Berkat karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal karya ilmiah terapan yang berjudul “Pemeliharaan Motor Listrik 3 Fasa pada Mesin Kerek di Kapal”. Motor listrik 3 fasa merupakan peralatan kelistrikan yang berfungsi sebagai motor utama, dan mesin kerek merupakan peralatan di atas kapal yang berfungsi untuk menggulung dan meregangkan rantai jangkar. Dengan adanya motor listrik yang berhubungan dengan penggerak mesin kerek, peneliti menggunakan permasalahan terkait pelaksanaan perawatan motor listrik 3 fasa pada mesin kerek on-board dan penyebab terjadinya beban lebih pada motor listrik 3 fasa.
Dengan tujuan untuk mengetahui cara melakukan perawatan pada motor listrik 3 fasa pada mesin kerek di kapal dan mengetahui penyebab terjadinya beban lebih pada motor listrik 3 fasa. Hasil penelitian mengenai motor listrik 3 fasa dengan tegangan 380 Volt, beban 175 A menggunakan thermal load relay dengan rentang 130 A - 175 A. Situ Mas sudah berjalan dengan baik dan tidak ada pemeliharaan terkait pengecekan nilai insulasi pada motor trolling menggunakan uji Magger, kerusakan yang terjadi disebabkan oleh thermal load relay yang tidak mampu bertahan terhadap kinerja motor trolling tiga fasa pada mesin kerek.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka perlu dilakukan tindakan pengecekan nilai insulasi dengan menggunakan uji magger dengan nilai kurang dari 500 Ohm, segera melakukan pengecekan berkala dan pemilihan komponen beban lebih yang sesuai untuk motor listrik 3 fasa pada armature winch diatas MV. Kegunaan motor listrik 3 fasa pada kapal adalah sebagai unit penggerak baik melalui media maupun langsung. Motor listrik pada mesin kerek memerlukan arus listrik yang besar karena digunakan untuk menggulung rantai jangkar dan tali kapal.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pemeliharaan Motor Listrik Winch 3 Fasa Pada Kapal”.
Rumusan Masalah
Faktor-faktor tersebut dapat merusak motor winch dan menimbulkan kerugian bagi pemilik kapal. Kerugian yang dialami oleh perusahaan pelayaran dapat berupa perusahaan pelayaran tidak dapat memenuhi jadwal yang telah ditentukan, pembatalan pengiriman barang, dan perusahaan pelayaran akan mengalami peningkatan sumber daya dalam melakukan perbaikan. Karena faktor-faktor tersebut, perusahaan pelayaran harus melakukan peninjauan laporan dan pemeriksaan langsung di kapal.
Tujuan Penelitian
Manfaaat Penelitian 1. Secara Teoritis
Berdasarkan usulan penelitian Sinaga (2018), motor induksi merupakan suatu perangkat mesin listrik yang menggunakan prinsip elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, kemudian energi mekanik tersebut kemudian digunakan sebagai tenaga penggerak pada berbagai mesin, misalnya motor. menggerakkan impeler pompa, kompresor, derek, generator, dan lainnya. Motor induksi 3 fasa banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari aplikasi rumah tangga hingga aplikasi industri besar. Motor induksi merupakan salah satu peralatan yang penting dalam suatu proses produksi industri, karena jika motor induksi mengalami penurunan kinerja maka suatu proses produksi atau proses kerja industri akan terganggu.
Oleh karena itu, penting untuk terus memantau kinerja mesin, termasuk memantau kerusakan mesin dan efisiensi mesin. Salah satu kerusakan yang biasa terjadi pada motor induksi adalah kerusakan mekanis akibat beban berlebih atau perubahan beban secara tiba-tiba sehingga mengakibatkan kerusakan pada bantalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memantau dan menganalisis penurunan efisiensi motor induksi akibat cacat pada bantalan bola sangkar tanpa mempengaruhi proses penggerak motor induksi.
Penelitian ini menghasilkan penurunan efisiensi motor induksi pada ketiga bantalan yaitu normal non thermal, normal thermal, dan cacat cage ball mengalami penurunan sekitar 2-3% yang dapat dilihat pada grafik perbandingan efisiensi rata-rata dengan rata-rata RMS keseluruhan.
Landasan Teori
- Prinsip Kerja
- Prinsip Kerja
- Penempatan Windlass
- Standart Operating Procedure (SOP) Perawatan Motor Listrik 1. Pengertian
- Cara kerja perawatan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan ditulis diatas maka penulis mengangkat judul penelitian yaitu “Pemeliharaan Motor Listrik 3 Fasa pada Poros Angin di Kapal”. Motor listrik 3 fasa merupakan motor yang bekerja dengan memanfaatkan beda fasa pada sumbernya sehingga menimbulkan gaya putar pada rotornya. Motor 3 fasa ada dua jenis jika dilihat dari belitan pada rotornya, yaitu rotor belitan dan rotor sangkar tupai.
Anchor windlass adalah sebuah winch jangkar yang dipasang pada kapal dengan tujuan untuk mengangkat dan memanjangkan jangkar dan rantai jangkar melalui pipa jangkar (Hawse Pipe). Mesin jangkar yang digerakkan dengan tenaga uap, hidrolik, dan listrik, untuk kapal di bawah 200 GRT (Gross Register Tonnage) dapat menggunakan mesin kerek manual yang dioperasikan dengan tangan. Motor jangkar dengan tenaga motor listrik yang biasa digunakan untuk kapal berukuran sedang, sistem ini banyak disukai oleh pemilik kapal pesiar karena bersih.
Persyaratan gelap dengan motor listrik, kapal harus mempunyai pembangkit listrik tersendiri (generator khusus) untuk menggerakkan motor jangkar (harus terpisah dari instalasi listrik lainnya). Tenaga penggerak yang melalui poros cacing (Worm Gear) akan menggerakkan poros utama dari mesin penahan, selain itu mesin penahan juga dilengkapi dengan sistem kopling untuk melepas dan mengaktifkan kerja tenaga penggerak dengan poros utama. Motor jangkar sebaiknya ditempatkan pada dek haluan kapal untuk memudahkan pengoperasian menurunkan dan menarik jangkar.
Mesin jangkar harus dilengkapi dengan sistem pengereman untuk memperlambat putaran poros dan menghentikan turunnya jangkar. Apabila mesin jangkar dilengkapi dengan penahan rantai yang terpasang kuat pada slip deck, maka alat ini harus mempunyai beban putus sebesar 80% dari beban putus rantai. Jika chain stopper tidak dipasang maka mesin jangkar harus mampu menahan tarikan dengan beban putus 80%, beban putus rantai tanpa adanya deformasi peralatan juga mengalami slip pada sistem pengereman.
Pada saat pengujian, mesin jangkar yang dilengkapi dua drum tersebut harus mampu mengangkat rantai jangkar yang diturunkan secara bersamaan sejauh 55 meter dari kedalaman laut dalam waktu tidak kurang dari 6 menit. Dengan motor jangkar yang terpisah, maka motor jangkar kiri dan kanan masing-masing harus mampu mengangkat rantai jangkar yang diturunkan 82,5 meter dari kedalaman laut dalam waktu tidak kurang dari 9 menit. Prosedur Operasi Standar (SOP) pemeliharaan motor listrik tiga fasa di dalam pesawat berdampak besar terhadap kinerja motor listrik.
Tindakan yang tidak dilakukan sesuai dengan Prosedur Operasi Standar (SOP) dapat mengakibatkan motor listrik tidak dapat beroperasi secara maksimal. Kegagalan mengikuti prosedur tertulis akan menyebabkan kerusakan pada motor listrik.
Kerangka Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses serangkaian langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk menemukan solusi terhadap permasalahan atau jawaban terhadap pernyataan tertentu. Menurut Suryabrata (2008), penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data deskriptif seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, video, dan lain-lain. Secara umum penelitian merupakan cerminan keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang merupakan kebutuhan dasar manusia, sehingga menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Data yang dikumpulkan dan diperoleh selama penelitian dianalisis kembali sesuai dengan bentuk aslinya di lapangan. Penulis akan melakukan penelitian di kapal pada saat magang/internship di kapal niaga milik perusahaan pelayaran.
Jenis dan Sumber Data
Pemilihan Informan
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Dalam pelaksanaannya, reduksi data, penyajian data, dan inferensi atau verifikasi merupakan langkah yang ringkas, dalam arti tidak terikat batasan kronologis. Peneliti mencoba menarik kesimpulan dan memverifikasi dengan mencari makna dari setiap gejala yang didapatnya dari lapangan, mengidentifikasi keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, aliran sebab akibat dari fenomena dan proposisi.