PENULISAN KARYA PENULISAN KARYA
ILMIAH
ILMIAH
JENIS KARYA TULIS ILMIAH JENIS KARYA TULIS ILMIAH Dapat dilihat dari,
Dapat dilihat dari,
a. Laporan teknik (hasila. Laporan teknik (hasil
survei/eksperimen/partisipasi) survei/eksperimen/partisipasi) 1. Laporan
1. Laporan
b. Laporan penelitian (hasil b. Laporan penelitian (hasil
pengkajian literatur danpengkajian literatur dan
pendekatan empiris) pendekatan empiris)
2. Buku daras (text books) buku untuk2. Buku daras (text books) buku untuk
dipelajari dipelajari
isinya kumpulan teori suatu isinya kumpulan teori suatu
ilmuilmu
A. Status
A. Status
(siapa yang menulis?) (siapa yang menulis?) Tujuan Subjektif
Tujuan Subjektif
3. kertas kerja3. kertas kerja 4. makalah 4. makalah
5. Skripsi 5. Skripsi 6. Tesis 6. Tesis 7. Disertasi7. Disertasi
B. Tujuan Objektif (isinya apa?)/ Tujuan B. Tujuan Objektif (isinya apa?)/ Tujuan praktis praktis
1. Menjelaskan masalah 1. Menjelaskan masalah
2. Memberikan penilaian/komentar 2. Memberikan penilaian/komentar 3. memberikan saran
3. memberikan saran
4. memberikan sanggahan 4. memberikan sanggahan
5. sebagai pembuktian hipotesis 5. sebagai pembuktian hipotesis 6. untuk mengajukan rancangan 6. untuk mengajukan rancangan CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH 1. Mendalam/Tuntas,
1. Mendalam/Tuntas, artinya
artinya
segi-segi masalah dikupas secara mendalamsegi-segi masalah dikupas secara mendalam
masalah dibahas sampai ke akar-akarnya;masalah dibahas sampai ke akar-akarnya;
Membicarakan topik secara mendetil.Membicarakan topik secara mendetil.
Bagaimana agar dapat dibahas dengan tuntas?
Bagaimana agar dapat dibahas dengan tuntas?
jangan memilih masalah/topik yang terlalu luasjangan memilih masalah/topik yang terlalu luas
cukupkah buku-buku yang mendukungnya?cukupkah buku-buku yang mendukungnya?
Mengambil sampel yang proposionalMengambil sampel yang proposional
Melengkapi data literatur sebagai sumber rujukanMelengkapi data literatur sebagai sumber rujukan 2. Objektif
2. Objektif
segala keterangan yang dikemukakan apa adanya sesuai segala keterangan yang dikemukakan apa adanya sesuai dengan data dan fakta yang diperoleh;
dengan data dan fakta yang diperoleh;
masalah diungkap apa adanya tidak dibuat-buat atau masalah diungkap apa adanya tidak dibuat-buat atau direkayasa.
direkayasa.
Keobjektifan karya ilmiah dapat dicapai dengan Keobjektifan karya ilmiah dapat dicapai dengan
data literatur dan data lapangan yang memadai (datanya harus data literatur dan data lapangan yang memadai (datanya harus representatif)
representatif)
Tidak memanipulasi dataTidak memanipulasi data 3. Sistematis
3. Sistematis
uraian disusun menurut pola tertentu sehingga jelas urutan dan uraian disusun menurut pola tertentu sehingga jelas urutan dan kaitan antara unsur-unsur tulisan (berkesinambungan, berurutan, kaitan antara unsur-unsur tulisan (berkesinambungan, berurutan, berkaitan)
berkaitan)
4. Cermat 4. Cermat
berupaya menghindari kesalahan/kekeliruan berupaya menghindari kesalahan/kekeliruan 5. Lugas
5. Lugas
artinya pembicaraan langsung pada persoalan yang dikaji artinya pembicaraan langsung pada persoalan yang dikaji tanpa basa-basi.
tanpa basa-basi.
6. Tidak emosional,
6. Tidak emosional, artinya tanpa melibatkan perasaan artinya tanpa melibatkan perasaan 7. Berlaku umum
7. Berlaku umum (kesimpulan berlaku bagi semua populasi (kesimpulan berlaku bagi semua populasi kajian) ---
kajian) --- kebenarannya dapat diuji kebenarannya dapat diuji
8. Logis8. Logis, maksudnya segala keterangan yang disajikan memiliki , maksudnya segala keterangan yang disajikan memiliki dasar dan alasan yang masuk akal
dasar dan alasan yang masuk akal
9. bernas9. bernas, artinya meskipun uraian itu singkat, isinya padat., artinya meskipun uraian itu singkat, isinya padat.
10. 10. JelasJelas, keterangan yang dikemukakan dapat mengungkap , keterangan yang dikemukakan dapat mengungkap
makna secara jernih sehingga mudah dipahami pembacamakna secara jernih sehingga mudah dipahami pembaca
11. 11. TerbukaTerbuka, tidak menutup kemungkinan , tidak menutup kemungkinan
adanya pendapat baruadanya pendapat baru
12. Menggunakan bahasa baku, tepat, 12. Menggunakan bahasa baku, tepat,
ringkas, dan jelasringkas, dan jelas
Contoh bahasa dalam karya ilmiah Contoh bahasa dalam karya ilmiah
Pohon itu ditanam sedalam ½ meter Pohon itu ditanam sedalam ½ meter kuantitatif
kuantitatif
berat maksimal yang diperbolehkan 5 ton berat maksimal yang diperbolehkan 5 ton kuantitatif
kuantitatif
tiang yang harus disediakan sangat tiang yang harus disediakan sangat banyak
banyak
volume pekerjaan per jam sangat padatvolume pekerjaan per jam sangat padat
mahasiswa itu sangat pandai mahasiswa itu sangat pandai baku/tidak kuantitatif
baku/tidak kuantitatif
Cara penyajian/pemaparan KTI Cara penyajian/pemaparan KTI Naratif
Naratif bentuknya narasibentuknya narasi hasilnya kisahanhasilnya kisahan Deskriptif
Deskriptif bentuknya deskripsibentuknya deskripsi hasilnya uraian
hasilnya uraian Eksposisi
Eksposisi bentuknya eksposisi bentuknya eksposisi hasilnya paparanhasilnya paparan Argumentasi
Argumentasi bentuknya argumentasibentuknya argumentasi hasilnya bahasan
hasilnya bahasan
FUNGSI DAN PERAN KTI FUNGSI DAN PERAN KTI
sebagai dokumen ilmusebagai dokumen ilmu
sebagai alat komunikasi antarpenemu ilmu sebagai alat komunikasi antarpenemu ilmu pengetahuan dan pemakai ilmu pengetahuan pengetahuan dan pemakai ilmu pengetahuan
Langkah-langkah penelitian:
Langkah-langkah penelitian:
1. Menentukan
1. Menentukan topiktopik yang jelas batas yang jelas batas
bidangnya, tempatnya, dan waktunya.bidangnya, tempatnya, dan waktunya.
2. Menentukan
2. Menentukan tujuan/tema.tujuan/tema.
3. Membuat kerangka.
3. Membuat kerangka.
4. Mengumpulkan data.
4. Mengumpulkan data.
5. Mengolah dan menyusun data/kompilasi 5. Mengolah dan menyusun data/kompilasi
data.
data.
6. Menulis laporan.
6. Menulis laporan.
Judul
Judul biasanya berupa biasanya berupa frasafrasa yang yang
mengungkapkan tema. mengungkapkan tema.
Judul tidak lazim berupa kalimat.
Judul tidak lazim berupa kalimat.
Beberapa kriteria dalam memilih masalah Beberapa kriteria dalam memilih masalah
pentingkah masalah itu dikemukakan (dibahas)?pentingkah masalah itu dikemukakan (dibahas)?
Menarikkah masalah (untuk dibahas) itu bagi Menarikkah masalah (untuk dibahas) itu bagi kita?
kita?
Cukupkah pengetahuan, kemampuan, dan sarana Cukupkah pengetahuan, kemampuan, dan sarana yang diperlukan
yang diperlukan
Mungkinkah/mudahkah kita memperoleh data Mungkinkah/mudahkah kita memperoleh data (karena datanya harus akurat)
(karena datanya harus akurat)
Masalahnya terlalu luas (ada keterbatasan Masalahnya terlalu luas (ada keterbatasan waktu)/terlalu sempit (bahasannya dangkal) waktu)/terlalu sempit (bahasannya dangkal) Topik
Topik = sesuatu yang menjadi pokok bahasan = sesuatu yang menjadi pokok bahasan
Pada saat pertama kali seseorang mulai menulis, Pada saat pertama kali seseorang mulai menulis, selalu dihadapkan pada persoalan apa yang akan selalu dihadapkan pada persoalan apa yang akan
ditulis?
ditulis?
Penulis harus membatasi subjek, agar tidak Penulis harus membatasi subjek, agar tidak hanyut dalam suatu persoalan dan menulis hanyut dalam suatu persoalan dan menulis
Topik
Topik (pokok pembicaraan) dapat diperoleh (pokok pembicaraan) dapat diperoleh dari lingkungan sekeliling kita, misalnya dari lingkungan sekeliling kita, misalnya
pengalaman-pengalaman masa lampau, pengalaman-pengalaman masa lampau,
pengalaman masa kini, pengalaman masa kini,
alam sekitar, alam sekitar,
persoalan-persoalan kemasyarakatan, persoalan-persoalan kemasyarakatan,
kebudayaan, kebudayaan,
ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan,
ekonomiekonomi
Semua pokok persoalan tadi dapat Semua pokok persoalan tadi dapat
dijadikan topik dengan mempergunakan dijadikan topik dengan mempergunakan
salah satu bentuk tulisan (narasi, salah satu bentuk tulisan (narasi,
deskriptif, eksposisi, atau argumentasi).
deskriptif, eksposisi, atau argumentasi).
NarasiNarasi, mengisahkan suatu peristiwa atau , mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis (biografi,
kejadian secara kronologis (biografi, roman, novel, sejarah)
roman, novel, sejarah)
DeskkripsiDeskkripsi, menggambarkan sesuatu hal , menggambarkan sesuatu hal yang sesuai dengan keadaan yang
yang sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya (keadaan kota Jakarta, tentang sebenarnya (keadaan kota Jakarta, tentang
gedung-gedung bersejarah, tentang gedung-gedung bersejarah, tentang
kehidupan di pelabuhan) kehidupan di pelabuhan) berkaitan dengan pelukisan kesan berkaitan dengan pelukisan kesan pancaindra terhadap sebuah objek.
pancaindra terhadap sebuah objek.
Eksposisi Eksposisi (bertujuan memberi penjelasan (bertujuan memberi penjelasan atau informasi) tema akan diuraikan dalam atau informasi) tema akan diuraikan dalam
sebuah proses,
sebuah proses, bagaimana beternak sapi, bagaimana beternak sapi, bagaimana membuat perahu.
bagaimana membuat perahu.
Melukiskan sesuatu yang belum diketahui Melukiskan sesuatu yang belum diketahui oleh pembaca, misalnya
oleh pembaca, misalnya bagaimana bagaimana
membuat baja, bagaimana mengadakan membuat baja, bagaimana mengadakan
reboisasi akibat kebakaran hutan.
reboisasi akibat kebakaran hutan.
Menerangkan tentang proses kerja Menerangkan tentang proses kerja sesuatu barang,
sesuatu barang, bagaimana operasi mesin bagaimana operasi mesin pintal, bagaimana sebuah kapal
pintal, bagaimana sebuah kapal
menyelam atau timbul, bagaimana kerja menyelam atau timbul, bagaimana kerja
mesin jahit mesin jahit..
Argumentasi Argumentasi termasuk dalam termasuk dalam
eksposisi, hanya sifatnya jauh lebih eksposisi, hanya sifatnya jauh lebih
sulit, diajukan bukti-bukti termasuk sulit, diajukan bukti-bukti termasuk
analisis yang menyangkut analisis yang menyangkut
pemecahan suatu pokok persoalan pemecahan suatu pokok persoalan
atas bagian-bagiannya, atas bagian-bagiannya,
penggabungan masalah-masalah penggabungan masalah-masalah
yang terpisah menjadi suatu yang terpisah menjadi suatu
klasifikasi yang lebih luas.
klasifikasi yang lebih luas.
Misalnya Misalnya Apa ciri-ciri pendidikan kita Apa ciri-ciri pendidikan kita dewasa ini? Perlukah seorang
dewasa ini? Perlukah seorang mahasiswa bekerja di samping mahasiswa bekerja di samping
belajar?
belajar?
Hal-hal yang patut dipertimbangkan oleh penulis Hal-hal yang patut dipertimbangkan oleh penulis Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita,
Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik pengalaman maupun pengetahuan --
baik pengalaman maupun pengetahuan -- bila jauh dari bila jauh dari lingkungan dan pengetahuan penulis, akan menemui lingkungan dan pengetahuan penulis, akan menemui kesulitan saat menggarapnya.
kesulitan saat menggarapnya.
1. harus menarik perhatian penulis 1. harus menarik perhatian penulis
akan memungkinkan penulis untuk berusaha mencari akan memungkinkan penulis untuk berusaha mencari data-data yang dapat memecahkan masalah-masalah yang data-data yang dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Bila topik yang dipilih tidak menarik akan
dihadapi. Bila topik yang dipilih tidak menarik akan
menimbulkan kekesalan bila ada hambatan-hambatan, menimbulkan kekesalan bila ada hambatan-hambatan, penulis tidak akan berusaha sekuat tenaga untuk
penulis tidak akan berusaha sekuat tenaga untuk
menemukan data dan fakta untuk memecahkan masalah.
menemukan data dan fakta untuk memecahkan masalah.
2. harus diketahui oleh penulis 2. harus diketahui oleh penulis
sedikitnya prinsup-prinsip ilmiahnya harus diketahui, sedikitnya prinsup-prinsip ilmiahnya harus diketahui, sehingga penulis berusaha mencari data-data melalui sehingga penulis berusaha mencari data-data melalui penelitian, observasi, wawancara. Hal itu menyebabkan penelitian, observasi, wawancara. Hal itu menyebabkan pengetahuannya mengenai masalah tersebut bertambah pengetahuannya mengenai masalah tersebut bertambah dalam. Pengetahuan teknis ilmiah, teori-teori ilmiah yang dalam. Pengetahuan teknis ilmiah, teori-teori ilmiah yang diketahui dijadikan latar belakang masalah.
diketahui dijadikan latar belakang masalah.
3. jangan terlalu baru 3. jangan terlalu baru
Untuk penulis pemula (mahasiswa) Untuk penulis pemula (mahasiswa) penulisan dilandaskan pada data-data penulisan dilandaskan pada data-data
yang dikumpulkan melalui penelitian yang dikumpulkan melalui penelitian
kepustakaan. Suatu topik yang baru tidak kepustakaan. Suatu topik yang baru tidak
akan dijumpai dalam bahan-bahan akan dijumpai dalam bahan-bahan
kepustakaan, paing dalam web, berita di kepustakaan, paing dalam web, berita di
surat kabar.
surat kabar.
4. terlalu teknis 4. terlalu teknis
5. terlalu kontroversial 5. terlalu kontroversial
akan menimbulkan kesulitan untuk akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak objektif, misalnya mengikuti bertindak objektif, misalnya mengikuti
pendapat dosennya atau orang yang pendapat dosennya atau orang yang
seidiologi.
seidiologi.
6. Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi 6. Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi (lingkup yang sempit atau terbatas). (lingkup yang sempit atau terbatas).
Hindari pokok masalah yang menyeret penulisHindari pokok masalah yang menyeret penulis pada pengumpulan informasi yang beranekapada pengumpulan informasi yang beraneka ragam.ragam.
maksudnya maksudnya
Agar menarik bagi pembacaAgar menarik bagi pembaca
datanya objektifdatanya objektif
representatifrepresentatif
penyajiannya mendalampenyajiannya mendalam
membantu pengarang/penulis, bahwa pokok membantu pengarang/penulis, bahwa pokok yang akan dibahas itu benar-benar diketahui yang akan dibahas itu benar-benar diketahui
memungkinkan penulis untuk mengadakan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai
penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya.
masalahnya.
Contoh topik yang terlalu luas Contoh topik yang terlalu luas
* aktivitas para mhsw/pemuda
* aktivitas para mhsw/pemuda
* Peranan hukum
* Peranan hukum
* ekonomi global
* ekonomi global
* kemajuan iptek
* kemajuan iptek
* peradilan agama
* peradilan agama
* industri batik di Indonesia
* industri batik di Indonesia
* krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia
* krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia
7. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta 7. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta
yang objektif.
yang objektif.
8. memiliki sumber acuan, bahan 8. memiliki sumber acuan, bahan
kepustakaan yang akan memberi kepustakaan yang akan memberi
informasi tentang pokok masalah yang informasi tentang pokok masalah yang
akan ditulis.
akan ditulis.
Cara untuk mempersempit atau Cara untuk mempersempit atau
membatasi topik adalah membatasi topik adalah
menurut tempatmenurut tempat
menurut waktu/periode/zamanmenurut waktu/periode/zaman
menurut hubungan sebab-akibatmenurut hubungan sebab-akibat
menurut pembagian bidang kehidupan menurut pembagian bidang kehidupan manusia
manusia
menurut aspek khusus-umum/individual-menurut aspek khusus-umum/individual- kolektif
kolektif
menurut objek material dan objek formalmenurut objek material dan objek formal
Topik yang sudah mengkhusus itu dapat Topik yang sudah mengkhusus itu dapat diangkat menjadi
diangkat menjadi judul karanganjudul karangan..
4. Mengumpulkan Data 4. Mengumpulkan Data Macam-macam data
Macam-macam data Data primer
Data primer data yang diperoleh dari data yang diperoleh dari percobaan/observasi/wawancara/angket percobaan/observasi/wawancara/angket Data sekunder
Data sekunder data yang diperoleh melalui studi data yang diperoleh melalui studi pustaka, misalnya telaah
pustaka, misalnya telaah
dokumentasi instansi terkait, telaah dokumentasi instansi terkait, telaah pustaka
pustaka
Data kombinasi
Data kombinasi data primer dan data sekunderdata primer dan data sekunder
Untuk mendapatkan data yang akurat/objektif , melalui Untuk mendapatkan data yang akurat/objektif , melalui survei ---- wawancara/angket
survei ---- wawancara/angket
---- observasi (pengamatan adalah ---- observasi (pengamatan adalah melihat/memantau sesuatu dengan
melihat/memantau sesuatu dengan
mata )mata )
eksperimen (percobaan) eksperimen (percobaan)
partisipasi, misalnya kerja lapangan/praktik kerja partisipasi, misalnya kerja lapangan/praktik kerja
KAITAN DATA DAN METODE PENDEKATANKAITAN DATA DAN METODE PENDEKATAN
Metode ilmiah menggunakan dua pendekatanMetode ilmiah menggunakan dua pendekatan
a. Pendekatan rasional menggunakan pola pikir a. Pendekatan rasional menggunakan pola pikir deduktif
deduktif
data sekunder dengan cara mengemukakan data sekunder dengan cara mengemukakan keterangan-keterangan berdasarkan teori atau keterangan-keterangan berdasarkan teori atau
pendapat yang telah ditemukan sebelumnya pendapat yang telah ditemukan sebelumnya
(rujukan) pengkajian suatu masalah berdasarkan (rujukan) pengkajian suatu masalah berdasarkan
literatur,melalui proses penalaran.
literatur,melalui proses penalaran.
Contoh
Contoh Kerangka PenelitianKerangka Penelitian 1. 1. J u d u lJ u d u l
a. Penanggulangan Dampak Limbah Industri Tekstil di Bandung a. Penanggulangan Dampak Limbah Industri Tekstil di Bandung
Selatan.
Selatan.
2. Latar Belakang dan Tujuan2. Latar Belakang dan Tujuan
Limbah industri tekstil di Bdg selatan telah nyata menimbulkan Limbah industri tekstil di Bdg selatan telah nyata menimbulkan kerusakan lingkungan. Bila tidak segera diatasi akan menimbul- kerusakan lingkungan. Bila tidak segera diatasi akan menimbul-
kan kerusakan lingkungan yang lebih parah, bahkan mem- kan kerusakan lingkungan yang lebih parah, bahkan mem-
bahayakan langsung bagi penduduk di sekitarnya. Mengingat bahayakan langsung bagi penduduk di sekitarnya. Mengingat pentingnya masalah di atas, maka perlu ditemukan cara yang pentingnya masalah di atas, maka perlu ditemukan cara yang
efektif dan efisien untuk menanggulangi dampak limbah tsb.
efektif dan efisien untuk menanggulangi dampak limbah tsb.
3. Pendekatan dan Lingkup Kajian3. Pendekatan dan Lingkup Kajian
Untuk tujuan di atas, dilakukan pendekatan dengan mengidenti- Untuk tujuan di atas, dilakukan pendekatan dengan mengidenti- fikasi aspek-aspek berikut:
fikasi aspek-aspek berikut:
(1) volume limbah (1) volume limbah
(2) karakteristik limbah (2) karakteristik limbah
(3) sistem pembuangan limbah (3) sistem pembuangan limbah
(4) keadaan geografi dan lingkungan pabrik-pabrik (4) keadaan geografi dan lingkungan pabrik-pabrik (4) upaya yang telah dilakukan
(4) upaya yang telah dilakukan
4. 4. Metode Pengumpulan DataMetode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data mengenai butir Untuk mendapatkan data mengenai butir 3.1 dilakukan wawancara dengan pihak 3.1 dilakukan wawancara dengan pihak
manajer pabrik. Data mengenai butir 3.2 manajer pabrik. Data mengenai butir 3.2
diperoleh dengan mangadakan tes di diperoleh dengan mangadakan tes di
laboratorium. Data mengenai butir 3.3 dan laboratorium. Data mengenai butir 3.3 dan
3.4 diperoleh dengan melakukan 3.4 diperoleh dengan melakukan
observasi. Data mengenai butir 3.5 observasi. Data mengenai butir 3.5
diperoleh melalui wawancara dengan diperoleh melalui wawancara dengan pihak manajer pabrik dan pemerintah pihak manajer pabrik dan pemerintah
setempat. Sebagai bahan perbandingan, setempat. Sebagai bahan perbandingan,
data mengenai butir 3.2 dan 3.3 dikutip data mengenai butir 3.2 dan 3.3 dikutip
juga dari berbagai literatur.
juga dari berbagai literatur.
BAGAN NASKAH KARYA TULIS ILMIAH BAGAN NASKAH KARYA TULIS ILMIAH
I. Bagian Pelengkap Awal I. Bagian Pelengkap Awal 1. Halaman Judul 1. Halaman Judul
2. Prakata 2. Prakata 3. Daftar Isi 3. Daftar Isi 4. Abstrak 4. Abstrak
5. Daftar Tabel 5. Daftar Tabel
6. Daftar Gambar 6. Daftar Gambar
7. Daftar Lampiran 7. Daftar Lampiran
II. Bagian Utama II. Bagian Utama
1. Bab Pendahuluan1. Bab Pendahuluan 2. Bab Kompilasi Data2. Bab Kompilasi Data 3. Bab Pembahasan3. Bab Pembahasan
4. Bab Kesimpulan dan Saran4. Bab Kesimpulan dan Saran III. Bagian Pelengkap Akhir
III. Bagian Pelengkap Akhir
1. Daftar Pustaka1. Daftar Pustaka
2. Lampiran2. Lampiran
3. Indeks3. Indeks
I. 4, 5, 6, 7 dan III. 2,3 tidak selalu ada.
I. 4, 5, 6, 7 dan III. 2,3 tidak selalu ada.
PENANGGULANGAN DAMPAK PENANGGULANGAN DAMPAK
LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL
DI BANDUNG SELATAN DI BANDUNG SELATAN
MAKALAH MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu Diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah tugas mata kuliah
Tata Tulis Karangan Ilmiah Tata Tulis Karangan Ilmiah Oleh Oleh
FARIZ BRIOPUTRA ISMAIL FARIZ BRIOPUTRA ISMAIL
NIM 13400065
NIM 13400065
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
Halaman
Halaman
PRAKATA………..
PRAKATA……….. iiii DAFTAR ISI………...
DAFTAR ISI………... iiiiii ABSTRAK ...……… ………...
ABSTRAK ...……… ………... iviv DAFTAR TABEL ……….
DAFTAR TABEL ………. vv DAFTAR GAMBAR ……….
DAFTAR GAMBAR ………. vivi BAB I PENDAHULUAN ………
BAB I PENDAHULUAN ……… 1 1
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 21.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 2
1.2 Pendekatan dan Lingkup Kajian1.2 Pendekatan dan Lingkup Kajian 4 4
1.3 Cara Memperoleh Data ………….…..1.3 Cara Memperoleh Data ………….….. 5 5 BAB II KOMPILASI DATA ………...
BAB II KOMPILASI DATA ………... 6 6 2.1 Volume Limbah ……….……... 2.1 Volume Limbah ……….……... 6 6 2.2 Karakteristik Limbah ……….... 2.2 Karakteristik Limbah ……….... 7 7 dst. dst.
BAB III PEMBAHASAN ………..
BAB III PEMBAHASAN ……….. 1212 3.1 ……….……….. 3.1 ……….……….. 1313
3.2 ………...3.2 ………... 1414
dst.dst.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………….
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………. 2525 DAFTAR PUSTAKA ………...
DAFTAR PUSTAKA ………... 2828 LAMPIRAN ………..
LAMPIRAN ……….. 3030
iii iii
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan
Alwi, Hasan, et. al. 1998. , et. al. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa IndonesiaTata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. .
Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka.Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka.
Atmadja, Soeria P. Arifin. ” Beberapa Aspek Yuridis Suatu Atmadja, Soeria P. Arifin. ” Beberapa Aspek Yuridis Suatu
Perjanjian” .Majalah Perjanjian” .Majalah Hukum dan PembangunanHukum dan Pembangunan. VII . VII
(September 1977).(September 1977).
Dirdjosisworo, Soedjono.”Kejahatan Penyalahgunaan Internet Dirdjosisworo, Soedjono.”Kejahatan Penyalahgunaan Internet
dan Hukum Positif”. Koran dan Hukum Positif”. Koran Pikiran RakyatPikiran Rakyat, 15 Juni 2001., 15 Juni 2001.
Djajasudarma, T. Fatimah. ”Bahasa Indonesia Sebagai Asas Djajasudarma, T. Fatimah. ”Bahasa Indonesia Sebagai Asas
Peradaban Modern ” Makalah Utama Simposium Kebuda-Peradaban Modern ” Makalah Utama Simposium Kebuda-
yaan Indonesia Malaysia III. Bandung: Unpad-UKM, 5 -7 yaan Indonesia Malaysia III. Bandung: Unpad-UKM, 5 -7
Juni 1990.Juni 1990.
Fokker, AA. 1970.
Fokker, AA. 1970. Pengantar Sintaksis Bahasa IndonesiaPengantar Sintaksis Bahasa Indonesia. .
Terjemahan Djonhar. Jakarta: Pradnya Paramita.Terjemahan Djonhar. Jakarta: Pradnya Paramita.
”Perhatikan Nasib Rakyat”. Tajuk Rencana Koran ”Perhatikan Nasib Rakyat”. Tajuk Rencana Koran Pikiran Rakyat.Pikiran Rakyat.
15 Juni 2001.15 Juni 2001.
DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman TABEL I. SARANA UMUM YANG TERSEDIA……
TABEL I. SARANA UMUM YANG TERSEDIA…… 88
II. PENGGUNAAN TANAH DI RANCABALI …II. PENGGUNAAN TANAH DI RANCABALI … 1010
III. PEMILIKAN TANAH DI RANCABALI ……..III. PEMILIKAN TANAH DI RANCABALI …….. 1212
IV. JARINGAN JALAN DI RANCABALI ………..IV. JARINGAN JALAN DI RANCABALI ……….. 1717
V. PENDUDUK MENURUT UMUR ……….V. PENDUDUK MENURUT UMUR ………. 1919
DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR
HalamanHalaman
Gambar
Gambar 1. Pola Wilayah Administrasi Kodya Bandung 1. Pola Wilayah Administrasi Kodya Bandung 99
2. Rute Perjalanan Angkot Bandung
2. Rute Perjalanan Angkot Bandung 12 12 3. Kondisi Jalan Kodya Bandung ……
3. Kondisi Jalan Kodya Bandung …… 14 14 4. Kompleks Permukiman ………...
4. Kompleks Permukiman ………... 20 20 5. Lokasi Pusat Kegiatan ……...
5. Lokasi Pusat Kegiatan ……... 27 27
Contoh catatan kaki Contoh catatan kaki
Onong Uchyana mengemukakan pengertian Onong Uchyana mengemukakan pengertian
komunikasi sebagai berikut:
komunikasi sebagai berikut:
Secara umum, komunikasi adalah proses Secara umum, komunikasi adalah proses
penyampaian suatu per-nyataan oleh seseorang penyampaian suatu per-nyataan oleh seseorang
kepada orang lain. Secara paradigmatis, kepada orang lain. Secara paradigmatis,
komunikasi adalah proses penyampaian suatu komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberi tahu, mengubah sikap, pendapat, atau memberi tahu, mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik melalui lisan maupun media.
perilaku, baik melalui lisan maupun media.11 Untuk memahami komunikasi itu, Redi Panuju Untuk memahami komunikasi itu, Redi Panuju
mengajukan empat asumsi: ”Komunikasi adalah mengajukan empat asumsi: ”Komunikasi adalah
suatu proses. Komunikasi adalah pertukaran suatu proses. Komunikasi adalah pertukaran
pesan. Komunikasi merupakan interaksi yang pesan. Komunikasi merupakan interaksi yang
bersifat multidimensi. Komunikasi adalah bersifat multidimensi. Komunikasi adalah
interaksi yang mempunyai maksud.”
interaksi yang mempunyai maksud.” 22
Di samping itu, ada juga yang membedakan Di samping itu, ada juga yang membedakan
komunikasi tatap muka dan komunikasi massa, komunikasi tatap muka dan komunikasi massa,
komunikasi verbal dan nonverbal, komunikasi komunikasi verbal dan nonverbal, komunikasi
bermedia dan nonmedia.
bermedia dan nonmedia.3 3 Klasifikasi lain Klasifikasi lain didasarkan
didasarkan
Pada lokasi atau kawasan, seperti komunikasi Pada lokasi atau kawasan, seperti komunikasi
nasional, regional, dan internasional.
nasional, regional, dan internasional.
--- ---
11Onong Uchjana, Onong Uchjana, Dinamika KomunikasiDinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja, 1986), halaman 5.
(Bandung: PT Remaja, 1986), halaman 5.
22Redi Panuju, Redi Panuju, Sistem Komunikasi IndonesiaSistem Komunikasi Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), halaman 8.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), halaman 8.
33IbidIbid..