GURU PROFESSIONAL
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Guru dalam esensi sejatinya, adalah tiang utama dalam fondasi sebuah
masyarakat yang maju. Mereka bukan sekadar penyampai pengetahuan, tetapi juga pemandu, penyemangat, dan pelita yang menerangi jalan bagi generasi mendatang.
Guru tidak hanya membagikan informasi tentang matematika, sains, atau bahasa, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai, etika, dan kepemimpinan yang penting bagi perkembangan karakter individu. Mereka membawa peran yang tak ternilai dalam membentuk mental, emosional, dan intelektual siswa-siswa mereka. Seorang guru harus memiliki dedikasi yang tinggi terhadap profesi mereka. Mereka harus siap memberikan waktu dan tenaga ekstra untuk membantu setiap siswa meraih potensi terbaiknya. Seorang guru bukanlah hanya pekerjaan semata, tetapi panggilan jiwa yang membutuhkan pengorbanan dan komitmen yang luar biasa. Mereka sering kali bekerja di luar jam kerja, merencanakan pelajaran, menilai tugas, dan merancang strategi pembelajaran yang efektif.
Guru merupakan salah satu profesi yang memiliki dampak paling signifikan dalam membentuk masa depan suatu bangsa. Guru tidak hanya bertanggung jawab atas pengetahuan akademik siswa, tetapi juga membawa tanggung jawab besar dalam membentuk karakter, nilai, dan sikap mereka. Oleh karena itu, profesionalisme dalam profesi guru tidak hanya diharapkan, tetapi juga menjadi suatu keharusan. Selain itu, seorang guru juga merupakan contoh yang sangat penting bagi para siswa. Mereka adalah model peran yang memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi
mendatang. Sikap, nilai-nilai, dan perilaku seorang guru akan memberikan dampak yang kuat pada perkembangan kepribadian dan karakter siswa. Oleh karena itu, guru harus bertindak sebagai teladan yang positif, mempraktikkan nilai-nilai seperti integritas, kerja keras, dan toleransi.
Guru profesional tidak hanya terletak pada pengetahuan dan pengalamannya, tetapi juga dalam kemampuannya untuk memahami dan merespons kebutuhan unik setiap siswa. Mereka harus menjadi pengamat yang cermat, mampu membaca bahasa
tubuh dan emosi siswa untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran mereka.
Kesabaran, empati, dan kepekaan sosial adalah kualitas yang diperlukan agar seorang guru bisa berhasil membimbing setiap siswa melalui tantangan pembelajaran mereka.
Seorang guru juga memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat, berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak terkait, dan mempraktikkan etika kerja yang tinggi. Mereka memiliki kesadaran akan pentingnya refleksi diri dan peningkatan terus-menerus, serta siap untuk menghadapi tantangan-tantangan yang muncul dalam lingkungan pendidikan yang dinamis dan kompleks.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakekat seorang guru?
2. Apa yang menjadi syarat-syarat menjadi seorang guru yang professional?
3. Apa saja tugas dari seorang guru?
4. Bagaimana kedudukan guru dalam pendidikan dan agama?
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui hakekat dari seorang guru
2. Untuk menegtahui syarat-syarat menjadi seorang guru yang professional 3. Untuk menegtahui tugas dari soerang guru
4. Untuk mengetahui kedudukan guru dalam pendidikan dan agama
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Hakekat Guru
Hakekat seorang guru mencakup berbagai dimensi yang mendalam dan kompleks, mencerminkan peran, karakteristik, dan dampak yang mereka miliki dalam dunia pendidikan. Secara substansial, guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pemimpin, mentor, dan model peran bagi siswa mereka. Mereka memiliki tanggung jawab yang besar dalam membimbing siswa menuju pemahaman yang mendalam, keterampilan yang relevan, dan sikap yang positif dalam kehidupan. Peran utama seorang guru adalah sebagai pembimbing pembelajaran. Mereka tidak hanya menyampaikan
pengetahuan, tetapi juga memfasilitasi proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Ini berarti guru harus mampu merancang pengalaman belajar yang menarik, relevan, dan bermakna bagi siswa mereka. Dengan mengintegrasikan berbagai metode
pembelajaran, teknologi, dan sumber daya, guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan inklusif.
Seorang guru juga berperan sebagai model peran dan etika bagi siswa. Mereka tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga nilai-nilai moral, integritas, dan tanggung jawab. Sikap dan perilaku guru memainkan peran kunci dalam membentuk karakter siswa dan membantu mereka mengembangkan keterampilan interpersonal yang penting untuk sukses di dalam dan di luar kelas. Karakteristik seorang guru yang berhasil mencakup berbagai dimensi, mulai dari keterampilan pedagogis yang kuat hingga kemampuan interpersonal yang luar biasa. Guru yang efektif mampu mengelola kelas dengan baik, menyesuaikan pembelajaran dengan gaya belajar siswa, dan
memberikan umpan balik yang konstruktif. Mereka juga memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat, orangtua, dan siswa untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran yang mendukung.
Dalam konteks pendidikan inklusif, guru juga memiliki tanggung jawab untuk memahami dan merespons kebutuhan khusus setiap siswa. Mereka harus mampu menyesuaikan strategi pembelajaran, menawarkan dukungan tambahan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk memastikan keberhasilan semua
siswa, tanpa terkecuali. Pengaruh guru dalam pendidikan tidak dapat dipandang enteng.
Penelitian menunjukkan bahwa kualitas guru memiliki dampak yang signifikan pada hasil belajar siswa, motivasi belajar, dan perkembangan pribadi mereka. Guru yang mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, inklusif, dan memotivasi dapat membantu meningkatkan prestasi akademik dan kesejahteraan siswa secara keseluruhan. Hakekat guru mencerminkan perpaduan antara pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam pendidikan. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang peran dan karakteristik guru, kita dapat memperkuat sistem pendidikan dan mempersiapkan generasi yang lebih berkualitas untuk masa depan yang semakin kompleks.
2.2 Syarat-Syarat menjadi Guru Professional
Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab IV pasal 28 mengenai Pendidikan menyebutkan bahwasanya a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai egn dari
pembelajaran yang sehat secara jasmani maupun rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
b. Kualifiaksi akademik sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) yang berbunyi tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijzah maupun sertifikat keahlian yang relevan sesuai dengan perundang- undangan yang berlaku.
c. Kompetensis ebagai agen pembelajaran atau jenjang pendidikan dasar dan menegah serta pendidikan anak usia dini meliputi:
a. Kompetensi pendagogik yang merupakan kemampuan kemampuan seorang guru untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran secara efektif. Ini mencakup berbagai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi pengajar yang efektif dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
b. kompetensi personal merujuk pada sifat-sifat, karakteristik, dan sikap pribadi yang mendukung keberhasilan dalam profesi mengajar. Ini mencakup berbagai aspek kepribadian yang mempengaruhi interaksi guru dengan siswa, rekan kerja, dan lingkungan sekolah secara keseluruhan.
c. kompetensi professional merujuk pada keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas pengajaran dan memfasilitasi
pembelajaran siswa secara efektif. Ini mencakup berbagai aspek yang mencakup persiapan pembelajaran, pengelolaan kelas, penilaian, pengembangan kurikulum, dan kolaborasi dengan rekan sejawat.
d. kompetensi sosial seorang guru mengacu pada kemampuan guru untuk berinteraksi dengan siswa, rekan sejawat, orangtua, dan pihak terkait lainnya dalam lingkungan pendidikan. Ini melibatkan berbagai aspek keterampilan komunikasi, empati, kerjasama, dan manajemen konflik.
Seorang guru harus memenuhi berbagai syarat untuk menjalankan tugasnya dengan efektif dan profesional. Berikut adalah beberapa syarat yang umumnya harus dipenuhi oleh seorang guru:
1. Pendidikan dan Kualifikasi: Seorang guru harus memiliki pendidikan yang sesuai dan kualifikasi yang diperlukan untuk mengajar di tingkat pendidikan tertentu. Ini bisa berupa gelar sarjana pendidikan, gelar sarjana dalam mata pelajaran yang diajarkan, atau kualifikasi khusus dalam bidang pendidikan.
2. Sertifikasi atau Lisensi: Di banyak negara, seorang guru harus memiliki sertifikasi atau lisensi resmi dari otoritas pendidikan yang berwenang.
Sertifikasi ini menunjukkan bahwa guru telah menyelesaikan pelatihan dan memenuhi standar yang ditetapkan untuk keahlian pengajaran.
3. Pengetahuan Subjek: Seorang guru harus memiliki pengetahuan yang kuat dalam mata pelajaran yang diajarkan. Mereka harus memahami konsep, teori, dan prinsip-prinsip dasar subjek tersebut serta terus memperbarui pengetahuan mereka sesuai dengan perkembangan terbaru.
4. Keterampilan Pengajaran: Seorang guru harus memiliki keterampilan pengajaran yang efektif, termasuk kemampuan merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran yang menarik, memotivasi siswa, dan menyampaikan materi pelajaran dengan jelas dan mudah dipahami.
5. Kemampuan Komunikasi: Guru harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik dalam berbicara maupun menulis. Mereka harus dapat
berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan siswa, rekan kerja, orangtua, dan pihak terkait lainnya.
6. Keterampilan Manajemen Kelas: Seorang guru harus memiliki
keterampilan manajemen kelas yang kuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, teratur, dan mendukung. Mereka harus mampu mengelola perilaku siswa, menjaga disiplin, dan memfasilitasi kolaborasi dalam kelas.
7. Empati dan Keterlibatan: Seorang guru harus memiliki empati terhadap kebutuhan dan perasaan siswa, serta keterlibatan yang tinggi dalam
pembelajaran dan perkembangan siswa. Mereka harus peduli dengan
kesejahteraan siswa dan siap memberikan dukungan tambahan jika diperlukan.
8. Komitmen terhadap Profesionalisme: Seorang guru harus memiliki komitmen yang kuat terhadap profesionalisme, termasuk integritas, etika kerja yang tinggi, dan dedikasi terhadap profesi mereka. Mereka harus mematuhi kode etik yang ditetapkan dan terus-menerus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka sebagai seorang guru.
Dengan memenuhi syarat-syarat ini, seorang guru dapat menjadi pemimpin yang efektif dalam pendidikan, memberikan dampak yang positif bagi perkembangan siswa, dan berkontribusi pada kemajuan masyarakat secara keseluruhan.
2.3 Tugas Utama Guru
Tugas utama seorang guru adalah menjalankan peran yang kompleks dan beragam dalam dunia pendidikan. Mereka bukan hanya penuntun dalam proses belajar- mengajar, tetapi juga mentor, fasilitator, dan contoh teladan bagi siswa. Setiap hari, guru memulai dengan merencanakan pembelajaran yang terstruktur dan relevan, mempertimbangkan berbagai faktor seperti kebutuhan siswa, kurikulum yang ditetapkan, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam perencanaan ini, mereka tidak hanya memilih materi pelajaran yang sesuai, tetapi juga merancang strategi pengajaran yang menarik dan efektif untuk memfasilitasi pemahaman siswa.
Ketika tiba saatnya untuk melaksanakan pembelajaran, guru menjadi pemandu dalam proses belajar, menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan mendukung. Mereka
menggunakan berbagai teknik dan metode pengajaran untuk memperkuat pemahaman siswa, mempromosikan diskusi yang mendalam, dan mengaktifkan partisipasi siswa.
Dalam interaksi dengan siswa, guru tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun hubungan yang erat, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan
memberikan dukungan moral serta motivasi yang diperlukan untuk setiap individu.
Selain mengajar, seorang guru juga memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi kemajuan siswa secara berkala. Mereka menggunakan berbagai alat evaluasi, seperti tes, proyek, atau penugasan, untuk mengukur pemahaman siswa dan memberikan umpan balik yang berarti. Guru juga meluangkan waktu untuk memantau perkembangan siswa, mengidentifikasi kebutuhan atau kesulitan yang mungkin mereka hadapi, dan memberikan bantuan tambahan atau bimbingan yang diperlukan. Di luar kelas, guru berperan sebagai penghubung antara siswa, orangtua, dan staf sekolah.
Mereka berkomunikasi secara teratur dengan orangtua tentang kemajuan akademik dan perilaku siswa, menjembatani kolaborasi yang efektif antara rumah dan sekolah. Guru juga berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam tim atau kelompok kerja, berbagi pengalaman dan ide, serta mendukung perkembangan profesional satu sama lain.
Selama bertahun-tahun, guru juga berkomitmen untuk mengembangkan diri mereka sendiri. Mereka terus-menerus belajar, mengikuti pelatihan, membaca literatur terkini, dan berpartisipasi dalam kegiatan profesional untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka. Dengan dedikasi yang tak tergoyahkan terhadap profesi mereka, guru berperan sebagai agen perubahan dalam mencetak generasi penerus yang
berkualitas, berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan.
2.4 Kedudukan Guru dalam Pendidikan dan Agama
Kedudukan guru dalam pendidikan dan agama memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter, moralitas, dan pemahaman spiritual siswa. Secara tradisional, guru dianggap sebagai pemimpin moral dan spiritual dalam masyarakat, dan kedudukan mereka sering kali dihormati dan dihargai karena kontribusi mereka dalam mendidik generasi mendatang. Dalam konteks pendidikan, guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam membentuk perkembangan intelektual, emosional, dan sosial siswa. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk menyampaikan
pengetahuan dan keterampilan akademik, tetapi juga memainkan peran penting dalam membimbing siswa untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli, dan berbudaya. Guru membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kerjasama yang penting untuk berhasil dalam kehidupan. Dalam konteks agama, peran guru sering kali menjadi lebih mendalam dan bervariasi tergantung pada keyakinan dan tradisi agama yang dianut. Guru agama bertanggung jawab untuk menyampaikan ajaran dan nilai-nilai agama kepada siswa, membimbing mereka dalam memahami keyakinan mereka, dan mengajarkan praktik-praktik keagamaan yang relevan. Mereka juga sering kali menjadi teladan yang dihormati dalam komunitas agama, memberikan dukungan moral dan spiritual kepada siswa dan anggota masyarakat mereka.
Kedudukan guru dalam konteks pendidikan dan agama yaitu guru dianggap sebagai figur otoritatif yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi pemikiran dan perilaku siswa. Mereka membawa visi, nilai-nilai, dan keyakinan mereka sendiri ke dalam ruang kelas, yang dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan panduan bagi siswa dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka. Namun, penting untuk dicatat bahwa peran guru dalam agama harus dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan rasa tanggung jawab. Guru harus menghormati keberagaman keyakinan dan praktek keagamaan siswa, serta menjaga keseimbangan antara memberikan pengajaran agama yang benar dan mempromosikan toleransi, penghargaan, dan pemahaman lintas agama. Dengan cara ini, guru dapat memainkan peran yang konstruktif dalam memperkuat pondasi moral, spiritual, dan kultural siswa mereka, serta membangun masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif secara keseluruhan.
BAB III PENUTUP
Profesionalisme seorang guru mencerminkan kondisi di mana guru tersebut memiliki kualifikasi dan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas pendidikan dan pengajaran dengan baik. Ini melibatkan pendidikan dan pelatihan yang tepat, serta pengalaman yang luas dalam bidangnya. Untuk menjadi guru yang
profesional, seseorang harus menjalani program sertifikasi sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Program sertifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru, serta memperkuat peran guru sebagai agen pembelajaran. Seorang guru yang profesional juga harus memiliki komitmen yang kuat terhadap profesi mereka, integritas yang tinggi, dan dedikasi untuk terus meningkatkan diri. Pentingnya sertifikasi dan pelatihan yang tepat untuk memastikan bahwa guru memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya dengan efektif. Kompetensi pedagogis dan profesional sangat penting dalam membentuk lingkungan pembelajaran yang efektif dan mendukung perkembangan siswa secara optimal.
Profesionalitas guru juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan terbaru dalam pendidikan, teknologi, dan perkembangan sosial. Seorang guru professional harus dapat menjaga keterlibatan yang tinggi dengan siswa, orangtua, dan rekan sejawat, serta mengembangkan hubungan yang baik dengan semua pihak terkait dalam lingkungan pendidikan. Dengan profesionalisme yang kuat, seorang guru dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam membentuk masa depan generasi mendatang dan memberikan kontribusi yang berarti dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, A. N. I., Abrori, M. S., Sabrina, A., Dzakiyyah, A., Hasan, A. M., Putra, A. S.
A., ... & Ivany, Z. (2024). Profesi Keguruan: Menjadi Guru Profesional. Penerbit Tahta Media.
Ilyas, I. (2022). Strategi Peningkatan Kompetensi Profesional Guru. Jurnal Inovasi, Evaluasi Dan Pengembangan Pembelajaran (JIEPP), 2(1), 34-40.
Munte, P. P., & Naibaho, D. (2023). PENTINGNYA PERAN SERTA TUGAS GURU SEBAGAI PROFESI. MERDEKA: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(1), 176-183.
Rahman, A. (2022). Analisis Pentingnya Pengembangan Kompetensi Guru. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 8455-8466.
Marengke, M. (2019). Konsep Pengembangan Kompetensi Guru. Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman, 11(2), 287-299.
Kamal, H. (2018). Kedudukan Dan Peran Guru Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Rausyan Fikr: Jurnal Pemikiran Dan Pencerahan, 14(1).