PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM (TOPIK 4 RUANG KOLABORASI)
KELOMPOK 2 DISUSUN OLEH:
1. Desy Indah Ningdias (2302114771) 2. Risqi Shofia Rohmah (2302114786) 3. Anisa Nur Fauziah (2302114768) 4. Umi Nur Azizah (2302114790) 5. Rinaldi Eko Saputro (2302114785)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2023/2024
▸ Baca selengkapnya: ruang kolaborasi filosofi pendidikan topik 2
(2)PENILAIAN DAN EVALUASI DALAM UBD “KEMAMPUAN INTERPRETASI”
Kemampuan interpretasi siswa
Kemampuan interpretasi siswa merupakan kemampuan untuk memahami ide atau menyimpulkan sesuatu dalam bentuk lain yang bermakna. Kemampuan ini merupakan bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi yang penting dimiliki oleh siswa untuk dapat menafsirkan dan menyimpulkan perolehan data agar siswa dapat memahami maknanya dengan baik
.
Peserta didik dapat dikatakan memiliki kemampuan interpretasi melalui : 1. Cerita-cerita yang bermakna
2. Menawarkan terjemahan yang tepat
3. Memberikan dimensi histori/pribadi yang membuka ide untuk ide dan peristiwa 4. Membuat objek memahami pribadi atau dapat diakses melalui gambar, anekdot,
analogi dan model
Aspek-aspek interpretasi antara lain sebagai berikut:
1. Bermakna yaitu dimana peserta didik mampu menyampaikan konsep dengan menghubungkan konsep baru dengan konsep-konsep relevan yang terdapat dalam kognitif. Menyediakan konteks yang sesuai dan menghubungkan dengan konteks- konteks yang dipelajari dengan konteks yang lebih luas.
2. Berbagai wawasan yaitu peserta didik mampu menafsirkan suatu persoalan dari berbagai sudut pandang atau sikap, kemudian mendapatkan wawasaan tentang sesuatu yang diamati
3. Signifikan yaitu peserta didik mampu menafsirkan konsep esensial ( yang penting untuk dikuasai) karena dapat memberikan sebuah dampak dari suatu persoalan atau tidak bisa lepas dari persoalan
4. Ilustratif yaitu peserta didik mampu menggambarkan sesuatu konsep materi dalam bentuk lain (seperti gambar, symbol, analogi, dll)
5. Membuat jelas yaitu peserta didik mampu mengamati suatu hal, baik itu gambar, buku, materi serta mampu mendeskripsikan hal tersebut dengan jelas
Rubrik dan penilaian evaluasi dalam ubd
Rubrik : penilaian berbasis kriteria yang terdiri dari skala pengukuran tetap (empat poin, lima poin atau apapun yang sesuai. Rubrik mendeskripsikan kriteria setiap titik poin. Rubrik juga menggambarkan tingkat kualitas, kemahiran, atau pemahaman peserta didik secara bertingkat
RUBRIK PENILAIAN MAMPU MENAFSIRKAN
Aspek Skor Keterangan
Bermakna
3 Memberikan penafsiran yang berarti dan mengandung arti penting.
2 Memberikan penafsiran yang kurang berarti dan kurang mengandung arti penting.
1 Memberikan penafsiran yang sedikit berarti dan sedikit mengandung arti penting.
0 Memberikan penafsiran yang tidak berarti dan tidak mengandung arti penting
Berbagai Wawasan
3 Memberikan penafsiran dari berbagai wawasan dan mampu menambah wawasan orang lain
2 Memberikan penafsiran sedikit berwawasan dan sedikit mampu menambah wawasan orang lain 1 Memberikan penafsiran yang kurang berwawasan dan
kurang mampu menambah wawasan orang lain 0
Memberikan penafsiran yang tidak mampu untuk berbagi wawasan dan tidak mampu menambah wawasan orang lain
Signifikan
3 Memberikan penafsiran yang berarti dan mengandung arti penting.
2 Memberikan penafsiran yang kurang berarti dan kurang mengandung arti penting.
1 Memberikan penafsiran yang sedikit berarti dan sedikit mengandung arti penting.
0 Memberikan penafsiran yang tidak berarti dan tidak mengandung arti penting.
Ilustratif
3 Memberikan penafsiran yang bersifat menerangkan dan menjelaskan
2 Memberikan penafsiran yang kurang bersifat menerangkan dan menjelaskan
1 Memberikan penafsiran yang sedikit bersifat menerangkan dan menjelaskan
0 Memberikan penafsiran yang tidak bersifat menerangkan dan menjelaskan
Membuat Jelas
3 Memberikan penafsiran yang mampu membuat sebuah topik menjadi jelas dan terarah.
2 Memberikan penafsiran yang kurang mampu membuat sebuah topik menjadi jelas dan terarah.
1 Memberikan penafsiran yang sedikit mampu membuat sebuah topik menjadi jelas dan terarah.
0 Memberikan penafsiran yang tidak mampu membuat sebuah topik menjadi jelas dan terarah.
