PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
11Rindam Samuel, Tesis : “Peninjauan kembali terhadap perlindungan hak kekayaan intelektual atas penulisan skripsi berdasarkan undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta”. Sesuai dengan isi pasal undang-undang di atas, film dilindungi hak cipta. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perlindungan hak kekayaan intelektual khususnya hak cipta.
Penelitian ini dibuat dengan judul “Perlindungan Hukum Hak Cipta Film Dilihat dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Analisis Situs Download Gratis Film yang Direkam di Situs Ilegal)”.
Fokus Kajian
Film-film yang ada di situs ini merupakan kumpulan dari berbagai film lama dan terbaru atau yang sedang aktif menayangkan film di bioskop. Pada dasarnya peredaran film melalui website atau situs download film ilegal menimbulkan kerugian bagi pemilik hak cipta film karena dapat mengunduh suatu film tanpa izin dan tanpa membeli tiket, seperti halnya di bioskop. Sekalipun hasil rekamannya tidak sebagus film aslinya, namun pembajakan berupa rekaman film yang dapat diunduh secara ilegal sehingga pemegang hak cipta atau produser dan juga pemerintah dirugikan.
Apa akibat hukum bagi pelaku pembajakan berupa rekaman film teatrikal atau teatrikal di situs download gratis?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Istilah
Menurut pengertiannya, sesuai dengan Pasal 1 ayat 2, yang dimaksud dengan “pencipta” adalah “seseorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menciptakan suatu ciptaan yang unik dan bersifat pribadi”. Menurut pengertian menurut ayat keempat Pasal 1, pemilik hak cipta berarti “pencipta sebagai pemilik hak cipta, pihak yang secara sah menerima hak dari pencipta, atau pihak lain yang menerima hak lebih lanjut dari pencipta. pihak yang secara sah menerima hak tersebut”.
Sistematika Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Tinjauan Hukum Pelanggaran Hak Cipta Pengguna Aplikasi Media Sosial Instagram (Studi Kasus Go Live Bareng Teman)”. Pada tahun 2015, Mulyadi menulis disertasi dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Melalui Internet (Studi Banding Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta dan Hukum Islam)”. 17Anindhita Praba Kirana, “Tinjauan Hukum Pelanggaran Hak Cipta pada Pengguna Aplikasi Media Sosial Instagram (Studi Kasus Go Live Bareng Teman).” (Skripsi, Universitas Semarang, 2019).
18Mulyadi, “Perlindungan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Melalui Internet (Studi Banding Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan Hukum Islam)” (Tesis Magister, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, 2015).
Kajian Teori
- Tinjauan Mengenai Perlindungan Hukum
 - Tinjauan Mengenai Hak Kekayaan Intelektual
 - Tinjauan Mengenai Hak Cipta
 - Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta
 - Pelanggaran Terhadap Hak Cipta
 
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
Ketentuan hukum tentang perlindungan hukum terhadap
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan hukum pelanggaran hak cipta di kalangan pengguna aplikasi media sosial Instagram diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Informasi. dan transaksi elektronik serta penegakan hukum yang dilakukan pemerintah dengan melibatkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 16Ahmad Syahroni Fadhil, “Perlindungan Hak Cipta Film atas Kegiatan Download dan Upload (Studi Terhadap Implementasi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014)” (disertasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2018). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keberadaan Hak Cipta diakui dan mendapat perlindungan dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan Hukum Islam.18.
25 Rita Seretia, "Perlindungan Hak Cipta yang Sah bagi Pemilik Lagu karena Mengunduh Lagu Melalui Situs Internet Gratis." Perlindungan hukum hak cipta diatur dalam UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, perlindungan ini bertujuan untuk melindungi hak pencipta agar tidak diambil oleh pihak lain. Bentuk pelanggaran hak cipta berupa penerimaan atau perekaman film di bioskop dapat dikategorikan sebagai pembajakan.
Akibat atau Akibat Hukum Pelanggaran Hak Cipta Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Ketentuan hukum tentang perlindungan hukum hak cipta film bergerak dalam undang-undang Nomor 28 Tahun 2014. Penggunaan hak cipta dan hak terkait pada sarana teknologi informasi untuk merespon perkembangan teknologi informasi dan komunikasi 6.
67 Rooseno Harjowidigjo, Perjanjian Lisensi Hak Cipta Musik untuk Pembuatan Rekaman, (Jakarta: Perusahaan Percetakan Negara Republik Indonesia, 2005), 59. Selain itu, pendaftaran dimaksudkan untuk memudahkan pemegang hak cipta dalam membuktikan ada tidaknya pelanggaran hak cipta. 68. Pasal 40 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta mengatur berbagai macam ciptaan yang dapat didaftarkan dan dilindungi oleh Undang-undang ini.
Perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta atau produser film dalam pembajakan film melalui situs download gratis.
Perlindungan hukum terhadap pemegang hak cipta film atau produser
Dalam undang-undang ini, pemegang hak cipta atau produsen dilindungi, yaitu berupa perlindungan preventif dan represif. Pemerintah melakukan upaya preventif untuk mencegah terjadinya tindak pidana pelanggaran hak cipta, yaitu dengan mengesahkan Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, yang berisi tentang perlindungan hak cipta dan peraturannya. Selain itu, juga tertuang dalam Pasal 54 UU No. 28 Tahun 2014 yang berbunyi: “Dalam rangka mencegah pelanggaran hak cipta dan hak terkait melalui sarana berbasis teknologi informasi, pemerintah mempunyai kewenangan untuk melaksanakan: Pertama, pengendalian produksi dan
Selanjutnya Pasal 55 ayat 1 berbunyi: “Setiap orang yang mengetahui adanya pelanggaran hak cipta dan/atau hak terkait melalui sistem elektronik untuk kepentingan komersial dapat melaporkannya kepada Menteri.”78. Pasal undang-undang di atas dapat menjelaskan cara mencegah dan melindungi pelanggaran hak cipta melalui saran teknologi atau situs download gratis (ilegal). Meminta penyitaan atas Ciptaan yang diiklankan atau digandakan, dan/atau alat penggandaan yang digunakan untuk menghasilkan Ciptaan hasil pelanggaran hak cipta dan produk hak terkait; dan/atau.
Menghentikan kegiatan penerbitan, pendistribusian, pengkomunikasian, dan/atau perbanyakan ciptaan hasil pelanggaran hak cipta dan hak produk terkait.” 87. Padahal, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 sangat menghargai pencipta, yakni melindungi ciptaan dan pemegang hak cipta. Pasalnya pelanggaran hak cipta di Indonesia masih tinggi khususnya di bidang sinematografi atau film di dunia maya atau internet.
Hal ini mengakibatkan pemegang hak cipta dirugikan karena adanya pelanggaran hak cipta, padahal sudah ada undang-undang hak cipta yang mengatur hal tersebut. Contoh konkrit atau nyata yang dilakukan pemerintah dalam memberikan perlindungan hukum yang represif, seperti yang telah dijelaskan diatas, perlindungan hukum yang represif sama saja dengan memberikan sanksi atau akibat yang akan dikenakan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Konsekuensi hukum terhadap pelaku pembajakan berupa
Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau Pemilik Hak Terkait berhak mengajukan tuntutan ganti rugi ke Pengadilan Niaga atas pelanggaran hak cipta produk atau hak terkait; Permohonan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa permohonan penyerahan seluruh atau sebagian penghasilan penyelenggaraan perkuliahan, pertemuan ilmiah, pertunjukan, atau pameran karya hasil pelanggaran hak cipta atau produk hak terkait; Permohonan penyitaan terhadap Ciptaan yang telah diterbitkan atau disalin, dan/atau alat penyalin yang digunakan untuk menghasilkan Ciptaan hasil pelanggaran Hak Cipta dan hak terkait produk; dan/atau.
Menghentikan kegiatan mengiklankan, mendistribusikan, mengkomunikasikan dan/atau menggandakan Ciptaan yang merupakan hasil pelanggaran hak cipta dan hak terkait Produk.”90. Selain itu juga memenuhi unsur pelanggaran pembajakan hak ekonomi berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, yaitu: 91. Undang-undang ini juga memberikan sanksi pidana bagi pelanggar pembajakan hak cipta, yaitu pelanggaran pengunduhan film di website ilegal. dapat dikategorikan sebagai penyalinan suatu ciptaan secara tidak sah yang dapat dikenai sanksi pidana berdasarkan Pasal 113 ayat 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang memuat “Setiap orang yang tanpa hak pencipta dan/atau tanpa izin melakukan pelanggaran terhadap hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1 huruf a, huruf b dan /atau g, untuk kepentingan komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau denda paling banyak Rp satu miliar rupiah)”.92.
Apabila film tersebut setelah diunduh kemudian didistribusikan kembali dengan tujuan memperoleh keuntungan finansial, maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai “pembajakan” yang dapat dikenai sanksi pidana berdasarkan Pasal 113 ayat. 4 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang berbunyi “Setiap orang yang memenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksud pada ayat 3, yang dilakukan dengan cara pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun. dan/atau denda paling banyak Rp4 miliar rupiah” 93. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini merupakan suatu tindak pidana yang dapat didakwakan.95 Menjadikan tindak pidana ini sebagai suatu tindak pidana yang dapat didakwakan akan mempersulit negara lain untuk mengakui hak cipta tersebut.96 . Ketentuan pidana lainnya mengenai pembajakan, karena merupakan perbuatan melawan hukum berupa penyebaran atau pendistribusian film bajakan pada situs-situs ilegal, juga dikenakan sanksi dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. .
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, bagi pendidik yang melakukan pelanggaran hak cipta atau hak terkait, berbagai kewenangan diberikan penyidik, antara lain: 98. 97 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Simpulan
Akibat atau sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku pembajakan film pada situs ilegal, maka pelaku atau orang pada situs download film gratis tersebut akan dikenakan sanksi pidana yaitu berupa pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda maksimal Rp. empat miliar rupiah) dan juga dikenakan undang-undang lain yaitu UU ITE yaitu berupa “pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak Rp dua miliar rupiah)”.
Saran-saran
Amrullah, Najib Muhammad, “Lokakarya Perlindungan Hukum Bagi Mekanik di Kabupaten Situbondo Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Hukum Islam,” Bagian 1 No. Tata Cara dan Tata Cara Perolehan Hak Kekayaan Intelektual di Bidang Hak Cipta, Paten dan merek dagang. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Perlindungan Hak Cipta Film Atas Kegiatan Download dan Upload (Studi Implementasi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014". Tinjauan Hukum Perlindungan Kekayaan Intelektual Untuk Penulisan Skripsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta". Perlindungan Hukum Hak Cipta Bagi Pemilik Lagu for Actions Unduh lagu melalui website tanpa membayar di internet."
Perlindungan Hukum Hak Cipta Perangkat Lunak Program Komputer di Indonesia, Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, Fakultas Hukum UII, Vol.(2011). Ni Ketut Supasti Dharmawan, Relevansi Hak Kekayaan Intelektual dengan Hak Asasi Manusia Generasi Kedua, Jurnal Dinamika Hukum URL: http://dynamica Hukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/3 23 /339 , .