• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA MENGGUNAKAN RADAR PADA SAAT KAPAL BERNAVIGASI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENTINGNYA MENGGUNAKAN RADAR PADA SAAT KAPAL BERNAVIGASI "

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH TERAPAN

PENTINGNYA MENGGUNAKAN RADAR PADA SAAT KAPAL BERNAVIGASI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Pelayaran

ABDUL ROKIM NIT 03.15.031.1.41 / N AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2017

PERNYATAAN KEASLIAN

▸ Baca selengkapnya: vrm radar adalah

(2)

ii Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ABDUL ROKIM

Nomor Induk Taruna : 03.15.031.1.41/ N Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul:

PENTINGNYA MENGGUNAKAN RADAR PADA SAAT KAPAL BERNAVIGASI

merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, …………...2019

ABDUL ROKIM 03.15.031.1.41/ N

(3)

iii

PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : PENTINGNYA MENGGUNAKAN RADAR PADA SAAT

KAPAL BERNAVIGASI Nama Taruna : ABDUL ROKIM

NIT : 03.15.031.1.41/ N Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan SURABAYA, ……….2019

Menyetujui:

PENGESAHAN PROPOSAL Pembimbing I

Dwi Haryanto, M.M.

Penata Tk. I (III/d) NIP.19751125 200212 1 006

Pembimbing II

Indah Ayu Johanda Putri, S.E., M.Ak.

Penata (III/c)

NIP. 19860902 200912 2 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Nautika

Capt. Damoyanto Purba, S.Si.T,M.Pd.

Penata (III/c)

NIP. 19730919 201012 1 001

(4)

iv

PENGESAHAN LAPORAN KARYA ILMIAH TERAPAN

PENTINGNYA MENGGUNAKAN RADAR PADA SAAT KAPAL BERNAVIGASI

Disusun Oleh : ABDUL ROKIM 03.15.031.1.41/ N JURUSAN NAUTIKA

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan Politeknik Pelayaran Surabaya

Pada Tanggal 12 juli 2017 : Menyetujui:

Penguji I Penguji II Penguji III

Capt. Damoyanto Purba, S.Si.T,M.Pd.

Penata (III/c)

NIP. 19730919 201012 1 001

Dwi Haryanto, M.M.

Penata Tk. I (III/d) NIP.19751125 200212 1 006

Mengetahui

Indah Ayu Johanda Putri, S.E., M.Ak.

Penata (III/c)

NIP. 19860902 200912 2 001

Ketua Jurusan Nautika

Capt. Damoyanto Purba, S.Si.T,M.Pd.

Penata (III/c)

NIP. 19730919 201012 1 001

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan segala berkat, rahmat, dan anugerah-Nya yan telah Ia berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah terapan ini. Adapun karya ilmiah terapan ini di susun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Progam Pendidikan Diploma III Pelayaran di Politeknik Pelayaran Surabaya dengan mengambil judul :

“PENTINGNYA MENGGUNAKAN RADAR PADA SAAT KAPAL BERNAVIGASI”

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah terapan penulis masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam penyajian materi maupun teknik penulisannya.

Hal ini dikarenakan pengalaman yang dimiliki oleh penulis masih kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan dapat digunakan untuk menyempurnakan karya ilmiah terapan ini.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmiah terapan ini dan juga rasa bangga setinggi-tingginya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Bapak Capt. Heru Susanto, M.M. selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya

(6)

vi

3. Bapak Capt. Damoyanto Purba, S.Si.T.,M.Pd. selaku Kepala Jurusan Nautika

4. Bapak Dwi Haryanto, M.M. selaku pembimbing I senantiasa meluangkan waktunya

5. Ibu Indah Ayu, S.E., M.Ak. selaku pembimbing II senantiasa meluangkan waktunya

6. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan semangat

7. Seluruh Taruna/i Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah membantu dalam memberikan semangat dalam menyelesaikan karya ilmiah terapan ini

Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah terapan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan lindungan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

Surabaya, 2019

ABDUL ROKIM NIT 03.15.031.1.41 / N

(7)

vii ABSTRAK

ABDUL ROKIM, 2019. Penerapan tentang pentingnya penggunaan radar dalam bernavigasi pada alur pelayaran sempit. Dibimbing oleh Bapak Dwi Haryanto, M.M. dan Ibu Indah Ayu Johanda, S.E., M.Ak. Permasalahan yang di bahas pada makalah ini mengenai peran alat navigasi RADAR yang penting dalam penggunaannya pada saat berlayar di alur pelayaran sempit. Tujuannya untuk sebagai referensi untuk penelitian mengenai radar dan penerapan RADAR untuk memudahkan pada saat bernavigasi di alut pelayaran sempit.

Penelitian pada karya tulis ilmiah ini adalah penelitian kualitatif.

Merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yamg dapat di amati. Penelitian ini dilaksanakan di kapal niaga saat praktek layar, sumber data yang di peroleh langsung dari kapal, penelitian dengan cara melalui pengamatan pada saat kapal berlayar terutama pada saat alat navigasi dihidupkan.

Penelitian ini menghasilkan bahwa penerapan RADAR wajib dilaksanakan diatas kapal, karena penerapan RADAR ini di gunakan untuk meningkatkan keselamatan dan mempermudah dalam bernavigasi saat melaksanakan pelayaran.

Kata kunci :RADAR, Bernavigasi

(8)

viii ABSTRACT

ROKIM, ABDUL, 2019.The application of the importance of using radar in navigating on narrow shipping lanes. Supervised by Mr. Dwi Haryanto, M.M.

and Mrs. Indah Ayu Johanda, S.E., M.Ak. The problems discussed in this paper are about the role of the RADAR navigation tool that is important in its use when sailing in narrow shipping lanes. The aim is as a reference for research on radar and the application of RADAR to make it easier when navigating in narrow cruises.

Research on scientific papers is qualitative research. It is a research that produces descriptive data in the form of written words from people and behaviors that can be observed. This study was carried out on a commercial ship when practicing the screen, data sources obtained directly from the ship, research by means of observation when the ship sailed especially when the navigation device was turned on.

This research resulted in the implementation of RADAR must be carried out on board, because the application of RADAR was used to improve safety and facilitate navigation while carrying out the voyage.

Keywords: RADAR, Navigation

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………... i

PERNYATAAN KEASLIAN………... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR……….. iii

HALAMAN PENGESAHAN ...………. iv

KATA PENGANTAR……….. v

ABSTRAK……… vii

ABSTRACT..……….. viii

DAFTAR ISI………... ix

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR TABEL... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...………... 1

B. Rumusan Masalah………... 3

C. Batasan Masalah………. 3

D. Tujuan Penelitian……… 3

E. Manfaat Penelitian... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Sebelumnya………... 5

B. Landasan Teori...……...………... 6

1. Pengertian Menggunakan... 6

(10)

x

2. Alat Navigasi Radar Diatas Kapal... 7

a. Pengertian Radar... 7

b. Jenis Radar yang di Gunakan di Kapal... ... 8

c. Fungsi Radar... 9

d. Prinsip Kerja Radar... 9

e. Cara Menggunakan Radar... 12

f. Bagian Radar dan Tombol Kegunaan Radar... 13

3. Bernavigasi... 17

C. Kerangaka Penelitian... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………... 19

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian………... 19

C. Jenis dan Sumber Data... 20

1. Data primer... 20

2. Data Sekunder... 20

D. Pemilihan Informan... 21

E. Teknik Pengumpulan Data... 21

F. Teknik Analisis Data... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 24

B. Laporan Hasil Penelitian... 26

C. Pembahasan... 29

(11)

xi BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 31 B. Saran... 31

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Radar... 10

Gambar 2.2 Menentukan Posisi dengan Radar Pada Kapal... 11

Gambar 2.3 Radar pada kapal taruna... 14

Gambar 2.3 Kerangka Penelitian... 18

Gambar 4.1 Radar Furuno pada kapal taruna praktek... 27

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Spesifikasi Radar Furuno 1932 Mark-2... 6 Tabel 4.1 Hasil wawancara... 29

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat keadaan teritorial Negara Indonesia yang merupakan Negara kepulauan dan tersebar menjadi beberapa daerah, tidak menghalangi atau mengurangi tingkat perekonomian atau pun kerjasama antar daerah. Tetapi faktor yang harus perhatikan yaitu bahwat tidak semua daerah di Indonesia memiliki penghubung langsung dengan lautan, setiap daerah pun memiliki tingkat kedangkalan dasar laut yang berbeda-beda dan tidak semua kapal bisa memasuki daerah sungai yang dimiliki Indonesia. Dalam menunjang setiap kegiatan yang dilakukan masyarakat khususnya masyarakat Indonesia di bagian kelautan, pemerintah Indonesia telah memiliki dan membangun setiap perusahaan pelayaran maupun berbagai macam kapal niaga seperti kapal tanker ship, general cargo, container ship, passangger ship dan lain-lain, sebagai bentuk sarana dan fasilitas distribusi barang dari tempat yang satu ketempat yang lain maka sangatlah diperlukan alat bantu navigasi. Adapun berbagai jenis alat bantu navigasi sangatlah banyak. contohnya RADAR, ARPA, GPS, ECDIS. Maka dari itu dengan pengalaman yang penulis alami selama melaksanakan penelitian, penulis sangat merasa bahwa peranan alat bantu navigasi sangatlah penting.

Salah satu insiden terkait dengan alat navigasi radar di atas kapal saat melewati ALKI adalah Tragedi tanggal 17 Desember 2015 pukul 15.39 WIB terjadi MV. Thorco Could dan MT. Stolt Commitment bertabrakan di

(15)

2

perairan Riau. Insiden itu terjadi di dekat Karang Batu Berantai di perairan Indonesia. Otoritas Indonesia dan Singapura bekerja sama mengevakuasi para awak dan memastikan jalur pelayaran tidak terganggu. MV. Thorco yang berbendera Kepulauan Cayman diketahui membawa pipa dan minyak.

Sementara MT. Stolt Commitment yang berbendera Antigua-Barbuda diketahui mengangkut bahan kimia. Saat kejadian, kedua kapal tengah berlayar di Selat Singapura. Pada rabu malam, otoritas maritim Batam menerima sinyal bahaya dari kedua kapal sudah dalam posisi karam di belakang. Kejadian itu terjadi karena Human Error terhadap pembacaan alat navigasi. Salah satunya yaitu alat navigasi radar yang mendeteksi pancaran sinyal saat terjadi kecelakaan laut.

Radar akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan berkabut dan berlayar dimalam hari terutama apabila petunjuk pelayaran seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan secara visual tidak dapat diamati. Jadi calon perwira kapal harus paham dan mengerti untuk menggunakan alat Navigasi Radar, karena di alur-alur pelayaran sempit ini rawan terjadi bahaya tubrukan dan kandas. Maka Perwira Kapal harus jeli ketika melewati alur-alur pelayaran atau saat bernavigasi menggunakan Radar diatas kapal.

Hal ini sangat menarik penulis untuk melakukan penelitian. Karena seorang calon Perwira kapal harus mengerti dan mengetahui cara membaca alat navigasi Radar. Dengan demikian maksud dari judul di atas ialah :

“PENTINGNYA MENGGUNAKAN RADAR PADA SAAT KAPAL BERNAVIGASI”.

(16)

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan permasalahan yaitu. Bagaimana peran alat navigasi Radar di kapal saat bernavigasi?

C. BatasanMasalah

Masalah yang di bahas dalam penelitian ini adalah peran alat Navigasi Radar di atas kapal pada saat di alr pelayaran.

D. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran navigasi Radar di kapal saat bernavigasi terutama pada saat bernavigasi di alur pelayaran sempit.

E. Manfaat

Manfaat Penelitian a) Manfaat teoritis

Di harapkan penelitian ini dapat mengembangkan sumbangan dalam perkembangan ilmu pelayaran tentang bernavigasi dalam berlayar khususnya penggunaan alat navigasi radar dan diharapkan mampu memberikan informasi pada peneliti selanjutnya tentang alat- alat navigasi radar yang dapat menunjang dalam pelayaran.

(17)

4

b) Manfaat praktis

Penelitian ini di harapkan dapat menjadi contoh untuk di gunakan perwira di atas kapal dalam pengoperasian radar secara benar sebagai fungsi bagi transportasi laut untuk menetapkan alur pelayaran yang ada di laut, sungai, dan danau serta melakukan kepentingan yang dapat membantu meningkatkan keselamatan dalam sebuah pelayaran.

(18)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Sebelumnya

Penelitian terkait dengan radar telah dilakukan oleh beberapa penulis atau peneliti, salah satunya Awaludin, A. (2013:90-103) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Kemampuan Radar Navigasi Laut Furuno 1932 mark-2 untuk Pemantauan Intensitas Hujan “ sebagai solusi radar cuaca biaya murah dengan menganalisis spesifikasinya kemudian membuat eksperimen dan pengujian untuk mencoba solusi kelemahannya melalui pengembangan system akuisi dan pengola sinyal radar. Unit scanner radar memenuhi syarat untuk pendeteksi hujan, hanya membutuhkan koreksi volume untuk lebar berkas vertical yang lebar. Sedangkan unit display-nya belum memenuhi karena plotter-nya masih satu warna dan peghilang clutter-nya menganggap hujan sebagai clutter.

Dari hasil eksperimen dan pengujian dapat diketahui bahwa radar ini mampu digunakan untuk mendeteksi pergerakan hujan dengan nilai reflektivitas yang terpantau antara 15-30 dBZ. Hasil pengukuran rain gauge menunjukkan pada reflektivitas 30 dBZ tersebut terpantau hujan.

Penelitian ini bermaksud mencari salah satu alternative teknologi radar cuaca yang murah dan handal, yaitu dengan menganalisis kemampuan radar navigasi laut yang belum menggunakan teknik Doppler dalam pendeteksian targetnya dan harganya jauh lebih murah dibandingkan radar cuaca Doppler untuk pemantauan intensitas hujan. Radar yang digunakan dalam penelitian ini

(19)

6

adalah milik pusat sains dan teknologi atmosfer LAPAN. Radar ini merupakan radar yang di pakai kapal laut untuk mendeteksi kapal lain dan daratan yang ada disekitarnya. Dengan bantuan radar ini, seorang navigator kapal akan mendapatkan rute yang aman dan cepat bagi kapalnya, meskipun di malam hari, cuaca yang berkabut gelap, atau di pelabuhan yang padat kapalnya. Spesifikasi radar ini ditunjukkan dalam table (Furuno, 2013) berikut ini :

Tabel 2.1 Spesifikasi Radar Furuno 1932 Mark-2

Parameter Spesifikasi

Frekuensi X-Band (94 10±30 MHz)

Power Output 4 kW

Jarak Maksimum 60 km

Kecepatan rotasi antenna 24 rpm

Jenis antenna 3.5 ft centre-fed waveguide slotted array

Lebar berkas sinyal Vertikal: 27º, Horisontal: 2.4º Lebar pulsa sinyal 0.8µs/2100Hz, 0.3µs/600Hz

Jenis polarisasi Horisontal

Frekuensi Intermediate 60MHz. Bandwidth 25 MHz

(0.08/0.3µs), 3 MHz (0.8 µs)

Teknik Doppler Tidak ada

B. LandasanTeori

1. Pengertian Menggunakan

Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia menggunakan adalah memakai (alat, perkakas).

(20)

7

2. Alat Navigasi Radar Diatas Kapal

Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang kompas, peta penggunaannya haruslah dimiliki dan dipahami.

Sebelum kompas ditemukan, navigasi dilakukan dengan melihat posisi benda- benda langit seperti matahari dan bintang-bintang dilangit, yang tentunya bermasalah kalau langit sedang mendung. Kapal-kapal sekarang sudah canggih baik dari sistem elektronik yang terus bermunculan sehingga mempermudahkan kita dalam menentukan posisi kapal. tapi alat alat tradisional yang di ajarkan Bpk. ML Palumian jangan di lupakan karena suatu saat pasti kita harus mempergunakannya. Banyak buku-buku yang terbit oleh Captain captain senior kita yang mengajarkan cara melayari kapal dengan baik salah satunya adalah perangakat navigasi, semua pelaut harus mengenal dan dapat menggunakannya semaksimal mungkil agar tercapai keselamatan dalam rute pelayarannya.

a. Pengertian Radar

Radar merupakan sebuah peralatan yang digunakan untuk memancarkan sinyal elektromagnetik dan menerima sinyal echo dari objek/target pada lingkup cakupannya. Keberadaan target dideteksi dari sinyal echo atau dari jawaban transponder. Informasi tambahan tentang target didapatkan dari Radar termasuk salah satu diantaranya:

1) Jarak, dengan selisih waktu antara sinyal saat ditransmisikan dan diterima.

(21)

8

2) Arah (azimuth), dengan menggunakan pola antena direktif.

3) Laju perubahan jarak, dengan perhitungan pergeseran Doppler (Doppler Shift).

4) Deskripsi/klasifikasi target, dengan menganalisis sinyal echo dan variasinya dengan waktu.

Istilah Radar merupakan akronim dari Radio Detection and Ranging. Beberapa radar juga dapat beroperasi pada mode pasif, dimana transmitter dimatikan dan informasi tentang target didapatkan dengan menerima radiasi yang keluar dari target itu sendiri atau terpantul oleh target dari sumber-sumber eksternal. Radar juga dikenal sebagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk metode dan peralatan untuk melakukan operasi dasar terhadap target (Barton, 2011).

Sesuai dengan perkembanggan teknolopgi maritim, dan dirasa begitu pentingnya Radar sebagai alat bantu navigasi, beberapa kali IMO (International Maritime Organization) membuat resolusi tentang penggunaan Radar di kapal. Mulai dari instalasi radar, jenis radar, minimal jumlah radar yang harus ada di kapal (SOLAS 1974 BAB V – Safety of Navigation – Regulation 12 paragraph (g) dan (h).

b. Jenis Radar yang di Gunakan di Kapal 1. Radar X –Band atau Radar 3 cm

Radar 3 cm adalah radar yang berkerja dengan menggunakan panjang gelombang sekitar 3 cm dengan frekuensi kerja antara 9,2 – 9,7 GHz.

(22)

9

2. Radar S –Band atau Radar 10 cm

Radar 10 cm adalah radar yang berkerja dengan munggunakan panjang gelombang sekitar 10 cm dengan frekuensi kerja antara 1.5 – 5,2 GHz.

c. Fungsi Radar

Menurut Hadi Supriyono, Capt, (2001 : 14) fungsi radar adalah suatu alat pembantu navigasi yang gunanya :

1) Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Dalam menen tukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak dan menggunakan jarak dengan jarak.

2) Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan sempit.

Pada posisi Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk membantu para nakhoda atau pandu dalam melayarkan kapalnya keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur pelayaran sempit.

3) Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan. Dengan melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

4) Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal. Dengan melihat pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

d. Prinsip Kerja Radar

Prinsip Kerja Radar Navigasi Elektronik, Pembahasan tentang Radar ini, kita bisa membacanya dengan mengunjungi tautan tersebut. Seperti

(23)

10

telah diketahui radar menggunakan prinsip pancaran gelombang radio dalam bentuk ‘microwave band’. Pulsa yang dihasilkan oleh unit pemancar (transmitter unit) dikirim ke antena melalui swich pemilih pancar/terima elektronik (T/R electronic switch).

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Radar

Sumber : https://esemkasajnb.files.wordpress.com/2015/04/diaram- sederhana- sistem-radar.jpg

Prinsip Cara Kerja Radar Sebagai Navigasi Elektronik yaitu Pada saat pengiriman sinyal antena akan berputar 10 hingga 30 kali/menit dengan memancarkan denyutan/pulsa 500 hingga 3000 kali/detik. Ketika pemancaran, pulsa ini akan dipantulkan kembali apabila mengenai sasaran dalam bentuk gema radio (radio echo). Pulsa yang dipantulkan ini akan diterima kembali oleh antena dan dikirim ke unit penerima (receiver) melalui switch pemilih pancar/terima. Pulsa ini akan di kuatkan dan akan dideteksi dalam bentuk sinyal radio yang seterusnya dibesarkan lagi kekuatannya pada indikator.

(24)

11

Gambar 2.2 Menentukan Posisi dengan Radar Pada Kapal Sumber:

http://4.bp.blogspot.com/3R8JjuK7vhU/UQ1Up3qOKyI/AAAAAAAAAJk /YKWmOcvmbM/s1600/Radar+ARPA.jpg

Setiap kali gelombang elektrik dipancarkan, bintik-bintik putih akan terbentang dari pusat skrin/skop radar dengan kecepatan konstan dan akan membuat garis sapuan. Garis sapuan ini akan bergerak disekelilingi pusat skop dan berputar searah jarum jam dimana putarannya selaras dengan putaran antenna.

Apabila sinyal video digunakan dalam indicator, bintik putih diatas garis sapuan ini akan diubah kedalam bentuk gambar/bayang-bayang.

Posisi gambar ini akan sejalan dengan arah gelombang elektrik yang dipancarkan serta jarak posisi gambar ini dengan pusat skop radar adalah berdasarkan jarak kapal dengan sasaran di suatu tempat. Dengan demikian posisi penerima sinyal kapal senantiasa berada di pusat skop pada tabung

(25)

12

sinar katoda dan dikelilingi oleh objek/sasaran. Dengan demikian pronsip cara kerja radar.

e. Cara Menggunakan Radar

Radar digunakan pada saat kapal bernavigasi, terutama pada saat kapal mendekati pelabuhan atau mendekati bahaya navigasi lainnya untuk menghindari tubrukan dengan kapal lain atau benda lainnya seperti pulau, karang.

Prosedur menghidupkan radar

1. Tempatkan/pindahkan tombol tenaga (power switch) dari kedudukan off kekedudukan stand by.

2. Tunggu sampai lebih dari 3 menit sampai lampu penunjuk ready menyala, lalu tempatkan tombol tenaga dari stand by ke penunjukan on.

3. Tempatkan switch jangkauan (range) di penunjukan 48 mil atau 120 mil.

4. Atur tombol Tuning, dengan memutar searah jarum jam atau berlawanan dengan putaran jarum jam (ke kanan atau ke kiri), maka target akan tampak lebih terang pada monitor,

5. Tempatkan switch range pada penunjukan jangkauan yang dikehendaki.

6. Atur tombol pengatur pengatur gain sehingga target tampak jelas. Bila perlu, atur tombol pengatur untuk anti clutter sea dan anti clutter rain.

(26)

13

7. Atur tombol switch pengatur lainnya yang sesuai dengan keperluan, ukur jarak dan baringan dari target untuk memperoleh informasi dalam pencegahan tubrukan.

f. Bagian Radar dan Tombol Kegunaan Radar

1. Pada dasarnya, Radar terdiri atas beberapa bagian besar, yaitu:

a) Transmitter, terdapat oscillator digunakan untuk membangkitkan signal yang akan di pancarkan, modulator sebagai pencampur (memodulasi signal elektromagnetik menjadi pulsa) dan amplifier sebagai penguat signal.

b) Receiver, terdapat amplifier yang berfungsi sebagai penguat gema pulsa dan demodulator yang berfungsi sebagai pemisah dan pengubah pulsa menjadi signal elektromagnetik sehingga mampu diterjemahkan oleh display unit sebagai suatu gambaran obyek.

c) Display, digunakan untuk menampilkan hasil deteksi.

(27)

14

Gambar 2.3 : Radar pada kapal taruna

Fungsi – fungsi tombol radar adalah sebagai berikut:

1) Main on – off switch yaitu digunakan pada saat pertama kali akan menghidupkan radar dengan menunggu 2 sampai 3 menit, dengan begitu modulator akan bekerja dan sering diikuti oleh nyala dan bunyi.

2) Scanner on – off yaitu digunakan untuk menggerakkan antenna scanner on, selama masih warming up scanner belum on.

3) Standby atau transmit switch. Tombol stand by digunakan selama menunggu high tension atau setelah selesai memakai radar, guna untuk diistirahatkan sementara. Cara ini sangat baik dan memungkinkan pada cuaca baik, tetapi jika cuaca buruk atau kapal berlayar menyusuri sungai dan pantai maka posisi tombol tetap pada transmit, agar dapat mendeteksi situasi keliling.

(28)

15

4) Brilliance atau video control yaitu untuk mengatur gambar agar lebih lebih jelas, apabila terlalu terang justru mengaburkan gambar.

5) Centering (horizontal and vertical shift) control yaitu untuk menggerakan pusat gambar secara vertical atau horizontal sehingga berada tepat di pusat lingkaran radar, jika fokus tidak tepat di pusat radar maka arah baringan maupun arah target tidak teliti lagi.

6) Gain yaitu digunakan untuk mengatur dan memperjelas identifikasi beberapa target serta mengurangi kebisingan.

7) Sensitive Time Control (STC). Pantulan echo dari ujung atau puncak ombak di laut membuat radar terlalu terang, anti sea clutter berguna untuk membersihkan gangguan sekitar 4-5 mil. Pemakaian anti sea clutter yang terlalu besar akan membuat target kecil disekitar kapal ikut hilang dari layar radar.

8) Rain switch yaitu dipakai untuk mengatasi gangguan hujan pada layar radar.

9) Range selector switch yaitu digunakan untuk merubah ukuran range, hal ini tidak boleh dilakukan secara perlahan-lahan tetapi harus spontan agar tidak merusak hubungan arus listrik.

10) Switch for fixed range yaitu digunakan untuk mengatur jarak target, digunakan 6 cincin yang jaraknya masing - masing sama dan tergantung dari pengaturan range, misalnya 12 mil maka setiap riing adalah 2 mil.

(29)

16

11) Variable range marker (VRM) switch yaitu digunakan untuk mengukur jarak suatu target secara lebih teliti, hasil pengukuran jarak dapat dibaca indicator secara digital maupun analog.

12) Electronic bearing marker (EBL) switch yaitu digunakan untuk membaring suatu target dan dapat dipakai untuk menarik garis batas.

3. Bernavigasi

Bernavigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan melayarkan kapal dari suatu tempat ketempat lain. Pengetahuan tentang alat-alat navigasi sangat penting untuk membantu seorang pelaut dalam melayarkan kapalnya. Seiring dengan perkembangan zaman, modernisasi peralatan navigasi sangat membantu akurasi penentuan posisi kapal di permukaan bumi, sehingga dapat menjamin terciptanya aspek-aspek ekonomis.

Sistem navigasi di laut mencakup beberapakegiatan pokok, antara lain:

a. Menentukan tempat kedudukan posisi, dimana kapal berada di permukaan bumi.

b. Mempelajari serta menentukan rute-rute jalan yang harus ditempuh agar kapal dengan aman, cepat, selamat, dan efisien sampai ke tujuan.

c. Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui sehingga jauh jaraknya dapat ditentukan.

d. Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh diketahui.

(30)

17

C. Kerangka Penelitian

Gambar 2.3 Kerangka Penelitian

D.

E.

F.

Upaya memanfaatkan radar agar mengerti bagaimana posisi kapal lain pada saat melalui

alur pelayaran sempit

Kurangnya pemahaman perwira dek saat menggunakan radar Mengoptimalisasi perwira dek

agar mampu dan mengerti akan kegunaan radar

Kurangnya pengetahuan akan kegunaan radar

Mempelajari kegunaan radar baik teori maupun praktek

Kurang efisiennya penggunaan radar di laut saat

melakukan pelayaran Mengetahui pentingnya

penggunaan radar agar tidak terjadi bahaya tubrukan di

laut

Optimalisasi Alat Navigasi Radar di atas kapal saat bernavigasi

(31)

18 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada karya tulis ilmiah ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

(Molleong, 2002:09).

Terdapat beberapa faktor pertimbangan dalam menggunakan deskriptif kualitatif yaitu (Molleong, 2002:33):

1. Metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti

2. Metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Menurut Arikunto (2006:13) dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting atau tempat penelitian. Lokasi penelitiannya adalah di salah satu kapal niaga dimana penulis nanti akan melaksanakan praktek kerja laut (PRALA) selama 1 tahun.

(32)

19

C. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh (Arikunto, 2006 : 123). Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan penulis teliti. Perlunya sumber data yang akan memeberikan informasi diantaranya yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau pertama melalui narasumber yang tepat dan yang penulis jadikan responden dalam penelitian. Peneliti mendapatkan data primer ini melalui wawancara langsung ke responden bagaimana peran alat navigasi radar dalam keselamatan pelayaran.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga peneliti tinggal mencari dan mengumpulkan informasi-informasi yang sudah tersedia. Data ini di peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia. Data yang peneliti peroleh berupa data-data yang nyata sesuai dilokasi, karena di kapal sudah tersedia data-data yang ada, seperti contohnya data tentang alat navigasi Radar yang berfungsi untuk mengetahui keadaan berbahaya di sekitar laut, data tersebut digunakan untuk mendukung tentang analisis saya dan bagaimana kapal mampu melakukan olah gerak pada saat alat navigasi radar mengalami kerusakan sehingga mengancam keselamatan pelayaran.

(33)

20

D. Pemilihan Informan

Pemilihan informan berdasarkan pengalaman layar dari crew kapal yang melakukan pengamatan terhadap atau dalam hal ini berhubungan langsung dengan Perwira Dek.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan dua teknik pengumpulan data yakni:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

(Molleong, 2009:186) Teknik ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awak kapal dalam menggunakan alat navigasi radar saat berlayar di alur pelayaran sempit.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang berbentuk tulisan seperti catatan-catatan kecil yang berupa informasi dari hasil wawancara sedangkan dokumen yang berbentuk gambar seperti foto.

(Sugiyono, 2009:329). Dokumen yang berbentuk karya misalnya gambar tentang kejadian yang berhubungan dengan alat navigasi radar.

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian ini.

(34)

21

3. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. (Joko, 1997:63). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prosedur dalam penggunaan navigasi radar saat kapal bernavigasi baik di pelayaran sempit seperti alur pelabuhan, alur selat, maupun alur pelayaran bebas atau laut lepas.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, proses selanjutnya adalah menyederhanakan data yang diperoleh kedalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami dan di interpretasikan, yang pada hakekatnya merupakan upaya untuk mencari jawaban atas permasalahan yang ada.

Sesuai dengan metode penelitian deskriptif, maka data akan diuraikan sedetail mungkin dengan uraian – uraian kualitatif. Artinya dari data yang diperoleh dilakukan pemaparan serta interpretasi secara mendalam.

Selanjutnya data yang ada dianalisis serinci mungkin dengan cara mengabstraksikan secara teliti setiap informasi yang diperoleh selama dilapangan, sehingga dapat diperoleh kesimpulan.

Dalam penulisan ini penulis menggunakan 3 macam metode analisa data : 1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan- catatan tertulis dilapangan. Reduksi data

(35)

22

merupakan suatu bentuk analisis menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengkoordianasikan data dengan cara sedemikan rupa sehingga akhirnya dapat ditarik kesimpulan dan diverifikasikan.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun secara terpadu dan mudah untuk dapat dipahami yang memberikan kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan dan kemungkinan adanya pengambilan suatu tindakan.

3. Menarik Simpulan atau Verifikasi

Menarik simpulan merupakan kemampuan seorang peneliti dalam menyimpulkan berbagai temuan data yang diperoleh selama penelitian berlangsung.

Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, dimana data – data yang diperoleh selama penelitian berlangsung disusun secara sistematis dan teratur, kemudian penulis akan membuat analisis agar diperoleh kejelasan tentang masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Alasan penulis membuat analisis kualitatif adalah supaya dalam penelitian ini diperoleh pengertian dan pemahaman tentang masalah agar dapat menjelaskan suatu kebenaran.

Dari data – data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penulis menganalisis data tersebut sehingga dapat diperoleh mengenai pembahasan masalah – masalah yang didapat,

(36)

23

kemudian dari pembahasan masalah tersebut dapat diambil kesimpulannya dan penulis dapat memberikan saran – saran yang diperlukan.

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Penelitian Kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel.

Diakses pada tanggal 08 Mei 2017

Awaludin, A. (2 Juni 2013). Analisis Pemantauan Radar Navigasi Laut Furuno 1932 Untuk Pemantauan Intensitas Hujan.

http://jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_sains/article/view/1871 Diakses pada tanggal 15 April 2017

kbbi.web.id/guna Diakses pada tanggal 15 April 2017 kbbi.web.id/sempit Diakses pada tanggal 08 Mei 2017

Maritime World. (Juni 2014). Prinsip Cara Kerja Radar Sebagai Navigasi Elektronik.

http://www.maritimeworld.web.id/2014/07/prinsip-cara-kerja-radar-sebagai- alat-navigasi-elektronik.html. Diakses pada tanggal 02 Mei 2017

Molleong. (2002). Metode Penelitian. Diakses pada tanggal 08 Mei 2017

Razianto Mada, K. (17 Desember 2015). Tabrakan Kapal di Perairan Batam, Enam Awak Kapal Belum Ditemukan. Diakses pada Tanggal 15 juli 2017

Supriyono, H. & Martopo, A (Januari 2015). Cara Menggunakan Radar dan Fungsi Tombol Radar.

http://www.maritimeworld.web.id/2015/01/cara-menggunakan-adar-dan- fungsi-tombol-radar.html. Diakses pada tanggal 03 Mei 2017

Tim Penyusun POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA. (2015). Peralatan Navigasi. Diakses pada tanggal 14 Juli 2017

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Radar. Diakses pada tanggal 15 April 2017

Gambar

Tabel 2.1 Spesifikasi Radar Furuno 1932 Mark-2
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Radar
Gambar 2.2 Menentukan Posisi dengan Radar Pada Kapal  Sumber:
Gambar 2.3 : Radar pada kapal taruna
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan RADAR Plotting Sheet sangat membantu pada saat bertugas jaga, dengan menggunakan RADAR Plotting Sheet perwira jaga dapat mengetahui kapan akan bertemu dengan kapal atau sosok