• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan prototipe buku Penerapan Buku Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan prototipe buku Penerapan Buku Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3)"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Monika Triawardani NIM: 141134038. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Karya ini peneliti persembahkan kepada:. Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmatnya yang senantiasa memberkati, menemani, dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.. Kepada Bapak Redi dan Ibu yang memberikan doa, cinta, dan dukungan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik Kakakku tersayang Suranti dan Supri yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu, Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan Kanan-Ku yang membawa kemenangan. (Yesaya 41: 10). Selalu belajar dan berusaha, karena usahamu dalam hidup akan membawamu dalam sebuah keberhasilan dalam hidupmu (Monika Triawardani). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) Monika Triawardani Universitas Sanata Dharma 2018 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan empat guru kelas bawah, peneliti memperoleh hasil bahwa guru mengalami kesulitan saat menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik di kelas. Diperkuat dari hasil kuesioner yang dibagikan peneliti kepada enam guru kelas I SD yang memperoleh hasil bahwa guru membutuhkan contoh penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik di kelas I SD. Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan produk berupa prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD. Penelitian ini menggunakan 6 langkah pengembangan (R&D) dari 10 langkah yang dikemukakan oleh Borg dan Gall, yaitu 1) analisis masalah, 2) pengumpulan data, 3) pengembangan produk, 4) validasi produk, 5) revisi produk, 6) uji coba produk. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD. Produk sudah divalidasi oleh dua validator. Rata-rata hasil validasi produk adalah 3.46 (dari rentang 1-4) yang artinya sangat baik. Uji coba terbatas dilakukan di SD Negeri Nusa Tunggal yang dihadiri 28 peserta didik. Hasil uji coba proses penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik pada langkah mengamati mendapat skor 2.28 (kurang), menanya memperoleh skor 0.14 (sangat kurang), menalar memperoleh skor 3.57 (sangat baik), mencoba memperoleh skor 3.71 (sangat baik), sedangkan pada mengkomunikasikan memperoleh skor 3.85 (sangat baik). Hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah yang paling rendah yaitu mengamati dan menanya.. Kata Kunci: prototipe buku, pendekatan saitifik, pembelajaran tematik, kelas I. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. THE DEVELOPMENT OF A PROTOTYPE BOOK ON THE APPLICATION OF A SCIENTIFIC APPROACH IN THEMATIC LEARNING IN FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL (theme 6, subtheme 1, learning 3) Monika Triawardani Sanata Dharma University 2018 Based on the results of interviews conducted by researchers with four teachers less class, the researcher found that teachers get difficulties when applying the scientific approach in thematic learning. Covered by the results of the questionnaire that given by researcher to six teacher of first grade of elementary school. The result is teachers need an example of applying a scientific approach in thematic learning in elementary school. Therefore, the researchers will develop products in the form of a prototype book application in scientific approach in thematic learning in elementary school. This study uses six development steps (R&D), of ten steps proposed on Borg and Gall, 1.) Problem analysis, 2.) Data collection, 3.) Product development, 4.) Product validation, 5.) Product revision, 6.) Product testing. The result of this research is in the form of prototype book of application of scientific approach in thematic teaching of first grade of elementary school. The product has been validated by two validators. Average product validation result is 3.46 (from range 1-4) which means very good Limited trials were conducted at SD Negeri Nusa Tunggal with twenty eighth students. The results of experiments on the process of applying the scientific approach in the thematic learning in the observing step got a score of 2.28 (less), asking for a score of 0.14 (very less), reasoning scored 3.57 (excellent), trying to score 3.71 (very good), while communicating earned a score of 3.85 (very good). The results show that the lowest step is observing and asking. Keywords: prototype book, scientific approach, thematic learning, class I. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan yang telah memberikan kasih dan pencurahan Roh Kudus-Nya sehingga skripsi berjudul Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas I SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3) ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini telah selesai karena bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan penuh cinta perkenankanlah peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi. Ucapan terimakasih ini peneliti sampaikan kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD 4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah membimbing dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi II yang telah membimbing dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Para dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmunya dalam mendidik peneliti selama kuliah. 7. Para guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Nusa Tunggal, yang telah saling berbagi pengalaman dan memberikan dukungan serta semangat. 8. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu proses perijinan penelitian skripsi.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................4 1.3 Tujuan Penilitian ................................................................................................4 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................4 1.5 Definisi Operasional...........................................................................................5 1.6 Spesifikasi Produk..............................................................................................5 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................7 2.1 Kajian Pustaka....................................................................................................7 2.1.1 Kurikulum 2013 ..............................................................................................7 2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013 ........................................................................7 2.1.1.2 Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013...............................................8. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.1.3 Tujuan Pembelajaran Kurikulum 2013 ........................................................9 2.1.1.4. Tahapan Pembelajaran Kurikulum 2013 .....................................................9 2.1.2. Pendekatan Saintifik....................................................................................10 2.1.2.1.Pengertian Pendekatan Saintifik ................................................................10 2.1.2.2. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik.....................................................11 2.1.2.3. Karakteristik Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik .............21 2.1.2.4. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ..................................22 2.1.2.5. Kekhasan Pendekatan Saintifik ................................................................22 2.1.2.6. Model-model Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik ........................23 2.1.2.6.1. Model Inquiry Learning .........................................................................23 2.1.2.6.2. Model Discovery Learning ....................................................................24 2.1.2.6.3. Model Project Based Learning ..............................................................25 2.1.2.6.4. Model Cooperative Learning .................................................................26 2.1.3. Pembelajaran Tematik..................................................................................27 2.1.3.1. Pengertian Pembelajaran Tematik.............................................................27 2.1.3.2. Karakteristik Pembelajaran Tematik .........................................................28 2.1.3.3. Materi Pembelajaran Kelas I Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3 ..........29 2.1.4. Karakteristik Peserta Didik Kelas I SD ........................................................31 2.1.4.1. Karakteristik Peserta Didik Menurut Beberapa Tokoh .............................31 2.4. Penelitian yang Relevan ..................................................................................34 2.5. Kerangka Berpikir ...........................................................................................36 2.6. Pertanyan Penelitian ........................................................................................37 BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................38 3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................38 3.2 Setting Penelitian..............................................................................................40 3.2.1 Tempat Penelitian..........................................................................................40 3.2.2.Subjek Penelitian...........................................................................................40 3.2.3 Objek Penelitian ............................................................................................41 3.2.4 Waktu Penelitian ...........................................................................................41 3.3 Prosedur Pengembangan ..................................................................................41 3.4 Teknik Pengumpulan Data ...............................................................................46 xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.4.1. Wawancara ...................................................................................................46 3.4.2. Kuesioner ....................................................................................................47 3.5. Instrumen Penelitian....................................................................................... 47 3.5.1. Instrumen Analisis Kebutuhan .....................................................................48 3.5.2..InstrumenValidasi Produk...........................................................................50 3.5.3. Instrumen Uji Coba Lapangan .....................................................................50 3.6. Teknik Analisis Data .......................................................................................50 3.6.1. Data Kualitatif ..............................................................................................51 3.6.2. Data Kuantitatif ............................................................................................51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................53 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................53 4.1.1 Prosedur Pengembangan Prototipe Buku ......................................................53 4.1.1.1 Potensi dan Masalah...................................................................................53 4.1.1.2 Pengumpulan Data .....................................................................................54 4.1.1.3 Desain Produk ............................................................................................56 4.1.1.4 Validasi Desain ..........................................................................................59 4.1.1.5 Revisi Produk .............................................................................................62 4.1.1.6 Uji Coba Produk.........................................................................................65 4.1.2 Kualitas Produk .............................................................................................69 4.2 Pembahasan ......................................................................................................72 BAB V PENUTUP ................................................................................................74 5.1 Kesimpulan ......................................................................................................74 5.2 Keterbatasan Penelitian ....................................................................................75 5.3 Saran .................................................................................................................75 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................77 LAMPIRAN ..........................................................................................................80 BIODATA PENELITI .......................................................................................129. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kesimpulan Langkah-langkah 5M .........................................................21 Tabel 3.1 Kisi-kisi prototipe buku .........................................................................45 Tabel 3.2 Pedoman Wawancara .............................................................................48 Tabel 3.3 Pedoman Wawancara .............................................................................48 Tabel 3.4 Pedoman Wawancara .............................................................................49 Tabel 3.5 Pedoman Kuisoner .................................................................................49 Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kulitatif ...................................................52 Tabel 4.1 Survei kebutuhan prototipe buku ...........................................................56 Tabel 4.2 Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku ......................................................57 Tabel 4.3 Rekap Hasil Validasi Guru ....................................................................61 Tabel 4.4 Hasil Validasi Guru ................................................................................62 Tabel 4.5 Komentar Guru Kelas I SD dan Revisi ..................................................62. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan ..................................36 Gambar 4.1 Revisi Produk .....................................................................................63 Gambar 4.2 Revisi Produk .....................................................................................63 Gambar 4.3 Revisi Produk .....................................................................................64 Gambar 4.4 Revisi Produk .....................................................................................65 Gambar 4.5 Kegiatan Mengamati .........................................................................66 Gambar 4.6 Kegiatan Menanya .............................................................................67 Gambar 4.7 Kegiatan Mencoba .............................................................................68 Gambar 4.8 Kegiatan Mengkomunikasikan ..........................................................69. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan (R&D) Menurut Borg & Gall ...41 Bagan 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Diterapkan Peneliti ......43. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Analisis Kebutuhan.............................................................................81 Lampiran 1a Pedoman Wawancara Potensi dan Masalah......................................81 Lampiran 1b Hasil Wawancara Potensi dan Masalah ............................................82 Lampiran 1c Pedoman Wawancara Survei Pengetahuan Guru ..............................86 Lampiran 1d Hasil Wawancara Survei Pengetahuan Guru ....................................87 Lampiran 1e Instrumen Wawancara ......................................................................89 Lampiran 1f Pedoman Wawancara .......................................................................89 Lampiran 1g Hasil Wawancara ..............................................................................90 Lampiran 3 Survei Kebutuhan ...............................................................................92 Lampiran 3a Pedoman Instrumen Kuesioner .........................................................92 Lampiran 3b Hasil Kuesioner ................................................................................93 Lampiran 4 Validasi Produk ..................................................................................99 Lampiran 4a Pedoman Validasi .............................................................................99 Lampiran 4b Hasil Validasi .................................................................................102 Lampiran 5 Uji Coba Produk ...............................................................................110 Lampiran 5a Lembar Pengamatan (Uji Coba) .....................................................110 Lampiran 5b Hasil Uji Coba ................................................................................117 Lampiran 5c Mengamati .....................................................................................117 Lampiran 5d Menanya ........................................................................................119 Lampiran 5e Menalar ..........................................................................................120 Lampiran 5f Mencoba .........................................................................................121 Lampiran 5g Mengkomunikasikan .....................................................................122 Lampiran 5h Rekap nilai peserta didik ...............................................................124 Lampiran 5 Surat Izin Uji Coba Lapangan ..........................................................125 Lampiran 6 Surat Balikan Telah Melakukan Uji Coba ........................................126 Lampiran 7a TOR ................................................................................................127. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penetian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional. Peneliti akan menguraikan satu persatu dari keenam bagian tersebut. 1.1.Latar Belakang Masalah Implementasi kurikulum 2013 dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan tematik integratif. Di dalam kurikulum 2013 memuat tiga kekhasan, yaitu pendidikan karakter, pendekatan saintifik, dan pembelajaran tematik. Menurut Samani (2012: 45), pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikiran, raga, serta rasa dan karsa. Menurut Daryanto (2014: 51), pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip-prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis konsep, hukum, atau prinsip yang “ditemukan”. Menurut Depdiknas (dalam Trianto, 2011: 147) pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema atau mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Dari hasil wawancara dengan empat guru kelas bawah yaitu, guru kelas 1, 2, dan 3 SD peneliti mendapat informasi bahwa guru belum memahami tentang penerapan pendekatan saintifik dan pembelajaran tematik di kelas. Dari hasil wawancara oleh empat guru tersebut yang masih sulit menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik adalah dua guru kelas I SD. Menurut guru tersebut, pendekatan saintifik masih sangat sulit diterapkan pada kelas 1. Terutama pada bagian lima pengalaman belajar (5M), seperti guru masih kesulitan dalam memfasilitasi pada langkah menanya, menalar dan. 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengkomunikasikan, serta peserta didik merasa kesulitan dalam melakukan langkah tersebut dikarenakan peserta didik kelas 1 masih kurang memiliki rasa percaya diri dalam mengutarakan pendapat, serta mengaitkan teori dengan kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Untuk memperkuat data peneliti memberikan kuesioner kepada 6 guru kelas 1 SD, yaitu guru SD Negeri Nusa Tunggal, guru SD Negeri Sampangan, dua guru SD Budya Wacana, dua guru SDN Ambarukmo. Dari hasil kuesioner yang diberikan peneliti pada 6 guru tersebut, peneliti memperoleh data bahwa guru kelas 1 membutuhkan contoh penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik. Kemudian, peneliti melakukan wawancara dengan dua guru kelas I untuk mengetahui tema/subtema/pembelajaran manakah menurut guru yang membutuhkan contoh pedoman. Hasil dari wawancara tersebut tiga guru menyebutkan pada tema 6 subtema 1 dan pembelajaran 3 sangat membutuhkan contoh pendoman penerapan pendekatan saintifik dengan alasan agar menjadi contoh penerapan yang dapat guru gunakan. Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran ke 3). Peneliti termotivasi dari penelitian sebelumnya terkait dengan pendekatan saintifik di kelas I SD. Maksimus (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan aktivitas peserta didik kelas 1 SD”. Penelitian tersebut menginspirasi peneliti untuk mengembangkan prototipe. buku penerapan. pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk guru kelas I SD. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan sintifik dalam pembelajaran tematik yang ditujukan untuk guru kelas I SD. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Nusa Tunggal sebagai lokasi sampel uji coba lapangan terbatas. SD Negeri Nusa Tunggal hanya sebagai sampel, peneliti mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik yang bisa dipakai. 2.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. untuk seluruh guru kelas I SD tidak hanya di SD tersebut. Dengan adanya prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk guru kelas I SD ini akan membantu guru dalam melakukan pembelajaran di kelas tidak hanya berpedoman terhadap buku guru dan buku siswa yang telah diberikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Peneliti mengembangkan produk berupa prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD. Prototipe buku berisikan dua bagian, yaitu bagian pertama berisikan pengertian pendekatan saintifik, langkah-langkah 5M dalam pendekatan saintifik, kekhasan pendekatan saintifik, serta model pembelajaran. Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang mengajak peserta didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran melalui 5 pengalaman belajar, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Model-model pembelajaran yang terdapat pada pendekatan saintifik misalnya, model inquiry learning. Model inquiry learning adalah sebuah model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran, yang berarti peserta didik memiliki andil besar dalam menentukan suasana belajar dan model pembelajaran (Anam, 2015: 7). Pada bagian kedua berisikan beberapa bagian utama, yaitu berisikan materi atau konsep setiap mata pelajaran dalam pembelajaran tematik, berisikan tabel pemetaan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, berisikan tabel aktivitas belajar lima langkah pendekatan saintifik menggunakan model inkuiri, serta berisikan penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik Kelas I SD pada tema 6 “Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri”, subtema 1 “Lingkungan Rumahku”, pembelajaran 3. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengaitkan tema atau beberapa mata pelajaran, sehingga memberikan pengalaman kepada peserta didik.. 3.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.2.Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.2.1. Bagaimana mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3)? 1.2.2. Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3? 1.3.Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1.3.1. Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3. 1.3.2. Mendeskripsikan kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3. 1.4.Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1. Bagi Peneliti Bagi peneliti memperoleh pengalaman melakukan penelitian Research and Development (R&D) dalam upaya mengembangkan produk berupa prototipe buku penerapan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3). 1.4.2. Bagi Guru Bagi guru mendapatkan pengalaman bagaimana cara menggunakan pendekatan saintifik dan memperoleh prototipe buku penerapan pendekatan saintik dalam pembelajaran tematik yang mengacu pada 5M pada tema 6, subtema 1, dan pembelajaran 3 Kelas 1 sekolah dasar.. 4.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.4.3. Bagi Sekolah Bagi sekolah dapat memperoleh produk berupa buku pembelajaran yang digunakan untuk guru kelas 1 sekolah dasar dan memperoleh bahan bacaan tambahan terkait dengan Research and Development (R&D) dalam upaya mengembangkan produk berupa buku. 1.5.Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.5.1. Prototipe adalah produk yang berupa draf atau buku sederhana yang belum dipublikasikan secara luas. 1.5.2. Pendekatan Saintifik adalah suatu pendekatan yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran yang mengajak peserta didik lebih aktif melalui 5 pengalaman belajar, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan sesuai dengan kegiatan para peserta didik di dalam kelas, yang di dalamnya berisikan model pembelajaran seperti model pembelajaran inquiry learning, discovery learning, dll. 1.5.3. Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang mengaitkan tema atau mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik dan mengajak peserta didik untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, misalnya pembelajaran tematik matematika dan PPKn. 1.5.4. Peserta didik kelas I adalah peserta didik yang duduk dibangku sekolah dasar dan memiliki umur kurang lebih 7 tahun. 1.6.Spesifikasi Produk Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas I Sekolah Dasar (tema 6, subtema 1, pembelajaran 3), yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1.6.1. Produk berupa prototipe buku yang berjudul “Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Kelas I SD tema 6, subtema 1, pembelajaran 3” terdiri dari dua bagian utama,. 5.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yaitu bagian pertama berisikan artikel tentang pendekatan saintifik, serta bagian kedua berisi penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik Kelas I SD pada tema 6 “Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri”, subtema 1 “Lingkungan Rumahku”, pembelajaran 3. 1.6.2. Prototipe buku terdiri dari halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, pada bagian pertama berisi tentang beberapa teori yang membahas tentang pendekatan saintifik. Selain itu juga, pada bagian pertama berisikan pengertian pendekatan saintifik, langkah-langkah 5M dalam pendekatan saintifik, kekhasan pendekatan saintifik, serta model pembelajaran. Pada bagian kedua berisikan beberapa bagian utama, yaitu berisikan materi atau konsep setiap mata pelajaran, berisikan tabel pemetaan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, berisikan tabel aktivitas belajar lima langkah pendekatan saintifik menggunakan model inkuiri, serta berisikan penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematikkKelas I SD pada tema 6 “Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri”, subtema 1 “Lingkungan Rumahku”, pembelajaran 3. 1.6.3. Produk prototipe buku dibuat dengan kertas ivory 230gr (kertas berwarna sebagai cover) dan kertas HVS 80gr untuk bagian isi berbentuk landscape. Jenis font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran font 12 dan pada bagian bagan penerapan menggunakan font 12. Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh guru.. 6.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. Keempat hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut. 2.1.Kajian Pustaka 2.1.1. Kurikulum 2013 2.1.1.1.Pengertian kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Fadillah, 2014: 16). Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK atau (Competency Based Curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah (Mulyasa, 2014: 66). Junaini (2015: 7) Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Jadi, dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kuriukulum 2013 merupakan seperangkat acuan dan pedoman mengenai kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan berbagai ranah bagi peserta didik baik pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah dengan menerapkan pembelajaran tematik integratif dan menggunakan pendekatan saintifik.. 7.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.1.2.Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013. Adapun karakteristik dari kurikulum 2013 yang diuraikan oleh Kunandar (2014: 26) adalah sebagai berikut: 1.) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut Kompetensi Dasar (KD). 2.) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategonal mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. 3.) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu. 4.) Penekanan kompetensi ranah kognitif, sikap, psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum. 5.) Kompetensi Inti (KI) menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary-based curriculum” atau “ contnet-based curriculum”. 6.) Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran. 7.) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karateristik konten kompetisi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tunas (mastery). Keterampilan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangklan keterampilan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung. 8.) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi ada tingkat memuaskan. 8.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (kriteria ketuntasan minimum/ KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan). 2.1.1.3.Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 Mulyasa (2014: 65), menyatakan bahwa pengembangan kurikulum 2013 memiliki tujuan sebagai berikut: 1.) Menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif, efektif melalui pengetahuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. 2.) Pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajari secara kontekstual. 3.) Memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses pencapaian sarana belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari. 4.) Peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu. 2.1.1.4.Tahapan Pembelajaran Kurikulum 2013 Sundayana implementasi. (2014:. kurikulum. 28–29), 2013. menyatakan. menfokuskan. bahwa. pada. pedoman. empat. tahap. pembelajaran mulai dari mengamati (observing), menanya (questioning), melakukan. percobaan. menghubungkan. informasi. (experimenting), (collecting. mengumpulkan and. associating),. dan dan. mengkomunikasikan (communicating). Berdasarkan pedoman tersebut, tahapan pembelajaran tersebut dapat dirinci sebagai berikut: 1.) Mengamati; dalam kegiatan kegiatan mengamati, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui melihat, menyimak, mendengar, dan membaca hal-hal yang terkait dengan tema dan subtema yang dibahas.. 9.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.) Menanya; peserta didik akan melakukan upaya mencari atau mengumpulkan informasi dan mengaitkan apa yang dilihat, dan didengarnya dengan apa yang berasal dari pengetahuan, pengalaman, dan informasi yang dikumpulkannya. 3.) Melakukan percobaan; dalam melakukan percobaan, guru memilih bentuk percobaan terkait dengan tema atau subtema yang sedang dibicarakan. 4.) Mengumpulkan dan mengasosiasikan; tindak lanjut dari bertanya adalah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai informasi. 5.) Mengkomunikasikan hasil; tindak lanjut dari tahap pembelajaran sebelumnya, mengamati gambar situasi, percobaan dan peragaan, menanyakan dan memprediksi berdasarkan pengetahuan setiap peserta didik dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terkait tema atau subtema yang dibahas serta menghubungkan informasi tersebut. 2.1.2. Pendekatan Saintifik 2.1.2.1.Pengertian Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran yang mengajak peserta didik lebih aktif melalui 5 pengalaman belajar, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan sesuai dengan kegiatan para peserta didik di dalam kelas. Diperkuat dengan teori dari tiga ahli yang memiliki pandangan mengenai pendekatan saintifik yang pada dasarnya mengajak peserta didik untuk melakukan lima proses pengalaman belajar saat proses pembelajaran. Pendapat yang pertama diungkapkan oleh Susilo (2014: 51), mengatakan bahwa pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang merujuk pada teknikteknik investigasi dan fenomena atau gejala memperoleh pengetahuan baru atau mengoreksi, dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Pendapat ini juga sejalan dengan pendapat Hosnan (2014: 34), menyatakan bahwa pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang. 10.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sedemikian rupa agar peserta didik menjadi aktif mengkonstruksi konsep, hukum. atau. prinsip. melalui. tahapan-tahapan. mengamati. (untuk. mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai. teknik,. menganalisis. data,. menarik. kesimpulan,. dan. mengkomunikasikan konsep, hukum, dan prinsip yang “ditemukan”. Berkaitan dengan pendapat tersebut, Fadillah (2014: 176), menyatakan bahwa pendekatan scientific ialah pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui. proses. mengamati,. menanya,. mencoba,. menalar,. dan. mengkomunikasikan, dengan kegiatan ini dapat membentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik secara maksimal. 2.1.2.2.Langkah-langkah Pendekatan Saintifik Langkah-langkah pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: 1.) Mengamati (observasi) Mengamati merupakan kegiatan yang merangsang rasa keingin tahuan peserta didik menggunakan lima inderanya melalui pengamatan langsung pada objek yang akan dipelajari (Hosnan, 2014: 39). Menurut Abidin (2014: 133) mengamati merupakan kegiatan yang mengajak peserta didik untuk menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Sedangkan menurut Bundu (dalam Limiansih, 2015: 15) mengatakan bahwa mengamati adalah kegiatan menggunakan pancaindera untuk memperoleh informasi. Jadi peneliti meyimpulkan bahwa mengamati merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran menggunakan alat inderanya, seperti melihat, mendengar, meraba, dan sebagainya untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Hosnan (2014: 41) kegiatan observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang dilakukan. Observasi dapat dilakukan dengan kegiatan melihat, menyimak, membaca dan mendengarkan. Kegiatan melihat dapat dilakukan peserta didik dengan cara melihat objek atau. 11.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. benda (tanpa atau menggunakan alat) seperti gambar dan video yang sudah disediakan oleh guru. Pada kegiatan menyimak peserta didik diharapkan mampu menyimak penjelasan guru saat guru menjelaskan mengenai kegiatan mengamati atau saat guru menjelaskan tentang alat yang digunakan oleh guru dan peserta didik juga dapat menyimak penjelasan teman yang sedang menyampaikan hasil pengamatannya. Dalam kegiatan mendengar peserta didik mampu mendengarkan suara guru saat menjelaskan atau suara video yang sudah disiapkan oleh guru. Pada saat guru menyiapkan media pada saat mengamati adalah sebuah bacaan, peserta didik diajak untuk membaca ceita tersebut. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih peserta didik untuk melihat, mendengar, menyimak, membaca hal yang penting dari suatu benda atau objek. Menurut. Abidin. (2014:. 133). kegiatan. mengamati. dalam. pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah berikut ini: a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi. b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi. c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder. d. Menentukan dimana tempat objek yang akan diobservasi. e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar. f. Menentukan cara dan melakukan percatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku, catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2014: 16) menyatakan beberapa siswa SD dikatakan terampil apabila melakukan hal-hal berikut:. 12.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek atau material. b. Mengidentifikasi. perbedaan. dan. persamaan. antara. objek/material. c. Mengidentifikasi perbedaan yang relevan dan detail antara objek-objek atau materi dan mengidentifikasi persamaan antara objek-objek yang perbedaannya lebih jelas dari persamaannya. d. Menggunakan indera dengan bantuan alat bantu untuk meningkatkan jangkauan pengamatan. e. Membuat tahapan pengamatan yang memadai untuk menjawab pertanyaan atau menguji prediksi yang sedang diselidiki. f. Melakukan. langkah-langkah. untuk. memastikan. hasil. pengamatan akurat, logis, dan reliabel. Keterkaitan kegiatan mengamati dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran menggunakan alat inderanya, seperti melihat, mendengar, meraba, dan sebagainya untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Peserta didik dikatakan terampil mengamati jika mereka mampu menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek/material. Semakin banyak indera yang terlibat, maka peserta didik akan semakin banyak data tentang dari suatu objek/material (Limiansih, 2015: 16) 2.) Menanya Dalam kegiatan bertanya guru memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah di observasi sebelumnya. Kegiatan bertanya bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik, kreativits peserta didik, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Hosnan (2014: 48) menjelaskan bahwa menanya merupakan kegiatan mengajukkan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang telah diamati. Menurut Abidin. 13.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (2014: 136) menjelaskan bahwa menanya merupakan kegiatan membangkitkan. keterampilan. peserta. didik. dalam. berbicara,. mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Guru mampu membimbing atau memandu peserta didik saat mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dengan baik, ketika itu pula guru mendorong peserta didik untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa menanya merupakan kegiatan peserta didik untuk memperoleh informasi tambahan dari apa yang telah mereka alami dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang apa yang kurang mereka pahami. Hosnan (2014: 49) menjelaskan bahwa bertanya merupakan salah satu pintu masuk untuk memperoleh pengetahuan. Karena itu, bertanya dalam kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Demikian. pula,. bertanya. merupakan. bagian. penting. dalam. melaksanakan pembelajaran inquiry, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Aktivitas yang dapat dilakukan peserta didik dan didorong dengan pancingan guru peserta didik dapat melakukan beberapa hal, yaitu mampu membuat pertanyaan, mampu membuat pertanyaan menggunakan kalimat tanya apa, siapa, dimana, kapan, darimana, dll, guru dapat memancing peserta didik menggunakan. pertanyaan-pertanyaan,. dan. peserta. didik. dapat. berdiskusi dengan teman di kelas untuk sebuah pertanyaan. Keterkaitan kegiatan menanya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik dan memperjelas hal-hal yang dipahami serta mencari informasi baru yang terkaitan dengan struktur pengetahuannya. Suhendar (dalam Misrah, 2014: 56) mengemukakan bahwa kalimat tanya yang dapat digunakan peserta didik saat bertanya dapat. 14.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. digolongkan berdasarkan sifat dan maksud pertanyaan, yaitu sebagai berikut: . Menanyakan tentang benda atau hal: apa?, dari apa?, untuk apa?. . Menanyakan tentang manusia: siapa?, dari siapa?. . Menanyakan tentang jumlah: berapa?. . Menanyakan tentang waktu: kapan?. . Menanyakan tentang keadaan atau situasi: bagaimana?. . Menanyakan tentang sebab: mengapa?, apa sebab?. . Menanyakan tentang manfaat: untuk apa?. . Menanyakan tentang tempat : dari mana? Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 19) menyatakan. beberapa indikator pengembangan keterampilan menanya siswa SD antara lain: a. Mengajukan berbagai pertanyaan. b. Berpartisipasi aktif dalam mendiskusikan cara memperoleh jawaban pertanyaan. Abidin (2014: 137) menjelaskan bahwa kriteria pertanyaan yang baik adalah sebagai berikut: a. Singkat dan jelas. b. Menginspirasi jawaban. c. Memiliki fokus. d. Bersifat probing dan divergen e. Bersifat validatif atau penguatan. f. Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang. g. Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif. h. merangsang proses interaksi. 3.) Menalar Menalar adalah proses belajar yang logis dan sistematis atas faktafakta yang diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan (Hosnan, 2014: 67). Sedangkan menurut Abidin (2014: 139) menalar merupakan proses berpikir logis dan sistematis atas fakta yang diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Oleh. 15.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. karena itu peserta didik mampu mengolah informasi yang sudah dikumpulkan melalui beberapa aktivitas di dalam kelas, seperti menyebutkan kegiatan setelah bangun tidur, melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan menggunakan data yang diperoleh, dan mampu menyimpulkan kegiatan apa yang sering mereka lakukan setelah bangun tidur. Jadi dapa disimpulkan bahwa menalar merupakan kegiatan belajar peserta didik yang mengajak peserta didik untuk melakukan observasi pada suatu fakta untuk memperoleh informasi berupa pengetahuan Abidin (2014: 139) menjelaskan bahwa daya menalar peserta didik dapat ditingkatkan melalui 8 cara, yaitu: a. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum. b. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. c. Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana sampai pada yang kompleks. d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang diukur dan diamati. e. Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki. f. Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. g. Evaluasi atau penilaian didasari atau diperilaku yang nyata atau otentik. h. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan perbaikan. 4.) Mencoba Untuk memperoleh pengalaman yang menarik dan membekas bagi peserta didik, guru dapat meminta peserta didik untuk mencoba atau melakukan percobaan yang disesuaikan dengan tujuan dan materi pembelajaran.. 16.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Menurut Hosnan (2014: 58) mengatakan bahwa mencoba merupakan kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Sedangkan menurut Abidin (2014: 140) mengatakan bahwa mencoba merupakan kegiatan untuk memperoleh hasil belajar yang nyata yang dilakukan peserta didik dalam suatu percobaan terutama untuk materi yang sesuai, misalnya peserta didik harus memahami suatu konsep dalam suatu mata pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangakan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari, seperti. peserta. didik. mampu. mengumpulkan. data. melalui. mewawancarai teman yang ada di kelas mengenai kegiatan di rumah, serta mampu mengerjakan soal yang berhubungan dengan materi yang disampaikan pada hari tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan mencoba merupakan kegiatan peserta didik untuk melakukan suatu percobaan yang dilakukan peserta didik untuk memperoleh hasil atau data untuk menjawab suatu masalah yang ditemukan peserta didik. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan tahap uji coba adalah sebagai berikut: a. Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan. b. Usahakan peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan eksperimen. c. Sebelum diadakan eksperimen sebaikannya peserta didik diberikan pengarahan terlebih dahulu. d. Peserta didik mampu bekerja dalam kelompok atau individu untuk melakukan percobaan. e. Melaporkan hasil percobaan secara tertulis (Hosnan, 2014: 62). 5.) Mengkomunikasikan Pada kegiatan ini guru diharapkan dapat memberi kesempatan kepada. peserta. didik,. untuk. menarik. kesimpulan. dan. mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari. Dengan kegiatan ini. 17.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. diharapkan dapat mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: kemampuan menulis dan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat, dengan singkatan dan jelas, mengembangkan kemampuan bebahasa dengan baik dan benar. Syarat yang sangat penting untuk bisa melakukan langkah mengkomunikasikan adalah memerlukan rasa percaya diri. Percaya diri adalah kemampuan individu untuk dapat memahami dan meyakini seluruh potensinya agar dapat dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya. Mengkomunikasikan merupakan kegiatan menyampaikan hasil pekerjaan peserta didik yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok atau secara individu dari hasil kesimpulan yang dibuat bersama baik disampaikan secara lisan, tertulis, atau media lainnya (Hosnan,. 2014:. 75-76).. Menurut. Abidin. (2014:. 141). mengkomunikasikan merupakan kemampuan menyampaikan hasil yang telah dilaksanakan baik secara lisan maupun tulisan. Oleh karena itu, aktivitas yang dapat dilakukan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran seperti peserta didik mampu menyusun laporan/hasil wawancara secara tertulis, peserta didik mampu menyampaikan hasil wawancara, peserta didik mampu menyebutkan hasil wawancara, serta peserta didik mampu menyimpulkan pembelajaran pada hari tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa mengkomunikasikan merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam menyampaikan hasil diskusinya secara kelompok atau secara mandiri dengan cara tertulis maupun tidak tertulis dan juga disampaikan di depan kelas. Pada. kegiatan. ini. peserta. didik. diharapkan. mampu. mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, berpikir sistematis, mengungkapkan. pendapat. dengan. singkat. dan. jelas,. dan. mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Dalam kegiatan mengkomunikasikan, peserta didik diharapkan sudah dapat mempresentasikan hasil temuannya untuk kemudian ditampilkan dikhalayak ramai sehingga rasa berani dan percaya dirinya lebih terasah.. 18.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 24-25) menyatakan bahwa terdapat beberapa indikator pengembangan keterampilan mengkomunikasikan untuk siswa SD antara lain: a. Mengungkapkan dengan bebas tentang kegiatan dan ide-ide yang dimiliki, dengan atau tanpa membuat catatan tertulis. b. Mendengarkan ide orang lain dan melihat hasilnya. c. Menggunakan. gambar,. tulisan,. model,. lukisan. untuk. mempresentasikan ide dan temuan. d. Menggunakan tabel, grafik dan diagram untuk merekam dan melaporkan hasil percobaan. e. Menggunakan bahasa ilmiah yang sesuai dalam melaporkan hasil percobaan. Berikut ini kesimpulan langkah-langkah 5M dalam pendekatan saintifik yang akan digunakan peneliti dalam mengembangkan produk adalah sebagaik berikut: Langkah 5M. Mengamati. Pengertian Mengamati merupakan proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik dengan cara melihat langsung suatu objek atau benda dengan menggunakan indera yang mereka miliki, bukan hanya melihat peserta didik juga dapat mendengar dan lain-lain dengan menggunakan alat inderanya Literature Mengamati Mengamati merupakan kegiatan merupakan kegiatan yang merangsang yang mengajak rasa keingin tahuan peserta didik untuk peserta didik menemukan fakta menggunakan lima bahwa ada hubungan inderanya melalui antara objek yang pengamatan dianalisis dengan langsung pada objek materi pembelajaran yang akan dipelajari yang digunakan oleh (Hosnan, 2014: 39). guru untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik (Abidin, 2014: 133).. Aktivitas Proses Pembelajaran Guru memfasilitasi peserta didik menggunakan inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, penciuman, pencicip, dan peraba. Peserta didik dapat melakukan kegiatan menggunakan indera adalah sebagai berikut: - Peserta didik melihat suatu objek atau benda (tanpa dan dengan alat) yang sudah disediakan oleh guru. - Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang kegiatan mengamati dan penjelasan guru tentang gambar - Peserta didik mampu menyimak teman yang sedang menyampaikan hasil pengamatan. Menanya merupakan kegiatan peserta didik untuk memperoleh informasi tambahan dari apa yang telah mereka alami dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang apa yang kurang mereka pahami Literature. 19.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Menanya. Menalar. Mencoba. Menanya merupakan kegiatan mengajukkan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang telah diamati (Hosnan, 2014: 48). Menanya merupakan kegiatan membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar (Abidin, 2014: 48). Menalar merupakan kegiatan belajar peserta didik yang mengajak peserta didik untuk melakukan observasi pada suatu fakta untuk memperoleh informasi berupa pengetahuan Literature Menalar adalah Menalar merupakan proses belajar yang proses berpikir logis logis dan sistematis dan sistematis atas atas fakta-fakta fakta yang yang diobservasi diobservasi untuk untuk memperoleh memperoleh simpulan berupa simpulan berupa pengetahuan pengetahuan (Abidin, (Hosnan, 2014: 67). 2014: 139). Mencoba merupakan kegiatan peserta didik untuk melakukan suatu percobaan yang dilakukan peserta didik untuk memperoleh hasil atau data untuk menjawab suatu masalah yang ditemukan peserta didik Literature Mencoba Mencoba merupakan merupakan kegiatan kegiatan untuk terinci yang memperoleh hasil direncanakan untuk belajar yang nyata menghasilkan data yang dilakukan untuk menjawab peserta didik dalam suatu masalah atau suatu percobaan menguji suatu terutama untuk materi hipotesis (Hosnan, yang sesuai, misalnya 2014: 58) peserta didik harus memahami suatu konsep dalam suatu. 20. Guru memancing atau mendoorng peserta didik menggunakan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Aktivitas yang dapat dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut: - Peserta didik mampu membuat dan mengajukan pertanyaan. - Peserta didik mampu membuat pertanyaan menggunakan kalimat tanya - Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan dari pancingan guru - Peserta didik dapat berdiskusi dengan peserta didik lain tentang informasi yang belum dipahami dan informasi tambahan yang ingin diketahui. Guru dapat mengajak peserta didik untuk mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dengan cara sebagai berikut: - Peserta didik mampu menyebutkan kegiatan mereka yang dilakukan setelah bangun tidur - Peserta didik mampu melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan - Peserta didik mampu menyimpulkan kegiatan apa yang sering mereka lakukan Guru mengajak peserta didik untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut: - Peserta didik dapat mengumpulkan data dari narasumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/mengemba ngkan/menambahi. - Peserta didik mampu menuliskan hasil wawancara - Peserta didik mampu mewawancarai 5 teman - Peserta didik mampu menyelesaikan soal.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Mengkomunika sikan. mata pelajaran dengan kehidupan sehari-hari (Abidin, 2014: 140) Mengkomunikasikan merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam menyampaikan hasil diskusinya secara kelompok atau secara mandiri dengan cara tertulis maupun tidak tertulis dan juga disampaikan di depan kelas Literature Mengkomunikasika Mengkomunikasikan n merupakan merupakan kegiatan kemampuan menyampaikan menyampaikan hasil hasil pekerjaan yang telah peserta didik yang dilaksanakan baik telah disusun baik secara lisan maupun secara bersama- tulisan (Abidin, 2014: sama dalam 141) kelompok atau secara individu dari hasil kesimpulan yang dibuat bersama baik disampaikan secara lisan, tertulis, atau media lainnya (Hosnan, 2014: 7576). -. -. Peserta didik mampu menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik. Peserta didik dapat menyusun laporan tertulis. Peserta didik dapat menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan yang disampaikan secara lisan maupun tulisan.. Tabel 2.1. Kesimpulan Langkah-langkah 5M 2.1.2.3.Karakteristik Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik Beberapa karakteristik pembelajaran saintifik yang dijabarkan oleh Hosnan (2014: 36) adalah sebagai berikut: 1.) Berpusat pada peserta didik 2.) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip 3.) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik 4.) Dapat mengembangkan karakter peserta didik. Adapun beberapa prinsip pembelajaran peserta didik yang dikemukakan oleh Hosnan (2014: 37) adalah sebagai berikut: 1.) Pembelajaran berpusat pada peserta didik 2.) Pembelajaran membentuk students seif concept. 21.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.) Pembelajaran terhindar dari verbalisme 4.) Pembelajaran memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menganalisis dan mengkomodasi konsep, hukum, dan prinsip 5.) Pembelajaran mendorong terjainya peningkatan kemampuan berpikir peserta didik 6.) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan motivasi mengajar guru 7.) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan dalam komunikasi 8.) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi peserta didik dalam struktur kognitifnya. 2.1.2.4.Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Anggila (2016: 29), tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: 1.) Meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. 2.) Membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3.) Memperoleh hasil belajar yang tinggi. 4.) Melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khusunya dalam menulis karya ilmiah. 5.) Mengembangkan karakter peserta didik. 2.1.2.5.Kekhasan Pendekatan Saitifik Dalam pendekatan saintifik yang dilakukan diterapkan di dalam kelas memiliki kekhasan tersendiri. Menurut Hosnan (2014: 38) menjelaskan bahwa pendekatan saintifik memiliki kekhasan dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut: 1. Materi pembelajaran yang digunakan berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda atau dongeng semata. 2. Berbasis pada konsep, teori dan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.. 22.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. 4. Penjelasan guru merespon peserta didik untuk melakukan interaksi antara guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, memiliki pemikiran yang subjektif, atau memiliki penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk berpikir secara kritis dan. analistis,. dan. tepat. dalam. mengidentifikasi,. memahami,. memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 6. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk berpikir secara hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 7. Mendorong dan menginspirasi peserta didik agar mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 2.1.2.6.Model-model Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik 2.1.2.6.1. Model Inquiry Learning Model pembelajaran menggunakan model inquiry learning biasanya cocok digunakan pada pembelajaran matematika, tetapi mata pelajaran lainnya juga dapat menggunakan model inquiry learning asal sesuai dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran. Model inquiry learning adalah sebuah model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran, yang berarti peserta didik memiliki andil besar dalam menentukan suasana belajar dan model pembelajaran (Anam, 2015: 7). Menurut Sufairoh (2016: 7-8), langkah dalam model inkuiri terdiri atas: 1. Observasi/mengamati berbagai fenomena gejala. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu menggunakan gambar, video, maupun lingkungan sekitar. 2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi. Tahap ini melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui. 23.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kegiatan menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber lain. 3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahap ini peserta didik dapat mengasosiasikan atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. 4. Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik dapat memprediksi dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan. 5. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah. atau. dianalisis,. sehingga. peserta. didik. dapat. mempresentasikan atau menyajikan hasil temuanya. 2.1.2.6.2. Model Discovery Learning Model Discovery Learning merupakan proses pembelajaran yang berfokus pada penemuan masalah (sumber belajar) yang berasal dari pengalaman-pengalaman nyata siswa. Upaya yang diharapkan dalam model Discovery Learning adalah untuk membangun pengetahuan secara induktif dari pengalaman-pengalaman siswa dan pengalaman merupakan sumber materi yang dapat dieksplorasi dalam proses pembelajaran (Anam, 2015: 110). Menurut Sufairoh (2016: 8), langkah dalam model discovery learning terdiri atas: 1. Stimulation. (memberi. stimulus).. Pada. kegiatan. ini. guru. memberikan stimulus melalui bacaan, gambar, atau situasi sesuai dengan materi pembelajaran/tema yang dibahas, sehingga peserta didik mendapat pengalaman mengamati pengetahuan konseptual melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar. 2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah). Pada tahap ini peserta didik diharuskan menemukan permasalahan apa saja yang dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta didik diberikan pengalaman untuk menanya, mencari informasi, dan merumuskan masalah.. 24.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Data Collecting (mengumpulkan data). Tahap ini peserta didik diberikan pengalaman mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Pada tahap ini melatih ketelitian peserta didik, kejujuran, serta membiasakan peserta didik untuk mencari dan merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah. 4. Data Processing (mengolah data). Kegiatan mengolah data akan melatih peserta didik untuk mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga melatih keterampilan berfikis logis dan aplikatif. 5. Verfication (memferifikasi). Tahap ini mengarahkan peserta didik untuk mengecek peserta didik untuk mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, melalui berbagai kegiatan, antara lain bertanya kepada teman, berdiskusi, atau mencari sumber lain baik buku atau media, serta mengasosiasikan sehingga menadi kesimpulan. 6. Generalization (menyimpulkan). Tahap ini peserta didik digiring untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau permasalahan yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih pengetahuan metakognisi peserta didik. 2.1.2.6.3. Model Project Based Learning Menurut Sufairoh (2016: 8-9), langkah dalam model project based learning terdiri atas: 1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada. 2. Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.. 25.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target. 4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan. 5. Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber. 6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain. 2.1.2.6.4. Model Cooperative Learning Cooperative Learning merupakan suatu model pembelajaran yang mana peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Anggota kelompok dalam model pembelajaran ini biasanya terdiri dari 4-5 orang (Shoimin, 2014: 45). Langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Learning dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Guru. mendorong. peserta. didik. untuk. menemukan. dan. mengekspresikan ketertarikan mereka terhadap subjek yang akan dipelajari. 2. Guru mengatur peserta didik ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta didik. 3. Guru membiarkan peserta didik memilih topik untuk kelompok mereka. 4. Tiap kelompok membagi topik untuk membuat pembagian tugas diantara anggota kelompok. 5. Setelah para peserta didik membagi topik kelompok mereka menjadi kelompok-kelompok kecil, mereka akan bekerja secara individu.. 26.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Setelah peserta didik mengerjakan tugas secara individu, mereka mempresentasikan topik kecil pada teman satu kelompoknya. 7. Peserta didik didorong untuk memadukan semua topik kecil dalam presentasi kelompok. 8. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya pada topik kelompok. 9. Evaluasi. Berdasarkan empat model pembelajaran dalam pendekatan saintifik diatas, peneliti terdorong untuk mengembangkan produk prototipe buku penerapan. pendekatan. saintifik. dalam. pembelajaran. tematik. menggunakan model pembelajaran inquiry learning. Alasan peneliti menggunakan model inquiry learning dikarenakan peneliti mengajak peserta didik berperan secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran agar terciptanya pengalaman belajar melalui langkah 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan) pada kegiatan pembelajaran di tema 6 subtema 1 pembelajaran 3.. 2.1.3. Pembelajaran Tematik 2.1.3.1.Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah program pembelajaran yang berangkat dari satu tema/topik tertentu dan kemudian dielaborasikan dari berbagai aspek atau tinjauan dari berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan. di. sekolah.. Pada. dasarnya. pembelajaran. tematik. diimplementasikan pada kelas awal (kelas 1 sampai dengan kelas 3) sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah (Kadir, 2014: 1). Menurut Depdiknas (dalam Trianto, 2011: 147) pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran ter padu yang menggunakan tema atau mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Sedangkan menurut Abdul Majid (2014: 80), pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction). yang. merupakan. 27. suatu. sistem. pembelajaran. yang.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. memungkinkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Jadi, dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengaitkan tema atau mengaitkan dengan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik dan mengajak peserta didik untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2.1.3.2.Karakteristik Pembelajaran Tematik Menurut Abdul Majid (2014: 89 – 90), pembelajaran tematik memiliki karakteristik adalah sebagai berikut: a. Berpusat pada peserta didik (student centered) Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik sesuai dengan pendekatan pembelajaran modern yang lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, sedangkan guru sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar. b. Memberikan pengalaman langsung Dengan pengalaman langsung ini, dihadapkan sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak. c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, namun lebih berfokus pada pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik. d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Penyajian konsep dari berbagai mata pelajaran bertujuan untuk membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e. Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat fleksibel dimana guru dapat mengaitkan mata pelajaran satu dengan lainnya, bahkan mengaitkan dengan. 28.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kehidupan peserta didik dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan peserta didik berada. f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain menyenangkan. 2.1.3.3.Materi Pembelajaran Kelas I Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 3 Di dalam tema 6, subtema 1, pembelajaran 3 terdapat 2 mata pelajaran yang dikolaborasikan kedalam pembelajaran tematik. Mata pelajaran yang terdapat pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 3 adalah matematika dan PPKn. Materi yang ada dalam pembelajaran tematik pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 3, yaitu penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 99 dan peraturan atau tata tertib di rumah. 1. Materi Aturan dalam kehidupan sehari-hari di rumah Aturan atau tertib merupakan sikap baik dan teratur yang dilakukan seseorang baik di rumah, sekolah, masyarakat, dan lain-lainnya. Aturan di dalam rumah meliputi: menyayangi orang tua, kakak, adik, membereskan tempat tidur setelah bangun tidur, merapikan mainan selesai bermain, mandi dan gosok gigi sebelum berangkat ke sekolah, dan lain-lain. Selain itu juga Suliasih (2008: 40) aturan yang dapat dilakukan oleh peserta didik di rumah adalah sebagai berikut: a. Mencuci tangan, duduk dengan rapi, dan berdoa sebelum makan. b. Pamit pada orang tua sebelum pergi ke sekolah dan pergi bermain. c. Mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. 2. Materi Operasi Bilangan Cacah Secara umum bilangan cacah merupakan bilangan yang diawali dengan angka 0 (nol) dan tidak ada angka yang bernilai negatif. Diperkuat dengan penjelasan para ahli mengenai bilangan cacah. Menurut Arnidha (2015: 57), mengatakan yang dimaksud dengan bilangan cacah adalah bilangan asli yang dimulai dari (0, 1, 2, 3, 4, 5, .....). Pendapat ini juga sesuai dengan pendapat Sri Subariah (dalam Sutanti, 2014: 20) yang menyatakan bahwa bilangan cacah adalah barisan bilangan hasil pencacahan himpunan yang dinyatakan dengan lambang-lambang 0, 1, 2, 3, 4, 5,.... Bilangan cacah adalah bilangan yang terdiri atas semua himpunan semua bilangan asli dan bilangan nol.. 29.

Gambar

Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan
Tabel 3.2. Panduan wawancara
Tabel 3.5. Panduan kuesioner
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan bagi Pemerintah melakukan pertimbangan dalam mengubah alur pencairan dana BOK Tahun 2016,bagi Puskesmas Teladan diharapkan

Penelitian ini bertujuan membuktikan korelasi dari Brand Experience yang ditawarkan oleh ketiga studi kasus dari maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia, Lion Air

Kedua, rata-rata jumlah tangkapan Nelayan Kodingareng berdasarkan satuan atau wadahnya sebelum dan setelah adanya aktivitas tambang pasir laut yakni sebagia berikut; (1)

Isi Kolom Mapel Baru pada lembar kertas berikut, Jika terdapat ketidaksesuaian Mapel UKG dgn Mapel yg diampu.. Setelah diisi, Kembalikan Dokumen ini ke Seksi Datin PPPPTK IPA,

Dampak dari pengeluaran pemerintah untuk peningkatan layanan publik dan perbaikan infrastruktur akan mendorong bergairahnya investasi sehingga semakin banyak orang yang akan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis diterima yang ditunjukan dari hasil teknik analisis Non-Parametrik Mann-Whitney Test dengan nilai Z sebesar -6,854

[r]

Hal ini menunjukan adanya peningkatan aktivitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran tematik Tema Energi dan Perubahannya Subtema Penghematan Energi