• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Sistem Transportasi Jalan Raya dan Jalan Rel

N/A
N/A
Dopris Purnama

Academic year: 2025

Membagikan "Perbandingan Sistem Transportasi Jalan Raya dan Jalan Rel"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Perbandingan antara

Sistem transportasi Jalan Raya dengan Sistem

Transportasi Jalan Rel

(2)

KEUNTUNGAN

1. TRANSPORTASI JALAN RAYA

a. Pelayanan door to door service b. Banyak rute alternatif

c. Dapat mengarahkan perkembangan fisik kawasan d. Dapat dengan segera mengadopsi teknologi tinggi

e. Initial cost untuk konstruksi jalan raya rendah serta dapat dilakukan secara bertahap

2. TRANSPORTASI JALAN REL

a. Non polutif

b. Daya angkut besar

c. Lebih lancar dan aman (tidak rawan kecelakaan) , karena memiliki jalan tersendiri

(3)
(4)
(5)

KERUGIAN

1. TRANSPORTASI JALAN RAYA

a. Daya angkut terbatas b. Polutif

c. Kecepatan di dalam kota rendah serta rawan terjadi kecelakaan

2. TRANSPORTASI JALAN REL

a. Pelayanan tidak door to door sevice

b. Membatasi perkembangan fisik kawasan c. Tidak ada rute alternatif

d. Tidak dapat dengan segera mengadopsi perkembangan teknologi terkini

e. Initial cost untuk konstruksi jalan rel mahal dan tidak bisa dilakukan bertahap

(6)
(7)
(8)

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERGERAKAN

DENGAN FUNGSI

PENCAPAIAN

(9)

• Fungsi pencapaian, yaitu jalan yang mengutamakan jarak tempuh terdekat dengan mengabaikan unsur kecepatan perjalanan

(kecepatan perjalan tidak diutamakan, asalkan terhubung)

• Fungsi pergerakan, yaitu jalan yang mengutamakan kecepatan meskipun jarak tempuh makin jauh

Jalan culdesac Jalan Lokal

Jalan Kolektor Jalan Arteri

Jalan Tol/bebas hambatan

Fungsi Pergerakan Fungsi

Pencapaian

(10)

Hubungan antara kecepatan, arus (volume) dengan kerapatan

(kepadatan)

k1 k2

u1 u2

q

(11)

Hubungan antar ke -3 variabel tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut:

(1) q = k * u (kendaraan/jam)

(2) q = (3600)/h (kendaraan/jam) (3) s = h * u (meter)

Dengan:

q = volume atau arus (kendaraan/jam)

k= kerapatan atau kepadatan (kendaraan/km) u= kecepatan (km/jam)

s=spasi atau jarak antar kendaraan yang satu dengan kendaraan di belakangnya pada lajur yang sama (meter)

h= headway, yaitu selang waktu kedatangan kendaraan yang satu dengan

kendaraan berikutnya pada lajur yang sama (detik)

(12)

Contoh soal:

• Diketahui jalan satu arah terdiri dari 2 lajur dengan kondisi arus lalulintas sebagai berikut:

• Lajur 1: u1 = 15 meter/detik, headway= 5 detik

• Lajur 2: u2 = 10 meter/detik, headway = 5 detik

• Hitunglah berapa volume pada masing masing lajur.

(13)

FASILITAS BANDARA

Fasilitas dibandara terbagi menjadi dua yaitu 1. Fasilitas bandara sisi udara (Air Side) 2. Fasilitas bandara sisi darat (Land Side).

Air side:

• Apron adalah tempat parkir pesawat yang dekat dengan bangunan terminal, sedangkan taxiway

menghubungkan apron dan run-way. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat

• Runway, merupakan landas pacu untuk menampung pergerakan pesawat yang akan takeoff maupun landing

• Air Traffic Control (ATC) sebagai pemandu pergerakan pesawat diudara sehingga terjaga keselamatan

penerbangan. ATC biasanya bertugas di menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.

• Air Rescue Service (pemadam Kebakaran). Pesawat terbang mempunyai kecepatan yang tinggi, sehingga dalam suatu bandar udara kadang kala terjadi kecelakaan. Untuk itu perlu disediakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulance, peralatan penolong dan pemadam kebakaran

• Fuel Service, sebagai penyuplai bahan bakar avtur.

(14)

Air side facilities

(15)
(16)
(17)

Runway: Faslitas yang berupa suatu perkerasan yang disiapkan untuk pesawat melakukan kegiatan pendaratan dan tinggal landas.

Runway Strips : suatu bidang persegi panjang yang diratakan bersih tanpa benda-benda yang mengganggu, diberi dilengkapi drainase dan mencakup landasan pacu, daerah henti dan dipergunakan untuk mendukung peralatan pemeliharaan serta dalam keadaan

darurat harus mampu mendukung pesawat udara bila keluar dari landasan pacu.

Runway end safety area (RESA): Suatu bidang persegi panjang yang diratakan, bebas dari rintangan yang membentang dari ujung strip landasan pacu dan simetris terhadap

perpanjangan garis tengah landasan pacu, dan dipersiapkan guna mengurangi bahaya kerusakan pesawat udara yang tergelincir keluar (over shooting) dari landasan serta untuk pergerakan kendaraan pemadam kebakaran.

Stopway: Suatu bidang persegi panjang yang terletak pada ujung landasan pacu yang disediakan sebagai tempat yang aman untuk berhenti bagi pesawat yang gagal lepas landas.

Clearway: Suatu bidang persegi panjang yang membentang dari ujung landasan pacu dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah landasan pacu, bebas dari rintangan tetap.

Taxiway: Suatu bidang tertentu di dalam lokasi bandar udara yang menghubungkan antara landasan pacu dengan apron di daerah bangunan terminal

atau runway dengan apron di daerah hanggar pemeliharaan.

Apron: Suatu bidang tertentu di dalam bandar udara yang dipergunakan untuk

menaikan/menurunkan penumpang ke/dari pesawat udara, bongkar muat barang atau pos, pengisian bahan bakar, parkir dan pemeliharaan pesawat udara;

(18)

ISTILAH

1. TODA (Take-off Distance Available) TODA= RUNWAY+STOPWAY+CLEARWAY

Jika suatu bandara tidak ada Clearwaynya, berarti panjang TODA hanya sampai Stopway

2. ASDA (Accelerate Stop Distance Available)

ASDA adalah panjang Runway+Stopway. ASDA untuk perhitungan V1 (Jumlah Speed yang di perlukan untuk Take-off). Manfaatnya adalah jika terjadi sesuatu ketika take off dan diharuskan untuk membatalkan Take-off, maka sisa Runway yang masih bisa di gunakan sampai Stopway. 

ASDA= Stopway awal+Runway+Stopway akhir

3. TORA (Take-off Run Available) TORA= Stopway awal+Runway

4. LDA (Landing Distance Available)

Area di runway yang hanya boleh landing, namun berbeda dengan take-off, yaitu take-off boleh dari stopway

LDA=hanya di Runway

(19)
(20)
(21)

ARAH LANDAS PACU

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Sektor transportasi darat dengan prasarna jalan raya merupakan prasarana transportasi yang sangat besar menerima pengaruh adanya peningktan taraf hidup, karena fungsi utama jalan

Tidak akan ada alasan yang sangat logis untuk menghindari penolakan kebijakan pengendalian jumlah alat transportasi di jalan raya, sebagai cara yang sangat tepat

Dalam kajian ini diambil kasus transportasi barang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dimana hampir 95% pergerakan barang dilakukan dengan moda darat (jalan raya),

• Kondisi karakteristik perlintasan sebelum pembangunan flyover adalah adanya perlintasan sebidang antara jalan raya dan rel kereta api dengan waktu tunggu

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan lahan dengan sistem pergerakan untuk volume pergerakan weekdays dan weekends serta sebaran pergerakan di Jalan Margonda

Penelitian ini bertujuan (1) menggambarkan kondisi operasional moda transportasi angkutan penyeberangan dan jalan raya dalam melayani penumpang dan kendaraan

Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri dan rangkaian kereta atau gerbong dirangkaikan

Jenis – Jenis Prasarana • Transportasi Darat Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang