• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan FTC, BMO, dan menggambar mesin (Bab 4)

N/A
N/A
20-058@Alkent Chenio

Academic year: 2023

Membagikan "Perancangan FTC, BMO, dan menggambar mesin (Bab 4)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

4.1. Analisis

4.1.1. Analisis Routing File

Routing file digunakan untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dalam proses produksi suatu produk dan menghitung jumlah part yang harus disiapkan untuk memproduksi sejumlah produk yang ditentukan. Input yang dibutuhkan dalam pembuatan routing file yaitu operation description, machine type, setup times, operation times, dan material part. Pada proses produksi ragum, material yang digunakan adalah baja ASTM dan baja ST37. Mesin yang digunakan dalam proses produksi ragum adalah mesin gerinda, mesin milling, mesin bubut, mesin tap and dies, mesin drilling, dan mesin cutting. Pada proses produksi satu unit ragum, total waktu yang dibutuhkan adalah sebesar 41.394 detik dengan rincian waktu operasi sebesar 36.759 detik serta waktu setup sebesar 4.635 detik.

4.1.2. Analisis From to Chart

From to chart digunakan untuk mengetahui jumlah part yang akan diproses dalam suatu stasiun kerja pada perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan. Input yangdibutuhkan dalam pembuatan from to chart adalah data persentase berat tiap part, berat ragum, data kapasitas produksi/tahun, dan jumlah hari kerja. Dari from to chart, dihasilkan dua alternatif, yaitu alternatif 1 dan 2. Nilai penalty point untuk alternatif 1 adalah sebesar 495,50 sedangkan nilai penalty point untuk alternatif 2 adalah sebesar 437,00. Pemilihan alternatif terbaik dilakukan dengan melihat nilai penalty point yang terkecil. Oleh karena itu, alternatif yang terpilih adalah alternatif 2 karena memiliki penalty point terkecil dengan jalur mesin PM - C - G - M - D - TD - B - A - PK.

4.1.3. Analisis Perhitungan Jumlah Bahan, Mesin, dan Operator

(2)

Pada proses produksi ragum di PT. Threetactoe, dilakukan perhitungan bahan, mesin, dan operator. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak jumlah bahan, mesin, dan operator yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan produksi ragum. Input yang digunakan dalam perhitungan jumlah bahan, mesin, dan operator yaitu jumlah jam kerja efektif sebesar 7 jam, jumlah shift kerja sebanyak 2 shift, data MRR (Material Removal Rate), berat produk yang dihasilkan, dan data kapasitas produksi/tahun.

Rekapitulasi perhitungan jumlah input yang dibutuhkan oleh setiap part ragum dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Jumlah Input Setiap Part Ragum

No. Part Input (kg)

1. Penjepit Tetap 1,837

2. Papan Penjepit Tetap 0,992

3. Badan Ragum 5,301

4. Dudukan Ulir 2,267

5. Penjepit Berjalan 1,977

6. Papan Penjepit Berjalan 0,992

7. Tutup Pemutar 0,735

8. Ulir 1,795

9. Pemutar Ulir 1,070

Sumber: Pengolahan Data

Jumlah mesin yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi ragum adalah sebanyak 14 buah mesin dan jumlah operator yang dibutuhkan sebanyak 16 orang, dimana total operator pada mesin yaitu 14 orang dan total operator assembly adalah sebanyak 2 orang.

4.1.4. Analisis Gambar Mesin

Penggambaran mesin untuk proses produksi ragum dilakukan dengan menggunakan software AutoCAD 2017 dengan skala yang digunakan adalah 1:20.

Mesin-mesin yang digambarkan yaitu mesin gerinda, mesin milling, mesin bubut, mesin tap and dies, mesin drilling, dan mesin cutting.

4.2. Evaluasi

4.2.1. Evaluasi Routing File

(3)

Pada routing file diperoleh informasi berupa operation description, machine type, setup times, operation times, dan material part yang digunakan dalam proses produksi ragum. Informasi yang ditampilkan dapat menjelaskan masing-masing part ragum secara rinci. Kesulitan yang didapatkan dalam menyusun routing file sheet adalah proses penjumlahan operasi kerja, sehingga data waktu operasi pada Operation Process Chart (OPC) tidak dapat digunakan secara langsung.

4.2.2. Evaluasi From to Chart

Pembuatan from to chart dimulai dengan perhitungan berat part, quantity/day, total berat part, relative importance, penentuan alternatif rute mesin dimana dihasilkan 2 alternatif, perhitungan penalty point untuk kedua alternatif, dan perbandingan nilai penalty point yang dihasilkan oleh kedua alternatif. Rute mesin disusun menyesuaikan dengan rute yang menghasilkan nilai penalty point terkecil. Berdasarkan perhitungan pada from to chart, alternatif yang terpilih adalah alternatif 2 dikarenakan memiliki nilai penalty point yang lebih kecil yaitu sebesar 437,00 dibandingkan dengan alternatif 1 yang memiliki penalty point sebesar 495,50. Kesulitan yang didapatkan dalam penyusunan from to chart adalah pada proses penentuan rute mesin dimana dengan mempertimbangkan rute mesin yang memiliki nilai penalty point yang terkecil.

4.2.3. Evaluasi Perhitungan Jumlah Bahan, Mesin, dan Operator

Pada perhitungan jumlah bahan, mesin, dan operator digunakan data dari routing file, jumlah jam kerja efektif sebesar 7 jam, jumlah shift kerja sebanyak 2 shift, data MRR (Material Removal Rate) pada setiap mesin yang digunakan, berat produk yang dihasilkan, dan data kapasitas produksi/tahun. Data yang diperoleh adalah data jumlah bahan/material, mesin, dan operator. Kesulitan yang didapatkan pada perhitungan jumlah bahan, mesin dan operator adalah pada penentuan kebutuhan material per tahun dan kebutuhan material per minggu. Hal itu dikarenakan dalam perhitungan kebutuhan kebutuhan material tersebut

(4)

dilakukan berdasarkan part pada ragum dimana diklasifikasikan dalam beberapa jenis baja.

4.2.4. Evaluasi Gambar Mesin

Penggambaran mesin gerinda, mesin milling, mesin bubut, mesin tap and dies, mesin drilling, dan mesin cutting dilakukan dengan menggunakan software AutoCAD 2017 sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Kesulitan yang didapatkan penggambaran mesin adalah pada ukuran dimensi mesin yang tidak spesifik dimana hanya berdasarkan pada skala yang diberikan.

Referensi

Dokumen terkait

Frekuensi penggunaan mesin gangrib sekitar 7,5 jam per shift nya dan rata-rata kerusakan mesin gangrib sekitar 0-1 kali dalam sebulan tergantung dari kondisi blade sehingga

Hasil analisa perhitungan downtime menggunakan jadwal pemeliharaan lama diperoleh hasil total downtime sebesar 657,25 jam dengan produktivitas mesin dalam 1 tahun

Kinerja dari mesin penyiang power weeder diperoleh kapasitas kerja efektif sebesar 0,0377 ha/jam, kapasitas kerja teoritis 0,0427 ha/jam, kehilangan waktu selama penyiangan

Dalam perancangan ini akan menghasilkan suatu mesin pengaduk yang dapat menghasilkan 960 buah bahan batu bata merah selama 8 jam kerja dengan kapasitas pembebanan dapat menghasilkan

Kinerja dari mesin penyiang power weeder diperoleh kapasitas kerja efektif sebesar 0,0377 ha/jam, kapasitas kerja teoritis 0,0427 ha/jam, kehilangan waktu selama penyiangan

Indra Tedjakumala, diketahui bahwa jumlah gigi minimum tergantung dari sudut jumlah gigi minimum tergantung dari sudut tegangan [.. tegangan [ 

Dari analisa pemakaian bahan bakar dan pengaruhnya terhadap tenaga mesin dapat dinyatakan bahwa dengan putaran 4000rpm torsi = 2,94Nm, daya efektif = 4431,16kN.m/jam, tekanan efektif

Namun perlu diingat juga waktu tersebut terhitung dari waktu efektif tanpa adanya istirahat,penambahan bahan singkong, dan kerusakan mesin maupun hal lainnya seperti pergantian operator