• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENULISAN PROPOSAL PADA KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2023

N/A
N/A
Sapar Udin

Academic year: 2024

Membagikan "PENULISAN PROPOSAL PADA KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2023 "

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENULISAN PROPOSAL PADA

KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK

TAHUN 2023

(2)

KELOMPOK UMUM KELOMPOK KHUSUS

Kelompok Inovasi KIPP Tahun 2023

1. belum pernah mengikuti KIPP periode sebelumnya;

2. sudah pernah mengikuti KIPP periode sebelumnya namun belum pernah mendapat penghargaan;

3. belum pernah menerima penghargaan sebagai Top 99 sebanyak 2 (dua) kali; atau 4. bukan merupakan Top Terpuji periode

sebelumnya.

1. merupakan Top Terpuji KIPP 2014 sampai dengan 2021 Kelompok Umum; dan

2. belum pernah menerima penghargaan sebagai Top 15 Kelompok Khusus sebanyak 2 (dua) kali; atau

3. bukan merupakan 5 Pemenang

Outstanding Achievement of Public Service

Innovation 2020 sampai dengan 2022.

(3)

KELOMPOK UMUM

No Aspek Bobot

1 *Ringkasan 0%

2 Latar Belakang dan Tujuan 10%

3 Kebaruan/Nilai Tambah 15%

4 Implementasi Inovasi 5%

5 Signifikansi 30%

6 Adaptabilitas 20%

7 Sumber daya 5%

8 Strategi keberlanjutan 15

*Catatan: Tidak Wajib melampirkan data pendukung

(4)

KELOMPOK UMUM

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Ringkasan (0%)

Jelaskan secara ringkas mengenai inovasi yang diusulkan meliputi seluruh aspek pertanyaan.

Maksimal 200 kata.

Pertanyaan

ke-1

(5)

Contoh Jawaban

Inovasi “Sumpah Beruang” (Sulap Sampah Berubah menjadi Uang) dikembangkan karena keadaan DARURAT SAMPAH di awal 2018. Penyebabnya 2 dari 3 TPA yang ada didemo dan ditutup warga karena mencemari lingkungan.

Sementara 1,78 juta penduduk Kabupaten Banyumas setiap hari terus memproduksi 143 truk sampah. Melalui inovasi SUMPAH BERUANG permasalahan sampah di Banyumas terselesaikan.

Inovasi Sumpah beruang melalui 3 tahapan yaitu:

1. Mengubah pengolahan manual menjadi mekanis, sehingga prosesnya lebih cepat.

2. Mengubah sampah plastik menjadi barang ekonomis antara lain paving dan genteng, sedangkan sampah organik menjadi pakan magot dan kompos.

3. Sisa/residu dimasukan mesin pembakar pyrolisis non dioxin dan non furan.

Di tingkat rumah tangga disediakan aplikasi SALINMAS untuk sampah organik dan JEKNYONG untuk sampah non organik. Dengan Implementasi Inovasi Sumpah Beruang bisa mempekerjakan sekitar 650 orang. Sampah berkurang sebanyak 90% dan biaya operasional pengelolaan sampah berkurang sebesar 50%. Semua hasil pengolahan sampah/limbah padat merupakan produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Hal yang terpenting inovasi berhasil mewujudkan Banyumas menuju Zero Waste and Zero Operational Costs.

Ringkasan

(6)

KELOMPOK UMUM

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Latar Belakang dan Tujuan (10%)

Uraikan latar belakang dan tujuan yang memuat:

• Rumusan masalah yang menggambarkan kondisi awal sebelum implementasi inovasi

• Kelompok sasaran masyarakat yang terdampak permasalahan

• Tujuan Inovasi dilengkapi dengan target yang terukur

Lampirkan uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 300 kata

Pertanyaan

ke-2

(7)

Contoh Jawaban

Berangkat dari latar belakang tersebut Inovasi SUMPAH BERUANG digagas, diinisiasi dan diterapkan di tengah masyarakat. Inovasi bertujuan menangani masalah sampah secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Sampah ditangani mulai dari tempat produksi sampah yaitu rumah tangga. Dengan demikian ancaman masalah lingkungan dari serbuan sampah dapat terhidar dan terselamatkan mulai dari sumber sampah. Pengelolaan sampah dimulai dari rumah tangga yang dapat mengurangi produksi sampah hingga 30%. Ditingkat rumah tangga sampah dipilah menjadi 2, organik dan non organik. Pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dikelola oleh KSM.

latar belakang dan rumusan

masalah

tujuan dan kelompok

sasaran masyarakat

Banyumas memiliki penduduk 1,78 juta jiwa (Sensus penduduk 2020), menghasilkan sampah 143 truk perhari, yang setara dengan 1.650-1800 m3 sampah. Sampah tersebut dengan sendirinya menimbulkan banyak permasalahan.

Pengelolaan sampah yang konvensional tidak menyelesaikan masalah tetapi justru menimbulkan banyak permasalahan. TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) menjadi cepat penuh dan membutuhkan lahan yang lebih luas. Di sekeliling TPA timbul berbagai permasalahan lingkungan seperti polusi udara/bau menyengat sampah kiloan meter, pencemaran sumur warga bahkan meluas ke areal pertanian. Kondisi lingkungan pun menjadi kotor, jorok, kumuh dan semrawut. Kondisi di atas diperparah dengan kurangnya peran serta masyarakat.

kondisi awal sebelum implementasi

Pada awal tahun 2018 terjadi darurat sampah di Banyumas karena 2 dari 3 TPA di Banyumas ditutup karena didemo masyarakat. Tahun 2016 TPA Gunung Tugel ditutup, disusul TPA Kaliori di tahun 2017. Sementara TPA Tipar Kidul tahun 2018 hanya diperuntukan wilayah Banyumas Barat. Masyarakat sekitar TPA menuntut/mendemo penutupan TPA karena mencemari lingkungan.

(8)

KELOMPOK UMUM

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Kebaruan/Nilai Tambah (15%)

Jelaskan ide/gagasan dan keunggulan (keunikan/nilai tambah/kebaruan) dari inovasi ini.

Maksimal 200 kata.

Pertanyaan

ke-3

(9)

Contoh Jawaban

Kebaruan/Nilai Tambah

Keunikan inovasi SUMPAH BERUANG adalah penggunaan aplikasi SALINMAS dan JEKNYONG. Penggunaan aplikasi SALINMAS (Sampah Online Banyumas), digunakan untuk pengelolaan sampah organik. Masyarakat yang memilah sampah organik diberi reward Rp 100/kg dan KSM Rp 300/Kg melalui penggunaan aplikasi SALINMAS. Sementara aplikasi JEKNYONG dipergunakan untuk sampah anorganik. Masyarakat yang memilah sampah anorganik diberi reward sesuai jenis sampahnya. Untuk sampah plastik botol air mineral dihargai Rp 1.500/kg.

Penggunaan aplikasi memudahkan pemantauan dan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan sampah. Inovasi ini mengurangi sampah 25% tahun 2018, 40% tahun 2019, 60% tahun 2020 dan 90% tahun 2021. Tahun 2022 produksi sampah Banyumas sudah mencapai 143 Truk Sampah. Sampah tersebut dikelola oleh 23 pusat pengelolaan sampah (Hanggar TPST/ PDU). Jumlah tersebut masih menyisakan 15 Truk Residu (90 m3) yang di buang ke TPA Darurat.

Pengolahan sampah saat ini didukung dengan alat pyrolisis untuk mewujudkan “pengolahan sampah secara paripurna”.

Banyumas membutuhkan 11 pyrolisis , Sudah tersedia 6 Unit, masih kurang 5 unit pyrolysis yang akan dipenuhi di tahun 2022. Dengan demikian paling lambat di akhir 2022, 100% sampah dipastikan tertangani semua.

Kebaruan/nilai tambah inovasi selain mengelola sampah secara komperhensif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir, yang terpenting dari inovasi ini adalah mengelola sampah menuju Zero Waste and Zero Operational Costs. Kelebihan tersebut menjadi keunggulan terbesar inovasi ini. Sampah diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi sehingga dapat membiayai operasional pengolahan.

(10)

KELOMPOK UMUM

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Implementasi Inovasi (5%)

Uraikan implementasi inovasi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 200 kata.

Pertanyaan

ke-4

(11)

Contoh Jawaban

Implementasi Inovasi

Inovasi SUMPAH BERUANG awalnya diimplementasikan dengan mengoperasikan 5 hanggar di tahun 2018.

Pengelolaan masih manual didukung tenaga kerja 50 orang tiap hangar. Sampah baru terpilah 20% dan sisanya 80%

dibuang ke TPA darurat. Hasil pemilahan sampah dapat membiayai 15% operasional. Tahun 2019 pengelolaan sampah ditambah 12 PDU (Pusat Daur Ulang) dengan tenaga kerja 25 orang tiap PDU. Pengolahan sampah didukung menggunakan Mesin Pemilah dan Conveyor Belt.Sampah 40% dapat dipilah dan sisanya 60% dibuang ke TPA darurat.

Hasil pemilahan sampah dapat membiayai 25% operasional. Tahun 2020 dilakukan penambahan 6 TPST(Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) dan 2 TPST mandiri dengan tenaga kerja 25 orang tiap TPST. Sampah 60% dapat dipilah dan sisanya 40% dibuang ke TPA darurat. Hasil pemilahan sampah dapat membiayai 30% operasional. Tahun 2021 pengelolaan sampah didukung penggunaan 6 pyrolysis dengan biaya operasional sampai 50%. Di awal tahun 2022, sampah 90% dapat dipilah dan sisa 10% dibuang ke TPA darurat. Untuk mewujudkan “Zero Waste” dibutuhkan 11 Pyrolisis. Saat ini sudah tersedia 6 Unit, masih kurang 5 unit Pyrolysis. Untuk memastikan “zero waste dan zero operational costs” terealisasi, kekurangan pyrolisis akan dipenuhi di tahun ini(2022).

(12)

KELOMPOK UMUM

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Signifikansi (30%)

• Uraikan dampak inovasi (bandingkan kondisi sebelum dan sesudah inovasi diimplementasikan)

• Jelaskan metode yang digunakan untuk mengukur dampak inovasi.

Lengkapi uraian tersebut dengan melampirkan data dukung berupa laporan hasil evaluasi inovasi baik dari eksternal maupun internal yang memuat data sebelum dan sesudah implementasi inovasi (kualitatif dan kuantitatif).

Maksimal 600 kata.

Pertanyaan

ke-5

(13)

Contoh Jawaban

Dampak Inovasi

Program SUMPAH BERUANG berhasil mengolah sampah 20% (28 truk/hari dari 143 truk/hari) di tahun 2018. Tahun 2019 meningkat menjadi 40% sampah dapat dipilah. Tahun 2020 meningkat lagi menjadi 60% sampah dapat dipilah. Secara gradual setiap tahun meningkat dan di awal tahun 2022 berhasil mengolah 90% sampah (128 truk sampah/hari) setara 768 m3 sampah. Sampah terpilah menjadi 4 kelompok:

1. Rongsok (terjual pada pedagang rongsok besi tua). Jumlah rongsok terpilah 18% dari volume sampah dan dapat terjual Rp.300.000/hari;

2. Plastik (terjual sebagai bahan RDF/refuse derived fuel dan juga campuran aspal hotmix). Rata-rata volume plastik dihasilkan 3.500 Kg/hari dengan nilai Rp. 1.050.000;

3. Plastor/Plastik Organik (diselesaikan menggunakan extruder plastik yang menghasilkan bahan untuk pembuatan pavingblok, genteng, pot bunga, dsb). Nilai barang yang dihasilkan senilai Rp. 900.000.000/tahun;

4. Bubur sampah/organik (bahan pakan magot untuk pembesaran magot dan kompos). Magot terjual sebagai pakan ternak dengan volume 1.000 kg/bulan dengan nilai Rp. 6.000.000/Bulan. Kompos terjual sebagai pupuk dengan volume 700 kg/bulan.

(14)

Contoh Jawaban

Metode untuk mengukur dampak inovasi

Untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas inovasi SUMPAH BERUANG dilakukan penilaian/asesmen melalui monitoring/evaluasi. Kegiatan evaluasi/monitoring dilaksanakan secara internal maupun eksternal.

Monitoring/evaluasi internal dilakukan 2 Tim. Tim pertama adalah tim monitoring/evaluasi teknis pengelolaan sampah dan tim kedua adalah tim monitoring manajemen keuangan. Tim pertama terdiri dari DLH, Bappedalitbang, Dinkominfo dan Bagian Administrasi Pembangunan Setda. Sedangkan Tim kedua digawangi Inspektorat Daerah untuk menjaga akuntabilitas publik. Monitoring/evaluasi teknis pengolahan sampah menggunakan sistem skoring:

1. Kinerja terhadap semua fasilitas Hangar/TPST/PDU beserta sarana prasarana;

2. Keterlibatan jumlah tenaga kerja dan kelompok masyarakat;

3. Evaluasi pencapaian target volume sampah yang dapat dikelola/diolah;

4. Nilai ekonomi sampah yang dihasilkan;

5. Kelembagaan pengeloaan sampah.

Sistem penilaian/asesmen dilakukan berkala setiap semester dan sewaktu-waktu bila diperlukan. Penilaian/asesmen dengan kunjungan lapangan dan analisa data transaksi sampah melalui aplikasi SALINMAS dan JEKNYONG.

Monitoring/evaluasi manajemen keuangan dilakukan berkala setiap tahun anggaran. Ini dilakukan untuk menjaga marwah Kabupaten Banyumas yang telah meraih WTP 10 kali berturut-turut. Hasilnya dari 25 (Hanggar/TPST/PDU) sejumlah 12 Unit Pengelolaan Sampah berkinerja baik. 11 Unit Pengelolaan Sampah berkinerja sedang dan 2 Unit Pengelolaan Sampah berkinerja kurang baik. Hasil evaluasi menunjukan total keterlibatan tenaga kerja adalah 650 orang. Jumlah tersebut terbagi menjadi 40 KSM yang merupakan wujud keterlibatan masyarakat.

(15)

KELOMPOK UMUM

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Adaptabilitas (20%)

Apakah inovasi ini sudah direplikasi?

• Sudah

• Belum

Jika sudah, sebutkan UPP dan/atau Instansi yang mereplikasi inovasi.

Maksimal 100 kata.

Jelaskan potensi inovasi untuk direplikasi dengan menggambarkan luasan populasi dan kesamaan karakter masalah yang dialami atau ada pada daerah lain.

Maksimal 200 kata.

Pertanyaan ke-6

(16)

Contoh Jawaban

Apakah inovasi sudah di replikasi?

Inovasi SUMPAH BERUANG telah direplikasi/ditiru oleh beberapa Kabupaten/Kota di Jawa maupun di luar Jawa.

Dianta beberapa Kabupaten/Kota, yang telah berkunjung ke Banyumas melakukan replikasi/studi tiru adalah:

1. Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar Prov. Jawa Barat

2. Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Prov. Jawa Barat Kota Serang 3. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo Prov. Jawa Tengah

4. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sragen Prov. Jawa Tengah 5. Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang Prov. Jawa Tengah

6. PT Taman Wisata Candi (TWC) selaku pengelola Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko 7. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah

8. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Purworejo Prov. Jawa Tengah

9. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bantul Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta 10. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Gorontalo

11. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Brebes Prov. Jawa Tengah 12. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magetan Prov. Jatim

13. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan

(17)

Contoh Jawaban

Potensi inovasi untuk

direplikasi

Inovasi ini mudah direplikasi walaupun inovasi ini cukup besar untuk ukuran tingkat Kabupaten/Kota. Besar dari segi modal/sumber daya yang harus dikeluarkan. Besar dari segi pemangku kepentingan dan masyarakat yang harus terlibat.

Besar dari personil yang mengelola. Besar juga dari keterlibatan peralatan maupun teknologi yang digunakan. Mudah direplikasi karena dapat direplikasi perbagian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh Kabupaten/Kota pereplikasi. Inovasi dapat direplikasi bagian-perbaian tidak harus langsung secara keseluruhan.

Replikasi bisa dilakukan aplikasinya saja. Bisa dari bagian teknik pengolahan sampahnya. Bisa dari produk olahan sampahnya. Atau bisa juga dari pemberdayaan kelompok masyarakat yang terlibat dan sebagainya. Terpenting yang memudahkan replikasi inovasi adalah semua Kabupaten/Kota memiliki masalah persampahan yang hampir sama.

Semua Kabupaten/kota mempunyai masalah kesulitan mencari lahan TPA. Apalagi untuk daerah perkotaan. Hampir semua Kabupaten/Kota mengalami kesulitan untuk melibatkan masyarakat dalam pengolahan sampah. Tidak semua Kabupaten/Kota mempunyai konsep dan teknologi pengolahan sampah yang komprehensif. Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat kita mempunyai kesadaran, kepedulian dan kedisiplinan yang masih relatif rendah terhadap masalah persampahan.

(18)

KELOMPOK UMUM

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Sumber Daya (5%)

Jelaskan sumber daya yang digunakan, yang terdiri dari:

• sumber daya keuangan;

• sumber daya manusia;

• metode;

• peralatan atau material.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 200 kata.

Pertanyaan

ke-7

(19)

Contoh Jawaban

Sumber daya yang digunakan

Sumber daya keuangan yang digunakan dalam inovasi ini bersumber dari APBD dan APBN. APBD tahun 2018 Rp. 3.500.000.000, 2019 Rp. 4.000.000.000, 2020 Rp. 3.000.000.000, 2021 Rp. 8.000.000.000 dan 2022 Rp. 11.000.000.000, APBD Provinsi Rp. 125.000.000, APBN Rp. 48.000.000.000.

Sumber daya manusia meliputi ide/gagasan Bupati Banyumas, ASN perencana BAPPEDALITBANG, Kebijakan di Setda Bagian Administrasi Pembangunan, Pelaksana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan berbagai kelompok masyarakat. Jumlah SDM yang terlibat berkisar 1.500 Orang.

Metode yang digunakan adalah kolaborasi yang terintegrasi dari semua unit dari hulu hingga hilir. Adapun

material menggunakan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah khususnya DLH.

(20)

KELOMPOK UMUM

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Strategi Keberlanjutan (15%)

Jelaskan strategi keberlanjutan inovasi, yang terdiri dari:

• strategi institusional berupa regulasi atau dasar hukum implementasi dan/atau pemberlakuan Inovasi;

• strategi manajerial berupa peningkatan kapasitas SDM, kinerja organisasi, penjaminan kualitas dan/atau pemberlakuan SOP;

• strategi sosial berupa partisipasi/kolaborasi pemangku kepentingan yang terlibat dan peran masing-masing pihak

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 500 kata.

Pertanyaan

ke-7

(21)

Contoh Jawaban

Strategi Keberlanjutan

Tiga strategi terpenting untuk menjaga keberlajutan inovasi:

1. Strategi institusional berupa kebijakan dan regulasi pengelolaan sampah, komitmen anggaran dan komitmen unsur pimpinan Daerah. Starategi ini dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan berupa a) Perbup Nomor 45 tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Kabupaten Banyumas dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. b) SE Bupati Tentang Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Banyumas No.660.1/7776/2018, SE Bupati Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam No.658.1/486/2022.

2. Strategi sosial dilakukan dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Keterlibatan dilakukan mulai dari paling hulu timbulnya permasalahan sampah. Peran rumah tangga sebagai penghasil/pemroduksi sampah memberikan kontribusi yang luar biasa. Mengoptimalkan KSM sebagai kelompak terkecil di masyarakat lebih aktif dan berperan. Ada sejumlah 40 KSM yang terlibat. Ini penting karena akar permasalahan sampah berasal dari kesadaran masyarakat terhadap persoalan sampah.

3. Strategi manajerial dilakukan dengan memastikan seluruh proses pengolahan sampah berjalan optimal.

Memastikan seluruh komponen unit pengolahan sampah dari KSM, PDU, TPST dan Hanggar dapat berjalan maksimal. Peningkatan kapasitas SDM pengelola sampah ditingkatkan dengan mengikuti berbagai diklat. Diantaranya Workshop operator pyrolisis diselenggarakan oleh PT.INDOPOWER. Dari sisi SP-SOP dilakukan kepastian menjamin berjalannya proses bisnis. Inovasi juga didukung dengan menerapkan aplikasi yang selalu dikembangkan. Aplikasi yang digunakan meliputi aplikasi SALINMAS dan aplikasi JEKNYONG. Aplikasi dibuat untuk mempermudah, mengatasi hambatan ruang dan waktu, menghemat biaya, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi. Terpenting bahwa aplikasi berfungsi untuk merekayasa permasalahan dan tantangan agar teratasi.

(22)

KELOMPOK KHUSUS

No Aspek Bobot

1 Ringkasan 0%

2 Deskripsi Awal Inovasi 5%

3 Pembaruan/Peningkatan Inovasi 15%

4 Dampak 30%

5 Adaptabilitas 20%

6 Penguatan Sumber Daya 10%

7 Strategi Keberlanjutan 20%

Setiap Aspek diminta untuk melampirkan data pendukung yang

relevan

(23)

KELOMPOK KHUSUS

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Ringkasan (0%)

Jelaskan secara ringkas mengenai inovasi yang diusulkan meliputi seluruh aspek pertanyaan.

Maksimal 200 kata.

Pertanyaan

ke-1

(24)

Contoh Jawaban

Ringkasan

Kondisi yang nyata di Kecamatan Gucialit bahwa setiap tahun masih ada kematian bayi dan setiap tahun ada 500 pasangan muda yang perlu penanganan intensif selama masa kehamilan dan persalinannya. Kondisi ini bukan hanya menjadi tanggung jawab calon ibu, tetapi menjadi peran penting suami dalam mendukung kesehatan istri pada masa kehamilan serta persalinan, serta pada masa penting pengasuhan bayi saat usia awal 2 tahun masa pertumbuhannya.

Inovasi Gebrakan Susi Pasti terus melakukan peningkatan antara lain, menurunkan angka stunting dari 28,34%

menjadi 12,8%; Perluasan target sasaran (mulai remaja putri sampai ibu dengan balita usia 0-2 tahun); Keterpaduan lintas program dan 11 lintas sektor : Puskesmas, Kecamatan, Tim Penggerak PKK, Kader Posyandu, Desa, Koramil, Polsek, KUA, Sekolah, UPT Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan; Mempercepat penerbitan akta kelahiran dan kartu keluarga (2 jam); Peningkatan kualitas sarana diagnostik berupa USG dan Pendampingan budidaya ikan, sayuran dan pengolahannya.

Inovasi ini telah direplikasi oleh seluruh Puskesmas di Kabupaten Lumajang. Tidak hanya itu, Inovasi Gebrakan SUSI juga direkomendasikan tahun 2018 oleh UNICEF Indonesia, Dirjen Kesmas, ADB Kinerja-OGP, KOMPAK juga dipresentasikan di forum UNPSF (United Nations Public Services Forum) yang digelar PBB di Republik Azerbaijan tahun 2019.

Dalam rangka mendukung keberlanjutan inovasi, telah dilakukan berbagai strategi yang meliputi strategi keberlanjutan institusional berupa penguatan melalui regulasi, strategi keberlanjutan sosial melalui kolaborasi lintas sektor, danstrategi managerialmelalui penerapan SOP, pelatihan SDM, hingga monitoring dan evaluasi.

(25)

KELOMPOK KHUSUS

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Deskripsi awal inovasi (5%)

Jelaskan latar belakang, tujuan, ide/gagasan dan implementasi sebelum inovasi ditetapkan sebagai Top Inovasi Terpuji.

Maksimal 200 kata.

Pertanyaan

ke-2

(26)

Contoh Jawaban

Deskripsi Awal Inovasi

Pada tahun 2011 di Puskesmas Gucialit masyarakat masih sulit di anjurkan untuk periksa kehamilan ke puskesmas maupun ke tempat pelayanan kesehatan yang lainnya. Kondisi yang nyata di Kecamatan Gucialit bahwasetiap tahun masih ada kematian bayi dan setiap tahun ada 500 pasangan muda yang perlu penanganan intensif selama masa kehamilan dan persalinannya. Kondisi ini bukan hanya menjadi tanggung jawab calon ibu, tetapi menjadi peran penting suami dalam mendukung kesehatan istri pada masa kehamilan serta persalinan, serta pada masa penting pengasuhan bayi saat usia awal 2 tahun masa pertumbuhannya. Sehingga perlu dilakukan pembinaan khusus yang dibutuhkan tidak saja bagi seorang istri tetapi juga pada suaminya, guna mengurangi resiko kematian ibu pada masa persalinan serta kematian bayi pada awal kehidupannya.

Dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya di Puskesmasserta keterlibatan peran serta masyarakattermasuk lintas sektor dan lintas program digagaslah sebuah ide yang terpadu dan dilakukan oleh semua program yang ada di Puskesmas mulai dari program Kesehatan Ibu dan anak, Keluarga Berencan (KB), Imunisasi, Program Gizi Kesehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan untuk menciptakan GEBRAKAN SUSI, TURUNKAN AKI dan AKB !!

(27)

KELOMPOK KHUSUS

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Pembaruan/ Peningkatan Inovasi (15%)

Jelaskan pembaruan atau peningkatan dari implementasi inovasi ini setelah ditetapkan sebagai Top Inovasi Terpuji.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 200 kata.

Pertanyaan

ke-3

(28)

Contoh Jawaban

Pembaruan/

Peningkatan Inovasi

Pembaruan/peningkatan inovasi Gebrakan SUSI PASTI setelah ditetapkan sebagai Top Inovasi Terpuji, antara lain:

1. Menurunkan angka stunting dari 28,34% menjadi 12,8%.

2. Perluasan target sasaran (mulai remaja putri sampai ibu dengan balita usia 0-2 tahun)

3. Keterpaduan lintas program dan 11 lintas sektor : Puskesmas, Kecamatan, Tim Penggerak PKK, Kader Posyandu, Desa, Koramil, Polsek, KUA, Sekolah, UPT Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan.

4. Mempercepat penerbitan akta kelahiran dan kartu keluarga (2 jam) 5. Peningkatan kualitas sarana diagnostik berupa USG

6. Pendampingan budidaya ikan, sayuran dan pengolahannya

(29)

KELOMPOK KHUSUS

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Dampak (30%)

• Bandingkan dampak inovasi sebelum dan setelah ditetapkan sebagai Top Inovasi Terpuji

• Jelaskan metode yang digunakan untuk mengukur dampak inovasi.

Lengkapi uraian tersebut dengan melampirkan data dukung berupa laporan hasil evaluasi inovasi baik dari eksternal maupun internal yang memuat data sebelum dan sesudah dilakukan pembaruan/peningkatan inovasi (kualitatif dan kuantitatif).

Maksimal 500 kata.

Pertanyaan

ke-4

(30)

Contoh Jawaban

Dampak Inovasi

Inovasi Gebrakan SUSI PASTI memberikan dampak/manfaat signifikan diantaranya:

1. Persiapan kehamilan dan persalinan lebih matang, kemudahan penyiapan dokumen Akta Kelahiran, Kartu Keluarga dan Asuransi Kesehatan.

2. Kenaikan anggaran dana desa untuk kesehatan.

3. Penurunan kasus pernikahan dini, pencegahan anemia, persalinan aman, gizi ibu dan bayi, sanitasi keluarga.

4. Pelayanan kehamilanmelalui Antenatal Care Terpadu dilengkapi Ultrasonografi, serta program persalinan gratis

5. Gucialit tidak termasuk lokus stunting tahun 2022.

6. Masyarakat lebih berdaya untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

(31)

Contoh Jawaban

Metode yang digunakan

untuk mengukur

dampak

No Indikator Diukur dengan Sebelum

2012

Sesudah

2017 Tindaklanjut

1 Angka Stunting Capaian Stunting 28,34% 12,8% Monev & Kendali Mutu 2 Jamban Permanen Capaian Jamban

Permanen 32% 62% Akselerasi Jamban

Sehat 3 ASI Eksklusif Capaian ASI

Eksklusif 59,5% 86,1% Kelompok Peduli

ASI 4 Imunisasi Dasar

Lengkap

Capaian Imunisasi

Dasar Lengkap 92,08% 94,2%

Pendampingan Program Posyandu

5 K4 Capaian K4 74% 84,1%

6 Linakes di Faskes Capaian Linakes di

Faskes 82,3% 100%

(32)

KELOMPOK KHUSUS

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Adaptabilitas (20%)

Jelaskan peningkatan replikasi/adaptasi/ scaling up inovasi.

Lengkapi uraian dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah ditetapkan sebagai Top Inovasi Terpuji.

Maksimal 200 kata.

Jelaskan potensi inovasi untuk diadaptasi/direplikasi dengan menggambarkan luasan populasi dan kesamaan karakter masalah yang dialami atau ada pada daerah lain.

Maksimal 200 kata.

Pertanyaan

ke-4

(33)

Contoh Jawaban

Adaptabilitas Inovasi Gebrakan SUSI PASTI telah direplikasi oleh semua Puskesmas di Kabupaten Lumajang antara lain:

• Puskesmas Yosowilangun-Pelita Hati (Peduli Ibu Hamil Balita Resiko Tinggi)

• Puskesmas Pasirian-Mahkota Bumil (Masyarakat Kooperatif Terhadap Ibu Hamil),

• Puskesmas Klakah-Gerdu Kopi Hati (Gerakan Terpadu Komunitas Peduli Ibu Hamil Resiko Tinggi),

• Puskesmas Pasrujambe-Anisa (Ayo Nikah Sehat dan Aman),

• Puskesmas Ranuyoso-ORASI BU SAMAN (Orangtua Siaga Ibu Bersalin Aman),

• Puskesmas Gesang-Grebeg Istri (Gerakan Bersama Pendampingan Ibu Resti) dan

• Puskesmas Bades-Gertak Kasi (Gerakan Serentak Keluarga Siaga).

Inovasi Gebrakan SUSI PASTI direkomendasikan tahun 2018 oleh UNICEF Indonesia, Dirjen Kesmas, ADB Kinerja-OGP, KOMPAK juga dipresentasikan di forum UNPSF (United Nations Public Services Forum) yang digelar PBB di Republik Azerbaijan tahun 2019.

Inovasi Gebrakan SUSI PASTI juga dikaji dalam jurnal penelitian, skripsi dan tesis dari peneliti maupun

mahasiswa perguruan tinggi (UNAIR, UNIBRAW, UNEJ dan UPN “Veteran”). Inovasi Gebrakan SUSI

PASTI dan perkembangannya telah dimuat dalam media elektronik dan media cetak nasional (Jawa Pos).

(34)

KELOMPOK KHUSUS

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Penguatan Sumber Daya (10%)

Jelaskan penguatan sumber daya yang digunakan setelah ditetapkan sebagai top inovasi terpuji, yang terdiri dari:

• sumber daya keuangan;

• sumber daya manusia;

• metode;

• peralatan atau material.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 200 kata.

Pertanyaan

ke-4

(35)

Contoh Jawaban

Penguatan

Sumber Daya Beberapa langkah strategis telah dilakukan dalam

rangka penguatan sumber daya, antara lain meliputi:

• SOP (Standart Operting Procedure);

• Penguatan kelembagaan kelompok kerja (tim inovasi kecamatan dan kabupaten);

• Peningkatan kapasitas SDM Tim Gebrakan SUSI PASTI melalui Training of Trainer (TOT);

• Tersedia SUSI KIT, Amanah Persalinan, Checklist Administrasi Kependudukan, media pembelajaran, serta modul partisipatif;

• Monitoring dan evaluasi.

(36)

KELOMPOK KHUSUS

Aspek Yang Dinilai dan Bobot Pertanyaan

Strategi Penguatan Keberlanjutan (20%)

Jelaskan strategi penguatan keberlanjutan inovasi, yang terdiri dari:

• strategi institusional berupa penguatan regulasi atau dasar hukum implementasi dan/atau pemberlakuan Inovasi;

• strategi manajerial berupa penguatan peningkatan kapasitas SDM, kinerja organisasi, penjaminan kualitas, dan/atau pemberlakuan SOP;

• strategi sosial berupa penguatan partisipasi/kolaborasi pemangku kepentingan yang terlibat dan peran masing-masing pihak.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 300 kata.

Pertanyaan

ke-4

(37)

Contoh Jawaban

Strategi Penguatan Keberlanjutan

1. Strategi keberlanjutan institusional inovasi Gebrakan SUSI PASTI dengan beberapa regulasi yang telah diterbitkan untuk menjamin keberlanjutan inovasi:

• Perda No 15 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;

• Perbup Lumajang Nomor 50 Tahun 2017 tentang Persalinan Aman;

• Perbup Lumajang Nomor 8 Tahun 2018 tentang Stop Buang Air Besar Sembarangan;

• Keputusan Bupati Nomor 188.45/296/427.12/2018 tentang Pembebasan Biaya Pertolongan Persalinan;

• Keputusan Bupati Nomor 188.45/415/427.12/2020 tentang Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Terintegrasi;

• Keputusan Bupati Nomor 188.45/138.427.12/2021 Desa Lokasi Fokus Stunting Tahun 2022;

• SE Kadinkes Kabupaten Lumajang Nomor 441/5379/427.55/2018 tentang Informasi Program Kesehatan yang Bisa Dianggarkan pada Dana Desa;

• Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gucialit Nomor 445/2394/427.55.22/2019 tentang Inovasi Pelayanan Publik UPT Puskesmas Gucialit Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang

2. Strategi keberlanjutan sosial

• Peningkatan deteksi dini misalnya dalam pelayanan Emergency Obstetry dan Neonatal telah dilengkapi alat diagnostik Ultrasonografi

• Optimalisasi kegiatan (ANCT) Ante Natal Care Terpadu

• Optimalisasi peranan Desa baik dari segi Anggaran maupun layanan ambulan desa dalam transportasi dan rujukan Ibu hamil dan melahirkan.

• “Rembug Stunting” sebagai sarana monitoring evaluasi berkelanjutan

• Komitmen dan Mou Lintas Sektor untuk keberlangsungan inovasi

(38)

Dokumen Pendukung Wajib

• Pada setiap Aspek yang ditandai, wajib mengungah data dukung berupa dokumen dalam bentuk pdf, maks ukuran 1 MB (satu

megabyte) yang diunggah pada kolom yang disediakan di sinovik

(tidak boleh kosong)

• Tautan video singkat berdurasi maksimal 5 menit yang menggambarkan inovasi. Video disimpan dalam penyimpanan awan (cloud sharing system) atau youtube yang dapat diakses secara bebas tanpa login.

Mengunggah Surat Pernyataan Implementasi Inovasi, Surat Pernyataan Inovator Perorangan atau Tim,

Surat Pernyataan Kesediaan Replikasi (dalam bentuk pdf) sebagaimana format terlampir dalam Lampiran

Pedoman Menteri PANRB Nomor 3 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kompetisi Inovasi Pelayanan

Publik Tahun 2023

(39)

Konsistensi Penulisan Proposal

Permasalahan

Strategi/

Unsur Inovasi

Dampak

Penerapan

Keberlanjutan

(40)

Kelemahan Umum dalam Penulisan Proposal

1. Tidak lengkap/ lemah dalam menjelaskan substansi

2. Inkonsistensi antara Permasalahan, Strategi/ Inovasi dan Hasil yang dicapai 3. Data pendukung lemah

 tidak memiliki data baseline (dasar) dan achievement (keberhasilan)

 menggunakan data kualitatif yang tidak memperlihatkan progres perubahan/pencapaian

 data pendukung kurang

4. Nilai marketing/ packaging lemah 5. Kualitas bahasa penulisan:

 menggunakan bahasa lisan

 banyak “kembang” dari pada hal pokok

(41)

Tim Penulis Proposal

▪ Siapa penulis Inisiatif/Inovasi?

Seseorang yang:

▪ Mengetahui betul A-Z inisiatif

▪ Memiliki passion/ kecintaan pada inisiatif

▪ Memiliki kemampuan menulis yang sangat bagus

▪ Memiliki waktu yang memadai

▪ Anda dapat merekrut penulis khusus dari pihak luar namun harus

bermitra dengan seseorang yang paham betul mengenai inisiatif

tersebut .

(42)

Tim Reviewer – Admin Lokal

▪ Melakukan seleksi awal inovasi yang akan diajukan ke dalam Sinovik

▪ Memastikan inovasi yang diajukan sudah matang dan memenuhi persyaratan

▪ Memastikan semua pertanyaan sudah dijawab lengkap (tidak ada yang terlewatkan)

▪ Review terhadap Proposal Inovasi dan Dokumen Pendukung

▪ Mendapatkan Second Opinion

▪ Meningkatkan kualitas penulisan

▪ Mencegah kesalahan (typo, dll) yang dapat berakibat fatal

(43)

▪ Review-Revise-Rewrite

▪ Tidak menggunakan Sistem Kebut Semalam (SKS)

▪ Check and Re-Check sebelum mengunggah

▪ Konsisten, konsisten dan konsisten.

KESIMPULAN

(44)

Tutorial Sinovik akan kami sampaikan

Youtube Sinovik dan linknya akan

disampaikan melalui WA Group pada saat

pengajuan proposal pada Sinovik dibuka

(45)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. Latar Belakang Masalah ………... Rumusan Masalah ………. Tinjauan Pustaka ……….. Keaslian Penelitian ……….. Tujuan Penelitian ……….. Metode

Sesuai dengan latar belakang yang telah dijabarkan di awal, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja determinan yang memengaruhi kinerja petugas lapangan KB

Bagian awal proposal memuat halaman judul dan halaman pengesahan, bagian inti memuat (a) judul, (b) latar belakang masalah, (c) perumusan masalah, (d) pembatasan masalah, (e)

Hasil ini didukung peningkatan kemampuan peserta dalam menyusun karya tulis ilmiah dimulai dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, menulis

pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi merupakan suatu konsep penyediaan informasi hasil cakupan pelayanan skrining kesehatan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FR PTM) di

Bagian awal proposal memuat halaman judul dan halaman pengesahan, bagian inti memuat (a) judul, (b) latar belakang masalah, (c) perumusan masalah, (d) pembatasan masalah, (e)

Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah “apakah terdapat hubungan antara kualitas