SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG
Pada hari ini, Senin 8 April 2024, pihak pertama dan pihak kedua yang bertanda tangan dibawah ini telah bersepakat untuk membuat suatu surat perjanjian Hutang Piutang yaitu :
1. Nama :
No KTP :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Sebagai PIHAK PERTAMA
2. Nama :
No KTP :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Yang selanjutnya akan disebut dengan PIHAK KEDUA.
Bersama dengan dibuatnya surat perjanjian Hutang Piutang ini maka pihak pertama selaku pemberi pinjaman dan pihak kedua selaku peminjam telah setuju mengenai ketentuan ketentuan berupa hak dan kewajiban yang tertulis dibawah ini :
1. Pihak kedua telah menerima uang tunai sebesar Rp 22.000.000 (Dua puluh dua juta rupiah) dari pihak pertama sebagai uang hutang atau uang pinjaman.
2. Pihak kedua akan mengembalikan pinjaman dengan cicilan sebesar 1.000.000 / 500.000 per bulan.
3. Jika kedua belah pihak ada yang meninggal dunia ketika berada dalam masa hutang piutang, maka secara otomatis kewajiban akan dilimpahkan kepada ahli waris yang telah ditunjuk keluarga.
4. Apabila nantinya dalam pengembalian hutang tersebut terdapat masalah atau pihak kedua tidak dapat melunasi hutang, maka bisa di proses secara hukum.
5. Surat perjanjian ini dibuat dua rangkap agar dapat dipegang oleh masing masing pihak dengan diberikan materai 10000 supaya memiliki kekuatan hukum yang sah. Bukti berupa fotocopy dari surat ini dianggap tidak sah.
6. Surat perjanjian hutang piutang ini dibuat dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan dari kedua belah pihak maupun pihak lain.
Demikian perjanjian hutang piutang ini dibuat agar dapat dijadikan sebagai pedoman hukum bagi masing-masing pihak yang terlibat.
PIHAK PERTAMA
---
PIHAK KEDUA
---