• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Audit Internal terhadap Kinerja Keuangan Koperasi: Studi Kasus di Majene

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peran Audit Internal terhadap Kinerja Keuangan Koperasi: Studi Kasus di Majene"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Rahmat Hidayat 2019, Peran audit internal terhadap kinerja keuangan Koperasi Karya Dharma Kabupaten Majene yang dibimbing oleh Dr. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT kehadirat Nur Ilmu, sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul “Peran Audit Internal Dalam Kinerja Keuangan Koperasi Karya Dharma Kabupaten Majene”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Audit Internal

Audit internal melakukan aktivitas jaminan dan konsultasi yang independen dan obyektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Tugiman (2006) menyatakan bahwa audit internal dapat memberikan beberapa jenis layanan kepada organisasi, yaitu membantu mengevaluasi kegiatan di lapangan.

Standar Profesi Audit Internal

Audit internal harus independen dan terpisah dari berbagai aktivitas yang diperiksa objektivitas auditor internal. Manajemen departemen audit internal Manajer audit internal harus mengelola badan audit internal dengan tepat, sehingga: Pekerjaan audit memenuhi tujuan dan tanggung jawab keseluruhan.

Pelaksanaan Audit Internal

Dokumentasi Informatif Auditor internal harus mendokumentasikan informasi yang relevan untuk mendukung kesimpulan dan hasil penugasan. Penanggung jawab fungsi audit internal harus mengembangkan dan memelihara sistem untuk memantau tindak lanjut hasil tugas yang dikomunikasikan kepada manajemen.

Pengendalioan Audit internal

Perusahaan biasanya menggunakan sistem pengendalian internal untuk mengarahkan operasi bisnis dan mencegah penyalahgunaan sistem. Hal ini menegaskan bahwa, betapapun baiknya desain dan penerapannya, pengendalian internal hanya dapat memberikan jaminan yang memadai dan tidak dapat sepenuhnya efektif dalam mencapai tujuan pengendalian internal, meskipun dirancang dan disusun dengan cara terbaik.

Komponen Pengendalian Internal

Menurut definisi COSO dapat diartikan bahwa pengendalian internal adalah suatu proses karena merambah ke dalam aktivitas operasional organisasi dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas dasar manajemen. Penilaian risiko merupakan kegiatan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang menghalangi perusahaan mencapai tujuannya.

Tujuan Audit Internal

Memberikan penilaian yang baik dan meningkatkan pengawasan yang efektif secara wajar serta mengidentifikasi sistem pengendalian yang telah ditetapkan yang mencakup pengendalian internal manajemen dan kegiatan operasional terkait. Memastikan seluruh aset perusahaan diamankan secara bertanggung jawab terhadap penyalahgunaan, kehilangan, korupsi dan hal-hal lain seperti Memberikan penilaian mengenai mutu dan kualitas pekerjaan kepada setiap bagian yang ditunjuk oleh manajemen perusahaan.

Periksa kepatuhan terhadap semua kebijakan yang tercantum dalam Panduan Mutu dan dokumen lain yang terkait dengan penerapannya di semua tingkatan. Ketidaksesuaian yang ditemukan selama audit internal berfungsi sebagai informasi berharga untuk meningkatkan sistem manajemen laboratorium dan sebagai masukan untuk tinjauan manajemen.

Kedudukan dan Peran Audit Internal

Audit internal akan seefektif yang diinginkan manajemen, jika audit internal bebas dari aktivitas yang diauditnya. Untuk mencapai keadaan tersebut, audit internal harus memperoleh dukungan dari manajemen dan dewan komisaris. Jabatan auditor internal juga tidak mempunyai wewenang langsung terhadap tingkatan manajemen dalam organisasi perusahaan, kecuali orang-orang yang berada di bawahnya pada departemen audit internal itu sendiri.

Audit internal yang independen tidak diperbolehkan terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan, apalagi kegiatan yang diperiksanya. Wewenang dan tanggung jawab audit internal suatu perusahaan bergantung pada status dan kedudukannya dalam struktur organisasi. Memberikan informasi dan nasihat kepada manajemen dan melaksanakan tanggung jawab ini dengan cara yang konsisten dengan kode etik audit internal.

Audit Internal dan Kinerja

Kedudukan audit internal menggambarkan lini-lini perusahaan mana saja yang dapat diperiksa, atau dengan kata lain menunjukkan ruang lingkup kompetensi audit internal. Selanjutnya, Hermanson dan Ritternberg (2003) berpendapat bahwa “keberadaan fungsi audit internal yang efektif dikaitkan dengan kinerja perusahaan yang unggul”. Fungsi audit internal menurut Mulyadi (2002) adalah memberikan jasa analisis dan evaluasi serta memberikan jaminan dan rekomendasi serta informasi lainnya kepada manajemen dan direksi serta pihak lain yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang sama.

Memberikan rekomendasi untuk perbaikan aktivitas perusahaan Oleh karena itu, fungsi audit internal merupakan alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mengarahkan perusahaan ke arah yang lebih baik. Fungsi audit internal yang baik dapat meningkatkan kinerja keuangan (profitabilitas) dan juga dapat membantu manajemen mengelola perusahaan untuk mengendalikan kecurangan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan perusahaan. Keberadaan fungsi ini sangat penting dalam perusahaan, sehingga diharapkan BUMN di Indonesia memiliki fungsi audit internal yang baik untuk menunjang kinerja perusahaan, baik kinerja operasional maupun kinerja keuangan perusahaan.

Kinerja Keuangan

  • Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan
  • Pengertian Laporan Keuangan
  • Pengunaan Laporan Kuangan
  • Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2013:7), laporan keuangan dalam arti sederhana adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat itu atau pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan yang lengkap biasanya mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas/cash flow statement), penjelasan catatan dan laporan lainnya, serta teks penjelasan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Sedangkan laporan keuangan menurut Harahap menggambarkan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan pada waktu atau periode tertentu.

Menurut Kasmir (2013:10), laporan keuangan pada umumnya bertujuan untuk memberikan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan, baik pada waktu tertentu maupun periode tertentu. Informasi keuangan yang terkandung dalam laporan keuangan harus mempunyai karakteristik tertentu untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Laporan keuangan yang lengkap biasanya mencakup neraca (menggambarkan informasi mengenai posisi keuangan), laporan laba rugi (menggambarkan informasi pendapatan), laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara), catatan dan laporan lainnya serta materi penjelasan. itu merupakan bagian integral dari laporan.

Koperasi

  • Prinsip dan Asas Koperasi
  • Fungsi dan Tujuan Koperasi
  • Bentuk Bentuk Koprasi
  • Jenis-jenis Koperasi

Koperasi adalah perkumpulan yang terdiri dari orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan keluar masuk bagi para anggotanya dengan cara bekerja sama dalam kekeluargaan dan menjalankan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan fisik para anggotanya (Chaniago v Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001:17). 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian pada pasal 1, koperasi adalah suatu badan usaha yang terdiri atas perseorangan atau badan hukum koperasi, yang kegiatan usahanya berdasarkan asas koperasi dan merupakan suatu gerakan ekonomi kerakyatan yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi adalah suatu badan usaha yang tujuan utamanya memperoleh keuntungan ekonomi.

25 Tahun 1992 tentang perkoperasian yang menyatakan, “koperasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta berdasarkan asas kekeluargaan”. Dalam perspektif koperasi sebagai organisasi pembelajar (learning Organization) dalam mengantisipasi dinamika dan tantangan yang berubah dengan cepat, Bung Hatta menegaskan: “Koperasi merupakan unsur pendidikan yang baik untuk memperkuat perekonomian dan moral, karena koperasi didasarkan pada dua mata rantai yang saling menguatkan. yaitu solidaritas bersama (kesetiaan, teman) dan kebersamaan. Orang yang membentuk koperasi adalah mereka yang memenuhi syarat keanggotaan dan mempunyai kepentingan keuangan yang sama.

Kerangka Pikir

Hipotesis

Jenis dan Sumber Data .1 Jenis Data .1 Jenis Data

Sember Data

Populasi dan Sampel

Metode Pengumpulan data

Teknik Analisi

Uji Koefisien Determinan R2 Untuk mengukur proporsi atau besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan uji koefisien determinasi. Artinya R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar R2 mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan R2 semakin kecil mendekati 1. nol maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil.

Defenisi Oprasional

KPRI Karya Dharma saat ini mempunyai dua unit usaha yaitu unit usaha yang disesuaikan dengan kebutuhan anggotanya. Unit-unit usaha tersebut adalah unit-unit usaha simpan pinjam dan unit-unit usaha perdagangan, dan menurut kegiatan yang dilakukannya, koperasi-koperasi tersebut termasuk koperasi konsumen, yaitu koperasi yang hanya menyediakan kebutuhan sehari-hari para anggotanya. Unit usaha simpan pinjam dikelola oleh sekretaris, dan unit usaha perdagangan dikelola oleh seorang asisten administrator.

Pada unit usaha toko, asisten manajer dibantu oleh dua orang karyawan, yang salah satunya bertugas melayani pembeli dan berperan sebagai kasir. Begitu pula dengan unit usaha simpan pinjam yang dikelola oleh seorang sekretaris, juga dibantu oleh seorang pegawai. Setiap pengurus unit usaha bertanggung jawab untuk melaporkan secara berkala kepada pengurus koperasi dan mengikuti petunjuknya, sehingga ketua dapat dengan mudah mengendalikan dan mengawasi jalannya koperasi.

Visi Dan Misi 4.1.1 Visi 4.1.1 Visi

Misi

Direksi kini dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang.

Struktur Organisasi

Job Descreption

Sebagai pengawas dan pemberi bimbingan, perlindungan dan kemudahan kepada pengurus demi kemajuan koperasi, baik diminta maupun tidak. anggaran dasar) atau SENI (anggaran dasar) koperasi. Pengurus merupakan jabatan struktural tertinggi dalam kepengurusan KPRI Karya Dharma Kecamatan Banggae yang jabatannya diangkat dan diberhentikan oleh pengurus.

Memimpin dan mengelola usaha koperasi, termasuk aspek keuangan dan sumber daya sesuai dengan manajemen yang baik. Kepala bagian Keuangan Pegawai yang bertugas melakukan pencatatan dan pencatatan seluruh transaksi yang terjadi di koperasi, penyiapan data dan informasi sehubungan dengan penyusunan jadwal kerja anggota. Kepala bagian simpan pinjam Pegawai yang bertanggung jawab terhadap pelayanan dan pengelolaan simpan pinjam termasuk simpan pinjam dan penagihan.

Hasil

Uji Normalis

Uji Regresi

Dari hasil analisis di atas maka model regresi antara upaya audit internal dengan kinerja keuangan adalah sebagai berikut: Y X. Koefisien regresi positif ini menunjukkan bahwa audit internal mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Semakin baik pelaksanaan audit internal maka semakin baik pula pelaporan kinerja keuangan yang dilakukan bank.

Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F yang dihasilkan masih lebih besar dari F tabel, sehingga Ho ditolak.

Tabel 3. Pengujian Model Regresi  ANOVA a
Tabel 3. Pengujian Model Regresi ANOVA a

Uji Hipotesis

Pembahasan

Artinya secara keseluruhan responden menilai pelaksanaan audit internal pada Koperasi Karya Dharma berjalan dengan baik. Hubungan antara audit internal dengan kinerja keuangan koperasi dalam penelitian ini menunjukkan hubungan yang positif. Hasil positif ini menunjukkan bahwa semakin baik audit internal yang dilakukan Koperasi Karya Dharma maka akan semakin baik pula pelaporan kinerja keuangannya.

Dari hasil tersebut terlihat bahwa walaupun audit internal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank, namun pengaruhnya cukup besar. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa audit internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan dan pengaruhnya positif. Jadi dapat dikatakan semakin baik audit internal maka kinerja keuangan juga akan meningkat.

Saran

Nilai tersebut mempunyai arti bahwa 21,4% kinerja keuangan Koperasi Karya Dharma dipengaruhi oleh audit internal yang dilakukan selama ini, sedangkan sisanya sebesar 78,6% dipengaruhi oleh variabel lain. 3 Laporan keuangan yang disampaikan kepada RAT harus ditandatangani oleh seluruh anggota pengurus koperasi (UU No. 36 ayat 1). 8 Laporan keuangan yang diterbitkan koperasi dapat menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota, di samping hasil usaha bukan anggota.

14 Laporan keuangan yang saya susun sesuai dengan SAP, dengan informasi yang lengkap termasuk semua informasi akuntansi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. 15 Laporan keuangan yang saya siapkan siap tepat waktu, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan saat ini dan koreksi keputusan masa lalu (nilai umpan balik). 16 Informasi dalam laporan keuangan yang saya susun selalu dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya.

Gambar

Tabel 3. Pengujian Model Regresi  ANOVA a

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam Pengaruh Audit Internal dan Intellectual Capital terhadap kinerja

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 peran Pengaruh audit Internal terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan pada Pemerintahan Kabupaten gowa adalah

Dari hasil analisis korelasi sederhana didapat korelasi antara peran dan fungsi audit dengan kinerja keuangan adalah 0,569 maka dapat di simpulkan bahwa variabel

Berdasarkan hasil pembahasan peran sikap profesionalisme auditor internal dalam mengungkapkan temuan audit, maka dapat disimpulkan bahwa audit internal adalah suatu

0,844 lebih besar dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa variabel peran audit internal mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan PT PJB UBJOM

Hal ini terlihat dari temuan penelitian tentang peran audit internal dalam pengendalian internal di PT Sumatra Prima Fiberboard, di mana penulis berpendapat bahwa kinerja Audit Internal

Peran Manajemen Kredit, Pengendalian Internal, Kinerja Pengelola Kredit Terhadap Resiko Kredit: Kasus Pada Koperasi Syariah di Wonosobo Ahmad Guspul 1*, Kurniawati Mutmainah 2, Yusqi

Penelitian ini menganalisis pengaruh budaya organisasi dan peran audit internal terhadap kualitas pelaporan keuangan pada BPR di wilayah eks Karesidenan