PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
DESA
Kelompok 2 :
1.Devi S.Ludji Nguru(2023755837) 2.Devi T.Bolingdjahi(2023755838) 3.Dindus S.Dabbo Pao(2023755839) 4.Ester Saiyuna(2023755840)
5.Evimia M.Jedhe(2023755841)
6.Friedelmyn C.Djo Naga(2023755842)
Pengertian Perencanaan, Penganggaran,Desa.
1.Perencanaan
Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memiliki cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
2.Penganggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang di susun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu(periode)tertentu dimasa yang akan datang.
3.Desa
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan,kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakara masyarakat,hak asal usul dan/hak tradisoonal yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.
Perencanaan Dan
Penganggaran Keuangan Desa.
1.PERENCANAAN DESA
Perencanaan desa adalah serangkaian usaha yang dilakukan oleh warga desa yang terdiri dari beragam aktor dan pihak yang ada di desa untuk merencanaakan pembangunan di desa dalam musyawarah desa
a.Proses perencanaan dan penganggaran keuangan
Perencanaan Pembangunan disusun secara berjangka meliputi :desa
1.Rencana Pembangunan Tahunan Desa untuk jangka waktu 6 tahun2.Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa,merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 tahun.
3.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Desa ditetapkan dengan peraturan desa.
4.Berdasarkan RKP Desa yang sudah disusun tersebut,sekertaris desa menyusun Rancanan Peraturan Desa tentang ABP Desa .
5.Rancangan Peraturan Desa tentang APBDDesa yang telah disepakati bersama
tersebut kemudian disampaikan oleh kepala desa kepada Bupati/walikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat tiga hari setelah disepakati untuk
dievaluasii.
Perencanaan Dan
Penganggaran Keuangan
Desa.
6.Dalam hal Bupati/walikota menyatakan hasil evaluasi Rancangan Peraturan tentang APBDesa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
7.Pembatalan peraturan desa sekaligus menyatakan berlakunya pagu APBDesa tahun anggaran sebelumnya.
8.Bupati/Walikota dapat mendelegasikan evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada camat atau sebutan lain.
9.Dalam hal Camat menyatakan hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa Tentang ABPDesa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi ,kepala desa melakukan
penyempurnaan paling lama tujuh hari terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi.
10.Pengeluaran desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan menjadi peraturan desa
3.Tujuan Perencanaan Pembangunan Desa
• Pedoman penyusunan rancangan RPJM Desa,RJP Desa dan DURK RKP Desa
• Memperkuat hak dan wewenang serta mengoptimalkan sumber-sumber kekayaan desa
• Mencerminkan keberpihakan negara terhadap hak-hak desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perencanaan Pembangunan Desa makna mendasar dalam Perencanaan Pembangunan Desa :
1.Penyusunan PPD adalah bagian penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2.PPD disusun secara partisipatif oleh Pemerintahan Desa dan dalam
penyusunanya wajib melibatkan Lembaga Kemasyarakatan.
3.PPD terdiri dari RPJM Desa dan RKPP Desa
4.PPD didasarkan pada data dan informasinya yang akurat.
• Penyelengaraan Pemerintahan Desaa
• Organisasi & tatalaksana Pemerintahan Desa.
• Keuangan Desa
• Profil Desa
• Informasi lain terkait pemdes dan pemberdayaan masyarakat
2.Perencanaan Pembangunan Desa
5.Perencanaan Pembangunan Desa sebelum UU 6 Tahun 2014 sesudah UU 6 Tahun 2014 1.Acuaan UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah
2.UU 25/2004 tentang SPPN
3.PP 72/2005 tentang Pemerintah Desa
4.Peremendagri 66/2007 tentang Perencanaan Desa
5,Musrembang menyusun RPJM Desa 5 tahunan dan RKP Desa tahunan Prinsip-prinsip perencanaan pembangunan desa :
1.Belajar dari pengalaman dan menghargai perbedaan 2.Berorientasi pada tujuan praktis dan strategis.
3.Keberlanjutan .
4.Penggalian informasi desa dengan sumber utama dari masyarakat desa.
5.partisi[atif dan demokratis 6.Pemberdayaan dan kaderisasi 7.Berbasis kekuatan
8.Keswadayaan
9.Keterbukaan dan pertanggungjawaban
4.Prinsip-prinsip pembangunan desa
6.Perencanaan dan usulan program pemerintah desa dan masyarakat jarang diakomodir kebijakan perencanaan pembangunan tingkat daerah.
7.APBD tidak banyak untuk membiayai program/proyek daerah dan desa hanya sebagai fokus bukan sebagai pertanggungjawaban.
• UU 6/2004 tentang Desa
• Pemendagri 114/2014
Memberi kewenangan kepada kepala desa untuk mengurus rumah tangganya sendiri membuat perencanaan pembangunan sesuai kewenangan(minimal 2 kewenangan yaitu kewenangan berdasarkan hak ususl dan kewenangan lokal berskala des 4 jangka waktu 1 tahun.Pemendagri 114/2014(Pedoman
Pembangunan Desa).
5.Perencanaan Pembangunan Desa sebelum UU 6 Tahun 2014
sesudah UU 6 Tahun 2014
● Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)adalah pembelajaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 tahun.
● Daftar usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi bagian dari RKP Desa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/kota melalui
mekanisme perencanaan pembangunan daerah.
● Rencana Pembangunan Jangkan Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa.
● Dalam rangka perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pemerintah desa melaksanakan tahapan yang meliputi :
a.penyusunan RPJM Desa b.penyusunan RKP Desa
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa(RPJM) adalah rencana kegiatan pembangunan desa untuk jangka waktu 6 tahun.
APBDesa merupakan dokumen formal hasil kesepakatan antara pemerintah desa yang berisi tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan pemerintah desa selama satu tahun dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk menutup keperluan belanja tersebut atau pebiayaan yan diperlukan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus
2.ANGGARAN DESA
1.Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa(APBDesa) Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah.
Fungsi-fungsi APBDesa menurut Ardi Hamzah(2015) 1.Fungsi otorisasi
2.Fungsi perencanaan 3.Fungsi pengawasan 4.Fungsi alokasi
5.Fungsi distribusi 6.Fungsi akuntabilitas
APBDdesa terdiri atas : 1.Pendapatan Desa 2.Belanja Desa
3.Pembiayaan Desa
1. 2.Fungsi Anggaran Desa
Anggaran Desa mempunyai bebrapa fungsi utama yaitu sebagai : 1.Alat Perencanaan
anggaran merupakan alat pengendali manajemen desa dalam rangka mencapai tujuan
2.Alat Pengendalian
Anggaran berisi perencanaan detail atas pendapatan dan pengeluaran desa,dimaksudkan dengan adanya anggaran,semua
bentuk pengeluaran dan pemasukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
3.Alat kebijakan fiskal
Dengan menggunakan anggaran dapat diketahui bagaimana kebijakan fiskal yang akan dijalankan desa,dengan demikian akan mudah memprediksi dan mengestimasi ekonomi dan organisasi.
4.Alat koordinasi dan komunikasi
Dalam menyusun anggaran ,pasti antar unit kerja akan melakukan koordinasi dan komunikasi.
2.Fungsi Anggaran Desa 5.Alat penilaian kinerja
Perencanaan anggaran dan pelaksanaanya akan menjadi penilaian kinerja perangkat desa.
6.Alat motivasi
Anggaran dapat digunakan untuk memberi motivasi kepada perangkat desa dalam bekerja secara efektif dan efisien.
3. Struktur Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa(APBDesa) Pemendagri No.113 Tahun 2014 menjelaskan APBDesa terdiri dari
pendapatan,desa,belanja desa dan pembiayaan desa.
Pendapatan desa diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis.Pembiayaan diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis.Berikut garis besar Srtruktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa :
Struktur Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa :
1 Pendapatan Xx Xx X
2 Belanja Xx Xx X
3 Surplus/defisit(1-2) Xx Xx X
4 Pembiayaan
5 • Penerimaan Pembiayaan Xx Xx X 6 • Pengeluaran Pembiayaan Xx Xx X 7 • Pembiayaan Netto(5-6) Xx Xx X
8 Sisa lebih pembiayaan xx Xx X
4.Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Perubahan peraturan desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa berdasarkan Pemendagri No.113 Tahun 2014 dapat dilakukan apabila terjadi :
1.Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antarjenis belanja.
2.Keadaan yang menyebabkan SiLPA
3.Terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa pada tahun berjalan.
4.Terjadi peristiwa khusus,seperti bencana alam,krisis politik,krisis ekonomi dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan
Perubahan APBDesa hanya dapat dilakukan 1 kali dalam 1 tahun anggaran.Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengann tata cara penetapan APBDesa.
5.Tahap Penganggaran Keuangan Desa
Proses perencanaan anggaran APBDesa juga harus mengikuti siklus anggaran yang meliputi tiga tahap yaitu :
1.Tahap Pelaksanaan Anggaran 2.Tahap Pelaporan dan Evaluasi
6.Karakteristik Penganggaran
1
.Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis2. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter,walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah jumlah nonmoneter(misalnya dijual atau diproduksi) 3.Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu satu atau beberapa tahun 4.Anggaran merupakan komitmen manajemen,manajer sepakat untuk
mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5.usulan anggaran telah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (buddget).Begitu disetujui anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan
7.Jenis-jenis Anggaran
Dengan mengelompokan anggaran akan mempermudah kita dalam menyususn jenis anggaran yang diinginkan sesuai dengan
keperluan.Anggaran dapat dikelompokan dari berbagai segi antra lain :
1.Dilihat dari segi penyusunan anggaran terdiri atas : a.Anggaran Variabel
b.Anggaran Tetap
2.Dilihat dari segi cara peenyusunan,anggaran terdiri atas : a.Anggaran Periodik
b.Anggaran Kontinu
3.Dilihat dari segi jangka waktu anggaran terdiri atas : a.Anggaran Jangka Pendek
b.Anggaran Jangka Panjang
c.Anggaran untuk keperluan investasi barang modal
7.Jenis-jenis Anggaran
4.Dilihat dari segi bidang : a.Anggaran Jualan
b.Anggaran Beban Usaha c.Anggaran Piutang
d.Anggaran Produk
e.Anggaran Biaya Bahan Baku f.Biaya overhead pabrik
g.Anggaran Rugi Laba h.Usaha
i. Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap j.Anggaran Utang
k.Anggaran Modal Sendiri
l.Anggaran kas metode tidak langsung m.Anggaran Neraca