• Tidak ada hasil yang ditemukan

perhitungan biaya tundaan lalu lintas di jalan wahid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "perhitungan biaya tundaan lalu lintas di jalan wahid"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

190 PERHITUNGAN BIAYA TUNDAAN LALU LINTAS DI JALAN WAHID

HASYIM II KOTA SAMARINDA

Benny Mochtar E Ariefin

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

benny@untag-smd.ac.id

ABSTRAK

Masalah kemacetan pada suatu ruas jalan adalah sesuatu yang sering terjadi pada daerah perkotaan. Kemacetan lalu lintas mempunyai akibat yang sangat besar apabila dicermati secara lebih mendalam. Salah satu hal yang sangat dominan adalah adanya pemborosan bahan bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak secara ekonomi kerugian yang diakibatkan oleh adanya kemacetan. Kerugian yang dihitung hanya mencakup masalah pemborosan dari nilai b i a y a k o n s u m s i b a h a n b a k a r kendaraan yang ada. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hubungan antara jumlah arus (smp/jam) dengan kecepatan yang terjadi (km/jam) adalah kecepatan berbanding terbalik dengan besarnya arus lalu lintas. Kerugian pada bahan bakar kendaraan akibat kelambatan arus lalu lintas yang terjadi di jalan Wahid Hasyim II adalah sebesar Rp. 1.048/kend. Kerugian ini berupa bertambahnya biaya konsumsi bahan bakar kendaraan yang semestinya tidak perlu dikeluarkan apabila kecepatannya bisa mencapai kecepatan normal.

Kata kunci : kemacetan, Biaya bahan bakar kendaraan

ABSTRACT

Congestion problem at one particular joint streets is often happened at urban area. Traffic jam has as a big effect if observed in more circumstantial.

One thing a real dominance is existence of fuel extravagance. This research is done to know how big economical loss impact resulted from existence of traffic jam. Loss calculated only include;covers extravagance problem from operational value of the vehicle. Result of research shows that relation between current amounts (vcu/hr) with speed happened (km /hr) be speed of inversely proportional to level of traffic current. Loss due to the result of delay of traffic current happened in Wahid Hasyim II street was Rp. 1.048 per vehicle. The loss was the increasing of vehicle operating expenses which itis not necessarily be released if its the speed can be reached as planning design.

Keywords : congestion, cost of fuel consumption.

(2)

191 PENDAHULUAN

Transportasi adalah sarana penunjang yang penting bagi pembangunan suatu negara yang sedang berkembang. Hal tersebut tercermin semakin meningkatnya kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan transportasi bagi mobilitas manusia, barang dan jasa setiap tahunnya akan meningkat sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan populasi penduduk. Pertumbuhan populasi penduduk akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan transportasi.

Kota Samarinda yang memiliki luas daratan sebesar 718 km2 dengan panjang jalan Nasional 57 km, jalan Provinsi sepanjang 76 km, dan jalan Kabupaten/Kota sepanjang 658 km dengan kondisi jalan yang beraspal masih saja membuat beberapa jalan sering terjadi kemacetan karena jumlah kendaraan yang semakin hari semakin bertambah. Permasalahan transportasi di Samarinda seakan tak pernah habis untuk dibicarakan. Semakin meningkat jumlah penduduk di setiap tahunnya maka semakin meningkat pula kebutuhan sarana transportasi.

Samarinda merupkan salah satu kota yang memiliki kepadatan penduduk cukup besar yang bertumpu pada transportasi untuk mobilitas sehari-hari yang di mulai dari sepeda motor, mobil, truk, bus dan lain sebagainya. Pertumbuhan populasi penduduk Samarinda yang meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan ketidak seimbangan antara jumlah transportasi yang ada di jalan dengan kapasitas ruas jalan yang tersedia. Hal ini menyebabkan berbagai masalah lalu lintas, misalnya kemacetan lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas.

Jalan Wahid Hasyim II adalah termasuk ruas jalan yang padat akan lalu lintas pada pagi, siang, dan sore hari. Karena pada jalan tersebut merupakan wilayah CBD (Central Business Distric) atau jalan yang banyak terdapat pusat perbelanjaan, jasa, sarana olah raga atau pusat keramaian yang selalu padat dengan kendaraan. Dengan semakin bertambahnya penduduk yang melewati jalan Wahid Hasyim II tersebut, maka akan menimbulkan masalah lalu lintas yang semakin banyak pula.

Masyarakat sering kali melupakan bahwa usaha-usaha mengembangkan suatu kegiatan pada sebidang lahan juga harus diikuti dengan menyediakan kelengkapan aspek transportasi yang sesuai dengan kegiatan tersebut, seperti jaringan jalan. Ketidaksesuaian antara kedua aspek tersebut, pada akhirnya, akan menimbulkan permasalahan lalu lintas, seperti tundaan lalu lintas. Satu hal lagi yang juga sering dilupakan adalah bahwa tundaan lalu lintas menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat umum, seperti polusi udara, polusi suara dan pemborosan biaya perjalanan. Salah satu dampak yang merugikan inilah yang akan dikaji dalam studi ini, yaitu pemborosan biaya perjalanan berupa biaya tundaan lalu lintas.

(3)

192 METODE PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan langsung pengumpulan di lokasi yang menjadi objek penelitian yaitu ruas jalan Wahid Hasyim II. Data sekunder di ambil berdasarkan nilai-nilai yang sudah menjadi ketetapan yang sudah ada dari MKJI, dan PBS.

Tahap Analisa

Metode Analisa Biaya BBM Akibat Tundaan Lalu Lintas Berdasarkan MKJI 1997. Data di masukan yang berhubungan dengan Geometrik dan arus lalu lintas di lakukan dengan bantuan formulir LHR, Gambar yang mencatat seluruh gerakan lalu lintas dan harus juga dibuat pada kotak di sebelahnya bagian bawah formulir.

Survei selama 4 hari (minggu,senin,selasa,rabu) hasil Survei LHR di hitung melalui table perhitungan LHR yang sudah di tentukan Rumus-rumusnya dan dibuat juga grafiknya, lalu mencari nilai kapasitas jalan dan hambatan samping yang telah di tentukan MKJI perhitungannya.

Setelah mendapatkan nilai kapasitas jalan dan hambatan samping lalu mencari nilai kecepatan arus bebas, derajat kejenuhan, kecepatan waktu tempuh dan grafiknya, setelah kita mendapatkan nilai-nilai dari semua perhitungannya baru kita dapat menentukan hasil Biaya Konsumsi Bahan Bakar melalui rumus yang telah d tentukan MKJI 1997.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Metode Analisa BKBBM (biaya konsumsi bahan bakar minyak) MKJI 1997.

- Data volume lalu lintas

Survei atau pengambilan dilakukan secara langsung di lapangan atau lokasi penelitian yaitu di jalan Wahid Hasyim II kota Samarinda pada jam-jam sibuk lalu- lintas. Kami memperkirakan jam sibuk sekitaran jam 07.00-09.00, 11.00-13.00, 16.00-18.00 dan jam 19.00-20.00. Pencatatan untuk tipe kendaraan yang lewat dikategorikan kedalam beberapa jenis seperti berikut :

1. Sepeda motor (MC) 2. Kendaraan ringan (LV) 3. Kendaraan berat (HV)

Dari hasil pengamatan pada ruas jalan Wahid Hasyim II Kota Samarinda selama empat hari. Dimulai hari Minggu tanggal 21 Februari 2021, senin 22 Februari 2021, selasa 23 Februari 2021, dan rabu 24 Februari 2021 di dapat volume lalu-lintas seperti tabel dan grafik dibawah ini.

(4)

193 Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Survei Lapangan Dari Arah Timur-Barat di

Jalan Wahid Hasyim II Selama 4 Hari

No. Waktu

Dari Utara

Volume Dari Selatan

Volume

MC LV HV MC LV HV

Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam 1. Minggu 1.507,86 568,71 12,57 2.089,14 1.595,43 550,00 16,57 2.162,00 2. Senin 1.634,14 667,00 13,71 2.314,86 1.651,86 563,43 24,29 2.239,57 3. Selasa 1.586,14 643,00 21,71 2.250,86 1.615,86 547,43 28,29 2.191,57 4. Rabu 1.590,14 655,00 13,71 2.258,86 1.599,86 551,43 32,29 2.183,57 Total 6.318,29 2.533,71 61,71 8.913,71 6.463,00 2.212,29 101,43 8.776,71 Rata-rata 1.579,57 633,43 15,43 2.228,43 1.615,75 553,07 25,36 2.194,18 Sumber : Hasil Perhitungan

No. Waktu

Total Dari Dua Arah

Volume

MC LV HV

Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam 1. Minggu 3.103,29 1.118,71 29,14 4.251,14 2. Senin 3.286,00 1230,43 38,00 4.554,43 3. Selasa 3.202,00 1190,43 50,00 4.442,43 4. Rabu 3.190,00 1.206,43 46,00 4.442,43 Total 12.781,29 4.746,00 163,14 18.690,40 Rata-rata 3.195,32 1.186,50 40,79 4.422,61 Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Survei Lapangan Dari Arah Barat-Timur di Jalan Wahid Hasyim II Selama 4 Hari

No. Waktu

Dari Utara

Volume Dari Selatan

Volume

MC LV HV MC LV HV

Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam 1. Minggu 527,75 568,71 15,09 1.111,55 558,40 550,00 19,89 1.128,29 2. Senin 571,95 667,00 16,46 1.255,41 578,15 563,43 29,14 1.170,72 3. Selasa 555,15 643,00 26,06 1.224,21 565,55 547,43 33,94 1.146,92 4. Rabu 556,55 655,00 16,46 1.228,01 559,95 551,73 38,74 1.150,12 Total 2.211,40 2533,71 74,06 4.819,17 2.262,05 2.212,29 121,71 4.596,05 Rata-rata 552,85 633,43 18,51 1.204,79 565,51 553,07 30,43 1.149,01 Sumber : Hasil Perhitungan

(5)

194 No. Waktu

Total Dari Dua Arah

Volume

MC LV HV

Unit/jam Unit/jam Unit/jam Unit/jam 1. Minggu 1.086,15 1.118,71 34,94 2.239,84 2. Senin 1.150,10 1.230,43 45,60 2.426,13 3. Selasa 1.120,70 1.190,43 60,00 2.371,13 4. Rabu 1.116,50 1.206,43 55,20 2.378,13 Total 4.473,45 4.746,00 195,77 9.415,2 Rata-rata 1.118,36 1.186,50 48,94 2.353,81 Sumber : Hasil Perhitungan

Grafik 1. Volume Kendaraan Selama 4 Hari di Jalan Wahid Hasyim II

- Hambatan samping

Tabel perhitungan hambatan samping

(6)

195

Sumber : Hasil Perhitungan

Dari hasil pengamatan di lokasi penelitian, nilai bobot hambatan samping yang terjadi adalah rata-rata 775 Kejadian/jam.

- Kapasitas Jalan

Perhitungan kapasitas ruas jalan dilakukan dengan berpedoman kepada proses perhitungan yang ada pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) yang dikeluarkan oleh Dinas PU Bina Marga Direktorat Bina Jalan Kota (Binkot), Februari 1997. Menurut buku ini, kapasitas adalah jumlah arus lalu-lintas (stabil) maksimum yang dapat dipertahankan pada kondisi tertentu (geometri, distribusi arah dan komposisi lalu-lintas, faktor lingkungan). Satuannya spm/jam.

Rumusnya: C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

Hasilnya adalah : C = 2.900 x 1,34 x 1,00 x 0,89 x 0,94 = 3.251, 03 smp/jam - Kecepatan arus bebas

Perhitungan kecepatan arus bebas dilakukan dengan berpedoman kepada proses perhitungan yang ada pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) yang dikeluarkan oleh Dinas PU Bina Marga Direktorat Bina Jalan Kota (Binkot), Februari 1997. Menurut buku ini, kecepatan arus bebas adalah kecepatan pada saat tingkat arus nol, sesuai dengan kecepatan yang akan dipilih pengemudi seandainya mengendarai kendaraan bermotor tanpa halangan kendaraan bermotor lain di jalan (yaitu saat arus = 0).

FV = (FVo + FVw). FFV SF. FFVcs FV = (44+7)x0,81x0,95

= 39,24 Km/jam - Derajat Kejenuhan

Perhitungan derajat kejenuhan dilakukan dengan berpedoman kepada proses perhitungan yang ada pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) yang dikeluarkan oleh Dinas PU Bina Marga Direktorat Bina Jalan Kota (Binkot), Februari 1997. Menurut buku ini, derajat kejenuhan jalan tak terbagi menggunakan analisa pada kedua arah lalu-lintas.

DS = Q/C

Dimana telah diketahui faktor-faktor yang berhubungan untuk mencari derajat kejenuhan jalan Wahid Hasyim II Kota Samarinda seperti di bawah ini:

7 - 8 8 - 9 11 - 12 12 - 13 16 - 17 17 - 18 19 - 20

Pejalan kaki 0,50 168,50 263,50 206,00 237,50 194,00 200,00 106,00 Kendaraan parkir, berhenti 1,00 405,00 337,00 433,00 507,00 420,00 330,00 440,00 Kendaraan masuk & keluar 0,40 128,00 124,80 168,80 213,20 125,60 168,80 159,20 Kendaraan lambat 0,70 14,70 11,20 14,00 15,40 14,70 8,40 13,30 Jumlah 716,20 736,50 821,80 973,10 754,30 707,20 718,50 Rata-rata

Tipe Kejadian Faktor

Bobot

Frekuensi Berbobot Kejadian/jam

775

(7)

196 Derajat Kejenuhan Pada Jam Puncak

Hari senin tanggal 22 Februari 2021 jam 17.00-18.00 DS = 2.597,90/3.251, 03

= 0,80

- Kecepatan dan Waktu Tempuh

Menentukan kecepatan pada kondisi lalu lintas, hambatan samping dan kondisi geometrik sesungguhnya sebagai berikut dengan menggunakan grafik 2 (jalan dua-lajur tak-terbagi) sebagai berikut :

Grafik 2. Analisa kecepatan sebagai fungsi dari derajat kejenuhan pada jalan jalan dua-lajur dua arah (2/2D).

Kemudian memasukkan panjang jalan L (km) ke dalam perhitungan. Lalu menghitung waktu tempuh pada jam puncak untuk kondisi yang diamati.

Waktu tempuh rata-rata TT = L/V (jam).

TT = 0,840/27 = 0,0336 Jam.

= 0,0336 x 3600 = 120,96 dtk.

- Biaya Konsumsi Bahan Bakar

Besar konsumsi bahan bakar dasar tergantung pada kecepatan kendaraan dan jenis kendaraan. Untuk mendapatkan besar konsumsi bahan bakar sesungguhnya, konsumsi dasar ini kemudian dikoreksi lagi menurut tingkat kelandaian jalan, kondisi arus lalu-lintas, kapasitas jalan dan tingkat kekasaran jalan. Seperti rumus dibawah ini :

Rumus untuk menghitung BKBB adalah rumus jalan non tol, karna jalan Wahid Hasyim II bukan termasuk jalan tol.

Rumus : KBB dasar = 0.05693 × V² - 6.42593V + 269.18576

(8)

197 BKBB Kondisi Jam Puncak

KBB dasar = 0.05693 × V² - 6.42593V + 269.18576

= 0.05693 × 27² - 6.42593 × 27 + 269.18576

= 137,187 Liter

= 137,187 / 1000 Km

= 0,137 Liter

BKBB = Rp. 7.650 × 0,137 Liter

= Rp. 1.048 / kend

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut.

1. Dari hasil perhitungan, tingkat pelayanan jalan Wahid Hasyim II termasuk pada golongan D Arus lalu lintas sudah mulai tidak stabil, Perubahan volume lalu lintas sangat mempengaruhi besarnya kecepatan perjalanan; biasa dipakai perkotaan untuk disain jalan.

2. Besar biaya bahan bakar kendaraan yang di akibatkan tundaan lalu lintas setelah melakukan penelitian selama 4 hari yang di ambil pada jam puncak sebesar Rp.1.048 / kend.

Saran

Berdasarkan kesimpulan, ada beberapa saran yang dapat diberikan. Inti dari saran ini adalah untuk memperkecil biaya tundaan lalu-lintas yaitu dengan cara memperkecil tundaan yang terjadi, serta untuk memperbaiki kualitas penelitian.

1. Memperbesar kapasitas jalan

Mengefektifkan pemanfaatan lebar jalan yang ada sehingga fungsi jalan dapat berjalan dengan baik. Pemerintah Kota Samarinda hendaknya melakukan hal- hal sebagai berikut :

a. Melarang atau paling tidak menertibkan moda angkutan umum yang berhenti dan parkir di sisi jalan.

2. Memperbaiki perilaku pemakai jalan

a. Pemerintah kota hendaknya memasang rambu lalu-lintas bertanda dilarang Parkir di ruas Wahid Hasyim II.

b. Masyarakat bendaknya melakukan pendidikan disiplin diri dan rasa malu berbuat salah yang dalam hal ini adalah disiplin lalu-lintas mulai dari dalam keIuarga dan tingkat taman kanak-kanak .

(9)

198 DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Bina Jalan Kota. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Republik Indonesia.

Khisty, C. Jotin dan B. Kent Lall. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Jilid 1 Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta.

Lubis, Yusuf Aulia. 2016. Analisis Biaya Kemacetan Kendaraan Di Jalan Setiabudi (Studi Kasus Depan Sekolah Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah) (YPSA). Jurnal Warta Edisi : 48. Universitas Dharmawangsa.

Meyer. MD. &:. Miller, E.J (1984). Urban Transportation Planning: A Decision- Oriented Approach. New York: McGraw-Hill Inc.

Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Gbalia Indonesia.

Nooh, R., Timboeleng, J.A., Londong, J., 2018. Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Biaya Kehilangan Waktu Dan Penurunan Kinerja Jalan (Studi Kasus: Jalan Raya Tomohon). Jurnal Sipil Statik 6.

Santhy Aprilyani Sanda dkk. 2019. Analisa Biaya Kemacetan Kendaraan Pribadi Di Titik Zero Point Manado. Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.10.

Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan.

Paquette, R.J., Ashford, N.J., Wright, P.H. 1982. Transportation Engineering : Planning and Design. 2nd edn. New York: John Wiley & Sons

Wikrama, A. Ngurah Agung Jaya. 2017. Kajian Biaya Perjalanan Akibat Tundaan Lalu Lintas Di Ruas Jalan Kartika Plaza Kabupaten Badung. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil A Scientific Journal Of Civil Engineering Vol. 21 No. 1.

Wikibooks. 2016. Rekayasa Lalu Lintas/ Survey Lalu Lintas. https:

//id.m.wikkibooks.org/wiki/surveylalulintas.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KAPASITAS JALAN DAN KECEPATAN LALU LINTAS (Studi Kasus Jalan Cendrawasih Selatan Pasar Kota Klaten).. Laporan

Faktor hambatan samping yang paling berpengaruh adalah kendaraan parkir/berhenti yang bila dihilangkan memberikan kontribusi dengan menaikkan kecepatan tempuh

Hasil analisis pembalikan arah arus lalulintas dengan memanfaatkan kinerja bagian jalinan didapat nilai derajat kejenuhan (DS) juga lebih dari 0,85 sehingga tidak

yang melewati suatu ruas jalan, kecepatan arus bebas semakin kecil, dan derajat kejenuhan semakin besar, maka jalan tersebut akan semakin padat dan tidak dapat dihindari akan

Tabel 3.9 Faktor penyesuaian akibat hambatan samping dan lebar bahu (FFVsf) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan.

Nama Tujuan Penelitian Hasil Penelitian dating ke ruas jalan perintis kemerdekaan yang besar hambatan samping pada saat arus puncak sebesar 283,7 smp/15 mnt kapasitas jalan sebesar

Untuk mendapatkan biaya tundaan yang terjadi, dilakukan perhitungan selisih biaya perjalanan antara volume lalu lintas dengan kecepatan tempuh saat sebelum penambahan volume lalu lintas

Diperoleh nilai Kapasitas sesungguhnya untuk ruas jalan Pakem – Turi yaitu 2668 skr/jam, total 2 lajur dengan hasil nilai derajat kejenuhan mencapai 0,92sdh melebihi ririk jenuh yang