• Tidak ada hasil yang ditemukan

perbedaan keterampilan menulis persuasi menggunakan model

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perbedaan keterampilan menulis persuasi menggunakan model"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE JIGSAW DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)SISWAKELAS X SMANEGERI 1 KOTO XI TARUSAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Pebriastuti1, Trisna Helda2, Suci Dwinitia2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Pebriastuti1802@gmail.com

ABSTRACT

This research is based on the problem as follows. Lack of students knowledge of writing essays of persuasion. In this three variable as follow. First, independent variable (X1) cooperative learning model of jigsaw type and (X2) type NHT. Second, the independent variable (Y) is the writing skilll of persuastion.The results of this study are as follows. First, the ability to write essay persuation of students of grade X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan southern coastal district pratest using jigsaw type model obtained an average of 61,19.

Second, the ability to write essay persuation of students of grade X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan southern coastal district pascates using jigsaw type model obtained an average value of 78,57. Third, the ability to write essay persuation of students of grade X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan southern coastal district pascates using jigsaw type cooperative model obtained an average value of 62,14. Fourth, writing skill of persuation class X students SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan south coast district pratest using model type NHT get an average value equal to 78,33. Fifth, there is no significant difference between writing skill of persuation of class X students of state high school 1 Koto XI Tarusan south coastal district taught using jigsaw by NHT model. This is evidenced by the results of research showing that the value of arithmetic (0,083)<t table (1,667), so the null hypothesis accepted and alternative hypothesis rejected.

Keywords: Writing, Jigsaw Type Cooperative Learning Model, (NHT), Persuations

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.Empat aspek itu saling terkait

antara satu dengan yang

lainnya.Pembelajaran menulis karangan persuasi terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA kelas X semester II. Dalam Standar Kompetensi (SK) ke-12 adalah

mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato.Kompetensi Dasar (KD) 12.2 adalah menulis gagasan untuk menyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.Berdasarkan yang tercantum dalam kurikulum tersebut, jelas bahwa karangan persuasi merupakan salah satu materi yang wajib diajarkan kepada siswa.

(2)

Berdasarkan dari hasil wawancara pada tanggal 20 Februari 2017 dengan salah satu guru bahasa Indonesia kelas X SMA 1 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Ibu Asmawati diperoleh informasi bahwa ditemukan beberapa masalah dalam menulis karangan persuasi, yaitu sebagai berikut. Pertama, kurangnya pengetahuan siswa terhadap menulis karangan persuasi sehingga siswa terlalu lama untuk berpikir dalam mengeluarkan ide atau pendapat saat mengerjakan tugas yang diberikan. Kedua, motivasi dan minat siswa masih kurang dalam menulis karangan persuasi.Kurangnya minat siswa dalam menulis karangan persuasi, karena siswa belum memahami langkah-langkah dalam menulis karangan persuasi. Ketiga, kurangnya buku-buku yang berhubungan dengan keterampilan menulis persuasi.Hal ini siswa hanya terpusat pada buku yang sudah ada.

Pembelajaran di sekolah sudah mulai menitikberatkan pada aspek keterampilan berbahasa siswa, khususnya menulis, tetapi siswa masih kurang mampu menguasai kemampuan menulis.

Pembelajaran yang berorientasi pada masalah lingkungan kehidupan sehari-hari akan membuat siswa lebih memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu model pembelajaran berorientasi pada masalah adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan tipe NHT.

Menurut Trianto(2014:14) merupakan pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Sedangkan model pembelajaran tipe NHT menurut Istarani (2011:11) Numbered Head Together (NHT) merupakan rangkaian penyampaian materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan persepsi atau pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan guru.

Menurut Emidar dan Ermanto (2014:176-177)karangan persuasi adalah karangan yang memaparkan suatu gagasan dan keinginan dengan tujuan membujuk dan mempengaruhi pembaca. Dapat dikatakan pula, karangan persuasi ini adalah pengembang dari paragraf argumentasi. Hal ini karangan persuasi telah jauh berkembang sehingga menjadi karangan yang berusaha membujuk atau mempengaruhi sikap pembaca agar mengikuti keinginan dan harapan penulis.

(3)

Menurut Atmazaki (2007:95-96) ciri-ciri karangan persuasi sebagai berikut.

Pertama, ajakan.Kedua, data dan fakta.

Ketiga, kalimatnya logis, dan keempat, dapat dipercaya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama tujuh hari hari terhitung dari tanggal 15 s/d 22 Juli 2017. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiyono (2013:17)mengemukakan metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Static Group Pretest-Postest Design Sukmadinata (2005:209) menyatakan bahwa rancangan ini merupakan model yang menggunakan dua kelompok yang diberi perlakuan yang berbeda dalam rumpun yang sejenis.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar pada tahun pelajaran 2016/2017.

Untuk menentukan kelas yang ditetapkan sebagai sampel penelitian, dilakukan teknik simple random sampling, yaitu cara

pengambilan sampel yang diambil secara acak dengan pertimbangan tertentu (Arikunto (2006:134). Sampel pada penelitian ini yaitu kelas X.5 dan X.6 dengan jumlah 210 siswa.

Pada penelitian ini terdapat tiga variabel sebagai berikut.Pertama, variabel bebas (X1) model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan (X2) tipe Numbered Head Together (NHT). Kedua, variabel terikat (Y) yaitu keterampilan menulis persuasi.

Data penelitian ini adalah skor hasil tes keterampilan menulis persuasi. Data penelitian ini ada dua yaitu, hasil skor menulis persuasi siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan hasil skor menulis persuasi siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran tipe NHT.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan. Menurut Atmazaki (2007:95-96) ciri-ciri karangan persuasi sebagai berikut.Pertama, ajakan.Kedua, data dan fakta.Ketiga, kalimatnya logis, dan keempat, dapat dipercaya.Hasil penelitian dan pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini.

(4)

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi Siswa Prates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawsiswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan untuk

keseluruhan indikatorketerampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bernilai sebesar 61,19 dan dikualifikasikan dengan cukup.

Keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dikelompokkan menjadi tujuh kualifikasi.

Tabel 1. Distribusi Keterampilan Menulis PersuasiSiswa Prates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

No X F FX

1 33,33 2 66,66

2 41,67 5 208,35

3 50 4 200

4 58,33 6 349,98

5 66,67 8 533,36

6 75 7 525

7 83,33 2 166,66

8 91,67 1 91,67

∑ 35 2142,68

Lebih jelas keterampilan menulis karangan persuasi prates menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw digambarkan pada histogram berikut.

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi Siswa Pascates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Berdasarkan hasil analisis data, Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh

nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas X SMA

0 5 10 15 20

Frekuensi

Kualifikasi

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi

(5)

Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan untuk keseluruhan indikatorketerampilan

menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bernilai 78,57 dan dikualifikasikan dengan baik berada pada

rentangan 76-85% dengan kualifikasi Baik (B). Keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dikelompokkan menjadi tujuh kualifikasi.

Tabel 2. Distribusi Keterampilan Menulis PersuasiSiswa Pascates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

No X F FX

1 50 1 50

2 58.33 3 174.99

3 66.67 5 333.35

4 75 8 600

5 83.33 9 749.97

6 91.67 7 641.69

7 100 2 200

∑ 35 2750

Lebih jelas keterampilan menulis karangan persuasi diajar menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw digambarkan pada histogram berikut.

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi Siswa Prates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan untuk keseluruhan indikator keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bernilaidengan perolehan rata-rata 62,14 dan dikualifikasikan dengan cukupberada

02 46 108 1214

Frekuensi

Kualifikasi

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi

(6)

pada rentangan 66-75%. Klasifikasi keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut ini.

Tabel 3. DistribusiKeterampilan Menulis PersuasiSiswa Prates Menggunakan Model PembelajaranKooperatif Tipe NHT

No X F FX

1 33,33 2 66,66

2 41,67 4 166,68

3 50 5 250

4 58,33 4 233,32

5 66,67 10 666,7

6 75 6 450

7 83,33 3 249,99

8 91,67 1 91,67

∑ 35 2175,02

Lebih jelas keterampilan menulis karangan persuasi prates menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHTdigambarkan pada histogram berikut.

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi Siswa Pascates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan untuk keseluruhan

indikator keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bernilaidengan perolehan rata-rata 78,33 dan dikualifikasikan dengan baik 76-78%.

Klasifikasi keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan

0 5 10 15 20

Frekuensi

Kualifikasi Indikator Berisi Ajakan

(7)

Kabupeten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut ini.

Tabel 4. Distribusi Keterampilan Menulis PersuasiSiswa Pascates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

No X F FX

1 50 1 50

2 58,33 2 116,66

3 66,67 5 333,35

4 75 11 825

5 83,33 8 666,64

6 91,67 6 550,02

7 100 2 200

35 2741,67

Lebih jelas keterampilan menulis karangan persuasisiswa pascates menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe (NHT) digambarkan pada histogram berikut.

Pertama, untuk indikator 1 (berisi ajakan), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan 90,48 dan dikualifikasikan dengan baik sekali.Klasifikasi keterampilan menulis karangan persuasi

siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 25orang atau sebesar 71,43%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 10 orang atau sebesar 28,57%.

Kedua, untuk indikator 2 (berisi data dan fakta), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi

siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA

0 5 10 15 20

Frekuensi

Kualifikasi

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi

(8)

Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar sebesar 82,86 dan dikualifikasikan dengan baik. berada pada rentangan 76-85%. Klasifikasi keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together (NHT)siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 18 orang atau sebesar 51,43%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 16 orang atau sebesar 45,71%.

Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 1 orang atau sebesar 2,86%

Ketiga, untuk indikator 3 (berisi kalimat yang logis), diperoleh nilai rata- rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar 66,67 dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup berada pada rentangan 66-75%.

Klasifikasi keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 6 orang atau sebesar 17,14%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 23 orang atau sebesar 65,71%.

Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 6 orang atau sebesar 17,14%.

Keempat, untuk indikator 4 (berisi kalimat yang dapat dipercaya), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan 73,33 dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukupberada pada rentangan 66-75%.

Klasifikasi keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 13orang atau sebesar 37,14%. Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 16 orang atau sebesar 45,71%.

Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 6 orang atau sebesar 17,14%.

(9)

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi Siswa Prates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pertama, untuk indikator 1 (berisi ajakan), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipejigsaw siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan 76,19 dan dikualifikasikan dengan baik berada pada rentangan 76-85%. Ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah mampu dengan baik menuliskan karangan persuasi yang mengandung kalimat ajakan. Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai berisi ajakan diberikan skor 3, karena pada karangan persuasi sampel 01 ini semua pendapat sesuai dengan berisi ajakan maka diberikan skor 3. Dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, karena telah menggambarkan adanya kalimat yang berisi ajakan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.

Seperti terdapat pada kutipan “Oleh sebab itu, marilah kita sama-sama menjauhi narkoba”.

Kedua, untuk indikator 2 (berisi data dan fakta), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawsiswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan

Kabupeten Pesisir Selatan sebesar 73,33 dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup berada pada rentangan 66-75%

dengan (LdC). Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah lebih dari cukup mampu menulis karangan persuasi dengan kalimat yang berisi data dan fakta. Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai berisi data dan fakta diberikan skor 3, karena pada karangan persuasi sampel 24 ini semua pendapat sesuai dengan berisi data dan fakta maka diberikan skor 3. Berdasarkan dari kutipan tersebut, terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, karena telah menggambarkan adanya kalimat yang berisi data dan fakta.

Ketiga, untuk indikator 3 (berisi kalimat yang logis), diperoleh nilai rata- rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar 55,24 dan dikualifikasikan dengan hampir cukup berada pada rentangan 46-55%. Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah hampir cukup mampu menulis karangan persuasi dengan kalimat yang logis.

Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai kalimatnya logis. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada

(10)

sampel 23 terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, karena telah menggambarkan adanya kalimat kalimatnya logis. Seperti pada kutipan “Penyebab awalnya mereka memilih mengkonsumsi narkoba adalah bermacam-macam, contohnya kurang kasih sayang dari orang tua dan keluarga”.

Keempat, untuk indikator 4 (berisi kalimat yang dapat dipercaya), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar 40 dikualifikasikan dengan kurang berada pada rentangan 36- 45%. Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa masih kurang mampu menulis karangan persuasi dengan kalimat yang dapat dipercaya. Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai kalimatnya logis. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada sampel 14 terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, karena telah menggambarkan adanya kalimat yang dapat dipercaya.

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi Siswa Pascates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pertama, untuk indikator 1 (berisi ajakan), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan 91,43 dan dikualifikasikan dengan baik sekali.

Keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dikelompokkan menjadi tujuh kualifikasi.

Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah mampu dengan baik sekali menuliskan karangan persuasi yang mengandung kalimat ajakan. Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai berisi ajakan diberikan skor 3, karena pada karangan persuasi sampel 17 ini semua pendapat sesuai dengan berisi ajakan maka diberikan skor 3terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi ajakan dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, karena telah menggambarkan adanya kalimat yang berisi ajakan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.

Kedua, untuk indikator 2 (berisi data dan fakta), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi

(11)

siswa pascatesmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar 82,86 dan dikualifikasikan dengan baik berada pada rentangan 86-95%. Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah mampu dengan baik menulis karangan persuasi dengan kalimat yang berisi data dan fakta. Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai berisi data dan fakta diberikan skor 3, karena pada karangan persuasi sampel 02 ini semua pendapat sesuai dengan berisi data dan fakta maka diberikan skor 3 terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, karena telah menggambarkan adanya kalimat yang berisi data dan fakta.

Ketiga, untuk indikator 3 (berisi kalimat yang logis), diperoleh nilai rata- rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar 73,33 dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup berada pada rentangan 66-75%.

Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah lebih dari cukup mampu menulis karangan persuasi dengan kalimat yang logis terlihat sudah mampu menulis

kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, karena telah menggambarkan adanya kalimat kalimatnya logis.

Keempat, untuk indikator 4 (berisi kalimat yang dapat dipercaya), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar66,67 dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup berada pada rentangan 66-75%.Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah lebih dari cukup mampu menulis karangan persuasi dengan kalimat yang dapat dipercaya. Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai kalimatnya logis. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada sampel 26 terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, karena telah menggambarkan adanya kalimat yang dapat dipercaya.

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi Siswa Prates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

Pertama, untuk indikator 1 (berisi ajakan), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model

(12)

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan 75,24 dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup.Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah lebih dari cukup mampu menuliskan karangan persuasi yang mengandung kalimat ajakan.Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai berisi ajakan diberikan skor 3, karena pada karangan persuasi sampel 28 ini semua pendapat sesuai dengan berisi ajakan maka diberikan skor 3. Kedua, untuk indikator 2 (berisi data dan fakta), diperoleh nilai rata- rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar 64,76 dan dikualifikasikan dengan cukupberada pada rentangan 56-65%. Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah lebih dari cukup mampu menulis karangan persuasi dengan kalimat yang berisi data dan fakta.Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai berisi data dan fakta diberikan skor 3, karena pada karangan persuasi sampel 16 ini semua pendapat sesuai dengan berisi data dan fakta maka diberikan skor 3 terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan

menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), karena telah menggambarkan adanya kalimat yang berisi data dan fakta.

Ketiga, untuk indikator 3 (berisi kalimat yang logis), diperoleh nilai rata- rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar 64,76 dan dikualifikasikan dengan cukupberada pada rentangan 56-65%. Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah cukup mampu menulis karangan persuasi dengan kalimat yang logis.Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai kalimatnya logis. Keempat, untuk indikator 4 (berisi kalimat yang dapat dipercaya), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan 40 dan dikualifikasikan dengan kurangberada pada rentangan 36- 45%. Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa masih kurang mampu menulis karangan persuasi dengan kalimat yang dapat dipercaya. Dilihat pada sampel 29 terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah

(13)

paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), karena telah menggambarkan adanya kalimat yang dapat dipercaya.

Keterampilan Menulis Karangan Persuasi Siswa Pascates Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

Pertama, untuk indikator 1 (berisi ajakan), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan 90,48 dan dikualifikasikan dengan baik sekali.Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah mampu dengan baik sekali menuliskan karangan persuasi yang mengandung kalimat ajakan.terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), karena telah menggambarkan adanya kalimat ajakan. Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai berisi data dan fakta diberikan skor 3, karena pada karangan persuasi sampel 04 ini semua pendapat sesuai dengan berisi data dan fakta maka diberikan skor 3.

Kedua, untuk indikator 2 (berisi data dan fakta), diperoleh nilai rata-rata hitung

keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar sebesar 82,86 dan dikualifikasikan dengan baikberada pada rentangan 76-85%. Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah mampu dengan baik menulis karangan persuasi dengan kalimat yang berisi data dan fakta.terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), karena telah menggambarkan adanya kalimat yang berisi data dan fakta.

Ketiga, untuk indikator 3 (berisi kalimat yang logis), diperoleh nilai rata- rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan sebesar 66,67 dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup berada pada rentangan 66-75%. Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah lebih dari cukup mampu menulis karangan persuasi dengan kalimat yang logis.

Kriteria pengskoran yang dimaksud apabila semua pendapat sesuai kalimatnya logis. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada sampel 04 terlihat sudah mampu menulis

(14)

kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), karena telah menggambarkan adanya kalimat yang dapat dipercaya.

Keempat, untuk indikator 4 (berisi kalimat yang dapat dipercaya), diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis karangan persuasi siswa prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupeten Pesisir Selatan 73,33 dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukupberada pada rentangan 66-75%.

Hal ini dikarenakan sebagai besar siswa sudah lebih dari cukup mampu menulis karangan persuasi dengan kalimat yang dapat dipercaya. Dilihat pada sampel 04 terlihat sudah mampu menulis kalimat yang berisi data dan fakta dalam sebuah paragraf persuasi dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), karena telah menggambarkan adanya kalimat yang dapat dipercaya.

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan keterampilan menulis karangan persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan diperoleh tiga

kesimpulan.Pertama, keterampilan menulis karangan persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi cukup dengan rata-rata hitung sebesar 61,19. Kedua, keterampilan menulis karangan persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi baik dengan rata-rata hitung sebesar 78,57.

Ketiga, keterampilan menulis karangan persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan prates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together(NHT) secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi cukup dengan rata-rata hitung sebesar 62,14. Keempat, keterampilan menulis karangan persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan pascates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi baik dengan rata-rata hitung sebesar 78,33. Kelima, terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan menulis karangan persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Koto XI

(15)

Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.sehingga hipotesis nol diterima dan hipotesisalternatif ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Metodologi Penelitian.

Yogyakarta: Bina Aksara.

Atmazaki. 2007. Kiat-Kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: UNP Press.

Emidar dan Ermanto. 2009. Bahasa Indonesia Penegembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi. Padang: UNP Press.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT lebih baik dari pada hasil belajar