• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelesaian Masalah Praktikal dalam Lingkungan Kerja

N/A
N/A
Dani Setiawan

Academic year: 2024

Membagikan "Penyelesaian Masalah Praktikal dalam Lingkungan Kerja"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PRACTICAL

PROBLEM

SOLVING

(2)
(3)

SASARAN SESI

Setelah mengikuti sesi ini secara aktif, diharapkan:

1. Mampu mendefinisikan masalah yang ada di lingkungan kerja dan memilih masalah prioritas

2. Mampu menemukan akar penyebab dari masalah

3. Mampu mengembangkan solusi dan menentukan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah

4. Mampu menyusun rencana tindakan dan antisipasi persoalan potensial untuk

mengimplementasikan solusi terpilih dalam bidang kerjanya

(4)

POKOK BAHASAN

01 Mendefinisikan Masalah

03 Formulasi Solusi

02 Menganalisis Penyebab

04 Menyusun Rencana Tindakan

(5)

METODE 4 LANGKAH

Masalah spesifik &

prioritas

Sebab yang paling relevan

Alternatif solusi

Solusi terbaik

2. ANALISIS PENYEBAB 1. MENDEFINISIKAN

MASALAH

4. RENCANA

Mars

TINDAKAN

3. FORMULASI SOLUSI

Rencana tindakan yang paling efisien dan efektif

(6)

MENDEFINISIKAN

MASALAH

(7)

1.

MENDEFINISIKAN MASALAH

1.1.

Mengenali Masalah

1.2.

Menetapkan Prioritas

Masalah

1.3.

Merumuskan Pernyataan Masalah

LANGKAH 1 : MENDEFINISIKAN MASALAH

Langkah ini terdiri dari 3 sub-langkah.

(8)

Daftar Masalah

Mengalami/Melihat

Laporan

Brainstorming

Bagaimana kita tahu ada masalah?

LANGKAH 1.1 : MENGENALI MASALAH

(9)

MASALAH DAPAT BERUPA:

LANGKAH 1.1 : MENGENALI MASALAH

❑ Reject, Penolakan

❑ Kesulitan, hambatan, kekurangan

❑ Sesuatu yang lebih buruk dari seharusnya

❑ Keluhan atau komplain pelanggan

❑ Terjadi kecelakaan (Accident)

❑ Pemborosan (Waste), biaya tinggi

(10)

MASALAH

• Tingginya keluhan pengguna (user)

• Peningkatan jam lembur

• Keterlambatan penyerahan laporan kerja bulanan

(11)

PRIORITAS MASALAH

LANGKAH 1.2 : MEMPRIORITASKAN MASALAH

❑ Gunakan Kriteria :

o Besarnya Dampak yang ditimbulkan (Kegawatan)

o Kemendesakan (perlu segera ditangani)

o Kecenderungan/perkembangan

masalah (Trend)

(12)

• Kegawatan

• Kemendesakan

• Perkembangan

• Tinggi/naik (7 – 9)

• Sedang/tetap (4 – 6)

• Rendah/turun (1 – 3)

Kriteria

Penilaian

• Membandingkan antar masalah

LANGKAH 1.2 : MEMPRIORITASKAN MASALAH

(13)

CONTOH MEMPRIORITASKAN MASALAH

MASALAH

Kegawatan KeMendesakan Perkembangan

Total Nilai Deskripsi Kategori Nilai Deskripsi Kategori Nilai Deskripsi Katego

ri Nilai

Peningkatan

keluhan pengguna

Pengguna bisa meninggalkan

layanan

Tinggi

9

Harus dapat di selesaikan dalam satu

minggu

Tinggi

9

Dari hari ke hari jumlah

keluhan semakin meningkat

Tinggi

9 27

Peningkatan jam lembur

Biaya operasional

meningkat Tinggi

8

Bulan depan jam lembur harus sudah menurun

Tinggi

8

Lembur tetap terjadi dengan

jumlah jam lembur yang

relatif sama

Sedang

5 21

Keterlambatan

penyerahan laporan bulanan dari unit kerja

Keterlambatan evaluasi kinerja

organisasi

Tinggi

8

Mulai triwulan ini harus diserahkan tepat

waktu

Sedang

5

Keterlambata n mulai menurun dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya

Rendah

3 16

(14)

• Otentik/Sesuai Fakta

• Spesifik

• Terukur

• Singkat

LANGKAH 1.3 : MERUMUSKAN PERNYATAAN MASALAH

(15)

LANGKAH 1.3 : MERUMUSKAN PERNYATAAN MASALAH

“Complain atau keluhan pelanggan meningkat dari normal 3% menjadi 15% sejak Januari 202X sampai

dengan sekarang”

(16)

ANALISIS PENYEBAB

(17)

ALAT-ALAT ANALISIS SEBAB

Diagram Tulang Ikan

(Fishbone/Ishikawa)

Pohon Logika Penelitian (Survei/Observasi)

Pareto

(18)

LANGKAH 2 : MENGANALISIS PENYEBAB

2.

MENGANALISIS PENYEBAB

2.1. 2.2. 2.3.

Langkah ini terdiri dari 3 sub-langkah.

(19)

LANGKAH 2.1 : IDENTIFIKASI SEBAB-SEBAB YANG MUNGKIN

DIAGRAM TULANG IKAN

• Kepala Ikan -> Pernyataan Masalah / Akibat (Effect)

• Tulang Ikan -> Penyebab (Cause)

• Kategori Penyebab Utama Dapat Disesuaikan.

• Yang Umum Digunakan Dalam

Manufaktur Adalah 5m + 1e (Machine, Method, Man, Materials,

Measurement, Environment)

(20)

LANGKAH 2.1 : IDENTIFIKASI SEBAB-SEBAB YANG MUNGKIN

CONTOH: DIAGRAM TULANG IKAN

Sering Rusak

Orang

Tidak Tidak ada

Manual

Tidak Terampil

Ceroboh

Peningkatan Keluhan Pengguna Material

Pendukung

(21)

LANGKAH 2.1 : IDENTIFIKASI SEBAB-SEBAB YANG MUNGKIN

POHON LOGIKA

• Variasi dari fishbone diagram.

• Breakdown dari kiri ke kanan semakin detail. Setiap breakdown merupakan kontributor langsung dari problem di sebelah kirinya.

• Kategori breakdown dapat bervariasi.

• Tidak harus why.

(22)

LANGKAH 2.1 : IDENTIFIKASI SEBAB-SEBAB YANG MUNGKIN

Peningkatan keluhan pengguna

Orang

Ceroboh

Kelelahan Beban kerja tinggi

Kurang pengawasan

Tidak Terampil Belum mendapatkan pembekalan

Motivasi rendah Insentif kurang memadai

Prosedur

Tidak ada manual

Tidak jelas Bahasa yang digunakan tidak mudah dipahami

Terlalu rumit

(23)

LANGKAH 2.2 : ANALISIS SEBAB-SEBAB YANG RELEVAN

SURVEI/PENELITIAN

• Ditujukan untuk mendapatkan gambaran nyata suatu kondisi atau menemukan fakta/data korelasi dan frekuensi (yang sungguh terjadi)

• Dapat berbentuk:

• Kuesioner/formulir survey

• Observasi

• Checksheet

• Wawancara

• Penelitian

(24)

LANGKAH 2.2 : ANALISIS SEBAB-SEBAB YANG RELEVAN

Sering Rusak

Orang

Tidak Jelas Tidak ada

Manual

Tidak Terampil

Ceroboh

Peningkatan Keluhan Pengguna Material

Pendukung

(25)

LANGKAH 2.2 : ANALISIS SEBAB-SEBAB YANG RELEVAN

Peningkatan keluhan pengguna

Orang

Ceroboh

Kelelahan Beban kerja tinggi

Kurang pengawasan

Tidak Terampil Belum mendapatkan pembekalan

Motivasi rendah Insentif kurang memadai

Prosedur

Tidak ada manual

Tidak jelas Bahasa yang digunakan tidak mudah dipahami

Terlalu rumit

Fasilitas/Sarana

Jumlah terbatas Sering rusak

Material Jumlah Kurang

Why? Why?

(26)

Sebab-sebab yang Relevan Frekuensi Beban kerja pegawai tinggi 10 Kurangnya pengawasan atasan 16 Pegawai belum mendapatkan

pelatihan

66 Bahasa prosedur tidak mudah

dipahami

3

Prosedur terlalu rumit 4

Jumlah fasilitas pendukung 1

Hasil Survei

LANGKAH 2.3 : MENENTUKAN SEBAB PALING DOMINAN

(27)

Sebab-sebab yang Relevan Frekuensi Beban kerja pegawai tinggi 10 Kurangnya pengawasan atasan 16 Pegawai belum mendapatkan

pelatihan

66 Bahasa prosedur tidak mudah

dipahami

3

Prosedur terlalu rumit 4

Jumlah fasilitas pendukung terbatas 1

TOTAL 100

Hasil Survei

LANGKAH 2.3 : MENENTUKAN SEBAB PALING DOMINAN

(28)

Sebab-sebab yang Relevan Frekuensi % Kumulatif Pegawai belum mendapatkan pelatihan 66 66

Kurangnya pengawasan atasan 16 82

Beban kerja pegawai tinggi 10 92

Prosedur terlalu rumit 4 96

Bahasa prosedur tidak mudah dipahami 3 99

Jumlah fasilitas pendukung terbatas 1 100

LANGKAH 2.3 : MENENTUKAN SEBAB PALING DOMINAN

(29)

PARETO

LANGKAH 2.3 : MENENTUKAN SEBAB PALING DOMINAN

(30)

FORMULASI SOLUSI

(31)

LANGKAH 3 : FORMULASI SOLUSI

3. FORMULASI SOLUSI

3.1.

Mengembangkan Alternatif Solusi

3.2.

Memilih Solusi Terbaik

Langkah ini terdiri dari 2 sub-langkah.

(32)

SCAMPER

BRAINSTORMING

LANGKAH 3.1 : MENGEMBANGKAN ALTERNATIF SOLUSI

(33)

BRAINSTORMING

Cara untuk memperoleh sejumlah besar gagasan dari sekelompok

orang dalam waktu singkat.

(34)

ATURAN BRAINSTORMING

Sumbang Saran BUKAN Saran Sumbang!

• Dilarang mengkritik/mengecam

• Yang penting JUMLAH bukan mutu

• Bebaskan diri. Bebas leluasa.

Diperlukan ide gila

• Manfaatkan gagasan/ide orang lain

(35)

IDEA SPURRING

Dipopulerkan oleh Alex F.Osborn, dengan istilah SCAMPER.

Everything new is a modification of something that already exists

- Substitute - Combine - Adapt

- Modify/Magnify/Minify - Put to Other Use

- Eliminate

- Reverse/Rearrange

(36)

CONTOH

• Akar Penyebab masalah: “karyawan tidak kompeten”

Alternatif:

A. Pelatihan Internal

B. Sharing Knowledge

C. Pelatihan Eksternal

D. Sertifikasi

(37)

LANGKAH 3.2 : MEMILIH SOLUSI TERBAIK

BAGAIMANA CARA MEMILIH SOLUSI

(38)

PROSES MEMILIH

Dinilai

Pembatas PILIHAN

(39)

1. PEMBATAS PILIHAN

• Undang-undang, peraturan, ketetapan, keharusan atau mandatory

• Keterbatasan sumberdaya

• Persyaratan untuk mencapai tujuan.

• Kalau tidak dipenuhi, tidak dapat

diimplementasi

(40)

2. MENILAI MENGGUNAKAN KEINGINAN

Ada dua metode:

1. Metode pemetaan alternatif solusi

2. Metode matriks perbandingan kuantitatif

• Pernyataan keinginan-keinginan

• Berikan bobot sesuai kepentingannya

• Membandingkan dan menilai

(41)

METODE PEMETAAN ALTERNATIF SOLUSI

Dapat digunakan untuk pertimbangan sederhana

Kemudahan dan dampak

Biaya dan tingkat penolakan

Waktu implementasi dan lamanya efek

Boleh dua pertimbangan yang lain

(42)

METODE PEMETAAN ALTERNATIF SOLUSI

Alternatif:

A. Pelatihan Internal B. Sharing Knowledge C. Pelatihan eksternal Dampak

Tinggi

B

C A

(43)

METODE MATRIKS PERBANDINGAN KUANTITATIF

• Untuk pertimbangan yang lebih kompleks

SOLUSI TERBAIK = TOTAL NxB TERBESAR

Kriteria

Keinginan B

PELATIHAN INTERNAL

SHARING KNOWLEDGE

PELATIHAN EKSTERNAL

info n nxb info N Nxb info n nxb

Impl cepat 4 1 Bulan 5 20 Setiap saat 10 40 2 bulan 2 8

Biaya rendah 2 4 jt 5 10 0 10 20 10jt 2 4

Dampak besar 6 Besar 10 60 Kecil 3 18 Besar 10 60

Score 90 78 72

(44)

3. PILIHAN AKHIR

• Solusi terbaik adalah alternatif solusi yang menghasilkan skor terbesar.

• Skor merupakan jumlah bobot dikalikan nilai.

• Skor akhir mengindikasikan tingkat pemenuhan

kriteria.

(45)

RENCANA TINDAKAN

(46)

IF YOU FAIL TO PLAN,

YOU ARE PLANNING TO FAIL!

(BENJAMIN FRANKLIN)

(47)

SUSUNAN RENCANA TINDAKAN

• Rumusan solusi terpilih

• Kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka implementasi solusi terpilih

• Keluaran yang dihasilkan dari masing masing kegiatan

• Sumber daya yang dibutuhkan

• Penanggung jawab

• Alokasi waktu

(48)

CONTOH RENCANA TINDAKAN

Solusi: Melaksanakan Pelatihan Internal dengan tujuan menurunkan keluhan user

(49)

MATRIKS TANGGUNG JAWAB

(TABEL RACI)

(50)

ANTISIPASI IMPLEMENTASI SOLUSI

• Identifikasi kemungkinan terjadi penyimpangan dalam implementasi:

– Penyimpangan apa saja yang dapat terjadi?

– Apa saja kemungkinan sebabnya?

• Kuantifikasi

– Seberapa besar kemungkinannya terjadi?

– Seberapa besar dampak yang ditimbulkannya bila terjadi?

(51)

ANTISIPASI IMPLEMENTASI SOLUSI

• Antisipasi

– Tindakan pencegahan: mengurangi kemungkinan munculnya sebab.

– Tindakan penanggulangan: siapkan tindakan agar akibatnya minimal.

– Sistem Informasi: pemberi tanda munculnya penyimpangan dan

mengefektifkan tindakan penanggulangan. Bisa otomatis atau

manual.

(52)

ANTISIPASI IMPLEMENTASI SOLUSI

Potensi Penyimpangan

Sebab yang mungkin

Tindakan Antisipasi

Tindakan Pencegahan

Tindakan Penanggulangan Instruktur tidak hadir Jadwal Bentrok Dijadwalkan dari jauh

hari Instruktur Cadangan Peserta tidak fokus mengikuti

pelatihan

Pararel

mengerjakan tugas rutin

Permohonan bebas tugas dari Direktur HC

kepada atasan peserta

Tim SDM mengingatkan peserta untuk fokus

mengikuti pelatihan

Gambar

DIAGRAM TULANG IKAN

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan simulasi dalam bentuk contoh numerik, diperoleh bahwa penyelesaian masalah transportasi fuzzy dengan menggunakan fuzzy Russell’s method menghasilkan

Pada penelitian ini dibahas penyelesaian masalah konektivitas, yaitu masalah menentukan suatu kover terhubung minimum, dengan algoritme heuristik yang terdiri atas tiga langkah

Penyelesaian masalah pemrograman linier bilangan bulat murni dengan menggunakan metode reduksi variabel menghasilkan solusi optimal dengan semua variabel keputusan berupa bilangan

Siswa harus menganalis dan mendefinisikan masalah/merumuskan masalah menyusun hipotesa, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis informasi/cari informasi,

Langkah awal yang digunakan untuk menyelesaikan masalah transshipment adalah menyusun tabel transportasi terlebih dahulu yang terdiri kota sumber, kota penghubung dan

Meninjau hal ini, langkah penyelesaian permainan SET dimulai dengan mendefinisikan kartu SET, kemudian mendefinisikan dek sebagai list of kartu, kemudian dari dek

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang

Penyelesaian optimal 4.5 Metode Stepping Stone Setelah solusi feasibel awal dari masalah transportasi, langkah berikutnya adalah menentukan peubah yang masuk dan yang keluar dengan