• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Penjamin Mutu di Rumah Sakit menurut UU RI Nomor 44 Tahun 2009

N/A
N/A
Ditamanisha Amrinaputri

Academic year: 2025

Membagikan "Peran Penjamin Mutu di Rumah Sakit menurut UU RI Nomor 44 Tahun 2009"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Perann Penjamin Mutu pada Rumah Sakit

Latar Belakang

Menurut UU RI Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Berdasarkan UU RI Nomor 44 Tahun 2009, pelayanan kesehatan paripurna yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Persyaratan peningkatan mutu pelayanan keperawatan adalah pimpinan yang peduli dan mendukung mutu bagi seluruh staf, dan program diklat yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia, sarana dan lingkungan yang mendukung dan sesuai dengan standar Depkes RI 1998.

Pelayanan kesehatan harus memprioritaskan keselamatan pasien serta mutu kualitas layanan. Rumah sakit perlu menyediakan jalur yang tepat agar pasien dapat menerima perawatan dan pengobatan yang berkualitas, dengan penggunaan waktu, biaya, dan tenaga yang efisien serta efektif melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia di rumah sakit (1).

Peningkatan kualitas suatu organisasi rumah sakit sangat dipengaruhi oleh layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan model manajemen mutu pelayanan kesehatan yang efektif. Layanan kesehatan yang berkualitas dapat berkontribusi pada pengembangan rumah sakit. Hasil yang dicapai mencakup kriteria minimal atau batas ambang (threshold) yang terdiri dari enam aspek, yaitu tata kelola, sumber daya manusia, infrastruktur, keuangan, perencanaan strategis, dan pengukuran. Setiap aspek dijelaskan dengan indikator yang sesuai dengan kriteria normatif (benchmarking) yang ada, serta harus berkelanjutan, dapat diterima dan wajar, realistis, terjangkau, mudah dipahami, dan tepat sasaran (2).

Rumah sakit dikatakan berhasil jika dapat memberikan layanan yang berkualitas dalam suatu lingkungan yang menarik (1). Penilaian pandangan pasien mengenai layanan kesehatan adalah bagian krusial dalam sistem penyampaian layanan kesehatan di global. Diasumsikan bahwa tingkat kepuasan pasien yang lebih tinggi berhubungan erat dengan hasil layanan kesehatan yang berkualitas (3). Masyarakat saat ini sangat selektif dalam membuat keputusan, termasuk dalam memilih rumah sakit. Ada berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam proses pemilihan tersebut. Namun, salah satu strategi untuk menarik pelanggan dan unggul dalam persaingan adalah dengan menyediakan layanan berkualitas yang sesuai dengan harapan pelanggan (4).

Pelayanan kesehatan perlu menempatkan keselamatan pasien dan kualitas layanan sebagai prioritas utama. Rumah sakit harus memiliki sistem yang tepat agar pasien dapat menerima perawatan dan pengobatan yang optimal, dengan memanfaatkan waktu, biaya, dan tenaga secara efisien dan efektif melalui penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah sakit (1). Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Peran Penjamin Mutu pada Rumah Sakit. Penelitian ini menjadi sumber referensi dalam mengamati sejauh mana perkembangan pada mutu pelayanan rumah sakit dari jurnal jurnal yang telah dicabaca.

(2)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diatas, rumusan masalah dalam penulisan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana Peran Penjamin Mutu pada Rumah Sakit.

Tujuan Penelitian Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana Peran Penjamin Mutu pada Rumah Sakit.

Tujuan Khusus

1. Memberikan rekomendasi kerangka kerja pada unit manajemen mutu yang efektif untuk meningkatkan layanan kesehatan di rumah sakit.

2. Mengetahui bagaimana penjamin mutu berfungsi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Manfaat Penelitian Bagi Rumah Sakit

Dilaksanakan nya PBL ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan tambahan dalam mengetahui Peran Penjamin Mutu pada Rumah Sakit.

Bagi Institusi

Sebagai bahan masukan dan peningkatan pengetahuan dalam pembelajaran ilmu rekam medis.

Bagi Mahasiswa

Penulisan ini dapat digunakan untuk menambahkan wawasan dan pengetahuan dengan menerapkan teori yang diperoleh dari institusi pendidikan yang berhubungan dengan Peran Penjamin Mutu pada Rumah Sakit.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup beberapa aspek penting terkait kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Fokus utama adalah pada kualitas pelayanan peran sistem penjamin mutu dalam mengembangkan kerangka kerja manajemen mutu dan hubungan antara kualitas layanan dengan tingkat kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kerangka kerja manajemen mutu yang efektif dalam meningkatkan layanan kesehatan di rumah sakit. Metode analisis statistik akan digunakan untuk mengevaluasi data yang diperoleh dari responden mengenai persepsi mereka terhadap kualitas pelayanan. Dengan ruang lingkup ini, penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan komprehensif mengenai kerangka kerja yang mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien, serta membantu dalam pengambilan kebijakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah daerah sudah baik dalam melakukan setiap perannya sesuai dengan kewenangan daerah menurut UU RI No 10 Tahun 2009 Tentang Kepriwisataan dalam

Rumah Sakit BERTANGGUNG JAWAB SECARA HUKUM terhadap SEMUA KERUGIAN yang ditimbulkan atas KELALAIAN yang dilakukan oleh TENAGA KESEHATAN di Rumah Sakit..

• Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.. • Ketentuan lebih lanjut mengenai promosi

L., 2013, Analisis Biaya dan Outcome Terapi Pengobatan Anemia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Transfusi Darah di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Ibnu Sina

Berdasarkan rancangan Permenkes tentang komite keperawatan rumah sakit, kewenangan klinis (clinical privilege) tenaga keperawatan adalah kewenangan yang diberikan oleh

Program Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Rumah Sakit merupakan parameter dalam Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 yang tercantum dalam UU No.. 44 tahun 2009

5 Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman Yogyakarta pada tanggal 05 Maret 2014 dengan cara pengamatan dan

REGULASI TERKAIT MUTU PELAYANAN DI RUMAH SAKIT Undang-undang No.29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-undang No.44 Tahun