PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Mamfaat Penelitian
LANDASAN TEORITIS
- Pengertian Peran
- Satuan Polisi Pamong Praja
- Keamanan dan Ketertiban
- Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat
- Pengertian Hunian Liar
- Persyaratan Bangunan Gedung
- Peraturan Daerah Rokan Hilir No 3 Tahun 2014
- Kerangka Pemikiran
Kedua pasal tersebut pada hakikatnya menegaskan keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja sebagai bagian dari perangkat daerah yang dibentuk untuk membantu pimpinan daerah dalam melaksanakan peraturan daerah serta memelihara ketertiban umum dan ketertiban masyarakat. Memberikan pengetahuan yang cukup tentang tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam rangka demokrasi konstitusional yang mendukung. Persyaratan teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi persyaratan struktur bangunan gedung dan persyaratan keandalan bangunan gedung.
Persyaratan administratif dan teknis bangunan adat, bangunan semi permanen, bangunan darurat, dan bangunan yang dibangun di daerah bencana ditentukan oleh pemerintah daerah berdasarkan kondisi sosial dan budaya setempat. Ketentuan mengenai izin mendirikan bangunan, kepemilikan, dan pendataan bangunan sebagaimana dimaksud pada alinea pertama, kedua, dan ketiga diatur lebih lanjut dengan Peraturan Nasional. Persyaratan izin bangunan gedung atau bagian bangunan yang dibangun di bawah permukaan tanah harus memperhatikan batas tapak dan keselamatan serta tidak boleh mengganggu fungsi fasilitas kota dan pelaksanaan konstruksi.
Ketentuan mengenai persyaratan izin bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Negara. Penindakan yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Rokan Hilir berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir No. 3 Tahun 2014 tentang ketertiban umum.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Sifat Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- imforman Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Lokasi penelitian ini dilakukan di kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Rokan Hilir dan periode penelitian dilakukan selama tiga bulan terhitung dari bulan April 2018 sampai dengan bulan Juni 2018. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Sipil Kabupaten Rokan Hilir Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Rokan Hilir Provinsi Riau. Dalam penelitian ini kegiatan observasi dilakukan tanpa partisipasi pengamat, dimana pengamat hanya mengamati fenomena kegiatan Satpol PP dalam penertiban bangunan liar di Kecamatan Bagan Sinembah.
Visi, Misi, Maksud dan Tujuan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Rokan Hilir Provinsi Riau. Sehubungan dengan keterbatasan tersebut, Visi Satuan Kepegawaian Kabupaten Rokan Hilir diuraikan sebagai berikut. Terwujudnya sumber daya manusia yang tangguh dan profesional pada Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, terdapat 100 bangunan liar di Kecamatan Bagan Sinembah, termasuk di Desa Simpang Martabak, Kecamatan Bagan Batu Barat. Peran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Dalam Penertiban Bangunan Ilegal Dalam Penertiban Bangunan Ilegal. Setelah tahap sosialisasi, tahap kedua yang dilakukan Satpol PP adalah mendata nama dan alamat masyarakat.
Berdasarkan wawancara tersebut, terlihat masih ada sebagian masyarakat yang mengabaikan surat imbauan dari Satuan Polisi Pamong Praja. Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Polisi Pamong Praja dibantu oleh Unsur Pimpinan Kecamatan yaitu Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia. Pelaksanaan penertiban bangunan liar yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja tidak dapat diselesaikan dengan mudah.
Faktor eksternal yang menjadi kendala Satpol PP dalam menertibkan bangunan liar di Kecamatan Bagan Sinembah antara lain: Dari hasil wawancara diatas, Satpol PP dan masyarakat mempunyai kekurangan masing-masing. Satpol PP diharapkan secara berkala memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai peraturan daerah Kabupaten Rokan Hilir yang mengatur ketertiban umum.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Letak Geografis Kecamatan Bagan Sinembah
- Keadaan Demografis (Kependudukan)
- Pemerintahan
- Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rokan Hilir
- Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
- Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
- Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Satuan Polisi Pamong Praja
Kecamatan Bagan Sinembah merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir, batas wilayahnya sebagai berikut :. Dilihat dari letak Desa/Wilayah Kelurahan di Kecamatan Bagan Sinembah, topografinya merupakan dataran rendah/ruang dengan struktur tanah umumnya terdiri atas tanah podsolik merah kuning batuan dan tanah aluvial dan organosol serta lempung humus berupa rawa atau. jari basah. Kabupaten Bagan Sinembah merupakan daerah yang banyak dilalui kendaraan di Pulau Sumatera dengan topografi dataran rendah/luas, dan juga banyak terdapat perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh pihak swasta.
Jumlah Penduduk Kecamatan Bagan Sinembah Jumlah penduduk Kecamatan Bagan Sinembah berdasarkan laporan jumlah penduduk Kecamatan Bagan Sinembah tahun 2017 berjumlah 126.718 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 63.171 jiwa dan perempuan sebanyak 63.517 jiwa, sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 31.240 jiwa. Berdasarkan angka jumlah penduduk pada masing-masing tabel terlihat bahwa sebaran penduduk di Kecamatan Bagan Sinembah secara garis besar terbagi menjadi dua, padat dan kurang padat, dengan jumlah penduduk terpadat terdapat pada dua desa yaitu Balam Sempurna dan kota Bagan Batu. . Selain itu mengenai mutasi penduduk, seperti yang telah dijelaskan di atas, tingkat mutasi penduduk di Kecamatan Bagan Sinembah sangat tinggi khususnya perpindahan di Kecamatan Bagan Sinembah dibandingkan dengan perpindahan ke luar kabupaten, umumnya warga yang datang untuk bekerja di wilayah tersebut. sektor pertanian dan perkebunan. .
Penduduk Kecamatan Bagan Sinembah terdiri dari suku dan agama yang berbeda-beda. Apalagi jika dilihat dari segi sosial budaya asal usul keturunan, penduduk Kecamatan Bagan Sinembah sangat heterogen sifatnya. Diantaranya merupakan pendatang dari luar Kabupaten Bagan Sinembah yaitu sekitar 30% berasal dari Sumatera Utara, 10% pendatang Melayu, 30% dari Pulau Jawa, 20% masyarakat adat dan 10% dari berbagai suku. Keberagaman agama yang ada di Kecamatan Bagan Sinembah dapat dilihat berdasarkan agama yang dianut oleh penduduknya. Berdasarkan data yang ada, terdapat 5 agama yang dianut di kecamatan tersebut, yaitu Islam dengan pemeluk 77,19%, disusul Kristen Protestan 20,45%, Kristen Katolik 1,37%, selebihnya pemeluk Hindu dan Budha.
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu daerah, sehingga ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan serta sumber daya belajar mengajar harus sangat diperhatikan, mengingat kecamatan utama yaitu kecamatan Bagan Sinembah memiliki pendidikan yang cukup. sarana dan prasarana pada tahun 2017. di kecamatan ini terdapat 79 taman kanak-kanak, 81 sekolah dasar, 41 sekolah menengah pertama dan 28 sekolah menengah pertama dan kejuruan, swasta dan negeri. Guru sebagai sumber daya pendidikan sangat dibutuhkan di Kecamatan Bagan Sinembah. Jumlah guru berdasarkan rasio guru terhadap siswa di Kecamatan Bagan Sinembah pada setiap jenjang pendidikan cukup beralasan karena rata-rata setiap guru akan mengajar kurang dari 15 siswa. Walaupun sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Bagan Sinembah cukup memadai, namun minat belajar masyarakat sangat rendah, pendidikan akhir masyarakat sebagian besar adalah SMA, meskipun sebagian kecil masyarakatnya mempunyai ijazah kelas satu.
Bagan Sinembah terdiri dari 34 desa/kelurahan, lima di antaranya berstatus kecamatan, yaitu Kota Balam Sempurna, Kota Bagan Batu, Kota Bagan Sinembah, Kota Bahtera Makmur, Kota Balai Jaya. Kabupaten Bagan Sinembah memiliki komposisi pegawai negeri sipil sebanyak 25 PNS pada tahun 2017, dimana 12,00% lulusan S1, 4,00% tamat SMP, dan 68% tamat SMA. Tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau adalah menjaga dan memelihara ketertiban umum, menegakkan peraturan daerah dan peraturan atau keputusan gubernur.
Pembahasan
- Pelaksanaan Penertiban Bangunan Liar di Kecamatan Bagan
- Peran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rokan Hilir
- Faktor-faktor Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Menertibkan
Dari pernyataan di atas maka peraturan menjadi acuan bagi setiap pelaksana dalam melaksanakan tugasnya, Tanpa adanya peraturan maka Satuan Polisi Pamong Praja tidak mempunyai kewenangan dalam menindak penertiban bangunan liar di Kecamatan Bagan Sinembah. Satuan Polisi Pamong Praja sebagai instansi yang bertugas menegakkan peraturan daerah, memelihara ketertiban umum, ketertiban masyarakat dan perlindungan masyarakat mempunyai upaya dalam melaksanakan tanggung jawabnya, salah satunya adalah penindakan terhadap maraknya bangunan liar di Kecamatan Bagan Sinembah Rokan. Kabupaten Hilir, Provinsi Riau. . Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, langkah yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja merupakan tahap awal dalam pelaksanaan pengendalian berupa sosialisasi.
Dalam hal ini, sebagai tahap awal dalam penertiban bangunan liar, Satpol PP terlebih dahulu menghubungi masyarakat yang tinggal di bangunan liar tersebut. Jika surat teguran ketiga tidak diindahkan oleh masyarakat yang tinggal di bangunan liar, maka mereka akan dikenakan sanksi berat oleh Aparatur Sipil Negara. Satpol PP telah berusaha semaksimal mungkin dalam penegakan hukum ini, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 3 Tahun 2014 tentang ketertiban umum, dengan memperhatikan hak asasi manusia, namun hal tersebut tidak mempengaruhi keinginan Satpol PP. komunitas yang terus mendesak agar Anda tetap berada di tengah jalan.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Satpol PP menjalankan tugasnya dengan memperhatikan Hak Asasi Manusia berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir No. 3 Tahun 2014. Faktor internal yang menjadi kendala Satpol PP dalam melakukan pembatasan bangunan liar di Kecamatan Bagan Sinembah diantaranya adalah kekurangan personel Satpol PP Kabupaten Rokan Hilir. Staf Satpol PP sebenarnya mencukupi, namun pada saat ada kegiatan tertentu di pada saat yang sama, biasanya terjadi kekurangan staf. Sejalan dengan minimnya personel, sarana dan prasarana di Satuan Polisi Pamong Praja juga menyulitkan mereka dalam bertindak.
Berdasarkan uraian di atas, masih terdapat permasalahan internal yang dapat menghambat kinerja Satpol PP, hal ini harus diwaspadai oleh Bupati, agar Satpol PP dapat menjalankan tugas sesuai fungsinya. Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa satuan kepolisian belum pernah melakukan sosialisasi peraturan daerah ketertiban umum kepada masyarakat. Untuk menertibkan bangunan liar di Kecamatan Bagan Sinembah, Satpol PP menggandeng Unsur Pimpinan Kecamatan antara lain Camat, Polisi Sektor (Polsek), dan Komando Distrik Militer (Koramil). Proses pengendaliannya dilakukan dengan menjaga hak asasi manusia melalui beberapa tahapan yaitu tahap sosialisasi, tahap pendataan, tahap banding dan tahap pengendalian.
Faktor penghambat Satpol PP dalam menertibkan bangunan liar antara lain adalah faktor internal: kurangnya personel pada saat penertiban, kurangnya fasilitas yaitu kendaraan sebagai alat transportasi, dan jauhnya jarak tempuh menuju lokasi bangunan liar. Pemerintah Daerah diharapkan menambah anggaran Satuan Polisi Pamong Praja agar sarana dan prasarana memadai sehingga tugasnya dalam pelaksanaan Peraturan Daerah berfungsi maksimal. UU No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja UU No. 23 Tahun 2014 kaitannya dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah untuk Pemerintahan Daerah.
KESMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Keamanan dan Ketertiban Umum Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Apakah ada kompensasi atau bantuan dari pemerintah terkait sengketa konstruksi di kecamatan Bagan Sinembah?