• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Mahasiswa Sebagai Agent Perubahan Bangsa

N/A
N/A
Ginar Aljawi

Academic year: 2024

Membagikan "Peran Mahasiswa Sebagai Agent Perubahan Bangsa"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

“ASPIRATIF MAHASISWA SEBAGAI GERAKAN BARU DPM UNUSIA”

Sebagai seorang pembelajar dan bagian masyarakat , maka mahasiswa memiliki peran yang kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa mahasiswa adalah semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan Mahasiswa bukan hanya sekedar agen perubahan seperti pahlawan tersebut, mahasiswa sepantasnya menjadi agen pemberdayaan setelah peubahan yang berperan dalam pembangunan fisik dan non fisik sebuah bangsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa selanjutnya yaitu social control, kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan kontrol individu sehingga menutup celah-celah adanya kezaliman. Mahasiswa bukan sebagai pengamat dalam peran ini, namun mahasiswa juga dituntut sebagai pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan bagian masyarakat. Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya mndalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakat.

(2)

Mahasiswa yang acuh terhadap masyarakat mengalami kerugian yang besar jika ditinjau dari segi hubungan keharmonisan dan penerapan ilmu. Dari segi keharmonisan, mahasiswa tersebut sudah menutup diri dari lingkungan sekitarnya sehingga muncul sikap apatis dan hilangnya silaturrahim seiring hilangnya harapan masyarakat kepada mahasiswa. Dari segi penerapan ilmu, mahasiswa ynag acuh akan menyianyiakan ilmu yang didapat di perguruan tinggi, mahasiswa terhenti dalam pergerakan dan menjadi sangat kurang kuantitas sumbangsih ilmu pada masyarakat.

Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan pada pundak mahasiswa. Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. Untuk menjadi iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja. Perlu adanya soft skill lain yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi. Pertanyaannya, sebagai seorang mahasiswa, apakah kita sudah memiliki itu semua ?

Maka komplekslah perah mahasiswa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang ditopang dalam tiga peran : agent of change, social control, and iron stock. Hingga suatu saat nanti, bangsa ini akan menyadari bahwa mahasiswa adalah generasi yang ditunggu-tunggu bangsa ini.

Zaman yang berubah menutut reposisi dan reorientasi gerakan. Kerja-kerja gerakan tidak lagi bersifat spontanitas yang berjangka pendek. Situasi sosial politik juga tidak lagi seperti tragedi tirani yang sudah-sudah. Hal ini sedikit banyak berpengaruh terhadap dukungan publik dan orientasi gerakan. Jika kita mengingat-ingat sejarah lampau, maka gerakan akan – meminjam istilah Arief Budiman – terjangkiti penyakit pahlawan.

Gerakan akan hanyut dalam romantisme sejarah. Pada akhirnya ia akan hilang dari peredaran.

Sikap kepahlawanan memang harus tetap ada, tapi bukan berarti mengidentifikasikan dirinya sebagai pahlawan, pahlawan sejati tidak akan pernah mengatakan dirinya sebagai pahlawan – begitu yang pernah saya baca dari bukunya Anis Matta.

(3)

Reposisi di sini bermakna mengatur kembali posisi gerakan, ia harus sesuai dengan ruh zaman.

Gerakan mesti dibangkitkan kembali dengan beragam kerja-kerja kultural, ditopang oleh sikap rekonsiliasi untuk melihat realitas. Gerakan sejatinya adalah pengusung gagasan dan eksekutor narasi.

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) merupakan bentuk dari badan legislatif mahasiswa yang ada di PEM Akamigas. Badan legislatif mahasiswa beranggotakan wakil-wakil mahasiswa yang dipilih melalui mekanisme tertentu. Seorang wakil mahasiswa mengemban amanat untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk menjadi suatu kebijakan (legislator).

Wakil mahasiswa dituntut untuk dapat sensitif dalam mendengarkan keluhan mahasiswa serta aktif dalam meuangkan pemikiran untuk menyusun suatu kebijakan yang akan diberlakukan dalam lingkungan mahasiswa. Seorang wakil mahasiswa dituntut untuk mampu turun ke bawah untuk menampung aspirasi mahasiswa sebesar-besarnya dan menuangkannya dalam suatu forum kerja yang berupa rapat-rapat serta sidang umum.

Badan legislatif mahasiswa dituntut harus mampu menuangkan terobosan-terobosan yang bersifat inovatif dalam hal kebijakan-kebijakan sehingga fungsi legislatif tersebut berjalan secara optimal. Badan legislatif mahasiswa juga dituntut untuk aktif mengawasi pelaksanaan dan mengevaluasi praktik-praktik penyelenggaraan sistem tersebut. Praktik-praktik penyelenggaraan dapat berupa kebijakan-kebijakan atau proses yang terjadi di dalam sistem tersebut. Hal ini bertujuan agar terjadi control dan keseimbangan (check and balances) sehingga menghindarkan penumpukan kekuasaan yang berdampak pada absolutism.

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) merupakan bentuk dari badan legislatif mahasiswa yang ada di Universitas Sains dan Teknologi Komputer. Badan ini beranggotakan dari wakil-wakil mahasiswa yang dipili dari setiap Program Studi dan Fakultas yang ada di Universitas Sains dan Teknologi Komputer. Para wakil mahasiswa ini mengemban amanat untuk menjadi suatu kebijakan (legislator). para wakil mahasiswa dituntut untuk sensitif terhadap keluhan mahasiswa serta aktif dalam menyususn kebijakan yang akan diberlakukan dalam lingkungan mahasiswa. Badan legislatif mahasiswa dituntut mampu menuangkan terobosan yang bersifat inovatif dalam kebijakan-kebijakannya sehingga fungsi legislatif dari DPM dapat optimal.

(4)

DPM Universitas Sains dan Teknologi Kompouter memiliki fungsi legislasi yaitu menyalurkan aspirasinya dalam banyaknya produk perundang-undangan yang diciptakan dalam satu periode kerja. DPM memiliki kewajiban mengawasi kinerja dan auditing program kerja dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). dalam membuat perundang-undangan DPM menyampaikan keluhan, masukan, saran dan kritik mahasiswa kepada pihak Bidang Kemahasiswaan dan Universitas agar perihal dapat terselesaikan.

Tugas dan wewenang DPM Universitas Sains dan teknologi Komputer meliputi membentuk peraturan organisasi atau lembaga di lingkungan Universitas Sains dan Teknologi Komputer dan melakukan pengawasan pelaksanaan peraturan perundang-undangan mahasiswa. DPM membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan tanggung jawab keuangan lembaga dan anggaran lembaga eksekutif (BEM) selanjutnya memberikan evaluasi pelaksanaan BEM. DPM mempunyai hak intrepetasi (mempertanyakan kebijakan), budget (mengusulkan anggaran), angket (menghimpun pendapat) dan inisiatif (mengajukan rancangan peraturan).

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) adalah salah satu lembaga kemahasiswaan yang menempati struktur tertinggi dalam sistem kelembagaan tingkat fakultas. Badan legislatif mahasiswa ini beranggotakan wakil-wakil mahasiswa yang dipilih melalui mekanisme tertentu.

DPM memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan penganggaran, serta fungsi advokasi. Tugas pokok dari anggota DPM ialah menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk menjadi suatu kebijakan. Selain itu, DPM juga mengawasi dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Tujuan dibentuknya DPM adalah sebagai wadah bagi pergerakkan mahasiswa, pengembangan kualitas lunak (soft skill), dan penyalur aspirasi mahasiswa di perguruan tinggi.

Pergerakan menurut KBBI merupakan perjuangan atau perbaikan. Adapun pergerakan mahasiswa biasa kita dengar dengan sebutan agen of change. Pergerakan ini bisa dilihat saat kasus bermunculan. Pada 1998 pergerakan diwujudkan dalam aksi turun ke jalanan. Namun, di era ini kita bisa melihat pergerakan mahasiswa bukan hanya dikatakan sebagai aksi turun dijalan, namun biasa pula disalurkan pada pementasan kesenian ataupun lainnya yang tentunya bersifat positif. Adapula yang menyalurkan pergerakannya melalui media baik cetak maupun non cetak. Hal tersebut tentunya berisi kritik ataupun sindiran kepada kasus-kasus yang ada.

(5)

Peran gerakan mahasiswa dalam dinamika perubahan kekuasaan di Indonesia memiliki pengaruh yang cukup penting, seperti pada masa perjuangan kemerdekaan, pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, masa jatuhnya Soeharto yang melahirkan era Orde Baru dan juga pada masa reformasi yang melengserkan rezim Soeharto. Mencuatnya gerakan mahasiswa dengan label heroisme seperti agent of change, iron stock & social control bukanlah sesuatu yang begitu saja terjadi. Labelisasi tersebut dalam prosesnya adalah konstruksi yang dilakukan oleh rezim Soeharto pada masa Orde Baru.

Pergerakan mahasiswa bisa terjadi di dalam kampus atau bisa di luar kampus. Pada umumnya, para aktivis mahasiswa yang bergerak. Aktifis di sini diartikan sebagai pemuda (mahasiswa) yang selain studi juga giat di dalam kelompok-kelompok diskusi, lembaga swadaya masyarakat serta organisasi-organisasi ekstra dan intra kampus.

Pemuda (mahasiswa) merupakan ujung tombak bagi perubahan bangsa ini. Pergerakan mahasiswa dengan eksistensinya yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah mereka yang mengerti akan kehidupan lingkungan sekitar, dan perlu mengikuti perkembangan zaman. Tidak perlu jauh-jauh, dapat kita lihat pergerakan mahasiswa di kampus orange tercinta, sangat disayangkan jika keadaannya akan terus seperti ini

Dapat pula kita lihat sekarang banyak mahasiswa di rana umum lebih mencari (IPK), kegiatan sehari-hari santai, nongkrong di cafe-cafe sebagai ajang “lifestyle”, individualismenya tinggi, melakukan demo tapi tidak paham dan tidak mengerti akan apa yang disuarakan atau bisa dikatakan hanya ikut-ikutan saja, dan ada pula yang menikmati peran sebagai mahasiswa kupu- kupu (Kuliah-Pulang).

Hal ini harus kita sadari mulai detik, menit, jam, hari, bulan atau bahkan tahun ini, dan tentunya harus kita ubah. Masih banyak yang harus dikerjakan pemuda (mahasiswa) pada saat ini.

Terutama mencari kebenaran dan keadilan. Ini bukan masalah eksistensi angkatan, tetapi masalah mencari mana yang benar dan mana yang salah.

Perlu disadari eksistensi dari pergerakan mahasiswa akan berdampak dengan kualitas kehidupan di negara Indonesia ke depannya. Sekali lagi ditekankan kita harus sadar, kita harus peka, kita harus bergerak , kita harus melakukan pergerakan dengan eksistensi sesuai dengan kemampuan kita.

(6)

Gerakan pemuda dan mahasiswa telah lama menjadi medium perlawanan dan pembebasan di berbagai belahan dunia. Banyak contoh-contoh gerakan revolusi di dunia terutama yang dimotori oleh gerakan pemuda kususnya mahasiswa seperti saya yang mendaftar sebagai calon DPM. Gerakan Mahasiswa adalah fenomena sosial yang berangkat dari kegelisahan, lalu bertemu nurani yang berpihak kepada kebenaran. Keberadaannya merupakan keharusan sejarah peradaban manusia di era moernisasi.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan selesainya penulisan hukum yang berjudul ”Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Penyelesaian Konflik antara Israel dan Palestina” ini, dapat

Apabila anggota organisasi mampu memahami dan menyadari personal meaning pada dirinya, kemungkinan besar perubahan yang dilakukan pada suatu organisasi tersebut bisa

Dari hasil observasi sementara di lapangan yang peneliti lakukan pada mahasiswa strata satu (S1) di Universitas Negeri Makassar, menunjukkan bahwa peran IJABI

Pentingnya pembangunan karakter bangsa itu dibentuk menjadi peraturan perundang-undangan dalam mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab

Peran Badan Kesatuan Bangsa Dalam Mewujudkan Partisipasi Politik Yang Cerdas dan Berintegritas tahun 2018 Partisipasi politik yang merupakan pengikutsertaan masyarakat dalam

Peran mahasiswa sebagai Agent of Change dan Social Control adalah perubahan menuju ke arah yang lebih baik dan akan memberikan manfaat serta menjadi pengontrol untuk dirinya sendiri,

Artikel ini mereview buku karya Charles Tilly yang membahas tentang peran geografi dalam pengembangan pendidikan karakter

Artikel ini membahas tentang peran strategis mahasiswa dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mewujudkan visi Indonesia Emas