• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PERBAIKAN FASILITAS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MAKRO PADA STASIUN Z - EPrints Repository UNTIRTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "USULAN PERBAIKAN FASILITAS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MAKRO PADA STASIUN Z - EPrints Repository UNTIRTA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian perancangan pengembangan fasilitas berdasarkan suara penumpang yang menggunakan layanan transportasi kereta api pada stasiun Z, untuk melihat aspek-aspek atau fasilitas mana yang belum sesuai dengan Standar Minimum Pelayanan. Sehingga kenyamanan pengunjung atau penumpang tidak maksimal. Penelitian ini memiliki batasan yaitu penelitian ini dilakukan pada stasiun Z, yang mana stasiun Z ini di lintasi kereta api lokal dengan tujuan Rangkasbitung- Merak.

Kegiatan yang diamati oleh peneliti adalah sistem informasi atau display yang ada pada stasiun Z dengan pendekatan Macro Ergonomics dengan menggunakan metode Macroergonomics Analysis and Design (MEAD) sebagai tools untuk menyelesaikan suatu masalah.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Stasiun Z dimana Stasiun Z ini merupakan dibawah pengawasan PT. Kerata Api Indonesia (Perssero) yaitu dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Stasiun Z ini merupakan stasiun kereta api kelas III/ Kecil yang terletak Kota Cilegon pada ketinggian mencapai +16,15 meter.

Stasiun Z memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Jalur 1 dan 2 digunakan untuk lalu-lalang maupun persilangan antar kereta api, dan jalur 3 digunakan sebagai sepur simpan. pada stasiun Z sistem pembelian tiket hanya melayani secara langsung dan online untuk KA lokal, karena pada stasiun Z ini hanya di lintasi oleh kereta api lokal Merak – Rangkasbitung tidak di lalui kereta api KRL Commuter Line atau yang lainya, mesin yang digunakannya pun masih bertenaga diesel dan berbahan bakar batu bara dengan lokomotif seri KA. Dan waktu yang digunakan pada saat penelitian terhitung dari bulan Febuari – April 2023.

24

(3)

3.3 Responden Penelitian

Pengumpulan data suara penumpang dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan kuisioner suara penumpang kepada penumpang sebagai responden setelah melakukan perjalanan mengguanakn transportasi kereta api. Responden dalam penelitian ini yaitu orang yang melakukan bereprgian dengan menggunakan transportasi yaitu kereta api terutama di stasiun Z. Adapun jenis kuisioner yang disebarkan merupakan jenis kuisioner tertutup, dimana kuisioner sudah disajikan sedemikian rupa oleh peneliti sehingga responden hanya memberikan tanda cheklist pada kolom atau tempat yang sesuai. Kemudian data dari hasil kuisioner suara penumpang ini diolah dan di rekap menjadi data hasil varian. Data varian ini diuraikan menjadi varian kunci dari jawaban penumpang, dan varian kunci adalah variabel dengan nilai tingkat kepuasan terkecil dari hasil suar penumpang.

3.4 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu data sejumlah penumpang Kereta api, siapa saja yang berkunjung, berapa banyak jumlah karyawan dan suara penumpang Kerata api yang hendak menggunakan Transfortasi menggunakan Kereta api tujuan Rangkasbitung- Merak atau sebaliknya. Adapun cara pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Data primer adalah disebut data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Data primer dalam penelitian ini adalah layout Stasiun Z, tinggi lantai pintu masuk kereta api dari lantai peron, ukuran display informasi jalur rel, foto keadaan fasilitas naik turun penumpang kereta api, serta ukuran dan jumlah tangga pembantu yang tersedia di Stasiun Z dan juga hasil kuesioner penumpang. Angket atau Kuesioner adalah daftar pernyataan yang disusun untuk mengetahui pendapat penumpang tentang fasilitas dan kondisi di Stasiun Z. Angket sebagai metode utama pengumpulan data.

2. Data fasilitas stasiun sesuai Keputusan Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2015 dikumpulkan dengan kuesioner untuk mendapatkan suara konsumen terhadap fasilitas stasiun yang diharapkan penumpang.

(4)

Selesai Kesimpulan dan Saran

3. Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti sebagai sumber yang telah ada. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data umum perusahaan. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal dan lain- lain. Data sekunder yang dikumpulkan adalah sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, jenis kereta api, jadwal keberangkatan dan daftar jalur rel.

3.5 Alur Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 macam alur penelitian yaitu flowchart penelitian umum, dan flowchart pengolahan data Macroergonomics Analysis and Design (MEAD).

3.5.1 FlowChart Penelitian Umum Berikut flowchart penelitian umum

Gambar 3. Flowchart Penenelitian Umum

Analisa dan Pembahasan Pengolahan Data:

1. Identifikasi Metode MEAD 2. Check List Fasilitas

Batasan Masalah Tujuan Penelitian Rumusan Masalah

Studi Literatur Observasi Lapangan

Mulai

Pengumpulan Data:

1. Dokumentasi Stasiun Z 2. Hasil Kuesioner Penumpang 3. Hasil Wawancara

(5)

3.5.2 Deskripsi FlowChart Penelitian Umum

Berikut adalah deskripsi penelitian umum yang ada dalam flowchart penelitian umum:

1. Mulai

Penelitian perbaikan fasilitas dengan menggunakan metode Macroergonomics Analysis and Design (MEAD) di Stasiun Z akan dilakukan.

2. Observasi Lapangan

Observasi lapangan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap objek yang akan diteliti, melakukan wawancara secara langsung terhadap permasalahan yang ada dan mencatat hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian sehingga peneliti dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada dilapangan dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan perumusan masalah dan tujuan penelitian.

3. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mengetahui dan memahami teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun literatur yang berkaitan dengan penelitian berupa penjelasan tentang pendekatan ergonomi makro, dan metode Macroergonomics Analysis and Design (MEAD).

4. Perumusan Masalah

Setelah peneliti melakukan studi dan observasi lapangan, selanjutnya peneliti melakukan perumusan terhadap permasalahan yang ditemui peneliti pada perusahaan untuk kemudian dipecahkan menggunakan metode dan pendekatan-pendekatan yang berkaitan dengan permasalahan yang ada pada perusahaan. Perumusan masalah dilakukan agar penelitian fokus terhadap masalah yang diteliti pada penelitian ini. Pada penelitian ini peneliti menemukan masalah mengenai kurangnya fasilitas informasi dan kemudian merancang display informasi yang baik dan benar, serta permasalahan lainya yaitu mengenai fasilitas kemudahan naik/turun gerbong kerata api pada stasius Z

(6)

5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitan untuk hal-hal yang ingin dicapai di dalam penelitian yang sudah diidentifikasi pada rumusan masalah.

6. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini dilakukan di Stasiun Z, penelitian dilaksanakan dari bulan Januari 2020 sampai febuari 2020, adapun kuisioner yang akan diisi adalah pengunjung yang ada saat itu

7. Pengumpulan Data

Berikut ini merupakan data-data yang dikumpulkan, antara lain: a.

Data primer.

Data primer meliputi layout Stasiun Z, tinggi lantai pintu masuk kereta api dari lantai peron, foto keadaan fasilitas penumpang kereta api, serta hasil kuesioner.

b. Data Skunder.

Data sekunder yang dikumpulkan adalah sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, jenis kereta api, jadwal keberangkatan dan daftar jalur rel.

8. Pengolahan data

a. Setelah memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian yang dilakukan, kemudian dilakukan pengolahan data. Berikut ini adalah tahap pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini:identifikasi dengan Metode Macroergonomics Analysis and Design (MEAD).

Metode ini dapat membantu menganalisis permasalahan yang signifikan pada sistem kerja yang ada sehingga dapat memberikan usulan perbaikan.

b. Rancangan Usulan Perbaikan

Pada tahap rancangan usulan perbaikan ini dilakukan dengan membuat suatu fasilitas yang masih menjadi kekurangan di Stasiun Z.

(7)

9. Analisa dan pembahasan

Dilakukan analisa dan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh. Analisa dan pembahasan yang terdapat dalam penelitian ini mengenai analisa kondisi pada Stasiun Z, hasil identifikasi dengan metode MEAD, dan merancang usulan perbaikan.

10. Kesimpulan dan saran

Pada tahapan ini peneliti mulai membuat kesimpulan dan saran untuk penelitian yang sudah dilakukan yang berdasarkan tujuan penelitian.

11. Selesai.

Pada tahapan ini adalah tahapan akhir bahwa penelitian telah selesai dilakukan.

3.5.3 FlowChart Metode Macroergonomics Analysis and Design (MEAD) Berikut adalah flowchart metode MEAD

(8)

Gambar 4. Flowchart Pengolahan Data Metode MEAD

Wawancara dan Kuesioner

Implementasi, Iterasi, dan Penyempurnaan Evaluasi Peran dan Persepsi

Tanggung Jawab Penyusunan Function Allocation dan Joint Design

Membuat Tabel Kendali Varian Kunci dan Jaringan

Peran Mengidentifikasi Data

Varian Mendefinisikan Unit Operasi dan Proses Kerja

Mengidentifikasi Tipe Sistem Produksi dan Ekspektasi Performansi

Selesai Mulai

Identifikasi Lingkungan dan Subsistem Organisasi

(9)

3.5.4 Deskripsi FlowChart Metode Macroergonomics Analysis and Design (MEAD)

Berikut adalah deskripsi flowchart Metode Macroergonomics Analysis and Design (MEAD):

1. Mulai

Penelitian menggunakan metode Macroergonomics Analysis and Design (MEAD) dilakukan di Stasiun Z.

2. Identifikasi Lingkungan dan Subsistem Organisasi Pada identifikasi lingkungan dan subsistem organisasi terdapat identifikasi yang dilakukan meliputi:

Analisis visi, misi, dan asas dasar

Tinjauan aspek lingkungan

Menentukan dimensi awal desain organisasi

3. Mendefinisikan Jenis Sistem Produksi dan Ekspektasi Performansi Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap jenis sistem produksi dan kriteria ekspektasi performansi. Ukuran performansi dapat dikatakan objektif atau subjektif tergantung dari masalah kasus yang ada, sedangkan untuk mendefinisikan ekspektasi performansi dapat digunakan standar checkpoints atau kritikal poin yang telah dilakukan dalam sistem kerja (Hendrick and Kleiner, 2001).

4. Mendefinisikan Unit Operasi dan Proses Kerja

Unit operasi merupakan kumpulan berbagai tahapan konversi dari input sampai output yang bersama-sama membentuk keseluruhan tugas yang dipisahkan dari langkah lain oleh wilayah, teknologi, maupun batas sementara sedangkan Proses kerja merupakan langkah- langkah yang dikerjakan untuk membuat suatu produk sehingga pada tahapan ini mengidentifikasikan tentang produksi yang ada di perusahaan.

5. Mengidentifikasi Data Varian

Variansi sendiri merupakan deviasi atau penyimpangan dari operasi, kondisi, spesifikasi, atau norma standar yang tidak diperkirakan.

Identifikasi variansi dilakukan dengan menggunakan proses bisnis yang

(10)

menggambarkan proses-proses yang terjadi saat ini dan analisis tugas secara detail yang berkaitan dengan proses bisnis. Tipe-tipe variansi yang biasa terjadi antara lain: kualitas, biaya, jadwal, kesehatan, dan keselamatan serta non-value added (tidak memberikan nilai tambah).

6. Membangun Matriks Varian

Berdasarkan variansi-variansi yang diperoleh pada tahapan sebelumnya diperoleh beberapa variansi yang menjadi varian kunci. Varian kunci yaitu variansi yang memberikan dampak signifikan pada kriteria performansi dan/atau paling berinteraksi dengan variansi lainnya sehingga melipat gandakan pengaruhnya. Tujuan langkah ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara variansi-variansi yang terjadi selama transportasi proses kerja sehingga dapat ditentukan pengaruh antara satu variansi dengan variansi lainnya.

7. Tabel Kendali Varian dan Jaringan Peran

Pada tahapan ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana variansi kunci yang terjadi dikendalikan pada kondisi saat ini, dengan adanya tabel kendali varian dan jaringan peran dapat mempermudah mengetahui tempat terjadinya varian, siapa yang bertanggung jawab, pihak yang terlihat secara langsung, dan apa kendali varian yang telah tersedia.

8. Penyusunan Function Allocation dan Joint Design

Mengalokasi fungsi dan pengggabungan desain bertujuan merancang perubahan sub-sistem teknologi, merancang perubahan personel, dan menentukan rancangan final dengan menggunakan Objective tree (pohon tujuan). Pohon tujuan adalah struktur hirarki dan garis dari tujuan untuk mengatasi masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya (Mosard (1983) dalam Hendrick and Kleiner (2002).

9. Analisis Peran dan Tanggung Jawab Analsis peran dan tanggung jawab dilakukan setelah tujuan dan alternative-alternatif ditentukan dengan bantuan tabel kriteria penilaian sehingga mudah dalam mengevaluasi kegunaan (Usefulness) dari setiap alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

(11)

10. Perancangan Ulang Sub-sistem Pendukung

Pada tahapan perancangan ulang sub-sistem pendukung bertujuan untuk menentukan sub- sistem pendukung yang diperlukan dalam mempengaruhi sosioteknik produksi yang ada, kemudian dilakukan penyesuaian dengan subsistem lain, termasuk lingkungan internal.

12. Implementasi, Iterasi dan Perbaikan

Implementasi dilakukan untuk mengetahui apakah solusi yang dihasilkan dari pemilihan alternatif yang ada akan sesaui dengan kondisi yang ingin dicapai atau tidak. Namun implementasi tidak akan langsugn dilakukan tetapi lebih memberikan saran terhadap perubahan oleh analisis yang telah dilakukan.

13. Selesai

Penelitian menggunakan metode Macroergonomics Analysis and Design (MEAD) di stasiun Z telah selesai dilakukan

3.5 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah di peroleh dari hasil penelitian agar dapat diinformasikan dengan mudah serta dapat dipahami oleh orang lain. Pada penelitian ini, dilakukan analisis data secara kualitatif yaitu berupa gambaran mengenai objek yang akan diamati. Selain itu diperlukan data- data pendukung lainya seperti data umum perusahaan/ sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, jenis kereta api, jadwal keberangkatan dan daftar jalur rel.

Pada penelitian ini dilakukan pada stasiun Z masalah yang ada yaitu display distasiun Z kurang informatif dan Artinya stasiun Z ini belum memenuhi Standar Minimum Pelayanan yang telah di tetaatpkan oleh Peraturan Pemerintahan. Maka dari itu perlu adanya usulan, dengan menggunakan metode MEAD (Macroergonomy Analysis and Design). Dengan adanya metode MEAD dapat menyelesaikan masalah yang ada pada stasiun Z.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Сонымен, шет тілді оқытудың көптеген әдістері бар, атап айтқанда, оқу материалының жоғары ақпараттық сыйымдылығын қамтамасыз ететін, оқушылардың танымдық белсенділігін ынталандыратын,

meet sesuai kondisi  Peserta didik mengisi absensi yang telah disiapkan guru di GC, guru mengeceknya sebagai sikap disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam