• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan FTC, BMO, dan menggambar mesin (Bab 1)

N/A
N/A
20-058@Alkent Chenio

Academic year: 2023

Membagikan "Perancangan FTC, BMO, dan menggambar mesin (Bab 1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktikum

Perancangan fasilitas meliputi perancangan sistem fasilitas, tata letak pabrik dan sistem penanganan material (pemindahan bahan). Diantara ketiga aktivitas perancangan fasilitas di atas mempunyai keterkaitan yang sangat erat sehingga dalam proses perancangan perlu dilakukan secara integral. Tata letak fasilitas pabrik memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap performansi perusahaan seperti ongkos material handling, work-in process inventory, lead times, produktivitas, dan performansi pengantaran. Desain fasilitas pabrik yang baik adalah yang mampu meningkatkan keefektifan dan keefisienan melalui penurunan perpindahan jarak material, dan ongkos material handling Tata letak yang baik adalah tata letak yang dapat menangani sistem material handling secara menyeluruh. Sistem material handling yang kurang sistematis menjadi masalah yang cukup besar dan mengganggu kelancaran proses produksi sehingga mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Untuk menangani masalah tersebut perlu melakukan tata letak fasilitas yang memenuhi syarat ditinjau dari beberapa aspek. 

1Routing sheet merupakan suatu bagan yang memperlihatkan kebutuhan bahan, kapasitas mesin, efisiensi mesin dan lain-lain dalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan. Informasi yang didapatkan dari routing sheet diantaranya yaitu mendapatkan jumlah mesin teoritis yang diperlukan untuk setiap proses pengerjaan, mengetahui banyaknya siklus mesin dan bahan baku yang diperlukan, dapat memperbaiki metode kerja dengan menurunkan waktu standar, dapat menentukan apakah waktu lembur lebih murah dibanding penambahan mesin, dan dapat menentukan apakah kerusakan mesin dapat

1 Setiabudi, Yudi. 2018. Perencanaan Kapasitas Produksi ATV12 dengan Menggunakan Metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) untuk Mengetahui Titik Optimasi Produksi. Jurnal Program Studi Teknik Industri. Vol. 6. No. 2. Hlm. 80-97.

(2)

mengganggu seluruh lintasan produksi. Routing sheet memerlukan data kapasitas mesin (waktu standar dalam operasi), persentase scrap, dan efficiency.

2From to chart adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak item yang mengalir melalui suatu area seperti bengkel permesinan, kantor, dan lain- lain. Angka-angka yang terdapat dalam suatu from to chart akan menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini. Kegunaan dari from to chart diantaranya yaitu menganalisa perpindahan bahan, sebagai pembandingan pola aliran atau tata letak pengganti, sebagai pengukuran efisien pola aliran, untuk menunjukkan ketergantungan satu kegiatan dengan kegiataan lainnya, menunjukkan volume perpindahan antar kegiatan, menunjukkan keterkaitan lintas produksi, menunjukkan keterkaitan antara beberapa produk, komponen, barang, dan bahan, menunjukkan hubungan kuantitatif antara kegiatan dari perpindahan dan pemendekan jarak perjalanan selama proses.

Pada praktikum perancangan FTC, BMO, dan menggambar mesin, praktikan melakukan pembuatan from to chart, menghitung jumlah kebutuhan bahan, mesin dan operator, dan menggambar mesin menggunakan Software AutoCAD.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari pelaksanaan praktikum modul VIII perancangan FTC, BMO, dan menggambar mesin adalah sebagai berikut.

1. Praktikan mampu membuat from to chart dari data proses produksi yang diberikan.

2. Praktikan mampu menghitung jumlah kebutuhan bahan, mesin dan operator untuk memenuhi target produksi yang telah ditentukan.

3. Praktikan mampu menggambarkan mesin.

2 Dewi, Dian Retno Sari. 2012. Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Metode Clustering (Studi Kasus: PT. SBS). Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III.

(3)

1.3. Metode Praktikum

Metode dari pelaksanaan praktikum modul VIII perancangan FTC, BMO, dan menggambar mesin adalah sebagai berikut.

1. Melaksanakan perbaikan routing file.

2. Melaksanakan pembuatan from to chart.

3. Melaksanakan perhitungan kebutuhan jumlah bahan, mesin, dan operator dari target produksi yang telah ditentukan.

4. Melaksanakan penggambaran mesin menggunakan software AutoCAD 2016.

1.4. Organisasi dan Manajemen 1.4.1. Struktur Organisasi

3Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif, terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Untuk mencapai tujuan itu, perlunya proses pengorganisasian, dan proses ini tercermin dalam struktur organisasi.

4Struktur organisasi terdiri dari beberapa jenis antara lain sebagai berikut.

1. Struktur organisasi fungsional

Organisasi yang memiliki susunan dari satuan-satuan yang menangani tugas- tugas spesifik sesuai dengan kebutuhan organisasi dan dilengkapi subordinat.

Ciri-ciri organisasi fungsional antara lain; pembagian tugas jelas dan tegas, tidak banyak memerlukan koordinasi, unit-unit organisasi berdasarkan spesialis kegiatan, dan level dibawah pimpinan puncak dapat langsung mempunyai wewenang memberikan perintah langsung pada unit-unit bawahan masing-masing.

2. Struktur organisasi garis/lini

3 Muljawan, Asep. 2019. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Yang Sehat dan Efisien. Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam. 4(2). Hlm. 67.

4 Mhd. Shafwan Koto. 2017. Fungsi Organisasi dalam Manajemen Proyek. Jurnal Ilman. 5(1).

Hlm. 9-10.

(4)

Struktur organisasi ini sangat umum ditemui dalam pekerjaan konstruksi yang tidak terlalu besar. Ciri-ciri organisasi ini antara lain; tujuannya sederhana, jumlah personil sedikit, hubungan pimpinan dan anggotanya secara langsung.

Organisasi ini hanya dapat berjalan dengan baik apabila pimpinan mempunyai kemampuan manajerial yang baik, karena semua kemajuan dan kemunduran tergantung pimpinan.

3. Struktur organisasi matrik

Dalam susunan organisasi matrik untuk setiap proyek diperkenalkan seorang koordinator. Koordinator tersebut masih bertugas dalam satuan organisasi atau departeman fungsionalnya. Namun diserahi tanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek. Struktur organisasi matrik membebankan susunan samping terhadap tata jenjang (hirarki) vertikal yang ada.

Struktur organisasi pada PT. THREETACTOE adalah struktur organisasi fungsional. Hal ini dapat dilihat melalui pembagian tugas yang jelas, adanya unit- unit organisasi berdasarkan spesialis kegiatan, dan level dibawah pimpinan puncak dapat langsung mempunyai wewenang memberikan perintah langsung pada unit-unit bawahan. Jika dibandingkan dengan struktur organisasi lini (garis), pada PT. THREETACTOE pembagian wewenang berdasarkan bagian dan dipimpin oleh kepala bagian tersebut. Sedangkan struktur organisasi lini, seluruh kegiatan berada di pimpinan utama. Struktur organisasi pada PT.

THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.1.

(5)

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.1. Struktur Organisasi PT. THREETACTOE

(6)

1.4.2. Pembagian Tugas dan Wewenang

Perincian aktivitas yang dilakukan pada organisasi PT. THREETACTOE dijelaskan sebagai berikut:

1. Pimpinan pabrik (chairman)

a. Bertanggung jawab penuh atas maju mundurnya perusahaan.

b. Membuat ide dan strategi baru sesuai perkembangan yang ada di perusahaan.

c. Mengatur dan mengontrol operasional perusahaan secara keseluruhan.

d. Membuat keputusan dan kebijakan-kebijakan untuk kemajuan perusahaan.

e. Menjalin hubungan baik dengan semua rekan dan relasi.

2. Manajer produksi

a. Merencanakan konsep produk b. Merencanakan tim pelaksana

c. Membuat jadwal penyelesaian tugas d. Mengusulkan draft MOU

e. Merencanakan kelengkapan produk 3. Manajer Finance

a. Perencanaan aliran cash b. Pencarian dana

c. Menjaga hubungan baik dengan para pemilik dana d. Mengendalikan biaya

e. Menentukan harga f. Merencanakan laba g. Mengukur biaya kapital 4. Manajer Human Resources

a. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan penambahan karyawan baik yang di kantor pusat maupun kantor perwakilan.

b. Bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas SDM karyawan.

5. Manajer Production Planning and Inventory Control (PPIC) a. Membuat perencanaan kebutuhan.

(7)

b. Membuat penjadwalan produksi.

c. Membuat dispatching

d. Mengatur jadwal order yang telah dibuat.

6. Manajer Pemasaran dan Pembelian

a. Melakukan perencanaan strategi pemasaran b. Merencakan marketing research

c. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.

d. Melaporkan hasil kerja kepada pimpinan secara berkala.

e. Memberikan gambaran mengenai produk yang dihasilkan.

7. Manajer Inventory

a. Merencanakan, mengarahkan, atau mengkoordinasikan penyimpanan atau distribusi operasi.

b. Mengawasi kegiatan pekerja yang terlibat dalam menerima, menyimpan, menguji dan mengirim produk atau bahan produksi.

c. Mengecek dan menghitung jumlah persediaan bahan yang masih ada.

d. Mempersiapkan langsung korespondensi, laporan, operasi, pemeliharaan, dan manual keselamatan.

8. Staf Bagian Finance

a. Bertanggung jawab atas keluar dan masuknya kas.

b. Melakukan pemeriksaan terhadap semua dokumen yang berkaitan dengan keluar masuknya kas.

c. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas.

9. Staf Bagian PPIC

a. Merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan baku.

b. Menerima order

c. Memastikan konsumen menerima produk yang di-order.

10. Staf Bagian Quality Control

a. Ikut serta merencanakan progam b. Mengontrol kualitas setiap produk

c. Melaporkan hasil pantuan kepada manajer PPIC.

11. Staf Bagian Produksi

(8)

a. Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi.

b. Membuat laporan kegiatan produksi.

c. Melaksanakan produksi dan prosedur kualitas sesuai dengan ketentuan perusahaan.

d. Mengatur dan mengontrol bahan baku proses produksi sehingga menjadi bahan dengan ketentuan target yang telah ditentukan perusahaan.

e. Memahami kerja dengan standar keamanan proses produksi.

12. Staf Bagian Inventory

a. Menerima barang masuk

b. Melakukan pengecekan terhadap barang yang masuk dan keluar.

c. Memeriksa dan mengecek setiap dokumen yang berkaitan dengan barang yang masuk dan keluar dari gudang

13. Staf Bagian Humas

a. Mengetahui dan mengevaluasi opini publik.

b. Memberikan informasi mengenai perusahaan.

c. Sebagai sarana marketing yang jitu.

14. Staf Bagian Safety and Security (K3)

a. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya.

b. Membuat gagasan program K3.

c. Membuat dokumen dan memelihara dokumen K3.

d. Melakukan evaluasi atas insiden kecelakaan.

15. Staf Bagian ISO

a. Mengukur dan mengawasi kinerja proses.

b. Review kebijakan mutu secara berkala.

c. Mengontrol semua dokumen ISO.

d. Melakukan internal audit terhadap implementasi ISO.

16. Staf Bagian Teknikal

a. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan mesin, peralatan dan fasilitas produksi.

b. Memastikan mesin-mesin bekerja dengan baik.

c. Mengajukan permintaan pembelian spare part.

(9)

17. Staf Pemasaran

a. Menerima pembelian dari konsumen.

b. Merencanakan target penjualan.

c. Membuat laporan penjualan.

18. Staf Pembelian

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian barang.

b. Memeriksa kebutuhan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses produksi.

c. Melakukan pembelian kebutuhan pabrik.

1.4.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Jumlah tenaga kerja yang ada pada bagian kantor PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Jumlah Tenaga Kerja PT Threetactoe

No. Kedudukan Shif

t

Jumlah Pekerja

1 Pimpinan Pabrik (Chairman) 1 1

2 Manajer Produksi 1 1

3 Manajer Finance 1 1

4 Manajer Human Resources 1 1

5 Manajer Production Planning and Inventory Control (PPIC)

1 1

6 Manajer Pemasaran dan Pembelian 1 1

7 Manajer Inventory 1 1

8 Staf Bagian Finance 1 1

9 Staf Bagian PPIC 1 2

10 Staf Bagian Quality Control 1 2

11 Staf Bagian Produksi 2 3

12 Staf Bagian Inventory 1 2

13 Staf Bagian Humas 1 1

14 Staf Bagian Safety and Security (K3) 1 2

15 Staf Bagian ISO 1 2

16 Staf Bagian Teknikal 1 3

17 Staf Pemasaran 1 4

18 Staf Pembelian 1 2

19 Satpam 1 6

20 Operator 1 2

(10)

Total 39

Sumber: Pengumpulan Data

Proses produksi produk ragum berjalan selama 7 jam kerja per hari dan 1 jam istirahat per hari dan 6 hari kerja dalam seminggu. Pada bagian produksi shift kerja satu hari adalah sebanyak 2 shift, pada satpam sebanyak 3 shift. Pembagian jam kerja bagian produksi shift 1 dan 2, serta satpam dengan 3 shift dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Pembagian Jam Kerja PT. THREETACTOE Shift 1

Hari Jam Kerja Jam Istirahat Jam Kerja

Senin 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00

Selasa 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00

Rabu 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00

Kamis 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00

Jumat 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00

Shift 2

Hari Jam Kerja Jam Istirahat Jam Kerja

Senin 16.00-20.00 20.00-21.00 21.00-00.00

Selasa 16.00-20.00 20.00-21.00 21.00-00.00

Rabu 16.00-20.00 20.00-21.00 21.00-00.00

Kamis 16.00-20.00 20.00-21.00 21.00-00.00

Jumat 16.00-20.00 20.00-21.00 21.00-00.00

Shift 3

Hari Jam Kerja Jam Istirahat Jam Kerja

Senin 00.00-05.00 05.00-06.00 06.00-08.00

Selasa 00.00-05.00 05.00-06.00 06.00-08.00

Rabu 00.00-05.00 05.00-06.00 06.00-08.00

Kamis 00.00-05.00 05.00-06.00 06.00-08.00

Jumat 00.00-05.00 05.00-06.00 06.00-08.00

Sumber: Pengumpulan Data

(11)

1.5. Bahan, Mesin, dan Peralatan Produksi 1.5.1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pembuatan produk ragum dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Bahan Baku No

. Bahan Gambar Dimensi

Bahan (cm)

Dimensi Box

(cm) Bentuk Berat (kg)

1 Baja ASTM 1 (disimpan dalam box)

20 x 12 x 5 21 x 13 x 15 Balok 320

2

Baja ASTM 2 (disimpan

dalam box) 20 x 12 x 5 21 x 13 x 15 Balok 610

3

Baja ASTM 3 (disimpan dalam box)

20 x 12 x 5 21 x 13 x 15 Balok 890

4 Baja ASTM 4 (disimpan dalam box)

20 x 12 x 5 21 x 13 x 15 Balok 230

5 Baja ASTM 5 (disimpan dalam box)

Diameter 2,5 Tinggi 2,5

5 x 5 x 5 Tabung 15

6

Baja ST37 1 (disimpan dalam box)

Diameter 2,5

Tinggi 2,5 5 x 5 x 5 Tabung 280

Sumber: Pengumpulan Data

(12)

1.5.2. Mesin, Peralatan, dan Material Handling

Mesin yang digunakan dalam proses produksi produk ragum di PT.

THREETACTOE adalah sebagai berikut.

1. Gerinda

Gerinda ialah sebuah alat yang ekonomis guna menghasilkan permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Gambar mesin gerinda dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.2. Gerinda

2. Mesin Cutting

Mesin cutting ini merupakan bagian dari mesin produksi yang memproduksi atau membuat produk setengah jadi atau barang jadi. Gambar mesin cutting dapat dilihat pada Gambar 1.3.

(13)

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.3. Mesin Cutting

3. Mesin Drilling

Mesin drilling adalah mesin yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja. Gambar mesin drilling dapat dilihat pada Gambar 1.4.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.4. Mesin Drilling

4. Mesin Milling

Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan. Gambar mesin milling dapat dilihat pada Gambar 1.5.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.5. Mesin Milling

(14)

5. Mesin Bubut

Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang mempunyai gerakan utama berputar yang berfungsi untuk mengubah bentuk dan ukuran dengan cara menyayat benda kerja dengan menggunakan mata pahat. Gambar mesin bubut dapat dilihat pada Gambar 1.6.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.6. Mesin Bubut

6. Mesin Tap and Dies

Mesin tap and dies adalah mesin yang digunakan untuk membuat ulir bagian luar dari produk ragum. Gambar mesin tap and dies dapat dilihat pada Gambar 1.7.

Sumber: Pengumpulan Data

(15)

Gambar 1.7. Mesin Tap and Dies

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi produk ragum di PT.

THREETACTOE adalah sebagai berikut.

1. Masker

Masker adalah alat bantu yang biasa digunakan sebagai pelindung diri yang biasanya untuk menutupi mulut hingga bagian hidung. Masker yang dipakai pada PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.8.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.8. Masker

2. Kacamata

Kacamata berfungsi melindungi dan menutupi area sekitar mata agar terhindar dari partikel mikro, cairan berbahaya, dan benda lainnya yang dapat membahayakan mata. Kacamata yang dipakai pada PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.9.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.9. Kacamata

3. Sarung Tangan

Sarung tangan berfungsi untuk melindungi pekerja dari benda-benda tajam dan mencegah cedera saat bekerja. Sarung tangan yang dipakai pada PT.

THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.10.

(16)

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.10. Sarung Tangan

4. Apron Las

Apron las digunakan untuk melindungi bagian dada dari sinar ultraviolet dan percikan api yang dihasilkan selama proses pengelasan. Apron las yang digunakan pada PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.11.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.11. Apron Las

5. Sepatu

Sepatu digunakan sebagai alat pelindung diri yang wajib digunakan saat melakukan pekerjaan yang memiliki resiko kerja hingga untuk melindungi keselamatan pekerja dan sekelilingnya. Sepatu yang dipakai pada PT.

THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.12.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.12. Sepatu

(17)

6. Pelindung Wajah

Pelindung wajah merupakan alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda keras atau tajam, serta pancaran cahaya. Pelindung wajah yang digunakan di PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.13.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.13. Pelindung Wajah

7. Bromus

Bromus atau coolant berfungsi untuk menurunkan temperatur pahat pada saat pemotongan dan gaya potong, memperpanjang umur pahat, melumasi elemen pembimbing, memperhalus atau memperbaiki kualitas permukaan benda kerja, membersihkan geram dari bidang geram pada saat proses pemotongan, dan proteksi korosi pada permukaan benda kerja yang baru terbentuk. Bromus yang dipakai pada PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.14.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.14. Bromus

(18)

8. Mata Bor

Mata bor merupakan suatu alat yang berfungsi untuk membuat lubang pada kayu, plastik, dinding, besi, logam, dan kaca. Mata bor yang dipakai pada PT.

THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.15.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.15. Mata Bor

9. Meteran

Meteran adalah alat ukur Panjang yang berfungsi untuk mengetahui Panjang jarak antar tempat atau antar titik yang diukur. Meteran yang dipakai pada PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.16.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.16. Meteran

10. Busur Derajat

Busur derajat adalah sebuah alat yang bisa digunakan untuk mengukur dan membentuk sudut. Busur derajat yang dipakai pada PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.17.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.17. Busur Derajat

(19)

11. Penyiku

Penyiku digunakan untuk membantu penggores dalam menggores benda kerja dan untuk mengetahui sudut yang dibentuk adalah tepat 90 derajat pada benda kerja. Penyiku yang digunakan PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.18.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.18. Penyiku

12. Pisau Frais

Pisau frais adalah perkakas pemotong yang biasanya digunakan pada mesin pemotong untuk melakukan pekerjaan pemotongan. Pisau frais yang dipakai pada PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.19.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.19. Pisau Frais

Alat material handling yang digunakan dalam kegiatan produksi ragum pada PT. THREETACTOE adalah sebagai berikut.

1. Hand Truck

Hand truck adalah alat yang didesain sebagai alat angkut untuk memindahkan beban diatas pallet kayu atau plastik dengan daya angkat yang berbeda-beda untuk meringankan kerja operator dan menghemat waktu pada saat memindahkan suatu barang. Hand Truck yang digunakan pada PT.

THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.20.

(20)

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.20. Hand Truck

2. Hand Pallet

Hand pallet digunakan untuk memindahkan barang yang berkapasitas besar dengan cara meletakkan barang di atas pallet, kemudian pallet tersebut diangkut dengan hand pallet sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga dan tentunya akan mempermudah kerja operator. Hand Pallet yang digunakan pada PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.21.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.20. Hand Pallet

3. Hand Stacker

Hand stacker adalah alat angkut yang didesain untuk memindahkan sekaligus mampu mengangkat beban sesuai kapasitas alat, alat ini menggunakan sistem kerja hidrolik. Hand Stacker yang digunakan pada PT. THREETACTOE dapat dilihat pada Gambar 1.21.

(21)

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 1.20. Hand Pallet

4.1.1. Utilitas

Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi dan mobilitas dalam bangunan. Adapun utilitas yang ada pada proses produksi ragum di PT. THREETACTOE adalah sebagai berikut:

1. Listrik

Dalam menjalankan mesin-mesin untuk kegiatan produksi, peranan tenaga listrik sangat diperlukan. Selain mesin, alat lain seperti lampu, AC dan peralatan lainnya juga sangat mebutuhkan tenaga listrik.

2. Air

Penggunaan air sangat diperlukan pada hampir keseluruhan kehidupan manusia. Begitupun pada pabrik, kebutuhan pekerja tidak terlepas dari air baik untuk konsumsi maupun kegiatan produksi.

3. Generator

Dalam suatu perusahaan, hampir seluruh kegiatan menggunakan mesin dan alat elektronik yang artinya juga melibatkan penggunaan listrik pula. Jika terjadi pemadam listrik secara tiba-tiba, maka generator dapat digunakan untuk mengatasi kendala tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Di sisi lain, dengan adanya alat bantu pada mesin uji tarik ini adalah merupakan support dari laboratorium Pengetahuan Bahan untuk penelitian tentang karakteristik

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana mewujudkan mesin stirling sebagai alat peraga untuk membantu para

Merancang mesin press sampah plastik sesuai dengan..

Mesin pemutar box adalah alat yang digunakan untuk memindahkan skrap atau sisa proses stamping dari tempat penampungan (box) ke truk dengan mengadaptasi sistem dump truck. Mesin