• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN ORANG TUA MUALAF DALAM MEMBIMBING IBADAH ANAK DI KAMPUNG ISLAM KEPAON DENPASAR BALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PERAN ORANG TUA MUALAF DALAM MEMBIMBING IBADAH ANAK DI KAMPUNG ISLAM KEPAON DENPASAR BALI"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Orang tua tetap mempunyai peran dan tanggung jawab dalam keluarga, termasuk orang tua mualaf. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menyoroti kehidupan keluarga mualaf, kaitannya dengan pengalaman keagamaan orang tua mualaf. Peneliti juga tertarik untuk mengetahui peran orang tua mualaf dalam membimbing ibadah anak khususnya dalam sholat dan wudhu anak di kampung Islam Kepaon.

Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Peran Orang Tua Mualaf Dalam Mendampingi Ibadah Anak Di Kampung Islam Kepaon Denpasar Bali”.

Fokus Penelitian

Nanti akan ada bimbingan.” Jadi bimbingan bukanlah faktor utama yang melatarbelakangi fenomena pindah agama di kampung Islam Kepaon, namun pernikahanlah yang menjadi faktor utamanya.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi masyarakat diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi inspirasi khususnya bagi para orang tua mualaf.

Definisi Istilah

Sedangkan mualaf adalah mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bimbingan karena keimanannya masih lemah.17 Mualaf adalah mereka yang baru masuk Islam, imannya belum kuat dan membutuhkan bimbingan Islam, termasuk orang-orang yang berhak. untuk menerima zakat.18 Pengertian Istilah 'mualaf' Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah individu atau kelompok orang yang baru masuk Islam atau sudah masuk Islam dan masih memerlukan bimbingan Islam. Jadi yang dimaksud dengan 'orang tua yang berpindah agama' dalam penelitian ini adalah ayah atau ibu kandung yang sudah masuk Islam dan masih memerlukan bimbingan Islam. Bimbingan adalah pemberian layanan konseling.19 Pengertian konsep bimbingan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pemberian layanan konseling dari pembimbing yaitu orang tua mualaf kepada pembimbing yaitu anak.

Anak juga dapat diartikan sebagai seseorang yang masih muda dan berasal dari atau dilahirkan di suatu tempat, daerah atau negara.21 Yang dimaksud dengan ‘anak’ dalam penelitian ini adalah individu yang merupakan keturunan langsung dari ayah dan ibu, khususnya seorang anak. ayah dan ibu yang menjadi mualaf.

Sistematika Pembahasan

Bab tersebut memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan peneliti beserta alasannya, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, topik penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahapan penelitian. Kesimpulan mengacu pada hasil analisis dan interpretasi data yang terkandung dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Proposal memuat uraian mengenai langkah-langkah yang akan diambil oleh pihak-pihak tertentu sehubungan dengan hasil penelitian yang diuraikan.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua mualaf menyadari betapa pentingnya pendidikan agama bagi anaknya. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan berfokus pada peran orang tua mualaf dalam membimbing ibadah anak. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan berfokus pada pengalaman keagamaan orang tua mualaf dan peran orang tua mualaf dalam membimbing ibadah anak.

Sedangkan penelitian yang akan dilakukan berfokus pada peran orang tua mualaf dalam memimpin ibadah anak.

Kajian Teori

  • Peran Orang Tua Mualaf
  • Membimbing Ibadah Anak

Orang tua tidak boleh sembarangan dalam membesarkan anaknya, tanpa memberikan pendidikan dan bimbingan pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut.35. Tugas orang tua yang tidak kalah pentingnya adalah kewajiban menanamkan rasa tanggung jawab terhadap pelaksanaan aturan dan norma agama. Pada akhirnya peran orang tua dalam membimbing ibadah anak sangat diperlukan agar anak tabah dalam beribadah, sehingga anak dapat memetik manfaat dari ibadah yang dilakukannya.

Ketika anak masih kecil hingga beranjak remaja, anak merupakan individu yang masih membutuhkan bimbingan dari orang tuanya. Bimbingan agama khususnya bimbingan Islam wajib diterima anak dari orang tuanya karena anak merupakan amanah dari Allah SWT. Orang tua harus tabah dalam menjalankan ibadahnya terlebih dahulu agar anak-anaknya terinspirasi untuk mengamalkannya.

Dengan demikian orang tua dapat menerapkan metode-metode pelatihan untuk membimbing anak dan membentuk perilaku anak yang konsisten dalam beribadah. Perhatian dan pengawasan terhadap anak merupakan salah satu kewajiban orang tua sebagai individu terdekat anak. Orang tua dapat menggunakan metode permainan untuk mengoptimalkan perkembangan nilai agama dan moral anaknya, khususnya pada anak usia dini.

Orang tua dapat menerapkan metode cerita sebagai upaya mengoptimalkan perkembangan nilai agama dan moral anak. Orang tua harus mampu menjelaskan secara gamblang segala pemahaman agama tanpa menutup proses dialog dengan anak.71. Terkadang orang tua sibuk mengejar kebutuhan hidup keluarga hingga menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan usia.

Oleh karena itu, sangat penting agar amalan shalat ditanamkan dalam jiwa anak oleh orang tua sejak dini.81.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Subyek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan data
  • Analisis Data
  • Keabsahan Data
  • Tahap-tahap Penelitian

Orang tua mualaf cenderung berperan dalam memimpin salat anak di Kampung Islam Kepaon, Denpasar Bali. Bagaimana peran orang tua mualaf dalam memimpin wudhu anak di Kampung Islam Kepaon Denpasar Bali. Wawancara Ny. Ni Made Arik Sintya Dewi sebagai orang tua mualaf di Kampung Islam Kepaon.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Obyek Penelitian

Kampung Islam Kepaon adalah nama sebuah desa yang terletak di Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Jumlah penduduk Kampung Islam Kepaon tidak dapat dihitung secara pasti karena ada beberapa warga yang merantau, lahir dan meninggal.118 Warga Kampung Islam Kepaon bergerak dalam berbagai bidang usaha. Dari segi bahasa sehari-hari, penduduk asli Kampung Islam Kepaon sudah terbiasa menggunakan bahasa Bali ketika berinteraksi antara satu individu dengan individu lainnya.

Kampung Islam Kepaon masih menggunakan nama-nama khas Bali seperti Wayan, Putu, Gede, Made, Nengah, Kadek, Nyoman, Komang dan Ketut. Masjid Agung Al-Muhajirin Kepaon merupakan tempat diselenggarakannya berbagai jenis kegiatan keagamaan, seperti salat berjamaah, Taman Pendidikan Al-Qur'an, Madrasah Diniyah dan Bimbingan Mualaf. 119. Bimbingan masuk Islam di Masjid Raya Al-Muhajirin Kampung Islam Kepaon memberikan layanan kepada para mualaf khususnya perempuan untuk membantu mereka belajar membaca Al-Qur'an dan amalan ibadah seperti wudhu dan shalat.

Menurut Ibu Ni Wayan Rasiani, pembinaan masuk Islam mulai dilaksanakan dua bulan lalu, yakni pada bulan Agustus. Hanya dua dari empat orang tua mualaf yang ikut serta dalam pembinaan mualaf di Masjid Agung Al-Muhajirin. Lokasi usahanya dekat dengan rumahnya yakni di pinggir Jalan Raya Pemogan, Kampung Islam Kepaon.

Saat ini ia tinggal berdua bersama suami dan anak ketiganya di kampung Islam Kepaon.

Penyajian Data dan Analisis

Berdasarkan hasil pendataan bagaimana orang tua mualaf mengarahkan salat wajib anaknya agar tepat waktu, peneliti sampai pada suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil pengumpulan data tentang bagaimana orang tua mualaf mengarahkan tata cara sholat anaknya agar baik dan benar, maka peneliti sampai pada suatu kesimpulan. Kesimpulan yang peneliti peroleh adalah sebagian orang tua mualaf cenderung tidak mengarahkan tata cara sholat anaknya agar baik dan benar.

Peneliti kemudian menanyakan kendala apa saja yang dialami orang tua mualaf dalam mengarahkan doa anaknya. Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai kesulitan yang dihadapi orang tua mualaf dalam mengarahkan salat anaknya, peneliti mengambil suatu kesimpulan. Kesimpulan yang peneliti peroleh adalah orang tua mualaf cenderung kesulitan mengarahkan sholat anaknya.

Orang tua mualaf lebih berperan dalam mengarahkan waktu sholat anaknya dibandingkan mengarahkan tata cara sholat anaknya. Berdasarkan hasil observasi peneliti, orang tua mualaf shalat di rumah bersama Adzkia Naira, anak keduanya. Berdasarkan hasil pengumpulan data tentang bagaimana orang tua mualaf mengatur tata cara mencuci anaknya agar baik dan benar, maka peneliti mengambil suatu kesimpulan.

Namun ada pula orang tua yang masuk Islam yang membimbing tata cara wudhu anaknya dengan cara memantau wudhu anaknya. Peneliti kemudian menanyakan kesulitan apa yang dihadapi orang tua mualaf dalam membimbing wudu anaknya. Kesimpulan yang peneliti peroleh adalah terdapat sebagian orang tua mualaf merasa tidak mengalami kesulitan dalam membimbing wudu anaknya.

Berdasarkan kenyataan Ibu Ni Made Arik Sintya Dewi, dia kadangkala berasa lalai sebagai ibu bapa.

Pembahasan Temuan

Temuan penelitian lapangan menunjukkan bahwa orang tua mualaf cenderung berperan dalam memimpin salat anak-anaknya. Kebanyakan orang tua yang masuk Islam tidak mengajari anaknya tata cara wudhu karena beberapa alasan. Ada pula orang tua yang masuk Islam yang memimpin tata cara wudhu anaknya dengan mengawasi wudhu anaknya.

PENUTUP

Simpulan

Orang tua mualaf di Kampung Islam Kepaon, Denpasar Bali, memiliki berbagai pengalaman pindah agama. Pengalaman beragama orang tua yang berpindah agama tidak hanya memungkinkan mereka mengungkapkan ajaran Islam dalam bentuk ibadah, tetapi juga mengembangkan persepsi mereka tentang pentingnya ibadah bagi anak. Bahkan orang tua mualaf pun mengaku akan merasa senang, bersyukur dan bangga jika anaknya bisa beribadah dengan baik dan tekun.

Hal ini menjadi salah satu harapan bagi para orang tua mualaf dalam menunaikan tanggung jawabnya, khususnya dalam memimpin ibadah anaknya. Faktor yang melatarbelakangi hal ini adalah orang tua mualaf belum banyak mengetahui tentang shalat, namun berharap anaknya rajin dan pandai shalat. Orang tua yang masuk Islam biasanya mengingatkan anaknya untuk shalat namun tidak mengikuti tata cara shalat anaknya secara tuntas.

Orang tua yang masuk Islam menghadapi permasalahan dalam membimbing sholat anaknya, seperti anak tidak diawasi oleh orang tuanya, kurangnya ruang bersih, dan anak terburu-buru dalam sholat karena ada hal lain yang diinginkannya. Namun masih terdapat anak dari orang tua mualaf yang tidak konsisten dalam menunaikan shalat karena alasan tertentu, seperti anak yang masih meninggalkan shalat dan belum memiliki tata cara shalat yang baik. Beberapa alasan mengapa orang tua mualaf biasanya tidak berperan dalam mengarahkan anaknya untuk mencuci adalah karena mereka merasa anaknya sudah melakukan hal tersebut.

Alasan orang tua mualaf tidak berperan dalam membimbing wudu anaknya karena masih dalam proses belajar dan masih membutuhkan bimbingan Islam. Hingga saat ini masih banyak anak-anak orang tua mualaf yang terburu-buru untuk berwudhu.

Saran-saran

Kesulitan yang dihadapi oleh orang tua mualaf antara lain ketika anak tidak ada di rumah karena ada pekerjaan dan karena anak menganggap terkena air sama dengan wudhu, sehingga orang tua mualaf harus mengingatkan berulang kali. Tujuannya agar mualaf dapat mengembangkan fitrahnya secara maksimal, dan hidup bahagia dunia dan akhirat, khususnya bagi orang tua mualaf yang sudah menerima tanggung jawab memimpin ibadah anaknya di lingkungan keluarga. “Metode Pendidikan Agama Orang Tua Anak Mualaf di Desa Chili Patikalain Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan.” Skripsi, UIN Antasari Banjarmasin, 2021.

Isnaini, Siti Nur “Peran orang tua mualaf dalam meningkatkan pemahaman anak terhadap nilai-nilai ajaran Islam di desa Samban Jaya Bengkulu Utara.” Skripsi, IAIN Bengkulu, 2019. Orang tua mualaf membimbing salat wajib anaknya agar tepat waktu, dengan metode perhatian dan pengawasan.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor keluarga dan pendidikan menjadi faktor dominan yang mempengaruhi terbentuknya sikap disiplin salat anak.Keberhasilan orang tua menanamkan disiplin salat anak

Upaya orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan anak sebaiknya juga memperhatikan sisi perbedaan individu ( individual differences) agar orang tua tidak mudah

“Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak Belajar Daring Selama Masa Pandemi Covid 19” adalah tentang bagaimana cara sebagai orang tua harus bisa memberikan

Peran Orang tua dalam perkembangan dan pertumbuhan anak sangatlah penting, tetapi peran orang tua dalam membimbing saat pembelajaran berlangsungpun sangat penting.

8 Ibid ,...hal.19... bertambahnya umur seorang anak. Dari penemuan diatas mereka beranggapan bahwa pendidikan seks akan diperoleh anak seiring berjalannya usia ketika ia sudah

Peran orang tua dalam membina moral anak berupa membimbing adaptasi lingkungan budaya pada keluarga pedagang kaki lima di Taman Alun-Alun Kapuas Pontianak juga

Berdasarkan temuan wawancara dengan orang tua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Fanayama tahun pelajaran 2021– 2022, peran pendampingan orang tua bertujuan untuk lebih membimbing anak dan

Hasil observasi ini yaitu: 1 peran orang tua ketika membentuk karakter disiplin anak 2 faktor pendukung ketika menanamkan disiplin anak 3 faktor penghambat ketika menanamkan disiplin