• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.2. Pendekatan Saintifik

2.1.2.2. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

Langkah-langkah pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: 1.) Mengamati (observasi)

Mengamati merupakan kegiatan yang merangsang rasa keingin tahuan peserta didik menggunakan lima inderanya melalui pengamatan langsung pada objek yang akan dipelajari (Hosnan, 2014: 39). Menurut Abidin (2014: 133) mengamati merupakan kegiatan yang mengajak peserta didik untuk menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Sedangkan menurut Bundu (dalam Limiansih, 2015: 15) mengatakan bahwa mengamati adalah kegiatan menggunakan pancaindera untuk memperoleh informasi. Jadi peneliti meyimpulkan bahwa mengamati merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran menggunakan alat inderanya, seperti melihat, mendengar, meraba, dan sebagainya untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik.

Hosnan (2014: 41) kegiatan observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang dilakukan. Observasi dapat dilakukan dengan kegiatan melihat, menyimak, membaca dan mendengarkan. Kegiatan melihat dapat dilakukan peserta didik dengan cara melihat objek atau

12

benda (tanpa atau menggunakan alat) seperti gambar dan video yang sudah disediakan oleh guru. Pada kegiatan menyimak peserta didik diharapkan mampu menyimak penjelasan guru saat guru menjelaskan mengenai kegiatan mengamati atau saat guru menjelaskan tentang alat yang digunakan oleh guru dan peserta didik juga dapat menyimak penjelasan teman yang sedang menyampaikan hasil pengamatannya. Dalam kegiatan mendengar peserta didik mampu mendengarkan suara guru saat menjelaskan atau suara video yang sudah disiapkan oleh guru. Pada saat guru menyiapkan media pada saat mengamati adalah sebuah bacaan, peserta didik diajak untuk membaca ceita tersebut. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih peserta didik untuk melihat, mendengar, menyimak, membaca hal yang penting dari suatu benda atau objek.

Menurut Abidin (2014: 133) kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah berikut ini:

a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi.

b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi.

c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder.

d. Menentukan dimana tempat objek yang akan diobservasi. e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan

untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar. f. Menentukan cara dan melakukan percatatan atas hasil observasi,

seperti menggunakan buku, catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2014: 16) menyatakan beberapa siswa SD dikatakan terampil apabila melakukan hal-hal berikut:

13

a. Menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek atau material.

b. Mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara objek/material.

c. Mengidentifikasi perbedaan yang relevan dan detail antara objek-objek atau materi dan mengidentifikasi persamaan antara objek-objek yang perbedaannya lebih jelas dari persamaannya. d. Menggunakan indera dengan bantuan alat bantu untuk

meningkatkan jangkauan pengamatan.

e. Membuat tahapan pengamatan yang memadai untuk menjawab pertanyaan atau menguji prediksi yang sedang diselidiki.

f. Melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil pengamatan akurat, logis, dan reliabel.

Keterkaitan kegiatan mengamati dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran menggunakan alat inderanya, seperti melihat, mendengar, meraba, dan sebagainya untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Peserta didik dikatakan terampil mengamati jika mereka mampu menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek/material. Semakin banyak indera yang terlibat, maka peserta didik akan semakin banyak data tentang dari suatu objek/material (Limiansih, 2015: 16) 2.) Menanya

Dalam kegiatan bertanya guru memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah di observasi sebelumnya. Kegiatan bertanya bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik, kreativits peserta didik, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Hosnan (2014: 48) menjelaskan bahwa menanya merupakan kegiatan mengajukkan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang telah diamati. Menurut Abidin

14

(2014: 136) menjelaskan bahwa menanya merupakan kegiatan membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Guru mampu membimbing atau memandu peserta didik saat mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dengan baik, ketika itu pula guru mendorong peserta didik untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa menanya merupakan kegiatan peserta didik untuk memperoleh informasi tambahan dari apa yang telah mereka alami dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang apa yang kurang mereka pahami.

Hosnan (2014: 49) menjelaskan bahwa bertanya merupakan salah satu pintu masuk untuk memperoleh pengetahuan. Karena itu, bertanya dalam kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Demikian pula, bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran inquiry, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Aktivitas yang dapat dilakukan peserta didik dan didorong dengan pancingan guru peserta didik dapat melakukan beberapa hal, yaitu mampu membuat pertanyaan, mampu membuat pertanyaan menggunakan kalimat tanya apa, siapa, dimana, kapan, darimana, dll, guru dapat memancing peserta didik menggunakan pertanyaan-pertanyaan, dan peserta didik dapat berdiskusi dengan teman di kelas untuk sebuah pertanyaan. Keterkaitan kegiatan menanya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik dan memperjelas hal-hal yang dipahami serta mencari informasi baru yang terkaitan dengan struktur pengetahuannya.

Suhendar (dalam Misrah, 2014: 56) mengemukakan bahwa kalimat tanya yang dapat digunakan peserta didik saat bertanya dapat

15

digolongkan berdasarkan sifat dan maksud pertanyaan, yaitu sebagai berikut:

 Menanyakan tentang benda atau hal: apa?, dari apa?, untuk apa?  Menanyakan tentang manusia: siapa?, dari siapa?

 Menanyakan tentang jumlah: berapa?  Menanyakan tentang waktu: kapan?

 Menanyakan tentang keadaan atau situasi: bagaimana?  Menanyakan tentang sebab: mengapa?, apa sebab?  Menanyakan tentang manfaat: untuk apa?

 Menanyakan tentang tempat : dari mana?

Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 19) menyatakan beberapa indikator pengembangan keterampilan menanya siswa SD antara lain:

a. Mengajukan berbagai pertanyaan.

b. Berpartisipasi aktif dalam mendiskusikan cara memperoleh jawaban pertanyaan.

Abidin (2014: 137) menjelaskan bahwa kriteria pertanyaan yang baik adalah sebagai berikut:

a. Singkat dan jelas. b. Menginspirasi jawaban. c. Memiliki fokus.

d. Bersifat probing dan divergen e. Bersifat validatif atau penguatan.

f. Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang. g. Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif. h. merangsang proses interaksi.

3.) Menalar

Menalar adalah proses belajar yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan (Hosnan, 2014: 67). Sedangkan menurut Abidin (2014: 139) menalar merupakan proses berpikir logis dan sistematis atas fakta yang diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Oleh

16

karena itu peserta didik mampu mengolah informasi yang sudah dikumpulkan melalui beberapa aktivitas di dalam kelas, seperti menyebutkan kegiatan setelah bangun tidur, melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan menggunakan data yang diperoleh, dan mampu menyimpulkan kegiatan apa yang sering mereka lakukan setelah bangun tidur. Jadi dapa disimpulkan bahwa menalar merupakan kegiatan belajar peserta didik yang mengajak peserta didik untuk melakukan observasi pada suatu fakta untuk memperoleh informasi berupa pengetahuan

Abidin (2014: 139) menjelaskan bahwa daya menalar peserta didik dapat ditingkatkan melalui 8 cara, yaitu:

a. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.

b. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah.

c. Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana sampai pada yang kompleks.

d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang diukur dan diamati.

e. Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.

f. Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan.

g. Evaluasi atau penilaian didasari atau diperilaku yang nyata atau otentik.

h. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan perbaikan.

4.) Mencoba

Untuk memperoleh pengalaman yang menarik dan membekas bagi peserta didik, guru dapat meminta peserta didik untuk mencoba atau melakukan percobaan yang disesuaikan dengan tujuan dan materi pembelajaran.

17

Menurut Hosnan (2014: 58) mengatakan bahwa mencoba merupakan kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Sedangkan menurut Abidin (2014: 140) mengatakan bahwa mencoba merupakan kegiatan untuk memperoleh hasil belajar yang nyata yang dilakukan peserta didik dalam suatu percobaan terutama untuk materi yang sesuai, misalnya peserta didik harus memahami suatu konsep dalam suatu mata pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangakan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari, seperti peserta didik mampu mengumpulkan data melalui mewawancarai teman yang ada di kelas mengenai kegiatan di rumah, serta mampu mengerjakan soal yang berhubungan dengan materi yang disampaikan pada hari tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan mencoba merupakan kegiatan peserta didik untuk melakukan suatu percobaan yang dilakukan peserta didik untuk memperoleh hasil atau data untuk menjawab suatu masalah yang ditemukan peserta didik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan tahap uji coba adalah sebagai berikut:

a. Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan. b. Usahakan peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan

eksperimen.

c. Sebelum diadakan eksperimen sebaikannya peserta didik diberikan pengarahan terlebih dahulu.

d. Peserta didik mampu bekerja dalam kelompok atau individu untuk melakukan percobaan.

e. Melaporkan hasil percobaan secara tertulis (Hosnan, 2014: 62). 5.) Mengkomunikasikan

Pada kegiatan ini guru diharapkan dapat memberi kesempatan kepada peserta didik, untuk menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari. Dengan kegiatan ini

18

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: kemampuan menulis dan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat, dengan singkatan dan jelas, mengembangkan kemampuan bebahasa dengan baik dan benar. Syarat yang sangat penting untuk bisa melakukan langkah mengkomunikasikan adalah memerlukan rasa percaya diri. Percaya diri adalah kemampuan individu untuk dapat memahami dan meyakini seluruh potensinya agar dapat dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya.

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan menyampaikan hasil pekerjaan peserta didik yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok atau secara individu dari hasil kesimpulan yang dibuat bersama baik disampaikan secara lisan, tertulis, atau media lainnya (Hosnan, 2014: 75-76). Menurut Abidin (2014: 141) mengkomunikasikan merupakan kemampuan menyampaikan hasil yang telah dilaksanakan baik secara lisan maupun tulisan. Oleh karena itu, aktivitas yang dapat dilakukan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran seperti peserta didik mampu menyusun laporan/hasil wawancara secara tertulis, peserta didik mampu menyampaikan hasil wawancara, peserta didik mampu menyebutkan hasil wawancara, serta peserta didik mampu menyimpulkan pembelajaran pada hari tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa mengkomunikasikan merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam menyampaikan hasil diskusinya secara kelompok atau secara mandiri dengan cara tertulis maupun tidak tertulis dan juga disampaikan di depan kelas.

Pada kegiatan ini peserta didik diharapkan mampu mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Dalam kegiatan mengkomunikasikan, peserta didik diharapkan sudah dapat mempresentasikan hasil temuannya untuk kemudian ditampilkan dikhalayak ramai sehingga rasa berani dan percaya dirinya lebih terasah.

19

Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 24-25) menyatakan bahwa terdapat beberapa indikator pengembangan keterampilan mengkomunikasikan untuk siswa SD antara lain:

a. Mengungkapkan dengan bebas tentang kegiatan dan ide-ide yang dimiliki, dengan atau tanpa membuat catatan tertulis. b. Mendengarkan ide orang lain dan melihat hasilnya.

c. Menggunakan gambar, tulisan, model, lukisan untuk mempresentasikan ide dan temuan.

d. Menggunakan tabel, grafik dan diagram untuk merekam dan melaporkan hasil percobaan.

e. Menggunakan bahasa ilmiah yang sesuai dalam melaporkan hasil percobaan.

Berikut ini kesimpulan langkah-langkah 5M dalam pendekatan saintifik yang akan digunakan peneliti dalam mengembangkan produk adalah sebagaik berikut:

Langkah 5M Pengertian Aktivitas Proses Pembelajaran

Mengamati

Mengamati merupakan proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik dengan cara melihat langsung suatu objek atau benda dengan menggunakan indera yang mereka miliki, bukan hanya melihat peserta didik juga dapat mendengar dan lain-lain dengan menggunakan alat inderanya

Guru memfasilitasi peserta didik menggunakan inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, penciuman, pencicip, dan peraba. Peserta didik dapat melakukan kegiatan menggunakan indera adalah sebagai berikut:

- Peserta didik melihat suatu objek atau benda (tanpa dan dengan alat) yang sudah disediakan oleh guru. - Peserta didik menyimak

penjelasan guru tentang kegiatan mengamati dan penjelasan guru tentang gambar - Peserta didik mampu

menyimak teman yang sedang menyampaikan hasil pengamatan Literature Mengamati merupakan kegiatan yang merangsang rasa keingin tahuan peserta didik menggunakan lima inderanya melalui pengamatan langsung pada objek yang akan dipelajari (Hosnan, 2014: 39).

Mengamati

merupakan kegiatan yang mengajak peserta didik untuk menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik (Abidin, 2014: 133).

Menanya merupakan kegiatan peserta didik untuk memperoleh informasi tambahan dari apa yang telah mereka alami dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang apa yang kurang mereka pahami

20 Menanya Menanya merupakan kegiatan mengajukkan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang telah diamati (Hosnan, 2014: 48) Menanya merupakan kegiatan membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar (Abidin, 2014: 48)

Guru memancing atau mendoorng peserta didik menggunakan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Aktivitas yang dapat dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut:

- Peserta didik mampu

membuat dan

mengajukan pertanyaan. - Peserta didik mampu membuat pertanyaan menggunakan kalimat tanya

- Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan dari pancingan guru - Peserta didik dapat

berdiskusi dengan peserta didik lain tentang informasi yang belum dipahami dan informasi tambahan yang ingin diketahui.

Menalar

Menalar merupakan kegiatan belajar peserta didik yang mengajak peserta didik untuk melakukan observasi pada suatu fakta untuk memperoleh informasi berupa pengetahuan

Guru dapat mengajak peserta didik untuk mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:

- Peserta didik mampu menyebutkan kegiatan mereka yang dilakukan setelah bangun tidur - Peserta didik mampu

melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

- Peserta didik mampu menyimpulkan kegiatan apa yang sering mereka lakukan

Literature Menalar adalah proses belajar yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan (Hosnan, 2014: 67). Menalar merupakan proses berpikir logis dan sistematis atas fakta yang diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan (Abidin, 2014: 139) Mencoba

Mencoba merupakan kegiatan peserta didik untuk melakukan suatu percobaan yang dilakukan peserta didik untuk memperoleh hasil atau data untuk menjawab suatu masalah yang ditemukan peserta didik

Guru mengajak peserta didik untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:

- Peserta didik dapat mengumpulkan data dari narasumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/mengemba ngkan/menambahi. - Peserta didik mampu

menuliskan hasil wawancara

- Peserta didik mampu mewawancarai 5 teman - Peserta didik mampu

menyelesaikan soal Literature Mencoba merupakan kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis (Hosnan, 2014: 58) Mencoba merupakan kegiatan untuk memperoleh hasil belajar yang nyata yang dilakukan peserta didik dalam suatu percobaan terutama untuk materi yang sesuai, misalnya peserta didik harus memahami suatu konsep dalam suatu

21 mata pelajaran dengan kehidupan sehari-hari (Abidin, 2014: 140) Mengkomunika sikan

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam menyampaikan hasil diskusinya secara kelompok atau secara mandiri dengan cara tertulis maupun tidak tertulis dan juga disampaikan di depan kelas

- Peserta didik mampu menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik.

- Peserta didik dapat menyusun laporan tertulis. - Peserta didik dapat menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan yang disampaikan secara lisan maupun tulisan. Literature Mengkomunikasika n merupakan kegiatan menyampaikan hasil pekerjaan peserta didik yang telah disusun baik

secara

bersama-sama dalam

kelompok atau

secara individu dari hasil kesimpulan

yang dibuat

bersama baik

disampaikan secara lisan, tertulis, atau

media lainnya (Hosnan, 2014: 75-76) Mengkomunikasikan merupakan kemampuan menyampaikan hasil yang telah dilaksanakan baik secara lisan maupun tulisan (Abidin, 2014: 141)

Tabel 2.1. Kesimpulan Langkah-langkah 5M

2.1.2.3.Karakteristik Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik

Dokumen terkait