• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkenalkan Penentuan Solusi

N/A
N/A
Atika Deveni

Academic year: 2023

Membagikan "Perkenalkan Penentuan Solusi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LK 2.2 Penentuan Solusi

Masalah yang dipilih untuk

diatasi

Penyebab Masalah Solusi yang

dipilih Deskripsi Kelebihan Kekuarangan Mitigasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tuliskan 1 persoalan yang paling urgent yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Tuliskanlah apa penyebab setiap masalah yang diidentifikasi.

Tuliskan solusi yang dipilih dari beberapa alternatif yang sebelumnya telah didiskusikan

Jelaskan singkat solusi yang

dipilih Apakah kelebihan

dari solusi yang dipilih

Apakah kelemahan dari solusi yang dipilih

Rencana mitigasi kelemahan solusi

Rendahnya motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran fisika

1. Peserta didik yang tidak menjawab ketika diberi pertanyaan.

2. Peserta didik mengobrol dan tidak

mendengarkan guru berbicara.

3. Peserta didik tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru.

4. Peserta didik tidak ikut aktif dalam kelompok saat

Guru dapat menggunakan Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media PPT

Arends (2007: 56-60) menyatakan bahwa sintaks pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari lima fase utama

Fase 1. Memberikan orientasi tentang

permasalahan kep siswaFase 2. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti

Fase 3. Membantu investigasi mandiri dan kelompok

Fase 4. Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit.

Kelebihan PBL:

1. Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

2. Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.

3. Membantu siswa dalam

Kekurangan PBL:

1. Peserta didik akan merasa enggan untuk mencoba manakala mereka tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dihadapi bisa

diselesaikan;

1. Menumbuhkan Motivasi siswa dengan

menyampaikan manfaat memepelajarai materi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melakukan pendampingan ketat dan membimbing peserta didik

(2)

menemukan solusi masalah.

5. Peserta didik kurang percaya diri saat diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

6. Peserta didik mudah untuk berkata “tidak bisa” sebelum mencoba.

7. Peserta didik masih belum percaya diri dalam menaganlisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah.

Berdasarkan analisis dari akar penyebab masalah, maka alasan pemilihan model PBL sebagai solusi terpilih dalam

menyelesaikan masalah adalah:

1.

Guru : Menghadirkan masalah atau situasi nyata yang terkait topik pembelajaran.

Peserta didik:

menganalisis,masalah yang dihadirkan oleh guru, kemudian merumuskan, hingga mucul pertanyaan- pertanyan dari dari peserta didik terkait masalah yang telah diindentifikasi.

2.

Guru : Memfasilitasi peserta didik dengan sumber-sumber belajar yang relevan.

Kemudian memastiksn Peserta didik

menggagas solusi yang ditetapkan dari permasalahan yang hadirkan. Hingga

mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata.

4. Membantu siswa untuk

mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

5. Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan

pengetahuan baru.

6. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

7. Mengembangkan minat siswa untuk

2. Sering terjadi kesulitan dalam menemukan permasalahan yang sesuai dengan tingkat berpikir para peserta didik;

3. Sering memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional;

4. Sering mengalami kesulitan dalam perubahan kebiasaan belajar dari yang semula belajar dengan mendengar, mencatat dan menghafal informasi yang disampaikan guru, menjadi belajar dengan cara mencari data,

menganalisis, menyusun kesimpulan.

untuk belajar berfikir kritis.

3. Mengemas pembelajaran dan materi sesederhana mungkin agar waktu saat kegiatan pembelajaran berjalan efektif dan efesien.

4. Melatih peserta didik untuk belajar

mengevalusi proses belajar.

5. Memberikan apresiasi atas pencapaian peserta didik.

(3)

muncul pertanyaan dari peserta didik yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

Peserta didik:

berdiskusi, dan berfikir kritis untuk

memunculkan pertanyaan-pertanyan yang nantinya akan membantu peserta didik dalam memecahkan masalah.

3.

Guru :

melakukan bimbingan dan memantau keterlibatan kepada peserta didik secara individu maupun kelompok selama penyelidikan.

Peserta didik:

Melakukan

penyelidikan solusi- solusi yang dapat dietrapkan dalam menyelesaiakn masalah melalui sumber belajar yang difasilitasi oleh guru.

secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

8. Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna

memecahkan masalah dunia nyata(Sanjaya, 2007).

9. Terjadi kolaborasi ilmiah antar peserta didik

(4)

4.

Guru : Membimbing peserta didik dalam mengembangkan solusi.

Peserta didik : Mengembangkan argumentasi solusi yang kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Solusi harus didasarkan pada analisis dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Kemudian

mempersiapkan hasil dalam bnetuk narasi atau laporan.

5.

Guru : Meminta peserta didik untuk

merefleksikan serta mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran dan memberikan apresiasi.

Peserta didik : setelah peserta didik

mengembangkan solusi, peserta didik diminta mempresentasikan solusi dengan jelas dan logis, hingga mampu menjawab pertanya- pertanyaan dari temannya.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

3) Dalam penerapan model Problem Based Learning (PBL) ini, ciptakan suasana kelas yang menjadikan peserta didik antusias dan berperan aktif dalam proses pemecahan

Melalui kegiatan pembelajaran daring menggunakan model discovery learning dan Problem Based Learning (PBL) tentang sistem pencernaan pada manusia peserta didik

Model pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif dan dapat mengembangkan motivasi belajar serta kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu PBL ( problem Based Learning

Berdasarkan uraian di atas , penulis menyimpulkan bahwa metode pembelajaran problem based learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Based Learning (DBL) peserta didik dapat

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis problem based learning (PBL), peserta didik dapat menjelaskan pengertian

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang menggunakan model Problem Based Learning PBL dengan media audiovisual pada peserta didik kelas V SDN Bulak Rukem I Surabaya, terdapat

Dokumen ini membahas pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan LKPD terhadap kemampuan berpikir kritis