• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Pendidikan dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pendidikan Selama Pandemi Covid-19

N/A
N/A
ANGGRIANI SUPRIANA SIANTURI anggrianisupriana.2024

Academic year: 2025

Membagikan " Perencanaan Pendidikan dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pendidikan Selama Pandemi Covid-19"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU

Education Planning and Its Implications for Education Policy during the Covid-19 Pandemic (Feiby Ismail, Abdul Muis Daeng Pawero dan Mardan Umar, 2021:110-115)

Laporan Hasil Riview Jurnal Disusun untuk memenuhi tugas

Matakuliah Perencanaan dan Penganggaran Pendidikan Semester Satu, Tahun Akademik 2024/2025

Oleh :

Anggriani Supriana Sianturi (24011640010)

PROGRAM PASCASARJANA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2024/2025

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas review artikel berjudul "Education Planning and Its Implications for Education Policy during the Covid-19 Pandemic" ini dengan baik. Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah perencanaan dan penganggaran pada program studi manajemen pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta.

Dalam review ini, saya berusaha untuk menganalisis dan memberikan pandangan kritis terhadap artikel yang membahas tentang perencanaan pendidikan dan implikasinya terhadap kebijakan pendidikan selama pandemi Covid-19.

Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang.Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Udik Wibowo, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses penyusunan tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi kontribusi positif dalam bidang pendidikan.

Yogyakarta, Desember 2024

Anggriani Supriana Sianturi

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I. RINGKASAN ISI JURNAL...1

1.1. Abstrak...1

1.2. Pendahuluan... 1

1.3. Pembahasan...2

1.4. Kesimpulan... 3

BAB II. PEMBAHASAN...4

2.1. Perencanaan Pendidikan Era Covid-19...4

2.2. Kompetensi Guru Terhadap Tantangan Abad 21...5

2.3. Optimalisasi Kualitas Lembaga Pendidikan...7

2.4. Implementasi Maksimal Standar Nasional Pendidikan...8

BAB III. PENUTUP...10

DAFTAR PUSTAKA... 11

(4)

BAB I

RINGKASAN ISI ARTIKEL 1.1. Abstrak

Pandemi Covid-19 mengubah pendidikan di Indonesia, mengarah ke kegiatan berbasis teknologi digital. Oleh karena itu, diperlukan arah baru dalam kebijakan pendidikan, khususnya dalam perencanaan pendidikan. Tantangan utamanya adalah bagaimana lembaga pendidikan merumuskan perencanaan selama pandemi sambil menjaga kualitas. Perencanaan pendidikan harus mencerminkan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja sebagai acuan kebijakan manajerial.

Artikel ini membahas proses perencanaan pendidikan dan implikasinya terhadap kebijakan pendidikan yang berfokus pada kualitas selama pandemi.

1.2. Pendahuluan

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran selama pandemi Covid-19 tidak diantisipasi dengan baik oleh pemerintah. Banyak lembaga pendidikan belum siap menghadapi pembelajaran daring, dengan masalah seperti rendahnya penguasaan teknologi oleh guru dan staf, serta ketidakmerataan fasilitas teknologi. Pendidikan selama pandemi memerlukan kesiapan berbagai aspek, terutama kesiapan guru dan siswa serta ketersediaan fasilitas internet.

Lembaga pendidikan berperan penting dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan teknologi kepada siswa untuk bersaing secara global. Perencanaan pendidikan harus terus berkembang seiring perubahan zaman dan bertujuan menjaga kualitas pendidikan. Artikel ini mengkaji perencanaan pendidikan dan implikasinya terhadap kebijakan pendidikan berkualitas selama pandemi, dengan harapan memberikan masukan bagi pembuat kebijakan di Indonesia.

1.3. Metodologi

Penelitian pada artikel adalah penelitian kepustakaan yang fokus pada perencanaan pendidikan dan implikasinya terhadap kebijakan pendidikan di Indonesia selama pandemi Covid-19. Sumber data berasal dari buku referensi dan artikel jurnal yang dibandingkan dengan kebijakan pendidikan di Indonesia. Data teori dan studi penelitian sebelumnya digunakan untuk menelaah masalah perencanaan pendidikan di tengah pandemi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis konten, memperhatikan keterkaitan masalah dengan situasi dan kondisi pendidikan di Indonesia. Validitas temuan diperiksa berdasarkan kriteria kredibilitas, transferabilitas, reliabilitas, dan kepastian

(5)

1.4. Pembahasan

Dari hasil penelitian,ditemukan tiga indikator utama untuk mendukung perencanaan pendidikan:

1. Kompetensi guru dalam menghadapi tantangan abad 21

Abad ke-21, dengan arus informasi dan industrialisasi, telah mengubah cara hidup manusia.

Guru perlu berperan aktif dalam proses informatika dan industrialisasi, serta meningkatkan profesionalisme mereka. Tantangan utama bagi guru adalah menguasai perkembangan teknologi dan menanamkan nilai-nilai moral serta semangat nasionalisme kepada siswa.

Lembaga pendidikan harus bekerja sama dengan guru, orang tua, dan administrator untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan merangsang kreativitas siswa.

Keberhasilan akademik sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang diberikan oleh guru profesional, terutama dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

2. Mengoptimalkan kualitas Lembaga pendidikan

Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia melalui pendidikan adalah komitmen nasional. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 menekankan pentingnya merombak kurikulum sekolah untuk menghasilkan siswa yang siap bersaing secara global. Oleh karena itu, peningkatan kualitas lembaga pendidikan sangat mendesak. Perbaikan pendidikan harus dilakukan di semua tingkat, termasuk kebijakan, manajer, dan guru. Perencanaan pendidikan harus memberdayakan potensi siswa sesuai kebutuhan agama, sosial, ekonomi, dan politik. Kebijakan pendidikan dari pemerintah harus berfokus pada pengembangan keterampilan dan kreativitas siswa. Pendidikan berkualitas hanya bisa dicapai dengan program yang mempersiapkan warga negara dengan nilai-nilai yang diinginkan

3. Pelaksanaan standar pendidikan nasional

Pendidikan di Indonesia harus menciptakan suasana belajar yang memungkinkan peserta didik mengembangkan potensinya, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab. Dengan perkembangan teknologi dan industrialisasi, pendidikan berperan penting dalam membentuk manusia berkualitas yang mampu bersaing secara global. Penerapan Standar Pendidikan Nasional, terutama standar proses pendidikan, sangat penting untuk mencapai kualitas pendidikan yang tinggi dan membangun karakter siswa. Perencanaan pendidikan harus mencakup pendidikan formal,

(6)

non-formal, dan informal untuk membentuk perilaku manusia secara menyeluruh.

Pendekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pentingnya kebebasan, prinsip alami, akses budaya, nasionalisme, dan nilai-nilai kemanusiaan. Pembelajaran demokratis efektif di era informatika dan industrialisasi. Pembelajaran ini mengutamakan kebutuhan peserta didik, mendukung dinamika belajar kritis, adil, menghormati hak asasi manusia, dan tetap terikat oleh etika dan nilai-nilai yang berlaku.Arah baru perencanaan pendidikan harus menghasilkan kebijakan yang komprehensif dan melibatkan masyarakat, mengembangkan berbagai kecerdasan peserta didik, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global. Perencanaan pendidikan harus menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki keterampilan teknologi dan berbudaya.

1.5. Kesimpulan

Perencanaan pendidikan bertujuan merumuskan kebijakan yang membangun kekuatan sosial dan arah kehidupan masyarakat Indonesia di masa depan. Perencanaan ini menentukan program atau langkah untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, sehingga menjadi dasar utama dalam membangun pendidikan di Indonesia. Indikator utama perencanaan pendidikan untuk menghadapi kompetensi global meliputi profesionalisme dan kompetensi guru, optimalisasi kualitas lembaga pendidikan, dan pelaksanaan Standar Pendidikan Nasional secara maksimal. Perencanaan pendidikan harus menghasilkan kebijakan yang mendukung pembentukan seluruh spektrum kecerdasan peserta didik. Proses pendidikan di sekolah harus mencakup pengembangan berbagai jenis kecerdasan seperti emosional, estetika, interpersonal, dan lain-lain, tidak hanya kecerdasan akademis.

(7)

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Perencanaan Pendidikan Era Covid-19

Perencanaan pendidikan merupakan kebijakan untuk mendapatkan instrument dan teknik untuk menentukan prioritas, sehingga kebutuhan pembangunan pendidikan lebih terarah. Kebutuhan yang direncakan menjadi objek target tujuan dari pendidikan itu sendiri. Perencanaan pendidikan juga bisa diartikn sebagai proses pembuatan Langkah-langkah menuju masa depan pendidikan yang diinginkan. Perencanaan pendidikan selalu melakukan proses yang berkelanjutan sehingga pendidikan akan terus berkembang, melakukan pembaharuan dan beradaptasi terhadap perubahan.

Perencanaan pendidikan menjadi upaya untuk memaksimalkan hasil dari kebijakan pendidikan saat ini dan mengantisipasi kebijakan yang tidak tepat sasaran (Ismail et al., 2021).

Selama pandemi COVID-19, perencanaan pendidikan sangat penting untuk membantu pendidik beradaptasi dengan tuntutan baru. Beberapa negara seperti Tiongkok, dan Nigeria yang menerapkan kebijakan untuk menjaga keberlangsungan pendidikan dengan pendidikan daring. Kanada dengan perencanaan untuk mendukung penelitian mahasiswa, serta Indonesia yang menggunakan teknologi dan tetap mengimplementasikan standar nasional pendidikan (Gao et al., 2022).

Perencanaan pendidikan harus membangun sistem yang lebih tangguh, termasuk pembelajaran yang beralih dari tatap muka menjadi pembelajaran campuran atau jarak jauh sesuai kebutuhan. Hal ini sangat sesuai dengan gelombang Covid-19 yang terjadi di banyak negara saat itu (Reuge et al., 2021). Indonesia dengan kebijakan merdeka belajar memberikan langkah yang solutif untuk mengatasi proses pembelajaran di masa pandemi covid-19. Kebijakan merdeka belajar memberikan peluang kepada semua pihak baik siswa maupun dapat malakukan proses belajar mengajar dengan mandiri. Kebebasan untuk melakukan eksplorisasi bahan ajar pelajaran tanpa adanya batasan ruang gerak dan waktu. Hal ini juga sejalan dengan peningkatan layanan pendidikan dengan memanfaatkan teknologi yang lebih berkualitas (Suhartono, 2021).

Pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan merdeka belajar sebagai era baru dalam pendidikan selama pandemi covid-19. Peserta didik Tingkat dasar hingga pendidikan tinggi diwajibkan beradaptasi dengan pembelajaran online yang

(8)

menggunakan teknologi informasi. Pembelajaran online memberikan peluang bagi peserta didik untuk berkembang, berpikir kritis dan kreatf secara mandiri dengan bimbingan dari pendidik. Pendidikan yang tepat diperlukan agar peserta didk dapat menyesuaikan diri dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam era merdeka belajar

Kebijakan merdeka belajar selama pandemi Covid-19 didukung dengan tiga Langkah utama yaitu membangun lingkungan pendidikan berbasis teknologi, berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan memanfaatkan data untuk kebijakan.

Ekosistem berbasis teknologi dirancang untuk meningkatkan kompetensi pendidik serta mendorong kreativitas dan inovasi. Kolaborasi dengan berbagai pihak dilakukan untuk meningkatkan pendidikan dari Tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pusat data dan teknologi informasi memberikan dukungan dengan menyediakan sumber daya manusia dan fasilitas teknologi (Arifin, 2022). Sebagai bentuk perencanaan pendidikan dalam menghadapi kompetensi global, terdapat tiga indicator utama yang mendukung perencanaan pendidikan yaitu kompetensi guru, optimalisasi kualitas lembaga pendidikan dan pelaksanaan standar pendidikan nasional secara maksimal (Ismail et al., 2021)

2.2. Kompetensi Guru Terhadap Tantangan Abad 21

Kunci sukses dalam dunia pendidikan adalah persaingan, karakter, integritas, dan kualitas yang tinggi. Guru abad ke-21 menghadapi tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan mendasar. Melalui pendidikan, guru ditantang untuk terus mengembangkan kreativitas dengan menggunakan teknologi, menanamkan kemampuan inovasi pada siswa, dan sekaligus menanamkan nilai-nilai moral. Kompetensi guru sangat penting untuk menghadapi perkembangan teknologi saat ini untuk mencapai tujuan pendidikan. Prencanaan pendidikan yang didalamnya adalah kompetensi guru menjadikan guru sebagai fasilitator untuk peningkatan mutu pendidikan.

Perubahan yang besar dan cepat menuntuk guru untuk bekerja lebih kompleks.

Guru professional harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan dan meningkatkan serta mengembangkan kompetensi untuk meningkatkan mutu pengajaran. Seorang guru harus memiliki empat kompetensi yaitu: (1) kompetensi pedagogic (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi professional.

(9)

Pada abad ke-21, peningkatan kompetensi guru sangat diperlukan. Kompetensi mencakup keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai dasar yang tercermin dalam tindakan dan pemikiran. Kompetensi guru meliputi kemampuan dalam bidang studi yang ditanganinya dan melaksanakan tugas dengan baik. Kompetensi pedagogik, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, meliputi kemampuan mengelola pembelajaran, memahami sistem pendidikan, mengembangkan kemampuan belajar, dan menggunakan teknologi informasi. Pendidikan memiliki peran penting dalam membangun peradaban bangsa dan menghasilkan generasi emas yang memiliki keterampilan abad ke-21, yaitu pengetahuan dan keterampilan (Somantri, 2021, p. 21).

Kompetensi pedagogik mencakup pemahaman terhadap karakter siswa dalam aspek moral, fisik, sosial, spiritual, emosional, dan kultural, serta semua prinsip-prinsip pembelajaran. Pendidik harus menguasai rancangan pembelajaran dengan mengikuti kurikulum. Dalam proses pembelajaran, guru harus mampu berkomunikasi dengan empati, efektif, dan santun serta memberikan refleksi dan evaluasi kepada semua siswa.

Kompetensi kepribadian guru mencakup integritas dan karakter yang baik, sehingga mereka harus menjadi teladan bagi siswa dalam berbagai aspek kehidupan.

Guru harus memiliki akhlak yang luhur,jujur dan adil dalam berinteraksi denga siswa, rekan, dan Masyarakat. Selain itu guru harus memiliki kepribadiaan yang stabil dan deqasa. Kemampuan untuk mengelola emosi, Tindakan yang sarional dan objektif dalam menilai sesuatu. Penting untuk memiliki wibawa dan positif untuk menciptakan rasa hormat dan percara dari peserta didik.

Kompetensi sosial guru mencakup kemampuan komunikasi yang baik, mampu menyapaikan ide dan menerima masukan dengan cara yang mudah dipahami oleh siswa, orang tua, dan kolega. Guru yang ramah, empati, dan mampu menghargai pendapat siswa akan membangun hubungan yang harmonis serta terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. Penting agar guru aktif untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat dan aktif pada komunitas belajar hal ini untuk memberikan manfaat dan kontribusi kepada lingkungan sekitar.

Kompetensi profesional adalah keterampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang guru, yang mencakup penguasaan materi akademik dan kemampuan mengajar. Guru harus terus mengembangkan profesionalitas diri seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurangnya pemahaman tentang kompetensi dan peran guru dapat menghambat proses belajar mengajar. Syarat guru profesional di Indonesia meliputi penguasaan keterampilan profesional, landasan

(10)

keilmuan yang kuat, dan pengembangan kompetensi secara berkelanjutan. Profesi guru merupakan profesi yang terus berkembang melalui praktik pendidikan dan LPTK (Notanubun, 2019).

Era Pengetahuan menghadirkan tantangan yang semakin kompleks dan sulit.

Perubahan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan, psikologi, dan nilai budaya, tetapi juga oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Dampak dari perubahan ini mencakup perubahan pandangan manusia, pendidikan, serta peran orang tua, guru, dan dosen. Tujuan utama pendidikan di abad ke-21 adalah mempersiapkan individu untuk hidup dan bekerja dalam masyarakat. Saat ini, penting untuk memahami betapa pentingnya pendidikan dan pembelajaran dalam masyarakat berbasis pengetahuan.

2.3. Optimalisasi Kualitas Lembaga Pendidikan

Pemerintah Indonesia fokus meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia melalui pendidikan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015- 2019 mengubah kurikulum sekolah untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi kebutuhan sumber daya manusia, mendukung pertumbuhan nasional dan regional, serta mempersiapkan tenaga terampil yang bisa bersaing di tingkat global, terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Oleh karena itu, peningkatan kualitas lembaga pendidikan sangat penting dan mendesak. Setiap lembaga pendidikan harus terus memperhatikan kualitas pendidikan karena ini adalah isu yang sangat penting (Ismail et al., 2021).

Perbaikan secara terus menerus harus dilakukan semua unsur yang ada dilembaga pendidikan. Kemajuan dari Lembaga pendidikan akan tercapai jika mampu melakukan proses perbaikan dengan sistematis dan konsisten. Mutu pendidikan bergantung pada kepribadian pimpinan, partisipasi aktifi seluruh pemangku kepetingan, penggunaan strategi yang tepat dan kemampuan evaluasi (Sirait, 2024). Mutu pendidikan dapat tercapai dengan maksimal dengan mendapat dukungan dari manajemen. Kerjasama antar tim sangat penting dalam manajemen mutu. Keterlibatan pemangku kepentingan sangat diutamakan untuk mencapai hasil terbaik. Dalam hal ini diperlukan perencanaan strategis untuk memaksimalkan kualitasnya. Perencanaan strategis harus dilakukan dengan cermat, menemukan strategi yang tepat, dan dilaksanakan. Strategi yang disusun pemimpin harus baik dan memastikan kualitas jasa pendidikan. Penting untuk melakukan evaluasi rutin untuk mengendalikan kinerja yang

(11)

rencana dan hasil. Pengendalian memastikan proses berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan.

Keterlibatan semua pemangku kepentingan sangat diperlukan agar mutu pendidikan lebih optimal. Manajemen proses dan perbaikan yang berkelanjutan diperlukan untuk menjaga mutupendidikan. Proses ini melibatkan pengguna pendidikan, kelompok kerja, pemerintah. Manajemen proses dalam pendidikan mencakup pengukuran, optimalisasi, pengendalian dan jaminan efektivitas. Hal ini memastikan kebutuhan dan kepuasan pengguna pendidikandapat terpenuhi dan akan mengarah kepada perbaikan kualitas yang berorientasi pada proses dengan melibatkan semua pihak. Sistem pendidikan harus menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendorongsiswa untuk mampu mengembangkan keterampilan mereka. Hal ini didukung oleh peningkatan fasilitas pendidikan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dan sejalan dengan peningkatan mutu pendidikan (Nurfatimah et al., 2022).

2.4. Implementasi Maksimal Standar Nasional Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar yang memungkinkan peserta didik mengembangkan potensinya secara maksimal. Pendidikan nasional harus mengembangkan perserta didik dengan landasan Pancasila. Perkembangan teknologi kini menjadi tantangan bagi pendidikan untuk menghasilkan individu yang dapat bersaing secara global. Standar nasional pendidikan menjadi tumpuan untuk menciptakan siswa yang kompetitif. Standar nasional pendidikan memberika pedoman bagi guru dalam pembelajaran, Hal ini mendukung pendidikan di abad ke-21 mengenai pendidikan yang demokratis, pemenuhan kebutuhan peserta didik, terciptanya keadilan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Perencanaan pendidikan harus mencakup pendidikan formal, non-formal, dan informal, serta harus melibatkan masyarakat. Kebijakan pendidikan penting mencakup semua aspek kecerdasan manusia, tidak hanya kecerdasan akademis namus juga non akademis (Ismail et al., 2021).

Sistem pendidikan nasional selalu menghadapi tantangan, baik secara eksternal maupun internal. Kriris multidimensi membuat Indonesia terpuruk dan mutu pendidikan kurang bersaing di level internasional. Kualitas sumber daya manusia dan sumber dana menjadi penyebab. Selain itu budaya organisasi yang tidak maksimal menjadi hambatan dalam mengembangkan sistem pendidikan nasional. Untuk itu

(12)

pemerintah menetapkan delapan standar nasional pendidikan, meliputi: (a) standar Isi, (b) standar proses, (c) standar kompetensi lulusan, (d) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (e) standar sarana prasarana, (f) standar pengelolaan, (g) standar pembiayaan, dan (h) standar penilaian. Guru dan tenaga kependidikan memiliki kompetensi yang penting dalam pendidikan. Kompetensi guru adalah kemampuan yang harus dimiliki untuk menjalankan pendidikan secara efektif dan tepat. Tenaga kependidikan juga berperan dalam pengawasan, pengelolaan, administrasi, dan tugas teknis lainnya. Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran yang saling terkait dan mendukung dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik di satuan pendidikan (Itje, 2023).

Standar nasional pendidikan memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap mutu pendidikan di Indonesia. Standar nasional pendidikan meningkatkan kualitas pendidikan melalui penetapan kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan. Kurikulum, proses pembelajaran, sarana prasarana hingga kompetensi lulusan memiliki standar. Standar memastikan bahwa semua lembaha pendidikan di Indonesia memberikan pendidikan yang berkualitas dan merata, sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan. Standar nasional pendidikan juga menjadi jaminan kesetaraan pendidikan. Semua institusi pendidikan harus memenuhi standar yang sama dengan tujuan mengurangi kesenjangan mutu pendidikan antar daerah. Standar kompetensi lulusan mamastikan bahwa semua siswa tidak hanya memiliki pengetahuan akademis tetapi juga keterampilan, karakter dan sikap yang sesuai dengan nilai nilai Pancasila. Pada pelaksanaan standar nasional pendidikan adaptasi teknologi dan digital sangatlah penting. Pemanfaatan teknologi memberikan kesiapan untuk menghadapi perubahan zaman dan memberikan pengalaman belajar yang lebih maju kepada siswa. Standar nasioal pendidikan menjadi pedoman untuk pengelolaan pendidikan agar lebih professional, transparan dan akuntabel. Pendidik terdorong untuk mengubah cara mengajar mereka lebih inovasi dengan menggunakan metode yang nteraktif dan menyenangkan. Secara keseluruhan standar nasioan pendidikan menjadi fondasi utama untuk menciptakan pendidikan yang bermutu, relevan, dan mampu menghasilkan lulusan yang bertintegritas dan kompeten.

(13)

BAB III PENUTUP

Perencanaan pendidikan dan peningkatan kompetensi guru sangat penting dalam menghadapi tantangan pendidikan di era Covid-19 dan abad ke-21. Kebijakan yang tepat dan dukungan teknologi dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas. Pendidikan yang baik harus mampu membentuk karakter siswa dan memberdayakan potensi mereka secara efektif. Pemerintah Indonesia fokus meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia melalui pendidikan. Mereka mengubah kurikulum untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing di tingkat global. Peningkatan kualitas lembaga pendidikan, manajemen mutu, dan evaluasi rutin sangat penting. Standar nasional pendidikan menjadi pedoman untuk menciptakan siswa yang kompetitif. Delapan standar mencakup isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. Adaptasi teknologi juga penting untuk pelaksanaan standar ini.

Secara keseluruhan, standar nasional pendidikan menjadi fondasi untuk menciptakan pendidikan berkualitas dan menghasilkan lulusan yang kompeten.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Gao, Y., Zeng, G., Wang, Y., Khan, A. A., & Wang, X. (2022). Exploring Educational Planning, Teacher Beliefs, and Teacher Practices During the Pandemic: A Study of Science and Technology-Based Universities in China. Frontiers in Psychology, 13, 903244.

https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.903244

Ismail, F., Pawero, A. M. D., & Umar, M. (2021). Education Planning and Its Implications for Education Policy during the Covid-19 Pandemic. International Journal for

Educational and Vocational Studies, 3(2), 110.

https://doi.org/10.29103/ijevs.v3i2.4441

Itje, T. (2023). Dampak Implementasi Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Terhadap Kualitas Pembelajaran. Matheteuo: Religious Studies, 3(1), 26–42.

https://doi.org/10.52960/m.v3i1.165

Notanubun, Z. (2019). Pengembangan Kompetensi Profesionalisme Guru di Era Digital (Abad 21). Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 3(2), 54.

https://doi.org/10.30598/jbkt.v3i2.1058

Nurfatimah, S. A., Hasna, S., & Rostika, D. (2022). Membangun Kualitas Pendidikan di Indonesia dalam Mewujudkan Program Sustainable Development Goals (SDGs).

Jurnal Basicedu, 6(4), 6145–6154. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3183

Reuge, N., Jenkins, R., Brossard, M., Soobrayan, B., Mizunoya, S., Ackers, J., Jones, L., &

Taulo, W. G. (2021). Education response to COVID 19 pandemic, a special issue proposed by UNICEF: Editorial review. International Journal of Educational Development, 87, 102485. https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2021.102485

Sirait, J. E. (2024). Optimalisasi Kualitas Pengelolaan Sekolah Kristen Berbasis Manajemen Mutu. 2(1).

Somantri, D. (2021). Abad 21 Pentingnya Kompetensi Pedagogik Guru. Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi, 18(02), 188–195.

https://doi.org/10.25134/equi.v18i2.4154

Suhartono, O. (2021). Kebijakan Merdeka Belajar dalam Pelaksanaan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19. Ar-Rosikhun: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(1).

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Menteri pendidikan pada kegiatan Webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid- 19, yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom dan disiarkan

"Peranan Kepala PAUD dalam Penyelenggaraan Pendidikan Sebelum dan Saat Terjadi Pandemi Covid-19", Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pasar telekomunikasi seluler di Indonesia selama pandemi Covid-19 dan kebijakan Kementerian Pendidikan dan

Mencermati fenomena pandemi, artikel ini melihat kebijakan dalam konteks Covid-19 bukan sekedar kebijakan krisis, tetapi kebijakan multikrisis mengingat besar dan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN ORAL HEALTH-RELATED QUALITY OF LIFE OHRQoL PADA MASA PANDEMI COVID-19 LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH disusun oleh DEWI KARTIKA WIBOWO

Strategi Alternatif Dalam Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi Covid-19.. Jurnal Ghaitsa: Islamic Education

Faktor penunjang terjadinya perubahan peran masjid dalam pembinaan pendidikan Islam di kota Ambon sebelum pandemi Covid-19 dan saat pandemi Covid-19 yakni adanya kebijakan, peraturan

Dokumen ini berisi tentang peran dan kebijakan pemerintah serta masyarakat dalam upaya pencegahan pandemi