• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab 4 perancangan mesin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bab 4 perancangan mesin"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Roda Gigi 1 Roda Gigi 1

BAB 4 BAB 4

PENGOLAHAN DATA RANCANGAN PENGOLAHAN DATA RANCANGAN

Gambar 4.1 asembly roda gigi Gambar 4.1 asembly roda gigi 4.1 Data Roda Gigi yang

4.1 Data Roda Gigi yang DiketahuiDiketahui

Daya yang direncanakan

Daya yang direncanakan

 ==220 0 

Putaran poros penggerakinput

Putaran poros penggerak

input nn ==121200 00 

Putaran poros penggerak kedua 

Putaran poros penggerak kedua



  =600 

  =600 

Putaran poros penggerak ketiga 

Putaran poros penggerak ketiga



  =250 

  =250 

 Penentuan besarnya modul (m) menggunakanPenentuan besarnya modul (m) menggunakan Diagram Pemilihan Modul Ro Diagram Pemilihan Modul Rodada

Gigi Lurus (lenturan)

Gigi Lurus (lenturan) hal. 436 Diktat Elemen Mesin Ir.  hal. 436 Diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala.Indra Tedjakumala. Dengan:

Dengan:

--

udut tekanan

udut tekanan

αα  = 20°

  = 20°

--

Lebar gigi

Lebar gigi

bb = 10 m

 = 10 m

--

Daya yang direncanakan

Daya yang direncanakan

NN = 20 kW

 = 20 kW

--

Putaran poros penggerakinput

Putaran poros penggerak

input nn = 1200 rpm

 = 1200 rpm

∶=4

∶=4

Poros input Poros input Poros Bintang Poros Bintang Poros output Poros output Roda Gigi 2 Roda Gigi 2 Roda Gigi 3 Roda Gigi 3 Roda Gigi 4 Roda Gigi 4

(2)
(3)

4.2 Penentuan Transmisi Roda-Roda Gigi 4.2 Penentuan Transmisi Roda-Roda Gigi



,,

== 



== 1200 

1200 

600 

600  ==22



,,

== 







== 600 

600 

250 =2,4

250 

=2,4

4.2.1 Pemilihan Bahan Roda Gigi 4.2.1 Pemilihan Bahan Roda Gigi

Pemilihan bahan roda gigi berdasarkan pada Tabel

Pemilihan bahan roda gigi berdasarkan pada Tabel Tegangan Lentur yang DiperbolehkanTegangan Lentur yang Diperbolehkan hal. 440 dan

hal. 440 dan Tabel Faktor Tekanan Permukaan yang Diperbolehkan hal. 443Tabel Faktor Tekanan Permukaan yang Diperbolehkan hal. 443  Diktat Elemen Diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala.

Mesin Ir. Indra Tedjakumala. Bahan yang digunakan : Bahan yang digunakan :

BaBahahan n

∶ ∶ S S 55 55 CC

Yield Point

Yield Point

[[σσ



]] ∶ ∶ 40400060600 0 MPMPa a →→58580 0 MPMPaa

Safety Factor

Safety Factor

SS ∶ ∶ 2,5 2,5 Dina

Dinamis

mis I,I,Golo

Golongan

ngan II

Yield Point yang diizinkan

Yield Point yang diizinkan

σσ



 ∶∶ σσ

SS ==580 MPa



580 MPa

2,52,5 ==23232 M2 MPaPa

Kekerasan Brinell

Kekerasan Brinell

HBr

HBr  ∶ 185285 →250

  ∶ 185285 →250

Tekanan Permukaan yang diperbolehkan

Tekanan Permukaan yang diperbolehkan KhKh



 ∶ Baja

 ∶ Baja250250→0,86

→0,86

4.2.2 Perhitungan Roda Gigi Pasangan I 4.2.2 Perhitungan Roda Gigi Pasangan I

Penentuan jumlah gigi [

Penentuan jumlah gigi [  Z  Z  ] berdasarkan pada penjabaran hal. 433 Diktat Elemen ] berdasarkan pada penjabaran hal. 433 Diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala, diketahui bahwa

Mesin Ir. Indra Tedjakumala, diketahui bahwa jumlah gigi minimum tergantung dari sudutjumlah gigi minimum tergantung dari sudut tegangan [

tegangan [  ]. Pada perancangan ini penulis menggunakan data : ]. Pada perancangan ini penulis menggunakan data :

# Sudut tegangan

# Sudut tegangan [[ ] ] == 2020 oo..

# Jumlah gigi minimum

# Jumlah gigi minimum [[ Z  Z minmin ] ] = = 17 buah (Teor17 buah (Teori) & 14 i) & 14 buah (Praktek)buah (Praktek)

# Jumlah gigi roda gigi 1

# Jumlah gigi roda gigi 1 [[ Z  Z 11 ] ] = = 20 20 buahbuah

 Penentuan Jumlah GigiPenentuan Jumlah Gigi



,,

==









(4)

xx

Gambar 4.2. Roda Gigi Pasangan I Gambar 4.2. Roda Gigi Pasangan I

 Dimensi Roda GigiDimensi Roda Gigi





= 4 ×

= 4 ×2200

=×

=×



= = 80 80 





= = 4×4×4400

=×

=×



==16160 0 

==





22



==80 80 

16160 0 

22

==12120 0 



 

 1 1



 

 22







==880 0 2.42.4

==



2.

2.





==

==1160 60 2.2.44



2.

2.

==88 88 



==16168 8 









==



221,1.

1,1.







==



221,1.

1,1.

xx xx

(5)

=20 ℎ →=0,320

 Momen Puntir



=955500× 

=955500× 201200

=15925  =159250 

 Gaya Tangensial



=2×







=2×159250 

80 

=3981,25 

 Gaya Radial



= 3981,25 ×tan20°

=



×tan

=1449,05 

 Gaya yang Bekerja Pada Roda Gigi (Garis Tegangan)



= 









= √ 3981,25 

1449,05 

=4236,755 

 Perhitungan Terhadap Lenturan

= 

×× < 



    .441

= 3981,25 

30×0,320×3

=20 ℎ → =0,320

=103,67 

≤ 



 

=10×=10×3=30

 Pemeriksaan Terhadap Tekanan Permukaan

=(1)× 



×

= (122)× 3981,25 

80×30

=2,48 

> 



(6)

Karena

 lebih besar dari



 , maka bahan roda gigi diperkeras sesuai Tabel  Faktor Tekanan Permukaan yang Diperbolehkan hal. 443  Diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala, menjadi :



=400

400→



=3,11 

4.2.3 Perhitungan Roda Gigi Pasangan II

 Penentuan Jumlah Gigi

,

=

,

,

=2,8

=

,

×



=14 ℎ → 

=35 ℎ

 =2,4 ×35

= 98 ℎ

Gambar 4.3 Roda Gigi Pasangan II Gambar b

 Dimensi Roda Gigi



= 4 ×35

=×

= 140 



= 4×84

=×

x

(7)

=





2



=140 336 

2

=238 

  3

  4



=140 2.3

=



2.



=

=336 2.3



2.

=146 

=342 



=140 21,1.3

=



21,1.



=

= 336 21,1.3



21,1.

=133,4 

=329,4 

 Pemeriksaan Kekuatan Bahan

 Momen Puntir



=955500× 

=955500× 20600

=31850 =318500 

 Gaya Tangensial



=2×







=2×318500 

140 

=6825 

 Gaya Radial



= 6825 ×tan20°

=



×tan

=2484,72 

 Gaya yang Bekerja Pada Roda Gigi (Garis Tegangan)



= 









(8)

=35 ℎ → =0,383

=10×=10×3=30

 Perhitungan Terhadap Lenturan

= 

×× < 



    .441

= 6825 

30×0,383×3

=197,99 

≤ 



 Pemeriksaan Terhadap Tekanan Permukaan

=(1)× 



×

= (12,4

2,4 )× 6825 

140 ×30

=2,3 

> 



Karena

 lebih besar dari



 , maka bahan roda gigi diperkeras sesuai Tabel  Faktor Tekanan Permukaan yang Diperbolehkan hal. 443  Diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala, menjadi :



=400

(9)

Tabel Ringkasan Poros

Pasangan Roda n i  Z  d 0 d Kepala

 Kaki a b Gigi ( rpm ) (buah) ( mm ) (mm ) ( mm ) (mm) (mm) I 1 1200 2 20 80 88 73,4 120 2 600 40 160 168 153,4 II 3 600 2,4 35 140 146 133,4 238 30 4 250 84 336 342 329,4  M   P   P   P   P   b  H  Pasangan T   R  N  ( Nmm ) ( N  ) ( N  ) ( N  ) ( MPa ) ( MPa ) I 159250 3981,25 1449.05 4236,75 103,67  2,48 II 318500 6825  2484,09 7264,72 197,99  2,3

(10)

4.3 Perhitungan Poros

Gambar 4.4. Poros Input

4.3.1 Perhitungan Poros 1

 Pemilihan Bahan Poros Bahan : S 45 C

:

350500 

→400 

: 2,5 (Dinamis II, Gol I)



:

=

,

=160

Gambar 4.5. Aksi reaksi poros input

(11)

 Perhitungan Momen Lentur Akibat Gaya Pn

=

××



=4236,755 ×50×50

5050

=105918,875 

 Perhitungan Momen Total

= 

34

= 105918,875 



159250 

=√ 1,1810



1,910



 

=175499,2877 

 Perhitungan Diameter Poros

=  10×



=  10×175499,2877

160

=20,6  ≈25 

Gambar 4.6 Diameter Poros

=1,52

=1,5×25 

=50 

(12)

4.3.2 Perhitungan Poros 2

Gambar 4.7. Poros Bintang  Pemilihan Bahan Poros

Bahan : S 45 C

:

330450 

→400 

: 2,5 (Dinamis II, Gol I)



:

=

,

=160 

 Perhitungan Momen Lentur Akibat Gaya Pn

Momen terhadap titik A

Ʃ

=0

0 =

.

.

.

d: 50 mm C= 200 A = 50 mm

(13)

Momen terhadap titik B

Ʃ

=0

0 =

.

.

.

=7264,72 50 4236,75  250 

50 200 50

= 2319,842 

Gambar 4.9. Moment poros bintang

Momen terhadap titik

=

.



.

∶==50

=4236,7550502319,8 250

=89749,8 

∶==300

+

=4236,75 25050

1794,96 200

=692924,9 

 Perhitungan Momen Total

= 

34

= 692924,9 



318500 

(14)

 Perhitungan Diameter Poros

=  10×



=  10×745806,01

160

=35,98  ≈40 

=1,52

=1,5×40 

=60 

 Perhitungan Poros Bintang untuk Poros II

dL

Lmin di

        D        2

Gambar 8. Poros Bintang pada Poros

Berdasarkan tabel daftar poros bintang DIN 5463 (hal. 256 Diktat

Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala), didapatkan data sebagai berikut.

o Diameter dalam [ d i ] = 42 mm o Diameter luar [ d  L] = 48 mm

o Jumlah pasak [ i] = 8 buah

o Lebar pasak [b] = 8 mm

o  M 10 = 2310  Ncm/ mm

(15)

4.3.3 Perhitungan Poros 3

Gambar 4.10. Poros output

 Pemilihan Bahan Poros

Bahan : S 45 C

:

350500 

 →400 

: 2,5 (Dinamis II, Gol I)



:

=

,

=160

Gambar 4.11. Aksi reaksi poros output

(16)

 Perhitungan Momen Lentur Akibat Gaya Pn

=

××



=7264,72 ×50×50

5050

=1816180 

 Perhitungan Momen Total

= 

34

= 1816180 



76440 

=√ 1,1810



7,610



 

=2440454,3 

 Perhitungan Diameter Poros

=  10×



=  10×2440454,3

160

=53,19  ≈60 

Tabel Ringkasan Poros

 _   M   M   M   D d    P   L n POROS  Bahan ( mm ) (mm ) ( MPa ) ( Nmm ) ( Nmm ) ( Nmm ) ( mm ) I S 45 C 160  159250 105918,875 175499,28 25 30 50

(17)

   D

4.4 Perhitungan Bantalan

b

Gambar 4.12. Sketsa Bantalan

 Data Bantalan

o Jenis : Bantalan Radial

o Model : Cylindrical Roller Bearings

o Merk : SKF

o Rumus Beban Ekuivalen untuk Bantalan Radial :

 P  =  xvR   yA

Dimana :

 P  : Beban Ekuivalen [ N  ]

 R : Beban Radial yang Bekerja [ N  ]

(18)

 x

 y

v

: Faktor Radial dari Bantalan

Untuk perhitungan digunakan  x = 1 : Faktor Aksial dari Bantalan

Untuk perhitungan digunakan  y = 0, karena pada Roda Gigi Lurus tidak 

terdapat Gaya Aksial.

: Faktor Perputaran, tergantung dari cincin mana yang berputar dan bahan yang digunakan.

v = 1 bila cincin dalam berputar

v = 1 –  1,25 bila cincin luar berputar, untuk bantalan merk SKF dapat

digunakanv = 1.

o Rumus beban dinamis yang diperlukan untuk merusak bantalan :

C  = P ×

 =

 



 =

 

,

Dimana :

C  : Beban Dinamis yang perlu untuk merusak bahan [ N  ]

 P  : Beban Ekuivalen [ N  ]

 f L : Beban Dinamis

n : Putaran Poros [ rpm ]

 Lh : Umur Bantalan [ jam ]

Berdasarkan Tabel Daftar Umur Bantalan hal. 298 Diktat Elmes Ir. Indra Tedjakumala, untuk perhitungan digunakan  Lh = 12.000 –  20.000  jam ,

(19)

4.4.1 Perhitungan Bantalan pada Poros 1

 Beban Ekuivalen (Berdasarkan diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.294)

=...

Digunakan : Cylindrical Roller Bearings Sehingga nilai

=1 ,=0 ,=1

∴=...

=1.1.1.1449,05 0.0

=1449,05 

 Beban Dinamis

 

=  

500

 adalah umur bantalan, dapat dilihan dalam diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.298

Macam peralatan yang digunakan adalah perlatan untuk pemakaian 8 jam tetapi pembebanan tidak penuh, dengan nilai

=1200020000

∴

=  

500

=  15000

500

=3,1

 

=  33,3

    ℎ.297

=  33,3

1200

(20)

Jadi, beban dinamis yang perlu untuk merusak bantalan

=



× 

 

=4236,75 × 3,1

0,302

=38821,62

 Dari perhitungan diatas diperoleh data :

(Berdasarkan Tabel Cylindrical Roller Bearings dalam Diktat Elemen Mesin Ir. Indratedjakumala hal.627)

 No. Bantalan : NU 305 ECP b : 24 mm

C : 56100 d : 25 mm

Co : 63500 D : 62 mm

4.4.2 Perhitungan Bantalan pada Poros 2

 Beban Ekuivalen (Berdasarkan diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.294)

=...

Digunakan : Cylindrical Roller Bearings Sehingga nilai

=1 ,=0 ,=1

∴=...

=1.1.1656,06 0

=1656,06 

 Beban Dinamis

 

=  

500

(21)

 adalah umur bantalan, dapat dilihan dalam diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.298

Macam peralatan yang digunakan adalah perlatan untuk pemakaian 8 jam tetapi pembebanan tidak penuh, dengan nilai

=1200020000

∴

=  

500

=  15000

500

=3,1

 

=  33,3

    ℎ.297

=  33,3

600

=0,38

Jadi, beban dinamis yang perlu untuk merusak bantalan

=



× 

 

=7264,72 × 3,10,38

=59264,82 

 Dari perhitungan diatas diperoleh data :

(Berdasarkan Tabel Cylindrical Roller Bearings dalam Diktat Elemen Mesin Ir. Indratedjakumala hal.627)

 No. Bantalan : NU 305 ECP b : 23 mm

C : 70400 d : 40 mm

(22)

4.4.3 Perhitungan Bantalan pada Poros 3

 Beban Ekuivalen (Berdasarkan diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.294)

=...

Digunakan : Cylindrical Roller Bearings Sehingga nilai

=1 ,=0 ,=1

∴=...

=1.1.3477,730.0

=3477,73 

 Beban Dinamis

 

=  

500

adalah umur bantalan, dapat dilihan dalam diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.298

Macam peralatan yang digunakan adalah perlatan untuk pemakaian 8 jam tetapi pembebanan tidak penuh, dengan nilai

=1200020000

∴

=  

500

=  15000

500

=3,1

(23)

Jadi, beban dinamis yang perlu untuk merusak bantalan

=



× 

 

=7264,72 × 3,10,51

=59264,82 

 Dari perhitungan diatas diperoleh data :

(Berdasarkan Tabel Cylindrical Roller Bearings dalam Diktat Elemen Mesin Ir. Indratedjakumala hal.627) (2 buah bantalan)

 No. Bantalan : NU 305 ECP b : 17 mm

C : 40200 d : 25 mm

Co : 42700 D : 62 mm

4.5 Perhitungan Pasak dan Poros Bintang 4.5.1 Perhitungan Pasak Poros 1

 Berdasarkan perhitungan, diketahui diameter poros 1



=25

Untuk acuan digunakan Tabel N161 dalam diktat Elemen Mesin Ir. Indra Tedjakumala hal.265, didapat :

- Garis tengah sumbu [d] : 24-30 mm

- Lebar badji/pasak [L] : 8 mm

- Tinggi badji [t] : 7 mm

 Besarnya gaya yang bekerja pada pasak (P) :

=2×

=2×159250

25

=12740 

(24)

 Berdasarkan Tabel Daftar Tekanan Bidang yang diizinkan [MPa] hal.254, dengan bahan : Bd 37 didapat data sebagai berikut :

- Tegangan permukaan yang diperbolehkan





 ∶65 

- Tegangan tarik yang diperbolehkan





 ∶55 

- Tegangan geser yang diperbolehkan





 ∶36 

 Perhitungan Panjang Pasak [L] :

= ℎ2× < 



= 

ℎ2×



=12740 

72×65

=56

 Berdasarkan Tabel DaftarPanjang Badji Keras dan Ringan, Ukuran Kepala Badji (Tabel N162) hal. 266, didapat data :

- Garis tengah sumbu [d] : 24-30 mm

- Lebar badji [L] : 8 mm

- Tinggi badji [t] : 7 mm

- Panjang badji [P/L] : 40;60;80 mm

Untuk panjang badji diambil L = 40 mm, karena mendekati nilai L pada  perhitungan.

(25)

4.6 PERHITUNGAN TEMPERATUR RODA GIGI

Dengan adanya kehilangan daya, biasanya akan mengakibatkan panas yang harus dialirkan untuk menjaga kenaikan temperatur yang menurunkan viskositas dari minyak pelumas.

Perhitungan Kehilangan Daya Pasangan I (Roda Gigi 1&2) (



) :



= ( 0,085 – 0,17) . (



 +



)N

= 0,1.





. 30 = 0,203 kW

Perhitungan Kehilangan Daya Pasangan II (Roda Gigi 2 & 3) [

2

m

 L ] :

Dik: ε: 2,5 pd roda gigi miring

 

: 0,05 – 0,1



= (



−

) .





. N =

.,.,

.





. 30 = 0,306 kW



 =



 +



 = 0,203 + 0,306 = 0,509

(26)

Perhitungan Kehilangan Daya karena Gesekan pada Minyak Pelumas pada Pasangan I (Roda Gigi 1 & 2)



:

Dik : v : 1500 rpm  7,062 m det

o

 E  :11

Baja dengan    = 470 – 1000  MPa

Dari Tabel Daftar Viskositas Dengan Temperatur Di Bawah 100C .

1 o  L = 2 1 200 0075 , 0  Z   Z   E  b v o     [kW ] = 81 18 200 11 4 06 , 7 0075 , 0     = 0,98 kW 

Perhitungan Kehilangan Daya karena Gesekan pada Minyak Pelumas pada Pasangan II (Roda Gigi 3 & 4) [

2 o  L ] : 2 o  L = 4 3 200 0075 , 0  Z   Z   E  b v o     [kW ] = 96 24 200 11 5 , 4 56 , 1 0075 , 0     = 0,22 kW 

Perhitungan Kehilangan Daya pada Bantalan Pasangan I

(Roda Gigi 1 & 2) [

1  B  L ] : 1  B  L =

5

,

25

10

7

Q

 f 

n

[kW ]

(27)

Perhitungan Kehilangan Daya pada Bantalan Pasangan II

(Roda Gigi 3 & 4)[

2  B  L ] : 2  B  L =

5

,

25

10

7

Q

 f 

n

[kW ] =

5

,

25

10

7

16385

0

,

01

35

333

,

3

= 1,0 kW 

Perhitungan Kehilangan Daya Total [ L] :

 L =  Lm +  Lo +  B  L [kW ] 1  L = 0,203 + 0,98 + 1,1 = 2,28 kW  2  L = 0,306 + 0,22 + 1,0 = 1,53 kW 

4.6.2 EFISIENSI RODA GIGI

Perhitungan Efisiensi Roda Gigi Pasangan I (Roda Gigi 1 & 2) [

1   ] : 1   =  N   L  N 

 

= 30 28 , 2 30

= 0,924

Perhitungan Efisiensi Roda Gigi Pasangan II (Roda Gigi 3 & 4) [ 2] :

2   =  N   L  N 

 

= 30 53 , 1 30

= 0,949

(28)

1 W  =  L A  L B LC  =

106424

(268440)(440284)

= 143912 2 mm   0,144 2 m 2 W  =

 L

 A

 L

 B

L

=

((

366

236

)

268

252

 

250

284

Besarnya Efisiensi Total pada Roda Gigi [ tot ] :

tot    =  1 2 = 0,9240,949 = 0,876 87,6 3.1.1 KENAIKAN TEMPERATUR

 Perhitungan besarnya kenaikan temperatur [ t ] :

t   =      d  tot   F   L 3 10 3528 []





C  ik  m  Joule det 2 Untuk v = 10 m det  = 3 10 170

 Perhitungan luas permukaan [ F  ] :

 F  = Wilayah I + Wilayah II + Wilayah III [ 2

m ]

o Perhitungan luas permukaan wilayah I [

1

W ] :

o Perhitungan luas permukaan wilayah II [

2

(29)

o Perhitungan luas permukaan wilayah III [W 3] : 3 W  = C   B  A  L L  L =(((118698)(1906))((678162)(98620)(10850))) ) 2 260 158 ( ) 106 260 ( ) 284 468 (       = 221780  0,22 m2

 Perhitungan luas permukaan [

 F  ] :

 F  = Wilayah I + Wilayah II + Wilayah III

= (0,144 + 0,112 + 0,22 ) m2

= 0,476 m2

 Perhitungan besarnya kenaikan temperatur [t ] :

t   =      d  tot   F   L 3 10 3528  [C ] = 3 3 10 170 48 , 0 509 , 0 10 3528     = 22,01 C  T  = 

 

ruangan= 22,01 C  + 30 C  = 52,01 C 

(30)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam merencankan roda gigi khususnya roda gigi lurus, yang memenuhi syarat dalam arti ukuran tidak berlebihan, namun dapat diijinkan kekuatannya. Perhitungan roda gigi lurus yang penulis rencanakan adalah salah satu dari banyak kemungkinan yang ada dari bentuk roda gigi, karena mungkin saja dibuat dengan ukuran yang berbeda dari penulis rencanakan.

Dengan selesainya perhitungan perencanaan tugas roda gigi, diperoleh data-data sebagai berikut :

 Daya yang direncanakan [

] =20



 Putaran poros penggerak (input) [n] = 1200



 Putaran poros penggerak kedua [

2] = 600



 Putaran poros penggerak ketiga [

3] = 250



 Momen punter [ Mp ] = 31850 Ncm

 Gaya Tangensial [ Pt ] = 6825 N

 Gaya Radial [ Pr ] = 2484,72 N

 Gaya Tegangan [ Pn ] = 7264,72 mm

 Diameter luar poros bintang [ dl ] = 40 mm

 Jumlah pasak [ I ] = 6 buah

 Lebar pasak [ b ] = 4 mm

 M10 = 570 Ncm/mm

Tabel 5.1. Ringkasan roda gigi

Pasangan Roda n i  Z  d 0 d Kepala

 Kaki a b Gigi ( rpm ) (buah) (mm ) (mm ) (mm ) (mm) (mm) I 1 1200 2 20 80 88 73,4 120 2 600 40 160 168 153,4

(31)

Tabel 5.2. Gaya Pasangan Mp (Nmm) PT (N) PR  (N) P N (N) σ b (MPa) K H (MPa) I 159250 3981,25 1449,05 4236,75 103,67 2,48 II 318500 6825 2484,09 7264,72 197,99 2,3

Tabel 5.3. Ringkasan poros

 _   M   M   M   D d    P   L n POROS  Bahan ( mm ) ( mm ) ( MPa ) ( Nmm ) ( Nmm ) ( Nmm ) ( mm ) I S 45 C 160  159250 105918,875 175499,28 25 30 50 II S 45 C 160  318500 692924,9 745806,01 40  45 60 III S 45 C 160 181618 76440 193306,5 25 30 50 5.2 Saran

Penulis berharap dalam perancangan selanjutnya, mahasiswa dapat lebih memahami dan belajar bersungguh-sungguh pada mata kuliah Elemen Mesin, agar tidak ada kesulitan saat perancangan. Selain itu penulis mengharapkan adanya inovasi dalam rancangan, mengembangkan materi ran cangan dengan dilengkapi animasi 3 dimensi, dan direalisasikan.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tedjakumala, Indra. 2008.  Dasar Perencanaan Elemen Mesin. Jakarta.

[2] Sularso dan Suga, Kiyokatsu. 1991. Dasar Perancanaan dan Pemilihan Elemen  Mesin. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

[3] Sato, G. Takeshi., Sugiarto H N. 2000.  Menggambar Mesin Menurut Standar  ISO, Jakarta: PT. Paradnya Paramita.

(33)

LAMPIRAN

LAMPIRAN I : Baja karbon untuk konstruksi mesin menurut JIS

(Sumber : Tedjakumala, Indra, Ir., Dasar Perencanaan elemen mesin, hal 48)

Standart dan Macam Lambang Kekuatan Tarik (Kg/mm2)

Kekuatan Tarik (Mpa)

Baja karbon konstruksi mesin (JIS G4501) S30C S35C S40C S45C S50C S55C 48 52 55 58 61 66 480 520 550 580 620 660 Batang baja yang difinish dingin

S35C-D S45C-D S55C-D 53 60 72 530 600 720 Standart dan Macam Lambang Kekuatan Tarik

(Kg/mm2)

Kekuatan Tarik (Mpa)

Baja karbon konstruksi mesin menurut N702 Bd 34 Bd 37 Bd 41 Bd 44 Bd 50 Bd 60 Bd 70 34 34 41 44 50 60 70 340 370 410 440 500 600 700 Baja tuang untuk konstruksi mesin

menurut N 709 Bd.t. 38 Bd.t. 45 Bd.t. 52 Bd.t. 60 Bd.t. 70 38 45 52 60 380 450 520 600

(34)

LAMPIRAN II : Safety Factor

(Sumber : Tedjakumala, Indra, Ir., Dasar Perencanaan elemen mesin, hal 14)

BEBAN GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III DATA LAMA Statis 1,7-2,0 1,9-2,3 2,7-3,4 3-4 Dinamis I 2,0-2,3 2,3-2,7 3,4-4,0 5-8 Dinamis II 2,3-2,7 2,7-3,2 4,0-4,7 8-10

LAMPIRAN III : Daftar Poros bintang

(sumber  : Tedjakumala, Indra, Ir., Dasar Perencanaan elemen mesin, hal 239)

Diameter dalam dp (mm) Ringan DIN 5462 Banyak dl  b Baji (i) mm mm Menengah DIN 5463 Banyak dl  b Baji (i) mm mm Berat DIN 5464 Banyak dl  b Baji (i) mm mm 11 - - - 6 14 3 - - -13 - - - 6 16 3,5 - - -16 - - - 6 20 4 10 20 2,5 18 - - - 6 22 5 10 23 3 21 - - - 6 22 5 10 26 3 23 6 26 6 6 28 6 10 29 4 26 6 30 6 6 32 6 10 32 4 28 6 32 7 6 34 7 10 35 4 32 8 36 6 8 38 8 10 40 5 36 8 40 7 8 42 7 10 45 5 42 8 46 8 8 48 8 10 52 6 46 8 50 9 8 54 9 10 56 7 52 8 58 10 8 60 10 16 60 5 56 8 62 10 8 65 10 16 65 5 62 8 68 12 8 72 12 16 72 6 72 10 78 12 10 82 12 16 82 7

(35)

LAMPIRAN IV : Nilai Koefisien Gesek dan Tekanan

(sumber : Sularso, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, hal 63)

Bahan Permukaan Kontak

 μ  pa (kg/mm2)

Kering Dilumasi

Besi cor dan besi cor 0,10 – 0,20 0,08 – 0,12 0,09 –  0,17

Besi cor dan perunggu 0,10 – 0,20 0,10 – 0,20 0,05 –  0,08

Besi cor dan asbes (ferrodo)

0,35 – 0,65 - 0,007 –  0,07

Besi cor dan serat 0,05 – 0,10 0,05 – 0,10 0,005 –  0,03

Besi cor dan kayu - 0,10 – 0,35 0,02 –  0,03

LAMPIRAN V : Bahan pegas

(sumber  : Tedjakumala, Indra, Ir., Dasar Perencanaan elemen mesin, hal 315)

Material σ (kg/mm2) G (kg/mm2)

Hard drawn spring wire 100-200 8000

Oil tempered spring wire 100-200 8000

Music wire 150-300 8000

Annealed, high carbon wire 150-300 8000

Hot rolled, high carbon wire 120-130 8000

Chroms-vanadium steel 140-200 7500

Stainless steel (18-8) 110-200 7500

Phosphor bronze (4-6% tin) 65-100 4500

K-monel (spring temper) 110-120 7500

Z-nickel (spring temper) 120-150 7500

Gambar

Gambar 4.1 asembly roda gigiGambar 4.1 asembly roda gigi 4.1 Data Roda Gigi yang
Gambar 4.2. Roda Gigi Pasangan IGambar 4.2. Roda Gigi Pasangan I
Gambar 4.3 Roda Gigi Pasangan II
Tabel Ringkasan Poros Pasangan Roda n i  Z  d 0 d  Kepala d   Kaki a b Gigi ( rpm  ) (buah) ( mm  ) ( mm  ) ( mm  ) (mm) (mm) I 1 1200 2 20 80 88 73,4 120 2 600 40 160 168 153,4 II 3 600 2,4 35 140 146 133,4 238  30 4 250 84 336 342 329,4  M   P   P   P   
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pukulan overhead ( dilakukan di atas kepala ) merupakan pukulan taktik yang paling penting dalam permainan bulutangkis. Pukulan ini dapat dilakukan dengan

Alhamdulillah, Puji syukur atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang diberikan Allah subhana Wata’ala sehingga berkat izin-Nya penulis diberikan kekuatan dan kemudahan dalam

Hasil yang diperoleh dari uji pemuluran dan simpangan menunjukkan bahwa semakin besar persentase kandungan dari magnetit (Fe 3 O 4 ) pada ferogel maka sifat magneto-elastisitas

Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa harga daging ayam ras dan cabai rawit merupakan komoditas yang kontribusinya paling besar dan signifikan terhadap inflasi di Kota

Menurut pendapat ketiga, apabila jeda antara pengulangan tersebut adalah lama, maka bagi orang yang membaca ayat sajdah dalam satu majlis tersebut disunahkan

Desain belah lin- tang adalah rancangan studi yang mempelajari hubungan efek dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan dalam hal ini adalah

Pada awal dari Bab ini pertama-tama akan dijelaskan mengenai istilah- istilah penting yang sering dipakai pada model penjadwalan bus dan pengemudi secara bersamaan dalam