JURNAL PEMBELAJARAN
MODUL 2
Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
ADITYA SINUGRAHA PAMUNGKAS PENDIDIKAN PROFESI GURU TERTENTU
UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2024
REFLEKSI PENGALAMAN BERMAKNA Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Pendidikan anal berkebutuhan khusus tidak bisa kita maknai hanya dengan anak anak disabilitas. Tetapi, sesuai dengan pembelajaran pada platform merdeka mengajar, Keberagaman peserta didik dalam hal kemampuan menangkap pembelajaran, gaya belajar dan sebagainya. Hal itu, bisa dikategorikan kekhususan anak dalam pendidikan.
Kita tidak bisa menyamakan kebutuhan siswa, karena sebagai pendidik kita harus menyadari bahwa anak didik kita bermacam macam. Baik itu dari segi latar belakang, budaya, suku, sampai pada hal tentang belajar. Misalnya, kecepatan menangkap siswa dalam belajar, gaya belajar siswa ada yang Auditori, Kinestetik, atau Visual.
Oleh karena itu penting untuk kita mengetahui karakter setiap anak didik kita sebelum kita memulai merancang sebuah pembelajaran. Berkaitan dengan hal ini, saya selaku pengajar sangat terbantu dengan adanya modul ke dua dari proses PPG bagi Guru Tertentu tahap 2. Hal yang saya terapkan dikelas diantaranya adalah diversifikasi pembelajaran.
Diversifikasi pembelajaran yang saya terapkan adalah saya mencoba berbagai metode pembelajaran ketika melangsungkan kegiatan belajar mengajar bersama siswa. Pada awalnya, saya melakukan assemen gaya belajar siswa, menggunakan angket yang saya berikan pertanyaan tentang bagaimana cara mereka belajar sehari-hari. Kemudian angket tersebut saya masukan ke dalam sebuah web aku pintar. Web tersebut membantu mengolah data angket kemudian menghasilkan gaya belajar anak.
Setelah asesmen dilakukan, saya kemudian merancang pembelajaran yang berbeda beda setiap pekannya. Misalnya, untuk memudahkan pembelajaran matematika pada materi bangun ruang. Saya tidak hanya memakai alat bantu buku atau materi melalu infokus. Tetapi, saya juga memakai alat peraga berupa kubus satuan yang ada di sekolah. Hal tersebut, membuat siswa saya bisa melihat secara langsung bangun ruang yang berbentuk balok atau kubus. Dari segi siswa, siswa yang belajarnya dengan gaya visual maka akan lebih mudah untuk mengingat pelajaran karena mereka melihat langsung bangun ruang yang sedang dipelajari. Ketika, pembelajaran pun siswa senang dan sangat antusias.
Pada kesempatan yang lain, saya menggunakan metode diskusi kelompok, dimana siswa sebelumnya diberi studi kasus yang berkaitan dengan pembelajaran hari tersebut. Kemudian siswa setelah berdiskusi diminta untuk ke depan melaksanakan presentasi. Pembelajara menggunakan metode diskusi ini, condong membantu siswa yang gaya belajarnya auditory. Mereka yang gaya belajarnya auditori akan lebih mudah menangkap bisa proses pembelajarannya di dominasi dengan suara suara.
Proses pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus tentu tidak mudah. Hal ini dikarenakan anak anak di kelas tidak selalu sama dan setara. Pada kenyataaanya setiap anak mempunyai keunggulan masing-masing. Setiap anak juga memiliki kekurangan masing-masing, tetapi tugas kita sebagai pendidik adalah memberikan pembelajaran yang bisa mewadahi semua siswa sesuai degan gaya belajarnya.
Umpan Balik SISWA
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS