• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ... - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR ... - etheses UIN Mataram"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV MI AN NAJAH SESELA KECAMATAN

GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh

Lestari Agustina Budirianti NIM. 15.1.12.9.202

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2016

(2)

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV MI AN NAJAH SESELA KECAMATAN

GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Skripsi

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Lestari Agustina Budirianti NIM. 15.1.12.9.202

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM

2016

(3)

iii

(4)

iv

(5)

vi

(6)

vii MOTTO:

اْﻮُﻨﱢﯿَﻟَو ْﻢُﻜْﯿِﻤﱢﻠَﻌُﻤِﻟ اْﻮُﻌَﺿاَﻮَﺗَو اْﻮُﻤﱠﻠَﻋَو اْﻮُﻤﱠﻠَﻌَﺗ ْﻢُﻜْﯿِﻤﱢﻠَﻌَﺘُﻤِﻟ )

ﻰﻧاﺮﺒﻄﻟا هاور (

Belajarlah dan kemudian ajarkanlah kepada orang lain !

serta rendahkanlah dirimu kepada guru-gurumu ! serta berlaku lemah lembutlah kepada murid-muridmu” (H.R.

Thabrani)

1

1 Hadits Riwayat Thabrani, Kitab Ta’lim Muta’allim

(7)

viii

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta (Ayahanda Kusnan dan Ibunda Layla Marniati) yang telah memberikan cahaya dalam hidupku, rela berkorban demi tercapainya cita-citaku tanpa mengenal lelah dan letih, memberikan bimbingan, perhatian, kasih sayang, semangat juga pengorbanan dan dukungan serta memotivasi setiap langkahku dan menjadi inspirasi dalam hiduku. Terima kasih yang tak berhingga ananda ucapkan atas semua pengorbanan yang ibunda dan ayahanda berikan.

2. Keluargaku dan adik-adikku tersayang yang selalu membuatku tertawa ,tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian, kalian adalah salah satu inspirasiku.

3. Almamaterku tercinta dan kampus putih Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Mataram, terima kasih.

(8)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan petunjuk dan kelimpahan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, adapun tujuan penulisan skripsi ini yaitu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Melalui kajian ini peneliti ingin mengetahui sejauh mana “Penggunaan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA DI Kelas IV MI Annajah Sesela Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas mutu pendidikan ke arah yang lebih baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya dan rasa hormat kepada:

1. Dr. M. Sobry, M.Pd (Dosen pembimbing I) dan Nani Husnaini, M.Pd (Dosen pembimbing II) terimakasih atas waktu dan bimbingannya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Dra. Rabiatul Adawiyah, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtid’iyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram.

3. Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram.

4. Dr. Mutawalli M. Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.

5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Mataram yang telah banyak memberikan bimbingan selama melakukan studi di IAIN Mataram.

6. Ramudin selaku kepala sekolah MI Annajah Sesela, Baitirrohi, S.Pd, selaku

guru mata pelajaran IPA dan guru-guru MI Annajah Sesela yang telah

meluangkan waktunya dan bersedia memberikan data yang terkait dengan

semua informasi yang penulis butuhkan dalam penelitian ini.

(9)

x

7. Kedua orang tua saya (Kusnan dan Laela Marniati) yang selalu tulus ikhlas memberikan dukungan baik moril maupun materil, sehingga saya bisa sampai di sini

8. Sahabatku ( yanti solong, misyel empeng, sifa kurus, rosdiana, fat, martini, maeniyah, echa, dan Zahra ) yang telah mengisi hari-hariku dengan keceriaan dan memberiku semangat dan banyak pengalaman hidup yang tak dapat kulupakan dan orang yang ada di hatiku yang selalu memberikan dukungan dan membantuku hingga terselesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan isi Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi pembaca dan dapat diindahkan sebagaimana mestinya.

Mataram, 28 juli 2016

Penulis,

(10)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...

HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN NOTA DINAS ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRAK ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Sasaran Tindakan... ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Teoritik ... 4

2. Manfaat Praktis ... 5

F. Telaah Pustaka ... 5

G. Kajian Pustaka ... 8

1. Hasil Belajar ... 8

a. Pengertian Hasil Belajar ... 8

b. Klasifikasi Hasil Belajar ... 10

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 10

2. Metode Pembelajaran Snowball Throwing ... 11

(11)

xii

a. Pengertian Metode Pembelajaran Snowball Throwing .... 11

b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Snowball Throwing 13 c. Langkah-langkah Penerapan Metode Snowball Throwing 14 3. Mata Pelajaran IPA di SD/MI ... 15

a. Konsep Dasar Mata Pelajaran IPA di SD/MI... 15

b. Tujuan Mata Pelajaran IPA di SD/MI... 16

c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA di SD/MI ... 16

d. SK dan KD Mata Pelajaran IPA di SD/MI ... 17

e. Metode dan Pendekatan Pembelajaran IPA di SD/MI ... H. Kerangka fikir ... 18

BAB II Metode Penelitian ... 21

A. Setting Penelitian ... 21

B. Sasaran Penelitian ... 21

C. Rencana Tindakan ... 22

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaanya ... 24

E. Pelaksanaan Tindakan ... 27

F. Cara Pengamatan ... 28

G. Analisis Data dan Refleksi ... 29

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Deskripsi Setting Penelitian ... 33

B. Hasil Penelitian ... 36

C. Pembahasan ... 50

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Simpulan ... 54

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 57

(12)

xiii

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Persamaan Dan Perbedaan Dengan Peneliti Sebelumnya ... 7

Tabel 1.2 SK dan KD Mata Pelajaran IPA Di AD/MI Kelas IV ... 17

Tabel 3.2 Keadaan Siswa MI Annajah Sesela ... 34

Table 3.3 Keadaan Guru MI Annajah Sesela ... 35

Tabel 3.4 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 40

Tabel 3.5 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 41

Tabel 3.6 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 41

Tabel 3.7 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 47

Tabel 3.8 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 48

Tabel 3.9 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 49

Table 3.10 Perkembangan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II………... 52

(13)

xiv

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir……….. 18

Gambar 3.1 Siklus Pada Kegiatan PTK………. 22

(14)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Siklus I Pertemuan I ... 58

Lampiran 2 : RPP Siklus I Pertemua II ... 61

Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 64

Lampiran 4 : Soal Evaluasi Hasil Belajar Dan Kunci Jawaban Siklus I... 65

Lampiran 5 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ... 68

Lampiran 6 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ... 70

Lampiarn 7 : Daftar Nilai Kelas IV Siklus I ... 72

Lampiran 8 : RPP Siklus II Pertemuan I ... 74

Lampiran 9 : RPP Siklus II Pertemuan II... 77

Lampiran 10 : Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 80

Lampiran 11 : Soal Evaluasi Hasil Belajar Dan Kunci Jawaban Siklus II ... 81

Lampiran 12 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 84

Lampiran 13 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ... 86

Lampiran 14 : Daftar Nilai Kelas IV Siklus II ... 88

Lampiran 15 :dokumentasi foto ... 90

Lampiran 16: Surat Izin Penelitian Dari Kampus ... 91

Lampiran 17 : Surat Izin Penelitian Dari Kementrian Agama Lombok Barat . 92 Lampiran 18 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 93

(15)

xvi

ABSTRAK

Lestari Agustina Budirianti NIM : 15.1.12.9.202 “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV MI Annajah Sesela Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2015/2016 SI PGMI FITK IAIN Mataram

Hasil belajar siswa kelas IV MI Annajah Sesela masih kurang dari dari standar ketuntasan klasikal yang disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat klasikal dan kondisi pembelajaran tidak berpusat pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode pembelajaran snowball throwing pada mata pelajaran IPA di kelas IV MI Annajah sesela Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 peserta didik pada siklus I pembelajaran menggunakan metode pembelajaran snowball throwing terdapat 19 orang siswa berhasil mencapai nilai ≥ 65 dengan presentasi ketuntasan klasikal 76% dan rata-rata hasil belajar 73,2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal peserta didik belum tuntas sebab peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 65 jauh lebih kecil dari presentasi ketuntasan klasikal yang dikehendaki yaitu 85%. Pada siklus II diperoleh data ketuntasan klasikal sebesar 88% atau 22 orang siswa memperoleh nilai ≥ 65 dengan rata-rata hasil belajar 82,2. Hasil pada siklus II tersebut menunjukkan secara klasikal siswa sudah tuntas, sebab siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 lebih besar dari ketuntasan klasikal yang dikehendaki yaitu 85%. Selisih hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II yaitu 12%. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV MI Annajah Sesela tahun pelajaran 2015/2016

Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Pembelajaran Snowball Throwing, IPA

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran IPA disebutkan bahwa kemajuan ilmu teknologi membuat pengembangan siswa SD/MI dalam bidang IPA yang amat diperlukan untuk melanjutkan belajar kesekolah yang lebih tinggi maupun untuk mengembangkan bakat, minat dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Melatih keterampilan anak untuk berpikir secara kreatif dan inovatif. IPA merupakan latihan bagi anak untuk berpikir kritis dalam mengembangkan daya cipta dan minat siswa secara dini tentang alam sekitarnya. Ilmu pengetahuan alam sebagai salah satu mata pelajaran di SD/MI merupakan program untuk menanamkan, mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan,sikap dan nilai-nilai ilmiah pada siswa. Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI antara lain: pertama, memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. Kedua mengembangkan pemahaman dan pemahaman konsep-konsep IPA dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. keempat, mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Kelima, meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Keenam, meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan tuhan. Ketujuh, memproleh bekal

(17)

pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.2

Kenyataan saat ini di kelas IV MI An Najah masih jauh dari kondisi ideal tersebut. Proses pembelajaran IPA masih dominan menggunakan metode ceramah dan pada pembelajaran IPA belum banyak melibatkan fisik serta mental dalam memperoleh pegetahuan (siswa tidak melekukan percobaan). Kondisi pembelajaran tidak berpusat pada siswa karena semua kegiatan didominasi oleh guru-guru yang kurang menggunakan alat peraga karena merasa akan menyita waktu lebih lama dalam kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu, banyak siswa masih belum mampu mengerti dan memahami isi materi. Selain itu dapat juga dilihat dari hasil nilai ulangan harian siswa kelas IV MI Annajah Sesela yang banyak tidak tuntas pada mata pelajaran IPA jika dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM). Untuk mata pelajaran IPA yaitu 65. Dari 25 siswa, ada 13 siwa tidak tuntas dengan nilai rata-rata ulangan hariannya 60.3

Rendahnya pemahaman siswa dalam kegiatan belajar mengajar disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih bersifat klasikal, yaitu guru berdiri di depan kelas, sedangkan siswa duduk rapi di tempatnya masing- masing. Artinya, guru lebih aktif menjelaskan, menerangkan, memberi contoh, menyajikan soal atau bertanya, sedangkan siswa hanya duduk mendengarkan, menjawab pertanyaan atau mencatat materi yang disajikan guru. Akibatnya siswa kurang minat, bosan, dan tidak menarik mengikuti pelajaran yang diajarkan.

Kondisi demikian, apabila terus dibiarkan, akan berdampak buruk terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam menguasai mata pelajaran IPA di kelas IV MI An Najah. Padahal, meningkatan hasil belajar siswa sangat dibutuhkan untuk

2 Martiono, Perencanaan Pembelajaran,( Yogyakarta: Aswaja Presindo,2012), h.293.

3 Observasi, di Kelas IV MI An Najah Sesela Tanggal 10 Februari 2016

(18)

menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni kearah tujuan belajar yang hendak dicapai. Hasil belajar memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan pembelajaran.

Salah satu alternatif pemecahan masalah di atas adalah penggunaan metode Snowball Throwing. Metode Snowball Throwing diterapkan dengan melempar segumpal kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru.

Metode ini digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut.4

Berdasarkan uraian di atas hal inilah yang menarik dan penting untuk dilakukan penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV MI An Najah Sesela Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2015/2016 “

B. Sasaran Tindakan

Sasaran tindakan penelitrian ini adalah siswa dan guru. Siswa yang dimaksud disini adalah siswa kelas IV MI An Najah yang berjumlah 25 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki, 14 orang perempuan dengan maksud memperbaiki hasil belajar dan untuk memperbaiki kinerja guru.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode pembelajaran sowball throwing pada mata pelajaran IPA di kelas IV MI Annajah Sesela kecamatan Gunung Sari kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2016 ?

4 Miftahul Huda, Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2014), h.226.

(19)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode pembelajaran snowball throwing pada mata pelajaran IPA di kelas IV MI Annajah sesela kecamatan Gunung Sari kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2016.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretik

Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penggunaan metode Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis a. Manfaat Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih mudah belajar mandiri dan waktu belajar lebih efektif, sehingga dapat bekerja sendiri maupun berkelompok sesuai kemampuannya, tidak terlalu mengharapkan dari guru saja.

b. Manfaat Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat mengarahkan pengajaran sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan efesien dari segi waktu dan hasil belajar siswa lebih meningkatkan khususnya pada pembelajaran IPA.

c. Manfaat Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagi solusi alternatif dari permasalahan pembelajaran yang ada guna meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM)

(20)

F. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya terdahulu sebagai pedoman penelitian lebih lanjut dan untuk mendapatkan data yang valid serta menghindari terjadinya duplikasi, sehingga menjamin orisinalitas dan legalitas penelitian ini.

Dalam karya-karya ilmiah yang lain, telah banyak para peneliti terdahulu yang pernah meneliti tentang hal-hal yang ada kemiripannya dengan judul penelitian yang diangkat oleh peneliti sendiri. Adapun judul skripsi yang peneliti jadikan sebagai perbandingan adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Mariyati yang mengambil lokasi di MTs Al- Ikhlashiyah Perampuan Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini mengangkat permasalahan bagaimanakah meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi pokok bahasan pasar di Kelas VIII MTs Al-Ikhlasiyah Parampuan Tahun Pelajaran 2011/2012.Adapun hasil penelitian yang dilakukannya adalah bahwa penerapan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi pokok bahasan pasar kelas VII MTs Al- Ikhlasiyah parampuan dengan menerapkan model cooverative learning tipe snowball throwing tahun pelajaran 2011/2012.5

2. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Ningsih yang mengambil lokasi penelitian di SMP Negeri 13 Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini mengangkat permasalahan apakah dengan menerapkan metode pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika materi

5 Mariyati (skripsi), Penerapan Model Cooverative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Maningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi Pokok Bahasan Pasar Kelas VII MTS Al- Ikhlasiyah Perempuan Tahun Pelajaran 2011/2012 ( Mataram: IAIN

Mataram,2012),h.xvi.

(21)

pokok persegi dan persegi panjang pada siswa kelas VII C SMP Negeri 13 Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011. Adapun hasil penelitian yang dilakukannya diperoleh data yang memberikan gambaran tentang kegiatan guru dan siswa selama proses mengajar dan data hasil evaluasi. Data dianalisis menggunakan persentase untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.

Hasil analisis dalam penelitian, menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I sebesar 63,21 dengan ketuntasan belajar 64,70%,pada siklus II nilai rata-rata siswa sebesar 72,5 dengan ketuntasan belajar 88,23%. Dari hasil penelitian tersebut terbukti bahwa penerapan metode pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan aktivitas dan presentasi belajar materi pokok persegi dan persegi panjang siswa kelas VII C SMP Negri 13 Mataram tahun pelajaran 2010/2011.6

Tabel 1.1

Persamaan Dan Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya.

Judul Persamaan Perbedaan

Penerapan Model

Cooverative Learning Tipe Snowball

Throwing Untuk Maningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi Pokok Bahasan Pasar

Menggunakan metode

pembelajaran snowball throwing.

1. Penelitian ini mengkaji tentang meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi, sedangkan penelitian sekarang tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

2. Lokasi penelitian di MTS Al- Ikhlasiyah parampuan, sementara penelitian ini mengambil lokasi di MI Annajah Sesela.

6 Erni Ningsih( skripsi), Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Presentasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Persegi Dan Persegi Panjang Kelas VII C SMP Negeri13 Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011.( Mataram: IAIN Mataram,2011), h. xvi.

(22)

Kelas VII MTS Al- Ikhlasiyah Perempuan Tahun Pelajaran

2011/2012

Penerapan Metode

Pembelajaran Snowball

Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Presentasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Matematika Materi Pokok Persegi Dan Persegi Panjang Kelas VII C SMP Negeri13 Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011

Menggunakan metode pembelajara n snowball throwing.

1. Penelitian ini mengkaji tentang meningkatkan aktivitaas dan presentasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika, sedangkan penelitian sekarang tentang peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA.

2. Loksi penelitian di SMP Negeri 3 Mataram, sementara penelitian ini mengambil lokasi di MI Annajah Sesela.

G. Kajian Pustaka 1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu pemerolehan akibat dilakukanya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan perubahan input secara fungsional. Pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan soerang untuk memperoleh

(23)

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.7 Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar8

Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusian saja. Artinya, hasil pembelajaran dikatagorisasikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau pemisah, melainkan komprehensif.9

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah laku akibat dilakukannya suatu aktifitas atau proses usaha perubahan yang dilakukanya tersebut.

Hasil belajar atau perubahan perilaku yang menimbulkan kemampuan dapat berupa hasil utama pengajaran (intructional effect) maupun hasil pengiring (nurturant effect). Hasil utama pengajaran adalah kemampuan hasil belajar yang memang direncanakan untuk diwujudkan dalam kurikulum dan tujuan pembelajaran. Sedang hasil pengiring adalah hasil belajar yang dicapai namun tidak direncanakan untuk dicapai.10 Dalam konteks demikian maka hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran.

7 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta:pustaka pelajar,2014), h.44

8 Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenada Media,2013), h. 5

9 Agus Suprijono, Cooperative Learning,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009), h.7.

10 Purwanto, Evaluasi….., h.49.

(24)

b. Klasifikasi Hasil Belajar

Dalam buku Nana Sudjana, klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom secara garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik, sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

a) Tipe hasil belajar pengetahuan

Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dan dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan faktual di samping pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti rumus, definisi, istilah, pasal dalam uundang-undang, nama-nama tokoh, dan nama-nama kota.

b) Tipe hasil belajar pemahaman

Tipe hasil belajar pemahaman merupakan tingkat berikutnya dari ranah kognitif berupa kemampuan memahami/mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan pelajaran lainnya seperti membedakan, menduga, menguraikan menerangkan, menyimpulkan, memberikan contoh, menuliskan kembali dan memperkirakan.

c) Tipe hasil belajar aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide,teori, atau petunjuk tekhnis. Menerapkan abstraksi baru ke dalam situasi baru disebut aplikasi.

d) Tipe hasil belajar analisis

Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur- unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannnya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya.

e) Tipe hasil belajar sintesis

Tipe hasil belajar sisntesis adalah penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh.

f) Tipe hasil belajar evaluasi

(25)

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil, dll 11

2) Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkenaan dengan perasaan, minat dan perhatian, keinginan, penghargaan dll. Manakala seseorang dihadapkan pada objek tertentu. Misalnya bagaimana sikap siswa pada waktu belajar di sekolah, terutama pada waktu guru mengajar. Sikap tersebut dapat dilihat dalam hal:

a) Kemauannya untuk menerima pelajaran dari guru-guru, b) Perhatiannya terhadap apa yang dijelaskan olehguru,

c) Keinginannya untuk mendengarkan dan mencatat uraian guru, d) Penghargaannya terhadap guru itu sendiri, dan

e) Hasratnya untuk bertanya kepada guru.

Sedangkan sikap siswa setelah pelajaran selesai dapat dilihat dalam hal:

a) Kemauannya mempelajari bahan pelajaran lebih lanjut,

b) Kemauannya untuk menerapkan hasil pelajaran dalam praktek kehidupannya sesuai dengan tujuan dan isi yang terdapat dalam mata pelajaran tersebut

c) Senang terhadap guru dan mata pelajaran yang diberikannya.

Kondisi dan karakteristik di atas merupakan ciri dan hasi belajar ranah afektif12.

3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalama belajar tertentu, hasil belajar ini sebenarnya tahap lanjutan dari hasil belajar afektif yang baru tampak dalam kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku. Contoh-contoh hasil belajar ranah afektif di atas dapat menjadi hasil belajar psikomotorik manakala siswa menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung di dalam ranah afektifnya sehingga kedua ranah tersebut, jika dilukiskan, akan tampak sebagai berikut.

Tabel 1.1

Contoh Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik

Hasil Belajar Afektif Hasil Belajar Psikomotorik Kemauan untuk menerima

pelajaran dari guru

Segera memasuki kelas pada waktu guru datang dan duduk paling depan dengan

11 Ibid.h. 22

12 Ibid, h. 31.

(26)

mempersiapkan kebutuhan belajar Perhatian siswa terhadap apa

yang dijelaskan oleh guru

Mencatat bahan pelajaran dengan baik dan sistematis

Penghargaan siswa terhadap guru

Sopan, ramah, hormat kepada guru pada saat guru menjelaskan pelajaran

Hasrat untuk bertanya pada guru

Mengangkat tangan dan bertanya kepada guru mengenai bahan pelajaran yang belum jelas

Kemaun untuk mempelajari bahan pelajaran lebih lanjut

Ke perpustakaan untuk belajar lebih lanjut atau meminta informasi kepada guru tentang buku yang harus dipelajari Senang terhadap guru dan

mata pelajaran yang diberikan

Akrab dan mau bergaul, mau berkomunikasi dengan guru dan bertanya atau meminta saran bagaimana mempelajari mata pelajaran yang diajarkannya”.13

Dari pengertian dan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil balajar mengisyaratkan hasil belajar sebagai program atau objek yang menjadi sasaran penelitian. Hasil belajar sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan intuksional. Hal ini adalah karena isi rumusan tujuan intuksional menggambarkan hasil belajar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan-kemampuan siswa setelah menerima atau menyelesaikan pengalaman belajarnya.

13 Ibid, h. 31-32 .

(27)

Hasil belajar sebagai objek penilaian dapat dibedakan ke dalam kategori, anatara lain keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Kategori yang banyak digunakan dibagi menjadi tiga ranah, yakni (a) kognitif (b) afektif (c) psikomotoris. Masing- masing ranah terdiri dari sejumlah aspek yang saling berkaitan dan alat penilaian untuk setiap ranah tersebut mempunyai karakteristik tersendiri sebab setiap ranah berbeda dalam cakupan dan hakikat yang terkandung didalamnya.

a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Pendapat yang dikemukakan oleh Wasliman, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian mengenai factor internal dan eksternal, sebagai berikut :

1) Faktor internal

Faktor internal merupakan factor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Factor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam belajar peserta didik.14

2. Metode Pembelajaran Snowball Throwing

a. Pengertian Metode Pembelajaran Snowball Throwing

14 Ahmad Susanto, Teori Belaja,….,h. 12-13

(28)

Secara umum metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu.

Secara khusus, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik komunikasi dan teknik pengelolaan atau menejmen pembelajaran.15

Snowball secara etimologi berarti bola salju,sedangkan throwing artinya melempar. Snowbling throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran snowball throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk menjawab. 16

Snowball throwing merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang lain.17 Kegiatan melempar bola pertanyan ini akan membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bartanya, atau berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain.

Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola kertas.

Metode Snowball Throwing, guru berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh dalam konteks nyata dan situasi yang kompleks.

15 Abdorrakhman Ginting, Belajar dan Pembelajaran.( Yogyakarta: Humaniora,2012), h.42.

16 Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter, ( Bogor:

Ghalia Indonesia,2014), h.158

17 Miftahul Huda, Model-Model….,h.226.

(29)

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode Snowball Throwing merupakan pembelajaran dimana dibentuknya beberapa kelompok yang masing-masing kelompok diwakili seorang ketua kelompok untuk untuk mendapat tugas dari guru. Kemudian, masing-masing siswa membuat pertanyaan di selembar kertas yang dibentuk seperti bola lalu dilempar ke siswa lain. Siswa yang mendapat lemparan kertas harus menjawab pertanyaan dalam kertas yang diperoleh. Di sini, siswa akan terlatih untuk mengemukakan gagasan secara cerdas dan kreatif, serta mampu menemukan dan menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya untuk menghadapi berbagai persoalan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Snowball Thorowing 1) Kelebihan metode snowball throwing

Metode snowball throwing mempunyai beberapa kelebihan yang semuanya melibatkan dan keikutsertaan siswa dalam pembelajaran.

Kelebihan dari metode snowball throwing adalah:

a) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain.

b) Siswa mendapat kempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberikan kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain.

c) Membuat siswa siap dengan berbagi kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa.

d) Siswa terlibat aktif dalm pembelajaran.

e) Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktik.

f) .Pembelajaran menjadi lebih efektif.

g) Aspek kongnitif, afektif, psikomotor dapat tercapi.

(30)

2) Kekurangan metode snowball throwing

Disamping terdapat kelebihan tentu saja metode snowball throwing juga mempunyai kelemahan. Kelemahan dari metode ini adalah sebagai berikut :

a) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa bisanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan.

b) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.

c) Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa saat berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama tapi tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberian kuis individu dan penghargaan kelompok.

d) Memerlukan waktu yang panjang.

e) Murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar.

f) Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid.18

c. Langkah-Langkah Penerapan Metode Snowball Throwing

Adapun langkah-langkah dalam menggunakan metode pembelajaran snowball throwing adalah sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing- masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

3) Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seprti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ±15 menit.

18 Ibid, …,h.161

(31)

6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7) Evaluasi.

8) Penutup.19

3. Mata Pelajaran IPA di SD/MI

a. Konsep Dasar Mata Pelajaran IPA di SD/MI

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.20

b. Tujuan Mata Pelajaran IPA di SD/MI

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

19 Agus Suprijono, Cooperative….,h.128.

20 Kemendiknas, Permen No 22tahun 2006 Tentang Standar Isi.( jakarta : kemendiknas,2006),h.484

(32)

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.21 c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA di SD/MI

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut.

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan 2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat

dan gas

3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana

4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. 22

d. SK dan KD Mata Pelajaran IPA di SD/MI Tabel 1.2

SK dan KD Mata Pelajaran IPA Di SD/MI Kelas IV Semester Ii23 Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Energi dan

Perubahannya 7. Memahami gaya dapat

mengubah gerak

dan/atau bentuk suatu benda

7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa

21 Ibid, h.484-485.

22 Ibid, h.485.

23 Ibid, h.486.

(33)

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya

8.3 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling- baling/pesawat kertas/parasut

8.4 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik

Bumi dan Alam Semesta 9. Memahami perubahan

kenampakan permukaan bumi dan benda langit

9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi

9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari 10. Memahami perubahan

lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut)

10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) 10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan

kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,

teknologi, dan

masyarakat

11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan

11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan

(34)

e. Metode dan Pendekatan Pembelajaran IPA di SD/MI 1) Metode pembelajaran IPA di SD/MI

Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan

(A way to achieve a gol)24. Sebagai suatu cara pencapaian tujuan, suatu metode pembelajaran akan mempunyai ciri masing-masing untuk materi- materi yang akan diberikan, termasuk materi IPA. Metode pembelajaran yang efektif digunakan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA antara lain:

a) Metode Ceramah

Metode ceramah dalam proses pembelajaran IPA merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh guru IPA.

Metode ceramah merupakan metode yang dianggap banyak orang merupakan metode yang praktis, tidak memerlukan banyak waktu, biaya, dan persiapan.

b) Metode Diskusi-Presentasi

Metode diskusi-presentasi merupakan cara pencapaian tujuan pembelajaran IPA dengan komunukasi interaktif dalam menyampaikan ide atau pendapat dalam suatu forum ilmiah untuk membahas suatu permasalahan IPA.

c) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan cara pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan dengan mengunakan media atau alat peraga yang sesuai materi yang disajikan. Metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat dilakukan dengan menghadirkan obyek nyata ke kelas, pemodelan, urutan suatu kegiatan eksperimen, grafik atau histogram suatu data, software computer dan skema atau penampang lintang dua dimensi atau tiga dimensi.

d) Metode Simulasi atau Role Playing

Metode simulasi atau role playing merupakan suatu cara yang ditempuh dalam mempelajari IPA dengan mengabstraksikan kenyataan yang ada dalam bentuk pemeranan atau menghadirkan hal nyata dalam bentuk peran.

24 Asih Widi Wisudawatti, dkk, Metodelogi Pembelajaran IPA, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 144

(35)

e) Metode Eksperimen

Metode eksperimen bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik dalam menemukan dan memahami suatu konsep atau teori IPA yang sedang dipelajari25. 2) Pendekatan Pembelajaran IPA

Pendekatan pembelajaran IPA merupakan landasan filosofi yang melatarbelakangi proses IPA. Landasan filosofi ini berdasarkan epistemology, ontologi, dan aksiologi pembelajaran IPA26.

Penentuan pendekatan pembelajaran IPA berdasarkan pada a) tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran IPA, b) karaktristik materi IPA yang akan dipelajari oleh peserta didik, c) karaktristik peserta didik, d) pengalaman belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik, e) kecakapan hidup ( life skill) yang akan dimiliki peserta didik, dan f) karakter yang diharapkan muncul setelah proses pembelajaran27.

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA antara lain sebagai berikut:

a) Pendekatan pembelajaran berdasarkan teacher centered approach dan student centered approach.

b) pendekatan konsep dan pendekatan proses c) pendekatan deduktif dan pendekatan induktif d) pendekatan discovery-inquiry.

e) Pendekatan kontekstual.

f) Pendekatan konstruktivisme.

g) Pendekatan science, emvironment, technology, society (SETS).28

H. Kerangka Berpikir

Kerangka pikir adalah nalar argumentatif peneliti yang merupakan alas an dari pengajuan hipotesis. Dengan kata lain, dalam kerangka pikir, peneliti mengajukan proses argumentasi deduktif yang simpulannya berupa pengajuan hipotesis.

25 Ibid, h. 144-155

26 Ibib, h. 106

27 Ibid, h. 107

28 Ibid, h.109-133

(36)

Gambar 1.1 Kerangka berpikir

Berdasarkan latar belakang dan kajian teoritik, bahwa pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dalam (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.(2) mengembangkan pemahaman dan pemahaman konsep-konsep IPA dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (3), mengembangkan rasa ingin tahu,sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

Namun demikian kondisi ideal tersebut tidak seluruhnya sejalan dengan fakta.

Adapun yang menyebabkan siswa sulit dalam belajar dipengaruhi oleh masih banyak guru yang merasa kesulitan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan metode yang tepat. Proses pembelajaran IPA masih dominan menggunakan metode ceramah dan siswa masih diposisikan sebagai penerima saja, sehingga siswa menjadi pasif jarang mengajukan pertanyaan dan pendapatnya waktu di dalam kelas, dan rendahnya hasil belajar siswa. Apabila permasalahan tersebut tidak ditindak

Media

Hasil belajar

siswa Metode

Siswa Guru

(37)

lanjuti,maka hal itu bias menimbulkan dampak negativ bagi siswa,guru maupun sekolah.

Oleh karena itu seorang guru harus menggunakan cara atau metode tertentu yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan di ajarkan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penggunaan metode pembelajaran snowball throwing merupakan salah satu wujud aplikasi pembelajaran bermakna dalam mata pelajaran IPA. Melalui metode pembelajaran snowball throwing siswa dilibatkan baik asfek fisik, emosional,dan intelektual serta siswa akan terlatih untuk mengemukakan gagasan secara cerdas dan kreatif, serta mampu menemukan dan menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya untuk menghadapi berbagai persoalan yang muncul dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu kelebihan dari metode pembelajaran snowball throwing adalah metode ini mampu siswa membuat pertanyaan sendiri yang sesuai dengan materi karena siswa dibiasakan untuk membuat soal-soal sendiri dan juga meningkatkan hasi belajar siswa.

Sehingga hal inilah yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian mengenai peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode pembelajaran snowball throwing pada mata pelajaran IPA.

(38)

23 BAB II

METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian

Setting penelitian ini adalah MI Annajah Sesela, yaitu kelas IV yang jumlah siswanya 25 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki, 14 orang perempuan. Penentuan MI Annajah Sesela sebagai objek penelitian karena peneliti melihat di lingkungan sekitar MI Annajah Sesela sangat bias dijadikan sebagai sarana pembelajaran. Objek penelitian ini dengan menggunakan metode pembelajarana snowball throwing. Lokasi ini diambil dengan pertimbangan dapat bekerja sama dengan guru IPA di MI Annajah Sesela sehingga memudahkan peneliti dalam mencari data, peluang waktu yang luas, dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi peneliti.

B. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian merupakan suatu objek penelitian tindakan kelas yang merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak.29

Adapun sasaran penelitian ini adalah:

a. Faktor siswa, yaitu hasil belajar siswa kelas IV dalam menyelesaikan soal- soal yang berkaitan dengan mata pelajaran IPA melalui penggunaan metode snowball throwing berupa tes evaluasi hasil belajar.

b. Proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yaitu bagaimana interaksi antara siswa dengan siswa atau dengan guru dalam proses belajar mengajar yang berupa hasil observasi aktivitas siswa.

29 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 24.

(39)

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK). PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.30PTK juga menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya metode yang digunakan untuk menyampaikan materi di kelas. Data tersebut dianalisis melalui beberapa tahap dalam siklus-siklus tindakan yang terdiri dari 4 tahap yaitu, (1) perencanaan,(2) pelaksanaan,(3) observasi, dan (4) refleksi. Adapun bentuk spiral kerja tindakan dari siklus ke siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)31

a. Siklus I

1) Tahap perencanaan tindakan

Dalam tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

30 Ibid, h. 3

31 Ibid, h.16.

R Pel

R Pel

Pen SIKL Pere Pen SIKL Pere

(40)

a) Menyiapkan skenario (rencana) pembelajaran dengan metode snowball throwing.

b) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru.

c) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS).

d) Membuat evaluasi yakni berupa tes tertulis untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa.

2) Tahap pelaksanaan tindakan dan observasi

Pada tahap ini, peneliti mengimplementasikan atau menerapkan apa yang telah disusun pada tahap perencanaan, yaitu melaksanakan tindakan kelas. Observasi atau pengamatan dilaksanakan bersamaan atau saat proses belajar berlangsung. Observer akan mengamati kegiatan pembelajaran sesuai dengan format pembelajaran yang telah disusun, semua aktivitas siswa dan guru yang tampak dicatat di lembar observasi.

3) Tahap Evaluasi

Pada tahap ini peneliti dan guru memberikan tes evaluasi berupa tes tulis kepada siswa pada setiap akhir siklus. Tes ini dikerjakan secara individual untuk mengetahuai pemahaman siswa setelah belajar dengan menggunakan metode Snowball Throwing.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan setelah observasi dan evaluasi dilaksanakan dan dijadikan sebagai acuan. Pada tahap ini guru dan siswa mengkaji hasil yang diperoleh dan pemberian tindakan pada siklus awal. Hasil refleksi ini dijadikan sebagai dasar untuk menyempurnakan serta memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada tahap berikutnya.

(41)

b. Siklus II

Hasil refleksi analisis data pada siklus I digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus II, dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus I.

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaanya

Instrumen pengumpulan data merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Adapun dalam penelitian ini, data diambil dengan menggunakan beberapa instumen penelitian yaitu:

a. Lembar Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Tehnik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.32

Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yan diselidiki. Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau pristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan33

Observasi dilakukan dengan menggambarkan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran, yaitu aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi akan diberikan kepada seorang observer sebelum

32 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.145.

33 Mahmud, Metode Penelitian Tindakan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h.168.

(42)

proses belajar berlangsung. Kemudian observer mengisi lembar observasi tersebut pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun aktivitas siswa yang akan menjadi acuan dalam lembar observasi adalah:

1) Kesiapan siswa menerima materi pelajaran a) Siswa masuk tepat waktu

b) Siswa membawa buku pelajaran yang relevan dengan materi c) Siswa duduk dengan rapi

2) Antusian siswa mengikuti pembelajaran

a) Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses pembelajaran

b) Siswa mencatat poin penting dalam materi pelajaran c) Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lainnya

3) aktivitas siswa mengerjakan tugas

1) Mengerjakan tugas sesuai dengan permasalahan yang diberi 2) Mengerjakan tugas dan perintah dengan teliti

3) Melakukan Tanya jawab dengan guru untuk menyimpulkan hasil belajar.

4) Interaksi siswa dengan guru

a) Memperhatikan penjelasan guru pada saat membimbing

b) Melakukan Tanya jawab atau mengemukakan pendapat pada saat diberikan bimbingan oleh guru

c) Melakukan Tanya jawab denga guru untuk menyimpulkan hasil belajar

5) Interaksi siswa dengan siswa a) Kerjasama dalam kelompok

(43)

b) Kekompakan

c) Saling menghargai pendapat antar anggota kelompok 6) Aktivitas siswa dalam menyimpulkan hasil belajar

1) Menyimpulkan hasil dengan baik

2) Menanggapi atau menanyakan hal yang kurang jelas 3) Memperbaiki kekeliruan temannya dalam menjawab b. Tes

Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, yang diajukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu.34 Tes yang digunakan untuk mengumpulakan data mengenai hasil belajar siswa adalah tes objektif berbentuk tes pilihan ganda (Multiple Choise).

Jumlah soal dalam siklus ini yaitu 10 butir yang terdiri dari soal multiple choice. Jika jawaban benar tiap butir soal maka skor perolehannya 10 point, jika jawaban salah maka skor perolehannya 0 point, dan jika semua jawaban benar maka skor perolehannya atau skor maksimumnya 100 point.

Tes adalah instrument pengumpulan data ntuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.

Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi.35 Jenis tes yang digunakan adalah post test yang dilaksanakan setelah diadakan tindakan. Adapun soal tes berjumlah Lima soal essay. Adapun skor maksimal untuk masing-masing soal yaitu: 20. Jadi jumlah maksimum dari keseluruhan soal yaitu: 100.

E. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah, guru memberikan pembelajaran kepada siswa kelas IV MI Annajah Sesela mengenai materi yang dipelajari

34 M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran,(Lombok: Holistika Lombok,2013)h. 121.

35 Wina Senjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: kencana,2009),h. 103

(44)

sesuai dengan rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran yang dibuat dan peneliti mengamati kegiatan guru dan aktivitas siswa.

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan menggunakan dua siklus pembelajaran yang masing-masing siklus terdiri dari materi yang berbeda- beda. Dalam tahap ini guru menyampaikan materi kepada siswa dengan menerapkan metode pembelajaran snowbaal throwing. Kemudian mengamati dan mengobervasi cara mengajar atau proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.

F. Cara Pengamatan (Observasi)

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat.

Pelaksanaan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran snowball throwing dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis, presentase, nilai tugas dll), atau data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, dan lain- lain.

G. Analisis Data dan Refleksi a. Analisis Data

1) Data Tes Hasil Belajar Siswa

Setelah memperoleh data tes hasil belajar siswa, data tersebut dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui ketercapaian ketuntasan belajar siswa dengan kreteria berikut ini:

(45)

a) Ketuntasan individu yaitu dimana siswa bisa tuntas secara individual dalam proses belajar tersebut apabila siswa mendapatkan nilai diatas

≥65.

Hal ini dapat dihitung dengan rumus:

Skor perolehan Np = X 100

Skor maksimal

Keterangan:

NP = Nilai

100 = Nilai tertinggi36

b) Ketuntasan klasikal dikatakan peserta didik yang berhasil apabila target pencapaian 85%. Dalam kondisi ini dapat dihitung rumus sebagai berikut:

=∑

∑ ℎ × 100%

Keterangan :

P = presentasi ketuntasan belajar37 c) Distribusi nilai rata-rata hasil belajar siswa

Untuk mengetahui hasil belajar siswa, dapat dianalisis secara deskriptif yaitu dengan teknik statistik untuk menentukan skor rata-rata hasil tes dengan rumus sebagai berikut:

M = ∑

Keterangan:

M = Mean

36 Purwanto, Evaluasi…..,h. 207

37 Zainal Akib, Dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk guru SD, SLB,TK, ( Bandung: Yrama Widiya, 2011). H.40

(46)

X = Nilai data

n = Jumlah data/ siswa.38 2) Data aktivitas siswa

Data hasil pengamatan siswa dianalisis dengan menggunakan rumus:39

P = 100 %

Selanjutnya hasil persentase yang dipeoleh ditentukan dengan katergori penilaiannya yaitu:

P = 0% - 24% : Sangat kurang aktif P = 25% - 49% : Kurang aktif P= 50% - 74% : Cukup aktif

P = 75% - 100% : Aktif

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data observasi berisikan deskriptor dan diamati selama proses belajar mengajar berlangsung.

Indikator aktivitas siswa yang termuat dalam lembar observasi adalah sebagai berikut:

1) Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 2) Interaksi siswa dengan guru

3) Interaksi siswa dengan siswa 4) Kerjasama antar anggota kelompok 5) Aktifitas siswa dalam diskusi kelompok

6) Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar

38 Warni Djuwita, Evaluasi Pembelajaran (Mataram: Elhikam Press Lombok, 2012), h. 146.

39Lilik Harianti, “ Penerapan Model Pembelajaran Problem Basic Learnin” (Skripsi IAIN Mataram, 2013), h. 31

(47)

3) Data Aktivitas Guru

Penilaian aktivitas guru dilakukan melalui observasi langsung dimana seorang peneliti yang sedang mengajar diobservasi langsung oleh observer. Data aktivitas guru diambil menggunakan lembar observasi.

Lembar observasi aktivitas guru dalam penelitian ini, disesuaikan dengan skenario yang telah dirancang oleh peneliti, sesuai dengan tindakan pembelajaran yang akan dilakukan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung.

Analisis hasil observasi guru menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan rumus sebagai berikut:40

P =

100 %

Ket: P = Persentase aktivitas guru

∑A = Jumlah aspek yang teramati

∑N = Jumlah keseluruhan aspek yang teramati

Persentase keterlaksanaan fase mengunakan kriteria sebagai berikut:

P = 0% - 24% : Tidak terlaksana baik P = 25% - 49% : Terlakasana kurang baik P = 50% - 74% : Terlaksana cukup baik

P = 75% - 100% : Terlaksana sangat baik b. Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir siklus, pada kegiatan refleksi peneliti dan praktisi mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah analisis tentang tindakan yang

40 Ibid., h.32

(48)

dilakukan, penyimpulan data yang diperoleh, serta melihat hubungan dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan

c. Indikator Penelitian

Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini dikatakan berhasil adalah apabila:

a. Aktivitas siswa minimal berkatagori aktif.

b. Tercapai ketuntasan belajar siswa dengan ketentuan minimal 65% siswa yang memperoleh nilai ≤60.

(49)

34 BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Letak Geografis MI Annajah Sesela

Secara geografis letak MI Annajah Sesela, yang beralamatkan di jalan patimura Sesela, Kab. Lombok Barat sangat strategis karena berada dipinggir jalan sehingga akses menuju MI Annajah Sesela sangat mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar desa Sesela maupun masyarakat yang ada diluar wilayah desa Sesela. Untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan bahwa MI Annajah Sesela yang berada di jalan Patimura dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Barat : Perumahan Penduduk

b. Sebelah Selatan : Kali dan Sawah Penduduk c. Sebelah Timur : Perumahan Penduduk

d. Sebelah Utara : Jalan raya dan Masjid Al-Halimy 2. Visi dan Misi MI Annajah Sesela

a. Visi MI Annajah Sesela: Lahirnya anak didik anak didik yang cerdas, disiplin, terampil, beriman, bertaqwa, dan berakhlaq mulia.

b. Misi MI Annajah Sesela

1) Menanamkan nilai- nilai kebaikan yang universal dan ajaran agama islam yang benar.

2) Melaksanakan pola pendidikan yang berkarakter, bertanggung jawab, berdaya saing kuat dan tanggap terhadap perkembangan dan

kemajuan zaman.

3) Menumbuh kembangkan semangat berkopetisi dan mengkokohkan mental untuk menggapai prestasi yang setinggi-tingginya..

Gambar

Gambar 1.1  Kerangka Berfikir………………………….. 18  Gambar 3.1  Siklus Pada Kegiatan PTK…………………
Gambar 1.1  Kerangka berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Aryanti & Kristanti (2017) yang menyatakan bahwa fungsi pengawasan terhadap kinerja manajemen yang membatasi peran