELIABILITAS TES………... 1. Pengertian Reliabilitas……….……..……… 10
2. Konsep Reliabilitas……… 10
3. Model Umum Reliabilitas……….. 10
4. Kesimpulan……… 10
BAB VII MASALAH TES………. 1. Pengertian Masalah Tes……… 11
2. Teknik Tes Sering Dilakukan dalam Penilaian Pembelajaran……….. 11
3. Teknik Penilaian Pembelajaran………. 11
BAB VIII DAFTAR PUSTAKA……….. 12
1
BAB I
KONSEP PENILAIAN/EVALUASI PEMBELAJARAN
Pengertian
Penilaian/Evaluasi Penilaian Pembelajaran sebagai penaksiran terhadap bagaimana
pertumbuhan dan kemampuan siswa dan dimana penilaian ini memiliki 2 langkah sebagai berikut ini :
Mengukur => Batas kemampuan peserta didik dengan menghasilkan nilai
kuantitatif (angka/score mentah).
Menilai => Dimana sudah ditemukan angka dari pengkuran sebelumnya, Maka akan muncul sebuah nilai dan
menghasilkan nilai kualitatif (hasil akhir).
Macam- macam penilaian sebagai berikut ini : 1. Penilaian/Evaluasi Pendidikan, dimana
adanya proses untuk meninjau ulang dari kegiatan pengajaran berupa (UTS, UAS, Ujian, dll).
2. Penilaian/Evaluasi Pembelajaran, dimana proses untuk mendapatkan data dan informasi untuk menentukan sejauh mana pembelajaran yang didapatkan oleh peserta didik tersebut.
3 Aspek dalam Konsep Penilaian Pembelajaran
1. Kegiatan penilaian tidak dapat lepas dari tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan.
2. Kegiatan penilaian ini dilakukan secara sistemattis, dimana sudah direncanakan dan berkesinambungan.
3. Sebagai dasar penilaian dalam pengambilan keputusan diperlukan
berbagi informasi seperti halnya hasil dari belajar/ualangan, sikap peserta didik, perilaku, dan berbagai tugas-tugas yang dibuat oleh peserta didik.
Tujuan Penilaian
1. Mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan baik.
2. Memberikan umpan balik kepada guru dan peserta didik tentang kemajuan dalam rangka menindak lanjuti pembelajaran selanjutnya,
3. Mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan menyesuaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan kurikulum yang berlaku.
4. Mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Fungsi Penilaian Pembelajaran
1. Sebagai dasar untuk mengetahui teraf kesiapan dan seberapa jauh hasil yang sudah dicapai peserta didik.
2. Mengetahui apakah kegiatan belajar tersebut dapat ditindak lanjuti atau diulang kembali.
3. Sebagai keperluan bimbingan konseling.
4. Untuk mengetahui kelulusan dan mengembangkan kurikulum yang digunakan.
Prinsip Penilaian
TUJUAN
KBM PENILAIAN
2
Menentukan Teknik Penilaian
Dengan menentukan teknik penilaian pembelajaran, guru dapat berfokus pada salah satu cara yang akan dilakukan dalam proses penilaian peserta didik adalah:
a. Penilaian Tes, tes ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu Tes Tertulis dan Tes Lisan.
b. Penugasan, biasanya menjadi salah satu bentuk penilaian yang paling sering digunakan oleh guru berupa:
Tugas terstruktur, Portofolio, Pekerjaan rumah, Mempraktikkan dll.
c. Portofolio, bentuk ini merupakan salah satu penilaian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan hard file berupa: Dokumen atau karya- karya peserta didik dalam bidang tertentu.
d. Observasi, teknik ini dilakukan untuk memperoleh sebuah informasi peserta didik secara langsung
dengan cara memperhatikan tingkah laku dan kemampuan peserta didik.
e. Wawancara, dilakukan dengan cara berdialog atau melakukan
percakapan antara pendidik (guru) dengan peserta didik.
Tahapan Dalam Penilaian Pembelajaran
Menentukan tujuan penilaian.
Menentukan aspek-aspek penilaian (aspek kognitif, afektif,
psikomotorik).
Menentukan teknik penilaian.
Menentukan kisi-kisi penilaian.
Menyusun soal.
Menentukan kkm atau tolak ukur hasil penilaian.
“Penilaian/Evaluasi dilaksanakan selama berlangsungnya proses pembelajaran di
awal, di tengah, maupun di akhir.”
Penilaian diperlukan untuk menilai atau tolak ukur kemampuan peserta didik
berhasil atau tidaknya metode yang digunakan. Dengan adanya penilaian ini
guru akan mengetahui apa yang perlu ditingkatkan, diperbaiki, dinilai cukup
atau kurang. Tanpa adanya penilaian guru tidak dapat mengetahui kemajuan
atau kemunduran yang terjadi pada proses pembelajaran tersebut.
3
BAB II
PRINSIP, PROSEDUR PENILAIAN PEMBELAJARAN
Pengertian
Prinsip Pembelajaran adalah landasan berpikir dengan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses
pembelajaran yang dinamis dan terarah.
Prinsip-Prinsip Penilaian Pembelajaran Prinsip Penilaian Pembelajaran sebagai berikut ini:
1. Merancang penilaian pembelajaran (sebagai patokan kurikulum, dan bahan ajar yang digunakan)
sehingga jelas apa yang akan dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan inteprestasi hasil penilaian.
2. Penilaian hasil belajar menjadi bagian INTEGRAL dari proses pembelajaran dan dilaksanakan ssetiap proses pembelajaran hingga pelaksanaannya berkesinambungan atau terkaitan.
3. Penilaian harus menggunakan alat penilaian yang sifatnya
komprehensif.
4. Penilaian hasil belajar diikuti dengan (tindak lanjuti) berupa melakukan pendekatan hasil belajar anak.
Langkah-Langkah
Melaksanakan Penilaian
1. Merumuskan atau mempertegas tujuan-tujuan pembelajaran, sehingga memerikan arah terhadap penyusunan alat penilaian.
2. Mengkaji kembali materi pembelajaran berdasarkan
kurikulum dan silabus mata diklat.
3. Menyusun alat-alat penilaian baik secara tes atau no tes (memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal).
4. Menggunakan hasil-hasil penilian sesuai dengan tujuan penilaian.
Langkah-Langkah Penyusunan Alat Penilaian.
1. Menelaah kurikulum dan bahan ajar.
2. Memperhatikan rumusan tujuan pembelajaran.
3. Membuat kisi-kisi alat penilaian.
4. Menyusun soal-soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dan perlu
diperhatikan aturan-aturan yang berlaku dalam penulisan soal.
5. Membuat dan menentukan kunci jawaban dari soal yang telah dibuat
sebelumnya.
4
BAB III
TUJUAN PEMBELAJARAN Tingkatan Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) Merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman setiap upaya pendidikan secara Nasional, tujuan dari pendidikan Nasional ini tertuang pada UU NO 20 (Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
2. Tujuan Instational (TI)
Merupakan tujuan kelembagaan dengan tujuan yang harus dicapai setiap lembaga pendidikan. Merupakan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik setalah menempuh atau menyelesaikan program di suatu kelembagaan pendidikan => SD, SMP, SMA/SMK, D3, S1, dan lain-lainnya.
3. Tujuan kurikuler (TK)
Merupakan tujuan yang harus dicapai setiap bidang studi/ mata pelajaran.
Merupakan kualifikasi yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menempuh atau
menyelesaikan satu bidang studi tertentu dalam kelembagaan pendidikan =>
Ekstrakulikuler sekolah maupun Intrakulikuler sekolah.
4. Tujuan Instraksional (TP)
Merupakan tujuan pembelajaran paling khusus yang dikenal sebagai
“Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)”.
Meruapakan kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menempuh atau mempelajarai bahasa tertentu dalam bidang tertentu =>
Bahasa Inggris, Mahasa Mnadarin, Bahasa Jepang, dan sebagainya.
Manfaat pembelajaran
1. Memudahkan dalam
mengakomodasikan maksud kegiatan pembelajaran (belajar-mengajar) sehingga peserta didik melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri.
2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar.
3. Membantu mewujudkan guru.
menentukan kegiatan belajar mengajar dan media belajar.
4. Memudahkan guru mengadakan penilaian.
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Institusional
Tujuan kurikuler
Tujuan
Instruksional/pembelajaran
5
DOMAIN TUJUAN PEMBELAJARAN
=> Kognitif : perubahan perilaku intelektual & dan berfikir dalam memcahkan masalah pengetahuan, pemahaman, pemerapan, penguraian, memadukan penilaian.
=> Afektif : perubahan emosi & sistem nilai peserta didik (penerimaan
sambutan,penilaian,pengorganisasian,karak teristik)
=> Psikomotorik : karakteristik gerakan fungsi sistem syaraf dan otot
(persepsi,kesiapan,peniruan,menyesuaikan, menciptakan).
Rumusan Tujuan Pembelajaran Menggunakan Format ABCD
Rumusan tujuan pembelajaran dalam bentuk kompetensi yaitu dimana kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap peserta didik. Yang dimaksudkan
kompetensi dalam bentuk perubahan perilaku yang terukur (objective).
Penjelasan Format ABCD A => Audience (sasaran
pembelajaran/testee).
B => Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar peserta didik).
C => Condition (persyaratan yang harus dipenuhi agar perilaku yang diharapkan tercapai).
D => Degree (tingkatan penampilan yang dapat diterima).
6
BAB 4
ALAT-ALAT PENILAIAN PEMBELAJARAN
Pengertian
Merupakan suatu proses, kegiatan, pengumpulan data, dan informasi yang memiliki banyak dimensi dalam rancangan program pembelajaran bersifat sitematis dan
berkelanjutan yang dibuat oleh guru digunakan sebagai pertimbangan dasar untuk membuat keputusan, menyusun kebijakan.
Tujuan Evaluasi Hasil Belajar
Tujuan evaluasi hasil belajar menurut Arifin (2017, hlm. 15) adalah sebagai berikut ini:
1. Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan.
2. Mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran.
3. Mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
4. Mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
5. Seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu.
6. Menentukan kenaikan kelas.
7. Menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Macam-Macam Alat Penilaian Pembelajaran
1. “Teknik non tes” adalah cara
mengumpulkan kemajuan pembelajaran dengan cara selain tes. Bentuk‐bentuk teknik
non tes ialah observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, jurnal, angket, dan skala.
Contoh => angket, cheklist, wawancara, dll 2. “Teknik Tes” adalah suatu teknik dalam evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar murid dengan mempergunakan alat tes
=> Contoh => Diagnostik: tes untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa sehingga dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
Formatif: tes untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Diberikan pada akhir setiap program. (ulangan harian)
Sumatif: tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya sebuah program. (ujian akhir semester).
Waktu Pelaksanaan Tes
• Tes Diagnostik => Waktu penyaringan calon siswa, Waktu membagi kelas, kondisi tertentu
• Tes Formatif => Selama pelajaran berlangsung
• Tes Sumatif => Pada akhir semester, tahun, pendidikan
Prinsip Penilaian/Evaluasi
Dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan pasal 5, dijelaskan bahwa prinsip evaluasi atau penilaian hasil belajar antara lain adalah sebagai berikut ini:
1. Sahih, yang berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
7 2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada
prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik. 7.
Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segimekanisme, prosedur, teknik, teknik, maupun hasilnya.
8
BAB 5 VALIDITAS TES
Pengertian
Validitas adalah ketepatan (appropriateness), kebermaknaan (meaningfull) dan kemanfaatan (usefulness) dari sebuah kesimpulan yang didapatkan dari interpretasi skor tes (Kusaeri, 2012:75). Validitas mengarah kepada ketepatan interpretasi hasil penggunan suatu prosedur evaluasi sesuai dengan tujuan pengukurannya.
Jenis-jenis Validitas
“Ke-Tepat-an”
1. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi (Content Validity) adalah ketepatan suatu alat ukur ditinjau dari isi alat ukur
tersebut. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas isi apabila isi atau materi atau bahan alat ukur tersebut betul-betul merupakan bahan yang representatif
terhadap bahan pembelajaran yang diberikan.
Artinya, isi alat ukur diperkirakan sesuai dengan apa yang telah diajarkan berdasarkan
kurikulum.
2. Validitas Konstruk (construct Validity) Validitas konstruk (Construct Validity) berkaitang dengan konstruksi atau konsep bidang ilmu yang akan diuji validitas alat ukurnya. Validitas konstruk merujuk pada kesesuaian antara hasil alat ukur dengan kemampuan yang ingin diukur. Pembuktian adanya validitas konstruk alat ukur matematika pada dasarnya merupakan usaha untuk
menunjukan bahwa skor yang dihasilkan suatu alat ukur matematika benar-benar
mencerminkan konstruk yang sama dengan kemampuan yang dijadikan sasaran
pengukurannya.
3. Validitas Ukuran
Validitas ukuran/norma/standar alat ukur matematika menunjuk pada pengertian seberpa jauh siswa yang sudah diajarkan dalam bidang matematika menunjukan kemampuan yang lebih tinggi dari dapa yang belum diajarkan.
=> Sebagai contoh, siswa yang telah diajarkan tentang materi aljabar akan mempunyai
kemampuan penguasaan terhadap materi aljabar yang lebih dari siswa yang belum diajarkan.
4. Validitas Sejalan (Concurrent Validity) Validitas sejalan atau validitas sama saat menunjuk pada pengertian apakah tingkat kemampuan seorang pada suatu bidang yang diteskan mencerminkan atau sesaui dengan skor bidang yang lain yang mempunyai persamaan karakteristik.
Tingkatan Taksonomi Bloom No Kognitif Afektif Psikomotorik 1. Mengenal/
Ingatan
Menerima Gerakan Reflek 2. Memahami Penilaian Dasar
Gerakan 3. Penerapan Meng -
organisasi
Kombinasi Kognitif &
Gerakan 4. Analisis Mem -
pribadikan nilai
Kemampuan Tingkat Tertinggi
5. Sintetis Gerakan
Terampil
6. Penilaian Komunikasi
Diskusi
9
Cara Mengukur Validitas Tes
Dimana mengukur kesejajaran hasil tes tersebut dengan kriterium atau hasil tes yang dianggap standar (rata-rata ulangan harian).
Pengukuran kesejajaran dengan menggunakan Rumus “Korelasi Karl Person/Product Moment” menggunakan metodee angka simpangan dan angka kasar.
Dimana, Koefisien Korelasi “r xy” yang diperoleh dan dikonversi (digantikan) pada tabel spesifikasi nilai r.
Rumus Validitas Tes
10
BAB 6
REABILITAS TES
PENGERTIAN REABILITAS TES
Reliabilitas adalah tingkat keajegan atau kemantapan hasil dari hasil dua pengukuran terhadap hal yang sama. Hasil pengukuran itu diharapkan akan sama apabila pengukuran diulangi pada waktu yang berbeda.
Konsep Reliabilitas
Reliabilitas telah didefinisikan dengan cara yang berbeda oleh pengarang yang berbeda. Cara yang terbaik untuk membahas reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran dari suatu instrumen mewakili karakteristik yang diukur. Sebagai contoh, reliabilitas didefinisikan seberapa besar konsistensi skor tes yang dicapai peserta tes pada pengujian ulang. Definisi ini akan
memuaskan jika skor tes dapat menggambarkan kemampuan peserta tes; jika tidak maka skor tes tidak sistematis, tidak dapat diulangi atau tidak terikat. Reliabilitas juga diartikan sebagai indikator ketidakhadiran kesalahan acak. Jika kesalahan acak dapat diperkecil maka skor tes akan lebih konsisten dari suatu pengujian ke pengujian berikutnya.
Model Umum Reliabilitas
“Ke-Tetap-an”
Pengukuran yang baik tentunya akan “ajeg”
membedakan kemampuan peserta didik.
Misalnya saja Melati lebih pintar daripada Mawar skor yang diperoleh Melati mestinya lebih tinggi dibandingkan dengan Mawar.
Dalam kenyataanya, pengukuran kita tidak pernah sempurna.
Teori reliabilitas dikembangkan untuk menentukan ketidakajegan tersebut. Setiap pengukuran, baik dalam sain maupun dalam penilaian kelas selalu mengandung kesalahan pengukuran.
“Metode Sederhana Mengestimasi”
Reliabilitas Tujuan utama mengestimasi reliabilitas adalah untuk menentukan seberapa besar variabilitas yang terjadi akibat adanya kesalahan pengukuran dan seberapa besar variabilitas skor tes sebenarnya.
Reliabilitas memiliki dua keajegan, pertama adalah keajegan internal yakni tingkat sejauhmana tingkat butir soal itu homogen baik dari segi tingkat kesukaran maupun bentuk soalnya. Keajegan kedua adalah keajegan ekternal yakni tingkat sejauhmana skor dihasilkan tetap sama sepanjang kemampuan orang yang diukur belum berubah.
Kesimpulan
Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran yang lainnya. Jadi reliabilitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keajegan atau kemantapan hasil dari hasil dua pengukuran terhadap hal yang sama. Hasil pengukuran itu diharapkan akan sama apabila pengukuran diulangi.
11
BAB 7 MASALAH TES
Pengertian Masalah Tes
Masalah Tes adalah sebagi alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur susatu dalam:
- Suasana
- Dengan cara-cara
- Aturan-aturan yang telah ditentukan
Teknis tes yang sering dilakukan dalam penilaian pembelajaran
1.Tes tertulis => Tes dimana soal dan jawaban peserta didik secara tertulis. Tes tertulis
dikelompokan menjadi bentuk tes yang
- obyektif (bentuknya benar atau salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan isian pendek).
- subyektif (pada umumnya berbentuk esai yaitu sejenis tes yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan).
2. Tes lisan => Tes yang diadakan melalui tanya jawab secara langsung antara guru dan peserta didik. Kelebihan dan kekurangan dapat menilai secara langsung bebrapa unsur baik kemampuan, pengetahuan, sikap dan kepribadianpeserta didik, jika peserta
pertanyaan belum jelas dan langsung bertanya kepada penilai, kelmahannya adalah tingkat subyektif tinggi, waktu relatif lama
3. Tes perbuatan => yaitu tes yang
penuggasannya disampaikan secara lisan atau tertulis dan pelaksanannya dinyatakan dengan perbuatan atau penampilan. Pelaksanaan tes perbuatan pada umumnya memrlukan sebuah format pengamatan atau penilaian yang dibuat sedemikian rupa sehingga penilaian dapat
menuliskan angka penilaian pada tempat yang sudah ditentukan.
Teknik Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Tertulis (meliputi mensuplai jawaban => Isian atau melengkapi, jawaban singkat, dan uaraian.).
2. Penilaian Unjuk Rasa (Penilaian yang dilakukan untuk mengamati kegiatan siswa melakukan sesuatu.
3. Penilaian Sikap (Penilaian meliputi Kognitif, Afektif, dan Konatif => kecenderungan berubah).
4. Penilaian Proyek (Penilaian terhadap suatu tugas yyang harus diselesaikan dalam periode waktu tertentu).
5. Penilaian Product (Penilaian terhadap proses pembentukan dan kualitas produk meliputi Kemampuan membuat produk, nilai seni).
6. Penilaian Portofolio (Penilaian yang
dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan peserta didik dalam 1 periode).
7. Penilaian Diri Sendiri (Penilaian yang dilakukan terhadap peserta didik dengan peserta didik lainnya untuk menilai dirinya sendiri maupun temannya).
12
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
Kismiyati, 2022, “Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran”, Lombok tengah: Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia.
Pangabean Surviadi, dkk, 2021, “Konsep dan Strategi Pembelajaran”, yayasan kita menulis.
Ilyas Ismail, 2020,”Evaluasi Pembelajaran”. Depok:PT. Rajagrafindo persada.
Yuzrizal, Rahmati, 2020,”Tes Hasil Belajar”, Banda Aceh: Bandar Publishing.