KINERJA PERTUMBUHAN IKAN LELE MUTIARA Clarias gariepinus (Burchell, 1822) YANG DIKEMBALIKAN DI AIR LAHAN PASIR YANG DIGALIKAN DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN FITOREMEDIASI. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan air bekas lahan ekstraksi pasir agar dapat dimanfaatkan untuk budidaya dengan perlakuan fitoremediasi. 'Kinerja pertumbuhan ikan lele mutiara Clarias gariepinus (Burchell, 1822) yang dipelihara dalam air dari tanah berpasir galian dengan perlakuan fitoremediasi yang berbeda'.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syaratnya. Tn. Eko Supriyanto dan Ny. Ponikem (alm) yang telah memberikan kasih sayang, kasih sayang, dukungan kepercayaan serta pengorbanan dan doa yang tiada habisnya. Terima kasih atas bimbingan, nasehat, dorongan dan motivasi serta kesabaran yang telah diberikan selama ini.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kinerja Pertumbuhan Ikan Lele Mutiara Clarias gariepinus (Burchell, 1822) yang Dibudidayakan di Air dari Lahan Pasir Keruk yang Sebelumnya dengan Perlakuan Berbeda Sebagai Fitoremediasi” satu tentang persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung. Seluruh dosen dan staf Departemen Perikanan dan Kelautan yang telah memberikan pengalaman hidup dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh studi. Tim Peneliti Lampung Timur, Furqon Imam Muttaqin, Arrasyid Albir Sagara, Gusti Putu Nopendi yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat dan motivasi selama penelitian berlangsung.
Seluruh analis dan staf UPT LTSIT yang telah memberikan ilmu dan bantuannya dalam kelancaran proses penelitian ini.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Kerangka Pemikiran
- Hipotesis
Perlakuan fitoremediasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas air bekas galian pasir sehingga dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pengolahan fitoremediasi air tanah bekas tambang pasir menggunakan tanaman air. Pinnata dan penambahan arang dapat digunakan sebagai media budidaya ikan lele pada lahan bekas tambang pasir.
Mengkaji perbedaan pertumbuhan panjang dan berat absolut ikan lele mutiara (Clarias gariepinus) yang dibudidayakan di perairan bekas padang pasir dengan perlakuan fitoremediasi yang berbeda. Kaji tingkat kelangsungan hidup (SR) ikan lele mutiara (Clarias gariepinus) yang dibudidayakan di perairan bekas lahan pasir dengan perlakuan fitoremediasi yang berbeda. Penentuan rasio konversi pakan (FCR) ikan lele mutiara (Clarias gariepinus) yang dibudidayakan di perairan bekas lahan pasir dengan perlakuan fitoremediasi yang berbeda.
Manfaat dari penelitian tersebut adalah memberikan alternatif solusi kepada masyarakat Kecamatan Pasir Sakti agar dapat memanfaatkan air pada lahan bekas galian pasir melalui budidaya ikan lele mutiara (Clarias gariepinus) melalui berbagai sistem fitoremediasi. H0 : semua τi = 0 : Pengaruh perlakuan fitoremediasi yang berbeda pada air bekas ekstraksi pasir tidak berbeda nyata terhadap berat ikan lele mutiara. H1: minimal terdapat satu τi ≠ 0: Terdapat minimal satu pengaruh perlakuan fitoremediasi pada air bekas galian pasir yang berbeda nyata terhadap bobot ikan lele mutiara.
H0 : semua τi = 0 : Pengaruh perlakuan fitoremediasi yang berbeda pada air bekas ekstraksi pasir tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang ikan lele mutiara. H1: paling sedikit terdapat satu τi ≠ 0: Terdapat paling sedikit satu pengaruh perlakuan fitoremediasi pada air bekas galian pasir yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang ikan lele mutiara. H0 : semua τi = 0 : Pengaruh perlakuan fitoremediasi yang berbeda pada air bekas ekstraksi pasir tidak berbeda nyata terhadap kelangsungan hidup ikan lele mutiara.
H1: paling sedikit terdapat satu τi ≠ 0: Terdapat paling sedikit satu pengaruh perlakuan fitoremedial pada air bekas tanah galian pasir yang berbeda nyata terhadap kelangsungan hidup ikan lele mutiara. H0 : semua τi = 0 : Pengaruh perlakuan fitoremediasi yang berbeda pada air bekas penambangan pasir tidak berbeda nyata terhadap rasio konversi pakan ikan lele mutiara. H1: paling sedikit terdapat satu τi ≠ 0: Terdapat paling sedikit satu pengaruh perlakuan fitoremedial pada air bekas tambang pasir yang berbeda nyata dengan rasio konversi pakan ikan lele mutiara.
TINJAUAN PUSTAKA
- Klasifikasi Ikan Lele
- Morfologi Ikan Lele
- Habitat dan Pertumbuhan Ikan Lele
- Fitoremediasi
Menurut Mahyuddin (2009), habitat ikan lele adalah di perairan tawar, di dataran rendah hingga arus sungai agak payau. Jika hidup di alam, ikan ini hidup di sungai yang berarus deras atau lambat, danau, waduk, rawa atau genangan air lainnya.Karena menyukai air yang tenang dan dangkal, ikan lele sering membuat atau menempati lubang di pinggir kolam. juga sungai. Ikan lele dapat hidup dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi yang tidak terlalu tinggi, namun jika suhu tempat tinggalnya terlalu rendah hingga 20oC maka pertumbuhannya akan terbilang lambat.
Ikan lele tidak terlalu aktif di siang hari dan menyukai tempat yang gelap dan teduh. Pada siang hari, ikan lele lebih suka berdiam diri dan berlindung di pedalaman atau di tempat gelap (Suyanto, 2007). Ikan lele merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia, karena ikan lele merupakan salah satu komoditas unggulan dan mempunyai prospek penjualan yang baik.
Kelebihan atau kekurangan ikan lele dibandingkan ikan air tawar lainnya adalah pertumbuhannya yang relatif cepat, perawatannya mudah, dan pemberian pakannya mudah (Yunus dkk., 2014). Ikan lele akan cepat tumbuh dan menghasilkan kualitas yang baik jika dipelihara pada lingkungan yang hangat. Oleh karena itu, sebaiknya pelihara ikan lele di dataran rendah atau di bawah 600 meter di atas permukaan laut.
Menurut Mahyuddin (2009), ikan lele mempunyai alat pernafasan yang dapat menarik oksigen dari permukaan air, sehingga ikan ini dapat bertahan hidup jika dipelihara pada kadar oksigen yang rendah, namun jika air budidaya tercemar oleh kadar amonia yang tinggi. , ikan lele tidak bisa bertahan lama. 2017) merupakan salah satu upaya restorasi tanah pada lahan galian bekas tambang pasir, perlakuan fitoremediasi dengan menggunakan tanaman sebagai medianya. Dengan menggunakan metode ini kita dapat meminimalisir penyebab pencemaran lingkungan akibat air tambang (Ariyanti et al juga menyatakan bahwa fitoremediasi adalah teknologi yang digunakan untuk memulihkan tanah yang terkontaminasi dengan menggunakan tanaman. Salah satu mekanisme yang digunakan adalah dengan mengikat logam berat yang ada di dalam air tambang. tanah oleh tumbuhan yang mengikat logam yaitu melalui proses penyerapan (Ratnawati dan Fatmasari, karena sifat penyerapan ion oleh tumbuhan maka tumbuhan air mempunyai kemampuan untuk menyerap ion-ion dari lingkungan ke dalam jaringan melalui membran sel.
Selain itu tanaman ini dapat hidup dan berkembang biak dengan cepat serta sangat efektif sebagai agen fitoremediasi untuk menghilangkan logam berat pada perairan yang tercemar (Arora et al., 2006). Adsorpsi adalah penyerapan suatu molekul zat atau ion yang terdapat pada permukaan suatu adsorben (Syauqiah et al., 2011). Adsorben yang mudah didapat dan harga terjangkau antara lain zeolit, arang, sabut bakar dan serabut kelapa (Sarengat et al., 2015).
METODE PENELITIAN
- Waktu danTempat
- Alat danBahan
- Rancangan Penelitian .1 Penelitian pendahuluan .1 Penelitian pendahuluan
- Prosedur Penelitian
- Persiapan kolam percobaan
- Persiapan agen fitoremediasi
- Persiapan air penelitian
- Persiapan ikan uji
- Pemeliharan ikan uji
- Pengukuran panjang dan berat
- Parameter Pengamatan .1 Pertumbuhan .1 Pertumbuhan
- Tingkat kelangsungan hidup
- Feed Conversion Ratio (FCR)
- Pengukuran kualitas air
- Analisis Data
Uji pendahuluan dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap dengan menerapkan proses fitoremediasi pada tanaman air dengan penambahan arang dan jerami padi. Proses fitoremediasi dengan tumbuhan air dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu A. pinnata, S. molesta dan E. crassipes termasuk dalam kelompok pertama. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 12 satuan percobaan.
Perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah: Perlakuan A: Air bekas pasir tanpa fitoremediasi. Penelitian ini dilakukan di lingkungan terbuka dengan 12 kolam terpal berukuran 2,5 x 1,5 x 0,75 m3. Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari lima tahapan yaitu, tahap persiapan kolam percobaan, tahap persiapan agen fitoremediasi, persiapan air penelitian, persiapan ikan uji, pemeliharaan ikan uji, dan pengukuran panjang dan berat ikan uji.
Kemudian diisi air hasil galian pasir sebelumnya (hasil terbaik perlakuan fitoremediasi dengan E. crassipes + arang dan A. pinnata + arang) hingga ketinggian 70 cm. Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan lele mutiara berukuran 4-6 cm yang diperoleh dari Balai Benih Ikan (BBI) Kota Metro. Pengukuran panjang dan berat ikan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan cara menimbang dan mengukur panjang 10% dari populasi ikan atau 40 ekor ikan.
Wt : Rata-rata bobot ikan pada akhir budidaya (g) Wo : Rata-rata bobot ikan pada awal budidaya (g). B). Lt : Rata-rata panjang ikan pada akhir penangkaran (cm) Lo : Rata-rata panjang ikan pada awal penangkaran (cm). Tingkat kelangsungan hidup ikan atau survival rate (SR) dihitung untuk mengetahui tingkat kelangsungan hidup ikan selama budidaya.
Menurut Pandit dan Nakamura (2010), persamaan yang digunakan untuk mengukur tingkat kelangsungan hidup adalah sebagai berikut. Nt : Jumlah ikan yang hidup pada akhir pemeliharaan (ekor) No : Jumlah ikan yang hidup pada awal pemeliharaan (ekor). Rasio konversi pakan (FCR) adalah jumlah pakan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satuan berat ikan antara jumlah pakan yang diberikan dengan pertumbuhan ikan. 1991) tingkat pergantian pakan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Fitoremediasi logam berat besi (Fe) menggunakan tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes I.) dan Papirus (Cyperus Papyrus I.). Fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok (Eichornia crassipes) untuk menukar kandungan COD dan Cu serta Cr limbah cair Laboratorium Analisis Universitas Udayana. Fitoremediasi limbah pertanian ikan lele (Clarias sp.) dengan kangkung (Ipomoea Aquatica) dan pakchoy (Brassica rapa chinensis) dalam sistem resirkulasi sistem resirkulasi fitoremediasi.
Pengaruh padat tebar terhadap kelangsungan hidup ikan lele dumbo (Clarias gariepinus Burch) di kolam Kali Menir Indramayu. Efektivitas tanaman Azolla pinnata dalam menurunkan kadar COD (chemical oksigen demand) pada limbah cair sohundi Desa Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas Tahun 2018. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan lele (Clarias sp.) pada media salinitas berbeda.
Rasio konversi pakan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele (Clarias sp.) yang diberi pakan pelet komersial dan belatung lalat prajurit hitam BSF (Hermetia illucens). Produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) strain mutiara dan payton menggunakan pakan ulat sutera alami hasil budidaya memanfaatkan limbah pertanian. Kandungan logam berat besi (Fe) pada perairan, sedimen dan kerang hijau (Perna viridis) di Perairan Tanjung Emas Semarang.
2011 Analisis variasi waktu dan kecepatan pengadukan pada proses adsorpsi limbah logam berat dengan arang aktif. Kajian kualitas air di kawasan budidaya keramba jaring berundak (KJT) di Danau Tutud, Desa Tombatu Tiga, Kecamatan Tombatu, Kabupaten Minahasa Tenggara. Pengaruh kombinasi pakan buatan dan cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele dumbo (Clarias .gariepinus).
Pengelolaan Limbah Cair Tahu Dengan Metode Fitoremediasi dari Tanaman Azolla microphylla di Industri Tahu B Kota Serang. Pengaruh Komposisi Azolla pinnata dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal) di Balai Besar Budidaya Air Payau (BBPBAP).