Roda Gigi 1 Roda Gigi 1
BAB 4 BAB 4
PENGOLAHAN DATA RANCANGAN PENGOLAHAN DATA RANCANGAN
Gambar 4.1 asembly roda gigi Gambar 4.1 asembly roda gigi 4.1 Data Roda Gigi yang
4.1 Data Roda Gigi yang DiketahuiDiketahui
Daya yang direncanakan
Daya yang direncanakan
==220 0
Putaran poros penggerakinput
Putaran poros penggerak
input nn ==121200 00
Putaran poros penggerak kedua
Putaran poros penggerak kedua
=600
=600
Putaran poros penggerak ketiga
Putaran poros penggerak ketiga
=250
=250
Penentuan besarnya modul (m) menggunakanPenentuan besarnya modul (m) menggunakan Diagram Pemilihan Modul Ro Diagram Pemilihan Modul Rodada
Gigi Lurus (lenturan)
Gigi Lurus (lenturan) hal. 436 Diktat Elemen Mesin Ir. hal. 436 Diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala.Indra Tedjakumala. Dengan:
Dengan:
--
udut tekanan
udut tekanan
αα = 20°
= 20°
--Lebar gigi
Lebar gigi
bb = 10 m
= 10 m
--Daya yang direncanakan
Daya yang direncanakan
NN = 20 kW
= 20 kW
--Putaran poros penggerakinput
Putaran poros penggerak
input nn = 1200 rpm
= 1200 rpm
∶=4
∶=4
Poros input Poros input Poros Bintang Poros Bintang Poros output Poros output Roda Gigi 2 Roda Gigi 2 Roda Gigi 3 Roda Gigi 3 Roda Gigi 4 Roda Gigi 44.2 Penentuan Transmisi Roda-Roda Gigi 4.2 Penentuan Transmisi Roda-Roda Gigi
,,
==
== 1200
1200
600
600 ==22
,,
==
== 600
600
250 =2,4
250
=2,4
4.2.1 Pemilihan Bahan Roda Gigi 4.2.1 Pemilihan Bahan Roda Gigi
Pemilihan bahan roda gigi berdasarkan pada Tabel
Pemilihan bahan roda gigi berdasarkan pada Tabel Tegangan Lentur yang DiperbolehkanTegangan Lentur yang Diperbolehkan hal. 440 dan
hal. 440 dan Tabel Faktor Tekanan Permukaan yang Diperbolehkan hal. 443Tabel Faktor Tekanan Permukaan yang Diperbolehkan hal. 443 Diktat Elemen Diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala.
Mesin Ir. Indra Tedjakumala. Bahan yang digunakan : Bahan yang digunakan :
BaBahahan n
∶ ∶ S S 55 55 CC
Yield Point
Yield Point
[[σσ
]] ∶ ∶ 40400060600 0 MPMPa a →→58580 0 MPMPaa
Safety Factor
Safety Factor
SS ∶ ∶ 2,5 2,5 Dina
Dinamis
mis I,I,Golo
Golongan
ngan II
Yield Point yang diizinkan
Yield Point yang diizinkan
σσ
∶∶ σσ
SS ==580 MPa
580 MPa
2,52,5 ==23232 M2 MPaPa
Kekerasan Brinell
Kekerasan Brinell
HBr
HBr ∶ 185285 →250
∶ 185285 →250
Tekanan Permukaan yang diperbolehkan
Tekanan Permukaan yang diperbolehkan KhKh
∶ Baja
∶ Baja250250→0,86
→0,86
4.2.2 Perhitungan Roda Gigi Pasangan I 4.2.2 Perhitungan Roda Gigi Pasangan I
Penentuan jumlah gigi [
Penentuan jumlah gigi [ Z Z ] berdasarkan pada penjabaran hal. 433 Diktat Elemen ] berdasarkan pada penjabaran hal. 433 Diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala, diketahui bahwa
Mesin Ir. Indra Tedjakumala, diketahui bahwa jumlah gigi minimum tergantung dari sudutjumlah gigi minimum tergantung dari sudut tegangan [
tegangan [ ]. Pada perancangan ini penulis menggunakan data : ]. Pada perancangan ini penulis menggunakan data :
# Sudut tegangan
# Sudut tegangan [[ ] ] == 2020 oo..
# Jumlah gigi minimum
# Jumlah gigi minimum [[ Z Z minmin ] ] = = 17 buah (Teor17 buah (Teori) & 14 i) & 14 buah (Praktek)buah (Praktek)
# Jumlah gigi roda gigi 1
# Jumlah gigi roda gigi 1 [[ Z Z 11 ] ] = = 20 20 buahbuah
Penentuan Jumlah GigiPenentuan Jumlah Gigi
,,
==
xx
Gambar 4.2. Roda Gigi Pasangan I Gambar 4.2. Roda Gigi Pasangan I
Dimensi Roda GigiDimensi Roda Gigi
= 4 ×
= 4 ×2200
=×
=×
= = 80 80
= = 4×4×4400
=×
=×
==16160 0
==
22
==80 80
16160 0
22
==12120 0
1 1
22
==880 0 2.42.4
==
2.
2.
==
==1160 60 2.2.44
2.
2.
==88 88
==16168 8
==
221,1.
1,1.
==
221,1.
1,1.
xx xx
=20 ℎ →=0,320
Momen Puntir
=955500×
=955500× 201200
=15925 =159250
Gaya Tangensial
=2×
=2×159250
80
=3981,25
Gaya Radial
= 3981,25 ×tan20°
=
×tan
=1449,05
Gaya yang Bekerja Pada Roda Gigi (Garis Tegangan)
=
= √ 3981,25
1449,05
=4236,755
Perhitungan Terhadap Lenturan
=
×× <
.441
= 3981,25
30×0,320×3
=20 ℎ → =0,320
=103,67
≤
=10×=10×3=30
Pemeriksaan Terhadap Tekanan Permukaan
=(1)×
×
= (122)× 3981,25
80×30
=2,48
>
Karena
lebih besar dari
, maka bahan roda gigi diperkeras sesuai Tabel Faktor Tekanan Permukaan yang Diperbolehkan hal. 443 Diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala, menjadi :
=400
400→
=3,11
4.2.3 Perhitungan Roda Gigi Pasangan II
Penentuan Jumlah Gigi
,
=
,
,
=2,8
=
,
×
=14 ℎ →
=35 ℎ
=2,4 ×35
= 98 ℎ
Gambar 4.3 Roda Gigi Pasangan II Gambar b
Dimensi Roda Gigi
= 4 ×35
=×
= 140
= 4×84
=×
x
=
2
=140 336
2
=238
3
4
=140 2.3
=
2.
=
=336 2.3
2.
=146
=342
=140 21,1.3
=
21,1.
=
= 336 21,1.3
21,1.
=133,4
=329,4
Pemeriksaan Kekuatan Bahan
Momen Puntir
=955500×
=955500× 20600
=31850 =318500
Gaya Tangensial
=2×
=2×318500
140
=6825
Gaya Radial
= 6825 ×tan20°
=
×tan
=2484,72
Gaya yang Bekerja Pada Roda Gigi (Garis Tegangan)
=
=35 ℎ → =0,383
=10×=10×3=30
Perhitungan Terhadap Lenturan
=
×× <
.441
= 6825
30×0,383×3
=197,99
≤
Pemeriksaan Terhadap Tekanan Permukaan
=(1)×
×
= (12,4
2,4 )× 6825
140 ×30
=2,3
>
Karena
lebih besar dari
, maka bahan roda gigi diperkeras sesuai Tabel Faktor Tekanan Permukaan yang Diperbolehkan hal. 443 Diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala, menjadi :
=400
Tabel Ringkasan Poros
Pasangan Roda n i Z d 0 d Kepala
d
Kaki a b Gigi ( rpm ) (buah) ( mm ) (mm ) ( mm ) (mm) (mm) I 1 1200 2 20 80 88 73,4 120 2 600 40 160 168 153,4 II 3 600 2,4 35 140 146 133,4 238 30 4 250 84 336 342 329,4 M P P P P b H Pasangan T R N ( Nmm ) ( N ) ( N ) ( N ) ( MPa ) ( MPa ) I 159250 3981,25 1449.05 4236,75 103,67 2,48 II 318500 6825 2484,09 7264,72 197,99 2,34.3 Perhitungan Poros
Gambar 4.4. Poros Input
4.3.1 Perhitungan Poros 1
Pemilihan Bahan Poros Bahan : S 45 C
:350500
→400
: 2,5 (Dinamis II, Gol I)
:
=
,
=160
Gambar 4.5. Aksi reaksi poros input
Perhitungan Momen Lentur Akibat Gaya Pn
=
××
=4236,755 ×50×50
5050
=105918,875
Perhitungan Momen Total
=
34
= 105918,875
159250
=√ 1,1810
1,910
=175499,2877
Perhitungan Diameter Poros
= 10×
= 10×175499,2877
160
=20,6 ≈25
Gambar 4.6 Diameter Poros
=1,52
=1,5×25
=50
4.3.2 Perhitungan Poros 2
Gambar 4.7. Poros Bintang Pemilihan Bahan Poros
Bahan : S 45 C
:330450
→400
: 2,5 (Dinamis II, Gol I)
:
=
,
=160
Perhitungan Momen Lentur Akibat Gaya Pn
Momen terhadap titik A
Ʃ
=0
0 =
.
.
.
d: 50 mm C= 200 A = 50 mmMomen terhadap titik B
Ʃ
=0
0 =
.
.
.
=7264,72 50 4236,75 250
50 200 50
= 2319,842
Gambar 4.9. Moment poros bintang
Momen terhadap titik
=
.
.
∶==50
=4236,7550502319,8 250
=89749,8
∶==300
+
=4236,75 25050
1794,96 200
=692924,9
Perhitungan Momen Total
=
34
= 692924,9
318500
Perhitungan Diameter Poros
= 10×
= 10×745806,01
160
=35,98 ≈40
=1,52
=1,5×40
=60
Perhitungan Poros Bintang untuk Poros II
dL
Lmin di
D 2
Gambar 8. Poros Bintang pada Poros
Berdasarkan tabel daftar poros bintang DIN 5463 (hal. 256 Diktat
Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala), didapatkan data sebagai berikut.
o Diameter dalam [ d i ] = 42 mm o Diameter luar [ d L] = 48 mm
o Jumlah pasak [ i] = 8 buah
o Lebar pasak [b] = 8 mm
o M 10 = 2310 Ncm/ mm
4.3.3 Perhitungan Poros 3
Gambar 4.10. Poros output
Pemilihan Bahan Poros
Bahan : S 45 C
:350500
→400
: 2,5 (Dinamis II, Gol I)
:
=
,
=160
Gambar 4.11. Aksi reaksi poros output
Perhitungan Momen Lentur Akibat Gaya Pn
=
××
=7264,72 ×50×50
5050
=1816180
Perhitungan Momen Total
=
34
= 1816180
76440
=√ 1,1810
7,610
=2440454,3
Perhitungan Diameter Poros
= 10×
= 10×2440454,3
160
=53,19 ≈60
Tabel Ringkasan Poros
_ M M M d D d P L T n POROS Bahan ( mm ) (mm ) ( MPa ) ( Nmm ) ( Nmm ) ( Nmm ) ( mm ) I S 45 C 160 159250 105918,875 175499,28 25 30 50
D
4.4 Perhitungan Bantalan
b
Gambar 4.12. Sketsa Bantalan
Data Bantalan
o Jenis : Bantalan Radial
o Model : Cylindrical Roller Bearings
o Merk : SKF
o Rumus Beban Ekuivalen untuk Bantalan Radial :
P = xvR yA
Dimana :
P : Beban Ekuivalen [ N ]
R : Beban Radial yang Bekerja [ N ]
x
y
v
: Faktor Radial dari Bantalan
Untuk perhitungan digunakan x = 1 : Faktor Aksial dari Bantalan
Untuk perhitungan digunakan y = 0, karena pada Roda Gigi Lurus tidak
terdapat Gaya Aksial.
: Faktor Perputaran, tergantung dari cincin mana yang berputar dan bahan yang digunakan.
v = 1 bila cincin dalam berputar
v = 1 – 1,25 bila cincin luar berputar, untuk bantalan merk SKF dapat
digunakanv = 1.
o Rumus beban dinamis yang diperlukan untuk merusak bantalan :
C = P ×
=
=
,
Dimana :C : Beban Dinamis yang perlu untuk merusak bahan [ N ]
P : Beban Ekuivalen [ N ]
f L : Beban Dinamis
n : Putaran Poros [ rpm ]
Lh : Umur Bantalan [ jam ]
Berdasarkan Tabel Daftar Umur Bantalan hal. 298 Diktat Elmes Ir. Indra Tedjakumala, untuk perhitungan digunakan Lh = 12.000 – 20.000 jam ,
4.4.1 Perhitungan Bantalan pada Poros 1
Beban Ekuivalen (Berdasarkan diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.294)
=...
Digunakan : Cylindrical Roller Bearings Sehingga nilai
=1 ,=0 ,=1
∴=...
=1.1.1.1449,05 0.0
=1449,05
Beban Dinamis
=
500
adalah umur bantalan, dapat dilihan dalam diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.298Macam peralatan yang digunakan adalah perlatan untuk pemakaian 8 jam tetapi pembebanan tidak penuh, dengan nilai
=1200020000
∴
=
500
= 15000
500
=3,1
= 33,3
ℎ.297
= 33,3
1200
Jadi, beban dinamis yang perlu untuk merusak bantalan
=
×
=4236,75 × 3,1
0,302
=38821,62
Dari perhitungan diatas diperoleh data :
(Berdasarkan Tabel Cylindrical Roller Bearings dalam Diktat Elemen Mesin Ir. Indratedjakumala hal.627)
No. Bantalan : NU 305 ECP b : 24 mm
C : 56100 d : 25 mm
Co : 63500 D : 62 mm
4.4.2 Perhitungan Bantalan pada Poros 2
Beban Ekuivalen (Berdasarkan diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.294)
=...
Digunakan : Cylindrical Roller Bearings Sehingga nilai
=1 ,=0 ,=1
∴=...
=1.1.1656,06 0
=1656,06
Beban Dinamis
=
500
adalah umur bantalan, dapat dilihan dalam diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.298Macam peralatan yang digunakan adalah perlatan untuk pemakaian 8 jam tetapi pembebanan tidak penuh, dengan nilai
=1200020000
∴
=
500
= 15000
500
=3,1
= 33,3
ℎ.297
= 33,3
600
=0,38
Jadi, beban dinamis yang perlu untuk merusak bantalan
=
×
=7264,72 × 3,10,38
=59264,82
Dari perhitungan diatas diperoleh data :
(Berdasarkan Tabel Cylindrical Roller Bearings dalam Diktat Elemen Mesin Ir. Indratedjakumala hal.627)
No. Bantalan : NU 305 ECP b : 23 mm
C : 70400 d : 40 mm
4.4.3 Perhitungan Bantalan pada Poros 3
Beban Ekuivalen (Berdasarkan diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.294)
=...
Digunakan : Cylindrical Roller Bearings Sehingga nilai
=1 ,=0 ,=1
∴=...
=1.1.3477,730.0
=3477,73
Beban Dinamis
=
500
adalah umur bantalan, dapat dilihan dalam diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.298Macam peralatan yang digunakan adalah perlatan untuk pemakaian 8 jam tetapi pembebanan tidak penuh, dengan nilai
=1200020000
∴
=
500
= 15000
500
=3,1
Jadi, beban dinamis yang perlu untuk merusak bantalan
=
×
=7264,72 × 3,10,51
=59264,82
Dari perhitungan diatas diperoleh data :
(Berdasarkan Tabel Cylindrical Roller Bearings dalam Diktat Elemen Mesin Ir. Indratedjakumala hal.627) (2 buah bantalan)
No. Bantalan : NU 305 ECP b : 17 mm
C : 40200 d : 25 mm
Co : 42700 D : 62 mm
4.5 Perhitungan Pasak dan Poros Bintang 4.5.1 Perhitungan Pasak Poros 1
Berdasarkan perhitungan, diketahui diameter poros 1
=25
Untuk acuan digunakan Tabel N161 dalam diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.265, didapat :- Garis tengah sumbu [d] : 24-30 mm
- Lebar badji/pasak [L] : 8 mm
- Tinggi badji [t] : 7 mm
Besarnya gaya yang bekerja pada pasak (P) :
=2×
=2×159250
25
=12740
Berdasarkan Tabel Daftar Tekanan Bidang yang diizinkan [MPa] hal.254, dengan bahan : Bd 37 didapat data sebagai berikut :
- Tegangan permukaan yang diperbolehkan
∶65
- Tegangan tarik yang diperbolehkan
∶55
- Tegangan geser yang diperbolehkan
∶36
Perhitungan Panjang Pasak [L] :
= ℎ2× <
=
ℎ2×
=12740
72×65
=56
Berdasarkan Tabel DaftarPanjang Badji Keras dan Ringan, Ukuran Kepala Badji (Tabel N162) hal. 266, didapat data :
- Garis tengah sumbu [d] : 24-30 mm
- Lebar badji [L] : 8 mm
- Tinggi badji [t] : 7 mm
- Panjang badji [P/L] : 40;60;80 mm
Untuk panjang badji diambil L = 40 mm, karena mendekati nilai L pada perhitungan.
4.6 PERHITUNGAN TEMPERATUR RODA GIGI
Dengan adanya kehilangan daya, biasanya akan mengakibatkan panas yang harus dialirkan untuk menjaga kenaikan temperatur yang menurunkan viskositas dari minyak pelumas.
Perhitungan Kehilangan Daya Pasangan I (Roda Gigi 1&2) (
) :
= ( 0,085 – 0,17) . (
+
)N= 0,1.
. 30 = 0,203 kWPerhitungan Kehilangan Daya Pasangan II (Roda Gigi 2 & 3) [
2
m
L ] :
Dik: ε: 2,5 pd roda gigi miring
: 0,05 – 0,1
= (
−
) .
. N =.,.,
.
. 30 = 0,306 kW
=
+
= 0,203 + 0,306 = 0,509Perhitungan Kehilangan Daya karena Gesekan pada Minyak Pelumas pada Pasangan I (Roda Gigi 1 & 2)
:Dik : v : 1500 rpm 7,062 m det
o
E :11
Baja dengan = 470 – 1000 MPa
Dari Tabel Daftar Viskositas Dengan Temperatur Di Bawah 100C .
1 o L = 2 1 200 0075 , 0 Z Z E b v o [kW ] = 81 18 200 11 4 06 , 7 0075 , 0 = 0,98 kW
Perhitungan Kehilangan Daya karena Gesekan pada Minyak Pelumas pada Pasangan II (Roda Gigi 3 & 4) [
2 o L ] : 2 o L = 4 3 200 0075 , 0 Z Z E b v o [kW ] = 96 24 200 11 5 , 4 56 , 1 0075 , 0 = 0,22 kW
Perhitungan Kehilangan Daya pada Bantalan Pasangan I
(Roda Gigi 1 & 2) [
1 B L ] : 1 B L =
5
,
25
10
7Q
f
d
n
[kW ]Perhitungan Kehilangan Daya pada Bantalan Pasangan II
(Roda Gigi 3 & 4)[
2 B L ] : 2 B L =
5
,
25
10
7Q
f
d
n
[kW ] =5
,
25
10
716385
0
,
01
35
333
,
3
= 1,0 kWPerhitungan Kehilangan Daya Total [ L] :
L = Lm + Lo + B L [kW ] 1 L = 0,203 + 0,98 + 1,1 = 2,28 kW 2 L = 0,306 + 0,22 + 1,0 = 1,53 kW
4.6.2 EFISIENSI RODA GIGI
Perhitungan Efisiensi Roda Gigi Pasangan I (Roda Gigi 1 & 2) [
1 ] : 1 = N L N
= 30 28 , 2 30
= 0,924Perhitungan Efisiensi Roda Gigi Pasangan II (Roda Gigi 3 & 4) [ 2] :
2 = N L N
= 30 53 , 1 30
= 0,9491 W = L A L B LC =
106424
(268440)(440284)
= 143912 2 mm 0,144 2 m 2 W =L
A L
B L
C =((
366
236
)
268
252
250
284
Besarnya Efisiensi Total pada Roda Gigi [ tot ] :
tot = 1 2 = 0,9240,949 = 0,876 87,6 3.1.1 KENAIKAN TEMPERATUR
Perhitungan besarnya kenaikan temperatur [ t ] :
t = d tot F L 3 10 3528 [C ]
C ik m Joule det 2 Untuk v = 10 m det = 3 10 170 Perhitungan luas permukaan [ F ] :d
d
F = Wilayah I + Wilayah II + Wilayah III [ 2
m ]
o Perhitungan luas permukaan wilayah I [
1
W ] :
o Perhitungan luas permukaan wilayah II [
2
o Perhitungan luas permukaan wilayah III [W 3] : 3 W = C B A L L L =(((118698)(1906))((678162)(98620)(10850))) ) 2 260 158 ( ) 106 260 ( ) 284 468 ( = 221780 0,22 m2
Perhitungan luas permukaan [
d
F ] :
d
F = Wilayah I + Wilayah II + Wilayah III
= (0,144 + 0,112 + 0,22 ) m2
= 0,476 m2
Perhitungan besarnya kenaikan temperatur [t ] :
t = d tot F L 3 10 3528 [C ] = 3 3 10 170 48 , 0 509 , 0 10 3528 = 22,01 C T =
t
T
ruangan= 22,01 C + 30 C = 52,01 CBAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dalam merencankan roda gigi khususnya roda gigi lurus, yang memenuhi syarat dalam arti ukuran tidak berlebihan, namun dapat diijinkan kekuatannya. Perhitungan roda gigi lurus yang penulis rencanakan adalah salah satu dari banyak kemungkinan yang ada dari bentuk roda gigi, karena mungkin saja dibuat dengan ukuran yang berbeda dari penulis rencanakan.
Dengan selesainya perhitungan perencanaan tugas roda gigi, diperoleh data-data sebagai berikut :
Daya yang direncanakan [
] =20
Putaran poros penggerak (input) [n] = 1200
Putaran poros penggerak kedua [
2] = 600
Putaran poros penggerak ketiga [
3] = 250
Momen punter [ Mp ] = 31850 Ncm
Gaya Tangensial [ Pt ] = 6825 N
Gaya Radial [ Pr ] = 2484,72 N
Gaya Tegangan [ Pn ] = 7264,72 mm
Diameter luar poros bintang [ dl ] = 40 mm
Jumlah pasak [ I ] = 6 buah
Lebar pasak [ b ] = 4 mm
M10 = 570 Ncm/mm
Tabel 5.1. Ringkasan roda gigi
Pasangan Roda n i Z d 0 d Kepala
d
Kaki a b Gigi ( rpm ) (buah) (mm ) (mm ) (mm ) (mm) (mm) I 1 1200 2 20 80 88 73,4 120 2 600 40 160 168 153,4Tabel 5.2. Gaya Pasangan Mp (Nmm) PT (N) PR (N) P N (N) σ b (MPa) K H (MPa) I 159250 3981,25 1449,05 4236,75 103,67 2,48 II 318500 6825 2484,09 7264,72 197,99 2,3
Tabel 5.3. Ringkasan poros
_ M M M d D d P L T n POROS Bahan ( mm ) ( mm ) ( MPa ) ( Nmm ) ( Nmm ) ( Nmm ) ( mm ) I S 45 C 160 159250 105918,875 175499,28 25 30 50 II S 45 C 160 318500 692924,9 745806,01 40 45 60 III S 45 C 160 181618 76440 193306,5 25 30 50 5.2 Saran
Penulis berharap dalam perancangan selanjutnya, mahasiswa dapat lebih memahami dan belajar bersungguh-sungguh pada mata kuliah Elemen Mesin, agar tidak ada kesulitan saat perancangan. Selain itu penulis mengharapkan adanya inovasi dalam rancangan, mengembangkan materi ran cangan dengan dilengkapi animasi 3 dimensi, dan direalisasikan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tedjakumala, Indra. 2008. Dasar Perencanaan Elemen Mesin. Jakarta.
[2] Sularso dan Suga, Kiyokatsu. 1991. Dasar Perancanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
[3] Sato, G. Takeshi., Sugiarto H N. 2000. Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, Jakarta: PT. Paradnya Paramita.
LAMPIRAN
LAMPIRAN I : Baja karbon untuk konstruksi mesin menurut JIS
(Sumber : Tedjakumala, Indra, Ir., Dasar Perencanaan elemen mesin, hal 48)
Standart dan Macam Lambang Kekuatan Tarik (Kg/mm2)
Kekuatan Tarik (Mpa)
Baja karbon konstruksi mesin (JIS G4501) S30C S35C S40C S45C S50C S55C 48 52 55 58 61 66 480 520 550 580 620 660 Batang baja yang difinish dingin
S35C-D S45C-D S55C-D 53 60 72 530 600 720 Standart dan Macam Lambang Kekuatan Tarik
(Kg/mm2)
Kekuatan Tarik (Mpa)
Baja karbon konstruksi mesin menurut N702 Bd 34 Bd 37 Bd 41 Bd 44 Bd 50 Bd 60 Bd 70 34 34 41 44 50 60 70 340 370 410 440 500 600 700 Baja tuang untuk konstruksi mesin
menurut N 709 Bd.t. 38 Bd.t. 45 Bd.t. 52 Bd.t. 60 Bd.t. 70 38 45 52 60 380 450 520 600
LAMPIRAN II : Safety Factor
(Sumber : Tedjakumala, Indra, Ir., Dasar Perencanaan elemen mesin, hal 14)
BEBAN GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III DATA LAMA Statis 1,7-2,0 1,9-2,3 2,7-3,4 3-4 Dinamis I 2,0-2,3 2,3-2,7 3,4-4,0 5-8 Dinamis II 2,3-2,7 2,7-3,2 4,0-4,7 8-10
LAMPIRAN III : Daftar Poros bintang
(sumber : Tedjakumala, Indra, Ir., Dasar Perencanaan elemen mesin, hal 239)
Diameter dalam dp (mm) Ringan DIN 5462 Banyak dl b Baji (i) mm mm Menengah DIN 5463 Banyak dl b Baji (i) mm mm Berat DIN 5464 Banyak dl b Baji (i) mm mm 11 - - - 6 14 3 - - -13 - - - 6 16 3,5 - - -16 - - - 6 20 4 10 20 2,5 18 - - - 6 22 5 10 23 3 21 - - - 6 22 5 10 26 3 23 6 26 6 6 28 6 10 29 4 26 6 30 6 6 32 6 10 32 4 28 6 32 7 6 34 7 10 35 4 32 8 36 6 8 38 8 10 40 5 36 8 40 7 8 42 7 10 45 5 42 8 46 8 8 48 8 10 52 6 46 8 50 9 8 54 9 10 56 7 52 8 58 10 8 60 10 16 60 5 56 8 62 10 8 65 10 16 65 5 62 8 68 12 8 72 12 16 72 6 72 10 78 12 10 82 12 16 82 7
LAMPIRAN IV : Nilai Koefisien Gesek dan Tekanan
(sumber : Sularso, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, hal 63)
Bahan Permukaan Kontak
μ pa (kg/mm2)
Kering Dilumasi
Besi cor dan besi cor 0,10 – 0,20 0,08 – 0,12 0,09 – 0,17
Besi cor dan perunggu 0,10 – 0,20 0,10 – 0,20 0,05 – 0,08
Besi cor dan asbes (ferrodo)
0,35 – 0,65 - 0,007 – 0,07
Besi cor dan serat 0,05 – 0,10 0,05 – 0,10 0,005 – 0,03
Besi cor dan kayu - 0,10 – 0,35 0,02 – 0,03
LAMPIRAN V : Bahan pegas
(sumber : Tedjakumala, Indra, Ir., Dasar Perencanaan elemen mesin, hal 315)
Material σ (kg/mm2) G (kg/mm2)
Hard drawn spring wire 100-200 8000
Oil tempered spring wire 100-200 8000
Music wire 150-300 8000
Annealed, high carbon wire 150-300 8000
Hot rolled, high carbon wire 120-130 8000
Chroms-vanadium steel 140-200 7500
Stainless steel (18-8) 110-200 7500
Phosphor bronze (4-6% tin) 65-100 4500
K-monel (spring temper) 110-120 7500
Z-nickel (spring temper) 120-150 7500