• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran dinas tata ruang dan cipta karya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peran dinas tata ruang dan cipta karya"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Permasalahan sampah merupakan permasalahan umum dan menjadi fenomena universal di berbagai negara di seluruh belahan dunia, dengan perbedaan jumlah sampah yang dihasilkan. Pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menyebabkan peningkatan volume, jenis dan karakteristik sampah yang harus dikelola semakin beragam.

Rumusan Masalah

Perolehan Piala Adipura kedua pada tahun 2013 semakin mengukuhkan eksistensi Kabupaten Bulukumba di tingkat nasional sebagai kabupaten yang mampu mengelola dan menjaga kondisi kota agar tetap bersih. Perolehan Piala Adipura selama dua tahun berturut-turut ditambah dengan perolehan Penghargaan Kota Sehat pada tahun 2011 dan 2013. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan peningkatan kebersihan, berlaku Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 6 Tahun 2013. tentang Retribusi ditetapkan Pelayanan Limbah/Kebersihan sebagai payung hukum daerah untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Peranan Pemerintah

Peran Pemerintah Dalam Pelayanan Publik

Relevansi, setiap jenis, produk dan kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah harus relevan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Aksesibilitas, setiap jenis, produk, proses dan kualitas pelayanan yang diberikan harus dapat diakses oleh pengguna jasa sedekat dan seluas-luasnya. Kontinuitas Setiap jenis, produk, proses, dan kualitas layanan yang diberikan pemerintah harus terus tersedia bagi masyarakat pengguna layanan.

Profitabilitas, setiap jenis, produk, proses dan kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah harus benar-benar menghasilkan keuntungan. Secara adil, setiap jenis, produk, proses, dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah harus tersedia dan dapat diakses serta diberikan tanpa kecuali secara adil dan setara kepada seluruh anggota masyarakat. Akuntabilitas, setiap jenis produk, proses dan mutu pelayanan yang diberikan pemerintah harus dilaksanakan dengan sukses dan efisien serta sesuai dengan biaya dan manfaat yang diinginkan masyarakat.

Efektivitas dan efisiensi: Setiap jenis produk, proses dan mutu pelayanan pemerintah harus dilaksanakan dengan sukses, efisien dan sesuai dengan biaya dan manfaat yang diinginkan masyarakat.

Konsep Pengelolaan Sampah

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan biologis yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya antara lain sampah makanan, sampah kering, abu, plastik, kertas, kaleng dan sampah lainnya. Sampah di lokasi sumbernya (kantor, rumah tangga, hotel, dll) ditempatkan pada tempat penyimpanan sementara, dalam hal ini adalah tempat sampah.

Dari depo, sampah diangkut ke TPA akhir atau tempat pembuangan sampah dengan menggunakan truk pengangkut sampah yang disediakan oleh pemerintah (Departemen). Perencanaan pengelolaan sampah yang baik harus memperhatikan sumber sampah, lokasi, pergerakan/sirkulasi dan interaksi antar aliran sampah dalam suatu lingkungan wilayah. Paradigma baru ini lebih menekankan pada metode pengurangan sampah yang lebih cerdas dan ramah lingkungan.

Prinsip dasar pengelolaan sampah ramah lingkungan harus dimulai dengan perubahan cara pandang dan pengolahan sampah.

Kerangka Pikir

Deskripsi Fokus

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Jenis dan Tipe Penelitian
  • Sumber Data
  • Informan Penelitian
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Tehnik Analisis Data

Peran Dinas Penataan Ruang dan Cipta Karya dalam Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bulukumba. Dari hasil wawancara dengan para informan dapat disimpulkan bahwa: Dinas Penataan Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Bulukumba sebagai aktor pelaksana kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Bulukumba belum mampu menjalankan tugasnya secara maksimal. Analisis dari hasil wawancara dengan informan, dalam melaksanakan pengawasan, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya melakukan pengawasan secara langsung yaitu dengan turun langsung ke lapangan untuk mengawasi petugas kebersihan.

Analisis hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa proses monitoring dilakukan oleh pengawas dari Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Bulukumba yang turun langsung ke lapangan untuk memantau proses pengelolaan sampah. Analisis hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa ukuran TPA mempunyai pengaruh besar terhadap proses pengelolaan sampah. Hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa sumber daya manusia menjadi faktor penghambat karena masih kurangnya tenaga kebersihan yang terlibat dalam proses pengelolaan sampah.

Analisis hasil wawancara dengan informan adalah sarana dan prasarana Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Bulukumba yang tersedia saat ini.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Obyek Penelitian

  • Sejarah Singkat Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba
  • Slogan Kabupaten Bulukumba
  • Keadaan Geografis Kabupaten Bulukumba
  • Profil Kecamatan Ujung Bulu
  • Profil Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya

Kabupaten Bulukumba terletak di bagian selatan semenanjung Sulawesi Selatan dan berjarak 153 km dari Makassar (ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan). Kabupaten Bulukumba terdiri dari 10 kecamatan, yaitu Kecamatan Ujungbulu (ibu kota kabupaten), Kecamatan Gantarang, Kecamatan Kindang, Kecamatan Rilau Ale, Kecamatan Bulukumpa, Kecamatan Ujungloe, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, dan Kecamatan Heranglang. Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba memanjang dari barat ke utara dengan ketinggian 100 hingga lebih dari 500 meter di atas permukaan laut meliputi sebagian Kecamatan Kindang, Kecamatan Bulukumpa, dan Kecamatan Rilau Ale. Kabupaten Bulukumba memiliki suhu rata-rata berkisar antara 23,82°C – 27 . 68°C.

Berdasarkan analisis Smith-Ferguson (tipe iklim diukur berdasarkan bulan basah dan bulan kering), klasifikasi iklim Kabupaten Bulukumba termasuk iklim lembab atau sedikit lembab. Dengan luas wilayah 14,44 km², menjadikan Kecamatan Ujung Bulu sebagai kecamatan terkecil diantara kecamatan lain di Kabupaten Bulukumba. Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Kabupaten Bulukumba mempunyai tugas pokok membantu bupati dalam menetapkan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan, pengkajian, pelaksanaan pembangunan, dan pembangunan daerah.

Visi Dinas Penataan Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Bulukumba adalah “Terwujudnya penataan ruang dan lingkungan perumahan dan permukiman yang aman, nyaman, sehat dan tertib”.

Karakteristik Informan

  • Pegawai Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
  • Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat adalah orang-orang yang mempunyai pengaruh dan dihormati oleh masyarakat karena kekayaan ilmunya dan kesuksesan hidupnya. Data yang dikumpulkan dari informan diperoleh dari tokoh masyarakat di Kecamatan Ujungbulu Kabupaten Bulukumba untuk memperoleh data partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Peran Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Dalam Pengelolaan

  • Implementor
  • Pengawasan

Analisis hasil wawancara dengan informan mengenai bentuk teknis pengumpulan sampah adalah Seksi Kebersihan, Penanaman dan Pemakaman mengumpulkan sampah pada tempat sampah di pinggir jalan dan telah membagi tugas kepada petugas penyapu jalan dalam melaksanakan pengumpulannya. dan penempatan sampah. jadwal untuk petugas ini. Analisis hasil wawancara dengan informan mengenai upaya pengangkutan sampah yang dilakukan adalah dua tahap pengangkutan yang dilakukan yaitu pengangkutan dari sumber menuju TPS dengan menggunakan sepeda motor. Analisis dari hasil wawancara informan adalah petugas pengangkut biasa menerima/mengangkut sampah yang sebelumnya dikumpulkan dalam container di TPS, kemudian diangkut kembali ke TPA oleh petugasnya masing-masing.

Analisis hasil wawancara dengan informan mengenai metode pemusnahan sampah yang digunakan adalah pihak perencanaan fisik dan Dinas Cipata Karya menggunakan metode pembuangan secara saniter dengan tidak meninggalkan sampah di ruang terbuka. Analisis dari hasil wawancara dengan informan adalah metode pemusnahan sampah yang digunakan adalah metode sanitasi sampah, dimana metode ini dinilai paling tepat digunakan karena dapat meminimalisir pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah itu sendiri. Analisis hasil wawancara dengan informan mengenai cara pemusnahan sampah adalah pada saat melaksanakan pemusnahan digunakan cara menumpuk sampah dengan tanah selapis demi selapis, hal ini bertujuan agar bau sampah tidak mencemari. udara.

Analisa dari hasil wawancara dengan informan adalah dalam pengendalian pengelolaan sampah dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengontrol proses pengelolaan mulai dari tahap pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan sampah.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengelolaan Sampah

  • Faktor Pendukung Pengelolaan Sampah Di Kabupaten
  • Faktor Penghambat Pengelolaan Sampah Di Kabupaten

Analisis dari hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa sumber daya manusia dianggap sebagai salah satu faktor penghambat dalam pengelolaan sampah, karena masih kurangnya pegawai yang bekerja di bagian kebersihan dibandingkan dengan lokasi yang seharusnya. dibersihkan Sarana dan prasarana juga dikategorikan sebagai faktor penghambat khususnya dalam pengelolaan sampah, karena selama ini fasilitas yang kita miliki belum memadai untuk digunakan dalam proses pengelolaan sampah. (wawancara dengan AP. Senin. Analisis hasil wawancara dengan informan adalah sarana dan prasarana dikategorikan sebagai faktor penghambat proses pengelolaan sampah, karena sarana dan prasarana yang tersedia saat ini tidak mencukupi untuk digunakan dalam proses pengelolaan. limbah.

Nah khusus bagian kebersihan dikatakan sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penghambat dalam proses pengelolaan sampah, karena baik sarana maupun prasarana yang kita miliki saat ini belum mencukupi untuk kita gunakan dalam proses pengelolaan sampah. Analisis dari hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa sarana dan prasarana dinilai menjadi salah satu faktor penghambat proses pengelolaan sampah karena fasilitas yang tersedia saat ini masih belum mencukupi untuk digunakan dalam proses pengelolaan sampah. Dalam menjalankan perannya sebagai pengelola sampah di Kabupaten Bulukumba, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Bulukumba berperan sebagai pelaksana atau pelaksana kebijakan serta pengawas terhadap pengelolaan kegiatan pengelolaan sampah.

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/index.php.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Penelitian mengenai peran Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Bulukumba memerlukan informan yang menjadi sasaran dalam penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang lebih akurat. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Bulukumba sebagai pengawas dalam proses pengelolaan sampah di Kabupaten Bulukumba melakukan pengawasan dengan terjun langsung ke lapangan dan membentuk tim pengawas pada setiap tahapan pengelolaan sampah mulai dari tahap pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan hingga melakukan pengawasan terhadap pengelolaannya. . dari proses pengelolaan sampah. Analisis hasil wawancara dengan informan adalah cara pandang masyarakat yang dilihat dari Kepala Dinas Kebersihan, Penanaman dan Pemakaman Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Bulukumba yaitu masyarakat sudah mulai sadar akan kebersihan lingkungan sekitar. lingkungan. lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama.

Analisis hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat saat ini sudah mulai sadar akan kondisi di lingkungannya. Analisis hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat sering membantu petugas motor sampah dalam menjalankan tugasnya mengambil sampah dari tempat sampah. Analisis hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah sadar lingkungan dan peduli terhadap lingkungan disekitarnya, baik dari segi bentuknya.

Analisis dari hasil wawancara dengan informan adalah tersedianya tempat pembuangan sampah yang luas dapat memudahkan pengelola sampah dalam melakukan proses pengelolaan akhir sampah di TPA. Analisis dari hasil wawancara dengan informan adalah dengan adanya tempat pembuangan sampah yang luas dapat memudahkan proses pemusnahan sampah di TPA. Untuk lebih mengoptimalkan peran pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Departemen Perencanaan Fisik dan Cipta Karya, sebaiknya diperoleh/dibangun seluruh fasilitas yang diperlukan agar dapat segera direalisasikan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Panitia Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Dinas Cipta dan Tata Ruang Kabupaten Pelalawan Kegiatan Semenisasi Jalan Lingkungan dan

PELAKSANAAN PENGHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PPH PASAL 21 PADA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA. KARYA

SKPD : DINAS TATA RUANG, KEBERSIHAN, PERTAMANAN, PEMAKAMAN DAN PEMADAM KEBAKARAN KAB. Kompleks Perkantoran

Penyusunan Laporan Akutanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang Provinsi Jawa Timur 2013, merupakan tindak lanjut atas

perencanaan strategis SI/TI yang mendukung strategi bisnis yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan SI/TI yang diperlukan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dilingkungan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pelalawan Kegiatan Pembangunan / Peningkatan

Penelitian ini membahas bagaimana pelayanan persampahan yang diberikan oleh Dinas Cipta Karya Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pandeglang dan mengevaluasi apa